1 SM
1 SM
(Listina Winastiti) 1
ABSTRACT
This study aims to describe: (1) the implementation of the free embroidery practice learning in the
handicraft and entrepreneurship subject in Regular Grade X of MAN 2 KulonProgo, and (2) students’
learning outcomes of the free embroidery practice learning in the handicraft and entrepreneurship
subject in Regular Grade X of MAN 2 KulonProgo. This was a quantitative descriptive study with a
survey approach. The sample was the saturated sample in which the entire population became the
sample. The research sample comprised the students of Regular Grade X of the handicraft field with a
total of 28 students. The data were collected using observation sheets, questionnaires, and interview
guidelines. The content validity was assessed by expert judgment. The reliability was assessed using
the inter-rater technique. The data were analyzed by means of the quantitative descriptive technique
using MS Excel. The results of the study showthat: (1) the free embroidery practice learning has
beenvery well implemented by 82%, and (2) the students’ learning outcomes in the free embroidery
practice learning in the handicraft and entrepreneurship subject in Regular Grade X of MAN 2
KulonProgoare still not optimal because 40% of the students have not attained the specified minimum
mastery criterion score.
PENDAHULUAN
Menghias adalah kegiatan Sebuah mata pelajaran bernama Prakarya
memperindah benda agar lebih menarik dan Kewirausahaan khususya di jenjang
dan mempunyai nilai jual yang lebih Sekolah Menengah Atas atau yang
tinggi. Menghias busana adalah sederajat.
memperindah segala sesuatu yang dipakai MAN 2 Kulon Progo merupakan
oleh manusia baik untuk dirinya sendiri MAN yang ditunjuk oleh Kementrian
maupun untuk keperluan rumah tangga. Agama sebagai MAN Keterampilan yang
Menghias kain bisa menggunakan berada di daerah Kulon Progo. Salah satu
bermacam-macam teknik yang secara garis upaya MAN 2 Kulon Progo merintis MAN
besar bisa menggunakan teknik bordir dan Keterampilan adalah mewajibkan siswa
teknik sulam. Teknik bordir adalah teknik baru mengikuti seleksi keterampilan.
menghias kain yang pengerjaannya Keterampilan merupakan pelajaran wajib
menggunakan mesin bordir atau bisa juga bagi siswa yang terpilih melalui seleksi.
dengan mesin jahit biasa. Sedangkan Seleksi yang dilaksanakan berupa tes
teknik sulam adalah teknik menghias kain tertulis dan praktek sesuai ketrampilan
yang dikerjakan dengan tangan (manual), masing-masing. Keterampilan tersebut
yang lebih populer dengan sebutan diantaranya Tata Busana, Teknik
menyulam. Pengolahan Hasil Pertanian, Elektronika,
Dalam usaha untuk memperoleh dan Teknologi Informasi. Seletah siswa
karya sulaman yang indah, maka terseleksi dibentuk kelas, untuk siswa yang
diperlukan keahlian dan keterampilan yang lolos mendapat Kelas Keterampilan dan
dapat dilakukan dengan meningkatkan bagi siswa yang tidak lolos dikelompokkan
sumber daya manusia. Peningkatan sumber menjadi satu kelas di Kelas Regular. Siswa
daya manusia dapat dilakukan dengan kelas Regular dijadwalkan mengikuti Mata
memberikan pendidikan, tanpa pendidikan Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
manusia tidak akan dapat hidup yang merupakan pelajaran dasar semua
berkembang sejalan dengan cita- cita untuk bidang keterampilan.
maju, sejahtera dan bahagia. Dalam usaha Mata pelajaran Prakarya dan
untuk menjawab kebutuhan bangsa akan Kewirausahaan merupakan pelajaran yang
pendidikan, salah satu upaya pemerintah memperkenalkan keterampilan dasar
adalah merancangkan pendidikan khususnya bagi siswa MAN 2 Kulon Progo
keterampilan dengan memberlakukan yang tidak lolos seleksi keterampilan
kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. (Kelas Regular). Terdapat 4 bidang Mata
Pelaksanaan Pembelajaran Praktek ….(Listina Winastiti) 3
belum menguasai sulaman bebas yang acuan bagi guru untuk pertimbangan
dipraktekkan karena tidak terlebih dulu strategi belajar mengajar.
