Oleh :
Waode Asrim
202205126
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................4
DASAR TEORI.................................................................................................................4
A. Tinjauan pustaka....................................................................................................4
BAB III..............................................................................................................................6
METODE...........................................................................................................................6
A. Alat dan Bahan.......................................................................................................6
B. Skema Kerja...........................................................................................................7
1. Pembuatan Ekstrak.............................................................................................7
2. Kontrol Kualitas Ekstrak....................................................................................8
3. Formulasi Umum Sediaan................................................................................11
4. Kontrol Kualitas Hasil Sediaan........................................................................12
5. Packaging Sediaan............................................................................................13
BAB IV............................................................................................................................15
PEMBAHASAN..............................................................................................................15
1. Pembuatan Ekstrak...........................................................................................15
2. Kontrol Kualitas Ekstrak..................................................................................15
3. Formula Umum Sediaan...................................................................................16
4. Kontrol Kualitas Hasil Sediaan........................................................................19
5. Packaging Sediaan............................................................................................20
B. Pembahasan..........................................................................................................22
BAB V.............................................................................................................................25
PENUTUP.......................................................................................................................25
A. Kesimpulan..........................................................................................................25
B. Saran....................................................................................................................25
i
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................26
LAMPIRAN.....................................................................................................................28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa,
menjadikan Indonesia pasar yang menjajikan bagi perusahaan kosmetik.
Menurut Peraturan BPOM No. 12 Tahun 2020, kosmetika adalah bahan
atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh
manusia seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian
luar, atau gigi dan membran mukosa mulut, terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau
memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik. Mayoritas industri kosmetik membidik target konsumen
utama kaum perempuan, belakangan mulai berinovasi dengan produk-
produk untuk pria (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2013).
Kosmetik memiliki peranan penting dalam gaya hidup (trend) saat
ini. Kosmetik mulai dikenal berabad-abad yang lalu, dimana pada abad ke-
19 pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian yaitu selain untuk
kecantikan juga untuk kesehatan . Pemakaian kosmetik ini digunakan pada
salah satu bagian luar tubuh manusia, yaitu bibir. Bibir menjadi salah satu
bagian wajah yang penampilannya mempengaruhi keindahan wajah. Kulit
bibir tidak memiliki folikel rambut dan tidak ada kelenjar keringat yang
berfungsi untuk melindungi bibir dari lingkungan luar. Akibat dari fungsi
perlindungan yang buruk, bibir sangat rentan terhadap pengaruh
lingkungan serta berbagai produk kosmetik bibir lainnya yang dapat
menyebabkan kerusakan kulit yaitu bibir menjadi kering, pecah-pecah, dan
warna yang kusam. Masyarakat menggunakan lip balm sebagai alternatif
untuk melindungi bibir dari berbagai permasalahan tersebut .
Lip balm merupakan sediaan yang di aplikasikan pada bibir
berfungsi sebagai pelembab dengan cara membentuk lapisan minyak yang
tidak dapat bercampur pada permukaan bibir. Lapisan yang terbentuk oleh
1
lip balm merupakan lapisan pelindung bibir dari pengaruh luar (Madans,
2012 hal:15). Produk lip balm banyak digemari karena khasiatnya yang
tidak hanya melembapkan bibir, tetapi juga dapat mempercantik bibir
diantaranya dapat memberikan warna pada bibir, menjaga kulit bibir dari
paparan sinar matahari, bahkan dapat membuat bibir menjadi berkilau
(glowing). Produk lip balm biasanya menggunakan zat warna dalam
komposisi bahan yang digunakan agar dapat membuat produk terlihat
menarik dan dapat memikat hati konsumen.
Zat warna yang digunakan bisa diperoleh dari bahan alami atau
sintesis. Keuntungan dari pewarna sintesis kekuatan mewarnai yang lebih
stabil, seragam, dan urah, akan tetapi zat pewarna sintesis dapat
memberikan efek yang tidak baik untuk kesehatan. Beda halnya dengan
zat pewarna alami mesikun kemampuan warna yang kurang begitu jelas
namun dapat memberikan efek yang baik untuk kesehatan. Dalam hal ini
zat pewarna alami yang digunakan dalam pembuatan lip balm ini memang
dirancang untuk melindungi dan menjaga kelembaban dan kesehatan bibir.
