Uas Perbankan KLPK 5a Pa (A)
Uas Perbankan KLPK 5a Pa (A)
PERBANKAN
UNTUK PERGURUAN TINGGI NEGERI
Di terbitkan Oleh Kelompok-5A
Pendidikan Akuntansi 2021
Anggota
KELOMPOK-5A
PENDIDIKAN
AKUNTANSI 2021
NIRMALA 210902500011
1.
2. ARDILLAH
FADILLAH
210902501004
MARWA NUR
3. 210902501005
4. ADHE WIDI
CAHYANI
210902501007
MUTMAINNAH
5. 210902501015
6. SYARIF
HIDAYATULLAH
210902502009
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang berkat Rahmat dan karunianya telah
mengantarkan kita sampai pada penghujung semester 4 ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
kirimkan kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW, nabi terakhir yang diutus membawa
kebenaran bagi kita semua.
Pada kesempatan ini tak henti-hentinya kami mengucapkan syukur serta terima kasih kepada
Dosen pengampuh mata kuliah Akuntansi Perbankan, Yaitu Drs.H. Abd. Rijal, M.Si &
Fajriani Azis, S.Pd, M.Pd. yamg telah memberikan banyak ilmu serta arahan kepada kami
sampai bisa ada di tahap akhir semester 3 ini. Terima kasih pula kami haturkan kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam mengerjakan dan melengkapi tugas-tugas kami.
Pada buku ini akan dibahas seputar perbankan, misal seperti prinsip dasar perbankan,
simpanan giro, tabungan, deposito, simpanan dari bank lain, pinjaman diterima, ekuitas, kas,
giro, surat berharga dan lain sebagainya.
Kami memohon maaf atas ketidak sempurnaan dalam penyusunan buku kami, semoga
kedepannya dapat lebih baik lagi dan kami dapat belajar dari kesalahan-kesalahan kami.
PENULIS
DAFTAR ISI
A. Deskripsi Singkat
Buku ini membahas tentang akuntansi bank. Akuntansi bank adalah proses akuntansi
bank yang mengumpulkan, mengklarifikasi, mengevaluasi, dan menafsirkan data
keuangan bank secara sistematis untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan
internal dan eksternal. Bank bertindak sebagai perantara antara pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan yang tidak, dan antara pihak yang memfasilitasi transaksi
pembayaran. Pelaporan keuangan bank dalam akuntansi bank juga harus sesuai
dengan prinsip akuntansi atau teknik pembukuan yang berlaku umum, yaitu
pembukuan dan pencatatan semua transaksi yang dilakukan dalam kegiatan usaha
bank.
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada bentuk transaksi jenis pendapatan dan
belanja lembaga terkait. Untuk alasan ini, akuntansi bank dan buku besar
menggunakan beberapa istilah berbeda saat mencatat transaksi. Dalam akuntansi
bank, catatan termasuk kewajiban bank dan aset bank yang tidak ada dalam buku
besar.
B. Relevansi
Pada buku ini akan dibahas tentang akuntansi perbankan terkait prinsip dasar,
simpanan giro, tabungan, deposito, simpanan dari bank lain, pinjaman diterima,
ekuitas, kas, giro, surat berharga dan lain sebagainya.
C. Indicator
Setelah mempelajari mengenai akuntansi perbankan diharapkan mahasiswa dapat
memahami seputar akuntansi perbankan, dan dapat menerapkan pada dunia kerja,
pendidikan dan kehidupan social lainnya.
BAB 1
PRINSIP DASAR AKUNTANSI BANK
RANGKUMAN
Bank juga merupakan titik referensi bagi pemerintah untuk mengetahui status
mata uang mereka saat ini.
Tentu saja, semua transaksi dana dan biaya bank tercatat di rekening keuangan
Anda. Dari situ diidentifikasi kesenjangan yang dapat dijadikan landasan
kebijakan terkait alokasi keuangan.
Biaya masuk harian ke bank. Artinya ada transaksi yang terjadi setiap hari. Biaya
modal merupakan biaya transaksi terbesar di bank. Itu sebabnya diperlukan
catatan khusus yang disebut akuntansi periodik.
Sebagian besar pendapatan bank berasal dari pinjaman nasabah. Bank tidak
menggunakan prinsip akuntansi akrual dalam pencatatan transaksi peminjaman.
Prinsip deteksi ini diterapkan untuk mencegah bank mengambil lebih banyak
risiko. Laporan ini menunjukkan aset, keuangan, dan posisi aset bank pada tanggal
tertentu. Laporan ini memuat pendapatan dan beban bank selama periode tersebut.
Laporan perubahan modal perusahaan yang menggambarkan kenaikan atau
penurunan kekayaan bersih bank selama satu periode. Catatan atas laporan
keuangan ini menjelaskan semua item dalam laporan keuangan sehingga pembaca
dapat memahami secara utuh isi laporan keuangan yang disajikan oleh Bank.
BAB 2
SIMPANAN GIRO
A. PENGERTIAN GIRO
Rekening Giro Definisi dari daftar simpanan sebagaimana yang digunakan dalam
Undang-Undang Pokok Perbankan (No. 14 tahun 1967, Bab 1) adalah “Dengan cek,
perintah pembayaran lain, atau pemindahbukuan buku. Simpanan tidak dapat
dipisahkan dari konsep tabungan. Selain daftar simpanan, bentuk simpanan lainnya
adalah tabungan dan simpanan tetap. Tiga bentuk simpanan yang harus dilakukan
sehubungan dengan pentingnya simpanan No. Pengertian Giro atau lebih dikenal
sebagai giro berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. Giro, cara pembayaran
lainnya, pesanan atau karena pemindahbukuan. Sedangkan yang dimaksud dengan
tabungan adalah “dana yang dipercayakan kepada bank oleh masyarakat dalam bentuk
giro, deposito berjangka, deposito berjangka, sertifikat deposito, rekening tabungan
atau dana yang dipersamakan dengan itu”.
Dari kedua pengertiannya di atas dapat disimpulkan bahwa simpanan adalah suatu
jumlah yang disimpan atau dipegang oleh suatu bank. Selain rekening giro, ada dua
jenis simpanan bank: simpanan biasa dan deposito berjangka. Pengertian giro adalah
simpanan di bank yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu. Artinya, dana
yang disetorkan ke dalam rekening giro dapat ditarik sewaktu-waktu setelah
memenuhi berbagai syarat yang ditentukan seperti jam kerja, validitas dan integritas
cek, serta saldo yang tersedia. Melakukan.
Untuk menarik uang dari rekening Anda saat ini, Anda dapat menggunakan opsi
penarikan cek dan giro (BG). Jika Anda membayar tunai, Anda dapat membayar
dengan cek. Penarikan tanpa uang tunai, di sisi lain, dilakukan menggunakan Giro.
Selain itu, jika pelanggan telah kehabisan atau kehilangan dua opsi penarikan, siapkan
pernyataan yang ditandatangani atau surat kuasa untuk opsi penarikan lainnya (mis. B.
materai.
akun saat ini). Pemiliknya disebut Girants, dan setiap Girant diberi imbalan dalam
bentuk layanan rekening giro, yang jumlahnya bervariasi tergantung pada bank
pembuka. Dibandingkan dengan simpanan lain seperti simpanan biasa dan deposito
berjangka, kompensasi penjamin paling murah, sehingga merupakan dana murah bagi
bank giro.
Cek adalah salah satu cara untuk menarik atau menarik dana dari rekening giro Anda.
Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat pembayaran. Pengertian cek adalah suatu
perintah tidak bersyarat dari nasabah kepada bank pemegang rekening giro nasabah
untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya tertera pada cek tersebut
atau kepada pemilik cek tersebut. Ini berarti bahwa bank harus membayar orang yang
memberikan cek tersebut ke bank induk, baik secara tunai maupun dalam jumlah
berlebih, secara tunai.
Bilyet Giro (BG) atau biasa disebut dengan Giro adalah formulir perintah dari
nasabah kepada bank pemegang rekening giro nasabah untuk mentransfer uang dari
rekening yang bersangkutan kepada penerima. , dengan nama atau nomor rekening
yang sama. bank atau bank lain. Seperti halnya cek, giro dapat ditagih dari bank lain
yang tidak menerbitkan rekening giro. Juga, jika Anda berada di kota yang sama,
Anda harus menyelesaikan prosedur penyelesaian. Pemindahbukuan rekening bank
terkait berarti bahwa rekening pelanggan yang menyediakan BG ditransfer ke
pelanggan yang menerima BG-nya. Sebaliknya, jika Anda ingin mentransfer dana ke
rekening di bank lain, Anda harus melalui prosedur kliring atau debet langsung.
Ketentuan untuk melakukan transfer ke Bilyet Giro adalah sebagai berikut:
Masa berlaku Bilyet Giro dan tanggal efektifnya juga diatur berdasarkan spesifikasi
tertentu, seperti:
Dana atau alat pembayaran lain yang juga digunakan untuk menarik uang dari
rekening giro adalah perintah tertulis kepada bank di atas kertas yang ditandatangani
oleh pemegang rekening atau agen resminya dan untuk membayar sejumlah uang
pada saat yang sama ke bank atau bank lain. Surat perintah ini dapat digunakan jika
terjadi pembayaran tunai atau pemindahbukuan.
Perintah pembayaran lainnya dapat berbentuk surat kuasa, di mana pemegang akun
memberi wewenang kepada seseorang untuk menarik diri dari akunnya. Surat kuasa
ini harus memenuhi beberapa syarat, antara lain: B. Tanda Tangan, Bukti Identitas,
dan Materai Kedua Pihak, Prinsipal dan Penerima. Pemberian kuasa ini terjadi tanpa
kehadiran pemberi kuasa karena sebab apapun.
Berikut adalah persyaratan yang harus dipenuhi individu dan bisnis untuk
menjadi pemegang rekening giro:
2. Pembukaan Giro
Jika prospek memenuhi persyaratan yang ditetapkan, proses pembukaan
rekening giro dilakukan. Pembukaan rekening giro hanya dapat dilakukan
apabila seluruh dokumen pembukaan rekening giro telah dilengkapi dan
disetujui oleh Customer Service Officer dan Service Officer.
3. Pengadaan dan Penatausahaan Cek/Bilyet Giro
Untuk keperluan standardisasi dan manipulasi, pengadaan Cek/Bilyet Giro
dikoordinasikan dan dipusatkan di Kantor Pusat. Persediaan cek bersih/bilyet
giro di setiap customer support kantor departemen perlu disediakan dengan
jumlah terbatas yang diperkirakan cukup untuk kebutuhan 1 (satu) minggu.
Inventarisasi Cek/Bilyet Giro di Customer Service perlu diketahui setiap saat,
khususnya melalui sarana administrasi penerimaan dan pengeluaran
Cek/Bilyet Giro di dalam "Buku Daftar Cek/Bilyet Giro" atau di dalam
perangkat lunak yang tersedia di dalam sistem.
Penerbitan buku Cek/Bilyet Giro untuk nasabah merupakan tantangan
terhadap harga yang sesuai dengan peraturan lembaga keuangan, selain
gratifikasi dengan menggunakan materai. Cek/Giro paling mudah dapat
dikirim ke klien setelah akun Giro dibuka dan berbagai macam Cek/Giro
didaftarkan di dalam sistem. Untuk setiap buku cek/bilyet giro yang diambil
melalui perantara atau kuasanya, perlu dimintakan kuitansi/kuitansi. Di bagian
depan setiap lembar tes dan giro, berbagai akun modern perlu disebutkan.
4. Saldo Minimum
Setiap nasabah wajib memiliki saldo minimal sesuai ketentuan bank. Apabila
melanggar ketentuan tersebut maka nasabah akan dikenakan denda sesuai
dengan ketentuan bank. Tata cara pemberian sanksi terhadap rekening yang
saldonya di bawah jumlah minimum harus dilakukan per transaksi.
6. Setoran Giro
Setoran awal sekurang-kurangnya dalam jumlah tertentu sesuai ketentuan
bank, dan setoran selanjutnya dapat dilakukan secara tunai, transfer bank, wire
transfer, dan set-off tanpa batasan denominasi. Media transaksi setor tunai
adalah slip setoran. Pemindahbukuan Penyetoran dilakukan dengan
menggunakan media pemindahbukuan.
7. Penarikan Giro
Penarikan tunai dengan cek berfungsi sebagai media untuk transaksi
penarikan. Penarikan tanpa uang tunai dikompensasikan dengan Bilyet
Giro/Cross Check. Untuk transfer rekening ke rekening, gunakan Cross
Check, Bilyet Giro, atau media lainnya, sesuai dengan peraturan bank Anda.
Frekuensi dan jumlah penarikan tidak terbatas selama Anda memiliki cukup
dana (kecuali ada akun/dana yang diblokir).
Apabila nasabah melakukan penarikan cek/vilier giro kosong melalui
likuidasi, maka nasabah akan mendapat teguran sesuai ketentuan yang berlaku.
Pengiriman uang spot deposit antar cabang dapat dilakukan dengan
memperhatikan verifikasi tanda tangan dan limit transaksi sesuai ketentuan
bank.
8. Jasa Giro
i. Jasa giro Kasda Pemerintah Daerah Provinsi, Kota dan Kabupaten (PKD) :
o Saldo < Rp 5.000.000, tidak memperoleh jasa 0,00% (2009)
o Saldo ≥ Rp 5.000.000 memperoleh jasa sebesar 3,00% (2009)
ii. Jasa giro lainnya :
o Saldo < Rp 5.000.000, tidak memperoleh jasa 0,00% (2009)
o Saldo ≥ Rp 5.000.000 memperoleh jasa 1,00% (2009)
o Saldo ≥ Rp 25.000.000 memperoleh jasa 1,50% (2009)
o Saldo ≥ Rp 100.000.000 memperoleh jasa 2,00% (2009)\
iii. Jasa giro bank lain :
o Saldo < Rp 10.000.000, tidak memperoleh jasa 0,00% (2009)
o Saldo ≥ Rp 10.000.000 memperoleh jasa 0,25% (2009)
o Saldo ≥ Rp 50.000.000 memperoleh jasa 0,50% (2009)
i. Cek (Cheque)
Pada hakekatnya cek adalah surat atau dokumen yang isinya berupa perintah
tanpa syarat dari nasabah untuk membayar kepada bank sejumlah yang tertera
dalam surat tersebut kepada orang yang menulis atau membawa cek tersebut.
Kemudian pemilik yang menyerahkan surat cek kepada bank atau pemilik cek
menerima nilai nominal sesuai dengan jumlah yang tertulis di cek.
Namun, banyak orang saat ini menganggap bahwa cek dan Giro adalah sama.
adalah perintah keuangan dari nasabah bank yang dipercaya untuk mentransfer
sejumlah
Meskipun demikian, perbedaan utama antara kedua karakter ini adalah bahwa cek
cenderung bersifat tunai dan giro cenderung bersifat nontunai. Cek adalah surat
yang dikeluarkan oleh bank yang memungkinkan pelanggan untuk memesan uang
untuk ditarik dari bank. Jumlah yang dapat Anda tarik dari bank dengan cek
tergantung pada jumlah yang tertulis/terlihat di cek. Untuk menggunakan cek,
pelanggan harus terlebih dahulu memiliki rekening giro di bank. Cek juga
merupakan jaminan yang dapat digunakan sebagai alat tukar.
Syarat Penggunaan Cek
Penggunaan cek sebagai alat pembayaran nontunai yang sah diatur dalam Pasal
178 sampai dengan 229 KUH Dagang. Dikutip dari website Bank Indonesia,
persyaratan penggunaan cek adalah sebagai berikut:
a) Nama cek dimuatkan dalam teksnya sendiri;
b) Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu;
c) Nama orang yang harus membayarnya (tertarik);
d) Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan;
e) Tanggal dan tempat cek ditariknya;
f) Ditandatangani orang yang mengeluarkan cek itu (penarik).
c) Cek Silang
Cross Check atau Cek Silang adalah cek dengan tanda silang di pojok kiri
atas. Cek yang diberi tanda silang ini juga merupakan cek tanpa uang tunai
atau transfer pos. Dari pembayaran tunai, counter check ini dilakukan
secara cashless atau overbooking.
d) Cek Mundur
Cek mundur adalah cek yang jatuh tempo sebelum tanggal cek dikeluarkan.
Secara umum, jika cek berisi dua tanggal yang berbeda, hampir dapat
dipastikan bahwa cek tersebut adalah untuk tanggal kemudian.
