dan kelenjar getah bening (Latifah et al., traneksamat), dan pengobatan non
2013). farmakologi. Salah satu pengobatan non
farmakologi yang digunakan adalah
Demam berdarah dengue (DBD) ditandai pemberian jus buah- buahan berupa
dengan demam secara mendadak disertai jambu biji merah. Buah jambu biji
gejala lain seperti lemah, berkurangnya memiliki kandungan vitamin C yang tinggi,
nafsu makan, muntah, rasa nyeri pada sebesar183,5 mg per 100 gram daging
badan, punggung, sendi, kepala dan perut. buahnya (Prasetio, 2015).
Pada hari kedua atau ketiga demam disertai
tanda-tanda perdarahan mukosa (epistakis, Psidium guajava termasuk dalam famili
perdarahan gusi) sampai hematemesis atau Myrtaceae. Pohon buah yang berasal dari
melena maupun kebocoran plasma Meksiko, Karibia dan Amerika Tengah dan
(hipoproteinemi, asites, efusi pluera) Selatan. Di seluruh dunia pohon ini telah
(Ngastiyah, 2014). dibudiyakan secara luas di daerah tropis
dan subtropis. Eskstrak daun dan buah
Virus demam berdarah menyerang sistem buah jambu biji merah telah diuji dan
kekebalan tubuh. Apabila fisik lemah, terbukti dapat menghambat pertumbuhan
infeksi virus ini akan mudah menyerang virus dengue. Air rebusan daun jambu biji
tubuh. Gejala demam berdarah yang dapat dapat meningkatkan jumlah trombosit
mengancam yaitu trombositpenia atau menjadi 100.000/m3 dalam waktu kurang
kadar trombosit dibawah normal. Nilai lebih 16 jam dan jus buah jambu biji dapat
normal kadar trombosit sebesar 150.000- digunakan untuk menghindari perdarahan
400.000/mikroliter, apabila kadar pada DBD (Sarangi & Padhi, 2014).
trombosit dibawah 150.000/mikroliter
maka perlu diberikan perawatan intens Buah jambu biji (Psidium Guajava)
(Savitri, 2016). mengandung kadar vitamin C yang
tergolong tinggi. Seperti yang telah
Pada pasien DBD disertai dengan adanya diketahui, vitamin C memiliki aktivitas
trombositopenia dengan dilakukan antioksidan dalam tubuh. Secara fisiologis,
pemeriksaan serologis ternyata diagnosis vitamin ini dapat meningkatkan imunitas
tepat. Pada kasus ini akan muncul diagnosa dan melindungi tubuh dari infeksi. Vitamin
keperawatan yang berupa, resiko C juga ikut serta dalam peningkatan kinerja
perdarahan berhubungan dengan sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel
aneurisma, gangguan gastroentstinal, darah. Selain vitamin C, buah jambu biji
gangguan fungsi hati, komplikasi merupakan salah satu sumber zat aktif
kehamilan, komplikasi pasca partum, kuersetin yang tergolong dalam flavonoid.
gangguan koagulasi, dll (PPNI, 2017). Dalam beberapa study, kuersetin memiliki
Intervensi pada masalah keperawatan aktivitas antioksidan 4-5 kali vitamin C.
resiko yaitu pencegahan perdarahan seperti Selain sebagai antioksidan, kedua senyawa
monitor tanda dan gejala perdarahan, tersebut mempunyai peranan penting
monitor nilai hematokrit/hemoglobin, dalam proses metabolisme pembentukan
monitor koagulasi dan monitor tanda-tanda asam amino untuk pembentukan kolagen.
vital ortostatik (PPNI, 2018). Senyawa-senyawa tersebut dapat
membantu pemulihan pasien penderita
Meningkatkan kadar trombosit dapat DBD dengan melawan infeksi termasuk
menggunakan obat-obatan farmakologi infeksi virus dengue (Riswahyuni &
berupa infus (ringer laktat, gelafusal, Solehah, 2018).
aminoleban), Injeksi (ranitidin,
metilprednisilon, omeprazole, asam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 187-192 189
Aisyah Jundina Az-Zahra - Peningkatan Kadar Trombosit pada Pasien Anak Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan
Mengonsumsi Jus Jambu Biji Merah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 187-192 190
Aisyah Jundina Az-Zahra - Peningkatan Kadar Trombosit pada Pasien Anak Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan
Mengonsumsi Jus Jambu Biji Merah
20000
Pelaksanaan implementasi dilakukan
selama 2 x 12 jam perawatan yaitu pukul 0
07.00 dan 17.00. Kedua anak diambil Hari ke - 1 Hari Ke- 2 Hari Ke- 3
sampel darah untuk mengetahui hasil kadar
trombosit. Setelah diketahui hasil Diagram 1
pemeriksaan darah tersebut, diberikan jus Hasil kadar trombosit kedua subyek sebelum dan
jambu sebanyak 200ml/gelas. Ukuran jus sesudah diberikan intervensi konsumsi jus jambu
jambu biji per gelas yaitu 1 buah jambu biji biji merah
(250 gram) ditambahkan 100ml air putih.
