Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM KERJA

WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KESISWAAN

SMKS SYUHADA BANJARMASIN

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Disusun Oleh :

Usie Puspitasari, M.Pd


KATA PENGANTAR

LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM KERJA BIDANG KESISWAAN
SMKS SYUHADA BANJARMASIN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Banjarmasin, 4 September 2023


Mengetahui,
Kepala Sekolah Wakasek Bidang Kesiswaan

Ahmad Rasidi, S.Pd., M.Pd Usie Puspitasari, M.Pd


NIK. 104021433 NIK. 130021722

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan semakin hari dirasakan semakin kompleks
seiring dengan perkembangan kebutuhan akan peningkatan kualitas sumber daya
manusia di segala bidang. Disisi lain kebijakan pendidikan yang terus berubah dari
waktu ke waktu juga merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah. Disamping itu
lembaga pendidikan menghadapai pengaruh eksternal yang sangat dahsyat seperti
keterbukaan informasi, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Oleh karena itu
melalui perubahan kurikulum di tingkat satuan pendidikan diharapkan institusi
pendidikan akan dapat mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar negara kita yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.
Kehidupan yang sarat kompetitif menuntun kemampuan untuk beradaptasi
dalam segala aspek kehidupan. Tentunya sumber daya manusia menjadi landasan
sentral agar mampu menyesuaikan dengan warna kehidupan ini. Sumber Daya Manusia
(SDM) yang cerdas, terampil, berakhlak mulia, berkarakter dan mampu hidup bersaing
harus diprogramkan secara terstruktur, berkesinambungan dan dievaluasi secara
berkala. Hal ini sangat penting karena perubahan-perubahan akibat perkembangan ilmu
pegetahuan dan teknologi serta komunkasi mulai tergeser sedikit demi sedikit dari
karakter bangsa kita yang sesungguhnya.
Smks Syuhada Banjarmasin memiliki lokasi yang cukup strategis, yaitu pinggir
jalan besar di Kota Banjarmasin dan di daerah yang hampir berbatasan dengan
kabupaten Barito Kuala. Tahun pelajaran 2023/2024 ini memiliki jumlah peserta didik
yang lumayan banyak yaitu sekitar 251 orang peserta didik yang terbagi ke dalam 2
Program Keahlian dan 10 rombel, sudah barang tentu pengelolaan kepeserta didikan
memerlukan kerja keras dari semua pihak, maka perlu disusun program kerja kepeserta
didikan sebagai pedoman dalam pelaksanaannya dengan ruang lingkup pembinaan
yakni; 1) Program pembinaan OSIS, 2) Program Pembinaan Ekstrakulikuler, 3)
Program Pelaksanaan dan Penerapan Tata Tertib Peserta didik dan 4) Program
Bimbingan dan Konseling.

B. Tujuan
1. Membentuk generasi bangsa yang cerdas, terampil, berakhlak mulia, berbudi pekerti
luhur dan berkarakter.
2. Menggali potensi minat dan bakat peserta didik sehingga timbul kecakapan hidup (life
skiill) yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
3. Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam
sekitar.
4. Meningkatan apresiasi dan penghayatan seni.
5. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara dengan berdasarkan Pancasila.
6. Meningkatkan kesegaran jasmani dan daya kreasi peserta didik untuk memantapkan
keseimbangan antara pertumbuhan jasmani dan rohani.
7. Menumbuhkan sikap mandiri dan wirausaha.

C. Ruang Lingkup Pembinaan Kesiswaan


a. Program pembinaan OSIS.
b. Program pembinaan ekstrakurikuler.
c. Program pelaksanaan dan penerapan tata tertib peserta didik
d. Program bimbingan dan konseling.

