PENDAHULUAN
A. Latar belakang
genus Aedes, terutama nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus betina
Penyakit ini tergolong kedalam penyakit akut (Mumpuni & Lestari ,2015).
Ada empat serotype yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 Keempat jenis
tiga factor utama yaitu virus, nyamuk, dan manusia (Widoyono, 2011).
Penyakit DBD menyerang seluruh kelompok umur baik lansia, dewasa, anak-
anak dan bayi jika tidak langsung di tangani akan terjadi kondisi yang lebih
2016).
Menurut data WHO (2015) sekitar 2,5 miliar orang di dunia hidup di
daerah dimana terdapat resiko penularan DBD dan 50 sampai 100 juta infeksi
terjadi setiap tahun termasuk 500.000 kasus DBD dan 22.00 kematian yang
sebagian besar terjadi pada anak-anak. Indonesia merupakan salah satu negara
yang beresiko untuk terjangkit DBD. Seiring dengan globalisasi,
penderita dan luas penyebaran DBD semakin meningkat. (Depkes RI, 2015).
penderita DBD, 907 di antaranya meninggal dunia, pada tahun 2015 terjadi
ancaman bagi kesehatan masyarakat jika tidak segera di tangani dengan benar.
Menurut data dinas kesehatan Sumatra Barat tahun 2014 jumlah penderita
orang . Selama tahun 2014 terdapat 10 kabupaten atau kota yang mengalami
Kejadian luar biasa DBD salah satunya kota Bukittiggi (Dinkes Sumbar,
yang tidak menentu, pada tahun 2014 penderita DBD di Bukittinggi yaitu 139
Secara teori DBD terjadi di sepanjang tahun sesuai dengan iklim tropis
di Indonesia yang hanya mempunyai dua macam musim yaitu kemarau dan
hujan. Iklim tropis memiliki karakteristik memiliki hujan sepanjang tahun,
pada musim kemarau (Pratama, 2015) Selain itu pola hidup masyarakat yang
kekebalan tubuh yang di miliki oleh seseorang terhadap infeksi suatu virus
atau penyakit. Pada DBD Virus dengue yang telah masuk ketubuh Melalui
pengaktifan tersebut akan membetuk dan melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin,
Lestari ,2015).
dan IV. Aktivasi koagulopati pada DBD terjadi melalui aktivasi jalur
aktivasi factor Xia namun tidak melalui aktivasi kontak (kalikkrein CI-
berlanjut terjadi syok dan jika syok tidak teratasi, maka akan terjadi hipoksia
sirkulasi sistemik sehingga perfusi jaringan menurun dan jika tidak teratasi
jumlah trombosit dalam darah. Trombosit atau keping sel darah merupakan
salah satu komponen darah yang mempunyai fungsi utama dalam pembekuan
darah. Trombosit akan bekerja dengan menutupi pembuluh darah yang rusak
pemberian cairan kristaloid dan transfuse darah segar, (W. sudoyo, 2009)
selain pengobatan secara medis juga dapat dilakukan pengobatan dengan non
tempat tinggal sebagai sumber bahan obat alami dan telah banyak digunakan
oleh masyarakat secara turun menurun. Obat tradisional perlu di teliti dan di
kesehatan masyarakat salah satunya adalah buah jambu biji (Psidium guajava)
penggunaan suplemen ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava linn) Dan
DBD di instalasi rawat inap penyakit dalam RSUP DR. Djamil Padang di
dapatkan hasil bahwa pemberian suplemen ekstrak daun jambu biji (Psidium
suplemen ekstrak daun jambu biji dan angkak ini karena senyawa tannin dan
daun jambu biji dapat menghambat kerja dari enzim reverse trancriptase yang
tannin dan flavonoid ekstrak daun jambu biji juga dapat meningkatkan jumlah
orang pria dan 10 orang wanita untuk kelompok control pria sebanyak 8
orang dan kelompok perlakuan sari jambu biji merah sebanyak 9 orang.
