dr. Yanti Herman, SH, MH.Kes.

Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan

Disampaikan pada :
PERTEMUAN KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH DALAM RANGKA
PERCEPATAN AKREDITASI KLINIK YANG BEKERJA SAMA DENGAN BPJS KESEHATAN
Jakarta, 27 Juli 2023
 PENDAHULUAN
 DATA KLINIK
 ANALISIS DAN LANGKAH-LANGKAH PERCEPATAN
AKREDITASI KLINIK
 PENUTUP

2

Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung
Peningkatan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana (KB) dan
kesehatan
reproduksi,
• Angka kematian ibu (per 100.000
KH)
• Angka kematian bayi (per 1.000 KH)
• Angka kematian neonatal (per 1.000
KH)
• Imunisasi dasar lengkap pada anak
usia12-23 bulan (%)
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024
inovasi dan pemanfaatan teknologi, melalui
Percepatan perbaikan
gizi masyarakat
• Prevalensi stunting balita (%)
• Prevalensi wasting balita (%)
Peningkatan
pengendalian penyakit
• Insidensi TB (per 100.000
penduduk)
• Insidensi HIV (per 1000
penduduk yang tidak
terinfeksi HIV)
• Eliminasi malaria (Kab/Kota)
Pembudayaan Penguatan sistem
perilaku hidup sehat kesehatan dan
melalui Gerakan pengawasan obat dan
Masyarakat Hidup makanan
Sehat
• Fasilitas kesehatan tingkat
• Merokok usia 10-18 pertama terakreditasi (%)
tahun (%) • RS terakreditasi (%)
• Obesitas usia >18 • Puskesmas dengan jenis
tahun (%) tenaga kesehatan sesuai
• Jumlah kab/kota sehat standar (%)
• Puskesmas tanpa dokter (%)
• Puskesmas dengan
ketersediaan obat esensial (%)
3
 KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 2021-2024
DIPRIORITASKAN UNTUK MENDORONG 6 PILAR TRANSFORMASI KESEHATAN
VISI
SEJALAN DENGAN VISI PRESIDEN UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SEHAT, PRODUKTIF, MANDIRI DAN BERKEADILAN

HASIL MENINGKATKAN KESEHATAN MEMPERKUAT SISTEM

SISTEM IBU, ANAK, KELUARGA MEMPERCEPAT PERBAIKAN MEMPERBAIKI GERAKAN MASYARAKAT KESEHATAN &
KESEHATAN BERENCANA DAN KESEHATAN PENGENDALIAN OBAT DAN
GIZI MASYARAKAT PENGENDALIAN PENYAKIT HIDUP SEHAT (GERMAS)
REPRODUKSI
MAKANAN

1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER 2 TRANSFORMASI 3 TRANSFORMASI SISTEM

LAYANAN RUJUKAN KETAHANAN KESEHATAN
PENCEGAHAN
SEKUNDER: MENINGKATKAN MEMPERKUAT
MENINGKATKAN AKSES DAN MENINGKATKAN KETAHANAN
Skrining 14 KETAHANAN
KAPASITAS DAN KUALITAS TANGGAP
KATEGORI EDUKASI PENCEGAHAN penyakit penyebab KAPABILITAS SEKTOR FARMASI &
kematian tertinggi LAYANAN DARURAT
PROGRAM PENDUDUK PRIMER LAYANAN PRIMER
SEKUNDER & ALAT KESEHATAN
di tiap sasaran MIS., KESIAPAN
UTAMA MIS., VAKSINASI DAN MIS., KEDEKATAN FASILITAS TERSIER MIS., KETERSEDIAAN, AKSES, TANGGAP BENCANA
MIS., KAMPANYE usia, skrining LAYANAN PRIMER DAN KUALITAS, DAN
IMUNISASI, BERBASIS MASYARAKAT, MIS., KEDEKATAN KOTA, KESIAPAN
PROMOSI DAN KETERJANGKAUAN FARMASI
PENYEDIAAN stunting, & KUALITAS LAYANAN, JALUR FASILITAS LAYANAN, DAN PERALATAN MEDIS, RANTAI PASOKAN E2E,
PROGRAM MAKANAN SEHAT DI KE LAYANAN SEKUNDER KAPASITAS TEMPAT RENCANA SDM,
peningkatan ANC MENINGKATKAN
EDUKASI SEKOLAH TIDUR, KUALITAS KAPABILITAS R&D MENJAGA KUALITAS
untuk kesehatan LAYANAN/AKREDITASI LAYANAN SELAMA
RUMAH SAKIT
ibu & bayi KRISIS