D. Sasaran Pembinaan
Sasaran Pembinaan adalah Seluruh Peserta didik SMKS Syuhada Banjarmasin.

E. Hasil yang Diharapkan


a. Mampu melahirkan insan cerdas yang memiliki IPTEKS dan IMTAQ, berkualitas,
kompetitif, berdedikasi, berkarakter, mandiri dan profesional.
b. Mampu meningkatkan prestasi peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik
baik akademik maupun non akademik
c. Mampu meningkatkan pelayanan pendidikan kepada peserta didik melalui jalur
pembinaan penyelamatan peserta didik dari bahaya perilaku menyimpang di
kalangan peserta didik dan jalur pemberdayaan potensi diri

F. Strategi Pembinaan
a. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan dan
Kota Banjarmasin
b. Melakukan koordinasi dengan dinas/badan lain yang memiliki program berkaitan
dengan upaya meningkatan kualitas sumber daya manusia
c. Melakukan koordinasi dengan komite sekolah
d. Difasilitasi dan dibimbing oleh :
i. Tenaga pendidik mata pelajaran
ii. Wali Kelas
iii. Ketua Program Keahlian
iv. Pembina OSIS
v. Pembina Ekstrakurikuler
vi. Berkoordinasi dengan tenaga pendidik BK untuk memberikan
pelayanan konseling
BAB II
PROGRAM PEMBINAAN OSIS

A. Pengertian
Satu - satunya wadah organisasi peserta didik di sekolah untuk mencapai tujuan
pembinaan dan pengembangan kesiswaan adalah Organisasi Intra Sekolah disingkat
OSIS. OSIS bersifat intra sekolah, artinya tidak ada hubungan organisatoris dengan
OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar
sekolah. Karena OSIS merupakan wadah organisasi peserta didik di sekolah. Oleh
karena itu setiap peserta didik secara otomatis menjadi anggota OSIS. Keanggotaan
itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya peserta didik dari sekolah yang
bersangkutan.

B. Tujuan
Setiap organisasi selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan
OSIS ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain :
1) Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa
2) Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam mengambil
keputusan yang tepat
3) Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam
konteks kemajuan budaya bangsa
4) Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air
dalam era globalisasi
5) Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama
secara mandiri, berpikir logis dan demokratis
6) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik,
budaya dan intelektual
7) Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

C. Materi Pembinaan
Materi pembinaan kesiswaan (OSIS) mencakup :
1) Pembinaan Bidang Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2) Pembinaan Bidang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara
3) Pembinaan Bidang Minat dan Bakat
4) Pembinaan Bidang Media dan Informasi
D. Rincian dan Tugas Pembina OSIS
1. Koordinator Pembina OSIS:
1) Mengoordinasikan seluruh pengelolaan, pembinaan dan pengembangan OSIS;
2) Menyiapkan dan mengembangkan tata tertib peserta didik;
3) Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus;
4) Menyiapkan pengesahan keanggotaan perwakilan kelas dengan Surat
Keputusan Kepala Sekolah;
5) Menyiapkan pelantikan pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala
Sekolah;
6) Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan program kerja OSIS;
7) Menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi pengurus OSIS;
8) Menghadiri rapat-rapat OSIS;
9) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Pengurus OSIS;
10) Memberikan laporan berkala kepada Wakasis.

E. Pengurus OSIS
Pengurus OSIS terdiri atas :
1) Ketua
2) Wakil Ketua
3) Sekretaris
4) Bendahara
5) Dan seluruh penanggung jawab masing-masing bidang keorganisasian OSIS yang
meliputi :
a. Bidang Keimanan dan Ketaqwaan
b. Bidang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara
c. Bidang Minat dan Bakat
d. Bidang Media dan Informasi

F. Syarat Pengurus OSIS


1) Peserta didik SMKS Syuhada Banjarmasin
2) Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
3) Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan
teman
4) Memiliki bakat sebagai pemimpin
5) Tidak terlibat penggunaan narkoba
6) Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai
7) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya tidak
terganggu karena menjadi pengurus OSIS
8) Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas
9) Tidak duduk dikelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir
10) Syarat lain disesuaikan dengan ketentuan sekolah
11) Mempunyai kemampuan berpikir yang jernih
12) Memiliki wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi bangsanya.
13) Tidak duduk di kelas terakhir, karena akan menghadapi Uji Kompetensi Keahlian
(UKK)

G. Kewajiban Pengurus
1) Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga OSIS
2) Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya
3) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif
4) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan
tembusannya kepada Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya

I. Struktur dan Rincian Tugas Pengurus


Ketua, tugas:
1) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana
2) Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan
3) Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh
aparat kepengurusan
4) Memimpin rapat
5) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan
musyawarah dan mufakat
6) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan

