Anda di halaman 1dari 62

AKREDITASI KLINIK

dinaindriyanti26@gmail.com
salam kenal

dr. DINA

Suveior akreditasi FKTP


Dokter penanggungjawab klinik
Dokter pelaksana harian klinik

call : 081284207543
TUJUAN :
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kebijakan
Kemenkes tentang Akreditasi FKTP, pengertian akreditasi,
pentingnya akreditasi, dan langkah2 / mekanisme akreditasi Klinik
OUTLIN
1
E
KEBIJAKAN KEMENKES TENTANG AKREDITASI FKTP

2 PENGERTIAN
AKREDITASI

3 PENTINGNYA
AKREDITASI

4 MEKANISME
AKREDITASI
KEBIJAKAN KEMENKES TENTANG
AKREDITASI FKTP

5/29/2022 5
Arah kebijakan RPJMN 2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan
dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan
pemanfaatan teknologi, melalui

Peningkatan kesehatan Percepatan perbaikan Peningkatan Pembudayaan perilaku Penguatan sistem


ibu, anak, keluarga gizi masyarakat pengendalian penyakit hidup sehat melalui
berencana (KB) dan kesehatan dan
Gerakan Masyarakat pengawasan obat dan
kesehatan reproduksi, Hidup Sehat
makanan
• Fasilitas kesehatan tingkat
• Angka kematian ibu (per 100.000 • Prevalensi stunting balita • Insidensi TB (per 100.000 • Merokok usia 10-18 pertama terakreditasi
KH) (%) penduduk) tahun (%) (100%)
• Angka kematian bayi (per 1.000 • Prevalensi wasting balita (%) • Insidensi HIV (per 1000 • Obesitas usia >18 • RS terakreditasi (100%)
KH) penduduk yang tidak tahun (%) • Puskesmas dengan jenis
• Angka kematian neonatal (per 1.000 terinfeksi HIV) • Jumlah kab/kota
tenaga kesehatan
KH) • Eliminasi malaria sehat sesuai standar (83%)
• Imunisasi dasar lengkap pada (Kab/Kota) • Puskesmas tanpa dokter
anak usia12-23 bulan (%) (0%)
• Puskesmas dengan
ketersediaan obat esensial
(96%)
6
REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 2021-2024 DIPRIORITASKAN
UNTUK MENDORONG 6 PILAR TRANSFORMASI KESEHATAN
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkankesehatan ibu, Memperkuat sistem


anak, keluarga berencana Mempercepatperbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan & pengendalian
Hasil sistem dan kesehatan reproduksi obat dan makanan
masyarakat pengendalian Hidup Sehat
kesehatan penyakit (GERMAS)

1 Transformasi layanan 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem


primer rujukan ketahanan kesehatan

Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat


Kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan kualitas ketahanan sektor ketahanan
Mis., kampanye promosi Mis., Vaksinasi dan Imunisasi, Mis., pemeriksaan kesehatan, kapabilitas layanan layanan sekunder & farmasi & alat tanggap
program dan program edukasi penyediaan makanan sehat di tablet penambah zat besi untuk
primer tersier kesehatan darurat
sekolah mengurangi anemia,
utama pengelolaan penyakit kronis
Mis., Kedekatan fasilitas Mis., Kedekatan fasilitas Mis., Ketersediaan, akses, kualitas, Mis., kesiapan tanggap bencana
layanan, kapasitas tempat tidur, dan keterjangkauan farmasi dan kota, kesiapan rantai pasokan E2E,
layanan primer dan kualitas layanan/akreditasi peralatan medis, meningkatkan rencana SDM, menjaga kualitas
berbasis masyarakat, rumah sakit kapabilitas R&D layanan selama krisis

kualitas layanan, jalur ke


layanan sekunder

4 Transformasi sistem 5
Transformasi SDM
6 Transformasi teknologi
Enabler pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
mendasar Menjamin transparansi dan efektivitas Mempercepat Mempercepat adopsi teknologi dan solusi
pendanaan untuk sistem, dan akses yang adil ketersediaan,
distribusi SDMkualitas
bidang kesehatan kesehatan digital, meningkatkan
bagi setiap segmen populasi dan
lintas sistem kesehatan pengambilan keputusan berdasarkan data

