Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN JURNAL TERKAIT TINDAKAN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. S DENGAN


PENYAKIT DHF

Disusun Oleh:
NI LUH GEDE DWI SURYANINGSIH
2014901074

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2020

Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) yang biasa disebut dengue


haemorrahagic fever merupakan penyakit demam akut yang dapat menyebabkan
kematian dan disebabkan oleh empat serotipe virus dan genus flavivirus, virus RNA
dari keluarga falviviradea. Infeksi oleh satu serotipe virus tersebut, dan kekebalan
sementara dalam waktu pendek terhadap serotipe virus dengue lainnya (Soedarto,
2012). Demam Berdarah Dengue (DBD) ditandai oleh demam mendadak tanpa sebab
yang jelas disertai gejala lain seperti lemah, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri
pada anggota badan, punggung, sendi, kepala dan perut. Pada hari kedua atau hari
ketiga demam muncul bentuk perdarahan yang beraneka ragam dimulai dari yang
paling ringan berupa perdarahan di bawah kulit, perdarahan gusi, epistaksis sampai
perdarahan yang hebat berupa muntah darah akibat perdarahan lambung, melena dan
juga hematuria masif (Ngastiyah, 2014).
Masalah yang timbul pada penderita DHF yaitu trombositnya rendah,
tindakan untuk meningkatan trombosit, secara nonfarmakologi yaitu pemberian jus
jambu biji merah adalah obat tradisional untuk membantu peningkatan trombosit
pada pasien DBD, melalui pemberian jus jambu merah sebagai peningkatan trombosit
responden diberikan suatu pengetahuan baru yang belum diketahuinyan agar mereka
melaksanakan, dan dapat menerapkan sesuai dengan apa yang dikehendaki penulis
yaitu dengan cara mengkonsumsi jus jambu merah sebagai peningkatan trombosit
pada DBD (Huda, 2010). Buah jambu (Psidiumguajava L.) kaya dengan vitamin C, β
karoten, vitamin B1, B2 dan B6. Buah jambu merah mengandung vitamin C dalam
jumlah besar. Dilaporkan 100g buah jambu merah mengandung 200 mg vitamin C
(Puspaningtyas, 2012).
Penelitian yang dilakukan Daniel.H, dkk (2017) yang berjudul Perbandingan
Pemberian Jus Jambu Dan Ekstrak Daun Jambu Biji Terhadap Peningkatan Kadar
Trombosit Pada Pasien DBD Di Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.
Hasil kadar trombosit setelah dillakukan pemberian jus jambu mengalami
peningkatan diketahui bahwa kadar trombosit setelah diberikan perlakuan pemberian
jus jambu memiliki mean 131.13 sedangkan yang diberikan ekstrak daun jambu
memilikin mean 112.50. Sedangkan yang pada kelompok yang diberikan ekstrak
daun jambu hanya 8 orang yang mengalami peningkatan dari sedang ke ringan dari
jumlah awal 16 orang yang mempunyai kadar trombosit sedang (50.000-100.000).
Penelitian yang dilakukan Dwi.C, dkk (2019) yang berjudul Pengaruh
Konsumsi Jus Jambu Biji Merah Terhadap Peningkatan Kadar Trombosit Pada Pasien
Deman Berdarah Dengue (DBD). Hasil penelitian bahwa adanya pengaruh konsumsi
Jus Jambu Biji Merah terhadap peningkatan kadar trombosit pada pasien Demam
Berdarah Dengues (DBD) disebabkan karena Vitamin C, Protein, Vitamin A, Asam
Askorbat, Vitamin B1, Vitamin B2 dan Vitamin B3 yang terkandung didalam jambu
biji merah sebagai terapi pengobatan nonfarmakologi DBD. Terapi jambu biji merah
dapat dipilih menjadi salah satu alternatif pengobatan untuk meningkatkan kadar
trombosit secara alami, lebih aman dan lebih terjangkau. Buah jambu biji dapat
dijadikan obat alternatif karena mengandung berbagai zat yang berfungsi sebagai
penghambat penyakit, salah satunya adalah jenis flavonoid kuersetin. Kuersetin
merupakan senyawa flavonoid jenis flavonol yang biasa ditemukan dalam kelas
angiospermae.
Penelitian yang dilakukan Jaya Ndaru Prasetio (2015) yang berjudul Potensial
Jambu Merah Pada Pasien Dengue Hemorrhagic Fever. Hasil penelitian bahwa jus
buah jambu biji merah memiliki potensi untuk meningkatkan kadar trombosit pada
penderita demam berdarah dengue. Kandungan vitamin C yang ada pada buah ini
memberikan kekebalan tubuh melawan infeksi termasuk infeksi virus dengue.
Senyawa lain seperti flavonoid juga memiliki fungsi dalam menghambat virus dengue
untuk bereplikasi sehingga tingkat virulensi dari virus dengue berkurang. Hal ini akan
mencegah perdarahan akibat rusaknya trombosit yang disebabkan serangan virus
dengue.

Anda mungkin juga menyukai