I BAHAN DASAR
1. Semen Semen Portland Komposit Tiga Roda, 95.77% - Praktis, Struktur
- dalam 1 lokasi proyek
SNI 15-7064-2004
Gresik, hanya menggunakan
HS: 2523.90.00.00 91,90% 1 merk
1
SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
II PASANGAN BATU BELAH
1. Pasangan Batu Belah Adukan 1pc : 3pasir (talud, KM/WC) Ek. Lokal 100% PC, Pasir, Batu Belah
Adukan 1pc : 5pasir (pagar, dinding)
III DINDING
1. Bata Merah Ek. Lokal Ek. Lokal 99,98%
2
SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
2. Besi Beton Ulir SNI, BjTS-420, Perwira, 52,81% D 13mm,
Lautan Steel, 52.81%
3
SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
2. Rangka Atap
JAMINAN BAHAN
a. Usuk Baja Ringan profil Canal C75,35-075
CBM, 59,83% - SNI Bahan
(tinggi 75mm, lebar 35mm, tebal
Taso Premium, 65,10% - SNI Profil
0,75mm, lapisan karat galvalume
Sunplus, 55.56% - Lapisan pelindung karat:
150gr/m2)
Galvalume AZ-150 gr/m2
profil Z75,33-080 Galvanis Z-275 gr/m2
(tinggi 75mm, lebar 33mm, tebal - Memiliki TKDN
0,8mm, lapisan karat galvanis
275gr/m2) JAMINAN
PEMASANGAN
- Engineering Report
b. Reng Ringan profil Reng R32,55-045 (Analisa Rangka Atap)
(tinggi 32mm, lebar 55mm, tebal - Software rekomendasi
0,45mm, lapisan karat galvalume pabrik
150gr/m2) - Aplikator resmi pabrik
- Tenaga Ahli dari
profil Reng R35,58-050 Aplikator
(tinggi 32mm, lebar 55mm, tebal - Installer/tukang resmi
0,45mm, lapisan karat galvalume pabrik
150gr/m2) - Garansi 10 tahun
Aplikator resmi Pabrik
3. Penutup Atap Genteng Press Jatiwangi Jatiwangi 95.69%
4
SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
VII PENUTUP LANTAI DAN DINDING
1. Keramik 40cm x 40cm keramik lantai, ukuran 40cm x 40cm Asia tile, 86.11% - merk tidak dicampur
Accura, 81.49% - warna menyesuaikan
perencanaan
Uno 86,32%
Arwana 89.78%
VIII PLAFON
1. Rangka Plafon
a. Kayu Lama Kayu lama bekas bongkaran 5/7 -Modul 60 x 60 cm
Dengan kondisi yang masih bagus
atau layak
2. Penutup Plafon
a. GRC Papan semen, finising compound, Aplus, 42,76% Tebal 4 mm
finising cat putih
GRC
5
SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
b. Jalusi Pintu - Jalusi pintu menggunakan kayu kruing Kayu Kruing 100%
ukuran 3/5
c. Daun Pintu - Daun pintu menggunakan bahan kayu Kayu Jati Perum 100%
jati perum tebal 4 cm dan setelah
diserut menjadi ± 3,5 cm.
2. Jendela
a. Kusen Jendela - Kusen jendela menggunakan bahan Kayu Kruing 100%
kayu kruing 6/12 dan setelah diserut
menjadi ± 5,5/11,5.
c. Daun Jendela - Daun jendela menggunakan bahan Kayu Jati Perum 100% Daun jendela dibuka
kayu jati perum tebal 4 cm dan keluar dengan engsel
setelah diserut menjadi ± 3,5 cm dan diletakkan di ambang
lebar 8 cm. atas
6
SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
d. Aksesoris Jendela Kunci, handle, engsel, dll engsel bearing,
engsel 3 buah per pintu
e. Kaca Jendela Kaca bening tebal sesuai gambar merk asahimas 55.69% tebal kaca menyesuaikan
sekualitas asahimas perencanaan
XI PENGECATAN
1. Dasar cat interior water based Dulux 70,29% Warna menyesuaikan
2. Penutup cat exterior water based Dulux Catylac 32,05% Warna menyesuaikan
7
SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
3. Plafon cat interior water based Dulux Catylac 32,05% Putih
2. Lampu - Fitting Lampu (SNI 04-0534-1989) Broco 44.99% warna cahaya PUTIH
Panasonic 80.77%
8
SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
5. Stop Kontak Stop Kontak Tanam Tunggal Broco, 98.05%
(SNl IEC 60884-1:2014)
Panasonic 42.31%
9
SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
B. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN BANGUNAN :
1. Peralatan Utama
2. Peralatan Penunjang
2. Scafolding - 50 unit
10
SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN BANGUNAN
C. SPESIFIKASI PROSES/KEGIATAN & SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/
METODE PELAKSANAAN/METODE KERJA
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Umum
Pasal ini menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan Penyedia seperti
mobilisasi, pengukuran dan pematokan lahan sesuai dengan gambar dan
Spesifikasi Teknis.
1.2. Mobilisasi Alat
Penyedia wajib mengadakan peralatan-peralatan kerja yang diperlukan, minimal
dapat mendukung kelancaran pelaksanaan, sehingga pekerjaan dapat selesai pada
waktunya.
1.3. Mobilisasi Tenaga Kerja
Penyedia wajib mendatangkan/mempekerjakan tenaga kerja yang cukup
jumlahnya dan kemampuannya/skill yang tinggi.
1.4. Penggunaan / Pemanfaatan Lahan
Penyedia wajib untuk berkonsultasi dengan Konsultan Pengawas Konstruksi
dalam merancang penggunaan, pemanfaatan lahan bagi keperluan pelaksanaan
dari Pekerjaan. Dimana Konsultan Pengawas Konstruksi dimintakan
persetujuannya atau gambar rencana dari tata letak Bangunan Sementara yang
akan dibangun berikut pembagian ruang, tampak dan potongan serta bahan-
bahan yang akan dipakai. Bangunan Sementara yang dimaksud adalah Direksi
Keet, Kantor Penyedia, Ruang Rapat, Gudang Bahan, Los Kerja, tempat
penumpukan bahan dan sejenisnya. Khusus untuk Direksi Keet penempatannya
terpisah dari Bangunan lainnya dan Penyedia wajib menyediakan perlengkapan
seperti : meja, kursi, lemari penyimpanan arsip, rak contoh bahan, helm dan
kelengkapan lain yang diperlukan bagi pelaksanaan proyek.
1.5. Perataan Tanah
Tanah/Site dimana gedung akan dibangun harus diratakan dan dirapihkan sampai
betul-betul rapih, rata dan bebas dari segala kotoran.
1.6. Pembuatan Titik Acuan
Titik acuan merupakan titik tetap yang akan dijadikan sebagai acuan atau
referensi pada segala pengukuran ketinggian, pengecekan atau pengontrolan.
Titik ini mengacu pada elevasi bangunan existing yang ada di lokasi pekerjaan.
1.7. Pengukuran Batas Pekerjaan
Untuk menentukan batas-batas pekerjaan, Penyedia wajib melaksanakan
pekerjaan pengukuran dan pelaksanaannya harus disaksikan oleh Direksi
Konsultan Pengawas dan atau dengan instansi yang berwenang jika memang
diperlukaan atau harus demikian.