diajarkan macam-macam tusuk dasar untuk
METODE PENELITIAN
menyulam dikarenakan terkendala waktu
praktek yang dirasa masih kurang karena Jenis Penelitian
hanya 2 jam pertemuan dalam satu minggu Jenis penelitian ini merupakan
dan masih ada materi selain menyulam penelitian deskriptif kuantitatif dengan
yang harus diajarkan yaitu mengolah pendekatan survei. Penyajian data
kerajinan perca dan membuat kain ikat penelitian ini menggunakan data
celup. Guru juga belum menggunakan job kuantitatif, karena data yang dikumpulkan
sheet, sehingga untuk belajar mandiri tidak berwujud data yang diukur dan
memungkinkan. Selain itu siswa sering dikonversikan dalam bentuk angka yang
tidak menggunakan waktu praktek sebaik dideskrepsikan. Hasil pengamatan tersebut
mungkin karena mengobrol hal diluar akan dianalisis secara deskriptif dengan
materi dengan temanya, sehingga presentase.
mengumpulkan tugas tidak tepat waktu
yang telah ditentukan oleh guru. Terbukti Waktu dan Tempat Penelitian
siswa yang lolos KKM baru 60%. Penelitian ini dilakukan di MAN 2
Menanggapi permasalahan di atas Kulon Progo yang beralamatkan di Jl.
penulis ingin mengamati pelaksanaan Khudlori, Kulon Progo, Kulon Progo.
pembelajaran prakarya dan kewirausahaan Dengan waktu penelitian dilaksanakan
di MAN 2 Kulon Progo, karena penulis pada bulan Januari sampai April 2019.
ingin tahu seperti apa proses pelaksanaan
pembelajaran prakarya dan kewirausahaan Subjek Penelitian
tersebut, mengingat siswa belum Penentuan subyek penelitian
menguasai sulaman yang dipraktekkan menggunakan teknik sampling jenuh,
dilihat dari siswa masih bingung dalam merupakan teknik penentuan sampel bila
pengerjaan, selain itu juga pengumpulan semua anggota populasi dijadikan sampel.
hasil praktek yang tidak tepat waktu. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi
Penelitian ini dititik beratkan pada relatif kecil. Subyek penelitian adalah
pelaksanaan pembelajaran praktek sulaman siswa kelas X reguler MAN 2 Kulon Progo
bebas karena siswa dituntut untuk teliti yang sedang menempuh mata pelajaran
dan kreatif dalam proses pembuatannya. prakarya dan kewirausahaan yang
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi berjumlah 28 siswa.
Pelaksanaan Pembelajaran Praktek ….(Listina Winastiti) 5
dilaksanakan sesuai dengan standar. apresepsi yang juga merupakan bagian dari
Standar yang digunakan yakni standar kegiatan pendahuluan. Kegiatan ini
proses kegiatan pendahuluan dalam dilakukan dengan cara guru menanyakan
Permendikbud No.22 tahun 2016. Kegiatan pengalaman peserta didik sebelumnya
pendahuluan praktek sulaman bebas pada yang berkaitan dengan materi sulaman
mata pelajaran prakarya dan bebas yang akan diajarkan. Kegiatan ini
kewirausahaan yang dilaksanakan di MAN sangat baik untuk membangkitkan pikiran
2 Kulon Progo diawali dengan berdoa dan dan motivasi peserta didik. Kemudian
salam. Kegiatan presensi juga masuk kegiatan tujuan pembelajaran dan
dalam kegiatan pendahuluan. Guru kompetensi dasar di sampaikan guru pada
mempresensi dengan memanggil peserta awal pembelajaran sulaman bebas. Hal ini
didik satu per satu agar mengetahui siapa berfungsi untuk memberikan gambaran
yang tidak masuk, sehingga guru dapat dan dijadikan pedoman bagi peserta didik
membuat perencanaan pembelajaran dalam menempuh kegiatan pembelajaran
dengan mempertimbangkan peserta didik praktek sulaman bebas. Cakupan materi
yang hadir. Pengecekan kesiapan peserta serta uraian kegiatan juga masuk ke dalam
didik secara psikis telah dilakukan melalui tahap ini karena kegiatan ini berisi
doa, oleh karena itu pengecekan kesiapan penjelasan guru tentang tahapan-tahapan
peserta didik secara fisik dilakukan dengan dalam pengerjaan suatu materi sulaman
mengecek alat dan bahan peserta didik. bebas. Kegiatan ini perlu ditegaskan lagi
Pengecekan ini membantu peserta didik karena saat guru menyampaikan uraian
untuk membiasakan sifat teliti dan tertib kegiatan peserta didik sudah mulai tidak
karena apabila alat atau bahan ada yang fokus mendengarkan guru. Kegiatan
tertinggal peserta didik tidak diizinkan pendahuluan yang terakhir adalah
untuk mengambil ketika jam pelajaran. memotivasi peserta didik untuk
Namun pada kegiatan ini masih ada berpartisipasi aktif dalam proses
kendala karena 2 peserta didik tidak pembelajaran praktek sulaman bebas.