Lip balm harus memeiliki zat pelembab dan vitamin (Nazliniwaty et al,
2019) ,
Bunga rosella mampu memberikan efek kelembaban karena
banyak mengandung zat yang berguna bagi bibir. Bunga rosella (Hibiscus
Sabdariffa L.) mempunyai kandungan vitamin C (0.002-0,005 %), asam
sitrat dan asam malat (13%) , betakrotin, tiamin, ribofvlavin, flavonoid,
niasin, dan antosianin yang dapat menghasil pigmen warna ungu, merah,
biru (Dewi Mashitah, 2021) Adapun kandungan gizi bunga rosella yang
digunakan dalam sediaan lip balm yaitu air, protein, lemak, dan vitamin C.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memformulasikan
sediaan lip balm dengan pemanfaatan zat alami ekstrak bunga rosella
(Hibiscus Sabdariffa L.) dengan membandingkan jenis konsentrasi
manakah yang memiliki stabilitas paling baik dalam formula sediaan lip
balm.
2
B. Tujuan
1. Mahasis Mahasiswa dapat memahami dan melakukan pembuatan
ekstrak dari simplisia bunga Rosella dengan metode maserasi.
2. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan control kualitas
ekstrak bunga rosella
3. Mahasiswa dapat membuat formulasi sediaan lip balm dari ekstrak
bunga rosella
4. Mahasiswa dapat melakukan control kualitas dari sediaan lip balm
ekstrak etanol bunga rosella
5. Mahasiswa mampu membuat formulasi, evaluasi dan pengemasan
sediaan lip balm berbasis bahan alami
3
BAB II
DASAR TEORI
A. Tinjauan pustaka
Rosella (Hibiscus sabdariffa) adalah tanaman yang sudah
banyak dikenal dan dimanfaatkan diberbagai negara termasuk di
Indonesia. Rosella merupakan tanaman semusim yang berdaun
tunggal, berbentuk menjari bulat telur dan memiliki gerigi pada
pinggiran daun. Pada umumnya panjang daun rosella ini berkisaran 6-
15 cm dan lebar 5-8 cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau dengan
panjang sekitar 4-7 cm. Rosella memiliki bunga tunggal yang di setiap
tangkai bunga terdapat satu kuntum bunga yang memiliki 8-11 helai
kelopak yang berbulu. Tangkai sari rosella berukuran pendek dan
tebal sedangkan putik berbentuk tabung berwarna kuning atau 7
merah. Rosella mampu melakukan penyerbukan sendiri sehingga
rosella disebut sebagai tanaman hermaprodit (Haidar, 2016).
Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) dapat
diklasifikasikan sebagai berikut (Mandroh, 2018).
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus sabdariffa Linn.
Rosella memiliki kandungan vitamin, mineral, dan komponen
bioaktif seperti asam organik, phytosterol dan polifenol, beberapa
diantaranya memiliki aktivitas antioksidan. Kandungan penting yang
berperan sebagai antioksidan pada kelopak bunga rosella adalah
pigmen antosianin yang termasuk kedalam golongan flavonoid
(Dwiyanti dan Hati, 2014). Selain itu pada rosella terdapat kandungan
4
katekin, vitamin C, B1, B2, carotenoid, asam organik, saponin dan
alkaloid yang mampu merusak protein sel bakteri dan kematian sel
sehingga dengan kandungan tersebut rosella dapat digunakan sebagai
antibakteri. Dengan kandungan antibakteri tersebut mampu untuk
membunuh beberapa jenis bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa,
Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
(Arifianti, 2015).
Sinar matahari sebagai sumber kehidupan dibumi ternyata tidak
selalu memberikan dampak yang menguntungkan karena dapat
menimbulkan berbagai kerugian pada kulit manusia. Sinar ultraviolet
yang terkandung dalam sinar matahari dapat berdampak buruk pada
kulit (Zulkarnain dkk., 2013).Paparan sinar UV yang berlebihan dapat
mengakibatkan sunburn, eritema,hiperpigmentasi, penuaan dini
bahkan kanker kulit. Untuk mencegah efek merugikan tersebut, dapat
dilakukan beberapa cara, salah satunya adalah pemakaian tabir surya
dari bahan alam yang. relatif lebih aman bila dibandingkan dengan
tabir surya kimiawi (Rejeki dan Sri, 2015).
