Anda di halaman 1dari 2

Gugurnya Si Singamangaraja XII

( Si Singamangaraja di hadapan rakyat dan pasukannya.)


Si Singamangaraja : "Rakyatku semua, untuk
kesekian kalinya, kita berhasil lolos dari kepungan tentara belanda. Akan
tetapi, bukan berarti kita harus lengah. Justru sebaliknya, kita harus
meningkatkan kewaspadaan. Pasukan Belanda tentu terus mencari
persembunyian kita. Mereka tidak akan berhenti sebelum menghancurkan
kita. Kita harus selalu berjaga-jaga."

(Hari itu tanggal 17 juni 1907.Pasukan Belanda berhasil menemukan


tempat persembunyian Si Singamangaraja beserta pasukannya di sebuah
hutan di daerah Sinsin. Pasukan Belanda lalu mengepung Si
Singamangaraja beserta pasukannya.)

Si Singamangaraja : "Rakyatku, ternyata kita telah dikepung pasukan


Belanda. Seorang teman kita telah melihat pasukan Belanda mengepung
rapat persembunyian kita."
( suasana hening )
Si Singamangaraja : "Tetapi jangan kalian takut. mari kita lawan mereka!"
Putri Si Singamangaraja : "Ayah izinkan saya ikut berjuang bersama-sama
rakyat.
Putra Si Singamangaraja I : "Jangan! Lebih baik kamu disini saja! biar kami
kaum lelaki yang bertempur."
Putri Sisingamangaraja :"Tidak! Aku akan ikut berjuang!"
Si Singamangaraja :"Sudahlah jangan bertengkar! Mari lekas berangkat
jangan membuang-buang waktu!"

(Si Singamangaraja, putra-putrinya, dan pasukannya berangkat ke medan


laga.)

Tentara Belanda :(dengan suara lantang)


"Hai . . . Si Singamangaraja, lebih baik menyerah saja! kalian sudah
dikepung! tidak ada gunanya kalian melawan.!"
Si Singamangaraja :"Tidak! Kami tidak akan menyerah! Biarlah darah kami
menetesi bumi tercinta ini!

(Pertempuran pun berlanjut. Banyak korban berjatuhan dari pihak pasukan


Belanda maupun pasukan Si Singamangaraja.)

Prajurit : "Raja, putri raja telah tewas tertembak Belanda."


Si Singamangaraja :(dengan wajah sedih)
"Oh putriku, kau telah mati sebagai pahlawan."
(diam sejenak)
"prajurit, tolong urus jenazah putriku!"
Prajurit :"Baik,Raja!"

(Pertempuran semakin seru. Beberapa tentara belanda berhasil


menangkap dua orang putra Si Singamangaraja)

Tentara Belanda :"Kalian sudah tertangkap. Sebaiknya kalian menyerah


saja!"
Putra I :(mencibir)
"Menyerah? Tidak! Aku tidak akan menyerah! Lebih baik aku mati daripada
harus menyerah!"
Putra II :"Ya, kami lebih baik mati daripada harus menyerah kepada kalian
penjajah kejam. Kami lebih bangga mati membela tanah air daripada hidup
dicengkeram penjajah!"
Tentara Belanda :"Kurang Ajar! Aku tembak kalian!"
(terdengar suara tembakan,robohlah dua orang putra Si Singamangaraja)

Ternyata Si Singamangaraja melihat perbuatan Tentara Belanda terhadap


kedua anaknya.
Tentara Belanda :"Hai, Si Singamangaraja! Lihatlah anakmu telah mati.
Menyerahlah, tidak ada gunanya kau melawan kami."
Si Singamangaraja :"Tidak! Tidak pernah sedikit pun terpikir aku akan
menyerah kepada kalian! Ini Bumiku, tanah airku! Aku harus
mempertahankannya! Kalianlah yang harus menyerah dan meninggalkan
tempat ini!"
Tentara Belanda : "Ha...Ha....Ha....! Tidak segampang itu Raja!"
"Kau telah membuat kami susah. Pasukanku banyak yang mati karena
ulahmu. Maka, Aku harus menebusnya dengan nyawamu! Kalau kamu
memang tidak mau menyerah, terimalah ini!!"

(Tentara Belanda itu menembak Si Singamangaraja. Perlahan-lahan


rebahlah Si Singamangaraja)

Anda mungkin juga menyukai