TRANSFORMASI SDM
ENABLER 4 TRANSFORMASI SISTEM 5 6 TRANSFORMASI TEKNOLOGI
PEMBIAYAAN KESEHATAN KESEHATAN
MENDASAR KESEHATAN MEMPERCEPAT ADOPSI TEKNOLOGI DAN SOLUSI
MEMPERCEPAT KETERSEDIAAN, KUALITAS DAN KESEHATAN DIGITAL, MENINGKATKAN
MENJAMIN TRANSPARANSI DAN EFEKTIVITAS
DISTRIBUSI SDM BIDANG KESEHATAN LINTAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN DATA
PENDANAAN UNTUK SISTEM, DAN AKSES YANG
SISTEM KESEHATAN
ADIL BAGI SETIAP SEGMEN POPULASI
 STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN

REGIS
TRASI

AKREDI
LISENSI
TASI
PENINGKATAN STATUS
PELAYANAN
KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN
&
KESEHATAN BUDAYA MUTU YANG BERMUTU
KEPUASAN PASIEN
AUDIT SERTIFI
KLINIS KASI

tingkat layanan kesehatan untuk individu dan masyarakat yang dapat meningk
PENGU
PELAPO
KURAN atkan keluaran (outcome) kesehatan yang optimal, diberikan sesuai dengan sta
RAN IKP
MUTU ndar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini serta memperhati
kan hak dan kewajiban pasien.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

5
 KEBIJAKAN AKREDITASI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Permenkes nomor 34 tahun 2022 SE Menteri Kesehatan Permenkes nomor 7 tahun 2021 6
nomor 652 tahun 2022
 STRATEGI
Mempercepat
PERCEPATAN Mempercepat
kesiapan klinik AKREDITASI pemenuhan
untuk terakreditasi KLINIK kebutuhan
surveior akreditasi
TAHUN 2023

7
 PENDAHULUAN
 DATA KLINIK
 ANALISIS DAN LANGKAH-LANGKAH PERCEPATAN
AKREDITASI KLINIK
 PENUTUP

8
 DATA KLINIK
REGISTRASI FASYANKES, PER 30 JUNI 2023

PROPORSI KLINIK BERDASARKAN JENIS

(KEMAMPUAN PELAYANAN) KLINIK
14.880 Klinik telah teregistrasi di
Kementerian Kesehatan
2234
(15%)

12646
(85%)
7.676 Klinik bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan:
Klinik Pratama : 7.281
Klinik Utama : 395
Sumber: BPJS Kesehatan, per 30 Juni 2023

KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA

 USULAN SURVEI AKREDITASI KLINIK
SINAF, PER 24 JULI 2023

DISTRIBUSI JUMLAH USULAN SURVEI DISTRIBUSI JUMLAH USULAN SURVEI

BERDASARKAN LPA KLINIK BERDASARKAN BULAN SURVEI

303
224
206 210
247 197
228

134
114
90 104
61
47 46 77
32
0 2 0 0

18

1.170 usulan survei Klinik telah

diterima oleh LPA selama
bulan Mei – 24 Juli 2023
 USULAN SURVEI AKREDITASI KLINIK
SINAF, PER 24 JULI 2023

DISTRIBUSI JUMLAH USULAN SURVEI KLINIK 303 DISTRIBUSI JUMLAH KLINIK

KE LPA BERDASARKAN PROVINSI 694 BERDASARKAN TAHAPAN SURVEI
DI SINAF

182
173

70 74 74

38 38 43 45 145 145
20
10 10 11 12 12 94
2 2 2 3 3 3 4 4 6 6 6 6 8 67
2 6 9 8

1.170 usulan survei Klinik telah

diterima oleh LPA selama
bulan Mei – 24 Juli 2023
 KLINIK YANG TELAH TERAKREDITASI
SINAF DAN SINAR, PER 26 JULI 2023
PROPORSI KLINIK
BERDASARKAN STATUS AKREDITASI

153 Klinik telah diberikan Madya

5 (3%)
rekomendasi status akreditasi Utama
30 (20%)
oleh LPA

125 Klinik di antaranya telah

diterbitkan sertifikat akreditasinya

Paripurna
118 (77%)
 PENDAHULUAN
 DATA KLINIK
 ANALISIS DAN LANGKAH-LANGKAH PERCEPATAN
AKREDITASI KLINIK
 PENUTUP

13
ANALISIS DATA SURVEI
AKREDITASI KLINIK

14
PERBANDINGAN DATA KLINIK

TUJUAN PERTEMUAN
KLINIK SUDAH DITERIMA USULAN SURVEI OLEH LPA PER 24
1170
JULI 2023
MENDORONG KLINIK
YANG BEKERJA SAMA
DENGAN BPJS
KESEHATAN AGAR
DIUSULKAN SURVEI
KLINIK MASUK ROADMAP TAHUN 2023 PER 24 JULI 2023 4652
PADA TAHUN 2023