Pelaksanaan pengukuran ini dimaksudkan untuk menentukan as-as bangunan dan
kemudian ditandai dengan patok-patok yang tidak dapat berubah oleh pengaruh-
pengaruh luar dan harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik.
Hasil pengukuran tersebut dituangkan dalam suatu catatan atau berita acara yang
ditandatangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan
proyek.
1.8. Pemasangan Bouwplank
Dari hasil pengukuran as-as bangunan maka Penyedia harus membuat bouwplank
pada sekitar batas bangunan dengan jarak setiap 2 meter. Bahan yang digunakan
adalah papan kayu dengan bagian atau dan salah satu sisinya diserut halus dan
lurus, untuk perkuatannya dipergunakan kayu dolken atau kaso yang ditancapkan
kedalam tanah. Pada bouwplank dicantumkan as-as bangunan dan ketinggian
11
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
atau elevasi bouwplank diukur dari titik acuan. Antara bouwplank yang satu
dengan lainnya harus waterpass dan posisinya dijaga agar tidak berubah dan
dikontrol pada saat-saat tertentu. Bahan bouwplank dari kayu lokal, dengan
ukuran balok tanam 5 x 7 cm jarak maksium 1,5 m, ukuran papan 2 x 20 cm bagian
atas diserut rata dan halus.
1.9. Direksi Keet
Penyedia wajib membuat Direksi Keet dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Luas minimal 2m x 6m
b. Rangka kayu, atap asbes / seng gelombang, dinding triplek, pintu triplek,
lantai plesteran, plafon triplek, jendela kaca nako seperlunya Atau Bisa
Menggunakan Ruang Kelas Yang Tidak Terpakai tetapi berisi informasi
tentang proyek.
1.10. Gudang Bahan
Demikian pula dengan gudang bahan, besarnya tergantung kebutuhan
Penyediaan, dan pelaksanaannya harus memperhatikan keadaan lokasi dan
keserasian lingkungan yang ada
a. Pembersihan Lapangan
Penyedia harus membersihkan segala sesuatu yang kemungkinan akan dapat
mengganggu pelaksanaan, pada waktu ataupun setelah selesainya pekerjaan.
Diantaranya: Pembabatan rumput, penebangan pohon, pembersihan humus
diseluruh area. Tidak dibenarkan apabila memulai pekerjaan pengurugan
tanah tanpa terlebih dahulu membersihkan dari semua humus, rumput dan
lain sebagainya.
b. Pengukuran dan pemasangan profil / bowplank
- Penyedia harus melakukan pengukuran yang tepat berkenaan dengan
titik patok / pedoman yang telah ditentukan agar dicapai tingkat
kelandaian sehingga aliran air dapat lancar menuju lubang
penampungan dan pembuangan.
- Dan bila terjadi penyimpangan atau tidak sesuainya antara kondisi
lapangan Penyedia harus melapor pada Pengelola kegiatan
c. Penyedia harus membuat papan nama proyek dengan ukuran minimal
90 cm x 120 cm
d. Selama berlangsungnya pekerjaan Pelaksana harus dapat menjaga
lingkungan yang terganggu oleh jalannya kegiatan.
14
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
3.2 Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Tata letak
Penyedia bertanggung jawab atas tata letak yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan. Sebelum penataan, Penyedia harus menyerahkan
rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas.
Bench mark yang bersifat tetap maupun sementara harus dijaga dari
kemungkinan gangguan atau pemindahan.
b. Pekerjaan pembersihan dan pembongkaran.
Pekerjaan pembongkaran mecakup pemmbongkaran
/pembersihan/pemindahan konstruksi keluar dari site terhadap semua hal yang
dinyatakan oleh konsultan Pengawas / Perencana Tidak Akan digunakan lagi,
maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan diantaranya:
1) Pembongkaran atap dan plafond lama.
2) Pembongkaran kusen pintu dan jendela
3) Pembongkaran daun pintu dan kaca jendela.
4) Penyedia bertanggung jawab untuk membuang sendiri puing-puing ke
tempat yang ditentukan oleh Konsultan pengawas.
5) Penyedia harus melestarikan semua benda-benda yang ditentukan tetap
berada pada tempatnya.
6) Hasil Bongkaran Dikumpulkan disatu tempat yang telah di tetapkan oleh
penyedia maupun Konsultan Pengawas dan Perencana.
7) Barang bongkaran sepenuhnya milik ASET Pemda.
8) Kecuali Bongkaran Kayu atau Material yang dipakai kembali jika dalam
RAB menyebutkan Pemakain Kembali Kayu atau Material lama.
3.3 Penggalian
Sebelum memulai pekerjaan galian, Penyedia harus :
a. Dengan inisiatif sendiri mengambil tindakan untuk mengatur drainase alamiah
dari air yang mengalir pada permukaan tanah, untuk mencegah galian
tergenang air.
b. Memeriksa segala pembongkaran dan pembersihan di tempat itu sudah
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini.
c. Memberitahu Konsultan pengawas sebelum memulai suatu galian apapun,
agar elevasi penampang melintang dan pengukuran dapat diketahui dan
dilakukan pada tanah yang belum terganggu. Tanah yang berdekatan dengan
struktur tidak boleh diganggu tanpa ijin Konsultan pengawas.
d. Parit-parit atau galian pondasi untuk struktur atau alas struktur, harus
mempunyai ukuran yang cukup sehingga memungkinkan perletakan atau alas
pondasi sesuai dengan ukurannya. Bagian-bagian dinding/sisi parit harus
selalu ditopang. Elevasi dasar alas sebagaimana tampak pada gambar
merupakan perkiraan, sehingga secara tertulis Konsultan pengawas dapat
memerintahkan perubahan ukuran dan elevasi jika diperlukan untuk menjamin
pondasi yangkokoh.
e. Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk tempat
tempat dimana penggunaan mesin-mesin itu dapat merusak benda-benda yang
berada didekatnya, bangunan-bangunan ataupun pekerjaan yang telah
rampung. Dalam hal ini metoda pekerjaan secara manual/dengan
menggunakan tenaga buruh yang harus dilakukan.
f. Bila diperlukan, Penyediaharus membuat turap sementara yang cukup kuat
untuk menahan lereng-lereng tanah galian supaya tidakambruk, dan agar tidak
mengganggu pekerjaan.
15
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
g. Turap sementara tersebut harus dapat menjaga bangunan-bangunan yang
berada didekat lereng galian tetap stabil.Apabila terjadi kerusakan bangunan
(roboh) yang diakibatkan oleh pekerjaan galian, maka Penyedia harus
bertanggung jawab terhadap kerusakan bangunan tersebut dan harus
menggantinya/memperbaikinya atas biaya Penyedia.
h. Penyedia harus melakukan perlindungan dan perawatan yang cukup untuk
bagian-bagian pekerjaan di atas maupun di bawah tanah,drainase, saluran
saluran pembuang dan rintangan-rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pekerjaan.Semua biaya yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab Penyedia.
i. Kemiringan galian harus dibuat maksimal dengan perbandingan 1 (satu)
horizontal dan 1 (satu) vertikal, kecuali diperlihatkan lain dalam gambar.
j. Batu-batu, kayu-kayu dan bahan-bahan lain dalam lubang galian yang tak
berguna harus dibuang dan tidak boleh digunakan untuk pengurugan.
k. Setiap kali galian selesai dikerjakan, Penyedia harus memberitahu Konsultan
pengawas mengenai hal itu dan pembuatan Lapisan Sirtu, Lantai Kerja atau
penempatan material apapun tidak boleh dilakukan sebelum Konsultan
pengawas menyetujui kedalaman pondasi dan karakter tanah dasar pondasi.