Cek terlambat juga dikenal sebagai cek tidak bertanggal. Cek ini biasanya
dikeluarkan ketika penerima dan pengirim cek telah mencapai kesepakatan
tertentu. Alasannya sangat beragam, antara lain karena pembayarannya
belum jatuh tempo, sebagian lagi karena uangnya belum tersedia.
e) Cek Kosong
Cek kosong atau cek kosong adalah saat saldo rekening giro sudah tidak
tersedia lagi. Misalnya Pak Andy memiliki cek dengan pecahan 100 juta
rupiah, tetapi saldo rekening pengirim cek hanya 80 juta rupiah.
Artinya, saldo rekening yang tersedia bukanlah jumlah yang dapat
dipulihkan oleh pemilik cek. Dalam hal ini, pelanggan akan terkena
masalah cek kosong dan akan menerima peringatan lisan atau tertulis.
Jika hal ini terjadi untuk yang ketiga kalinya, nasabah akan diblacklist oleh
Bank Indonesia. Daftar tersebut akan disebar ke seluruh bank, sehingga
nantinya sulit untuk menghubungi bank lain.
Giro atau giro dalam pengertian Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 tanggal 10
Nopember 1998 adalah “tabungan yang sewaktu-waktu dapat ditarik dengan cek, giro pos
atau alat pembayaran lain atau transfer bank”. . Sedangkan yang dimaksud dengan
tabungan adalah “dana yang dipercayakan kepada bank oleh masyarakat dalam bentuk
giro, deposito berjangka, deposito berjangka, sertifikat deposito, rekening tabungan atau
dana yang dipersamakan dengan itu”.
Cek adalah salah satu cara untuk menarik atau menarik dana dari rekening giro Anda.
Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat pembayaran. Pengertian cek adalah suatu perintah
tidak bersyarat dari nasabah kepada bank pemegang rekening giro nasabah untuk
membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya tertera pada cek tersebut atau
kepada pemilik cek tersebut. Ini berarti bahwa bank harus membayar orang yang
memberikan cek tersebut ke bank induk, baik secara tunai maupun dalam jumlah berlebih,
secara tunai.
Bilyet Giro (BG) atau biasa disebut dengan Giro adalah formulir perintah dari nasabah
kepada bank pemegang rekening giro nasabah untuk mentransfer uang dari rekening yang
bersangkutan kepada penerima. , dengan nama atau nomor rekening yang sama. bank atau
bank lain. Seperti halnya cek, giro dapat ditagih dari bank lain yang tidak menerbitkan
rekening giro. Juga, jika Anda berada di kota yang sama, Anda harus menyelesaikan
prosedur penyelesaian. Pemindahbukuan rekening bank terkait berarti bahwa rekening
pelanggan yang menyediakan BG ditransfer ke pelanggan yang menerima BG-nya.
Sebaliknya, jika Anda ingin mentransfer dana ke rekening di bank lain, Anda harus
melalui prosedur kliring atau debet langsung.
Jika prospek memenuhi persyaratan yang ditetapkan, proses pembukaan rekening giro
dilakukan. Pembukaan rekening giro hanya dapat dilakukan apabila seluruh dokumen
pembukaan rekening giro telah dilengkapi dan disetujui oleh Customer Service Officer
dan Service Officer.
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan pengertian simpanan giro menurut Undang-Undang Perbankan Nomor
10 tahun 1998?
2. Kapankah Masa berlaku dan tanggal berlaku Bilyet Giro sesuai persyaratan yang
telah ditentukan?
3. Sebutkan jenis – jenis cek dan berikan contohnya?
4. Sebutkan manfaat simpanan Giro
5. Sebutkan Pihak-pihak yang terkait dalam pembukuan rekening giro
BAB 3
TABUNGAN
A. Pengertian Tabungan
Tabungan adalah simpanan dari penghasilan yang tidak digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari atau keperluan lainnya. Tabungan dapat digunakan dan ditarik kapan saja
untuk kontrak atau waktu tertentu.
Salah satu rekening tabungan yang paling banyak digunakan oleh banyak orang saat
ini adalah bank. Bagi calon nasabah yang ingin menabung, bank menawarkan banyak
fasilitas. Salah satu kemudahannya adalah kemampuan untuk menarik uang tunai
secara mandiri dari ATM yang diterbitkan bank (Anjungan Tunai Mandiri).
Umumnya, saat menyimpan di bank, berbagai layanan seperti kartu ATM, buku
tabungan, mobile banking, dll disediakan sesuai dengan kebijakan bank. Pengertian
simpanan menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 adalah simpanan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan berdasarkan syarat dan ketentuan tertentu
yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat
analisis lain yang dipersamakan dengan itu.
1. Buku tabungan
Buku besar yang dikelola pelanggan yang berisi catatan saldo tabungan, transaksi
penarikan, transaksi setoran, dan biaya yang berlaku. Buku ini digunakan pada
saat penarikan untuk langsung mengurangi atau mengisi saldo buku simpanan.
2. Slip pembayaran
Buku tabungan adalah formulir untuk menarik uang dari rekening tabungan.
Formulir ini memungkinkan nasabah untuk menarik jumlah tertentu hanya dengan
menuliskan nama nasabah, nomor rekening, jumlah dan tanda tangan. Formulir
penarikan ini juga disebut slip penarikan dan biasanya digunakan bersamaan
dengan rekening tabungan.
3. Kuitansi
Tanda terima adalah sertifikat penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang
melakukan fungsi yang sama dengan slip penarikan dan berisi nama pengirim,
nomor penarikan, jumlah dan tanda tangan pengirim. Alat ini juga bisa digunakan
sekaligus sebagai buku tabungan.
4. Kartu plastik
Kartu plastik adalah jenis kartu kredit plastik yang dapat digunakan untuk menarik
sejumlah uang dari tabungan Anda di bank atau anjungan tunai mandiri (ATM).
C. Akuntansi Tabungan
Pengertian akuntansi tabungan adalah fungsi akuntansi bank yang mendukung
kegiatan tabungan bank seperti: B. Pencatatan Penyetoran dan Penarikan Tabungan,
Perhitungan Bunga, dan Pencatatan Beban Tabungan. Setiap simpanan tabungan
dicatat sebesar nilai nominal simpanan dan dilaporkan sebesar jumlah kewajiban.
Nilai hutang adalah saldo ditambah bunga yang dihitung dikurangi pajak. Bunga yang
dihitung akan dikreditkan ke rekening tabungan Anda. Untuk menyimpan tabungan
mereka, penabung dapat menggunakan uang tunai, uang kertas, dan transfer bank
bersertifikat. Setoran uang kertas atau surat berharga lainnya dapat dikreditkan ke
saldo setoran selama sertifikat masih berlaku, yaitu dibayar saat ini.
Contoh soal transaksi pembukaan dan penyetoran tabungan:
Setoran tunai
Ny. Stephanie pada tanggal 1 September 2010 ingin membuka tabungan di Bank
BCA Cabang Jakarta. Setoran pertamanya ialah Rp. 500.000,- tunai
Berikut adalah jurnalnya:
D : Kas Rp. 500.000,-
K : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 500.000,-
Pada tanggal 4 September 2010, Ny. Stephanie kembali menyetor untuk rekening
tabungannya dengan menyerahkan selembar cek Rp. 5.500.000,- dari Ny. Irna
nasabah Bank BCA Jakarta. Pada hari yang sama ia juga mendapatkan transfer dari
rekannya melalui Bank BCA Cabang Kalimalang sebesar Rp. 8.000.000,-
Berikut adlah jurnalnya:
D : Giro Ny. Irna Rp. 5.500.000,-
D : RAK Cabang Kalimalang Rp. 8.000.000,-
K : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 13.500.000,-
Penyetoran antar cabang
Ny. Stephanie melakukan setoran dari Bank BCA Cabang Salemba sebesar Rp.
1.500.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : RAK Cab. Salemba Rp. 1.500.000,-
K : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 1.500.000,-
Penarikan Tunai
Ny. Stephanie menarik dana tabungannya secara tunai di Bank BCA Jakarta sebesar
Rp. 300.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 300.000,-
K : Kas Rp. 300.000,-
Penarikan melalui ATM
Ny. Stephanie menarik dananya melalui ATM sebesar Rp. 200.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 200.000,-
K : Kas ATM Rp. 200.000,-
Penarikan antar cabang
Ny. Stephanie menarik rekening tabungannya di Bank BCA Cabang Kelapa Dua
sebesar Rp. 2.500.000,- tunai.
Berikut adalah jurnalnya:
Pencatatan pada Cabang Kelapa Dua :
D : RAK Cabang Jakarta Rp. 2.500.000,-
K : Kas Rp. 2.500.000,-
Pencatatan pada Cabang Jakarta (penerbit)
D : Tabungan Ny. Stephanie Rp 2.500.000,-
K : RAK Cabang Kelapa Dua Rp 2.500.000,-
Contoh transaksi perhitungan bunga:
Ny. Stephanie pada Bulan September 2010 mendapatkan bunga tabungan sebesar Rp.
100.000,-
Berikut adalah jurnalnya:
D : Biaya bunga tabungan Rp. 100.000,-
K : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 100.000,-
Jika ingin melakukan penutupan rekening, penutupan rekening nasabah harus
dilakukan pada cabang penerbit.
Contoh transaksi penutupan rekening:
Ny. Stephanie pada Bulan Oktober 2010 mengambil seluruh dananya sebesar Rp.
20.800.000,- dan sekaligus menutup rekening tabungannya
Berikut adalah jurnalnya:
D : Tabungan Ny. Stephanie Rp. 10.800.000,-
K : Kas Rp. 10.800.000,-
D. Pembukaan Tabungan
Memiliki simpanan di bank sangatlah penting. Apalagi di era digital sekarang ini,
rata-rata semua pembayaran bisa dilakukan melalui rekening bank. Mulai dari
membayar berbagai tagihan berulang hingga membeli pulsa bisa dilakukan melalui
rekening bank Anda. Proses penyimpanannya sangat mudah. Berikut yang perlu Anda
persiapkan:
ID Asli
Diskon Setoran Pertama
Kartu keluarga (untuk penabung junior)
Bagaimana jika Anda baru ke kota dan belum memiliki KTP? Anda dapat meminta
kantor distrik setempat untuk mengeluarkan sertifikat kependudukan yang
membuktikan bahwa Anda benar-benar penduduk distrik tersebut.
Setelah prasyaratnya sudah lengkap, Anda bisa langsung ke cabang bank terdekat
untuk membuka rekening. Berikut langkah-langkah membuka rekening tabungan di
bank:
1. Saat Anda tiba di bank, periksa nomor antrian yang ada. Jika Anda tidak tahu di mana
nomor isyarat Anda, Anda bisa bertanya kepada penjaga yang bekerja di sana. Saya
akan membuka rekening tabungan baru dan perlu membawa nomor isyarat ke
Customer Service (CS).
2. Setelah customer service menghubungi nomor Anda, Anda bisa mengatakan ingin
membuka rekening tabungan baru. Dari sini, CS menawarkan jenis tabungan
sebanyak yang Anda butuhkan. Misalnya, jika Anda ingin membuka rekening
tabungan di BRI, CS Officer Anda akan menawarkan berbagai pilihan tabungan
antara lain:
Britama
Ini adalah penghematan utama dari BRI. Anda dapat memilih antara tabungan ini dan
memiliki fleksibilitas untuk menggunakan rekening Anda untuk kebutuhan yang
berbeda. Tabungan Britama terintegrasi dengan sistem online kami sehingga Anda
dapat menggunakannya di mana saja.
Simpedes
Inilah Tabungan Pedesaan Simpanan, kini menjadi tabungan alternatif bersama
Britama. Simpedes dapat digunakan di pedesaan maupun kota besar. Britama dan
Simpedes memiliki sedikit perbedaan, seperti biaya administrasi dan fitur yang
disediakan masing-masing rekening tabungan.
Britama Jr.
Itu tabungan untuk si kecil. Jadi jika Anda ingin mengajari anak Anda cara menabung
di bank, Anda bisa membuka tabungan Britama Junio untuk anak.
Rencana tabungan Britama
Ini adalah tabungan yang menggabungkan konsep tabungan dan investasi. Di sini
harus disimpan untuk jangka waktu tertentu untuk hasil terbaik. Sebelum pergi ke
bank, pastikan Anda sudah memilih jumlah tabungan yang diinginkan. Cari tahu
berapa banyak yang Anda butuhkan untuk melakukan setoran pertama dan berapa
biaya pemeliharaan bulanan Anda. Hal ini penting untuk diketahui karena jenis
tabungan yang berbeda juga menawarkan tarif dan fasilitas yang berbeda..
1. Setelah Anda memilih jenis rekening tabungan keuangan yang akan Anda buka,
CS akan memberikan formulir untuk membuat nomor CIF (Customer
Identification File). Anda cukup mengisi formulir CIF dan membubuhkan tanda
tangan Anda di area yang disediakan.
2. Setelah itu, CS akan datang dengan kartu ATM yang harus Anda gabungkan
kembali kartu Anda, lalu pasang PIN (Personal Identification Number) di kartu
ATM Anda.
PIN ini bersifat rahasia, sehingga tidak dianjurkan untuk disampaikan kepada
orang lain. Bahkan personel lembaga keuangan pun tidak diizinkan untuk
mengenali PIN pelanggan mereka.
Setelah selesai, Anda harus memperhitungkan PIN ATM Anda, karena PIN ATM
ini dapat Anda gunakan untuk semua transaksi yang terkait dengan penarikan dan
pembayaran koin.
3. Kemudian CS akan datang dengan slip setoran pertama, dan Anda dipersilakan
untuk hadir sampai Teller memanggil Anda untuk melakukan setoran pertama.
4. Setelah Teller memanggil nama Anda, Anda dapat melakukan setoran pertama
sesuai dengan jumlah nominal yang tertera pada slip setoran.
Teller akan mengatur setoran pertama Anda, kemudian Anda akan diminta untuk
menandatangani buku tabungan di atas kertas putih. Tulisan ini nantinya akan
meninggalkan 'jejak' di buku ee-e tabungan Anda, sehingga meskipun tanda
tangan Anda tidak bisa terlihat dengan kasat mata, itu pasti terlihat di bawah sinar
Ultra Violet yang ada. ada di meja Teller.
5. Setelah selesai, teller akan datang dengan buku tabungan untuk disimpan di
rumah.
Seiring berjalannya waktu, dengan kemajuan teknologi, kehadiran kartu ATM
dirasa memiliki fungsi yang lebih besar dibandingkan dengan e-book tabungan
finansial. Di masa lalu, ketika Anda menyimpan uang tunai atau ketika Anda
mengambil uang tunai, Anda harus membawa buku tabungan Anda, sekarang
tidak lagi. Untuk menarik uang tunai kurang dari 4 juta, Anda dapat menarik
tabungan melalui ATM, dan tidak diperbolehkan melakukannya melalui teller.
Namun, jika Anda akan menarik uang tunai di atas empat juta Rupiah, Anda
diperbolehkan mengunjungi lembaga keuangan dengan cara membawa kartu
ATM Anda di samping KTP asli Anda. Kirimkan saja buku ee-e tabungan
keuangan Anda untuk dicetak.
Sedangkan untuk menabung, Anda sebenarnya tidak membawa buku tabungan.
Saat ini, Anda hanya ingin mengantarkan uang tunai yang akan disimpan dan
kartu ATM ke teller tanpa harus mengisi slip setoran terlebih dahulu. Dari sini,
Teller akan menyusun tabungan keuangan Anda dan mencetaknya pada slip
reproduksi sebagai bukti untuk Anda dan Bank.
E. Setoran Tabungan
Untuk mengisi kembali saldo tabungan yang ada, nasabah atau pemegang tabungan
harus menyetorkan saldo tabungannya. Apa itu Tabungan Deposito? Tabungan
merupakan kegiatan nasabah bank yang bertujuan untuk menambah saldo tabungan
yang ada. Deposito yang dapat dilakukan adalah:
o setoran tunai
Deposit yang dilakukan secara langsung oleh nasabah bank dengan menyetor
sejumlah uang ke bank.
