DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2020
BAB I
PENDAHULUAN
setiap R/ racikan adalah tiga zat aktif (37%). Bentuk sediaan racikan
Baik.
mengenai obat. Hanya Farmasis yang ahli mengenai obat. Untuk keahlian
dan terutama tertarik mengenai efek obat pada pasien, nilai terapeutik,
dan toksikologinya.
lebih dari 50%. Hal ini mengingat 90% pelayanan kesehatan di rumah
kimia, bahan radiologi, alat kesehatan habis pakai, alat kedokteran dan
gas medik. Data dari sektor bisnis obat di Indonesia menyebutkan bahwa
rumah sakit dalam penjualan obat cukup signifikan yaitu 51%, diikuti dari
apotek luar rumah sakit 2 orang 46% dan sisanya melalui dispensing
dokter 3%.
penanganan khusus.
BAB II
TELAAH LITERATUR
A. COMPOUNDING
1. PENGERTIAN
(Burch, 2017).
sediaan obat yang diracik dari bahan baku, biasanya yang diracik
emulsi, jarang diracik, karena sudah tersedia dari industri obat dan
sudah tidak demam, lebih lanjut, dapat muncul efek samping yang
sediaan obat saja yang diracik, hal ini karena proses peracikan
Obat yang Baik). Jadi, hanya beberapa sediaan obat saja yang
yang diracik?
teknologinya.
lebih cepat.
memenuhi kebutuhan satu hari saja, itu boleh, tetapi kalau untuk
persediaan berminggu-minggu, tidak boleh, dikhawatirkan akan
2. TERMASUK COMPOUNDING
reguler.
kimia.
JAWAB PERACIK )
semua
dalam:
pelabelan.
peracikan obat.
peracikan obat.
sesuai dengan tipe sepatu atau item lain yang diperlukan untuk
kontaminasi obat.
kontaminasi silang.
d. Level 4 Steril
trandermal medication
Pembuatan radiopharmaceuticals
biladibutuhkan perhitungan
c. Kategori 3 Steril –Risk level I
hewan
mengandung zat aktif tidak kurang 90,0 persen dan tidak lebih dari
110 persen perhitungan secara teori dari yang tertera pada label
tiap unit akan tidak kurang dan tidak lebih dari 110% dari
periksa berat, tidak kurang dari 100% dan tidak lebih dari
tampak.
Supositoria
inidiperhatikan :
datar transparan.
6. TEKNIK COMPOUNDING
2012).
a. Fasilitas
b. Peralatan
kontaminasi.
c. Kebersihan
d. Bahan obat
e. Wadah
f. Etiket
g. Dokumentasi
resep.
f. Hanya satu resep yang harus diracik pada satu waktu dalam
record)
7) nama sedaan,
8) nomor identifikasi internal,
9) initial compounder,
B. DISPENSING
1. Pengertian
tepat bagi pasien serta kemampuannya mengonsumsi sendiri deng
an baik. Kegiatan dalam prosesdispensing mencakup:
obat;
c. Solusi masalah jika terdapat dalam resep bersama dokter
penulis resep;
jalan;
perawat.
melakukan dispensing.
profesi yang serba tahu terkait obat. Oleh karena itu, apoteker
- Proses dispensing
- Ketersediaan obat
- Alur kerja
- Penataan obat
Praktek Dispensing yang Baik adalah suatu praktek yang
potensi obat.
informasi lainnya.
2. Lingkungan Dispensing
bahan pengemas.
memelihara efisiensi.
4. Proses Dispensing
pasien
a. Identitas pasien
e. Ketersediaan obat
7. Hal yang harus diperhatikan dalam proses peracikan pastikan
yaitu:
a. Nama obat
b. Macam sediaan
c. Kekuatan obat
d. Jumlah obat
g. Lingkungan higienis
C. MANUFACTURING
- hubungan dokter-pasien-compounder
spesifik.
D. FUNGSI / TUGAS APOTEKER
a. Pelayan
dengan teliti.
Tanggal penulisan
badan.
Informasi lainnya.
Kesesuaian farmasetik
Bentuk sediaan.
Dosis.
Potensi.
Stabilitas.
Inkomptabilitas.
Pertimbangan klinis:
o Alergi.
o Efek samping.
o Interaksi.
- Penyerahan obat.
TBC)
b. Manajer
Sebagai Manajer adalah :
Apotik.
tetap rasional.
Rumah Sakit
2) Membuat obat yang sederhana
farmasi
Rumah Sakit
keadaan darurat
Rumah Sakit.
kedokteran/perawat
11)Melaksanakan keputusan-keputusan yang diambil oleh
informasi obat.
apotik yang hanya lulusan smu saja, karena Apoteker tidak datang tiap
hari di Apotik melainkan sebulan hanya 1 kali datang ke Apotik dan itu
Maka tak heran bila seorang apoteker bisa bekerja di beberapa tempat
dalam rumah sakit apoteker masih sedikit atau tidak banyak yang
masih tenaga apoteker masih sedikit atau di satu rumah sakit hanya
ada 1 atau beberapa saja apotekernya dan tidak banyak. Dengan
BAB III
KESIMPULAN
diupayakan CPOB, jadi hanya sediaan sederhana saja yang dibuat. Jadi
dalam skala besar, walau hanya untuk persediaan. Misal hanya untuk
memenuhi kebutuhan satu hari saja, itu boleh, tetapi kalau untuk
Oleh karena itu pula, disediakan ruangan tersendiri yang dipakai khusus
obatnya dengan benar. Beberapa sediaan obat tidak selalu tablet yang
diminum, ada obat tetes mata, inhaler, suppositoria, dan lainnya sehingga
menggunakan obat atau pasien. Selama pasien itu patuh, maka tujuan
https://dokumen.tips/documents/makalah-compounding.html
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/13181/08%20naskah
%20publikasi.pdf?sequence=17&isAllowed=y
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/67063
https://www.researchgate.net/publication/309386563_Pedoman_Dasar_Di
spensing_Sediaan_Steril
http://worldfarmasi.blogspot.com/2016/11/compounding-dispensing-
pharmacy-farmasi.html