Setelah diberikan pada hari selanjutnya
dilakukan pengambilan sampel darah PEMBAHASAN
kembali.
Berdasarkan hasil studi didapatkan ada dua
Hasil kadar trombosit kedua subyek anak dengan diagnosa medis Demam
sesudah diberikan intervensi konsumsi jus Berdarah Dengue (DBD) yang mengalami
jambu biji merah selama 3 x 24 jam dapat masalah keperawatan resiko perdarahan
dilihat pada tabel dibawah ini. berhubungan gangguan koagulasi
(trombositopeni). Usia responden pada
Tabel 2 kasus ini yaitu 15 dan 13 tahun,
Hasil kadar trombosit kedua subyek sesudah berdasarkan pembagian usia anak, kedua
diberikan intervensi konsumsi jus jambu biji merah responden termasuk pada kelompok usia
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 sekolah (6-<18 tahun) dan anak usia remaja
Subyek I 41000/mm3 49000/mm3 74900/mm3
Subyek II 47000/mm3 54000/mm3 79000/mm3
(13-<18 tahun).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 187-192 191
Aisyah Jundina Az-Zahra - Peningkatan Kadar Trombosit pada Pasien Anak Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan
Mengonsumsi Jus Jambu Biji Merah
limpa (Hosea et al., 2018). Pada kasus DHF, trombosit pada pasien demam berdarah
trombositopenia terjadi karena gangguan dengue dengan mengonsumsi jus jambu biji
produksi oleh virus Dengue. Jika kondisi (Aldi et al., 2012). Ekstrak jambu biji dapat
trombositopenia terjadi maka akan terjadi menyembuhkan penyakit demam berdarah
perdarahan. karena mengandung senyawa quarcentin
yang tergolong flavonoid, sitokin yang
Masalah keperawatan resiko perdarahan berfungsi dalam pembekuan darah serta
dapat diatasi dengan memberikan asuhan vitamin C, vitamin B1, B2 dan B6 yang
keperawatan secara menyeluruh seperti berperan sebagai antioksidan untuk
melakukan pengkajian, memberikan menjaga sistem kekebalan tubuh terhadap
interveni, implemetasi serta mengevaluasi infeksi virus dengue (Rinta, 2019). Peranan
pada pasien demam berdarah dengue. vitamin C yang lain adalah dalam proses
Dibutuhkan peran perawat dalam hidrosilasi asam amino prolin dan lisin
melaksanakan asuhan keperawatan pada memberntuk hidroksipolin dan hidroksilin.
pasien demam berdarah dengue. Keduanya, merupakan komponen yang
Menganjurkan meminum jus jambu adalah membentuk kolagen yang penting dalam
salah terapi non farmakologis untuk memberikan kekebalan untuk melawan
meningkatkan kadar trombosit dan infeksi virus dengue (Triwahyuni & Yusrin.,
mempercepat penyembuhan pada pasien 2008).
demam berdarah dengue (Astuti, 2016).
Pemberian terapi jus jambu biji merah di RS
Peneliti menggunakan intervensi non Roemani Muhammadiyah Semarang ini
farmakologis untuk meningkatkan memiliki banyak manfaat bagi tubuh
trombosit penderita DHF pada anak contohnya jambu biji mengandung kadar
tersebut yaitu dengan pemberian jus jambu vitamin C yang tergolong tinggi. Seperti
biji merah. Pemberian terapi ini dilakukan yang telah diketahui, vitamin C memiliki
dengan cara memberikan jus jambu biji aktivitas antioksidan dalam tubuh. Secara
merah sebanyak 2 x 200ml dalam 3 hari. fisiologis, vitamin ini dapat meningkatkan
Setelah dianjurkan untuk mengonsumi jus imunitas dan melindungi tubuh dari infeksi.
jambu biji merah tersebut subyek dilakukan Selain itu, terapi non farmakologis
pengambilan sampel darah. Evaluasi pemberian jus jambu biji ini merupakan
setelah pemberian terapi ini didapatkan alternatif pengobatan untuk
hasil subyek I dengan kadar trombosit mengingkatkan kadar trombosit bagi
41000/mm3 naik menjadi 74900/mm3 penderita demam berdarah dengue karena
sedangkan subyek II dengan kadar memiliki keuntungan mudah didapatkan,
trombosit 47000/mm3 naik menjadi aman dan lebih terjangkau.