F. Penarikan Tabungan
Nasabah dapat mencairkan tabungannya dengan berbagai cara, antara lain:
o penarikan tunai
Ketika nasabah menarik uang langsung ke bank dengan buku tabungan, kartu
ATM, atau KTP, biasanya diharuskan mengisi slip penarikan. Tentu saja, Anda
juga bisa menggunakan kartu debit bank Anda untuk menarik uang dari ATM-
nya.
o Penarikan tanpa uang tunai
Selain kartu ATM dan simpanan kredit, merupakan penarikan simpanan yang
dapat dilakukan pada fasilitas lain yang disediakan oleh bank. Contoh penarikan
tanpa uang tunai adalah transfer uang dan pengiriman uang. Misalnya, transfer
keluar di mana uang ditarik dari rekening pelanggan yang menarik dan ditransfer
ke rekening pelanggan lain.
SOAL LATIHAN
1. Jelasakan apa yang dimaksud dengan simpanan tabungan?
2. Sarana apa saja yang ada dalam tabungan?
3. Bagaiamana cara membuat buku tabungan?
4. Jelaskan cara penyetoran, penarikan, dan perhitungan bunga bank?
5. Setelah 9 bulan uang tabungan Susi di koperasi berjumlah Rp 3.815.000.
Koperasi memberi jasa simpanan berupa bunga 12% per tahun. Berapa tabungan
awal Susi di koperasi?
BAB 4
DEPOSITO
A. Pengertian deposito
Deposito (deposit berjangka) adalah tempat Anda dapat bertransaksi dalam bentuk
sekuritas. Deposan disebut deposan. Semua deposan dibayar bunga atas deposito
mereka. Bagi bank, suku bunga tertinggi adalah suku bunga yang dibayarkan kepada
deposan. dibandingkan dengan giro dan tabungan. Artinya simpanan dari beberapa
bank dihitung sebagai simpanan modal.
Keunggulan bank dalam pembiayaan simpanan adalah waktu penyimpanan dana yang
lebih lama mengingat tenor simpanan yang relatif panjang dan jarangnya penarikan.
Oleh karena itu bank bebas untuk membuang dana pinjaman mereka.
Pengertian simpanan dalam UU No. 10 Tahun 1998 adalah “simpanan bank”. Jika
nasabah mencairkan dana sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan dikenakan bunga
pinalti yang besarnya tergantung bank yang bersangkutan.
Pengertian deposito menurut para ahli:
1. Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998 pasal 1
Deposito adalah suatu bentuk simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan
dengan bank.
a. Thomas Suyatno
Deposito adalah suatu bentuk tabungan di Bank dimana penarikannya
hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian antara nasabah dengan Bank yang bersangkutan.
b. Habib Nazir dan Muhammad Hassanudin
Deposito adalah salah satu bentuk simpanan dari pihak ketiga kepada
pihak bank yang hanya bisa dilakukan penarikan sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditentukan menurut perjanjian oleh pihak ketiga dan
pihak bank.
c. Kasmir
Deposito adalah salah satu bentuk simpanan jenis ketiga yang
dikeluarkan oleh bank.
d. Lukman Dendawijaya
Deposito adalah suatu simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang
sistem penarikannya hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang
bersangkutan.
B. Jenis-jenis deposito
1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah investasi untuk jangka waktu terbatas. Jangka waktu
deposit umumnya bervariasi antara 1, 2, 3, 6, 12, 18 dan 24 bulan. Deposito
berjangka diterbitkan untuk individu dan institusi. Artinya, slip pembayaran itu
memuat nama orang atau lembaga.
Setiap deposan mendapatkan bunga dengan tingkat bunga efektif pada saat
deposito dibuka. Bunga deposito dapat dibayarkan setiap bulan atau setelah
tanggal jatuh tempo. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun nontunai
(overbooking). Setiap deposan dikenakan pajak atas bunga yang mereka terima.
Juga, ada jumlah minimum deposit tetap yang perlu Anda setorkan, dan
jumlahnya bervariasi tergantung pada bank pembuka. Untuk menarik deposan,
bank biasanya menawarkan insentif atau bonus tertentu. Insentif biasanya
diberikan dalam jumlah besar untuk jumlah nosional tertentu. Insentif dapat
berupa suku bunga khusus (suku bunga lebih tinggi dari suku bunga yang berlaku
umum) atau insentif lain seperti hadiah atau kenang-kenangan lainnya. Anda
bahkan dapat memberi insentif kepada pelanggan yang setia pada bank tertentu.
Selain diterbitkan dalam mata uang Rupiah, deposito berjangka valuta asing
(valas) biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan biaya dan bunga
dilakukan dengan kurs yang berlaku. Deposito berjangka mata uang asing
biasanya diterbitkan dalam mata uang kuat seperti Dolar AS, Yen Jepang, dan DM
Jerman.
a. Deposito Automatic Roll Over
Deposito berjangka yang aktif secara otomatis setelah jangka waktu tertentu.
Contoh: Deposito berjangka 1 bulan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Oktober
2001. Jika deposan tidak menarik diri pada hari itu, bank secara otomatis
menggulirkan deposito untuk bulan berikutnya dengan tingkat rollover.
Jumlah simpanan adalah penjumlahan pokok simpanan ditambah bunga
periode sebelumnya.
b. Deposito Non Automatic Roll Over
Deposito berjangka yang tidak diperpanjang oleh bank pada saat jatuh tempo,
tetapi tidak dibayar oleh pemiliknya. Deposit tetap di bank, tetapi deposan
tidak menerima bunga.
2. Sertifikat Deposito
Merupakan simpanan yang beredar dengan jangka waktu 2, 3, 6, dan 12 bulan.
Sertifikat deposito yang diterbitkan kepada pembawa dalam bentuk akta. Artinya,
nama orang perseorangan atau badan hukum tertentu muncul di dokumen. Selain
itu, sertifikat deposito dapat diperjualbelikan dengan pihak lain. Pembayaran
bunga sertifikat dapat dilakukan di muka, bulanan, atau jatuh tempo, baik tunai
maupun non tunai. Dalam praktiknya, sebagian besar deposan memungut bunga di
muka.
Masalah nilai deposito dicetak dalam berbagai denominasi, kebanyakan dalam
jumlah yen. Izinkan pelanggan untuk membeli lembaran yang lebih besar dengan
denominasi yang sama.
3. Deposito On Call
Deposito dengan jangka waktu minimal 7 hari dan maksimal kurang dari 1 bulan.
Dikeluarkan malah, biasanya ia diterbitkan dalam jumlah besar seperti 50 juta
rupiah (tergantung bank). Bunga akan dibayarkan tiga hari sebelum Call Balance
dibayarkan jika Pelanggan memberitahu bank penerbit pada saat Call Balance
dibayarkan. Besarnya bunga biasanya dihitung setiap bulan dan biasanya
dinegosiasikan antara nasabah dan pihak bank untuk menentukan tingkat bunga.
PROSEDUR PEMBUKAAN REKENING DEPOSITO
Pembukaan rekening simpanan memiliki dua arti dalam kaitannya dengan aplikasi
sistem aplikasi: membuka rekening simpanan nasabah dan menyetorkan dana
simpanan atau transaksi akuntansi yang dilaksanakan dengan benar. Pada langkah
pertama, nasabah mengajukan permohonan pembukaan rekening. Rekening ini
disimpan di bank dan pelanggan mendapatkan nomor setoran. Setelah nasabah
memiliki nomor rekening di bank, nasabah dapat menyetor dana dengan jangka
waktu penyimpanan (Transaksi Finansial) sesuai permintaan.
Syarat-syarat pembukaan deposito ;
a) Jumlah minimal untuk nominal yang di depositokan Rp 1 Juta (US$ 5000)
atau dengan kebijasanaan setiap bank
b) Besarnya bunga yang diberikan
c) Cara pembayaran bunga
d) Cara pencairan deposito
e) Perpanjangan deposito secara otomatis/ Automatic Roll-Over (ARO)
ALUR PROSES PENARIKAN DEPOSITO TUNAI
MELALUI PETUGAS DINAS LUAR
Nasabah menyerahkan bilyet deposito dan menandatangani slip penarikan
yang telah disiapkan oleh PDL
a. PDL memberikan tanda terima peminjaman bilyet kepada nasabah.
Dan bilyet beserta slip penarikan dibawa ke kasir di kantor untuk
dilakukan verifikasi
b. Kasir memberikan PDL untuk membawakan uang kepada nasabah
apabila penarikan sampai dengan Rp. 1.000.000,-
c. Apabila jumlah tarikan diatas Rp. 1.000.000,- maka kasir langsung
membawakan uang kepada nasabah
d. Proses diatas memerlukan waktu selama 1 hari
MELALUI KANTOR BANK
a. Nasabah datang ke kantor bank dengan membawa bilyet
b. CS mengontrol bilyet yang telah jatuh tempo dan memberikan penjelasan
kepada nasabah serta melengkapi segala persyaratan administrasi setelah
lengkap diserahkan kepada kasir
c. Kasir memvalidasi dan mendebet saldo deposito serta langsung
menyerahkan kepada nasabah
d. Proses diatas memerlukan waktu maximal 20 menit
PENUTUPAN DEPOSITO
Penutupan simpanan adalah proses penarikan dana simpanan, termasuk bunga
simpanan, pada saat jatuh tempo oleh nasabah. Dalam proses penutupan deposit,
nasabah tidak menggulirkan dana deposit atau menggulirkannya. Definisi dari
deposit rollover otomatis adalah bahwa nasabah yang bersangkutan
mempertahankan dana yang disimpan pada saat jatuh tempo untuk periode deposit
berikutnya.
Proses penarikan deposito dapat dilakukan dengan pembayaran tunai, transfer ke
rekening tabungan atau giro bank, atau transfer antar bank (transfer antar kliring).
Selain itu, prosedur penutupan atau penarikan simpanan yang telah jatuh tempo
berbeda-beda antara satu bank dengan bank lainnya, tergantung sistem yang
berlaku pada bank tersebut. Namun secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Nasabah atau deposan menyerahkan surat deposito berjangka atau bilyet
giro atau sertifikat deposito kepada pihak bank
b. Petugas di bagian deposito melihat berkas aau file nasabah tersebut
c. Bagian deposito menyiapkan slip pencairan deposito serta slip bunga yang
akan di bayarkan dan belum di cairkan.
d. Nasabah akan membubuhkan tanda tangannya di belakang setiap slip
tersebut
e. Tanda tangan ini di cocokan dengan hyang terdapat pada permohonan
pembukuan deposito nasabah pada saat pembukaan rekening. Bila sesuai,
deposito memberikan validasi dalam bentuk cap stempel dan paraf.
f. Pembuatan tiket sesuai dengan cara penarikan dananya dan diserahkan ke
kepala bagian atau pejabat administrasi pada sistem dan nasabahnya akan
menerima pembayaran tunai dari teller atau bukti penarikan jika
mengunakan pemindahbukuan,
g. Bagian deposito akan membubuhkan stampel “selesai tanggal ……” pada
surat depositi yang asli, aplikasi, atau kartu buga deposito. Jika
mengunakan sistem aplikasi deposito maka yang dilakukan adalah
menutup nomor rekeni ng deposito tersebut.
Proses penarikan deposit dapat terjadi sebelum tanggal jatuh tempo atas
permintaan nasabah karena alasan tertentu. B. Jika dana tersebut dibutuhkan untuk
keperluan lain. Bank menderita karena secara fundamental melanggar perjanjian
sebelumnya. Proses pencairan deposit sebelum jatuh tempo dapat dilakukan,
namun nasabah akan dikenakan denda atau pinalti.
Penetapan denda atau pinalti adalah kebijakan masing-masing bank. Biasanya,
denda ini berupa denda denominasi tertentu yang dibebankan kepada pelanggan,
atau persentase pengurangan bunga tertentu. Pengurangan bunga akan dihitung
sebagai saldo dari awal akuntansi hingga saat Anda meminta penarikan.
C. Manfaat deposito
1. Mendapatkan bunga
Manfaat pertama memiliki rekening tabungan adalah Anda mendapatkan suku
bunga yang relatif kompetitif dibandingkan dengan deposito. Ini dia bisa
mendapatkan tiga kali tingkat tabungannya dalam satu kendaraan investasi.
Jumlah bunga yang diperoleh tergantung pada periode retensi yang Anda pilih.
Bunga dapat digunakan secara langsung untuk menambah tabungan atau untuk
tujuan lain.
Pajak Deposito
Tarif Pajak x Bunga Deposito
Pengembalian Deposito
Nominal Investasi + (Bunga Deposito – Pajak)
Pada perhitungan bunga deposito, akan ada istilah pajak deposito. Pajak deposito
adalah pajak atas bunga yang diperoleh nasabah. Besarnya pajak produk simpanan
deposito ini adalah 20%, dengan nilai simpanan tak lebih dari Rp 7.500.000.
Sedangkan, untuk saldo simpanan di bawah Rp 7.500.000 rupiah tidak dikenakan
pajak bunga.
Dikutip dari laman OCBC NISP, berikut adalah cara perhitungan total simpanan
yang diperoleh seseorang, apabila dirinya memilih tenor deposito selama 12 bulan
(365 hari) dengan setoran awal Rp 10.000.000 rupiah dan bunga 5%.
Rumus bunga deposito: suku bunga x setoran awal x hari/365
= 5% x Rp 10.000.000 x 365/365
= Rp 500.000
Rumus pajak atas bunga: besar pajak x suku bunga
= 20% x Rp 500.000
= Rp 100.000
Total dana yang diperoleh: setoran awal + (jumlah bunga - pajak atas bunga)
= Rp 10.000.000 + (Rp 500.000 - Rp100.000)
= Rp 10.000.000 + Rp 400.000
= Rp 10.400.000
Jadi, total jumlah dana setelah 12 bulan adalah Rp 10.400.000.
a. Keuntungan deposito :
b. Kekurangan Deposito :
Rasanya tidak banyak ketika menilai deposito dari keuntungan mereka sendiri.
Tentunya untuk menentukan apakah deposit merupakan investasi yang baik
bagi kita, kita juga perlu menilai kelemahannya. Komoditas ini
mempertimbangkan empat kelemahan simpanan, seperti:
KESIMPULAN
Simpanan termasuk dalam rekening simpanan tetap yang model pembayarannya
berdasarkan kesepakatan antara bank dan nasabah simpanan. Suku bunga deposito
tetap jauh lebih tinggi daripada tabungan dan giro. Ini menjadi daya tarik tersendiri
bagi masyarakat awam yang lebih suka melakukan deposito.
Deposito berjangka
Deposito berjangka adalah penghemat waktu yang hanya memungkinkan
penarikan pada waktu-waktu tertentu. Deposito tetap dilakukan atas nama
orang perseorangan atau lembaga tertentu. Dana yang disimpan hanya dapat
ditarik pada saat jatuh tempo oleh pihak yang disebutkan dalam tagihan.
Jenis simpanan ini juga merupakan jenis simpanan yang sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat umum.
Sertifikat deposito
Ini adalah sumbangan anonim dalam bentuk sertifikat. Sertifikat tidak
merujuk nama orang atau institusi tertentu dan dapat dialihkan dan
diperdagangkan.
Deposit di tempat
Deposit On Call adalah rekening deposito berjangka dengan masa retensi
yang relatif singkat minimal 7 hari dan maksimal kurang dari 1 bulan.
Deposito ini sangat murah hati.
SOAL LATIHAN
1. Apa yang dimaksud deposito?
2. Sebutkan manfaat deposito!
3. Jelaskan jenis-jenis deposito!
4. Bagaimana cara menghitung keuntungan bunga deposito?
5. Jelaskan keuntungan dan kelemahan deposito!
BAB 5
SIMPANAN DARI BANK LAIN
C. Jenis-Jenis Simpanan
“Tabungan adalah simpanan umum atau pihak ketiga yang penarikannya hanya
dapat dilakukan dengan syarat-syarat yang telah disepakati dan tidak dapat ditarik
dengan cek, transfer uang atau sarana lain yang dipersamakan dengan itu.”
Di sisi lain, definisi Kasmir tentang tabungan menurut No. 10 Banking Act 1998,
yang dikutip oleh Kasmir dalam bukunya Banking Management, menyatakan:
1) Buku Tabungan
2) Slip Penarikan
3) Kartu yang terbuat dari plastik
4) Kombinasi
a. Deposito Berjangka
Deposito berjangka (DB) merupakan deposito yang diterbitkan dengan jenis
jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya bervariasi
mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Sertifikat deposito
diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam
bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga si pemilik deposito
berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan setiap bulan
atau setelah jatuh tempo sesuai jatuh temponya. Penarikan dapat dilakukan
secara tunai maupun pemindahbukuan dan setiap deposito dikenakan pajak
dari jumlah bunga yang diterimanya.
b. Sertifikat Deposito
Seperti halnya deposito berjangka sertifikat deposito merupakan deposito yang
diterbitkan dengan jangka waktu 2, 3, 6, 12 dan 18 bulan. Hanya
perbedaannya sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat
dapat diperjualbelikan atau ditandatangani kepaada pihak lain. Perbedaan lain
adalah pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan dimuka. Baik tunai
maupun non tunai, disamping setiap bulan atau jatuh tempo. Kemudian
penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan
biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam
lembaran yang bervariasi untuk jumlah nominal yang diinginkan.
c. Deposito On Call”.
