(Empty Container Activity Flow in Smooth Export and Import at Depot PT. Citra Prima
Container Surabaya)
Abstract : A container depot is a place for storing empty containers or containers, a place for cleaning,
and repairing containers, and a place for conducting container surveys when containers enter or leave.
The purpose of this study was to determine the flow of empty container activities in the smooth export
and import at the depot of PT. Citra Prima Container Surabaya. The method used to determine the
flow of empty container activities in the smooth export and import at the depot of PT. Citra Prima
Container Surabaya is a qualitative method, namely interviews with the Depo Container workers,
observation, and documentation. The research results were obtained, namely, the importance of
cooperation and coordination between the field and the office. When there is a traffic jam on Kalmar's
equipment in the container block which is usually for stacking at the depot and unloading, then
coordination needs to be optimized between the foreman, crane, and security to reduce congestion. The
importance of classifying Grade Container to simplify the work of employees.
Keywords : container depot, empty container, export, import
Alamat Korespondensi:
Ahmad Wahyu Mas Izudin, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah, Jalan A. R. Hakim
150, Surabaya. e-mail: jurnal.pdp@hangtuah.ac.id
PENDAHULUAN pemilik barang (shipper). Selanjutnya,
Perusahaan depo kontainer setelah proses bongkar muat barang
memberikan jasa penyimpanan impor, kontainer akan disimpan di depo
kontainer dengan proses kontainer terdekat atau mitra dari
perawatan/perbaikan terhadap shipper itu sendiri untuk dibersihkan,
kontainer. Sebuah depo kontainer harus diperbaiki jika rusak, dan dipastikan
memenuhi persyaratan dari Asosiasi kelaiklautannya untuk penggunaan
Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI), selanjutnya.
pemerintah, dan pemilik kontainer. Kontainer tersebut biasanya
Pada prosesnya, saat tiba di pelabuhan disimpan di depo selama rata-rata 4 - 8
awal, kontainer dibawa oleh minggu, sebelum akhirnya dipakai
perusahaan trucking dari terminal untuk ekspor. Hal tersebut bertujuan
operator pelabuhan (terminal peti agar shipper tidak perlu lagi mencari
kemas) menuju pabrik atau gudang kontainer untuk disewa atau digunakan
86
https://doi.org/10.30649/japk.v11i2.69
87 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 11, Nomer 2, Maret 2021
https://doi.org/10.30649/japk.v11i2.69
Ahmad Wahyu M. I.., Ekka P. A. A.: Alur Kegiatan Empty Container dalam Kelancaran … 88
https://doi.org/10.30649/japk.v11i2.69
89 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 11, Nomer 2, Maret 2021
https://doi.org/10.30649/japk.v11i2.69
Ahmad Wahyu M. I.., Ekka P. A. A.: Alur Kegiatan Empty Container dalam Kelancaran … 90
Atas surat rekomendasi shipping 1. Peti kemas yang telah dikirim dari
instruction ini, shipper meminta daerah atau Negara lain ke
Booking Confirmation ke Pelayaran. terminal untuk selanjutnya dikirim
Booking Confirmation adalah surat ke pemilik barang atau pabrik
pengantar dari pelayaran yang minta disebut inbound (misal: impor).
kepada depo kontainer untuk di 2. Sebaliknya peti kemas yang harus
sediakan kontainer kosong sesuai yang diambil di lokasi pemilik barang,
tercantum di SI. Setelah itu pihak kemudian dikirim ke terminal peti
shipper membawa dokumen-dokumen kemas untuk transportasi laut lebih
Delivery Order dan bukti pembayaran lanjut disebut ekspor.
ke Depo, untuk diserahkan ke pihak Pemilihan pengguna kontainer atau
kasir/gate out. Pihak Depo menginput/ bekas muatan barang menurut
merilis Delivery Order sesuai job order (grade container)
dan bon muat, fungsi bon muat ini Dalam rangka peningkatan
sebagai surat jalan untuk supir yang fasilitas pengguna kontainer menjaga
akan mengambil kontainer kosong ke kualitas kontainer serta mengurangi
depo. Setelah itu pemilihan kontainer biaya . di dalam grade container untuk
sesuai tipe kemudian dilakukan type 20 feet dan 40 feet dibagi menjadi
kegiatan muat kontainer ke trucking, 4 kategori sebagai berikut.
