Anda di halaman 1dari 8

BAB II.

ISI

A. TEORI DAN PEMBAHASAN

Kemampuan menghitung dan menggunakan polinomial banyak


digunakan dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. Menghitung
jarak atau kecepatan benda yang jatuh dari ketinggian tertentu merupakan
salah satu penerapan polinomian bentuk sederhana.

Selain itu, penerapan polinomial dapat kita temui saat menghitung banyak
barang, fungsi biaya untuk menafsirkan dan memprediksi kecenderungan
harga pasar berbagai barang dan suku bunga bank dalam ekonomi,
pengolahan harga dan biaya kirim, menyajikan pola cuaca pada daerah
tertentu, mendesain bentuk struktur bangunan bahkan mendesain bentuk
kemasan suatu produk.

Polinomial atau suku banyak adalah suatu bentuk aljabar yang terdiri atas
beberapa suku dan memuat satu variabel berpangkat bulat positif
(Istiqomah,2020).

Secara umum, suku banyak dalam peubah x berderajat n ditulis sebagai


berikut (Djumanta dan Sudrajat, 2008):

p(x) = an x n + an−1 x n−1 + an−2 x n−2 +. . . +a2 x 2 + a1 x + a0

Cara penyusunan suku banyak berdasarkan pangkat x yang berkurang


dengan an , an-1 , . . . , a1 adalah koefisien-koefisien suku banyak yang
merupakan konstanta real dan an ≠ 0.

a0 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑟𝑒𝑎𝑙


𝑛 = 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ

Teorema sisa adalah sisa-sisa pembagian suku banyak tanpa mengetahui


suku banyak atau hasil baginya. Sisa pembagian dan hasil pembagian pada
suku banyak (polinomial) dapat kita ketahui dengan menggunakan metode
bersusun atau skema Horner. Jika yang dicari hanya sisa pembagian
polinomial, maka dapat ditentukan dengan menggunakan teorema sisa.

Dalam pembagian suku banyak yang dimaksud pada pengertian teorema


sisa tersebut terdapat bentuk umum yang berupa persamaan yang bisa ditulis
sebagai berikut :

𝑓(𝑥) = 𝑝(𝑥) × ℎ(𝑥) + 𝑠(𝑥)

Keterangan :

f(x) = Suku banyak (polinomial)


p(x) = Pembagi suku banyak
h(x) = Hasil bagi suku banyak

s(x) = Sisa suku banyak

Jika f(x) berderajat n dan p(x) pembagi berderajat m, dengan 𝑚 ≤ 𝑛, maka:

• h(x) berderajat (𝑛 − 𝑚)
• s(x) berderajat maksimum (𝑚 − 1)

Teorema untuk sisa adalah:

1. Jika f(x) berderajat n dibagi dengan (𝑥 − 𝑘) maka sisanya 𝑠 = 𝑓(𝑘). Sisa


f(k) adalah nilai suku banyak untuk 𝑥 = 𝑘.
𝑏
2. Jika f(x) berderajat n dibagi dengan (𝑎𝑥 + 𝑏) maka sisanya 𝑠 = 𝑓 − .
𝑎
𝑏 𝑏
Sisa 𝑓 − 𝑎 adalah nilai untuk 𝑥 = − 𝑎.

3. Pembagi berderajat 𝑚 ≥ 2 yang dapat difaktorkan maka sisanya


berderajat (m−1).

Secara khusus teorema sisa dibagi atas beberapa bagian sesuai dengan
karakteristik pembaginya. Jika polinomial p(x) dibagi oleh (x−𝑎) akan
mendapatkan hasil bagi h(x) dan sisa bagi s(x), maka berlaku :
𝑝 ( 𝑥 ) = ( 𝑥 − 𝑎 ) × ℎ ( 𝑥 ) + 𝑠 (𝑥 )

Untuk x = a, berlaku :

𝑝 (𝑎 ) = (𝑎 − 𝑎 ) × ℎ (𝑎 ) + 𝑠 (𝑎 )

𝑝 (𝑎 ) = 0 × ℎ (𝑎 ) + 𝑠 (𝑎 )

𝑝 (𝑎 ) = 𝑠 (𝑎 )