l. Bila tanah dasar pondasi lembek, berlumpur atau tidak memenuhi syarat,maka
bila diperintahkan oleh Konsultan pengawas, Penyedia harus menggantinya
dengan material berbutir atau kerikil sebagaimana disyaratkan pada
Spesifikasi Teknis ini. Material penggganti tersebut harus diurugkan dan
dipadatkan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis 15 cm, sampai mencapai
elevasi dasar pondasi dengan kepadatan sesuai petunjuk Konsultan pengawas.
m. Penggilasan atau pemadatan seluruh daerah lapangan harus dapat mencapai
70% dari derajat kepadatan maximum Mod. Proctor. Bila menurut Konsultan
pengawas tanah dasar pondasi tidak memenuhi syarat semata-mata karen
akesalahan Penyedia dalam mengerjakan kewajibannya, maka Penyediaharus
membuang dan mengganti tanah dasar pondasi atas tanggungan biaya sendiri,
atau menangguhkan pekerjaan galian itu sampai kondisi tanah dasar pondasi
tersebut memenuhi syarat.
n. Semua material hasil galian bila memenuhi syarat, harus dimanfaatkan
sebagai material urugan atau timbunan, dan bila ternyata berlebihan maka
harus dibuang.
3.4 Air Tanah
a. Bila air tanah muncul ketika sedang dilakukan galian struktur, maka
Penyedia harus segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencegah air menggenangi galian dan alas struktur.
b. Bila galian terjadi pada tanah yang mengandung air permukaan, maka air ini
tidak dianggap sebagai air tanah dan merupakan kewajiban Penyedia untuk
menanggulanginya sesuai spesifikasi ini, sehingga tidak akan ada tambahan
pembayaran.Penilaian apakah air itu merupakan air permukaan atau air tanah
adalah mutlak wewenang Konsultan pengawas. Jika air dapat dihalangi
memasuki galian dengan menggunakan cofferdam terbuka, maka air ini tidak
dinilai sebagai air tanah.
c. Bila tinggi muka air di atas elevasi dasar galian, maka harus digunakan
cofferdam yang kedap air. Bila diminta, Penyedia harus menunjukkan gambar
mengenai metoda pembuatan cofferdam yang dipakainya kepada Konsultan
pengawas untuk disetujui.Cofferdam atau palung untuk pembuatan pondasi,
secara umum harus dibuat di bawah dasar alas pondasi dan dibuat sedapat
mungkin kedap air.Umumnya dimensi cofferdam itu harus sedemikian rupa
16
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
sehinggamemberikan cukup kebebasan/keleluasaan untuk pembuatan acuan
(form) dan pemeriksaannya serta memudahkan proses pemompaan air
keluar.Bila menurut Konsultan pengawas keadaannya tidak memungkinkan
untuk mengeringkan galian sebelum membuat alas pondasi, maka Konsultan
pengawas dapat memerintahkan pembuatan lapisan beton penutup dengan
ukuran tertentu, dan lapisan tersebut harus diletakkan sebagaimana tampak
pada gambar atau mengikuti petunjuk Konsultan pengawas. Lalu galian harus
dikeringkan dan alas pondasi diletakkan.Bila digunakan palung berbeban, dan
beban tersebut dipakai untuk menanggulangi tekanan hidrostatik yang bekerja
terhadap dasar lapisan pondasi penutup, maka harus digunakan penyemat
(jangkar) khusus untuk mentransfer seluruh berat palung terhadap lapisan
pondasi.Bila lapisan pondasi penutup dibuat di bawah air, maka cofferdam
harus dibuat pada muka air yang rendah. Cofferdam dibuat untuk melindungi
beton dari kerusakan karena naiknya muka air dan erosi.Di dalam cofferdam
tidak boleh ditinggalkan kayu-kayuan dan lain-lain tanpa ijin Konsultan
pengawas.Bila pekerjaan memompa air diijinkan dilakukan dari bagian galian
pondasi,maka harus dicegah agar jangan ada bahan beton yang ikut terbawa
keluar.Setiap pekerjaan memompa yang dibutuhkan selama perletakan beton,
atau selama waktu sekurang kurangnya 24 jam sesudahnya harus
menggunakan pompa yang sesuai dan air diletakkan di luar acuan
beton.Pemompaan air untuk mengeringkan ini tidak boleh dikerjakan sebelum
lapisan cukup keras dan kuat untuk melawan tekanan hidrostatik.Kecuali bila
ditentukan lain, cofferdam atau palung dengan segala kelengkapannya, harus
dibongkar oleh Penyedia segera setelah selesai pekerjaan sub-struktur.
Pemindahannya harus sedemikian rupa sehingga tidak merusak pekerjaan
yang telah diselesaikan.
d. Pemeliharaan saluran
Bila tak diijinkan, penggalian tak boleh dikerjakan di luar caisson,
palung,cofferdam atau palung,sheet piling dan saluran air yang berdekatan
dengan pondasi tidak boleh terganggu tanpa ijin Konsultan pengawas.Jika ada
pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum caisson,palung dan
cofferdam terpasang pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar
pondasi, Penyedia harus mengurug kembali galian-galian itu sesuai dengan
muka tanah semula, dengan memakai bahan yang telah disetujui oleh
Konsultan pengawas.Bahan-bahan yang tertinggal pada daerah aliran air
akibat dari pembuatan pondasi atau galian lainnya harus dibuang agar saluran
itu bersih dari segala macam halangan.
17
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
4. PEKERJAAN STRUKTUR
4.1 PEKERJAAN STRUKTUR BETON
A. Persyaratan Mutu
1) Mutu Beton
Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus
mempunyai mutu karakteristik minimal sebagai berikut :
a) Pondasi plat beton setempat (footplate) : K-200
b) Kolom : K-200
c) Balok : K-200
2) Adukan Beton
Adukan beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini
harus Beton Readymix, kecuali ada pertimbangan lain pada bagian-
bagian tertentu dapat menggunakan beton CTB atau beton DRY yang
di dapat dari batchingplant yang sebelumnya sudah mendapat
persetujuan dari Direksi /Konsultan pengawas.
3) Lantai Kerja
Seluruh beton untuk lantai kerja adalah beton rabat K100.
4) Mutu Baja
Jenis dan Tegangan leleh (fy) baja struktur yang digunakan adalah:
a) Baja Tulangan Polos (BJTP) fy=280 Mpa, untuk baja dengan
D <12mm
b) Baja Tulangan Ulir (BJTS) fy=420 Mpa, untuk baja dengan
D >12mm
c) Dimensi dan diameter batang sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar rencana.
B. Persyaratan Bahan Beton
1) Semen
a) Semua semen harus Semen Portland yang disesuaikan dengan
persyaratan dalam Peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau
ASTM C-150 Type1 atau standar Inggris BS 12.
b) Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai serta
memenuhi persyaratan NI-8. Pemilihan salah satu merk semen
adalah mengikat dan dipakai untuk seluruh pekerjaan.
c) Pemeriksaan
Konsultan pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam
gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan. Penyedia harus
bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan
pengawas untuk pengambilan contoh-contoh tersebut. Semen yang
tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan pengawas,
harus tidak dipergunakan atau diafkir. Jika semen yang dinyatakan
tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk beton,maka
Konsultan pengawas dapat memerintahkan untuk membongkar beton
tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas
beban Penyedia. Penyedia harus menyediakan semua semen-semen
dan beton yang dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya Penyedia.