Wakil Ketua, tugas:


1) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan
2) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
3) Menggantikan ketua jika berhalangan
4) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya
5) Bertanggung jawab kepada ketua
6) Wakil ketua bersama dengan sekretaris mengkoordinasikan seksi- seksi

Sekretaris, tugas:
1) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
2) Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat
3) Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
4) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan
5) Bersama ketua menandatangani setiap surat
6) Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi
7) Bertindak sebagai notulis dalam rapat.
Bendahara, tugas:
1) Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran
uang/biaya yang diperlukan
2) Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan pengeluaran uang untuk
pertanggung jawaban
3) Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan
4) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala

Ketua Bidang, tugas :


1) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan bidang yang menjadi tanggung
jawabnya
2) Melaksanakan kegiatan bidang yang diprogramkan
3) Memimpin rapat bidang
4) Menetapkan kebijaksanaan bidang dan mengambil keputusan berdasarkan
musyawarah dan mufakat
5) Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan bidang
kepada Ketua melalui koordinator

J. Keuangan
Keuangan OSIS diperloleh dari dana yang disediakan oleh sekolah, dan sumbangan
yang tidak mengikat serta usaha lain yang sah.

K. Forum Organisasi
Rapat-rapat :
a. Rapat Pleno perwakilan kelas adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota
perwakilan kelas. Rapat ini diadakan untuk :
o persiapan tatacara pemilihan ketua, seorang wakil ketua dan seorang sekretaris
o selalu berkonsultasi dengan Pembina
o pencalonan pengurus OSIS
o pemilihan pengurus OSIS
o penilaian laporan peranggungjawaban pemgurus OSIS pada akhir masa jabatan.
b. Rapat pengurus
o Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota pleno
pengurus OSIS
o Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang dihadiri oleh ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara dan penanggung jawab bidang keorganisasian
untuk membicarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sehari-
hari.
o Rapat koordinasi adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus inti dan penanggung
jawab bidang keorganisasian

L. Sasaran/Target Pembinaan.
Meningkatkan peran serta peserta didik dalam membina sekolah sebagai
wawasan wiyata mandala sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh yang
bertentangan dengan kebudayaan nasional
Menumbuhkan daya tangkal pada diri peserta didik terhadap pengaruh negatif
yang datang dari luar maupun dari dalam lingkungan sekolah.
BAB III
PROGRAM PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER

A. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam Program Kerja ini adalah sebagai
berikut:
1) Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di
bawah bimbingan Pembina Ekstrakurikuler dan Pelatih dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang
lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan
definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait
dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
2) Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang
tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
3) Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti
oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

B. Komponen Kegiatan Ekstrakurikuler


A. Visi
Mewujudkan berkembangnya potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
dan kemandirian peserta didik secara optimal melalui kegiatan- kegiatan di luar
kegiatan intrakurikuler.
B. Misi
1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.
2) Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara
optimal melalui kegiatan mandiri dan atau berkelompok.

C. Fungsi dan Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler


1. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler pada SMKS Syuhada Banjarmasin memiliki fungsi
sebagai berikut :
1) Fungsi pengembangan, yaitu mendukung perkembangan personal peserta
didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian
kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
2) Fungsi sosial, yaitu mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab
sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial,
praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
3) Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam
suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang
proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat
menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih
menarik bagi peserta didik.
4) Fungsi persiapan karir, yakni mengembangkan kesiapan karir peserta didik
melalui pengembangan kapasitas.

2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada SMKS Syuhada Banjarmasin
adalah:
1) Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
2) Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan
pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

D. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler pada SMKS Syuhada Banjarmasin dikembangkan dengan
prinsip sebagai berikut :
1) Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.
2) Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai
dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.
3) Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan
masing-masing.
4) Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam
suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.
5) Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk
berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.
6) Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.