Jika polinomial p(x) dibagi oleh ax2+𝑏𝑥 + 𝑐 yang dapat difaktorkan menjadi
(𝑥 − 𝑥1 ) × (𝑥 − 𝑥1 ) akan mendapatkan hasil bagi h(x) dan sisa bagi s(x) maka
berlaku hubungan :

𝑝(𝑥 ) = (𝑥 − 𝑥1 ) × (𝑥 − 𝑥2 ) × ℎ(𝑥 ) + 𝑠(𝑥 )

Karena pembagi berderajat dua, maka sisa pembagian dapat kita misalkan :

𝑠(𝑥 ) = 𝑚𝑥 + 𝑛

Sehingga dapat kita peroleh :

➢ 𝑝(𝑥 ) = (𝑥 − 𝑥1 ) × (𝑥 − 𝑥2 ) × ℎ(𝑥 ) + 𝑚𝑥 + 𝑛
o 𝑝(𝑥1 ) = (𝑥1 − 𝑥1 ) × (𝑥1 − 𝑥2 ) × ℎ(𝑥1 ) + 𝑚𝑥1 + 𝑛
o 𝑝(𝑥1 ) = 0 × (𝑥1 − 𝑥2 ) × ℎ(𝑥1 ) + 𝑚𝑥1 + 𝑛
o 𝑝(𝑥1 ) = 𝑚𝑥1 + 𝑛
• 𝑝(𝑥2 ) = (𝑥2 − 𝑥1 ) × (𝑥2 − 𝑥1 ) × ℎ(𝑥2 ) + 𝑚𝑥2 + 𝑛
• 𝑝(𝑥2 ) = (𝑥2 − 𝑥1 ) × 0 × ℎ(𝑥2 ) + 𝑚𝑥2 + 𝑛
• 𝑝(𝑥2 ) = 𝑚𝑥2 + 𝑛

Jika p(𝑥1 ) dan p(𝑥2 ) dieliminasi atau substitusi akan diperoleh nilai m
dan n, sehingga s(x) dapat diketahui.

Seperti yang telah kita ketahui, menurut Muklis,dkk.,2021


menyebutkan Teorema Sisa adalah sisa-sisa pembagian suku banyak tanpa
mengetahui suku banyak atau hasil baginya. Misalkan polinomial f(x) dibagi
polinomial g(x) diperoleh hasil bagi h(x) dengan sisa bagi s(x), maka dapat
dituliskan :

𝑓 (𝑥 ) = 𝑔 (𝑥 ) × ℎ (𝑥 ) + 𝑠 (𝑥 )

Keterangan :

- Derajat h(x) sama dengan derajat f(x) dikurangi derajat g(x)


- Derajat s(x) kurang dari derajat g(x)

a. Teorema sisa 1

Sisa bagi polynomial f(x) oleh (x-k) adalah s= 𝑓 (𝑘 ).

Bukti :

Polinomial pembagi g(x)= 𝑥 − 𝑘 berderajat 1 mempunyai sisa bagi


berderajat 0, yaitu suatu konstanta s sehingga diperoleh :

𝑓 (𝑥 ) = 𝑔 (𝑥 ) × ℎ (𝑥 ) + 𝑠 (𝑥 )

𝑓 (𝑥 ) = (𝑥 − 𝑘 ) × ℎ (𝑥 ) + 𝑠

Untuk x = k :

𝑓 (𝑘 ) = (𝑘 − 𝑘 ) × ℎ (𝑘 ) + 𝑠

= 0 × ℎ (𝑘 ) + 𝑠

=0+𝑠

=𝑠

Terbukti bahwa sisa bagi = 𝑠 = 𝑓 (𝑘 ).

b. Teorema Sisa 2
𝑏
Sisa bagi polinomial f(x) oleh (𝑎𝑥 + 𝑏) 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠 = 𝑓 (− 𝑎).