2) Tempat Penyimpanan
a) Penyedia harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk
semen, dan setiap saat harus terlindung dengan cermat terhadap
kelembaban udara. Tempat penyimpanan tersebut juga harus
sedemikian rupa agar memudahkan waktu pengambilan.Gudang
18
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
penyimpanan harus berlantai kuat dibuat dengan jarak minimal 30
cm dari tanah, harus cukup besar untuk dapat memuat semen dalam
jumlah cukup besar sehingga kelambatan atau kemacetan dalam
pekerjaan dapat dicegah dan harus mempunyai ruang lantai yang
cukup untuk menyimpan tiap muatan truk semen secara terpisah-
pisah dan menyediakan jalan yang mudah untuk mengambil
contoh,menghitung zak-zak dan memindahkannya. Semen dalam zak
tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2 meter.
b) Untuk mencegah semen didalam zak disimpan terlalu lama sesudah
penerimaan, Penyedia hendaknya mempergunakan semen menurut
urutan kronologis yang diterima di tempat pekerjaan. Tiap kiriman
semen harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah dibedakan
ari kiriman lainnya. Semua zak kosong harus disimpan dengan rapih
dan diberi tanda yang telah disetujui oleh Konsultan pengawas.
c) Timbangan-timbangan yang baik dan teliti harus diadakan oleh
Penyedia untuk menimbang semen didalam gudang dan di lokasi
serta harus dilengkapi segala timbangan untuk untuk keperluan
pemeriksaan atau penyelidikan.
d) Penyedia harus menyediakan penjaga yang cakap, untuk mengawasi
gudang-gudang semen dan mengadakan catatan-catatan yang cocok
dari penerimaan dan pemakaian semen seluruhnya.
e) Tembusan dari catatan-catatan harus disediakan untuk Konsultan
pengawas bila dikehendakinya, jumlah dari semen yang digunakan
selama hari itu ditiap bagian pekerjaan.
4) Pasir
a) Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah pasir
alam yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain yang
didapat dengan persetujuan Konsultan pengawas.
b) Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak dimaksudkan
19
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
sebagai persetujuan dasar (pokok) untuk semua bahan yang diambil
dari sumber tersebut. Penyedia harus bertanggung jawab atas kualitas
tiap jenis dari semua bahan yang dipakai dalam pekerjaan.Penyedia
harus menyerahkan pada Konsultan pengawas sebagai bahan
pemeriksaan pendahuluan dan persetujuan, contoh yang
cukup,seberat 15 kg dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai,
sedikitnya14 hari sebelum diperlukan.
c) Timbunan pasir alam harus dibersihkan dari semua tumbuh-
tumbuhan dan dari bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Segala
macam tanah pasir dan kerikil yang tidak dapat dipakai, harus
disingkirkan.Timbunan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga tidak merugikan kegunaan dari timbunan.
d) Pasir harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan kecil
dan lunak dari tanah liat, mika/plastik dan hal-hal yang merugikan
dari substansi yang merusak, jumlah prosentase dari segala macam
subsansi yang merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5% berat
pasir.
e) Pasir harus mempunyai “modulus kehalusan butir“ sesuai dengan
standar Indonesia untuk beton
5) Agregat Kasar ( Kerikil )
a) Agregat kasar harus didapat dari sumber yang telah disetujui. Ini
dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan
atauberupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu.
b) Kebersihan dan mutu
Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang
halus,mudah pecah, tipis atau yang berukuran panjang, bersih dari
alkali,bahan-bahan organis atau dari substansi yang merusak dalam
jumlah yang merugikan. Besarnya persentase dari semua substansi
yangmerusak tidak boleh mencapai 3 (tiga) persen dari
beratnya.Agregat kasar harus berbentuk baik, keras, padat, kekal dan
tidak berpori. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat
kasar harus dicuci.
c) Gradasi
Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada
antara 5 mm. sampai dengan 25 mm dan harus memenuhi syarat-
syaratsebagai berikut :
Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 6 % berat.
Sisa di atas ayakan 4 mm harus berkisar antara 90% dan 98%
berat.
Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang
berurutan, adalah maksimum 60% dan minimum 10% berat serta
harus menyesuaikan dengan semua ketentuan-ketentuan yang
terdapat di NI-2 PBI-1971. Agregat kasar harus sesuai dengan
spesifikasi ini dan jika diperiksa oleh Konsultan pengawas
ternyata tidak sesuai dengan ketentuan gradasi, maka Penyedia
harus menyaring kembali atau mengolah kembali bahannya atas
bebannya sendiri, untuk menghasilkan agrega tyang dapat
disetujui Konsultan pengawas.
20
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
6) Air
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi/mortar dan
spesi injeksi harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik
basah, garam dan kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat
merusak. Air tersebut harus diuji di Laboratorium pengujian yang
ditetapkan oleh Konsultan pengawas untuk menetapkan sesuai tidaknya
dengan ketentuan-ketentuan yang ada didalam PBI-1971/ 2 atau Tata Cara
Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI–03–1726–
2019 untuk bahan campuran beton
7) Tulangan Beton
a) Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai
dengan standar Indonesia untuk beton NI-2, PBI-1971, atau SNI–03–
1726–2019, dan harus disetujui oleh Konsultan pengawas.Konsultan
pengawas berhak meminta kepada Penyedia, surat keterangan
tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang
disediakan, untuk persetujuan Konsultan pengawas sesuai dengan
persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi seperti tercantum
didalam gambar rencana.
b) Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-
serpih,karat, minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat
merusak atau mengurangi daya lekat antara baja tulangan dengan
beton.
8) Cetakan ( bekisting )
a) Kecuali bila ditenntukan lain atau atas petunjuk konsultan pengawas/
direksi, bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai
multipleks dengan tebal minimum 9 mm. Bekisting dari multipleks
tersebut harus diperkuat dengan rangka kayu kualitas baik ukuran
5/7, 6/10, 6/12 dan sebagainya,untuk mendapatkan kekuatan dan
kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui oleh
Konsultan pengawas/ KonsultanPerencana.
b) Steiger/penyangga bekisting harus terdiri dari pipa-pipa besi
standarpabrik (schafolding) atau kayu / diperkenankan memakai
bambu.
6) Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32˚C dan tidak
kurang dari4,5˚C. Bila suhu dari beton yang dituang berada antara 27˚C -
32˚C, beton harus diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian
langsung dicor.Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa
sehingga suhu dari beton melebihi 32˚C sebagai yang ditetapkan oleh
Konsultan pengawas, maka Penyedia harus mengambil langlah-langkah
yang efektif, umpamanya mendinginkan agregat, mencampur dengan es
dan mengecor pada waktumalam hari bila perlu, untuk mempertahankan
suhu beton waktu dicor padasuhu dibawah 32˚C.
7) Pekerjaan Rencana Cetakan
Cetakan (bekisting) harus sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
ditentukan dalam gambar rencana. Bahan yang dipakai untuk cetakan
harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan pengawas sebelum
pembuatan cetakan dimulai, tetapi persetujuan yang demikian tidak akan
mengurangi tanggung jawab Penyedia terhadap keserasian bentuk
maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan-kerusakan yang
mungkin dapat timbul pada waktu pemakaian. Sewaktu-waktu Konsultan
pengawas dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak dapat
24
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
diterima dalam segi apapun dan Penyedia harus dengan segera
menanggulangi bentuk yang diafkir tesebut dan menggantinya atas
bebannya sendiri.
5. PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. Pekerjaan Adukan dan Campuran
1.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
a. Pekerjaan adukan pasangan batu kali
b. Pekerjaan adukan pasangan batu bata merah
c. Pekerjaan adukan lain seperti tercantum dalam gambar kerja.
1.2. PERSYARATAN BAHAN
a. Semen.
Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Buku Rencana Kerja
dan Syarat-syarat Teknis Struktur.
b. Pasir.
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang
tajam,bersih dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan-bahan
organis.
c. Air.
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, basa, garam,
bahanorganik dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
1.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Campuran adukan yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara
pembuatannya menggunakan mixer selama 3 (tiga) menit.
b. Jenis adukan.
a) sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam daftar kuantitas dan
harga.
b) Semua jenis adukan tersebut harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering
pada waktu pelaksanaan pemasangan.
c) Penyedia harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu
pencampuran adukan dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit,
terutama untuk adukan bagian konstruksi yang kedap air.
29
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
untuk mendapatkan persetujuan.
b. Semen, pasir, air
Sesuai Pasal 1
3. Pekerjaan Plesteran
4.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Plesteran aci halus untuk dinding pasangan bata press dan permukaan
beton.
Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.
4.2 PERSYARATAN BAHAN
Semen, pasir, air Sesuai dengan Pasal 1
30
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
4.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN.
a. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam
volume.Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan
dinding pasangan bata atau bidang beton telah disetujui secara tertulis
oleh Konsultan pengawas.
b. Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga diperoleh campuran yang homogen.Plesteran
halus ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding
pasangan. Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah aduk
plesteran sebagai lapisan dasar telah berumur 8 (delapan) hari, atau sudah
kering benar.
c. Pelaksanaan
Adukan semua jenis plesteran tersebut di atas harus disiapkan
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan
belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
Penyedia harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu
pencampuran aduk plesteran dengan waktu pemasangan tidak melebihi
30 menit, terutama untuk plesteran kedap air.
Penyedia harus menyediakan Pekerja/Tukang yang ahli untuk
pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, khususnya untuk plesteran aci
halus.
Terkecuali untuk plesteran kasar, permukaan semua aduk plesteran
harus diratakan. Permukaan plesteran tersebut khususnya plesteran
halus/aci harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak
berongga dan berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda-
benda lain yang membuat cacat.
Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi
terlebih dahulu dan siar-siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1
cm.Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester,
permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting, kemudian
dikasarkan (“scratched”).Semua lubang - lubang bekas pengikat
bekisting atau form tie harus tertutup aduk plesteran.
Untuk semua bidang dinding yang akan dilapis dengan cat dipakai
plesteran aci halus di atas permukaan plesterannya.Untuk bidang
dinding pasangan yang menggunakan bahan/material akhir lain,
permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal untuk
memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material yang akan
digunakan tersebut.
Untuk setiap pertemuan bahan/material yang berbeda jenisnya pada
satu bidang datar, harus diberi naat/celah dengan ukuran lebar 7 mm
dan dalam 5 mm.
Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2
m.
Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan
dinding/kolom seperti yang dinyatakan dan dicantumkan dalam
Gambar Kerja.Tebal plesteran adalah minimal 1,5 cm. dan maksimal
2,5 cm.Jika ketebalan melebihi 2,5 cm, maka diharuskan menggunakan
kawat ayam yang diikatkan/dipakukan ke permukaan dinding
31
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
pasangan yang bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat plesteran.
Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai
pemasangan instalasi pipa listrik, pipa plumbing, untuk seluruh
bangunan.
4.2 PEMELIHARAAN.
a. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
dengan wajar. Hal ini dilakukan dengan membasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari sinar matahari langsung
dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan secara
cepat.Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian
selesai, Penyedia harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya2
(dua) kali sehari sampai jenuh.
b. Selama permukaan plesteran belum dilapis dengan bahan / material
akhir,Penyedia wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-
kerusakan dan pengotoran dengan biaya ditanggung oleh Penyedia,
dantidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
c. Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan / material akhirdi
atas permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran berumur lebihdari
2 (dua) minggu, cukup kering, bersih dari retak, noda dan cacat lain
seperti yang disyaratkan tersebut di atas.
d. Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh
Konsultan pengawas, maka Penyedia harus membongkar dan
memperbaiki sampai disetujui oleh Konsultan pengawas.Biaya untuk
perbaikan tersebut ditanggung oleh Penyedia dan tidak dapat dijadikan
sebagai pekerjaan tambah.
4. Pekerjaan Acian
5.1 Acian dinding dan sponing/plester sudut
a. Campuran diaduk sesuai dengan standard dari pabrik
b. Persiapan Permukaan.
Permukaan dinding plester harus cukup kering dan semua pipa saluran-
saluran harus sudah terpasang pada tempatnya. Untuk mencegah
mengeringnya acian sebelum waktunya permukaan yang telah
disiapkan harus dibasahi.
c. Semua dinding yang diplester aci harus bersih dari kotoran dan disiram
air
d. Sebelumnya dibuat kepala plesteran dengan tebal sama dengan
ketebalan plester yang direncanakan. Tebal plesteran paling sedikit 1 cm
dan paling tebal 2 cm, plesteran yang baru saja selesai tidak boleh
langsung difinish / diselesaikan.
e. Plesteran diratakan dengan menggunakan kayu yang lurus, minimum
panjangnya 1 meter.
f. Penyampuran adukan dapat menggunakan alat mixer ataupun dengan
manual. Pengadukan harus diatas alas dari papan dan lain-lain.
g. Acian untuk dinding yang akan dicat tembok, penyelesaian terakhir
harus digosok dengan sterofoam. Semua beton yang akan diplester
harus dibuat kasar dulu agar plesteran/acian dapat merekat. Untuk semua
sponingan harus digunakan campuran M3, rata siku dan tajam pada
sudut-sudutnya.
h. Pada keadaan cuaca kering dan panas plesteran harus dilindungi
32
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
terhadap pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.
i. Memperbaiki dan membersihkan lontraktor wajib memperbaiki
plesteran dinding yang kurang sempurna dengan cara membuang
bagian-bagian tersebut dengan bentuk memanjang, memakai alat serta
diplester kembali. Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas
dari retak, noda dan cacat lain.
j. Pada waktu-waktu tertantu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan telah
selesai, semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari kotoran-
kotoran akibat pekerjaan.
5.2 Perlindungan
Bagian dinding atau pasangan batu belah yang sudah terpasang dan terkena
udara terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan
penutup bagian atasnya dengan sesuatu yang memadai.
5.3 Perawatan
Dinding pasangan batu bata dan Pasangan batu belah harus dibasahi terus
menerus selama paling sedikit 7 hari setelah didirikan
5. Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu Jendela
6.1 LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan, meliputi:
a. Pembuatan kusen pintu dan jendela kayu menggunakan kayu
kruing, sesuai gambar perencanaan/bestek.
b. Pembuatan daun pintu kaca dan jendela menggunakan kayu jati,
sesuai gambar perencanaan/bestek.
c. Pembuatan jalusi menggunakan kayu kruing sesuai gambar
perencanaan/bestek.
d. Pemasangan alat-alat gantung seperti engsel pintu, grendel, kunci +
handel :
Setiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel dan 1 set kunci
tanam 2 slag.