7
Kebijakan
Mutu, Keselamatan Pasien, PPI & K3
UU 36 /2009 TENTANG KESEHATAN

PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DILAKSANAKAN SECARA BERTANGGUNG JAWAB, AMAN, BERMUTU, SERTA MERATA & NONDISKRIMINATIF (PS 19)
PEMERINTAH WAJIB MENETAPKAN STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN (PS 55 AY 1)
STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT DIATUR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH (PS 55 AY 2)

PERMENKES NO PERMENKES NO PERMENKES NO PERMENKES NO


46 TAHUN 2015 11 TAHUN 2017 27 TAHUN 2017 52 TAHUN 2018
PASAL 39 (1) PASAL 5 (1&2) PASAL 2 & 3 PASAL 3 & 11

AYAT 1.
PASAL 2 PASAL 3 (1)
Setiap faskes wajib menyelenggarakan Ruang lingkup Peraturan Menteri
Dalam Upaya Peningkatan keselamatan pasien Setiap Fasyankes wajib
ini meliputi pelaksanaanPPI di menyelenggarakan K3 di Fasyankes
Mutu Pelayanan,
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Puskesmas/Klinik Wajib AYAT 2. berupa rumah sakit, puskesmas, PASAL 11 (4)
Diakreditasi Secara Pembentukan sistem pelayanan yang klinik, dan praktik mandiri tenaga Penilaian eksternal K3 di Fasyankes
Berkala Paling Sedikit 3 menerapkan: kesehatan. sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
(Tiga) Tahun Sekali. a. Standar keselamatan pasien
b. Sasaran keselamatan pasien dilaksanakan melalui akreditasi
PASAL 3 (1) Fasyankes sesuai dengan ketentuan
c. Tujuh langkah
Setiap Fasilitas Pelayanan peraturan perundang-undangan.
menuju keselamatan
Kesehatanharus melaksanakan PPI.
pasien
JENIS FASILITAS KESEHATAN

MANDIRI - TERINTEGRASI – PEMERINTAH -


1.Tempat Praktik Mandiri Nakes

TERDIRI DARI BEBERAPA JENIS


2. Puskesmas DASAR REGULASI
3. Klinik PERIJINAN
4. Rumah Sakit FASYANKES
PP No. 47 tahun 2016

5. Unit Transfusi Darah;

FASYANKES
6. Laboratorium Kesehatan

SWASTA
7. Apotek;
8. Optikal;
9. Fasyankes untuk
Permenkes no 14 tahun
kepentingan hukum; 2021 tentang Standar
10. Fasyankes Tradisional; Kegiatan Usaha Dan
11. Fasyankes lain yang Produk Pada
Penyelenggaraan
ditetapkan oleh Menteri. Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan 10
1 April 2021 687 - 821
DEFINISI

 Klinik Pemerintah adalah


Klinik yang diselenggarakan
oleh Pemerintah, pemerintah
daerah, Lembaga pemerintah,
TNI dan POLRI.
 Klinik Swasta adalah Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
yang menyelenggarakan pelayanan masyarakat, baik perorangan,
kesehatan yang menyediakan pelayanan badan usaha maupun badan
medik dasar dan/atau spesialistik secara hukum.
komprehensif.
12
Kementerian

Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


Klini BUMN/ BUMD
k
TNI/Polri

Masyarakat
PENGGOLONGAN KLINIK

Kemampuan • Klinik Pratama


Pelayanan • Klinik Utama

• Klinik Rawat Jalan


Penyelenggaraan
• Klinik rawat Inap
Pelayanan

KLINIK
• PMDN
Kepemilikan
• PMA
Modal
JENIS PELAYANAN KLINIK
KLINIK UTAMA
KLINIK PRATAMA
1 2
1 2

Klinik Utama
KLINIK UTAMA Klinik Utama
Non Rawat Inap Non Rawat Inap
Klinik Pratama NON RAWAT INAP
Klinik Pratama  tanpa pelayanan  Dengan pelayanan
Non Rawat Inap Non Rawat Inap farmasi farmasi
KLINIK  Dengan pelayanan  tanpa pelayanan
 tanpa pelayanan  tanpa pelayanan
PRATAMA farmasi farmasi laboratorium laboratorium
NON RAWAT INAP  tanpa pelayanan  tanpa pelayanan
laboratorium
laboratorium
3 Klinik Utama
Non Rawat Inap
3 Klinik Pratama  dengan
Non Rawat Inap pelayanan
farmasi
 dengan
 dengan pelayanan
pelayanan
laboratorium
farmasi
 dengan pelayanan Klinik Utama
laboratorium
KLINIK Rawat Inap
UTAMA  dengan
Klinik Pratama pelayanan
Rawat Inap RAWAT INAP
KLINIK farmasi
 dengan  dengan pelayanan
PRATAMA pelayanan laboratorium 15
RAWAT INAP farmasi Dapat berdasarkan system organ dan/atau cabang/disiplin ilmu pada satu
 dengan pelayanan atau lebih bidang spesialistik
laboratorium
DATA KLINIK
1565 1560
1517

1263

1068
1107 1091 TOTAL REGISTRASI KLINIK NASIONAL : 7.153
985 TOTAL KLINIK NASIONAL MANUAL : 11.347
895

552

411 421
346
317 311
279 285 287
244
213 214 215 207 195
176 189
150 167
121 129 132 121
99 111421 110
70 65 8494 96 102 104 66 65
40 36 53 52 5246 17 26 22 25 42 36 26
10 38 52
0 14 16 123 4

Data Klinik Klinik Ter Registrasi


16
Sumber Data, Dit. Pelayanan Kesehatan Primer per tanggal 25 November 2021
PANDEMI COVID-19 dan KEBIJAKAN
PUBLIK
AKREDITASI FASYANKES PADA MASA
13 April 2020 ; KepresPANDEMI
No 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional

Perizinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan

SE MENKES : 455 TAHUN 2020


29 julI 2020

Penetapan Rumah Sakit Pendidikan


7 tahun 2021
AKREDITASI FASYANKES PADA MASA
PANDEMI
pengganti
Perizinan Berusaha Bidang Pelayanan Kesehatan ; harus
segera memproses perizinan, paling lama 6 (enam) bulan sejak
Surat Edaran ini ditetapkan

Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Persiapan & Pelaksanaan Survei Akreditasi Faskes dilakukan
secara Daring dan/atau Luring, dgn memperhatikan zona risiko
dan penerapan prokes

Surat Pernyataan Komitmen dan Sertifikat Akreditasi dinyatakan


masih berlaku 1 tahun terhitung SE ditetapkan

Surat Pernyataan Komitmen masih dapat dipergunakan untuk


persyaratan Kerjasama dengan BPJS & perpanjangan ijin, sampai 1
tahun setelah SE ditetapkan