E. Jenis dan Diskripsi Kegiatan Pembinaan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peran penting dalam mengembangkan watak
dan kepribadian peserta didik. Cakupan kompetensi peserta didik yang dikembangkan
dalam kegiatan ini meliputi : bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan
dalam kehidupan, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan
pemecahan masalah dan kemandirian. Dari beberapa uraian ini maka kegiatan
ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pola pendidikan karakter pada anak didik dapat
disalurkan melalui bidang dan jenis kegiatan sebagai berikut :
1. Bidang Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa :
1) Rohani Islam (ROIS)
Adalah suatu aktivitas yang dilakukan diluar jam pelajaran sekolah dalam
bidang rohani Islam untuk meningkatkan keyakinan, keimanan, penghayatan
dan pengamalan peserta didik tentang pengetahuan agama Islam sehingga
menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Tujuan ekstrakurikuler ROIS di SMKS Syuhada Banjarmasin adalah :
a) Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
b) Memberikan pemahaman lebih tentang wawasan keislaman
c) Meningkatkan ukhuwah islamiyah antara peserta didik SMKS
Syuhada Teknologi Banjarmasin
d) Melatih peserta didik untuk berorganisasi khususnya dalam Islam
e) Melatih peserta didik dalam berbagai kesenian Islam seperti Al-Banjari,
Qiro’ah, Kaligrafi dan sebagainya.

2. Bidang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara :


1) Pramuka
Kepramukaan pada hakekatnya adalah :
Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi
anak dan pemuda dibawah tanggung jawab orang dewasa
Yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar
lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka
Dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Gerakan
Pramuka bertujuan mendidik peserta didik dengan prinsip-prinsip dasar dan
metode kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat agar supaya menjadi
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi mental, moral, budi
pekerti dan kuat keyakinan beragamanya, tinggi kecerdasan dan
keterampilannya serta kuat dan sehat jasmaninya.
2) Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera)
Merupakan program pembinaan kepribadian peserta didik khususnya
pembinaan kedisiplinan, kemampuan bekerjasama dalam tim, mengolah emosi
dan ego, bertanggung jawab, sehat jasmani dan rohani serta masih banyak lagi
sisi positif yang dapat dikembangkan.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengusahakan dan mematapkan
pelaksanaan upacara di sekolah agar dapat berjalan dengan aman, tertib dan
lancar. Materi Latihan Paskibra meliputi : pemimpin upacara, pengatur
upacara, pembawa acara, pembawa naskah Pancasila, Pembaca Teks
Pembukaan UUD 1945, Pembaca janji siswa, pembaca do’a, pengibar
bendera, pemimpin pasukan, pengatur baris- berbaris, pengenalan
kepaskibraan, latihan dasar kepemimpinan dan permainan.

3) Bidang Minat dan Bakat:


Pemilihan jenis ekstrakulikuler ini berdasarkan minat yang diinginkan peserta
didik. Untuk sementara hanya ada dua ekstrakulikuler yang bentuknya
olahraga yaitu Futsal dan Badminton.

4) Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) :


 Mengelola sosial media sekolah
 Desain konten untuk di upload sosial media sekolah

F. Format Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk.
1) Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik secara perorangan.
2) Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.
3) Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas.
4) Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik antarkelas.
5) Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar
sekolah atau kegiatan lapangan.

G. Mekanisme Kegiatan Ekstrakurikuler


1. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti
oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang
tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik adalah Pramuka,
yang dalam pelaksanakan dilakukan secara blok yaitu pada kelas X dan
dilaksanakan secara klasikal serta bekerjasama dengan organisasi kepramukaan
sesuai jenjangnya yaitu Kwartir dan Kwarcab.
2. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat dipilih
oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Adapun jenis dan
macam kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan minat peserta didik
berdasarkan angket yang diedarkan setiap awal tahun pelajaran, yaitu sebagaimana
yang tersebut pada bagian E di atas.