Pemasangan Kaca dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
Setiap Jendela dilengkapi dengan 2 engsel jendela, 1 kait angin dan
1 grendel 2’’ untuk jendela.
6.2 PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. PEKERJAAN KUSEN
Semua ukuran kosen dan pintu dibuat sesuai dengan gambar, semua
permukaan kayu yang tampak harus diketam halus, rata mempunyai
ketebalan yang sama.
Setiap sambungan harus kuat, kaku dan siku dilaksanakan sesuai
dengan peraturan yang ada
Pada batang tegak harus dipasan angker dengan jarak 50cm terbuat
dar besi diamter 10mm.
Semua kusen pintu /jendela, bouvenligh terpasang harus water
pass.
Di atas kusen dengan bentangan 100 cm atau lebih harus dipasang
balok lateu beton bertulang dengan pembesian praktis 4 diameter
10 mm, beugel 8 - 150 mm, dengan campuran beton 1Pc : 2Ps : 3
Split atau sesuai dengan gambar rencana.
Kayu yang digunakan harus menggunakan kayu kruing
Harus benar-benar kayu bermutu terbaik
Dapat dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara alain yang
33
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu basah dan lapuk,
syarat-syarat kelernbeban kayu dipaki harus memenuhi syarat
PPKI. Kelembaban tidak dibenarkan melebihi 12%
Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah yang disetujuhi oleh
pimpimnan kegiatan.
b. PEKERJAAN DAUN PINTU /JENDELA
Bahan daun pinta dan jendela menggunakan kayu jati dan finshing
politur.
Bentum, jumlah dan ukuran disesuaikan dengan gambar rencana.
Kaca yang dipakai disesuaikan dengan gambar detail, tebal sesuai
gambar, semua kaca harus benar-benar datar dan tidak boleh
bergelombang.
Serutan tidak lebih dari 1 cm
Sambungan digunakan dengan pasak kayu
Slimar daun pintu dipasangn pada kusen menggunaka 3 engsel.
6. Pekerjaan Plafond
7.1 LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan serta pemasangan
langit-langit GRC tebal 4 mm dengan Kayu 5/7 bekas bongkaran serta
pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan pemasangan seperti yang
tertera dalam gambar dan petunjuk Pengawas lapangan /direksi pekerjaan.
7.2 PERSYARATAN BAHAN
a. GRC board memliki ketebalan 4 mm
b. Kerangka plafond menggunakan kayu 5/7 kayu lama bekas dari usuk
bongkaran dengan. Rangka langit-langit dipasang pada ketinggian dari
lantai menurut gambar dan berkotak-kotak sesuai ukuran serta persyaratan
untuk bahan penutupnya (GRC Board). Jarak antara penggantung langit-
langit sesuai dengan persyaratan sehingga menjamin bidang penutup
plafond rata dan sifat datar.Rangka Plafond kayu terpasang dengan
module disesuaikan pada gambar yang tertera. Sambungan antar rangka
menggunakan keling/ ramp set yang cukup kuat. Rangka plafond kayu
atau pun Hollow galvanis harus diberi gantungan tiap jarak 120 cm .
7.3 CONTOH BAHAN
Pelaksana harus menyerahkan sekurang-kurangnya 2 (dua) lembar bahan
langit-langit dalam ukuran penuh kepada Pengelola Teknis/Perencana untuk
mendapatkan persetujuannya.
7.4 PENYIMPANAN
Bahan langit-langit disimpan/ditumpuk dengan lantai terangkat, dan harus
bebas dari genangan air, dan diusahakan agar mudah untuk diadakan
pemeriksaan dan pengamatan. Tinggi tumpukan tidak boleh lebih dari 2
(dua) meter dan diusahakan terlindung dari cuaca dan diusahakan udara
masih tetap berhembus.
7.5 PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Pelaksana harus menyediakan steger-steger agar pada waktu pemasangan
langit-langit tidak merusak lantai ataupun pekerjaan pekerjaan lain
yang telah selesai. Langit-langit hanya boleh dipasang setelah semua
pekerjaan yang akan ditutup selesai terpasang.
b. Perhatikan pemasangan langit-langit, yang berhubungan dengan lampu-
lampu, KM/WC, diffuser-diffuser, AC, Pinggiran-pinggiran, dan
34
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
sebagainya. Langit-langit yang terpasang, akan tetapi harus dibuka
kembali untuk memperbaiki pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya
(mekanikal, elektrikal, atau memperbaiki pekerjaan) maka harus dipasang
kembali serta mendapatkan persetujuan dari Konsultan pengawas.
c. Pelaksana harus membuat lubang manhole sesuai kebutuhan dengan
lokasi-lokasi yang sudah mendapat persetujuan Konsultan pengawas.
d. Rangka harus benar-benar dipasang kuat dengan jarak penggantung sesuai
dengan standar pabrik.
e. Sambungan antar GRC harus disambung dengan kain kasa lebar 5 cm, dan
dicompound dengan serbuk gypsump dicampur dengan alkasit.
f. Compound harus dikerjakan dengan rata, sehingga tidak nampak adanya
sambungan.
g. Sambungan antar list harus benar-benar rata sehingga tidak nampak
sambungannya.
7. Pekerjaan Pengecatan
8.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi ;
a. Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan batu bata dan beton,
b. Pekerjaan pengecatan permukaan dinding lama
c. Pekerjaan pengecatan permukaan logam seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.
d. Termasuk pengecatan dasar (plamuur, menie dan lain-lain).
8.2 PERSYARATAN BAHAN
a. Cat Tembok. Bahan dari jenis dullux catylac kualitas baik, tipe
interior.
b. Cat Kayu. Bahan dari jenis synthetic enamel super gloss kualitas
utama, tipe interior & exterior gloss paint.
c. Lapisan Primer.
d. Bahan dari kualitas utama.
e. Penyedia wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut di atas
mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan.
f. Penyedia harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat
pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm. Pada bidang-bidang
tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna,formula cat, jumlah
lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir).
g. Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Konsultan
pengawas. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis
oleh Perencana dan Konsultan pengawas, barulah Penyedia melanjutkan
dengan pembuatan “mock-up”.
h. Penyedia harus menyerahkan kepada Konsultan pengawas, untuk
kemudian akan diteruskan ke Pemberi Tugas, minimal 5 galon tiap
warnadan jenis cat yang dipakai.Kaleng-kaleng cat tersebut harus
tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada di
dalamnya.Cat ini akan dipakai sebagai cadangan oleh Pemberi Tugas
untuk perawatan.
8.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN.
a. Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila
dispesifikasikan lain.
b. Tebal minimum dari tiap lapisan jadi (finish) minimum sama dengan
syarat yang dispesifikasikan pabrik.Pengecatan harus rata, tidak
35
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang menunjukkan tanda-
tanda sapuan, roller maupun semprotan.
c. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar
beracun atau membahayakan kesehatan manusia, maka Penyedia
harusmenyediakan peralatan pelindung, misalnya : masker,
sarungtangan dansebagainya yang harus dipakai pada waktu
pelaksanaan pekerjaan.
d. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca
yang lembab atau hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup.
Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat dengan bahan
dasar beracun atau membahayakan manusia, maka ruangan tersebut
harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian udara
berlangsung lancar. Di dalam keadaan tertentu misalnya untuk ruangan
tertutup, Penyedia harus memakai kipas angin (fan)untuk
memperlancar pergantian/aliran udara.
e. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan
(vacuum cleaner), semprotan dan sebagainya harus tersedia dari
kualitas/mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
f. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan
kuas.Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui Konsultan
pengawas.
g. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan
dengan kain kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan
tertulis dari Konsultan pengawas, terkecuali disyaratkan lain dalam
spesifikasi ini.
h. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk
komponen bahan / material logam, harus dilakukan sebelum komponen
tersebut terpasang.
i. Standar Pengerjaan (“Mock-Up”).Sebelum pengecatan dimulai,
Penyedia harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap
warna dan jenis cat yang diperlukan.Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, tekstur,material dan cara
pengerjaan.Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai “mock-up” ini
akan ditentukan oleh Konsultan pengawas.Jika masing-masing bidang
tersebut telah disetujui oleh Konsultan pengawas dan Perencana, maka
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
j. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan pengawas harus diulang
dan diganti. Penyedia harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat
dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana
ditunjukkan oleh Konsultan pengawas.Biaya untuk hal ini ditanggung
Penyedia, dan tidak dapat diklaimsebagai pekerjaan tambah.
10.2PERSYARATAN BAHAN
Bahan rangka atap menggunakan kayu kruing.
Untuk Sebagian bahan gording menggunakan kayu 8/12 kayu kruing
Untuk kuda-kuda dimensi serat ukuran deseuikan dengan gambar rencana
menggunkan kayu kruing.
10.3SYARAT PELAKSANAAN
Semua kayu untuk kuda-kuda dan gording diawetkan dengan residu
Kontruksi harus dibuat sesuai dengan gambar rencana detail ukuran
kayu maupun cara penyambungan.
Sambungan kayu dibuat harus dengan rapi dan penuh keahlian dengan
memperhatikan peraturan yang disyratkan dalam SK SNI-5-10-1990 F.
Konstruksi sambungan kuda kuda diperkuat dan dilengkapi dengan baut
dan besi strip/plat 4 x 0,4 cm.
Pembersihan Lapangan
o Setiap hari setelah selesai bekerja, Penyedia harus membersihkan
lapangan yang digunakan.Penyedia hendaknya menghubungi pihak- pihak
lain untuk koordinasi pembersihan lapangan tersebut.
o Setelah Penyedia selesai, Penyedia harus memindahkan semua sisa bahan
pekerjaan dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama masa
pemeliharaan.
IZIN
o Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan
untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Penyedia atas
tanggungan dan biaya Penyedia.
o Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain, beserta keterangan
resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini
haruslah dilakukan oleh Penyedia atau pihak lain yang ditunjuk oleh
Direksi/Konsultan pengawas dengan semua biaya atas beban Penyedia.
o Penyedia harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang
dipatenkan serta kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang
diperlukan untuk ini.Untuk hal ini Penyedia wajib menyerahkan Surat
Pernyataan mengenai hal tersebut di atas.
o Penyedia harus menyerahkan semua izin atau keterangan resmi yang
diperolehnya mengenai instalasi proyek kepada Konsultan pengawas atau
pihak yang ditunjuk, sebelum penyerahan kedua dilakukan.
o Penyedia harus memperoleh izin terlebih dahulu dari Konsultan
pengawas setiap akan memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula
bila akan melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja (kerja lembur).
o Penyedia harus mendapatkan izin-izin yang berhubungan dengan pajak,
pemerintahan setempat, badan yang berwenang terhadap instalasi yang
dikerjakan. Dalam hal ini, biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
permintaan izin tersebut harus dibayar oleh Penyedia.
o Penyedia harus membuat Sertifikasi Disnaker petir diperuntukkan bagi
instalasi penyalur petir yang baru di pasang, Jadi apabila ada sebuah
instalasi penangkal petir selesai dipasang maka kelayakan dari instalasi
haruslah di uji oleh lembaga pemerintahan (Disnaker) atau pihak ke tiga
yang terakreditasi apabila sudah sesuai dengan standart yang berlaku
maka dari Dinas Tenaga Kerja akan mengeluarkan surat Hasil Pengujian
dan Pengesahan – Masa berlaku Pengesahan ini adalah 2 tahun (dan akan
di resertifikasi dengan kelipatannya)
Korelasi Pekerjaan
o Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi
Mekanikal/Elektrikal, dilaksanakan oleh Penyedia. Penyedia harus
sudah memperhitungkan pengangkutan tanah bekas galian/ pembersihan.
o Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubang dan penutupan kembali pada
dinding, lantai, langit-langit untuk jalannya pipa dan kabel, dilaksanakan
oleh Penyedia berikut perapihan/finishing-nya kembali.
44
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
o Penyedia harus menyediakan dan menyambung kabel-kabel listrik dari
peralatan-peralatan ke panel yang disediakan oleh Penyedia Listrik sesuai
dengan gambar dokumen tender.Untuk itu Penyedia wajib memeriksa
terlebih dahulu panel tersebut,apakah sudah sesuai dengan peralatan yang
akan disambungkan. Segala akibat yang timbul akibat penyambungan ini
menjadi tanggung jawab Penyedia.
o Semua pekerjaan pembuatan pondasi untuk mesin dilakukan oleh
Penyedia. Penyedia harus memberikan data-data, ukuran-
ukuran,gambar-gambar dan peralatan yang diperlukan kepada Konsultan
pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
o Semua fasilitas yang diperlukan pada saat proyek berjalan yaitu air,
listrik,saniter darurat harus disediakan oleh Penyedia, dengan terlebih
dahulu membuat gambar untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
pengawas.
o Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain,
harusd iberi lapisan isolasi peredam getaran dan pipa selubung (sleeve)
untuk memudahkan perbaikan dan pemeliharaan dari segi teknis.Untuk
itu Penyedia diharuskan menyerahkan gambar kerja kepada Konsultan
pengawas untuk diminta persetujuannya. Segala akibat pekerjaan
tersebut harus sudah diperhitungkan dalam penawaran oleh Penyedia.
o Akibat pekerjaan tersebut di atas (pembobokan, pembongkaran dsb.)
harus ditutup kembali seperti semula dan dirapikan / di-finish yang rapi
sehingga tidak terlihat lagi bekas-bekas pembobokan.
o Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah ditunjuk, Penyedia harus
menyerahkan gambar/data teknis listrik sesuai dengan keperluan
peralatan yang akan dipasang, agar peralatan tersebut dapat beroperasi
dengan baik berikut pengamanannya.Jika hal ini tidak dilaksanakan,
segala akibatnya menjadi tanggung jawab Penyedia.