SE MENKES : 133 TAHUN 2022


18 FEBRUARI 2022
PENGERTIAN AKREDITASI

5/29/2022 21
Definisi
Akreditasi
• ISQua (2001) :
• Accreditation is a public recognition by a national healthcare
accreditation body of the achievement of its accreditation standards
by a healthcare organisation, demonstrated through an independent
external peer assessment of that organisation’s level of
performance in relation to the standards.
• Akreditasi adalah pengakuan publik oleh badan akreditasi kesehatan
nasional atas pencapaian standar akreditasi oleh organisasi
pelayanan kesehatan, yang ditunjukkan melalui penilaian rekan
eksternal independen terhadap tingkat kinerja organisasi tersebut
dalam kaitannya dengan standar.
audit eksternal untuk menilai
system pelayanan dan
sistem mutu apakah sudah
sesuai dengan standar yang
ditetapkan
Penyelenggara Pelayanan
-mengukur
Peraturan Perundangan Kebijakan
Pedoman -memonitor Outcome
Pedoman Kr.Acuan
Prosedur -mengendalikan
Acuan Manual -memelihara Pelayanan
Standar
-menyempurnakan Kepuasan
-mendokumentasikan

Akreditas
i
Standar
Akreditas
i
AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Definisi:

Pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pratama, praktik


dokter dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa fasilitas
kesehatan tingkat pertama itu memenuhi standar akreditasi.

25
………………………………….
TREND AKREDITASI KLINIK PRATAMA
200

179
180
TINGKAT KELULUSAN :
160 • Paripurna : 79 (44.13 %)
• Utama : 59 (32.96 %)
140
• Madya : 35 (19.55 %)
120 • Dasar : 6 (3.35 %)
100

80

60
STATUS
KEPEMILIKAN
40 PEMPUS : 1
PEMDA :6
20 14 POLRI :4
1 2 TNI AD : 58
0
TNI AL :1
2016 2017 2018 2019 SWASTA : 109
Transformasi Akreditasi Klinik
Standar Akreditasi Klinik Pratama dan
A
Utama menjadi satu standar

B Pelaksanaan Akreditasi Klinik


Utama

Evaluasi Sistem Penyelenggaraan


C Akreditasi

Penyusunan INM Klinik


D
Rencana Pelaporan IKP di Klinik
PENTINGNYA
AKREDITASI

5/29/2022 29
(PMK 14/2021)
MANFAAT AKREDITASI
FKTP Masyarakat/
dinkes BPJ FKTP pengguna jasa
Sebagai WAHANA • S
Sebagai syarat
Memberikan
keunggulan kompetitif Memperkuat
PEMBINAAN recredensialing
peningkatan mutu FKTP Menjamin pelayanan kepercayaan
kinerja melalui kesehatan primer yang
perbaikan berkualitas . masyarakat
yang
berkesinambungan Meningkatkan
pendidikan pada staf
Adanya
terhadap sistem
manajemen, sistem Meningkatkan Jaminan
manajemen mutu pengelolaan risiko Kualitas
dan sistem Membangun dan
penyelenggaraan meningkatkan kerja tim
antar staf
pelayanan klinis,
serta penerapan Meningkatkan
reliabilitas dalam
manajemen risiko
pelayanan, ketertiban
pendokumentasian,
dan konsistensi dalam
bekerja
Meningkatkan
keamanan
dalam bekerja.
DIMENSI / KARAKTER MUTU
PELAYANAN KESEHATAN
Aman

Tingkat Pelayanan yang dapat meningkatkan Terintegrasi Efektif


outcome yang diharapkan, sesuai standar
pelayanan, perkembangan ilmu, hak pasien
dan keterlibatan pasien dan masyarakat
Dimensi
Berorientasi
pada Mutu Efisien
Pasien

Tepat
Adi Waktu
l
Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan

Kepatuhan Kebersihan Tangan

REGISTRASI & LISENSI


SESUAI REGULASI Kepuasan Pasien
DIMENSI
MUTU YANKES
Kepatuhan Penggunaan APD

Sarana INDIKATOR PELAPORAN IKP


MUTU KLINIK
Prasarana

Alat Kesehatan

Sumber Daya
PENILAIAN
Kesehatan TATA KELOLA DAN AKREDITAS
KEPEMIMPINAN I
PERMENKES NO 7 TAHUN 2021
18 JANUARI 2021
PERMENKES NO 7 TAHUN 2021
18 JANUARI 2021

PERSYARATAN YANG HARUS DIPENUHI :


1 April 2021 687 - 821
Revisi PMK • Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Praktek Mandiri Dr/Drg
46 thn 2015 • ……………??????