Deposito On Call (DOC) merupakan deposito digunakan untuk deposan yang
memiliki jumlah uang dalam jumlah besar, misalnya Rp. 30.000.000,-
(tergantung bank yang bersangkutan) dan sementara waktu belum bisa
digunakan. Penerbitan deposit on call memiliki jangka waktu minimal 7 hari
dan paling lama kurang dari 1 bulan. DOC diterbitkan atas nama. Pencairan
bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call. Namun sebelum deposit
on call dicairkan deposan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya sudah
memberitahukan bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan mencairkan
DOCnya. Besarnya DOC biasanya dihitung perbulan dan untuk menentukan
jumlah bunga yang diberlakukan terlebih dahulu dilakukan negosiasi antara
nasabah dengan pihak bank.
Kas 200.000.000
Giro bank lain-Bank M 200.000.000
Tanggal 10 April 2008 :
Giro bank lain-Bank M 5.003.000
Kas-ATM 5.000.000
Pendapatan komisi 3.000J
Jurnal Transaksi :
Jurnal pada tanggal 30 April 2008
Beban Jasa Giro 487.493
Kewajiban Segera-Jagir 487.493
(bunga jagir 3% x 1/12 x 194.997.000 = 487.493)
KESIMPULAN
Dalam dunia perdagangan kata giro sudah bukan merupakan kata asing lagi. Setiap
saat akan melakukan transaksi pembayaran sering dikaitkan dengan giro, baik
pembayaran yang bersifat tunai maupun non tunai. Dengan menggunakan giro sangat
memberikan berbagai keuntungan di antaranya pada saat kita hendak melakukan
pembayaran. Dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uang yang sudah di simpan
di rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana
yang masih tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi persyaratan
lain yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan seperti keabsahan alat
penarikannya.
Sumber dana dari masyarakat luas yang ketiga adalah simpanan deposito dan pemilik
deposito adalah deposan. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, di mana
simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu lebih panjang dan dapat
dicairkan setelah jatuh tempo. Begitu juga dengan suku bunga yang relatif lebih tinggi
dari simpanan sebelumnya. Untuk mencairkan deposito yang dimiliki deposan dapat
menggunakan bilyet deposito dan sertifikat deposito.
Jadi simpanan deposito merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai
jangka waktu dan dapat ditarik dengan bilyet deposito dan sertifikat deposito.
«Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan dengan jenis jangka waktu
tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12,
18 sampai dengan 24 bulan. Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan
setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jatuh temponya.
Penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun pemindahbukuan dan setiap deposito
dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya. Seperti halnya deposito
berjangka sertifikat deposito merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka
waktu 2, 3, 6, 12 dan 18 bulan. Hanya perbedaannya sertifikat deposito diterbitkan
atas unjuk dalam bentuk sertifikat dapat diperjualbelikan atau ditandatangani kepaada
pihak lain. Perbedaan lain adalah pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan
dimuka.
BAB 6
PINJAMAN DITERIMA
A. Pengertian Pinjaman Diterima
Selain dana masyarakat yang lazimnya diserap oleh bank, seringkali suatu bank
menerima pinjaman dari pihak ketiga yang bukan nasabah perorangan, seperti
lembaga keuangan di dalam atau luar negeri, pemerintah atau lembaga lainnya.
Pinjaman ini akan menambah komponen dana suatu bank disisi passiva. Dari segi
penggolongan hutang, lazimnya dana dalam bentuk pinjaman yang diterima ini akan
dibukukan sebagai hutang jangka panjang. Dana ini memiliki bunga dan harus di
administrasikan setiap kali jatuh tempo. Jadi Pinjaman yang Diterima adalah fasilitas
pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain termasuk dari Bank Indonesia baik
dalam bentuk mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing dan harus dibayar
bila telah jatuh tempo. Dan pinjaman yang diterima merupakan jenis pinjaman yang
jangka waktunya lebih dari satu tahun.
Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yanq diterima dari bank atau pihak
lain termasuk dari Bank Indonesia baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing,
dan harus dibayar bila telah jatuh waktu. Dalam pengertian pinjaman yang diterima
tidak termasuk pinjaman subordinasi.
Pencatatannya adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
15/6/2012 Dr. RAR Fas. Pinjaman yang Diterima
dan belum digunakan 1.000.000.000
Pinjaman RI Pinjaman di
Dalam negeri LN
Akuntansi untuk penerimaan dana TSL harus diadministrasikan oleh Kantor Pusat dan
akan dibukukan kedalam rekening Pinjaman Yang Diterima-TSL. Rekening ini
merupakan hutang jangka panjang bagi bank yang bersangkutan. Adapun ciri-ciri daro
TSL;
1. Pinjaman diberikan oleh tender sendiri atau dalam bentuk konsosorium kepada
Pemerintah RI.
2. Pinjaman ditujukan kepada proyek-proyek yang bertujuan mengembangkan industri
kecil dan menengah yang menunjang perekonomian.
3. Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal, atau jasa/tenaga ahli.
4. Pemerintah meneruskan pinjaman kepada Participating Financial Institution (PFI)
yaitu bank-bank dan LKBB dalam bentuk rupiah sehingga risiko selisih kurs yang
terjadi menjai tanggungjawab pemerintah.
5. Suku bunga TSL ditentukan oleh pemerintah.
6. TSL berjangka waktu 15-20 tahun sehingga dapat diakui equity
7. Perbandingan pembiayaan proyek antara dana TSL dengan dana dri PFI berkisar
80%:20% dari jumlah kredit.
8. Untuk tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan), PFI wajib membayar
kepada Pemerintah sejumlah biaya yang dibayar kepada tender oleh pemerintah sesuai
perjanjian termasuk commitmen charge sejumlah persentase tertentu berkisar 0.75%
per tahun.
Contoh:
Bank XYZ mendapatkan pinjaman melalui pemerintah RI dari Bank of Japan sebesar
Rp 12M yang disalurkan melalui BI.
Jurnal oleh Kantor Pusat :
Bank Indonesia-Giro Rp 12.000.000.000
Pinjaman yang Diterima-TSL Rp
12.000.000.000
b. Pinjaman Obligasi
Salah satu sumber dana yang sebaiknya dikembangkan oleh bank adalah dari
penjualan surat berharga obligasi. Pengadministrasian penerbitan obligasi ini
harus diketahui oleh Kantor Pusat sebagai dasar pengelolaan dana bank.
Penjualan obligasi dapat saja dilakukan di cabang. Pencairan obligasi pada saat
jatuh tempo dapat dilakukan di cabang-cabang pada bank tersebut.
Dalam penerbitan obligasi, bank harus mendapat izin dari otoritas Pasar Modal.
Disamping itu penerbitan obligasi harus memenuhi perlindungan negative dan
emiten untuk melakukan tindakan yang merugikan pemegang obligasi. Contoh
perlindungan negative adalah dilarang membagi seluruh laba kepada pemegang
saham, sebab akan dapat mengurangi kemampuan memenuhi kewajiban kepada
pemegang obligasi. Sedangkan persyaratan perlindungan positif adalah
persyaratan yang mewajibkan emiten melakukan tindakan yang menguntungkan
pemegang obligasi, misalnya kewajiban menebitkan aporan keuangan secara
periodic agar diketahui kinerja bank tersebut.
Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan obligasi
dan ketika terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bias mencatatnya
perlu mengetahui harga jual (kurs) obligasi yang terbentuk dipasar.
Contoh:
Kantor Pusat Bank XYZ menerbitkan 1000 lembar obligasi @ Rp 1.000.000
dengan suku bunga 12% setahun. Cabang Bogor berhasil menjual seluruh obligasi
kepada masyarakat.
Jurnal :
Kas Rp 1.000.000.000
Hutang obligasi Rp 1.000.000.000
Pada saat sebulan kemudian, Kantor cabang Bogor akan menyisihkan biaya
bunga obligasi bulan pertama sebesar 1% :
Jurnal :
Biaya Bunga Obligasi Rp 10.000.000
Hutang Bunga Obligasi Rp 10.000.000
Contoh:
Dengan demikian Bank Omega, dalam kasus ini akan tetap bertanggung jawab
terhadap kredit yang diberikan, karena Bank Omega telah menerima dana dari
bank-bank penyalur dana dan dana tersebut dikuasai langsung oleh Bank
Omega.
KESIMPULAN
Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yanq diterima dari bank atau pihak
lain termasuk dari Bank Indonesia baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing,
dan harus dibayar bila telah jatuh waktu. Dalam pengertian pinjaman yang diterima
tidak termasuk pinjaman subordinasi.
Transaksi pinjaman yang diterima didahului dengan perjanjian antara pihak kreditur
dengan debitur. Perjanjian yang ditanda tangani kedua belah pihak tak dapat
dibatalkan scara sepihak bila semua persyaratan telah dipenuhi. Perjanjian ini dalam
akutansi disebut komitmen. Sebagai komitmen tagihan bank yang tak dapat
dibatalkan, maka akan dicatat dalam rekening administrative rupiah sisi debit dengan
nama RAR fasilitas pinjaman diterima dan belum digunakan.
SOAL LATIHAN
1. Pinjaman yang diterima dari suatu lembaga di luar negeri yang disalurkan melalui
pemerintah sebelum diterima oleh bank pelaksana. Bank Gunadarma mendapat
pinjaman melalui pemerintah RI dari Bank of Japan sebesar Rp12.000.000.000
Buatlah jurnal Pinjaman Two Step Loan.
2. Tanggal 2 Januari 2015 Bank Artamara menjual obligasi jangka panjang kepada
PT Kadir Jaya sebanyak 1000 lembar, nominal per lembar Rp 1.000.000, jangka
waktu 5 tahun. Bunga nominal 18% per tahun dibayarkan di belakang setiap
tanggal 31 Desember. Tingkat diskonto (yield) sebesar 16%. Bunga obligasi Rp
1.000.000 x 18% = Rp 180.000. Bunga ini akan dibayarkan setiap tanggal 31
Desember selama lima tahun. Dengan demikian pembayaran bunga merupakan
anuitas. Untuk itu nilai tunai bunga dapat ditentukan dengan tabel nilai tunai
untuk anuitas. Dengan tabel untuk bunga 16%, n=5 tahun diperoleh 3,433.
Sedangkan harga tunai untuk pokok obligasi dapat ditentukan dengan tabel nilai
tunai untuk Rp1, n=5 tahun dengan tingkat bunga 16% diperoleh nilai tabel 0,519.
Dengan demikian harga obligasi adalah:
BAB 7
EKUITAS
A. Pengertian Ekuitas
PSAK No. 21 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002) menyatakan bahwa ekuitas sebagai
bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga
memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan
peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.
Akuntansi untuk ekuitas dibedakan menjadi dua yaitu akuntansi untuk ekuitas badan
usaha bukan PT dan Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT. Akuntansi
untuk ekuitas badan usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku untuk badang usaha sejahtera dan standar akuntansi
keuangan yang berlaku khusus untuk industri yang bersangkutan, misalnya koperasi.
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT meliputi modal saham yang
meliputi saham preferen, saham biasa, dan akun tambahan modal disetor. Pos modal
lainnya seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat disajikan sebagai bagian
dari tambahan modal disetor. Akun tambahan modal disetor terdiri dari berbagai
macam untuk penambahan modal, seperti; agio saham tambahan modal dari perolehan
kembali saham dengan harga yang lebih rendah dari pada jumlah yang diterima pada
saat pengeluaran, tambahan modal dari penjualan saham yang diperoleh kembali
dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada saat perolehannya, tambahan
modal dari perbedaan kurs modal disetor dan lain sebagainya. Akun tambahan modal
disetor tidak boleh didebit atau dikredit dengan pos laba/rugi usaha maupun laba/rugi
luar biasa.
Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha Bukan PT.
Akuntansi untuk ekuitas badan usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku untuk badan usaha tersebut dan standar
akuntansi keuangan yang berlaku khusus untuk industri yang bersangkutan, misalnya
koperasi. Ekuitas perusahaan perseorangan adalah kepemilikan usaha pemilik yang
pada umumnya disajikan dalam satu jumlah tertentu, di mana tidak diperlukan
pengajian sub klasifikasi ekuitas karena pemilik tidak membatasi mengenai berapa
banyak yang harus diinvestasikan atau ditarik dari bisnis. Dalam hal likuidasi atau
insolvensi, kreditor dapat mengambil aktiva pribadi si pemilik, dan laba yang timbul
dihitung secara berkala dan di tambah kan kepada untuk modal pada setiap hari di
akhir priode Trasaksi modal (penarikan dan investasi tambahan di catat langsung
dalam modal dan semua perubahan Di ikhtisarkan dalam laporan perusahaan yang
terpisah.
B. Fungsi Ekuitas
Ekuitas merupakan sebuah hal penting yang nantinya akan dilaporkan. Nilai ekuitas
ini akan tercantum dalam laporan awal perusahaan. Fungsi dari pelaporan nilai dan
informasi ekuitas ini adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang
berkepentingan tentang efisiensi dan kepengurusan dari sebuah perusahaan.
Dasar Pegaturan Ekuitas
Kadang-kadang, persyaratan hukum, peraturan atau persyaratan lainnya memengaruhi
komponen tertentu ekuitas, seperti modal saham atau laba ditahan. Sebagai contoh,
beberapa persyaratan tersebut mengizinkan entitas untuk melakukan distribusi kepada
pemegang klaim ekuitas hanya jika entitas tersebut memiliki cadangan yang cukup
yang ditentukan oleh persyaratan tersebut sebagai yang dapat didistribusikan.
(Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan Paragraf 4.66) Aktivitas bisnis sering
dilakukan oleh entitas seperti perseorangan, persekutuan, trusts atau berbagai jenis
badan usaha milik negara. Kerangka hukum dan pengaturan bagi entitas tersebut
sering kali berbeda dari kerangka yang berlaku bagi entitas korporasi. Misalnya,
mungkin hanya sedikit saja, jika ada, pembatasan distribusi untuk pemegang klaim
ekuitas terhadap entitas tersebut. Namun demikian, definisi ekuitas dalam paragraf
4.63 dari Kerangka Konseptual berlaku untuk seluruh entitas pelapor. (Kerangka
Konseptual Pelaporan Keuangan Paragraf 4.67) Penerbit instrumen keuangan pada
saat pengakuan awal harus mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponennya
sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan
instrumen ekuitas. (PSAK 50 Paragraf 15) Ketika penerbit menerapkan definisi dalam
Paragraf 11 untuk menentukan apakah instrumen keuangan merupakan instrumen
ekuitas, dan bukan merupakan liabilitas keuangan, maka instrumen tersebut
merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) berikut
terpenuhi:
a. Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual:
untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau
untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan penerbit.
b. Jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan:
Non derivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual bagi penerbitnya untuk
menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas; atau
derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas
atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas. Untuk tujuan ini, rights, opsi atau waran untuk memperoleh suatu jumlah yang
tetap instrumen ekuitas yang dimiliki entitas untuk jumlah yang tetap dari berbagai
mata uang adalah instrumen ekuitas jika entitas. menawarkan rights, opsi atau waran
prorata terhadap seluruh pemilik yang ada saat ini pada kelas yang sama pada
instrumen ekuitas non derivatif yang dimiliki. Juga, untuk tujuan ini, instrumen
ekuitas yang diterbitkan penerbit tidak termasuk instrumen yang memiliki seluruh
fitur dan memenuhi persyaratan yang dijelaskan di paragraf 16A dan 16B, atau
paragraf 16C dan 16D, atau instrumen yang merupakan kontrak untuk menerima atau
menyerahkan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas di masa depan.