Azza et al (2011) menyatakan bahwa ekstrak kelopak bunga
rosella dengan pelarut etanol dan asam sitrat 1% memiliki kadar
antosianin 693 mg/100 g dan nilai IC50 sebesar 42,77 ppm. Hamzah
dkk (2014) menyatakan ekstrak etanol kelopak bunga rosella
menunjukkan IC50 30,44 ppm dapat dibuat sediaan krim yang
mempunyai aktifitas penghambatan radikal bebas DPPH(1,1 difenil-2-
pikrilhidrazil).
5
BAB III
METODE
2. Baskom
3. Batang pengaduk
4. Beaker glass 50 ml, 100 ml dan 1000 ml
5. Cawan petri
6. Cawan porselin
7. Chamber
8. Corong
9. Drop plate
10. Gelas ukur
11. Gunting
12. Hot plate
13. Kaca arloji
14. Kain saring
15. Kertas perkamen
16. Kipas
17. Kompor listrik
18. Labu ukur
19. Laptop
20. Lempeng silica
21. Object glass
22. Pengaduk kayu
23. Pengemas
24. Penangas
25. Pipet tetes
26. Pro pipet
27. Sendok penyu
28. Spatula
29. Tabung reaksi
30. Timbangan neraca analitik
31. Tisu
32. Toples kaca 2L
33. UV 254nm dan 366nm
34. Viscometer brookfield
6
35. Waterbath
36. Wajan
37. Whitetip
Bahan :
1. Air panas
2. Aquadest
3. Asam asetat anhidrat
4. Asam formiat
5. Cera flava
6. Etanol 70%
7. Esktrak Bunga Rosella
8. Gliserin
9. Hcl 2 N
10. Kertas Karton
11. Kuersetin 2 mg
12. Lanolin
13. Lem
14. Nipagin
15. Oleum cacao
16. Parfum/pewangi
17. Pereaksi Dragendroff
18. Pereaksi Mayer
19. Perekasi Wagner
20. Simplisia Bunga Rosella
21. Sediaan lip balm
22. Toulen
B. Skema Kerja
1. Pembuatan Ekstrak
a) Maserasi
Diambil 2L ambil 70% dan dimasukkan kedalam toples kaca
7
Disimpang ditempat yang terhindar dari sinar matahari langsung
selama 3 hari dan sesekali di aduk.
b) Esktraksi
Diambil hasil maserasi lalu di saring untuk diambil filtratnya.
Diulangi proses maserasi pada ampas yang telah disaring dengan
pelarut alkohol 70% sebanyak 1 liter
8
Didiamkan selama 18 jam lalu disaring filtrat, diambil
sebanyak 5 ml dan dituangkan ke dalam cawan kosong
yang telah ditimbang (W0).
9
1) Identifikasi alkaloid
2) Identifikasi flavonoid
3) Identifikasi saponin
Dimasukkan 1gram ekstrak kedalam tabung reaksi
ditambahkan 10 ml air panas, dinginkan kemudian kocok
kuat-kuat selama 10 detik
10
Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan satu tetes asam
sulfat pekat. Apabila terbentuk warna orange, merah atau
kuning, berarti positif terpenoid. Tetapi apabila terbentuk
warna hijau berarti positif steroid.
5) Identifikasi tanin
6) Pola kromatogram
Disiapkan fase gerak toulen : asam asetat : asam formiat
dimasukkan kedalam chamber dimasukkan kertas saring lalu
ditutup dengan cawan petri hingga jenuh
11
Ditimbang semua bahan sesuai
formula yang akan di uji
`
Melelehkan oleum Dilelehkan cera flava
cacao di atas hot pada suhu 65° . setelah
plate pada suhu 35° itu di campur oleum
cacao dan cera flava
dicampur
Ditambahkan Ditambahkan
esktrak gliserin, lanolin dan
cera flava diaduk Dilelehkan pada parfum lavender
suhu 65°
12
2) Uji Homogenitas
3) Uji kesukaan
Ditentukan ide desain kemasan produk lip balm Esktrak Bunga Rosella
Dibuat desain kemasan primer (stiker atau logo produk) dan kemasan
sekunder (kotak) semenarik mungkin
13
Dicetak stiker dan kotak kemasan sesuai dengan desain yang telah
dibuat
Digunting sesuai bentuk stiker dan ditempelkan pada kemasan primer,