STANDARD
AKREDITAS
PMK 14 thn Standar Kegiatan Usaha Dan I KLINIK
Produk Pada Penyelenggaraan
2021 Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Kesehatan
Progress Kebijakan Akreditasi Klinik

REVISI PMK 46
………………………… TAHUN 2015

REVISI PMK 9
PMK 14 thn 2021
TAHUN 2014

STANDAR
AKREDITASI KLINIK
Standar Akreditasi Klinik
(Revisi) Revisi PMK 9 Tahun
2014 Tentang Klinik Lebih Sederhana dan
Implementatif

Menghindari
Pengulangan

Untuk Klinik Pratama


Merupakan gabungan dari
dan Klinik Utama Standard Klinik, Puskesmas dan
Rumah Sakit (SNARS dan JCI )

PMK 14 thn 2021


REVISI
STANDART AKREDITASI
UNSUR
KLINIK
STANDAR PMK 46 TAHUN 2015
PMK 14 TAHUN 2021
DRAFT STANDAR REVISI

1. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik


2. Layanan Klinik Berorientasi Pasien 1. Tata Kelola Klinik
3. Manajemen Penunjang Layanan Klinik 2. Peningkatan Mutu dan Keselamatan
BAB 4. Peningkatan Mutu Klinik dan Keselamatan Pasien
Pasien 3. Pelayanan Klinik Perseorangan

STANDARD 26 Standar 22 Standar

ELEMEN
PENILAIAN 499 Elemen Penilaian 110 Elemen Penilaian
Standar Akreditasi dalam
Penyelenggaraan Pelayanan di
Klinik
TKK 1. Visi, Misi, Tujuan, Struktur organisasi TKK 3. Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan : TKK 4. Tata Kelola Kerjasama
TKK 2. Tata kelola SDM - sarana, utilitas dan peralatan
- keamanan dan keselamatan
- bencana dan kebakaran
- B3, limbah B3, limbah domestik

PKP 1, 3 PKP 7 PKP 9 PKP 8 PKP 12 PKP 15

PKP 2, PKP 2, PKP 10, PKP 13,


4 5, 6 11 14
Hak kewajiban pasien Skrining, asesmen, Pasien berisiko tinggi Pelaksanaan asuhan Pelayanan gizi Pelayanan anestesi Pemulangan dan Pelayanan rekam Pelayanan penunjang Pelayanan obat
Pendaftaran Rencana asuhan, Tindak berisiko tinggi Pemberdayaan pasien, Dan bedah rujukan medis Lab, radiodiagnostik
Pemberdayaan pasien
Informed consent

PMKP 1. Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien:


- Indikator mutu PMKP 3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi:
- Penerapan Kewaspadaan Standar
- Pelaporan IKP, investigasi, tindak lanjut
- Penerapan Kewaspadaan Transmisi
PMKP 2. Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien
MEKANISME PENYELENGGARAAN
AKREDITASI KLINIK
SISTEM PENINGKATAN MUTU FKTP

Konsep Pelaksanaan Akreditasi Klinik menggambarkan tentang Peningkatan mutu Klinik se


bagai sebuah system yang disebut Peningkatan dan Penilaian Mutu Klinik, yang terdiri dari 2
sub yaitu:
1. Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal (PPMI)
2. Peningkatan dan Penilaian Mutu Eksternal (PPME)

Peningkatan dan Penilaian Mutu Internal (PPMI) merupakan kegiatan


sistemik dalam membangun budaya mutu yang difasilitasi oleh Tim Pem
bina Mutu Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (TPMDK) yang berkoordinasi
dengan Tim Pembina Mutu Dinas Kesehatan Provinsi (TPMDP)

