PENDAHULUAN
1. LatarBelakang
yang terinfeksi virus dengue. Pada pasien DHF dapat ditemukan beberapa gejala
seperti suhu tubuh tinggi serta mengigil, mual, muntah, pusing, pegal-pegal,
bintik-bintik merah pada kulit. Pada hari ke 2-7 demam dapat meningkat hingga
perdarahan dibawah kulit (ptekia), hidung dan gusi berdarah, serta perdarahan
yang terjadi didalam tubuh, tanda dan gejala tersebut menandakan terjadinya
kebocoran plasma (Centre of Health Protection, 2018). Kien dengan DHF akan
yang mengakibatkan kebocoran plasma. Kondisi lebih lanjut pada pasien yang
2015).
signifikan pada kasus Dengue Hemorrhage Fever (DHF) di Amerika pada tahun
2017 mencapai 584.263 kasus sedangkan pada tahun 2016 mencapai 2.177.171
1
2
Indonesia (2019), di Indonesia pada bulan Januari 2019 terdapat 133 jiwa
meninggal dunia dari 13.683 kasus DHF. Demikian pula pada bulan Februari
2019 kasus DHF terus mengalami peningkatan yang mencapai 16.692 kasus,
sedangkan pasien meninggal mencapai 169. Sementara itu di Jawa Timur pada
tahun 2016, penderita DHF dengan masalah resiko kekurangan volume cairan
mencapai 34,8 % (16 orang dari 46 orang) (Yuniarsih, 2019). Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasuruan (2018) mencatat terdapat penurunan pada kasus DHF yaitu
dari 317 kasus pada tahun 2017, sedangkan pada pertengahan Oktober 2018
menjadi 138kasus.
yang terinfeksi atau membawa virus dengue. Ketika nyamuk yang terinfeksi
menggigit manusia, nyamuk juga melepaskan virus. Virus dengue yang masuk
kedalam tubuh beredar dalam pembuluh darah bersama dengan darah. Virus
melepaskan C3 dan C5. Akibat dari pelepasan zat-zat tersebut tubuh mengalami
demam, pegal dan sakit kepala. Kemudian zat tersebut saling berikatan dengan
darah dan berkumpul dipembuluh darah yang kecil dan tipis yang mengakibatkan
plasma bocor dan merembes keluar. Plasma darah yang terdiri dari darah, air,
protein, ion dan gula akan keluar ke ekstraseluler yang mengakibatkan tubuh
2019).
3
pemberian minum yang adekuat, jus, susu dan makanan ringan, memantau dan
Seseorang dapat dikatakan dehidrasi apabila terdapat tanda dan gejala berikut:
menurunnya turgor kulit, berat badan turun, mukosa mulut kering, frekuensi nadi
2. RumusanMasalah
3. TujuanPenelitian
a. Tujuan Umum
(DHF) dengan masalah kekurangan volume cairan di ruang Melati RSUD Bangil.
b. TujuanKhusus
Mampu RSUD
4
Melati RSUDBangil.
Melati RSUDBangil.
tahun.
4. Manfaat
a. ManfaatTeoritis
Hasil dari studi ini diharapkan bisa mengembangkan asuhan keperawatan pada
cairan.
b. ManfaatPraktis
1) BagiPenulis
.
5
2) Bagi InstitusiPendidikan
.
5
pembahasan
Konsep Dengue Hemorrhage Fever (DHF)
1. DefinisiDHF
Penularan penyakit DHF terjadi ketika nyamuk yang terinfeksi virus dengue
menggit atau menghisap darah manusia yang sakit ke manusia yang sehat.
dan golongan flavivirus. Jadi nyamuk merupakan vektor atau transmisi virus dari
manusia ke manusia atau menusia kehewan atau hewan kemanusia. Nyamuk yang
membawa virus dengue sendiri terbagi dalam beberapa jenis yaitu DEN-1, DEN-
keriteria: suhu tubuh naik turun tanpa sebab yang jelas, tampak perdarahan
2. KlasifikasiDHF
6
7
1) Derajat1
meningkat.
2) Derajat2
Tanda dan gejala sama seperti derajat 1, selain itu ditemukan adanya
3) Derajat3
Tanda dan gejala sama seperti derajat 1 dan derajat 2 serta pasien mengalami
4) Derajat4
3. EtiologiDHF
melalui suntikan nyamuk Aedes Aegepty atau nyamuk Aedes Albopictus yang
terinfeksi oleh virus saat menghisap darah seseorang yang sehat. Penularan
penyakit DHF bisa terjadi pada manusia kemanusia atau manusia kehewan
menularkan kemanusia lainnya yang sehat, tergantung dari sistem imunitas dari
masing-masingindividuuntukmelawanvirustersebut.Dalamwaktu3sampai14
8
hari setelah virus masuk kedalam tubuh, tubuh akan memberikan tanda dan gejala
sebagai perlawanan alami dari dalam. Gejala umum yang dialami penderita
2019).
4. ManifestasiKlinis
2) Uji turniquetpositif
3) Lemah
4) Nafsu makanberkurang
5) Anoreksia
6) Muntah
8) Pusing
9) Trombistopenia(<100.000/ul)
5. Pathofisiologi
Nyamuk Aedes yang terinfeksi atau membawa virus dengue menggigit manusia.