E. Ilustrasi Jurnal
1. Pada saat penyetoran awal modal oleh pemilik secara tunai sebesar nilai nominal,
dicatat dalam jurnal
Db Kas/Rekening Bank
Kr Modal Disetor
Dana yang telah disetor penuh untuk tujuan penambahan modal, namun belum
didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat digolongkan sebagai Modal
Disetor seperti pelaksanaan rapat umum pemegang saham) maupun pengesahan
anggaran dasar dari instansi yang berwenang
2. Pada saat penyetoran awal modal oleh pemilik secara tunai di atas nilai nominal,
dicatat dalam jurnal:
Db Kas/Rekening Bank
Kr Modal - dana setoran modal") Dalam hal dana setoran modal telah memenuhi
persyaratan modal sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai bank
umum, dicatat dalam jurnal:
Kr Modal Distor
Kr Agio saham
Kr Modal Disetor
4. Perolehan dana kas dari penerbitan efek utang yang disertai penerbitan waran, dicatat
dalam jurnal:
Db Kas/Rekening Bank
Kr Modal Disetor
6. Perolehan dana dari penerbitan saham yang disertai waran, dicatat dalam jurnal:
Db Kas/Rekening Bank
Kr Modal Disetor
G. Kasus
Kasus Piutang Yang Menghilang Terkadang perusahaan mengeluarkan saham,
mungkin tidak menerima kas dalam bentuk imbal hasil. Akibatnya, perusahaan
mencatat sebagai piutang. Kontroversi muncul terkait penyajian piutang dalam
laporan posisi keuangan. Beberapa orang berpendapat bahwa perusahaan harus
melaporkan piutang tersebut sebagai aset yang serupa dengan piutang lainnya.
Lainnya berpendapat bahwa perusahaan harus melaporkan piutang tersebut sebagai
pengurangan ekuitas (mirip dengan perlakuan saham tresuri).
Secara umum, perusahaan diharuskan menggunakan pendekatan kontra-ekuitas
karena risiko penagihan dalam jenis transaksi ini sering kali berisiko sangat tinggi.
Masalah akuntansi ini muncul pada Enron (AS). Dimulai pada awal 2000, Enron
menerbitkan saham biasa untuk keempat "entitas tujuan khusus," dengan pertukaran
yang diterima berupa wesel tagih. Enron kemudian menaikkan asetnya (dengan
mencatat piutang) dan ekuitas, pergerakan perusahaan yang disebut kesalahan
akuntansi. Sebagai akibat dari perlakuan akuntansi ini, Enron melebihkan aset dan
ekuitas sebesar $172 juta pada laporan keuangan yang diaudit tahun 2001. Penyajian
yang terlalu tinggi sebesar $1 miliar ini adalah 8,5 persen dari ekuitas Enron
sebelumnya yang dilaporkan saat itu. Seperti yang dicatat Lynn Turner, otoritas
akuntansi, menyatakan, “ini adalah prinsip akuntansi dasar yang Anda tidak mencatat
ekuitas sampai Anda mendapatkan kas, dan wesel idak dihitung sebagai kas." Situasi
seperti ini menyebabkan investor, kreditor, dan pemasok kehilangan kepercayaan
pada kredibilitas Enron, yang pada akhirnya menyebabkan kebangkrutannya.
H. Modal Yuridis
Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus ada
sejumlah rupiah yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap pihak
lain. Bentuk ketentuan hukum ini adalah bahwa saham harus mempunyai nilai
nominal atau nilai minimum yang dinyatakan untuk meninjukan hak yuridis. Modal
yuridis adalah jumlah rupiah "minimal" yang harus disetor oleh investor sehingga
membentuk modal yuridis.
Tujuan penyajian modal yuridis ini adalah untuk memberi informasi kepada para
pemegang ekuitas lainnya tentang batas perlindungan investasinya. Akuntansi
menganggap pengungkapan modal yuridis tersebut tidak penting karena akuntansi
lebih menekankan pada jumlah rupiah yang benar-benar disetor oleh pemegang saham
sebagai jumlah rupiah kontrak antara perseroan dengan pemegang saham.
J. Pemesanan Saham
Pada umumnya, investor yang berminat membeli saham harus memesan lebih dahulu
saham yang akan dibeli dengan harga sesuai dengan kesepakatan pada saat
pemesanan. Pada saat perusahaan didirikan atau melakukan penawaran publik
perdana, perusahaan telah menetapkan apa yang disebut modal dasar. Dengan
otorisasi tersebut perusahaan akan mencetak sertifikat saham. Bila saham telah terjual
dan pembeli telah membayar penuh kesepakatannya, sertifikat saham akan di
serahkan kepada pembeli. Berdasar konsep kesatuan usaha, jumlah rupiah yang
diterima perusahaan akan menimbulkan atau diimbangi dengan modal setoran.
Pada umumnya investor yang berminat membeli saham perusahaan harus memesan
terlebih dahulu saham yang dibeli dengan harga yang sesuai. Yang menjadi masalah
adalah apakah jumlah rupiah saham pesanan tersebut telah dapat diakui sebagai modal
setoran?
Jumlah rupiah saham pesanan dapat diakui sebagai modal setoran hanya apabila
memenuhi dua syarat, yaitu tidak dapat dibatalkan, dan pelunasan tidak terlalu lama.
M. Deviden Saham
Dividen saham adalah distribusi dividen dalam bentuk saham yang sejenis dengan
saham yang mula-mula diterbitkan. Permasalahan yang muncul akibat pembagian
deviden saham adalah bila dikapitalisasi, berapakah jumlah rupiah yang dikapitalisasi
menjadi modal setoran? Untuk mengatasinya, alternatif penyelesaian yang digunakan
terdiri atas dasar nilai nominal, dan atas dasar nilai pasar saham.
Bila distribusi dividen saham tidak disertai dengan kapitalisasi laba ditahan Bila
distribusi dividen saham tidak disertai dengan kapitalisasi laba ditahan, dividen saham
akan menyerupai pemecahan saham. Pemecahan saham adalah penurunan nominal
(atau nilai nyata) per saham dengan cara menukar tiap satu saham yang beredar
dengan dua atau lebih saham baru yang nilai nominal per sahamnya merupakan
pecahan dari nilai nominal saham semula. Bila perusahaan mendistribusi dividen
saham 20% tanpa disertai kapitalisasi, perusahaan sebenarnya telah menurunkan nilai
nominal per saham menjadi 100/120 dari nilai nominal semula.
Bagi pemegang saham, dividen saham bukan merupakan pendapatan atau laba.
Berbagai teori atau argumen diajukan untuk menjelaskan mengapa dividen saham
bukan merupakan laba bagi penerimanya. Dari sudut pandang kesatuan usaha, dividen
saham bukan merupakan pembagian laba karena tidak ada penurunan aset perusahaan
atau kenaikan utang perusahaan. Hal ini berbeda dengan dividen kas jelas merupakan
pendapatan bagi penerima karena ada transfer kemakmuran ke pemegang saham. Bila
dividen saham dipandang sebagai pendapatan in natura karena menaikkan nilai
investasi, pendapatan tersebut belum terealisasi bila belum dijual oleh penerimaannya.
Investasi naik karena dividen saham dapat dijual atau kalau tidak dijual penerima
berhak menerima dividen tunai di mana yang akan datang atas saham tersebut.
Dari sudut pandang kesatuan pemilik dividen saham bukan merupakan laba bagi
penerimanya. Alasannya adalah bahwa laba perseroan juga merupakan laba [pemilik.
oleh karena itu dividen kas dianggap sebagai pengambilan atau prive oleh pemilik
dari sesuatu yang memang sudah menjadi haknya sehingga tidak ada tambahan
kemakmuran. Dividen saham juga bukan merupakan laba tetapi sekedar terklasifikasi
ekuitas. karena sudut pandang akuntansi adalah kesatuan usaha, apakan dividen
saham pendapatan bagi pemegang saham sebenarnya bukan masalah yang relevan.
Yang relevan bagi perusahaan adalah apakah dividen saham dipasang sebagai
reklasifikasi ekuitas dan bila demikin bagaimana kapitalisasi diukur.
Kalau tujuan penyajian informasi modal pemegang saham adalah untuk menunjukkan
modal yuridis (legal capital), kapitalisasi dividen saham harus hanya sebesar nilai
nominal atau nyatanya: jumlah ini sebesarnya merupakan jumlah minimal yang harus
dikapitalisasi untuk memenuhi ketentuan yuridis. Alasan pendukung kapitalisasi
hanya sebesar nilai yuridis adalah bahwa divisi saham bukan merupakan pendapatan
dan mengkapitalisasi sebesar harga pasar memberi kesan bahwa dividen tersebut
merupakah pendapatan yang direinvestasi ke dalam perusahaan. Alasan lain yang
dianggap cukup kuat adalah bahwa harga pasar menggambarkan harga seluruh ekuitas
pemegang saham (modal setoran dan laba ditahan). Jadi sangat tidak logis
mentransfer jumlah yang merefleksielemen modal setoran dan laba di tahan ke modal
setoran itu sendiri.
Walaupun dividen saham berbeda dengan dividen kas, sebagai dividen keduanya
dianggap sebagai distribusi ke pemilik. Oleh karena itu, dividen saham dapat di
pandang sebagai pengganti dividen kas karena dividen daham mempunyai nilai.
Paling tidak, pemegang saham dapat menjual saham tersebut kalau dividen kas yang
diharapkan dan investasi semula tidak berubah. Nilai tersebut diukur atas dasar harga
saham. dengan demikian harga pasar merupakan dasar yang tepat untuk menentukan
kapitalisasi berbagai dasar pikiran mendukung hal ini.
O. Saham treasuri
Saham treasuri adalah penarikan kembali saham yang beredar untuk sementara dan
kemudian diterbitkan kembali. Beberapa alasan perusahaan melakukan penarikan
kembali antara lain saham tersebut akan diterbitkan kembali kepada karyawan dalam
programopsi saham, serta saham tersebu takan digunakan untuk membeli perusahaan
lain dalam transaksi penggabungan usaha.
Masalah teoritis yang melekat pada transaksi saham treasuri adalah (1) penentuan
jumlah rupiah yang harus dianggap sebagai pengurangan modal setoran dan laba
ditahan, (2) pengungkapan pengaruhnya terhadap modal yuridis bila saham treasuri
dijual kembali. Mengenai hal tersebut, terdapat dua pendekatan atau konsep yang
dapat diterapkan yaitu konsep satu-transaksi dan konsep dua-transaksi.
KESIMPULAN
Konsep kesatuan usaha memisahkan secara fisik dan konseptual antara manajemen
dan pemilik. Ekuitas pemegang saham menggambarkan hubungan yuridis antara
perseroan dengan para pemegang saham. Ekuitas pemegang saham terdiri atas dua
komponen yaitu modal setoran dan laba ditahan. Modal setoran dipecahkan menjadi
modal yuridis dan modal setoran lain. Ekuitas didefinisikan secara sintatik sebagai
hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas terpaksa
didefinisi secara sintatik bukan semantik karena keperluan untuk mempertahankan
artikulasi statemen keuangan. Ekuitas mengandung makna pemilikan. Oleh karena itu,
untuk organisasi non bisnis ekuitas sering disebut sebagai aset bersih. Ekuitas berbeda
dengan kewajiban dalam tiga hal, yaitu hak atas penyelesaian klaim, hak penggunaan
aset, dan substansi perjanjian (yuridis). Walaupun demikian, atas dasar konsep
kesatuan usaha kreditor dan investor dipandang sebagai pihak luar perusahaan yang
terpisah dari manajemen.
Modal setoran perlu dibedakan dengan laba ditahan karena modal setoran merupakan
suatu bentuk kontrak yuridis yang harus dipertahankan keutuhannya sedangkan laba
ditahan merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan aset.
Modal setoran merupakan perubahan aset dalam rangka pendanaan (transaksi modal)
sedangkan laba ditahan merupakan perubahan aset dalam rangka produksi (transaksi
operasi). Kontrak yang sesungguhnya antara pemegang saham dan perseroan
ditunjukkan oleh keseluruhan dana yang disetor (modal setoran) tanpa memperhatikan
adanya modal yuridis atau modal saham yang sering dianggap sebagai batas
perlindungan bagi pihak lain. Pemisahan dan pelaporan modal yuridis tidak menjadi
masalah secara teknis. Akan tetapi, secara konseptual modal yuridis dan modal
setoran lain harus ditotal untuk menunjukkan modal setoran yang harus dibedakan
dengan laba ditahan.
SOAL LATIHAN
1. Apa itu ekuitas?
2. Apa perbedaan nilai ekuitas dan neraca?
3. Apa jenis ekuitas?
4. Apa tujuan ekuitas?
5. Bagaimana memaksimalkan modal bisnis dengan ekuitas?
BAB 8
KAS, GIRO PADA BI DAN GIRO PADA
BANK LAIN
A. Pengertian Kas
Kas adalah alat pembayaran tunai yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai
berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga, instansi, atau
perusahaan. Berbagai macam transaksi yang terjadi di suatu perusahaan merupakan
penerimaan dan pengeluaran kas. Agar penerimaan dan pengeluaran tersebut dapat
dengan mudah dikelola, maka harus dicatat dalam suatu buku yang di sebut dengan
buku kas, dan setiap transaksi yang terjadi harus didukung dengan bukti-bukti yang
lengkap.
Menurut Anggawirya (2007: 7), dalam pengertian sempit kas berarti uang tunai.
Istilah kas dalam akutansi meliputi:
Uang tunai (uang kertas atau uang logam)
Simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan. Misalnya, tabungan,
simpanan dalam bentuk rekening Koran, kartu keredit, dan sebagainya.
Cek dan bilyet giro yang diterima dari pihak lain.
Sedangkan menurut Wursanto (2006: 67), kata kas atau Cash memiliki berbagai
pengertian, yaitu:
Kas berarti tempat meyimpan uang Kas berarti uang(Tunai) kas berabtu tempat
membayar dan menerima uang.
Dalam kamus istilah akuntansi dijelaskan bahwa uang kas adalah setiap alat tukar
yang diterima oleh bank dengan nilai nominal untuk disimpan. Uang kas suatu
perusahaan terdiri dari uang kertas, uang logam, cek, wesel pos, dan uang yang
disimpan di bank (demand deposit; simpanan deposito, yang sewaktu-waktu dapat
dicairkan.
B. Kas Besar
Yang dimaksud dengan kas besar (cash at bank) adlah dana yang telah disiapkan oleh
perusahaan untuk pengeluaran yang jumlahnya relative besar. Jenis kas ini pada
umumnya tidak diberikan secara langsung dalam kegiatan rutin oprasional untuk alas
an keamanan karena jumlahnya yang sangat besar. Salah satu kriteria yang dimiliki
oleh kas besar adalah sistem pencatatan yang menggunakan prosedur Rekonsiliasi
Bank yang dilakukan secara periodic antara pihak perusahaan dengn pihak Bank.
Tujuan dari pembentukan kas besar adalah untuk memenuhi fungsi sebagai berikut:
C. Kas kecil
Digunakan oleh perusahaan untuk membiayai pengeluaran rutin serta kegiatan
operasional yang nilainya relative kecil, (niaya listrik, internet, transportasi, dan beli
ATK, dll)
Sistem pencatatan dengan metode dana tetap (impreset fund system)-pembukuan kas
kecil dimana jumlahnya selalu tetap, dan tidak tetap (fluctuation fund system)-
ditetapkan sesuai kebutuhan perusahaan dimana nominalnya biasa berubah-ubah.
Mudah dicairkan sehingga dapat digunakan untuk operasional rutin perusahaan kapan
saja.
Kas kecil adalah kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran kacil, seperti
biaya tagihan Koran, taguhan listrik, tagihan telepon, tagihan air dan lain-lain.
Pencatatan atas transaksi yang berhubungan dengan dana kas kecil ini menggunakan
dua metode, yaitu:
Transfer
Transfer merupakan kegiatan bank dalam mengirimkan dana kepada bank lain atas
permintaan nasabah, dan menerima kiriman dana dari bank lain untuk keuntungan.
Dalam hal bank melakukan transfer keluar atas permintaan nasabah, maka bank akan
mencatat kas/rekening nasabah pada posisi debit dan giro pada bank Indonesia pada
posisi kredit. Transfer keluar merupakan pengiriman dana ke bank lain sehingga akan
menurunkan saldo giro pada bank Indonesia. Sebaliknya, dalam hal bank menerima
kiriman uang dari bank lain, maka bank akan menjurnal giro pada bank Indonesia
pada posisi debit dan rekening nasabah pada posisi kredit. Transfer masuk atau
kiriman uang dari bank lain akan meningkatkan saldo giro pada bank Indonesia.