sebelum trucking keluar dari Depo, a. Grade C
pihak gate out mengeluarkan EIR atau Grade C adalah secara kondisi
surat jalan kepada supir. Setelah itu ekterior dan interior kurang lebih 25%
kontainer sampai di tujuan untuk karat panel eksterior dan interior,
(Shipper/Consignee). floor dalam kondisi layak biasanya
Indikator variabel penelitian kontainer ini, bekas muatan pakan
meliputi hal sebagai berikut. ternak, kulit, dll.
1. Penerimaan Dokumen dari b. Grade B
Shipper. Grade B adalah kondisi cukup
2. Proses pengambilan dan bagus eksterior dan interior, kurang
pengembalian Empty Container. lebih 10% biasanya container ini bekas
3. Container sampai di tujuan muatan non pakan ternak, kulit.
(Shipper/ Consignee). c. Food Grade
HASIL DAN PEMBAHASAN Food Grade adalah secara kondisi
Alur Penumpukan Container di fisik kontainer bagus, interior dan
Depo untuk Muat ke Trucking eksterior tidak ada karat stain material
Transportasi Darat di dalam depo asing dan layak untuk muatan cargo
peti kemas, yaitu melibatkan truk makanan.
maupun kereta api yang disebut d. Grade A
dengan container drayage operation, Grade A adalah kondisi kontainer
dalam operasi ini truk melewati baru atau bagus, bersih interior dan
beberapa titik pemberhentian eksterior tidak ada stain, karat, material
diantaranya: terminal peti kemas asing.
(container terminal), pabrik (factory), Kegiatan Pengambilan Container
depo peti kemas kosong (empty Empty
container depo), dan garasi truk peti a. Pihak shipper Request Order ke
kemas (pool). Operasional truk peti pihak Pelayaran untuk melakukan
kemas drayage dapat diklasifikasikan order Container Empty. Dalam hal ini
menjadi dua kelompok berdasarkan pihak shipper dapat mencantumkan
arahnya, yaitu jenis terkait cargo dan rencana tujuan.
Pengertian surat Delivery Order (DO)
https://doi.org/10.30649/japk.v11i2.69
91 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 11, Nomer 2, Maret 2021
adalah surat atau dokumen yang e. Setelah itu Depo merelease Job
dikeluarkan oleh shipping carrier, baik Order dengan mengentri DO terlebih
melalui jasa pengiriman barang melalui dahulu. Penggunaan jasa membuat job
laut atau perusahaan jasa pengiriman order, mencetak CEIR (Equipment
barang. Dimana delivery order tersebut Interchange Receipt) dan
menyatakan bahwa muatan serta mendistribusikan CEIR kepada
kepemilikan barang yang diangkut oleh shipper.
perusahaan shipping line adalah nama
milik nama perusahaan. Nama pribadi
yang tertera di dalam delivery order
yang dikeluarkan/diterbitkan oleh
shipping line.
Gambar 4. EIR
https://doi.org/10.30649/japk.v11i2.69
Ahmad Wahyu M. I.., Ekka P. A. A.: Alur Kegiatan Empty Container dalam Kelancaran … 92
https://doi.org/10.30649/japk.v11i2.69
93 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 11, Nomer 2, Maret 2021
Control (EQC) beberapa macam dalam kurang jelas dan informatif, atau
kriteria survey. memang untuk saving cost.