Bukti :

Polinomial pembagi g(x) = ax+b berderajat 1, sisa bagi berderajat 0


atau suatu konstanta s. dengan demikian diperoleh :

𝑓 (𝑥 ) = 𝑔 (𝑥 ) × ℎ (𝑥 ) + 𝑠

𝑓 (𝑥 ) = (𝑎𝑥 + 𝑏) × ℎ(𝑥 ) + 𝑠

𝑏
Untuk 𝑥 = − 𝑎 :

𝑏 𝑏 𝑏
𝑓 (− 𝑎) = (𝑎 × (− 𝑎) + 𝑏) × ℎ (− 𝑎) + 𝑠

𝑏
= (−𝑏 + 𝑏) × ℎ (− 𝑎) + 𝑠

𝑏
= 0 × ℎ (− 𝑎) + 𝑠

=0+𝑠

=𝑠

c. Teorema Sisa 3

Sisa bagi polinomial f(x) oleh (x-a)(x-b) adalah 𝑠(𝑥 ) = 𝑝𝑥 + 𝑞 dengan


𝑓 (𝑎) = 𝑝𝑎 + 𝑞 dan 𝑓 (𝑏) = 𝑝𝑏 + 𝑞.

Bukti :

Polinomial pembagi 𝑔(𝑥) = (𝑥 − 𝑎)(𝑥 − 𝑏) berderajat 2, maka sisa


baginya berderajat 1, yaitu 𝑠(𝑥 ) = 𝑝𝑥 + 𝑞 sehingga diperoleh :

𝑓 (𝑥 ) = 𝑔 (𝑥 ) × ℎ (𝑥 ) + 𝑠 (𝑥 )
𝑓 (𝑥 ) = (𝑥 − 𝑎)(𝑥 − 𝑏) × ℎ(𝑥 ) + (𝑝𝑥 + 𝑞)

Untuk x = a :

𝑓 (𝑎 ) = (𝑎 − 𝑎 ) × (𝑎 − 𝑏 ) × ℎ (𝑎 ) + (𝑝 × 𝑎 + 𝑞 )

= 0 × (𝑎 − 𝑏) × ℎ(𝑎) + (𝑎𝑝 + 𝑞)

= 0 + (𝑎𝑝 + 𝑞)

= 𝑎𝑝 + 𝑞

Diperoleh : 𝑓(𝑎) = 𝑎𝑝 + 𝑞

Untuk x = b :

𝑓 (𝑏 ) = (𝑏 − 𝑎 ) × (𝑏 − 𝑏 ) × ℎ (𝑏 ) + (𝑝 × 𝑏 + 𝑞 )

= (𝑏 − 𝑎) × 0 × ℎ(𝑏) + (𝑏𝑝 + 𝑞)

= 0 + (𝑏𝑝 + 𝑞)

= 𝑏𝑝 + 𝑞

Diperoleh : f(b)= 𝑏𝑝 + 𝑞

Terbukti bahwa sisa baginya = 𝒔(𝑥 ) = 𝑝𝑥 + 𝑞 dengan 𝑓 (𝑎) = 𝑝𝑎 + 𝑞 dan


𝑓 (𝑏) = 𝑝𝑏 + 𝑞.

d. Teorema Sisa 4

𝑥−𝑘2
Sisa bagi polynomial f(x) oleh (𝑥 − 𝑘1 ) × (𝑥 − 𝑘2 ) adalah 𝑠(𝑥) = 𝑘 ×
1 −𝑘2

𝑥−𝑘1
𝑓(𝑘1) + 𝑘 × 𝑓(𝑘2 ).
2 −𝑘1

Bukti :
Misalkan polinomial f(x) dibagi (𝑥 − 𝑘1 ) × (𝑥 − 𝑘2 ) memberikan hasil
bagi h(x) dan sisa s(x) = mx+n. Polinomial f(x) dapat dituliskan :

𝑓(𝑥) = (𝑥 − 𝑘1 ) × (𝑥 − 𝑘2 ) × ℎ(𝑥) + 𝑚𝑥 + 𝑛

untuk x =𝑘1 :

𝑓(𝑘1 ) = (𝑘1 − 𝑘1 ) × (𝑘1 − 𝑘2 ) × ℎ(𝑘1 ) + 𝑚𝑘1 + 𝑛

= 0 × (𝑘1 − 𝑘2 ) × ℎ(𝑘1 ) + 𝑚𝑘1 + 𝑛

= 0 + 𝑚𝑘1 + 𝑛

= 𝑚𝑘1 + 𝑛 …(1)