Kesimpulan
Kas adalah alat pembayaran tunai yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai
berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga, instansi, atau
perusahaan. Berbagai macam transaksi yang terjadi di suatu perusahaan merupakan
penerimaan dan pengeluaran kas. Agar penerimaan dan pengeluaran tersebut dapat
dengan mudah dikelola, maka harus dicatat dalam suatu buku yang di sebut dengan
buku kas, dan setiap transaksi yang terjadi harus didukung dengan bukti-bukti yang
lengkap.
Giro Bank Indonesia adalah rekening giro milik bank umum/ komersial dalam valuta
asing maupun valuta rupiah di Bank Indonesia (BI). Dana pada giro BI adalah
penyediaan likuiditas. Giro wajib minimum (statutory reserve) adalah simpanan
minimum yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro Bank
Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana
pihak ketiga. Dana pihak ketiga adalah bank adalah kewajiban bank kepada penduduk
dan bukan penduduk dalam rupiah dan valuta asing giro Bank Indonesia adalah
rekening giro milik bank umum/ komersial dalam valuta asing maupun valuta rupiah
di Bank Indonesia (BI). Giro pada bank Indonesia merupakan dana yang disimpan
oleh bank di bank Indonesia titik dana ini diperlukan untuk memenuhi likuiditas
setiap bank dan untuk keperluan bank dalam melakukan transaksi lalu lintas
pembayaran antar bank penyajian dana dalam bentuk rekening giro pada bank
Indonesia bisa dalam valuta rupiah maupun valuta asing setiap bank umum baik bank
umum konferensional maupun Bank umum Syariah wajib memiliki rekening giro
pada bank Indonesia dan menjaga dengan saldo tertentu sesuai dengan peraturan Bank
Indonesia.
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan pengertian kas
2. Apakah keuntungan yang nasabah dapatkan jika menggunkan tabungan giro?
3. Jelaskan pengertian giro pada bank Indonesia!
4. Berikan contoh transaksi giro pada bank Indonesia!
5. Berikan 1 contoh transaksi giro pada bank lainya!
BAB 9
PENEMPATAN PADA BANK LAIN
1. Giro
Giro merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang, yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi.
3. Tabungan
Tabungan disimpan sebagai cadangan untuk berjaga-jaga dalam jangka pendek.
4. Deposit on Call
Deposito dengan jangka waktu minimal 3 hari dan maksimal kurang dari sebulan.
5. Deposito Berjangka
Simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank.
6. Sertifikat Deposito
Diterbitkan atas unjuk dengan nominal tertentu dengan jangka waktu yang
bervariasi sesuai dengan keinginan bank. Pencairannya dapat dilakukan setelah
jatuh tempo. Namun, apabila investor memerlukan dana, sertifikat deposito ini
dapat diperjualbelikan.
E. Penutupan deposito
Nasabah harus melakukan penutupan rekening Deposito Online melalui Internet
Banking atau SimobiPlus maksimal H-1 (hari kerja) sebelum tanggal jatuh tempo.
Contoh : Apabila jatuh tempo pada hari Kamis, maka nasabah harus melakukan
penutupan rekening Deposito Online pada hari Rabu. Apabila jatuh tempo pada hari
Sabtu/Minggu, maka nasabah harus melakukan penutupan rekening Deposito Online
pada hari Kamis.
Cara mencairkan deposito yang pertama adalah dengan melakukannya secara offline
atau mendatangi kantor cabang di mana dana Anda didepositkan. Apabila dana
tersebut sudah sudah jatuh tempo maka Anda dapat dengan mudah mengambilnya
melalui kantor cabang. Cara mencairkan deposito secara offline dapat dilakukan
dengan proses yang cepat dan mudah. Berikut beberapa cara mencairkan deposito di
Bank.
Kunjungi kantor cabang bank yang terdekat dengan lokasi Anda, bertanya pada
petugas bank untuk informasi yang lebih pasti, biasanya Anda akan disarankan untuk
mengisi data diri pada formulir pencairan deposito. Setelah itu Anda membutuhkan
beberapa identitas pribadi Anda seperti KTP, Buku rekening hingga NPWP. Setelah
syarat terpenuhi Anda dapat memberitahu pihak bank dan menunggu proses pencairan
deposito hingga selesai.
KESIMPULAN
Penempatan pada bank lain adalah penempatan dana bank pada bank lain baik dalam
negeri maupun luar negeri sebagai secondary reserve dengan tujuan memperoleh
penghasilan. Penempatan pada bank lain dapat berbentuk giro, depotiso, call money,
dll. Penempatan pada bank lain diakui pada saat dilakukan penyerahan sebesar nilai
nominal penyetoran atau nilai yang dijanjikan sesuai jenis penempatan.
Jenis-jenis penempatan pada bank lain :
1. Giro
2. Interbank Call Money
3. Tabungan
4. Deposit on Call
5. Deposito Berjangka
6. Sertifikat Deposito
SOAL LATIHAN
1. Apa yang dimaksud penempatan pada bank lain ?
2. Sebutkan jenis-jenis penempata pada bank lain !
3. Jelaskan prosedur pembukaan rekening deposito !
4. Bagaimana cara penutupan deposito !
BAB 10
SURAT BERHARGA
Adapun tujuan dari penerbitan surat berharga adalah sebagai pemenuhan prestasi
berupa pembayaran sejumlah uang
1. Surat Wesel
Wesel sebagai salah satu jenis surat berharga memiliki beragam istilah dari
berbagai negara. Dalam bahasa Belanda disebut wisselbrief, bahasa Inggris
disebut Bill of Exchange, dan dalam bahasa Jerman disebut wechsel. Dalam
KUHD tidak disebutkan apa yang dimaksudkan dengan pengertian wesel,
akan tetapi menurut Pasal 100 KUHD dapat disimpulkan bahwa wesel ialah
Suatu Surat yang berisikan nama suratwesel yang dimuat di dalam teksnya
sendiri dan diistilahkan dalam bahasa surat ditulisnya; perintah tak bersyarat
untuk sejumlah uang tertentu; nama orang yang harus membayarnya (tertarik
atau pembayar); penetapan hari bayarnya; penetapan tempat dimana
pembayaran harus dilakukan; nama orang yang kepadanya atau kepada orang
lain yang ditunjuk olehnya, pembayaran harus dilakukan; tanggal dan tempat
surat wesel ditariknya, dan terakhir tandatangan orang yang mengeluarkannya
(penarik).
2. Konosemen (Bill Of Lading)
Istilah Konosemen(Bill Of Lading) dapat dijumpai dalam berbagai bahasa
diantarnya ( bahasa Belanda disebut : Cognossement; Inggris : Bill of
Lading;prancis : connaisemment) Konosemen atau (Bill Of Lading)
merupakan salah satu dokumen pengangkutan barang yangmerupakan bagian
dari surat berharga dalam pengangkutan melalui jalur laut, yang diatur dalam
pasal 506 KUHD.Terhadap pengangkutan barang khususnya melalui jalur laut
terdapat dokumen-dokumen pengapalan (Shipping Document) guna
memudahkan terjadinya proses pengangkutan barang mulai dari barang
diterima oleh Pengangkut dari pemilik barang sampai kepada penyerahan
barang dari Pengangkut kepada orang yang berhak atas barang tersebut dengan
menunjukkan dokumen pengapalan yang kita kenal dengan istilah Bill Of
Lading (B/L) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Konosemen. Bill
Of Lading (B/L) merupakan suatu bentuk perjanjian pengangkutan barang
antara pihak pengangkut dengan pihak pemilik barang. Bill Of Lading (B/L)
diterbitkan berdasarkan Shipping Instruction yang merupakan dokumen yang
dikeluarkan oleh pihak pemilik barang kepada pihak pengangkut. Shipping
Instruction berisikan tentang barang yang akan diangkut,kapal yang
mengangkut,jumlah barang yang diangkut, packing,tujuan muatan yang akan
dikirimkan, nama penerima barang, dan tentang pihak yang akan menanggung
biaya pengangkutan. Bill Of Lading (B/L) hanya dapat diterbitkan oleh Pihak
Pengangkut serta Nakhoda Kapal, sebagaimana yang terdapat dalam pasal 504
KUHD & dalam pasal 505 KUHD subjek dalam perjanjian pengangkutan
terdiri atas :
a. Pengangkut(Carrier)Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
tidak dijumpai apa yang menjadidefenisi pengangkut. Sedangkan
dalam Undang-Undang Penerbangan Nomor. 1 Tahun 2009 dikatakan
bahwa Pengangkut ialah Badan Usaha angkutan udara niaga,pemegang
izin kegiatan angkutan udara bukan niaga yang melakukan kegiatan
angkutan udara niaga berdasarkan ketentuan undang-undang ini,
dan/atau badan usaha selain badan usaha angkutan udara niaga yang
membuat kontrak perjanjian angkutan udara niaga. Secara singkatnya
dalam perjanjian pengangkutan,bahwa Pengangkut merupakan pihak
yang menyediakan jasanya serta mengikatkan dirinya untuk
menyelenggarakan pengangkutan orang (penumpang) maupun barang
dengan menerima suatu upah/penghasilan. Dilihat dari sisi statusnya
sebagai badan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan dapat
dikelompokkan dalam empat jenis,yakni: 1.Perusahaan Pengangkutan
Kreta Api; 2.Perusahaan Pengangkutan Jalan; 3.Perusahaan
Pengangkutan Perairan; 4.Perusahaan pengangkutan udara.
b. Pengirim (Consigner,Shipper) Pengertian mengenai Pengirim secara
umum tidak dapat kita jumpai dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang. Secara ringkasnya dalam perjanjian pengangkutan,bahwa
Pengirim ialah pihak yang mengikatkan dirinya kepada pihak
pengangkut untuk mengangkut barangnya dengan diwajibkan untuk
membayar biaya pengangkutan barang tersebut kepada pihak
pengangkut. Dalam hal ini Pengirim memperoleh pelayanan dengan
memperoleh pelayanan jasa dari pihak pengangkut untuk mengangkut
barangnya ke tempat yang telah diperjanjikan sesuai dengan yang telah
dicantumkan dalan Dokumen-Dokumen Kapal ( Shipping Documents).
c. Penumpang ( Passanger) Dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang Indonesia memberikan defenisi kata “ Penumpang “.
Penumpang ialah semua orang yang ada di kapal,kecuali nakhoda,
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 341 KUHD. Apabila kita
meninjau dari sisi Perjanjian Pengangkutan orang,bahwa Penumpang
ialah Pihak yang mengikatkan dirinya untuk diangkut oleh pihak
pengangkut ke tempat tujuan yang telah diperjanjikan dengan
mewajibkannya membayar upah kepada pihak pengangkut.
d. Penerima (Consignee)Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Indonesia tidak dapat kita jumpai secara umum apa yang menjadi
defenisi dari Penerima. Hal ini dikarenakan Pihak Penerima
merupakan Pihak Ketiga yang berkepentingan. Pihak Penerima
mungkin juga merupakan Pihak Pemilik Barang atau Pihak Ketiga di
luar dari perjanjian pengangkutan yang juga memiliki kepentingan atas
barang kiriman.
Dalam dokumen tersebut dengan jelas dicantumkan nama pemilik barang,tanggal
barang diangkut dan tiba sampai tujuan, jenis barang yang dikirim, petikemas
yang digunakan untuk mengangkut barang tersebut, kapal yang digunakan sebagai
sarana/transport yang digunakan untuk mengangkut barang tersebut sampai ke
pelabuhan tempat tujuan barang tersebut, dan sebagainya yang nantinya akan
terlampir. Sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan terhadap barang
tersebut maka pihak Pemilik barang dapat menuntut penggantian kerugian dengan
menunjukkan Konosemen tersebut kepada pihak Pengangkut barang. Hal ini
sebagaimana yang diatur dalam KUHD Pasal 468. Si pengangkut barang tidak
diperbolehkan untuk diperjanjikan bahwa ia tidak bertanggungjawab terhadap
barang yang diangkutnya, terkecuali untuk satu potong barang yang diangkutnya
atau terjadi kekeliruan terhadap identitas barang tersebut yang tercantum dalam
Konosemen (B/L), hal ini diatur dalam Pasal 470 KUHD.
Menurut H.M.N. Purwosudjipto, rasio ketentuan bahwa konosemen tersebut
diterbitkan dalam dua lembar itu adalah karena ada kemungkinan tersebut hilang.
Hal ini juga sebagaimana diatur dalam Pasal 507 KUHD yang mengatakan
bahwa : “Konosemen dikeluarkan dalam dua lembaran yang dapat
diperdagangkan. Konosemen jenis pertama dapat diperdagangkan, sedangkan
jenis kedua hanya untuk kepentingan administrasi. Lembaran-lembaran
Konosemen tersebut dapat dipergunakan dan lembaran tersebut berlaku
kesemuanya untuk satu dan satu untuk semuanya, sehingga apabila satu lembar
asli telah dipakai maka lembaran lainnya tidak berlaku lagi.” Pengaturan lainnya
mengenai Konosemen ini diatur dalam Pasal 508 KUHD yang mengatakan bahwa
: “Suatu konosemen atas tunjuk dipindahtangankan dengan endosemen dan
penyerahan suratnya. Endosemen tersebut tidak perlu membuat penyebutan
tentang telah dinikmatinya harga, pun tidak usah ditulis atas tunjuk. Satu-satunya
tanda tangan pada bagian belakang konosemen tersebut sudah cukup.” Dalam
Konosemen juga tetap dicantumkan lembaran yang tidak dapat diperdagangkan.
Konosemen yang dapat diperdagangkan ialah konosemen yang asli saja.
Ketentuan atau persyaratan yang menentukan bahwa konosemen diterbitkan
dalam beberapa lembar dinamakan klausul cassatoria. Terhadap Konosemen
terdapat hal-hal yang sering timbul antara lain: keadaan barang yang diserahkan
tidak cocok dengan konosemen, kemudian dua orang pemegang konosemen
menuntut penyerahan yang sama,serta siapa diantara dua orang pemegang
konosemen yang benarbenar berhak atas barang-barang yang bersangkutan. Bill of
Lading sebagai salah satu surat Berharga dapat dialihkan kepada pihak ketiga
dengan cara :
a. Surat berharga atas nama
b. Surat berharga kepadapengganti
c. Surat berharga kepada-pembawa.
4. Bilyet Giro
Kata “bilyet” sendiri berasal dari bahasa belanda yang artinya surat, dan “giro”
yang berarti simpanan pada bank yang penarikan dana dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek atau perintah pemindah-bukuan. Pada pasal 1
huruf d SK BI No. 28/32/KEP/DIR/1995 menyebutkan bahwa :“bilyet giro
adalah surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana, untuk
memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada
rekening pemegang bilyet giro yang disebutkan namanya” Bilyet Giro sebagai
salah satu surat berharga pengaturannya tidak dijumpai dalam KUHD, tetapi
tumbuh dan berkembang dalam praktik perbankan karena kebutuhan dalam
melakukan transaksi. Ketentuan mengenai penggunaan terhadap bilyet giro
tersebut diatur oleh Bank Central yakni Bank Indonesia untuk dapat
dipedomani oleh bank-bank lainnya. Hal ini sebagaimana yang terdapat di
dalam Surat Edaran Bank Indonesia Np.4/670/UPB/PBB, tanggal 24 januari
1972 j.o. SK Direktur BI No. 28/32/KEP/DIR, tertanggal 4 juli 1995.Dalam
bilyet giro terdapat ketentuan mengenai penggunaan bilyet giro secara efektif
dalam tempo paling lama 70 hari, oleh sebab itu dalam bilyet giro terdapat dua
tanggal yang tertera di dalamnya, yakni tanggal penerbitan dan tanggal efektif.
Sehingga tanggal penerbitan pada bilyet giro merupakan suatu alat ukur untuk
menghitung mulainya masa penawaran, dimana tanggal efektif harus terletak
dalam masa penawaran tersebut.Meskipun bilyet giro sebagai salah satu alat
pembayaran, tetapi bilyet giro tidak dapat dialihkan kepada pihak manapun.
Hal ini dikarenakan tidak terdapatnya klausula yang menunjukkan cara
memindahkannya kepada pihak lain.