- Cargo Worthy: kriteria apabila ada - Jika respon-nya “approval”:
kerusakan yang mengganggu cargo estimator akan merubah status peti
atau akan menyebabkan kemas tersebut dari DM WA (Waiting
cargo/muatannya rusak, maka Approve) menjadi DM–AP
container akan direpair. (Approved), lalu memberikan kepada
- IICL (Institute of International tim repair sebagai dasar mengerjakan
Container Lessors): kriteria perbaikan peti kemas. Selain itu, tidak
internasional yang dipakai hampir lupa memberikan informasi kepada tim
semua perusahaan pelayaran dunia, stacking untuk segera mengampar peti
dan mengeluarkan sertifikat keahlian kemasnya agar bisa segera dikerjakan
bagi Surveyor yang ikut dan lulus ujian oleh tim repair. Beberapa pelayaran,
IICL. Agar lebih jelas dan informatif seperti pelayaran MSC, mereka hanya
gambarnya. Fungsinya adalah agar memberikan toleransi 3 hari dalam
pihak Owner/Pelayaran yakin dan perbaikan peti kemas dihitung sejak
cepat untuk memberi approval untuk tanggal approve-nya.
pengerjaan repair-nya. - Jika respon pelayaran adalah Joint
- EIR dimasukkan dalam sistem Survey: artinya pihak pelayaran ingin
depo, dibutuhkan ketenangan, menggunakan jasa Surveyor
ketelitian yang tinggi dan cekatan Independent untuk melakukan joint
dalam membuat EIR. Estimator akan survey dengan pihak depo. Estimator
meng-crosscheck antara input-an detail akan menyiapkan EOR beserta foto–
damage dengan hasil foto damage foto damage dari container, lalu
surveyor. Fungsinya agar EIR yang menghubungi pihak Survey
dihasilkan akurat sesuai fisik peti Independent (misalnya PT SINSPEC),
kemas, karena ini menyangkut nama menginformasikan dan menanyakan
baik dan kredibilitas perusahaan. jadwal dilakukan joint survey.
- EIR yang sudah selesai dibuat, Estimator juga menginformasikan
dikirimkan ke Owner/Pelayaran kepada tim stacking untuk menyiapkan
masing-masing via e-mail ataupun kontainer.
website mereka, dilampirkan juga foto- f. Cleaning, ketika kontainer setelah
foto damage-nya. survey / pemeriksaan, kontainer
- Menunggu respon dari pihak dilakukan proses pencucian.
Owner/Pelayaran, karena mereka yang g. Setelah pencucian pihak depo
berhak memutuskan approve repair- menerbitkan EIR bongkar kontainer,
nya. bila party dalam satu BL sudah
- Jika responnya NAT (Not Action lengkap.
Taken), artinya kerusakan container h. Consignee melakukan
tersebut tidak perlu di-repair, container penyelesaian bila sudah ambil atau
tersebut “available” dan boleh di- menerima EIR dari Depo.
release untuk export/repo. Estimator Kendala dan Hambatan yang dapat
akan merubah status peti kemas di berpengaruh dalam alur kegiatan
sistem depo, dari “damage” menjadi empty container dalam kelancaran
“available” beserta tanggal NAT dari ekspor dan impor di depo Citra
Pelayaran. Penyebab container damage Prima Container Surabaya
di NAT: stok kontainer untuk tipe Movement atau pergerakan:
tersebut masih banyak, kerusakan kondisi pengambilan dan
masih belum mengganggu cargo, foto pengembalian empty container secara
https://doi.org/10.30649/japk.v11i2.69
Ahmad Wahyu M. I.., Ekka P. A. A.: Alur Kegiatan Empty Container dalam Kelancaran … 94
https://doi.org/10.30649/japk.v11i2.69
95 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 11, Nomer 2, Maret 2021
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. (2003). Analisis Data
Penelitian Kualitatif -
“Pemahaman Filosofis dan
Metodologis ke Arah
Penguasaan Model Aplikasi”.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Herdiansyah, Haris. (2010). Metode
Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-
ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika.
Keputusan Menteri Perhubungan No.
PM 83 Tahun 2006 Tentang
Kegiatan Usaha di Depo Peti
Kemas.
Triatmodjo B (2010). Perencanaan
Pelabuhan. Penerbit Beta Offset,
Edisi Pertama, Yogyakarta.
https://doi.org/10.30649/japk.v11i2.69