TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
mendadak dan sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lelah dan
lesu, serta nyeri ulu hati disertai pendarahan dibawah kulit berupa bintik
2. Etiologi
dan DEN 4, infeksi salah satu serotype akan menimbulkan antibody yang
7
8
(Wulandari, 2016).
a. Demam : Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus
pada kulit, bahkan bisa timbul pendarahan pada gusi, dan hidung.
c. Renjatan atau shock : Tanda-tanda renjatan yaitu kulit terasa dingin dan
lembab terutama pada ujung jari dan kaki, penderita menjadi gelisah, nadi
cepat dan lemah kecil sampai tak teraba, tekanan nadi menurun (menjadi
trombosit dilakukan minimal dua kali yang pertama pada waktu pasien
masuk dan apabila normal diulangi pada hari kelima sakit (Eka, 2009).
9
cepat dan mudah, jumlahnya selalu berubah antara 200.000 dan 400.000/3
pendarahan, substansi yang dilepaskan dari granula trombosit dan sel darah
≤20%.
hematrokit≤20%.
10
c. Derajat III : kegagalan sirkulasi berupa nadi tekanan sempit dan lemah,
atau hipotensi dengan gejala kulit dingin dan lembab dan penderita
hematrokit ≤20%.
d. Derajat IV : Terjadi gejala awal syok berupa tekanan darah rendah dan
5. Penatalaksanaan DBD
a. Farmakologi
menunjang agar pasien dapat bertahan hidup, obat yang tepat belum
dan hanya menghilangkan rasa sakit pada otot-otot atau sendi seperti
minum jika suhu tinggi di kompres dingin secara intensif. Pasien yang
2016).
b. Non farmakologi
berikut :
11
gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat, tekanan darah menurun,
4) Beri minum 1 ½ liter air perhari, termasuk pemberian jus jambu biji
a. Jambu biji adalah suatu bentuk terapi herbal yang dapat meningkatkan
b. Jambu biji merah (Psidium Guava) adalah buah yang memiliki daging
dan bulir-bulir biji yang berjumlah banyak didalamnya. Buah ini salah
satu buah yang memiliki manfaat yang baik bagi tubuh karena banyaknya
gizi yang terkandung dalam buah tersebut. Buah jambu biji merah
2009).
12
c. Jus jambu biji adalah cairan yang berasal dari jambu biji yang digunakan
2007).
a. Buah jambu biji (pidiumguajava L.) kaya dengan vitamin C, B1, B2 dan
(Hapsari, 2016).
protein, jika pembentukan virus RNA virus dengue. RNA berperan dalam
(Huda, 2010).
c. Buah jambu biji kaya akan kandungan serat, khususnya pektin (serat larut
a. Menurunkan kolestrol
b. Antioksidan
akan terjaga kulitnya dari keriput, awet muda, dan pencegahan kanker.
tubuh dan kerusakan sel trombosit, karena dinding sel paling sensitive dan
tipis dibandingkan dinding sel darah yang lain. Buah jambu biji memiliki
trombosit, tanin dan flavoid yang dinyatakan sebagai quersettin dalam ekstrak
meningkatkan jumlah trombosit hingga 100 ribu milimeter per kubik tanpa
pemberian jus jambu biji sangat bermanfaat dalam hal vitamin C dan cairan
a. Mencuci tangan
b. Menyiapkan alat
e. Menganjurkan klien untuk meminum jus jambu biji 2 kali sehari (1.000
ml)
g. Merapikan alat
Pemberian Jus Jambu Biji Merah Terhadap Perubahan Kadar Trombosit Pada
mempunyai kesamaan tema (kata kunci) dengan penerapan pemberian jus jambu
biji merah terhadap peningkatan trombosit dengan DBD. Dengan studi literatur
ini telah memberikan inspirasi dan referensi dalam latar belakang penelitian ini
≤ 0,005.
bulan Januari- Februari 2019. Populasi pada penelitian seluruh pasien yang
kontrol, kriteria sample pada penelitian ini pasien dengan kadar trombosit
jus jambu biji setiap 2 kali sehari selama 4 hari kepada kelompok intervensi,
diberikan pada jam 07.00, dan 17.00 WIB dengan bantuan enumerator,
pengukuran kadar trombosit hari ke-1 sebelum pemberian jus jambu biji dan
2. Penelitian yang dilakukan oleh Widhawati dan Solehah tahun 2018, dalam
kelompok yang diberikan jus jambu merah dan 15 kelompok yang diberikan
jus jambu merah. Analisa statistik dengan menggunakan uji t-test dan t-
statistik dihasilkan p = 0,00 (p< 0,05) artinya ada perbedaan signifikan rata-
rata jumlah trombosit pada pasien yang diberikan jambu merah dengan yang
tidak diberikan.
Versi 2.0 didapatkan sample minimal dalam penelitian ini yaitu 15 responden
3. Penelitian yang dilakukan oleh Rinta Crismonia tahun 2019, dalam jurnal
variasi dan dua kali minum selama satu hari sebanyak satu gelas. Hasil
buah jambu biji merah tercapai pada dua hari konsumsi ekstrak sebanyak
empat gelas. Penyembuhan ini diduga karena aktivitas katalitik ekstrak buah
D. Kerangka teori
disebabkan oleh nyamuk aedes aegypty, yang ditandai dengan demam mendadak
dan sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lelah dan lesu, serta nyeri ulu
trombosit itu dengan mengkonsumsi gandum utuh, sayuran hijau, kurma, buah
Jambu biji adalah suatu bentuk terapi herbal yang dapat meningkatkan
trombosit pada DHF diberikan dalam bentuk jus dapat menimbulkan peningkatan
trombosit sehingga banyak digunakan untuk melawan DHF (Huda, 2010). Buah
jambu biji memiliki kandungan vitamin C yang tinggi dan terdapat senyawa-
senyawa tanin dan flavonoid yang bermanfaat untuk mengobati demam berdarah.
Berdasarkan data yang ada diatas maka kerangka teori penelitian ini dapat
Penatalaksanaan :
Farmakologi : Infus
Non Farmakologi : TROMBOSITOPENIA
a. Pengawasan TTV
tersebut, maka dari rumusan masalah dapat disusun kerangka konsep penelitian
sebagai berikut :
a. Pengawasan TTV
E. Hipotesis penelitian
berikut dengan dilakukanya “Penerapan Pemberian Jus Jambu Biji Merah Dapat
Dengue”.
terdahulu yaitu :
1. Ada hubungan antara pemberian jus jambu biji merah terhadap kenaikan
bermakna ada pengaruh antara pemberian jus jambu biji merah terhadap
2. Ada hubungan antara pemberian jus jambu biji merah terhadap kenaikan
trombosit pada anak dengan DBD dengan nilai hasil uji t-test dan t-
3. Ada hubungan antara pemeberian jus jambu biji merah terhadap kenaikan