kemudian di rangkai kotak sesuai kemasan sekunder
14
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Data dan Hasil Perhitungan
1. Pembuatan Ekstrak
a) Organoleptis
15
Dragendroff :
Endapan Coklat
Flavonoid Terbentuk + + (merah)
warna merah
Saponin Terbentuk busa - -
setinggi 1 cm
Terpenoid Terbentuk + + (merah)
Steroid warna merah - -
Terbentuk
warna coklat
Tanin Terbentuk +Tannin + biru
warna biru pirogalol kehitaman
kehitaman
Sumber : sari et al. 2018
c) KLT
16
Anidasari, 2021
b) Fungsi Bahan
1) Esktrak Bunga Rosella = sebagai zat akti ( antioksidan)
2) Gilserin = sebagai humektan
3) Cera Flava = sebagai bahan pengeras
4) Nipagin = sebagai pengawet antimikroba
5) Lanolin = sebagai bahan pengikat
6) Oleum Caca0 = sebagai basis sediaan lip balm
c) Perhitungan
1) Formula lip balm yang digunakan
Gliserin 5%
Cera Flava 10%
Nipagin 0,18%
Lanolin 15%
Oleum Cacao ad 10 gr
Formula 0
Esktrak Bunga Rosella ( 0% b /v ) =
0 gram
x 10 gram=0 gram
100 ml
5
Gliserin ( 5 % b /v ) = x 10 gram=0,5 gram
100
10
Cera Flava ( 10 % b /v ) = x 10 gram=1 gram
100
0,18
Nipagin ( 0,18 % b /v ) = x 10 gram=0,018 gram
100
15
Lanolin ( 15 % b /v ) = x 10 gram=1,5 gram
100
Formula 1
Esktrak Bunga Rosella ( 2,5 % b /v ) =
2,5
x 10 gram=0,25 gram
100
17
5
Gliserin ( 5 % b /v ) = x 10 gram=0,5 gram
100
10
Cera Flava ( 10 % b /v ) = x 10 gram=1 gram
100
0,18
Nipagin ( 0,18 % b /v ) = x 10 gram=0,018 gram
100
15
Lanolin ( 15 % b /v ) = x 10 gram=1,5 gram
100
Formula 2
Esktrak Bunga Rosella ( 5 % b /v ) =
5
x 10 gram=0,5 gram
100
5
Gliserin ( 5 % b /v ) = x 10 gram=0,5 gram
100
10
Cera Flava ( 10 % b /v ) = x 10 gram=1 gram
100
0,18
Nipagin ( 0,18 % b /v ) = x 10 gram=0,018 gram
100
15
Lanolin ( 15 % b /v ) = x 10 gram=1,5 gram
100
Formula 3
Esktrak Bunga Rosella ( 7,5% b /v ) =
7,5
x 10 gram=0,75 gram
100
5
Gliserin ( 5 % b /v ) = x 10 gram=0,5 gram
100
18
10
Cera Flava ( 10 % b /v ) = x 10 gram=1 gram
100
0,18
Nipagin ( 0,18 % b /v ) = x 10 gram=0,018 gram
100
15
Lanolin ( 15 % b /v ) = x 10 gram=1,5 gram
100
3) Kendala
Pada formula II terjadi peningkatan warna sesuai
yang diinginkan, karena timbul busa pada proses
pengadukan bahan sehingga sediaan tidak homogen.
a) Uji Homogenitas
Formula Keterangan
Formula 0 Homogen
Formula 1 Homogen
Formula 2 Homogen
Formula 3 Homogen
b) Uji PH
c) Uji kesukaan
KOD
E FORMULA 0 FORMULA I
STS TS S SS STS TS S SS
1 0 0 9 14 0 0 14 11
2 0 0 19 6 0 0 18 7
3 0 0 14 11 0 0 13 12
4 0 0 15 10 0 0 16 9
19
5 0 0 14 11 0 0 15 10
6 0 0 16 9 0 0 21 4
7 0 1 17 7 0 1 7 17
8 0 1 12 12 0 0 15 10
9 0 1 16 8 0 0 10 15
10 0 0 18 7 0 0 17 8
KOD
E FORMULAII FORMULA III
1 0 0 12 13 0 0 11 14
2 0 0 20 5 0 2 20 3
3 0 0 11 14 0 0 13 11
4 0 0 12 13 0 0 17 8
5 0 0 14 11 0 0 17 8
6 0 0 15 10 0 0 18 6
7 0 0 13 12 0 1 17 8
8 0 0 7 18 0 0 11 19
9 0 0 9 16 0 0 13 10
10 0 0 15 10 0 2 16 9
20
15
10
0
FORMULA 0 FORMULA I FORMULA II FORMULA III
STS 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10 0
5. Packaging Sediaan
a) Kemasan yang digunakan
Primer : Wadah Kaca
Alasan : Karena produk yang mengandung bahan alami, paling
baik dikemas dalam wadah kaca agar semakin awet dan
tidak merusak kandungannya. Selain itu wadah kaca
bersofat transparan sehingga efek tampilan lebih baik dan
menarik.
