Disusun Oleh :
KELOMPOK IV KELAS XI IPA-5
Dendra Marjayadi
Marcella Noviani
Mifta Walinda
Miftahul Afifa
Muhammad Fahril
M. Rifqi Dziaulhaq
Muhammad Rayyan
Nazhifah Nisyah
Tara Utari
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, karena atas rahmat dan hidayah - Nya,
kiranya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul
“Dampak Pembakaran Bahan Bakar”.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, Penulis menyadari banyak
menemukan kesulitan, terutama dalam pengumpulan data, yang disebabkan
kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang Penulis miliki. Namun dengan
bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulisan karya tulis ilmiah ini dapat
terselesaikan walaupun mungkin jauh dari kesempurnaan, sehingga tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah ini, baik secara materi maupun
non – materi.
Akhir kata dari Penulis, semoga penulisan karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat baik para siswi pada khususnya, maupun bagi pembaca pada
umumnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam industri
tidak terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon
(bahan bakar fosil) membentuk karbon dioksida dan uap air. Sedangkan
pembakaran tak sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air.
Misalnya:
a. Pembakaran sempurna isooktana:
C8H18 (l) +12 ½ O2 (g) –> 8 CO2 (g) + 9 H2O (g) ΔH = -5460 kJ
b. Pembakaran tak sempurna isooktana:
C8H18 (l) + 8 ½ O2 (g) -> 8 CO (g) + 9 H2O (g) ΔH = -2924,4 kJ
Sebagaimana terlihat pada contoh di atas, pembakaran tak sempurna
menghasilkan lebih sedikit kalor. Jadi, pembakaran tak sempurna mengurangi
efisiensi bahan bakar. kerugian lain dari pembakaran tak sempurna adalah
dihasilkannya gas karbon monoksida (CO), yang bersifat racun. Oleh karena
itu, pembakaran tak sempurna akan mencemari udara.
Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga
peningkatan kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir
semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil,
misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakan energi
fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal ini
mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk
hidup karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar
yang berbahaya.
Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan
turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan
bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya
kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar
fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan
industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan
rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar
(Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan
bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara. Hasil penelitian di
Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor memberikan kontribusi
pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC sebesar
88,90% (Bapedal, 1992).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, pembakaran bahan bakar ini memiliki banyak sekali dampak
negative dibanding dengan dampak positif. Diantara dampak negative yang
akan timbul akibat pembakaran ini adalah dampak terhadap udara seperti
udara yang semakin kotor akibat banyak polutan, sehingga dapat
mengganggu kesehatan manusia, hewan, juga tumbuhan. Kemudian tanah
akan semakin asam, sehingga tumbuhan akan sulit untuk tumbuh, air pun
akan tercemar. Atau dapat disimpulkan bahwa hal tersebut dapat
mengganggu kelanggsungan hidup makhluk hidup.