KLINIK KERJASAMA DENGAN BPJS PER 30 JUNI 2023 7676

KLINIK TEREGISTRASI PER 30 JUNI 2023 14880

15
16
(< 25%)
(≥ 25 – 49%)
(≥ 50 – 74%)
(≥ 75 – 99%)
(≥ 100%)

17
 o Jumlah klinik yang sudah mengusulkan survei kepada
LPA melalui aplikasi DFO dan dipantau melalui aplikasi
SINAF per tanggal 24 Juli 2023:
o sekitar seperempat dari jumlah klinik yang telah ada
di dalam roadmap akreditasi tahun 2023 yang
disampaikan dinas kesehatan provinsi kepada
HASIL Kementerian Kesehatan.
ANALISIS o sekitar seperenam dari jumlah klinik yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan.

o Hanya 3 provinsi yang jumlah klinik yang telah ada di

dalam roadmap akreditasi tahun 2023 lebih banyak dari
jumlah klinik yang bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan.
 o Klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
perlu segera melakukan persiapan akreditasi,
melakukan self assessment, dan mengusulkan survei
kepada LPA melalui aplikasi DFO.

o Kementerian Kesehatan, dinas kesehatan provinsi dan

LANGKAH- dinas kesehatan kabupaten serta stakeholder lainnya
LANGKAH perlu memfasilitasi, memantau dan memastikan klinik
PERCEPATAN yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, termasuk
klinik yang telah ada dalam roadmap akreditasi tahun
2023 dapat terakreditasi di tahun 2023, sehingga dapat
melanjutkan kerja sama dengan BPJS Kesehatan pada
tahun 2024.
 ANALISIS DATA
KEBUTUHAN SURVEIOR
AKREDITASI
PUSKESMAS & KLINIK

20
21
ESTIMASI KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN SURVEIOR
JUMLAH
FASYANKES
SUDAH DISURVEI
KERJASAMA AGS SEP OKT NOV DES
(MEI – JULI)
DENGAN
BPJS

PUSKESMAS (PUSDATIN 31 DES 2022) 10374 276 2019 2019 2020 2020 2020

KLINIK (BPJS 30 JUNI 2023) 7676 229 1489 1489 1489 1490 1490

TOTAL 18050 505 3508 3508 3509 3510 3510

KEMAMPUAN TIM SURVEIOR (639 TIM)

ESTIMASI TIAP TIM SURVEI 2 1278 1278 1278 1278 1278
KALI/BULAN*

FASYANKES BELUM TERAKOMODIR 2230 2230 2231 2232 2232

KEBUTUHAN TIM SURVEIOR

ESTIMASI TIAP TIM SURVEI 2 1115 1115 1116 1116 1116
KALI/BULAN*

*) ESTIMASI TIAP TIM SURVEI 2 22

KALI/BULAN
 23
*) ESTIMASI TIAP TIM SURVEI 2
24
 ESTIMASI KEBUTUHAN TAMBAHAN PELATIHAN TIM SURVEIOR
UNTUK MENSURVEI PUSKESMAS DAN KLINIK YANG BEKERJASAMA DENGAN BPJS
TAHUN 2023
(93 ANGKATAN = 1 ANGKATAN 15 TIM @ 30 ORANG)

ACEH

SUMUT KALTARA
SULUT
RIAU KEPRI GORONTALO
KALBAR PAPUA BARAT
KALTIM MALUKU UTARA PAPUA BARAT DAYA
SUMBAR SULTENG
JAMBI BABEL KALTENG
SULBAR
PAPUA
BENGKULU SUMSEL KALSEL PAPUA TENGAH
SULTRA PAPUA PEGUNUNGAN
MALUKU PAPUA SELATAN
SULSEL
LAMPUNG DKI

BANTEN JABAR
JATENG
NTB
JATIM
1 ANGKATAN DIY
2 ANGKATAN
BALI NTT
3 ANGKATAN
4 ANGKATAN
5 ANGKATAN
6 ANGKATAN
7 ANGKATAN *) ESTIMASI TIAP TIM SURVEI 2
12 ANGKATAN KALI/BULAN
 PEMENUHAN PELATIHAN CALON SURVEIOR
PUSKESMAS DAN KLINIK DARI
PLACEMENT TEST TAHAP I & SEBELUMNYA
SEDANG ATAU SUDAH
NO LPA SINGKATAN PELATIHAN AKAN DILATIH JUMLAH ANGKATAN
(BELUM DIBUAT USER (PLACEMENT TAHAP I)
SURVEIOR DI SINAF)