Untuk x=𝑘2 ∶

𝑓(𝑘2 ) = (𝑘2 − 𝑘1 ) × (𝑘2 − 𝑘2 ) × ℎ(𝑘2 ) + 𝑚𝑘2 + 𝑛

= (𝑘2 − 𝑘1 ) × 0 × ℎ(𝑘2 ) + 𝑚𝑘2 + 𝑛

= 0 + 𝑚𝑘2 + 𝑛

= 𝑚𝑘2 + 𝑛 …(2)

Eliminasi n pada persamaan (1) dan (2)

𝑓 (𝑘1 ) = 𝑚𝑘1 + 𝑛
𝑓(𝑘2 ) = 𝑚𝑘2 + 𝑛
𝑓 (𝑘1 ) − 𝑓 (𝑘2 ) = 𝑚(𝑘1 − 𝑘2 )

𝑓(𝑘1 )−𝑓(𝑘2 )
𝑚= 𝑘1 −𝑘2

Jumlahkan persamaan (1) dan (2) untuk memperoleh nilai n.

𝑓 (𝑘1 ) = 𝑚𝑘1 + 𝑛
𝑓(𝑘2 ) = 𝑚𝑘2 + 𝑛
𝑓 (𝑘1 ) + 𝑓 (𝑘2 ) = 𝑚(𝑘1 + 𝑘2 ) + 2𝑛

➢ 2𝑛 = 𝑓 (𝑘1 ) + 𝑓(𝑘2 ) − 𝑚(𝑘1 + 𝑘2 )


𝑓(𝑘1 )−𝑓(𝑘2 )
➢ 2𝑛 = 𝑓 (𝑘1 ) + 𝑓(𝑘2 ) − × (𝑘1 + 𝑘2 )
𝑘1 −𝑘2
(𝑓(𝑘1 )+𝑓(𝑘2 ))×(𝑘1−𝑘2 )−(𝑓(𝑘1)−𝑓(𝑘2 ))×(𝑘1+𝑘2)
➢ 2𝑛 = 𝑘1 −𝑘2

➢ 2𝑛 =
𝑘1 ×𝑓(𝑘1 )+𝑘1 ×𝑓(𝑘2 )−𝑘2 ×𝑓(𝑘2 )−𝑘2×𝑓(𝑘2 )−𝑘1×𝑓(𝑘1 )+𝑘1 ×𝑓(𝑘2 )−𝑘2 ×𝑓(𝑘1 )+𝑘2 ×𝑓(𝑘2)
𝑘1 −𝑘2
2𝑘1× 𝑓(𝑘2 )−2𝑘2× 𝑓(𝑘1)
➢ 2𝑛 = 𝑘1 −𝑘2
𝑘1 × 𝑓(𝑘2 )−𝑘2 × 𝑓(𝑘1 )
➢ 𝑛= 𝑘1 −𝑘2

Substitusikan nilai m dan n ke s(x) = mx+n diperoleh :

𝑓(𝑘1 )−𝑓(𝑘2 ) 𝑘1 × 𝑓(𝑘2 )−𝑘2 × 𝑓(𝑘1 )


𝑠(𝑥) = 𝑥+
𝑘1 −𝑘2 𝑘1 −𝑘2

𝑥𝑓(𝑘1 )−𝑥𝑓(𝑘2 )+𝑓(𝑘1 )−𝑓(𝑘2 )


= 𝑘1 −𝑘2

(𝑥−𝑘2 )× 𝑓(𝑘1 )+(𝑘1−𝑥)× 𝑓(𝑘2 )


= 𝑘1 −𝑘2

(𝑥−𝑘2 )× 𝑓(𝑘1) (𝑘1 −𝑥)× 𝑓(𝑘2 )


= +
𝑘1 −𝑘2 𝑘1 −𝑘2

𝑥−𝑘2 𝑥−𝑘1
=𝑘 × 𝑓(𝑘1 ) + 𝑘 × 𝑓(𝑘2 ) (TERBUKTI)
1 −𝑘2 2 −𝑘1

Anda mungkin juga menyukai