Kemudian virus dengue masuk kedalam tubuh dan berdar dalam pembuluh darah bersama
darah. Virus kemudian bereaksi dengan antibody yang mengakibatkan tubuh mengaktivasi dan
melepaskan C3 dan C5. Akibat dari pelepasan zat-zat tersebut tubuh mengalami demam, pegal dan
sakit kepala, mual, ruam pada kulit. Pathofisiologi primer pada penyakit DHF adalah meningkatnya
(Kardiyudiana, 2019).
10
2.1.6 Pathway
Arbovirus (melalui Beredar dalam Infeksi virus dengue
nyamuk aedes aegepti aliran darah (viremia)
Membentuk & melepaskan zat C3a, C5a
PGE2 Hipotalamus
Mengaktifkan sistem komlemen
Hipertermi
Peningkatan reabsorbsi Na+ dan H2OPermeabilitas membran meningkat
Trombositopenia Renjatan
Merangsang & mengaktivasi faktor hipovolemik dari hipotensi
pembekuan
Ketidak
seimbangan nutrisi
Nyeri akut kurang dari
Gambar 2.1 Pathway DHF (Dengue Hemorrhage Fever) (Nurarif & Kusuma,
2011)
11
6. PemeriksaanPenunjang
7. Penatalaksanaan
Masalah yang muncul dapat ditemukan pada saat pengkajian. Pada umumnya
masalah yang ada pada pasien DHF yakni demam tinggi disertai menggigil. Pada
demam. Selain itu pasien DHF juga mengalami kekurangan volume cairan
keperawatan yang dapat dilakukan yaitu mengganti cairan yang hilang dengan
meningkatkan asupan secara oral misalnya makan dan minum air yang cukup,
8. Kompilkasi
menyebabkan gagal nafas, gangguan pada elektrolit, gula darah menurun, kadar
12
natrium, kalsium juga menurun, serta dapat mengakibatkan gula darah diatas
(Nanda, 2015)
mual,muntah.
kedalam tubuh berkurang. Selain itu, penyebab kekurangan volume cairan bisa
diakibatkan demam yang sangat tinggi dan adanya luka bakar pada derajat 2-4.
Cairan yang ada dibawah kulit keluar atau menguap karena demam atau adanya
luka, sehingga cairan yang ada didalam intrseluler akan keluar menuju
menerus. Hal ini juga dapat mengakibatkan kekurangan volume cairan (Nilam,
2018).
13
13
1. Etiologi Kekurangan Volume Cairan
meliputi:
a. Penurunan asupan cairan atau intake yang diakibatkan oleh mual, muntah,
penurunankesadaran.
1) Hambatan mengaksescairan.
ditemukan tanda dan gejala berikut: terjadi penurunan pada elstisitas kulit,
tekanan darah menurun, frekuensi nadi cepat, kencing sedikit atau miksi,
membran bibir tampak kering, kulit kering, suhu tubuh meningkat, hematokrit
tubuh mengalami penurunan asupan cairan atau bisa juga disebabkan tubuh
ketika cairan yang ada di intravaskuler hilang yang diakibatkan oleh suhu tubuh
yang terlalu tinggi , adanya luka dengan derajat 2-4. Untuk mengganti cairan
d. Komplikasi
2) syokhipovolemik.
3) kejang.
14
a. Pengkajiankeperawatan
tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan. Pemeriksaan fisik: pemeriksaan yang
dilakukan dari kepala sampai kaki dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi,
1) Kaji riwayatkeperawatan
a) Identitas
b) KeluhanUtama
Pada saat pengkajian pertama pada klien dengan DHF sering kali keluhan
c) Riwayat penyakitsekarang
Data yang didapat dari klien atau keluarga klien tentang perjalanan penyakit
pegal-pegal pada saat dibawa ke rumah sakit. Selain itu terdapat tanda-
tanda perdarahan seperti ptekie, gusi berdarah, diare yang bercampur darah,
epitaksis.
d) Riwayat penyakitdahulu
Pada klien DHF tidak ditemukan hubungan dengan riwayat penyakit dahulu.
Hal ini dikarenakan DHF disebabkan oleh virus dengue dengan masa
inkubasi kurang lebih 15 hari. Serangan ke dua bisa terjadi pada pasien yang
e) Riwayat penyakitkeluarga
virus dengue. Jika salah satu dari anggota keluarga ada yang terserang
nyamuk.
c. Pemeriksaanfisik
a. Keadaanumum
b. Kulit
(memar).
c. Kepala
Pada klien dengan DHF biasanya terdapat tanda pada ubun-ubun cekung.
d. Wajah
ptekie.
e. Mulut
Terdapat perdarahan pada gusi, mukosa tampak kering, lidah tampak kotor.
f. Leher
g. Dada
dapat ditemukan bunyi napas cepat dan sering berat, redup karena efusi
organ tepi.
h. Abdomen
Nyeri tekan pada perut, saat dilakukan pemeriksaan dengan palpasi terdapat
i. Anus dangenetalia
gangguan karena diare atau konstipasi, misalnya kemerahan, lesi pada kulit
sekiatar anus.
terjadinya renjatan.
d. Pemeriksaanpenunjang
a. Uji turniquetpositif.
d. Hemoglobinmenurun.
e. Peningkatanleukosit.
18
e. Diagnosakeperawatan
Tabel 2.3 Rencana Asuhan Keperawatan (Nanda NOC dan NIC 201
20
g. Implementasikeperawatan
a) Mempertahankan polanafas.
b) Mempertahankan keseimbangancairan.
h. Evaluasikeperawatan
Evaluasi merupakan tahap untuk melihat hasil atau menilai sejauh mana
sudahada.
DAFTAR PUSTAKA