H. Peranan dan Tugas Tenaga pendidik/Wali Kelas/Ketua Program


Keahlian/Kepala Sekolah
Dalam kegiatan ekstrakurikuler tugas tenaga pendidik/wali kelas/Ketua Program
keahlian/kepala sekolah antara lain memberikan rangsangan dan motivasi serta arahan
- arahan /pembinaan mulai dari persiapan, pelaksanaan, penilaian dan upaya
pengembangan. Selama kegiatan ekstrakurikuler berlangsung, peranan guru/wali
kelas/ketua Program Keahlian/kepala sekolah adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Motivator adalah memberikan rangsangan dan dorongan bagi peserta
didik agar dapat mau melakukan sesuatu secara perorangan, berpasangan,
kelompok maupun menurut rombongan belajar (klasikal).
2. Sebagai fasilitator/tutor adalah berperan memberikan materi dan membantu
kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler
3. Sebagai Dinamisator/akselelator adalah mendorong aktifitas peserta didik agar
dapat melakukan kegiatan yang lebih banyak dan lebih bervariasi dari segi
kualitas dan kreatifitas peserta didik.
4. Sebagai konselor adalah memberikan bimbingan dan menjadi nara sumber, tempat
berkonsultasi untuk kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan, penilaian, tidak
lanjut dan pengembangannya.

I. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Dilaksanakan setelah atau sesudah jam pelajaran (KBM) berlangsung dan atau
pada saat jam KBM sesuai kebutuhan dan dengan persetujuan Wakakur.
2) Ekstrakurikuler Wajib (Pramuka) harus diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X
secara klasikal sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Pembina dan Pelatih.
3) Seluruh peserta didik kelas X dan XI dapat memilih salah satu dari kegiataan
ekstrakurikuler pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya.
4) Peserta didik kelas XII tidak diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
5) Kegiatan ekstrakurikuler wajib dihentikan untuk melaksanakan sholat pada saat
waktu sholat tiba.
6) Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat persetujuan Wakasis serta
Kepala Sekolah.
7) Kegiatan ekstrakurikuler di liburkan satu minggu menjelang Ulangan Akhir
Semester, dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK).
8) Kegiatan ekstrakurikuler wajib didampingi oleh pembina/pelatih.
J. Prosedur Kerja
Jenis Kegiatan Uraian Waktu
Pelaksanaan
Penyusunan Program Kepala sekolah dan Wakasis menyusun Sebelum awal
program ekstrakulikuler yang didalamnya tahun pelajaran
terdapat jenis-jenis ekstrakulikuler yang
ditawarkan, Pembina ekstrakulikuler, Jadwal
ekstrakulikuler, dan program pengadaan
sarana dan prasarana ekstrakulikuler seluruh
jenis ekstrakulikuler.
Pengumuman Jenis Promosi jenis kegiatan ekstrakurikuler Awal tahun
Ektrakulikuler dilakukan kepada peserta didik baru pada saat pelajaran
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) dan diikuti dengan penyebaran
angket kepada peserta didik untuk
menentukan pilihan jenis ekstra yang akan
diikuti. Hasil pengumpulan angket disusun
berdasarkan jenis ekstrakurikuler dan
selanjutnya diberikan kepada para pembina
eksrakurikuler.
Penandatanganan Komitmen peserta didik dalam mengikuti Awal tahun
surat pernyataan kegiatan ekstrakulikuler yang di pilih. pelajaran
Penyusunan Absen Pembina Ekstrakulikuler wajib mendata Awal tahun
kehadiran peserta (presensi) dan melaporkan pelajaran
kepada Pembina bidang dan atau Wakasis
secara periodik.
Penyusunan Program Pembina menyusun program kegiatan Awal tahun
ekstrakulikuler masing-masing sebagai pelajaran
panduan dalam melaksanakan
ekstrakulikuler.
RAPB sekolah (BOS, BOSDA, dll), RAPB Pokja Kesiswaan, Iuran peserta didik,
iuran peserta maupun sumber-sumber lain yang relevan (hadiah, sponsorship).

K. Pembina Ekstrakurikuler
Adalah orang yang diberti tanggung jawab mengendalikan jalannya kegiatan
ekstrakurikuler berdasarkan bidang ekstrakurikuler yang diberikan kepadanya serta
mengontrol kehadiran anak/peserta didik/peserta dan pelatih agar kegiatan tersebut
berjalan dengan baik untuk itu perlu dilakukan sebagai berikut :
1. Melakukan pengecekan peserta didik dan pelatih dan melaporkan kepada
koordinator ekstrakurikuler
2. Membuat rencana program kegiatan jangka pendek dan jangka panjang selama 1
tahun yang dibicarakan dengan pelatih kegiatan
3. Menentukan target-target yang akan dicapai bersama pelatih dalam satu tahun,
seperti target juara dll
4. Menentukan jadwal kegiatan latihan rutin maupun yang sifatnya tidak rutin
(seperti kunjungan, eksebisi atau lainnya) dan atau pertandingan persahabatan
5. Mengadakan evaluasi internal bidangnya bersama pelatih dan dilaporkan kepada
koordinator
6. Membuat plan A (pokok) dan plan B (alternatif) sesuai bidang ekstrakurikuler
masing-masing

