Anda di halaman 1dari 1

Kemacetan tidak hanya membawa dampak negatif terhadap perekonomian, tetapi juga

bagi kesehatan masyarakatnya. Berbagai masalah, seperti polusi udara, konsumsi Bahan Bakar
Minyak (BBM) yang kian tak terkendali, boros, serta menurunnya produktivitas masyarakat
karena terhambatnya mobilitas. Tumbuhnya jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan
pertumbuhan ruas jalan menjadikan kemacetan menjadi terasa mustahil dihilangkan.
Kemudahan fasilitas dalam memiliki kendaraan semakin menambah panjang pengguna
kendaraan pribadi di jalan. Tidak mengherankan jika persoalan transportasi di kota-kota besar
di seluruh Indonesia saat ini dapat dipastikan sama, yakni macet.

Jumlah emisi karbon dioksida di atmosfer bumi tentu tidak terlepas dari aktivitas rumah
tangga. Di Indonesia misalnya, sebagian besar warga mengguna kan elpiji (liqueied petroleum
gas, LPG) untuk memasak. Kalau setiap rumah menggunakan elpiji, bisa dibayangkan berapa
banyak emisi gas karbon dioksida yang dilepaskan ke udara dan menjadi petaka karena
menyebabkan pemanasan global.
Efek rumah kaca adalah fenomena pemanasan global akibat peningkatan gas-gas
tertentu di atmosfer. Gas rumah kaca utama yang berperan dalam efek rumah kaca adalah
karbon dioksida (CO2). Pembakaran bahan bakar fosil dapat menjadi penyebab peningkatan
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Salah satu dampak dari efek rumah kaca adalah
peningkatan tinggi permukaan laut. yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca
mengurangi penggunaan energi fosil. Menghindari penggunaan barang-barang plastik
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh setiap orang dalam mengurangi efek
rumah kaca.

kompetensi Literasi Sains:


menjelaskan fenomena secara ilmiah

kompetensi Literasi membaca:


mengevaluasi dan merefleksi

Anda mungkin juga menyukai