membawa jarum dan 3 peserta didik tidak Secara keseluruhan, kegiatan pendahuluan
membawa pembidang atau alat penunjang berfungsi untuk membangkitkan motivasi
yang digunakan untuk menyulam. Hal ini dan meningkatkan fokus peserta didik
dapat menghambat kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik meskipun
karena saat praktek menyulam jarum belum maksimal. Masih perlu adanya
merupakan alat pokok yang harus dibawa. evaluasi-evaluasi lebih lanjut yang perlu
Kegiatan selajutnya adalah kegiatan
Pelaksanaan Pembelajaran Praktek ….(Listina Winastiti) 8
tentang materi yang disampaikan untuk Namun kegiatan ini tidak terlaksana
mengetahui seberapa besar materi yang dengan baik karena peserta didik tidak
telah peserta didik pahami. Kegiatan ini mengumpulkan laporan praktek dan tidak
sudah terlaksana dengan baik akan tetapi ada tindak lanjut dari guru. Sebaiknya guru
peserta didik kurang percaya diri dalam mewajibkan peserta didik membuat
menjawab pertanyaan yang disampaikan laporan praktek untuk memenuhi nilai
oleh guru. pembalajaran praktek sulaman bebas pada
Kegiatan selanjutnya adalah khususnya.
mencoba. Adapun kegiatan mencoba Kegiatan yang terakhir adalah
adalah mengamati obyek/kejadian dan kegiatan penutup. Menurut Permendikbud
melakukan eksperimen. Dalam kegiatan ini No.22 tahun 2016, aspek yang dilakukan
guru menjelaskan materi pelajaran dengan dalam kegiatan penutup yakni seluruh
cara demonstrasi, seningga peserta didik rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
melihat langsung bagaimana cara hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
pengerjaan sulaman bebas. Selain itu guru secara bersama menemukan manfaat
juga memberikan contoh benda jadi yang langsung maupun tidak langsung dari hasil
bisa diamati langsung oleh peserta didik pembelajaran yang telah berlangsung,
untuk referensi dalam pembuatan benda memberikan umpan balik terhadap proses
yang akan dipraktekkan. Kemudian guru dan hasil pembelajaran, melakukan
memberikan tugas praktek pembuatan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
sulaman bebas sesuai kreativitas masing- pemberian tugas, baik tugas individual
masing peserta didik. maupun kelompok, dan
Kegiatan selanjutnya adalah adalah menginformasikan rencana kegiatan
mengomunikasikan. Kegiatan belajar yang pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
dilakukan pada tahapan Kegiatan penutup pembelajaran praktek
mengkomunikasikan adalah sulaman bebas pada mata pelajaran
menyampaikan hasil pengamatan, prakarya dan kewirausahaan yang
kesimpulan berdasarkan hasil analisis dilakukan di MAN 2 Kulon Progo diawali
secara lisan, tertulis, atau media lain. dengan kegiatan simpulan pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran praktek yakni guru menyampaikan materi apa saja
sulaman bebas kegiatan yang sudah dikerjakan oleh para peserta
mengkomunikasikannya adalah guru didik selama pertemuan hari itu dan
memberikan tugas berupa laporan praktek menanyakan apakah ada peserta didik yang
yang telah dilaksanakan oleh peserta didik. belum selesai. Kemudian guru
Pelaksanaan Pembelajaran Praktek ….(Listina Winastiti) 10
kegiatan tindak lanjut dilakukan dengan sulaman bebas secara umum telah
guru memberi tugas dan konseling. Lalu terlaksana dalam kategori sangat baik
peserta didik dapat membuat persiapan alat kelas X reguler di MAN 2 Kulon Progo
dan bahan yang harus dibawa. Hal ini perlu masih belum maksimal yakni sebanyak
diperhatikan lagi untuk mengurangi kasus 40% siswa belum tuntas dari nilai
peserta didik lupa membawa peralatan dan KKM yang telah ditentukan.
penutup. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sulaman bebas pada mata pelajaran
doa dan salam. Hal ini bertujuan untuk prakarya dan kewirausahaan ini terdiri dari
menguatkan iman dari masing-masing tiga kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
Pelaksanaan Pembelajaran Praktek ….(Listina Winastiti) 11