perlakuan dan perlakuan sari jambu biji merah sebanyak 5 orang. Hasil yang
Penurunan jumlah trombosit pada pasien yang diberikan sari jambu biji
pasien yang diberikan sari jambu biji merah maupun pasien control sama-
sama mengalami penurunan jumlah trombosit tetapi persentase penurunan
trombosit pasien yang diberi sari jambu biji merah lebih baik sekitar 31,28%
B. Rumusan Masalah
serius. Angka kejadian DBD di seluruh kota di Sumatra Barat termasuk Kota
pemberian buah jambu biji merah (Psidium guajava) dan daun jambu biji
1. Tujuan Umum
(Psidium guajava) dan daun jambu biji (Psidium guajava linn) terhadap
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Masyarakat
jambu biji (Psidium guajava) dan daun jambu biji (Psidium guajava linn)
3. Bagi Peneliti
a. Bagi Peneliti
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka konsep
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variable
satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoadmojo,
pemberian buah jambu biji merah (Psidium guajava) dan daun jambu biji
DBD. Variable dependent dalam penelitian ini adalah jumlah trombosit yang
diperoleh deari asil cek darah setelah di berikan jus buah jambu biji merah
Kelompok II
B. Hipotesis Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Yekti. M, & Widayati .L. (2015) Cekal (cegah dan tangkal) sampai tuntas
Jaya ndaru prasetio. (2015). Potential red guava in patients with dengue hemorrahagic
Cristina E.H, Andrian U, Arthur E.M, & Firginia M (2013). Perbandingan jumlah
trombosit pada demam berdarah dengue tanpa syok dan syok di RSUP. Prof.
Fairuz R. (2015). Pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji (psidium guajava
Septi M, Almahdy & Rose D.M. (2013). Efek penggunaan suplemen ekstrak daun
jambu biji (psidium guajava linn.) dan angkak (monascus purpureus) dalam
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Teori
a. Defenisi
perindukan bagi nyamuk betina, yaitu bejana yang berisi air jernih
(Widoyono, 2011).
Infeksi dari salah satu tipe virus bisa tanpa gejala di mayoritas
kasus yang terjadi atau bisa menimbulkan gejala klinis. Mulai dari
yang ringan dengan gejala seperti flu (yang biasa disebut demam
syok sindrom/DSS).10
(Rabbaniyah, 2015).
c. Klasifikasi
(2011) :
1) Derajat I
2) Derajat II
3) Derajat III
4) Derajat IV
d. Manifestasi klinis
beracun, yang berlangsung 24-48 jam adalah masa paling kritis dengan
(Rabbaniyah, 2015).
e. Patofisiologi
infeksi suatu virus atau penyakit. Pada DBD Virus dengue yang telah
hidup trombosit, gambaran sumsum tulang pada fase awal infeksi (<5
aktivasi factor Xia namun tidak melalui aktivasi kontak (kalikkrein CI-
jika berlanjut terjadi syok dan jika syok tidak teratasi, maka akan
terjadi hipoksia jaringan dan akhirnya terjadi Asidosis metabolik.
(Norita , 2014)
f. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
namun karena teknik yang lebih rumit, saat ini tes serologis yang
mendeteksi adanya antibody spesifik terhadap dengue berupa
ke 3-8.
plasma.
terhadap dengue.
b) Pemeriksaan radiologis
(posisi tidur pasien pada badan sebelah kanan). Asites dan efusi
g. Komplikasi
Ensefalopati dengue edema otak dan alkalosis dapat terjadi pada syok
2016).
h. Penatalaksanaan
a) Derajat I
Dilakukan pemeriksaan awal berupa uji bendungan, Hb, Ht jika
untuk dirawat.
b) Derajat II
berikut:
c) Derajat III
d) Derajat IV
2. Trombosit
a. Defenisi
tubuh Trombosit tidak memiliki inti sel dan berukuran sangat kecil
menaikkan jumlah trombosit yaitu jus buah jambu biji merah (Psidium
guajava) dan daun jambu biji (Psidium guajava linn) (Mumpuni &
Lestari ,2015).
a. Defenisi
mencapai 3-6 kali lipat lebih tinggi disbanding buah jeruk, selain itu
jambu biji (Psidium guajava) juga kaya akan serat yang larut dalam
mengatasi diare selain itu daun jambu biji (Psidium guajava linn)
dipercaya sebagai obat DBD karena didalam daun jambu biji berhasiat
Table 2.1
Tabel 2.2
Protein 0,26 mg 3%
Serat 0 mcg
Vitamin A 0,73 mg 5%
Niacin 2,6 mcg 2%
Kalium 417 mg 9%
Riboflavin 18 mg 2%
Vitamin E 14,3 g
Asam pantotenat -
Vitamin B1 -
Senyawa fitokimia
Steroid ++
Tnterpenoid -
Fenol hidrokuinon +
Flavonoid +
Saponin +
Tannin +++
buah jambu biji daging merah setengah matang dengan berat 150 gr
dan cuci buah dengan utuh, kemudian potong buah menjadi beberapa
tidak terlalu tua dan muda, rebus dengan menggunakan 5 gelas air
bersih sampai air menyusut enjadi 3 gelas, air rebusan bewarna coklat
kehijauan dengan rasa agak sepet, saring dan dinginkan lalu diminum
3x1 gelas/hari.
B. Kerangka Teori
Peningkatan trombosit
Sumber : Hapsari (2016)