79000/mm3. Hasil studi kasus ini
menunjukkan bahwa pemberian jus jambu SIMPULAN
biji merah dapat meningkatkan kadar
trombosit pada penderita DBD. Hasil studi Studi kasus ini membuktikan bahwa jus
kasus ini sesuai dengan salahsatu hasil jambu biji berpotensi dapat meningkatkan
penelitian yang menjelaskan bahwa kadar trombosit pada anak penderita
pemberian ekstrak jambu biji merah dapat Demam Berdarah Dengue (DBD).Terapi ini
meningkatkan kadar trombosit dan dapat digunakan perawat di ruangan
menyembuhkan demam berdarah (Atik et sebagai penatalaksanaan mandiri pada
al., 2018). penderita dalam menangani penururnan
trombosit secara non farmakologis.
Hasil studi lainnya juga menjelaskan bahwa
adanya pengaruh peningkatan kadar UCAPAN TERIMAKASIH
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 2, Agustus 2022/ page 187-192 192
Aisyah Jundina Az-Zahra - Peningkatan Kadar Trombosit pada Pasien Anak Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan
Mengonsumsi Jus Jambu Biji Merah
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala Huda Nurarif, A., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi
rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC (Revisi Jil).
dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Mediaction Publishing.
Ners. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
Latifah, S., Kadir, A., & Yaakob, H. (2013). Potential
dijadikan sebagai bahan masukan dan anti-dengue medicinal plants : a review. 677–
memberikan informasi tentang efektifitas 689. https://doi.org/10.1007/s11418-013-
pemberian jus jambu biji dalam 0767-y
meningkatkan kadar trombosit pada Ngastiyah. (2014). Perawatan Anak Sakit.
penderita DBD. Peneliti menyadari bahwa PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan
penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners ini Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik
dapat terselesaikan berkata bantuan dan (Edisi 1). DPP PPNI.
dukungan dari berbagai pihak, untuk itu PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan
pada kesempatan ini dengan segala Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan
kerendahan dan ketulusan hati peneliti (Edisi 1). DPP PPNI.
menyampaikan terima kasih kepada Prasetio, J. N. (2015). Potential Red Guava Juice In
pembimbing akademik, pembimping klinik, Patients With Dengue Hemorrhagic Fever. 4,
teman-teman seperjuangan, dan seluruh 25–29.
unit yang terkait dalam proses penyusunan Rahayuningrum, D. C. (2019). Pengaruh Kosumsi Jus
laporan kasus ini. Jambu Biji Merah Terhadap Peningkatan Kadar
Trombosit Pada Pasien Demam Berdarah
Dengue (DBD). Jurnal Kesehatan Saintika
REFERENSI Meditory Volume, 2.
Aldi, Y., Nengsih, W., & Rizal, Z. (2012). Efek Rinta, C. (2019). Studi Kinetika Ekstrak Jambu Biji
Pemberian Jus Buah Jambu Biji Daging Merah terhadap Penyembuhan Demam Berdarah.
(Psidium guajava L.) terhadap Aktivitas dan Jurusan Kimia, F. MIPA. Universitas Negeri
Kapasitas Fagositosis pada Mencit Putih Padang Indonesia.
Jantan. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang, Riswahyuni, W., & Solehah, M. (2018). Pengaruh
4(2). Jambu Biji Terhadap Kenaikan Trombosit
Astuti, M. D. (2016). Upaya Pencegahan Risiko Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Perdarahan Pasien Demam Berdarah Dengue Ruang Ayana Rumah Sakit Permata Ibu
di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro. Universitas Kunciran Tangerang. 6(2).
Muhammadiyah Surakarta. https://doi.org/10.37048/kesehatan.v7i1.173
Atik, N. U. R., Tarawifa, S., Avriyanti, E., Rahmadi, A. Sarangi, M., & Padhi, S. (2014). International Journal
R., & Hilmanto, D. (2018). Psidium Guajava L . of Pharmaceutical and Dengue and Its
Extract Increases Platelet Count Through Phytotherapy : A Review. 4(1), 37–46.
Enhancement Of Stem Cell Factor Expression In Savitri, A. (2016). Tanaman Ajaib Basmi Penyakit
Thrombocytopenic Mice Model. 10(1), 12–15. dengan TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Hosea, C. T. P., Jamaluddin, A. W., & Adikurniawan, Y. Jakarta: Bibit Publisher.
M. (2018). Uji Aktivitas Jus Buah Jambu Biji Triwahyuni, M., & Yusrin. (2008). Penggunaan
Berdaging Merah (Psidium Guajava L.) Metode Kompleksometri Pada Penetapan
Terhadap Peningkatan Trombosit Pada Mencit Kadarseng Sulfat Dalam Campuran Seng Sulfat
(Mus Musculus L.) Yang Diinduksi Dengan Vitamin C. Jurnal Unimus.
Kloramfenikol. Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, 10(02).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.