1 LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN PRIMER LAFKESPRI N/A N/A N/A

2 LEMBAGA AKREDITASI FASYANKES SELURUH INDONESIA LASKESI 7 14 21
3 KOMITE AKREDITASI KESEHATAN PRATAMA KAKP 3 1 4
4 LEMBAGA PENYELENGGARA AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN LPA PKP 0 0 0
5 LEMBAGA AKREDITASI FASKES INDONESIA LAFI 2 0 2
6 LEMBAGA AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN INDONESIA LAFKI N/A N/A N/A
7 LEMBAGA AKREDITASI MUTU FASYANKES INDONESIA LAMFI N/A N/A N/A
8 LEMBAGA AKREDITASI INDEPENDEN SEMAR BHAKTI NUSANTARA LAI SBN 2 0 2
9 KOMITE MUTU KESEHATAN PRIMER KMKP 3 1 4
10 LEMBAGA INDEPENDEN PENYELENGGARA AKREDITASI LIPA MITRA NUSA LMN N/A N/A N/A
11 ASKI KLINIK INDONESIA ASKIN 1 1 2
12 LEMBAGA AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK, DAN LABORATORIUM LAPKLIN N/A N/A N/A
13 LEMBAGA AKREDITASI PRIMA HUSADA LAPRIDA 1 0 1

TOTAL 19 17 36

*) ESTIMASI TIAP TIM SURVEI 2
KALI/BULAN
KESIMPULAN :
 PERLU PENAMBAHAN PELATIHAN : 93 – 36 = 57 ANGKATAN
26
 57 ANGKATAN  855 TIM = 1.710 ORANG SURVEIOR
 o Dengan tim surveior eksisting sejumlah 639 tim yang
melakukan survei 2 kali sebulan dari bulan Agustus
sampai dengan Desember 2023, masih belum
mencukupi untuk mensurvei seluruh puskesmas dan
klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di
tahun 2023.
HASIL o Diperlukan tambahan 1.116 tim surveior baru yang
ANALISIS harus dilatih.

o Sejak bulan Mei 2023, sejumlah LPA telah

menyelenggarakan 19 angkatan pelatihan calon
surveior akreditasi puskesmas dan klinik dan akan
menyelenggarakan 17 pelatihan lagi berdasarkan hasil
placement test pertama.
o Masih diperlukan 57 angkatan pelatihan untuk untuk
melatih 855 tim surveior baru.
 o Rekrutmen surveior yang akan dilatih oleh masing-
masing LPA dan pelatihan calon surveior akreditasi
puskesmas dan klinik harus memperhatikan:
o pemenuhan jumlah surveior TKSD dan TKPP
secara berimbang sebagai suatu tim surveior.
o pemenuhan jumlah tim surveior di masing-masing
LANGKAH- provinsi harus sesuai jumlah fasyankes yang akan
disurvei pada tahun 2023.
LANGKAH
PERCEPATAN o Pelatihan calon surveior akreditasi puskesmas perlu
disegerakan dengan mengoptimalkan 90 pelatih yang
sudah dan akan dilatih oleh Kementerian Kesehatan
dalam 3 angkatan.

o Perlu komitmen surveior yang telah dilatih untuk

bersedia ditugaskan minimal 2 kali setiap bulan dari
bulan Agustus sampai dengan Desember 2023.
 PENDAHULUAN
 DATA KLINIK
 ANALISIS DAN LANGKAH-LANGKAH PERCEPATAN
AKREDITASI KLINIK
 PENUTUP

29
 1. Transformasi kesehatan ini menjadi gerakan bersama yang
tidak hanya dikerjakan pemerintah, melainkan
dilaksanakan secara gotong royong dengan seluruh
komponen bangsa termasuk pemerintah daerah, tenaga
kesehatan, dan masyarakat agar fasilitas pelayanan
kesehatan di seluruh pelosok tanah air semakin merata
dan berkualitas termasuk untuk pencapaian target RPJMN
PENUTUP 2020-2024.

2. Upaya mewujudkan pelayanan kesehatan klinik yang

berkualitas diperlukan kolaborasi dan sinergitas dari
seluruh stakeholder termasuk Lembaga Penyelenggara
Akreditasi dan surveior yang handal.

3. Perlu upaya bersama untuk mendorong klinik yang bekerja

sama dengan BPJS Kesehatan agar segera mengusulkan
survei dan terakreditasi sebelum 31 Desember 2023.