20
Sekunder : Kotak
Alasan : untuk melindungi produk dari kerusakan, menambha daya
Tarik konsumen
b) Informasi pada kemasan
1) Primer :
a. Nama Sediaan
b. Netto
c. Merk
2) Sekunder :
a. Nama Sediaan : lip balm
b. Merk : MS D.A.E
c. Netto : 10 g
d. Cara pemakaian : oleskan secara merata pada bibir
e. Manfaat : memberikan kelembaban pada bibir
sehingga bibir tampak lebih sehat
f. Peringatan penyampaian : simpan ditempat yang lebih sejuk
g. Expired date : 15 agustus 2023
h. Barcode
i. No batch : dDA2039872823
j. Komposisi / ingredients : ekstrak rosella, gliserinl cera flava,
nipagin,lanolin, oleum cacao
k. Negara produsen : Indonesia
l. Logo halal
3) Foto dan Desaign Kemasan
a. Foto Produk
21
b. Design Kemasan
B. Pembahasan
22
Tanaman yang digunakan dalam praktikum ini adalah Kelopak
bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L). Rosella adalah jenis tumbuhan herba
tahunan yang dapat hidup lama, dapat tumbuh mencapai ketinggian 0,5 – 3
meter, biasanya tanaman ini tumbuh pada iklim tropis dan subtropis. Ekstrak
etanol kelopak rosella diperoleh dengan cara serbuk simplisia diekstraksi.
Tujuan dari ekstraksi untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada
bahan yang akan digunakan. Untuk ekstraksi pada praktikum kali ini
menggunakan metode maserasi selama lima hari menggunakan pelarut
etanol 70% dengan perbandingan sampel : pelarut (1:10). Maserasi dipilih
karena memiliki keunggulan yaitu cara pengerjaan yang cepat, peralatan
yang digunakan sederhana, relatif mudah dan murah. Pemilihan metode
ekstraksi secara maserasi yaitu dengan melihat dari sifat zat aktif flavonoid
yang tidak tahan akan panas. Prinsip kerja dari metode maserasi ini adalah
cairan penyari akan menembus dinding sel, zat aktif akan terlarut karena
adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel dan diluar
sel. Etanol merupakan pelarut yang dikenal sebagai pelarut universal, yang
memiliki kecenderungan menarik analit- analit yang bersifar polar maupun
non polar.
Sediaan lip balm yang dibuat akan dilakukan uji karakteristik fisika
kimia bertujuan untuk memastikan mutu dan kualitas sediaan yang telah
dibuat sudah dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Uji karakteristik
sediaan yang dilakukan antara lain, uji homogenitas, uji pH, dan uji
kesukaan.
23
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah pencampuran
masing-masing komponen bahan dalam pembuatan lip balm ini telah merata
atau tidak dan melihat sediaan lip balm tersebut homogen atau terdapat
butiran kasar. Homogenitas merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas dari sediaan lip balm. Hasil uji homogenitas pada lip
balm tidak menunjukkan adanya partikel kasar pada masing - masing
formula 0, formula I, formula II, dan formula III, dapat diartikan bahwa ke
empat formula tersebut dapat dikatakan bahwa formula tersebut yang dibuat
memenuhi syarat uji homogenitas sediaan dan stabil dalam penyimpanan.
24
dan produk lip balm esktrak rosella terasa ringan pada bibir. Lalu dihitung
persentase kesukaan terhadap sediaan. Berdasarkan uji kesukaan, pada
formula 0, formula I, formula II, dan formula III,hasil menunjukkan bahwa
formula I lebih disukai karena tidak menimbulkan rasa pahit.
Produk Lip Balm yang kami buat dengan bahan baku herbal
menggunakan ekstrak bunga rosella dengan merk MS D.A.E. Ekstrak
rosella mengandung banyak elemen penting yang baik bagi kesehatan.
Kelopak bunga rosella tanaman ini banyak mengandung Vitamin A, Vitamin
C, dan asam amino. Tanaman rosella memberikan efek melembabkan karena
banyak mengandung zat yang berguna untuk bibir, selain itu tanaman rosella
juga memberikan sensasi segar.