5. Surat Saham
Salah satu surat berharga yang sering diperdagangkan pada pasar modal yakni
Surat Saham selain efek atau sekuritas. Saham dapat didefenisikan sebagai
surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan atau penyertaan seseorang
atau badan hukum terhadap suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT). Dengan adanya saham juga menyatakan bahwa seseorang atau
suatu badan hukum memiliki sebagian dari perusahaan itu. Saham berwujud
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan
pemilik perusahaan. Bagian kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar
penyertaan yang ditanamkan pada perusahaan tersebut. Saham memberikan
suatu timbal balik akibat penyertaan yang ditanamkan pada suatu perusahaan
yang berupa Deviden, yang umumnya dilakukan sekali setahun disertai
dengan kenaikan harga saham di pasar (capital gain). Deviden dan capital gain
akan diperoleh jika perusahaan memperoleh laba. Deviden merupakan laba
yang dibagikan. Sedangkan capital gain terjadi karena adanya laba yang tidak
dibagikan dan faktor pertumbuhan perusahaan di masa depan. Sebuah
perusahaan yang mengalami kerugian tidak akan membagikan deviden kepada
para pemegang sahamnya. Saham dapat dibagi dalam dua jenis yakni :
a.Saham Biasa Merupakan pemilik sebenarnya suatu perusahaan. Mereka yang
memiliki saham biasa memperoleh resiko dan mendapatkan keuntungan.
Dimana pada saat kondisi perusahaan memburuk, mereka tidak akan
memperoleh deviden, sebaliknya apabila perusahaan tersebut memperoleh
keuntungan maka para pemegang saham biasa memperoleh deviden yang lebih
besar dan tidak menutup kemungkinan untuk memperoleh saham bonus.
Dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) pemegang saham biasa ikut
menentukan kebijaksanaan perusahaan. Apabila perusahaan tersebut
dinyatakan bangkrut atau dilikuidasi maka pemgang saham biasa akan
membagi sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham
preferen. b.Saham Preferen Saham Preferen adalah saham yang pemiliknya
akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilih saham biasa. Pemegang saham
preferen akan mendapat deviden lebih dahulu dan memiliki suara yang lebih
dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Sebagai contoh dalam
menentukan direksi.
Kesimpulan
Surat berharga (waarde papier) adalah surat yang oleh penerbitnya sengaja
diterbitkan sebagai pelaksana pemenuhan prestasi, yang berupa pembayaran
sejumlah uang. Akan tetapi, pembayaran itu tidak dilakukan dengan menggunakan
mata uang, melainkan mengantinya dengan alat bayar lain berupa surat yang
mengandung perintah kepada pihak ketiga, atau pernyataan sanggup membayar
kepada pemegang surat.
Hal ini, berarti bahwa sebagai pembawa hak tagih dari surat berharga adalah surat
berharga itu sendiri. Berupa uang tunai memberikan pengertian bahwa fungsi surat
berharga ini hanya sebagai alat ganti dari uang tunai, dan apabila suatu saat hak
tagih itu digunakan maka yang dapat ditagih oleh pemegang hak adalah berupa uang
tunai berupa uang, bukan berupa hak lain. Dapat diperjualbelikan memberikan
pengertian bahwa surat berharga dapat dipindahtangankan kapanpun apabila
dikehendaki. Sedangkan sifat dapat dipindahtangankan ini dapat diketahui dari
klausul yang dibubuhi dalam surat itu sehingga dapat dipindahtangankan.
Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan, Abdulkadir Muhammad, bahwas
surat berharga memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
1) Sebagai alat pembayaran (alat tukar uang)
2) Sebagai alat untuk memindahkan hak tagih (diperjualbelikan dengan mudah
atau sederhana)
3) Sebagai surat bukti atas hak tagih (surat legitimasi)
Bagi dunia perbankan penggunaan surat berharga sangatlah penting, sebagai sarana
pengganti dari penggunaan uang tunai pada masyarakat. Melalui penggunaan surat
berharga, masya-rakat dijamin pembayarannya oleh sebuah bank yang menerbitkan
surat berharga tersebut sesuai dengan klausula yang tercantum pada surat berharga
itu.Keberadaan surat berharga tersebut jelas memiliki pengaruh yang kuat untuk
menggerakkan perekonomian nasional, sebagai contoh penggunaan cek dan bilyet
giro yang diterbitkan oleh perbankan sebagai alat bayar bagi masyarakat, sangat
mempengaruhi aktivitas dari roda perekonomian nasional. Demikian pula dengan
penggunaan Garansi Bank yang banyak membantu bagi dunia usaha untuk
melakukan atau mengerjakan suatu proyek pembangunan yang pada akhirnya dapat
memperlancar roda perekonomian nasional.
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan definisi surat berharga menurut Prof. Drs. C.S.T Kansil, S.H.?
2. Jelaskan fungsi utama surat berharga?
3. Sebutkan jenis – jenis surat berharga
4. Sebutkan syarat – syarat surat berharga
5. Bagaimana Peranan Surat Berharga Dalam Perkembangan Ekonomi di Indonesia.
BAB 11
KREDIT YANG DIBERIKAN
B. PEMBUNGAAN KREDIT
Keterangan :
A = Anuitas
M = Nilai Kredit
i = Tingkat suku bunga
n = Jangka waktu kredit (bulan)
a. Sliding Rate
Angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama pada setiap angsuran, sedangkan
bunga diperhitungkan menurun sejalan dengan berkurangnya sisa kredit.
Rumus untuk menentukan angsuran/cicilan pokok:
M
a=
n
Keterangan :
a = angsuran / cicilan pokok
M = Plafon Kredit
n = Periode kredit (bulan)
b 1=M x i
b 2= ( M −a ) x i
b 3=( M −( ax 2 ) ) x i
b 4=( M −( ax 3 ) ) x i
sehihingga:
bn=( M −( a x ( n−1 ) ) ) x i
b. Flat Rate
Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada perhitungan bunga secara
prorata sesuai dengan jangka waktu kredit dan nominal kredit. Apabila
menggunakan flat rate umumnya akan mennentukan tingkat suku bunga yang
lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan effective rate atau sliding
rate.
M +(M x i x t)
Angsuran pokok dan bunga=
N
Keterangan :
M = Plafon kredit
i = Tingkat suku bunga (dalam persen)
t = Jangka waktu kredit (tahun)
n = Jumlah bulan angsuran selama masa kredit
C. AKUNTANSI PERKEDITAN
Pada realisasi kredit, bank akan memungut beban terhadap debitur (yang berarti
pendapatan bagi bank). Pendapatan tersebut berasal dari biaya provisi, biaya
administrasi, biaya taksasi jaminan, biaya asuransi, dan sebagainya. Biaya-biaya ini
akan dibebankan kepada debitur melalui perkreditan terhadap kredit yang
direalisasikan. Pengucuran kredit dicatat sebesar nilai realisasi kredit.
KESIMPULAN
Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Termasuk kredit yang diberikan
adalah kredit dalam kerangka pembiayaan bersama atau kredit dalam proses
penyelamatan.
Bank dapat memberikan kredit apabila memiliki dana, atau tagihan yang sama dengan
itu, bank terlibat kesepakatan dengan calon debitur baik volume, tingkat bunga,
jangka waktu maupun agunan. Kesepakatan itu dituangkan dalam perjanjian kredit.
Dengan ditandatangani perjanjian kredit berarti bank dan debitur telah terikat untuk
melaksanakan. Bagi bank persetujuan kredit merupakan komitmen yang tidak bisa
dibatalkan, begitu juga bagi debitur. Setelah kredit dikucurkan, bank selalu harus
memantau kualitas kredit. Semakin lama jangka waktu kredit umumnya semakin
besar resikonya.
Sesuai dengan pengertian kredit yaitu penyediaan uang berdasarkan kesepakatan
pinjam meminjam, ini berarti perlu adanya akad atau perjanjian kredit. Perjanjian
kredit ini akan mengikat bank dan debitur. Pengikatan tersebut tidak dapat dibatalkan
oleh salah satu pihak selama syarat-syarat dipenuhi oleh kedua belah pihak. Bagi
bank, pengikatan diri dalam perjanjian kredit berarti sebuah komitmen untuk
memberikan kredit kepada debitur.
SOAL LATIHAN
1. Tanggal 15 Maret 2006 Nugroho mengajukan permohonan kredit kepada Bank Artha
Yogya sebesar Rp150.000.000. Aplikasi kredit disetujui pada tanggal 1 April 2006
dengan jangka waktu 1 tahun, tingkat suku bunga 24%. Debitur dibebani biaya provisi
dan komisi 0,5%, bea materai Rp12.000, biaya penggantian barang cetakan Rp20.000,
biaya administrasi Rp150.000, biaya notaris dan PPAT Rp300.000, biaya asuransi
kredit Rp250.000. Bank memperhitungkan bunga dengan Sliding Rate. Pada tanggal
tersebut, Nugroho langsung mencairkan kredit sebesar Rp150.000.000 dengan
perincian di transfer ke cabang Solo Rp80.000.000, dikreditkan ke rekening Giro
Nugroho Rp30.000.000, dan sisanya tunai. Buatlah perhitungan angsuran
kreditnya beserta jurnalnya!
2. Nasabah pada tanggal I Mei 2006 melakukan pembelian mobil dengan fasilitas KPM
BNI. Harga mobil Rp230.000.000, biaya balik nama dan lain-lain Rp5.000.000.
Nasabah diwajibkan membayar uang muka Rp30.000.000. Berapa angsuran per bulan
bila nasabah mengambil jangka waktu KPM selama 1 tahun atau 12 bulan dengan
bunga 18%.
BAB 12
KREDIT BERMASALAH DAN
RESTRUTURISASI KREDIT
A. Pengertian deposito
Kredit bermasalah adalah pemberian suatu fasilitas kredit yang mengandung risiko
kemacetan. Akibatnya, kredit tidak dapat ditagih, sehingga menimbulkan kerugian.
Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2015:91)
Ada beberapa pengertian kredit bermasalah, yakni:
1) Kredit yang di dalam pelaksanaannya belum mencapai/memenuhi target yang
diinginkan bank.
2) Kredit yang memiliki kemungkinan timbulnya risiko di kemudian hari bagi
bank dalam arti luas.
3) Mengalami kesulitan di dalam penyelesaian kewajiban-kewajiban, baik dalam
bentuk pembayaran kredit kembali pokoknya dan atau pembayaran bunga,
denda keterlambatan, serta ongkos-ongkos bank yang menjadi beban debitur
4) Kredit di mana pembayaran kembalinya dalam bahaya, terutama apabila
sumber-sumber pembayaran kembali yang diharapkan diperkirakan tidak
cukup untuk membayar kembali sehingga belum mencapai/ memenuhi target
yang diinginkan oleh bank.
5) Kredit dimana terjadi cedera janji dalam pembayaran kembali sesuai
perjanjian sehingga terdapat tunggakan, atau potensi kerugian di perusahaan
debitur sehingga memiliki kemungkinan timbulnya resiko dikemudian hari
bagi bank dalam arti luas.
6) Mengalami kesulitan didalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya terhadap
bank, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya, pembayaran bunga
maupun pembayaran ongkos-ongkos bank yang menjadi beban nasabah
debitur bersangkutan.
7) Kredit golongan perhatian khusus,kurang lancar, diragukan, dan macet serta
golongan lancar yang berpotensi menunggak.
B. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kredit bermasalah
Kemudian juga terdapat faktor penyebab yang mempengaruhi terjadinya kredit
bermasalah atau non performing loan. Menurut Ismail (2010:83), dalam penyaluran
kredit, tidak selamanya kredit yang diberikan bank kepada debitur akan berjalan
dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan di dalam perjanjian kredit. Secara
umum ada dua faktor utama yang menyebabkan kredit bermasalah, yaitu faktor
internal bank dan faktor eksternal bank
1. Faktor Internal
o Analisis kurang tepat, sehingga tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi
dalam kurun waktu selama jangka waktu kredit. Misalnya, kredit diberikan
tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga nasabah tidak mampu membayar
angsuran yang melebihi kemampuan.
o Adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani kredit dan nasabah,
sehingga bank memutuskan kredit yang tidak seharusnya diberikan. Misalnya,
bank melakukan over taksasi terhadap nilai agunan.
o Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha debitur, sehingga
tidak dapat melakukan analisis dengan tepat dan akurat.
o Campur tangan terlalu besar dari pihak terkait, misalnya komisaris, direktur
bank, sehingga petugas tidak independen dalam memutuskan kredit.
o Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan monitoring kredit debitur; dsb.
2. Faktor Eksternal
o Unsur Ketidaksengajaan
d. Kol-4 (DIRAGUKAN)
Kol-4 atau Kolek 4 dengan tagar (DIRAGUKAN) merupakan status
kolektibilitas yang menandakan keterlambatan membayar melebihi 120 hari
sejak tanggal jatuh tempo bulanannya atau maksimum 4 bulan ke atas (debitur
menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga antara 121-180 hari). Pada tahap
status kolektibilitas ini, bank sudah harus mengambil asumsi angsuran pokok
dan bunga kredit tidak terbayarkan dan bersiap mengambil kesimpulan
penyelesaian kredit bermasalah melalui pelelangan agunan sesuai pasal 6
Undang-Undang No 4 Tahun 1996 tentang HAK TANGGUNGAN ATAS
TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN
TANAH yang berbunyi :
Hak Tanggungan adalah hak jaminan atas tanah untuk pelunasan utang tertentu,
yang memberikan kedudukan diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap
kreditor-kreditor lain. Dalam arti, bahwa jika debitor cidera janji, kreditor
pemegang Hak Tanggungan berhak menjual melalui pelelangan umum tanah
yang dijadikan jaminan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan, dengan hak mendahulu daripada kreditor-kreditor yang lain
(Uraian penjelasan Undang-Undang No 4 Tahun 1996).
Pada tahap ini, secara manual Kol-4 dapat digeser ke Kol-5 apabila bank telah
memperoleh keyakinan bahwa debitur tidak hanya tidak mampu membayar
kewajibannya, tetapi juga tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan
kewajibannya. Di tahap ini pula, bank berkewajiban mengeluarkan Surat
Peringatan-2 dan Surat Peringatan-3 kepada debitur.
e. Kol-5 (MACET)
Kol-5 atau Kolek 5 dengan tagar (MACET) merupakan kolektibilitas terendah
yang tergolong Non-Performing Loan (NPL) yang merepresentasikan angsuran
pokok dan bunga kredit tidak terbayarkan oleh debitur dengan menunggak
pembayaran pokok dan/atau bunga lebih dari 180 hari, sehingga bank
berkewajiban melaksanakan penyelesaian kredit bermasalah paling terakhir
yaitu melelang agunan untuk menutup PPAP yang terbentuk 100 persen dari
aktiva produktif untuk mengcover resiko terburuk kredit. Penyisihan
Penghapusan Aset Produktif (PPAP) adalah cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari baki debet berdasarkan penggolongan kualitas
Aset Produktif. Status kolektibilitas Kol-5 atau Kolek 5 lebih populer dengan
sebutan Kredit Macet. Bank berhak melakukan pelelangan agunan setelah
mengeluarkan Surat Peringatan (SP) sebanyak 3 kali, menerbitkan anjak
piutang, dan melaporkan riwayat penanganan dan penyelesaian kredit, mulai
dari riwayat penagihan, negosiasi dan restrukturisasi (bila terdapat
restrukturisasi). NPL secara total pada suatu unit kerja perbankan disyaratkan
harus di abwah 3 persen sebagai ambang batas coverage Kol-5. Secara makro,
bila dibiarkan dapat menyebabkan kondisi perekonomian moneter di Indonesia
memburuk dan memiliki trickle down effect terhadap perekonomian
keseluruhan.
c. Restructuring
Restructuring adalah tindakan bank kepada nasabah dengan cara menambah
modal nasabah dengan pertimbangan nasabah memang membutuhkan tambahan
dana dan usaha yang dibiayai memang masih layak.
d. Kombinasi
Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang diatas. Seorang nasabah dapatt saja
diselamatkan dengan kombinasi antara Recheduling dengan Retructuring,
misalnya jangka waktu diperpanjang pembayaran bunga ditunda atau
Reconditioning dengan Recheduling mislanya jangka waktu diperpanjang
modal ditambah.
e. Penyitaan jaminan
Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar
tidka punya iktikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar
semua hutang- hutangnya.
F. Restrukturisasi Kredit
Restrukturisasi kredit adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha
perkreditan agar upaya debitur dapat memenuhi kewajibannya yang dapat dilakukan
antara lain melalui penurunan suku bunga, pengurangan tunggakan bunga kredit,
pengurangan pokok kredit, perpanjangan jangka waktu kredit, penambahan fasilitas
kredit, pengambilalihan aset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur.