Peningkatan dan Penilaian Mutu Eksternal (PPME) merupakan


kegiatan penilaian mutu melalui akreditasi oleh Tim Peningkatan dan
Penilaian Mutu Eksternal (TPPME)
MEKANISME PENYELENGGARAAN
SURVEI AKREDITASI FKTP

FKTP
7
Validasi

1 3 6 Pelaksanaan Survei
2 Tim Validator
Pembinaan pra survei Verifikas
i Self Assesment 8
&
Penetapan Pengembangan
Status Standar
Akreditasi
Dinkes Kab/Kota 5
Koordinasi

Tim PMI-P
• Dinas Kesehatan 4
• Surveior
Dinkes Provinsi
• Puskesmas sebagai
Percontohan Rekomendasi : Peningkatan Mutu Internal
Tim PME-P Puskesmas (PMI-P)
Surveior Yang Berdomisili : Peningkatan Mutu Eksternal
di Propinsi Puskesmas (PME-P)
: Koordinasi
TINGKAT KELULUSAN KLINIK :

• Paripurna
• Utama
• Madya
• Dasar
HAL PENTING APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH KLINIK… ???
• PERIKSA SEMUA PERIZINAN
• Lakukan Pengorganisasian (KOMPOSISI & KETERSEDIAN SDM)
• SESUAIKAN PELAYANAN dengan REGULASI PEMERINTAH
• PENDAMPINGAN/mandiri
• Lakukan PEMAHAMAN terhadap standar
• Self Assesment berulang
• Periksa kembali fasilitas & keamanan
• KOMITMEN UNTUK MUTU & KESELAMATAN
Kesimpulan
• Kualitas pelayanan adalah jawaban yang
mutlak dalam rangka mempertahankan
eksistensi mutu pelayanan

• KLINIK harus terus meningkatkan mutu


secar
a berkesinambungan

• Akreditasi adalah ikhtiar terbaik


menjamin upaya peningkatan mutu
berkesinambungan
SALAM SEHAT

TERIMA
KASIH
INDIKATOR NASIONAL MUTU
KLINIK
A Kepatuhan Kebersihan Tangan
B Kepatuhan Penggunaan APD C
Kepatuhan Identifikasi Pasien D
Kepuasan Pasien
INDIKATOR NASIONAL MUTU
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
(KKT)

• Penilaian pengamatan KKT dilakukan di setiap ruang pelayanan


• Mekanisme pemilihan petugas ditetapkan oleh Klinik, fokus pada “jumlah peluang”
KKT
• Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada waktu observasi tidak boleh lebih
dari 3 orang agar dapat mencatat semua indikasi kegiatan yang dilakukan
Kepatuhan kebersihan tangan dilakukan dengan 5 Indikasi (five moment)
kebersihan tangan
• Sebelum kontak dengan pasien
• Sesudah kontak dengan pasien
• Sebelum melakukan prosedur aseptik
• Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
• Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
INDIKATOR NASIONAL MUTU KEPATUHAN KEBERSIHAN
TANGAN
TARGET : ≥
85%
FORMULA
INKLUSI
x 100 %
Seluruh peluang yang dimiliki oleh tenaga medis dan
KRITERIA
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya tenaga kesehatan terindikasi harus melakukan
dilakukan dalam periode observasi kebersihan tangan
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
EKSLUSI
TIDAK
ADA

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA
OBSERVASI MINIMAL 200 PELUANG
FORMULIR KEPATUHAN KEBERSIHAN
SUMBER DATA TANGAN
CARA PENGAMBILAN DATA
HASIL OBSERVASI
NON PROBABILITY SAMPLING –
CONSECUTIVE SAMPLING

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN


DATA PELAPORAN DATA DATA
• TABEL
BULANAN BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN ATAU
• RUN CHRAT
INDIKATOR NASIONAL MUTU
KLINIK KEPATUHAN
PENGGUNAAN APD APD