No Nama Keterangan

1 Rahmi Hidayat, ST, M.Pd Tahsin


2 Badryantoni, S.Pd.I, Gr, M.Pd Tahsin
3 Ilham, S.Pd Pramuka
4 Maulidi Ariski, S.T Futsal
5 Ibnu Yaser, ST Badminton

L. Pelatih Ekstrakurikuler
Adalah orang yang ditunjuk berdasarkan surat tugas dari Kepala Sekolah dan
memberikan kemampuannya kepada anak didik sesuai dengan rencana programnya
dan kepadanya diberikan kewenangan melatih sesuai bidangnya masing-masing,
untuk itu perlu melakukan hal berikut ini :
1. Membuat program kerja selama satu tahun bersama pembina kegiatan
2. Membuat target-target yang akan dicapai bersama pembina selama satu tahun
berjalan
3. Memberikan latihan secara baik dan benar sesuai dengan kaidah ekstrakurikuler
masing-masing.
4. Mengenal peserta didiknya dan menjaga hubungan emosional dan keakraban
dengan peserta didiknya dengan pembina dan semua yang termasuk dalam
kepengurusan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan norma dan kaidah yang
berlaku
5. Memberikan laporan kegiatan kepada pembinanya baik diminta maupun tidak
diminta satu bulan sekali
6. Bertanggung jawab penuh terhadap anak didiknya
7. Bila pelatih berhalangan hadir diharapkan memberitahu pembina sehari sebelum
dan atau ada pengganti yang ahli dibinganya
8. Membuat plan A (pokok) dan plan B (alternatif sesuai bidang ekstrakurikulernya
masing-masing
9. Menjaga tata kesopanan sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang dikembangkan
di SMKS Syuhada Banjarmasin
10. Bila ada pembelian kostum atau atribut lainnya yang dibebankan kepada peserta
didik harus sepengetahuan pembina dan koordinator ekstrakurikuler.

No Nama Keterangan

1 Rahmi Hidayat, ST, M.Pd Tahsin


2 Badryantoni, S.Pd.I, Gr, M.Pd Tahsin
3 Mahlina Pramuka
4 Maulidi Ariski, S.T Futsal
5 Ibnu Yaser, ST Badminton

M. Penilaian dan Tindak Lanjut Kegiatan Ekstrakurikuler


Penilaian dilakukan oleh Pembina Esktrakurikuler bersama Pelatih setiap akhir
semester dan diserahkan kepada Wali Kelas dan atau Pokja Kurikulum bersamaan
dengan pelaksanaan Ujian Akhir Semester. Bentuk nilai adalah Nilai Kualitatif
dengan kategori sebabagi berikut :

Predikat Kriteria
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang

Peserta Didik wajib meperoleh nilai minimal “Baik” pada ekstrakurikuler wajib yaitu
Pramuka pada setiap semesternya dan nilai yang diperoleh berpengaruh terhadap
kenaikan kelas Peserta Didik. Bagi Peserta Didik yang belum mencapai nilai minimal
perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.
BAB IV
PROGRAM PELAKSANAAN DAN PENERAPAN