Penyertaan modal adalah penyertaan sementara pada perusahaan debitur untuk
mengatasi akibat kegagalan kredit.
Tidak semua debitur yang bermasalah dapat di resktrukturisasi kreditnya. Bank harus
melihat prospek usaha debitur. Bank dapat melakukan resktrukturisasi kredit bila
debitur memiliki prospek baik dan telah atau diperkirakan akan mengalami kesulitan
pembayaran pokok dan atau bunga kredit. Untuk debitur yang tidak memiliki prospek
yang baik dapat saja dilikuidasi.
Perlakuan akuntansi restrukturisasi kredit pada prinsipnya dilaksanakan sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 54 tentang Akuntansi Hutang
Bermasalah, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Nilai buku kredit setelah restrukturisasi kredit dihitung dengan menggunakan
metode berdasarkan urutan prioritas
2) Dalam perhitungan nilai tunai penerimaan nilai kas masa depan atas kredit
yang di restrukturisasi, bank wajib menggunakan tingkat bunga efektif dari
kredit sebelum restrukturisasi sebagai tingkat diskonto. Dalam hal akad kredit
sebelum restrukturisasi menggunakan tingkat bunga tidak tetap, bank dapat
menggunakan tingkat bunga yang mencerminkan tingkat bunga tidak tetap
tersebut.
3) Apabila nilai buku baru kredit setelah restrukturisasi dengan menggunakan
salah satu metode perhitungan dalam butir 1 lebih kecil dari saldo kredit
sebelum restrukturisasi, bank wajib memperhitungkan selisih tersebut sebagai
kerugian. Kerugian tersebut dibebankan dibebankan setelah diperhitungkan
dengan PPAP karena perbaikan kualitas kredit setelah dilakukan
restrukturisasi.
4) Dalam memperhitungkan proyeksi penerimaan kas masa depan atas kredit
yang di restrukturisasi untuk keperluan penghitungan nilai tunai sebagaimana
dimaksud, dalam butir 1 bank wajib menggunakan asumsi yang wajar sesuai
dengan perkembangan yang ada, agar proyeksi tersebut realistis.
5) Dalam hal restrukturisasi kredit seluruhnya dilakukan dengan pengalihan aset
termasuk surat berharga, atau konfersi kredit menjadi penyertaan modal
sementara maka pengakuan kerugian dicatat sebesar selisih nilai pasar dari
aset atau ekuitas yang diterima dengan nilai buku kredit.
6) Dalam hal sebagian kredit di restrukturisasi dengan pengalihan aset termasuk
surat berharga, atau konfersi kredit menjadi penyertaan modal sementara dan
sebagian kredit di restrukturisasi dengan modifikasi persyaratan kredit maka
pengakuan kerugian atas modifikasi persyaratan kredit sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dengan angka 1.
7) Perhitungan kerugian untuk Kredit Usaha Kecil (KUK) dan kredit konsumsi
yang di restrukturisasi dapat dilakukan menurut jenis kredit dengan
menggunakan metode statistik atau dilakukan penilaian terhadap setiap
fasilitas kredit sesuai dengan angka a, angka 2, angka 3, angka 4.
8) Bank wajib mengevaluasi kredit yang telah di restrukturisasi setiap triwulan.
Apabila terdapat perbedaan yang mendasar dalam proyeksi dan realisasi dari
angsuran pokok dan bunga, jangka waktu, arus kas tingkat bunga, atau nilai
transaksi agunan, bank wajib menghitung kembali kerugian yang terjadi.
Kesimpulan
Faktor-faktor yang menyebabkan kredit macet, antara lain :
a. Eksternal, seperti adanya salah urus pengelolaan usaha, problem keluarga
(misalnya : perceraian, kematian, sakit berkepanjangan, pemborosan salah satu
atau beberapa anggota keluarga debitur), kesulitan likuidasi keuangan, kejadian di
luar kekuasaan debitur (misalnya : perang atau bencana alam), dan watak buruk
debitur.
b. Internal, yaitu faktor penyebab yang berasal dari pihak bank itu sendiri, seperti
keteledoran bank mematuhui peraturan pemberian kredit, terlalu mudah
memberikan kredit, kurang memadainya jumlah staf yang berpengalaman,
lemahnya pengawasan pimpinan kepada staf bagian kredit, jumlah pemberian
kredit yang melampaui batas kemampuan bank, dan lemahnya bank mendeteksi
kemungkinan timbulnya kredit bermasalah.
SOAL LATIHAN
1) Apa yang dimaksud Kredit macet? Sebutkan bentuk bentuk kredit macet!
2) Jelaskan jenis-jenis kredit macet !
3) Bagaimana bentuk Restrukturisasi Kredit?
4) Jelaskan bentuk bentuk Restrukturisasi Kredit?
DAFTAR PUSTAKA
http://warsanipurnamasari.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/162/2016/04/
bab-2-konsep-dasar.pdf
Prathama Rahardja, Uang dan Perbankan ( Jakarta: PT. Rineka Ciptam 1990) hal:
81
M. Bahsan, Giro dan Bilyet Perbankan Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2005)
hal : 14
Kasmir. Dasar-dasar Perbankan edisi revisi 2014 ( Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2014) hal: 76-77
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan edisi revisi 2014 (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014)
hal: 76-82
_____. (n.d.). Langkah-langkah Untuk Membuka Tabungan di Bank. Retrieved
Oktober 19, 2022, from Simulasi Kredit.com:
https://www.simulasikredit.com/langkah-langkah-untuk-membuka-tabungan-
di-bank/
Drs. Ismail, M. A. (2010). Akuntansi Bank. Jakarta: Prenadamedia Froup.
Franky_Zone. (2010, Juni 02). Akuntansi Perbankan (Tabungan). Retrieved
Oktober 19, 2022, from Blogspot.com:
https://frenkymay.blogspot.com/2010/06/akuntans-perbankan-tabungan.html
Setiawan, S. (2022, Oktober 3). Tabungan – Teori, Jenis, Pengertian, Setoran,
Faktor, Penarikan, Umum, Khusus. Retrieved Oktober 19, 2022, from Guru
Pendidikan: https://www.gurupendidikan.co.id/tabungan/
SNIP, O. (2022, February 3). 3 Cara Menghitung Bunga Tabungan Bank dan
Contohnya. Retrieved Oktober 19, 2022, from OCBCSNIP.com:
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/02/03/cara-menghitung-bunga-
tabungan
Hasibuan, Malayu. 2004. Dasar-Dasar Perbankan. Cetakan Ketiga. Jakarta:
Bumi Aksara.
https://sarjanaekonomi.co.id/deposito/
Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Kasmir. 2012. Dasar-dasar Perbankan, Edisi revisi 10. Jakarta: Rajawali Pers
Martono. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi II, Yogyakarta:
Ekonesia.
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT RajaGarfindo Persada, 2002), h.
288
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: derifirman, 2007), h. 64
Bastian Suhardjono, Indra.2006.Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat.
Taswan.2005.Akuntansi Perbankan Transaksi Dalam Valuta Rupiah.
Yogyakarta:UPPAMP YKPN YOGYAKARTA
Ismail. 2010. Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Prenadamedia
Group, Jakarta.
DR. Taswan,SE.,M.Si "Akuntansi Perbankan-Transaksi dalam Valuta Rupiah”
Edisi III UPP STIM YKPN
Lapoliwa, N & Kuswandi, S.2000.Akuntansi Perbankan:Akuntansi transaksi Bank
dalam
Valuta Rupiah. Jakarta: Institut Bankir Indonesia
Hidayat,taufiq.2020.”MAKALAH PERBANKAN” ,
https://www.studocu.com/id/document/universitas-gunadarma/computer-
grafik/makalah-perbankan-klmpk-4/11943257, diakses 7 november 2022
pukul 18:32.
_____.(2018).Pinjaman yanng diterima.[Online].Tersedia:
https://www.academia.edu/9128894/pinjaman_yang_diterima [7 November
2022]
Precilia,Evitania.2018.” AKUNTANSI PERBANKAN & LPD SAP 3 – Pinjaman
yang diterima”.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/akuntansi-
perbankan-dan-lembaga-perkreditan-desa/ak-bank-lpd-sap-3-pinjaman-yang-
diterima/8144665, diakses 7 November 2022 pukul 19:20.
Suwardjono (2005). Teori Akuntansi. Yogyakarta, BPFE Yogyakarta
Buku Panduan Akuntansi Perbankan bagi Bank Umum Konvensional Jakarta:
Otoritas Jasa Keuangan, 2021 781 hlm; 5.3 cm
https://koinworks.com/blog/ekuitas-adalah/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pancasila/akuntansi-
pengantar/soal-ekuitas-b-25-maret-penyelesaian/15701318
Donald, Kieso E. dkk. 2018. "Akuntansi Keuangan Menengah". Jakarta: Salemba
Empat.
Supryanti. 2016. “Audit Laporan Keuangan Usaha Kecil Dan Menengah”.
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
https://www.jurnal.id/id/blog/mengenai-tentang-kas-besar/
Drs. Ismail, MBA.,AK. 2010. “Akuntansi Bank”. Jakarta: KENCANA. Penerbit
PRENADAMEDIA GROUP
Alfi Rochmi. Ernawaty. Dr.Ryanto Setiawan Suharsono. Asnat Cornelia Bani Bili.
Fitriani. Nurhikmah. Karlina Ghazalah. Mashudi Haryanto. Hariatih. Fitri.
Dini Haryati. Anggun Pratama Husda. Wilda Tri Handayani. Dr.Justita Dura.
Juli 2022. “Akuntansi Perbankan”. Bandung: PENERBIT MEDIA SAINS
INDONESIA.
Aji Prasetyo. “Akuntansi Keuangan Syariah Teori”. Yogyakarta: ANDI
AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH.
Bastian Suhardjono, Indra.2006.Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat.
Taswan.2005.Akuntansi Perbankan Transaksi Dalam Valuta Rupiah.
Yogyakarta:UPP AMP YKPN YOGYAKARTA.
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2015/09/PAPSI-BPRS-7.3-Penempatan-
pada-bank-Lain-271213.pdf
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/akuntansi-penanaman-dana-bank
Serlika aprita, 2021, hukum surat –surat berharga, cet.ke-1. IKAPI,
Palembang
Joni Emirzon, 2001, Hukum Surat Berharga dan Perkembangannya di Indonesia,
Prehaillindo, Jakarta
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Dagang Tentang Surat-Surat Berharga,
PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.
H.M.N.Purwosutjipto,Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia VII: Hukum
Surat Berharga. Jakarta: Djambatan, 2000.
Abdulkadir Muhammad. Hukum Dagang tentang Surat-surat Berharga. Cet. Ke-2.
Bandung: Alumni, 1984.
Lapoliwa, N & Kuswandi, S.2000.Akuntansi Perbankan:Akuntansi transaksi Bank
dalam
Valuta Rupiah. Jakarta: Institut Bankir Indonesia
Hidayat,taufiq.2020.”MAKALAH PERBANKAN” ,
https://www.studocu.com/id/document/universitas-gunadarma/computer-
grafik/makalah-perbankan-klmpk-4/11943257, diakses 7 november 2022
pukul 18:32.
DR. Taswan,SE.,M.Si "Akuntansi Perbankan-Transaksi dalam Valuta Rupiah”
Edisi III UPP STIM YKPN
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/bab-10-akuntansi-kredit-
yang-diberikan.pdf
Nurul Ichsan Hasan,MA.2014. Pengantar Perbankan. Jakarta : Gaung Persada
Press Group
https://perkim.id/pembiayaan-perumahan/penyebab-kredit-bermasalah/
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pekalongan/baca-artikel/14713/
Mengenal-Kolektibilitas-Kol-Kredit-Perbankan-Kaitannya-Dengan-dengan-
Undang-Undang-No-4-Tahun-1996-UUHT.html
Karimah, Hayyin (2020) Perlakuan akuntansi kredit bermasalah berdasarkan
PSAK 50, 55, dan 60 pada PT. Bank Negara Indonesia Cabang Kramat Jakarta.
Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Syarif
Hidayatull
ah
210902502009
PENDIDIKAN
AKUNTANSI
PROFIL
Syarif Hidayatullah adalah salah satu nama penulis dari
Book Chapter Kajian Kurikulum Bidang Studi
Akuntansi. Penulis lahir pada Tanggal 05 Juli 2002,
tepatnya di Laikang , Kec Ma’rang, Kabupaten Pangkep ,
Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis merupakan anak ke-2
dari 4 bersaudara dari pasangan Bapak MUH RAMLIH
dan Ibu SITTI AISYAH HAMZAH. Penulis pertama kali
menempuh Pendidikan di RA DDI LAIKANG selama 2
tahun, dan melanjutkan Pendidikannya di MI DDI
LAIKANG selama 6 Tahun. Kemudian pada tahun
2016 penulis melanjutkan pendidikannya di Mts.N
PANGKEP selama 3 Tahun, kemudian penulis
menempuh Pendidikan sekolah menengah atasnya di
MAN PANGKEP , dan lulus pada tahun 2021, setelah
lulus penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang
perkuliahan dengan Program Studi Pendidikan
Akuntansi di Universitas Negeri Makassar dari tahun
2021 hingga sekarang
Adhe Widi
Cahyani
210902501007
P EN D I D I K AN A K UN T AN S I
PROFIL
Adhe Widi Cahyani adalah salah satu nama penulis dari Book Chapter
Kajian Kurikulum Bidang Studi Akuntansi. Penulis lahir pada Tanggal
17 April 2003 tepatnya di Kota Makassar , Provinsi Sulawesi Selatan.
Penulis merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak
SYARIFUDIDIN ZAIN dan Ibu NUSMIATI MACHMUD. Penulis
pertama kali menempuh Pendidikan di TK IDATHA CAMBAYYA
selama 2 tahun, dan melanjutkan Pendidikannya di SD INPRES
KALUKUANG BOKA selama 6 Tahun. Kemudian pada
tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikannya di SMP NEGERI
1 PALLANGGA selama 3 Tahun, kemudian penulis menempuh
Pendidikan sekolah menengah atasnya di SMK NEGERI 1 GOWA ,
dan lulus pada tahun 2021, setelah lulus penulis
melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan dengan Program
Studi Pendidikan Akuntansi di Universitas Negeri Makassar dari tahun
2021 hingga sekarang.
Nirmala
210902500011
P E N D I DI K A N A K U N T A N S I
PROFIL
PROFIL
PROFIL
Mutmainnah adalah salah satu nama penulis dari Book Chapter
Kajian Kurikulum Bidang Studi Akuntansi. Penulis lahir pada
Tanggal 22 Agustus 2003, tepatnya di Daru'mung , Kec
Bontonompo, Kabupaten Gowa , Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis
merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak
RIDWAN dan Ibu SAHARIAH. Penulis pertama kali menempuh
Pendidikan di SD NEGERI ROMANGLASA selama 6 tahun, dan
melanjutkan Pendidikannya di SMP NEGERI 3 BONTONOMPO
selama 3 Tahun. Kemudian pada tahun 2017 penulis melanjutkan
pendidikannya di SMK NEGERI 1 GOWA selama 3 Tahun , dan
lulus pada tahun 2020, setelah lulus penulis melanjutkan
pendidikannya ke jenjang perkuliahan dengan Program Studi
Pendidikan Akuntansi di Universitas Negeri Makassar dari
tahun 2021 hingga sekarang.
MARWA NUR
210902501005
P E N D I D I K A N AK UN T A N S I
PROFIL
Marwa Nur adalah salah satu nama penulis dari Book Chapter Kajian
Kurikulum Bidang Studi Akuntansi. Penulis lahir pada Tanggal 10 Juli
2002, tepatnya di Parepare , Kec bacukiki, Kota Parepare , Provinsi
Sulawesi Selatan. Penulis merupakan anak ke-1 dari 3 bersaudara
dari pasangan Bapak MUH NURUNG dan Ibu MASYITAH BASRI.
Penulis pertama kali menempuh Pendidikan di SDN 46 PAREPARE
selama 6 tahun. Kemudian pada tahun 2015 penulis
melanjutkan pendidikannya di SMPN 3 PAREPARE selama 3 Tahun,
kemudian penulis menempuh Pendidikan sekolah menengah atasnya di
SMAN 2 PAREPARE , dan lulus pada tahun 2020, setelah lulus
penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang
perkuliahan dengan Program Studi Pendidikan Akuntansi
di Universitas Negeri Makassar
dari tahun 2021 hingga sekarang.