KONSEP • Konsep yang dicetuskan Benedict Anderson untuk memahami nasionalisme. • Nasionalisme merupakan sikap politik masyarakat yang mempunyai kesamaan wilayah, budaya, bahasa, idiologi, cita-cita dan tujuan, kemudian mengkristal menjadi paham kebangsaan. • Paham nasionalisme ini kemudian mengkristal dalam kehidupan politik kenegaraan yang berwujud nation- state (negara bangsa) dan bertujuan untuk mempersatukan suatu bangsa. • Bangsa dalah komunitas yang dikonstruksi secara sosial, dibayangkan oleh orang-orang yang memandang dirinya sebagai bagian dari kelompok tersebut. • Dikatakan terbayang karena para anggota bangsa terkecil sekali pun tidak akan tahu dan kenal sebagian besar anggota lain. • Komunitas terbayang yang didasarkan pada berbagai faktor • bahasa, etnisitas, adat-istiadat, memori dan sejarah. • Bangsa merupakan sebuah proyeksi ruang dan waktu, yang membuat semua orang membayangkan dirinya terlibat dalam sebuah bangsa dan kebangsaan. ‘ Sebuah komunitas politik yang dibayangkan yang terbatas dan berdaulat ’
• Imagined anggota yang dibayangkan tidak saling
mengenal • Limited tidak ada negara yang mencakup seluruh umat manusia • Sovereign kedaulatan muncul selama terdapat pencerahan dan berjuang untuk kebebasan • Community orang terkoneksi dengan brotherhood PERANAN MEDIA • Media menciptakan komunitas yang dibayangkan. • Media menciptakan komunitas yang dibayangkan juga melalui penggunaan gambar. • Dengan menampilkan gambar-gambar tertentu dan mengkaitkan gambar dengan komunitas yang dibayangkannya. • Anderson juga melihat hubungan erat antara kapitalisme media sebagai unsur pembentuk nasionalisme. • Nasionalisme lebih dihubungkan dengan kesetiakawanan dan persaudaraan yang merupakan makna komunitas dalam pengertian modern. • Jika komunitas bergerak dalam kerangka kesetiakawanan dan persaudaraan, maka media membingkai gerakan tersebut menjadi sebuah kesadaran baru yaitu kebangsaan. Some Criticism on Imagined Communities
• Definisi Anderson tidak mengakui nasionalisme
sebagai ide hidup, atau pengalaman. • Kurangnya representasi dunia Arab. • Nasionalisme dapat ditransfer seolah tanpa masalah dari Eropa ke masyarakat pasca-kolonial.