Bahan.
o Penyedia harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli
peralatan utama Mekanikal/ Elektrikal, juga brosur asli pipa, kabel,
pipakonduit, katup-katup, detektor, sensor dan lainnya beserta data- data
teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada brosur-
brosur peralatan/bahan yang ditawarkan harus diberi tanda dengan
warna yangjelas.
o Apabila ada tanda-tanda serta bahan yang diajukan menyimpang dari yang
disebutkan di dalam gambar dan spesifikasinya, maka nilai evaluasi
penawaran Penyedia tersebut akan dikurangi dan Penyedia tetap harus
menggantinya sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
o Semua pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan
gambar,tanpa persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus
diperbaiki dan dirubah sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang telah
disepakati bersama, atas tanggungan biaya Penyedia.
o Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam
keadaan baik, tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
Penyedia harus menjaga kebersihan serta melindungi semua bahan- bahan
yang digunakandalam instalasi ini sebelum dipasang.
o Bilamana ternyata dipakai/digunakan bahan/peralatan sama, bekas
dipergunakan bercacat atau rusak, Penyedia harus menggantinya
45
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan
spesifikasidan gambar, atas biaya tanggungan Penyedia.
o Tidak diperkenankan mendatangkan bahan/peralatan masuk ke site
sebelum contoh atau brosur disetujui oleh Konsultan pengawas. Semua
bahan yang telah masuk di site dan menyimpang dari ketentuan dalam
spesifikasi, contoh ataupun brosur yang telah disetujui, maka
bahan/peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam waktu 3 x 24
jam sejak diketahuinya penyimpangan itu oleh Konsultan pengawas.Bila
hal ini belum dilakukan maka bahan tersebut segera akan dimusnahkan.
46
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
D. SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DIBUTUHKAN & JABATAN KERJA
KONSTRUKSI
b. Personil Pendukung
47
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
E. SPESIFIKASI MASA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
2. MASA PEMELIHARAAN
Penyedia dengan jaminan pemeliharaan pekerjaan untuk menjaminkan
pekerjaan sebesar 5% dari nilai kontrak. Masa pemeliharaan selama 210
(Duaratus sepuluh) Hari Kalender setelah dilakukan serah terima hasil
pekerjaan pertama.
Jika penyedia tidak mengganti atau memperbaiki pekerjaan yang catat mutu
dalam waktu yang di tentukan maka PPK akan menghitung biaya perbaikan
yang di perlukan dan PPK secara langsung atau melalui pihak ke-3 yang di
tunjukan akan melakukan perbaikan tersebut dan penyedia berkewajiban
untuk membayar biaya perbaikan atau penggantian pekerjaan tersebut sesuai
dengan klaim yang tertulis oleh PPK. Biaya tersebut dapat di potong oleh PPK
dari nilai tagihan jaminan.
48
SPESIFIKASI PENYEDIA JASA YANG DI BUTUHKAN & JABATAN KERJA KONSTRUKSI
F. SPESIFIKASI PROSES/KEGIATAN
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIAN RISIKO
12 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A. P E KER J A A N P E R S IA P A N
1. P embersihan Lahan - P ekerja terluka terkena alat B enda B ergerak A lat P elindung Diri 2 1 2 Kecil
2. P apan Nama P ekerjaan - Terkena P alu B enda B ergerak A lat P elindung Diri 1 2 2 Kecil
P engukuran dan
3. - Cuaca panas B enda P hisik Substitusi 2 1 2 Kecil
pemasangan bo uwplank
4. Direksi Kit - Terkena alat kerja B enda B ergerak A lat P elindung Diri 2 1 2 Kecil
B. P E KER J A A N B O N G KA R A N
C. P E KE R J A A N T A N A H
1. P enggalian Tanah - Kaki terkena alat kerja B enda B ergerak A lat P elindung Diri 1 2 2 Kecil
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIAN RISIKO HALAMAN 1 DARI 3 HALAMAN
D E KR IP S I R E S IKO P E N ILA IA N T IN G KA T R E S IKO P E N ILA IA N S IS A R E S IKO
P ER SYAR A T A N
No. J E N IS B A H A Y A P E M E N UH A N P E N G E N D A LIA N A WA L N ILA I T IN G KA T P E N G E N D A LIA N LA N J UT N ILA I T IN G KA T KE T E R A N G A N
ID E N T IF IKA S I B A H A Y A KE M UN G KI KE P A R A H KE M UN G KI KE P A R A H
UR A IA N P E KE R J A A N ( T ype P E R A T UR A N R E S IKO R E S IKO R E S IKO R E S IKO
( S e k e na rio B a ha ya ) N A N (F ) A N (A ) N A N (F ) A N (A )
Ke c ela k a a n) (F XA ) (T R ) (F XA ) (T R )
12 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
D. P E KE R J A A N S T R UKT UR
1. Lantai Kerja - M esin M ixer Terbakar B ahan Kimia P engendalian A dministrasi 2 2 4 Kecil
- Kulit terkena percikan semen co ran B ahan Kimia A lat P elindung Diri 2 1 2 Kecil
- M ata terkena percikan semen co ran B ahan Kimia A lat P elindung Diri 1 2 2 Kecil
A . B eto n - M esin M ixer B eto n Terbakar B ahan Kimia P engendalian A dministrasi 2 1 2 Kecil
- Kulit terkena percikan semen co ran B ahan Kimia A lat P elindung Diri 2 1 2 Kecil
- M ata terkena percikan semen co ran B ahan Kimia A lat P elindung Diri 1 2 2 Kecil
C. B ekisting - Terkena matrial dan alat kerja B enda B ergerak A lat P elindung Diri 1 2 2 Kecil
A . B eto n - M esin M ixer B eto n Terbakar B ahan Kimia P engendalian A dministrasi 1 2 2 Kecil
- Kulit terkena percikan semen co ran B ahan Kimia A lat P elindung Diri 2 1 2 Kecil
- M ata terkena percikan semen co ran B ahan Kimia A lat P elindung Diri 1 2 2 Kecil
C. B ekisting - Terkena matrial dan alat kerja B enda B ergerak A lat P elindung Diri 2 1 2 Kecil
E. P E KE R J A A N A T A P
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIAN RISIKO HALAMAN 2 DARI 3 HALAMAN
D E KR IP S I R E S IKO P E N ILA IA N T IN G KA T R E S IKO P E N ILA IA N S IS A R E S IKO
P ER SYAR A T A N
No. J E N IS B A H A Y A P E M E N UH A N P E N G E N D A LIA N A WA L N ILA I T IN G KA T P E N G E N D A LIA N LA N J UT N ILA I T IN G KA T KE T E R A N G A N
ID E N T IF IKA S I B A H A Y A KE M UN G KI KE P A R A H KE M UN G KI KE P A R A H
UR A IA N P E KE R J A A N ( T ype P E R A T UR A N R E S IKO R E S IKO R E S IKO R E S IKO
( S e k e na rio B a ha ya ) N A N (F ) A N (A ) N A N (F ) A N (A )
Ke c ela k a a n) (F XA ) (T R ) (F XA ) (T R )
12 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2. P emasangan P enutup A tap - Terjatuh dari ketinggian B enda Diam Rekayasa Teknik 2 1 2 Kecil
E. P E KE R J A A N A R S IT E KT UR
1. P ekerjaan P asangan Dinding - Terkena matrial dan alat kerja B enda Diam A lat P elindung diri 2 1 2 Kecil
- Terkena percikan adukan spasi B ahan Kimia A lat P elindung diri 2 1 2 Kecil
3. P ekerjaan P lafo nd - Tertimpa matrial B enda Diam A lat P elindung diri 2 1 2 Kecil
4. P ekerjaan Lantai Kramik - Terkena alat kerja (Grinda) B enda Diam Substitusi 1 2 2 Kecil
- Terkena percikan adukan semen B ahan Kima A lat P elindung diri 1 1 1 Kecil
5. P ekerjaan P intu dan Jendela - Tangan terluka terkena material B enda Diam A lat P elindung diri 1 2 2 Kecil
F. P E KE R J A A N E LE KT R IKA L
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIAN RISIKO HALAMAN 3 DARI 3 HALAMAN