 Kepatuhan APD adalah


kepatuhan
penggunaan petugas dalam menggunakan
APD dengan tepat sesuai dengan indikasi
TUJUAN ketika melakukan
memungkinkan tubuh
tindakan yang
atau membran
mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan
• Mengukur tubuh atau cairan infeksius lainnya berdasarkan
kepatuhan petugas jenis risiko transmisi (kontak, droplet dan
airborne
Klinik
menggunakan APD.
dalam  Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah
• Menjamin keselamatan penilaian terhadap petugas dalam menggunakan
petugas dan pengguna APD sesuai indikasi dengan tepat saat
layanan dengan cara memberikan pelayanan kesehatan pada periode
mengurangi observasi
risiko infeksi
INDIKATOR NASIONAL MUTU
KLINIK KEPATUHAN
PENGGUNAAN APD
PENILAIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
Adalah penilaian terhadap petugas dalam
menggunakan APD sesuai indikasi dengan tepat saat
memberikan pelayanan kesehatan pada periode
observasi .

SASARAN
Adalah petugas.

PETUGAS
Adalah seluruh tenaga yang terindikasi menggunakan
APD, contoh dokter, dokter gigi, bidan, perawat,
petugas laboratorium .

PERIODE OBSERVASI
Adalah waktu yang ditentukan sebagai periode yang
ditetapkan dalam proses observasi penilaian
kepatuhan
INDIKATOR NASIONAL MUTU KLINIK
KEPATUHAN PENGGUNAAN APD

FORMULA KRITERI
Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai INKLUSI A
Indikasi dalam periode observasi Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD
x 100 %
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan APD EKSLUSI
dalam peroode observasi TIDAK
ADA

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA • TOTAL SAMPEL (APABILA JUMLAH POPULASI ≤ 30)
• RUMUS SLOVIN (APABILA JUMLAH POPULASI > 30)
OBSERVASI FORMULIR KEPATUHAN PENGGUNAAN
SUMBER DATA APD
HASIL OBSERVASI CARA PENGAMBILAN DATA
NON PROBABILITY SAMPLING –
CONSECUTIVE SAMPLING

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN


DATA PELAPORAN DATA DATA
• TABEL
BULANAN BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN ATAU
• RUN CHRAT
INDIKATOR NASIONAL MUTU KLINIK
KEPATUHAN IDENTIFIKASI
PASIEN
IDENTIFIKASI PASIEN
TUJUA
N • Identifikasi pasien secara benar
adalah proses identifikasi yang
Mengukur kepatuhan
dilakukan pemberi pelayanan
pemberi pelayanan untuk
dengan menggunakan minimal
melakukan identifikasi
dua penanda identitas seperti:
pasien dalam melakukan
nama lengkap, tanggal lahir,
tindakan pelayanan
nomor rekam medik, NIK sesuai
dengan yang ditetapkan di Klinik.
• Identifikasi dilakukan
cara visual dengan dan atau
verbal (lisan). (melihat)
INDIKATOR NASIONAL MU TU KLINIK
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
CARA MELAKUKAN IDENTIFIKASI
TARGET Adalah cara visual (melihat) dan atau
100%
verbal (lisan)

SASARAN
IDENTIFIKASI PASIEN MELALUI
Petugas
TONDAKAN INTERVENSI
• Pemberian pengobatan : pemberian obat,
PEMBERI PELAYANAN
pemberian cairan intravena.
Adalah tenaga medis dan tenaga kesehatan • Prosedur tindakan : pencabutan gigi, imunisasi,
pemasangan alat kontrasepsi, persalinan, dan
tindakan kegawatdaruratan
INDETIFIKASI PASIEN SECARA • Prosedur diagnostik: pengambilan sampel
BENAR
Adalah proses identifikasi yang dilakukan INDETIFIKASIPASIEN DIANGGAP
pemberi pelayanan dengan menggunakan BENAR JIKA
minimal dua penanda identitas seperti: nama pemberi pelayanan melakukan identifikasi seluruh
lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK tindakan intervensi yang dilakukan dengan benar
sesuai dengan yang ditetapkan di Klinik
INDIKATOR NASIONAL MUTU KLINIK
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
FORMULA KRITERI
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien. INKLUSI A
secara benar dalam periode observasi Semua pemberi pelayanan yang memberikan
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode
x 100 % pelayanan kesehatan
observasi
EKSLUSI
TIDAK
ADA