Produk Lip balm kami dikemas dalam kemasan primer yaitu wadah
kaca kecil (pot cream) karena produk kami mengandung bahan alami, dan
paling baik dikemas dalam wadah kaca agar semakin awet dan tidak
merusak kandungannya. Selain itu, wadah kaca bersifat transparan sehingga
efek tampilan lebih baik dan menarik. Sedangkan kemasan sekundernya
menggunakan kotak bulat untuk melindungi produk dari kerusakan,
menambah daya tarik konsumen
25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dapat memahami dan melakukan pembuatan ekstrak dari simplisia
rosella dengan metode maserasi.
2. Dapat memahami dan melakukan kontrol kualitas ekstrak bunga
rosella (Hibuscus Sabdariffa L) dan didapatkan hasil KLT yaitu Rf
sampel tidak dapat ditentukan karena tidak terjadi, pemiahan pada
elusi dan pada pengujian fitokimia Ekstrak Bunga Rosella positif
mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, dan tanin.
3. Mampu membuat formula sediaan lip balm dengan variasi konsentrasi
Ekstrak Bunga Rosella.
4. Variasi konsentrasi Ekstrak Bunga Rosella dalam sediaan lipbalm
tidak mempengaruhi homogenitas dan Ph. Berdasarkan uji kesukaan,
formula 1 lebih disukai karena tidak menimbulkan rasa pahit.
5. Dapat membuat rancangan sediaan bahan pengemas sediaan kosmetik
berbasis bahan alam, sediaan yang dibuat adalah lip balm esktrak
rosella dengan merk MS. D.A.E lip balm,menggunakan (kemasan
kaca primer dan kotak kardus sekunder).
B. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Annindasari, Hadika, 2021. Formulasi Sediaan Lip Balm Eskstrak kelopak rosella
(Hibiscus sabdariffa L) Sebagai Pelembab Bibir. Skripsi Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang jurusam farmasi.
Arifianti, S.R., 2015, ‘Daya Antibakteri Air Rebusan Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa
Linn) dan Daun Teh Hitam (Camellia sinensis varian Assamica) terhadap
Penurunan Jumlah Koloni Bakteri pada Sikat Gigi’, Skripsi, Sarjana Kedokteran,
Universitas Jember, Jember.
Dwiyanti, Gebi dan Hati Nurani. 2014. “Aktivitas Antioksidan Teh Rosella (Hibiscus
sabdariffa) Selama Penyimpan dan Pada Suhu Ruang”. Seminar : Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains Vol 5, No 1. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Haidar, Z. (2016). Si Cantik Rosella : Bunga Cantik Berjuta Khasiat. Jawa Timur:
Edumania.
Hamzah, N., Isriany I., Andi D.A.S. 2014.Pengaruh emulgator terhadap aktivitas
antioksidan krim ekstrak etanol kelopak bunga rosella (Hibiscussabdariffa Linn).
Jurnal Kesehatan.Vol. 7(2).
Mandroh, Catarina. 2018. Pengaruh Penambahan Volume Ektrak Kelopak Bunga Rosella
(Hibiscus sabdafiffa L.) terhadap Total Bakteri Asam Laktat (BAL), pH,
Keasaman dan Uji Organoleptik dalam Pembuatan Yoghurt Susu Sapi. [Skripsi].
Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yoyakarta.
Hal 16-17.
Mashitah, D. 2021. Mutu Fisik Sediaan Lipbalm Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa L) Sebagai Pewarna Alami. Skripsi Akademi Analisis Farmasi
dan Makanan Putra Indonesia Malang.
27
Rasyadi, Yahdian, Fendr, Tri Juli Fendr, S, Permatasari, S. 2022. Dormulasi
Sediaan Lip Balm dari Ekstrak Kulit Buah Melinjo (Gnetum gnemon L).
Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol 11 (3) 2022, pages 15
Rejeki, S., & Wahyuningsih, S. S. (2015). Formulasi Gel Tabir Surya Minyak
Nyamplung (Tamanu Oil) dan Uji Nilai SPF Secara In Vitro. University
Research Colloquium, 97–103.
Zulkarnain, A.K dan Hidayatu H.S. 2013.Stabilitas fisik dan aktivitas krim w/o ekstrak
etanolik buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpha (scheff.) Boerl,) sebagai tabir
surya. Traditional Medicine Journal. Vol. 18(2). Hal.109-117.
28
LAMPIRAN
29
30