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA • BESAR SAMPEL DIHITUNG BERDASARKAN JUMLAH
OBSERVASI PETUGAS YANG MELAKUKAN PROSES IDENTIFIKASI
FORMULIR KEPATUHAN IDENTIFIKASI • TOTAL SAMPEL (APABILA JUMLAH POPULASI ≤ 30)
SUMBER DATA PASIEN • RUMUS SLOVIN (APABILA JUMLAH POPULASI > 30)
HASIL OBSERVASI
CARA PENGAMBILAN DATA
NON PROBABILITY SAMPLING –
CONSECUTIVE SAMPLING

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN


DATA PELAPORAN DATA DATA
• TABEL
BULANAN BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN ATAU
• RUN CHRAT
INDIKATOR NASIONAL MUTU KLINIK
KEPUASAN PASIEN

LATAR BELAKANG

 REGULASI TERKAIT KEPUASAN


DALAM PEMBERIAN PELAYANAN, KLINIK
HARUS MEMPERHATIKAN KEPUASAN
PASIEN

TUJUAN
MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN
MASYARAKAT SEBAGAI DASAR UPAYA-
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN
TERSELENGGARANYA PELAYANAN DI
SEMUA UNIT YANG MAMPU
MEMBERIKAN KEPUASAN PASIEN.
INDIKATOR NASIONAL MUTU KLINIK
KEPUASAN PASIEN
BESARAN SAMPEL
TARGET ditentukan dengan menggunakan sampel dari
≥ 76,61% Krejcie dan Morgan

SURVEI KEPUASAN PASIEN


KEPUASAN PASIEN
Adalah hasil pendapat dan penilaian pasien Adalah kegiatan pengukuran secara
terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh komprehensif tentang tingkat kepuasan pasien
fasilitas pelayanan kesehatan terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan kepada pasien

RESPONDEN UNSUR SURVEI KEPUASAN PASIEN


Adalah pasien yang pada saat survei sedang 1. Persyaratan 6. Kompetensi Pelaksana.
berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pernah 2. Sistem, Mekanisme, & 7. Perilaku Pelaksana.
menerima pelayanan Prosedur. 8. Penanganan
3. Waktu Penyelesaian. Pengaduan, Saran dan
4. Biaya/Tarif. Masukan
5. Produk Spesifikasi Jenis 9. Sarana & prasaran
Pelayanan
INDIKATOR NASIONAL MUTU KLINIK
KEPUASAN PASIEN
FORMULA KRITERIA
EKSKLUSI
Total nilai persepsi seluruh respondes INKLU
PASIEN YANG TIDAK KOMPETEN DALAM
x 100 % SI
SELURUH
Total seluruh unsur yang terisi dari seluruh responden PASIEN
MENGISI KUESIONER DAN/ATAU TIDAK
ADA KELUARGA YANG MENDAMPINGI .

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA SESUAI TABEL SAMPEL KREJCIE DAN MORGAN
SURVEI
KUESIONER
SUMBER DATA
HASIL SURVEI
CARA PENGAMBILAN DATA
Stratified Random Sampling

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN


DATA PELAPORAN DATA DATA
• TABEL
SEMESTERAN SEMESTERAN, TAHUNAN ATAU
• RUN CHRAT
SALAM SEHAT

Selamat berproses

Anda mungkin juga menyukai