TATA TERTIB PESERTA DIDIK

A. Pengertian
Menurut Depdikbud (1989) pengertian tata tertib sekolah adalah aturan atau
peraturan yang baik dan merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten (tatap azas) dari
peraturan yang ada. Menurut Mulyono (2000) tata tertib adalah kumpulan aturan–
aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat anggota masyarakat. Aturan–aturan
ketertiban dalam keteraturan terhadap tata tertib sekolah, meliputi kewajiban,
keharusan dan larangan–larangan.
Tata tertib sekolah merupakan patokan atau standar untuk hal–hal tertentu.
Sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
158/C/Kep/T.81 Tanggal 24 September 1981 (Tim Dosen Jurusan Administrasi
Pendidikan FIP IKIP Malang, 1989:145) ketertiban berarti kondisi dinamis yang
menimbulkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam tata hidup bersama
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Ketertiban sekolah tersebut dituangkan dalam
sebuah tata tertib sekolah.
Secara umum tata tertib sekolah dapat diartikan sebagai ikatan atau aturan yang
harus dipatuhi setiap warga sekolah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Pelaksanaan tata tertib sekolah akan dapat berjalan dengan baik jika Guru, aparat
sekolah dan peserta didik telah saling mendukung terhadap tata tertib sekolah itu
sendiri, kurangnya dukungan dari peserta didik akan mengakibatkan kurang berartinya
tata tertib sekolah yang diterapkan di sekolah.
Tata Tertib Sekolah yang selanjutnya disebut Tata Tertib Peserta didik SMKS
Syuhada Banjarmasin :

1. Dibuat berdasarkan Norma Agama, Norma Hukum, Norma Susila dan Kesopanan
dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, sebagai upaya menciptakan Susana yang
kondusif dalam kegiatan belajar mengajar
2. Tata tertib peserta didik dimaksudkan sebagai rambu-rambu bagi peserta didik
dalam berperilaku, kerajinan dan kerapian di sekolah agar dapat menunjang
kegiatan pendidikan yang efektif
3. Setiap peserta didik wajib mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang
tercantum dalam tata tertib peserta didik.

B. Maksud dan Tujuan


Kedisiplinan, kerapian dan ketertiban di lingkungan sekolah memang sangatlah
penting. Oleh sebab itu kedisiplinan, kerapian dan ketertiban perlu kita atur dalam
sebuah tatanan yang biasa kita sebut dengan tata tertib peserta didik. Adapun
dibuatnya tata tertib tersebut memiliki dua tujuan yaitu :
1) Secara khusus memiliki tujuan supaya Kepala Sekolah bisa menciptakan
suasana yang kondusif bagi semua warga sekolah,
2) supaya para tenaga pendidikbisa melaksanakan proses belajar mengajar
dengan optimal,
3) supaya tercipta kerja sama di antara para orang tua dengan sekolah dalam
mengemban tugas pendidikan.
4) Secara umum tata tertib peserta didik bertujuan agar terlaksananya kurikulum
secara baik serta bisa menunjang peningkatan mutu pendidikan di dalam
sekolah.

C. Sasaran
Sasaran Pembinaan adalah seluruh peserta didik SMKS Syuhada Banjarmasin.

D. Hasil Yang Diharapkan


1) Kepala Sekolah, Ketua Program Keahlian, Tenaga pendidik dan lainya bisa
menciptakan suasana yang kondusif bagi semua warga sekolah,
2) Proses belajar mengajar berlangsung dengan optimal,
3) Terciptanya kerja sama di antara para orang tua dengan sekolah dalam mengemban
tugas pendidikan.
4) Terlaksananya kurikulum secara baik serta bisa menunjang peningkatan mutu
pendidikan di dalam sekolah.

E. Tata Tertib Peserta didik SMKS Syuhada Banjarmasin


Secara rinci tata tertib peserta didik SMKS Syuhada Banjarmasin sebagai berikut :
BAB V
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling


Tenaga pendidik Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah tenaga
pendidikyag mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh
dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik.
Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan Tenaga pendidik Bimbingan dan
Konseling atau Konselor dalam menyusun rencana pelayanan bimbingan dan
konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses
dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling serta melakukan perbaikan tindak lanjut
memanfaatkan hasil evaluasi.

B. Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling


Pedoman bimbingan dan konseling mencakup komponen-komponen berikut ini.
1. Jenis Layanan meliputi :
a) Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan
pendidikan bagi peserta didik baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari,
untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran di
lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
b) Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c) Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman
minat, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah,
objektif dan bijak.
Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan
atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang
berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat
sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai
dengan potensi dan peminatan dirinya.
d) Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya
melalui prosedur perseorangan.
e) Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan
sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta
melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji
melalui dinamika kelompok.
f) Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang
dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika
kelompok.
g) Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman,
dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga
sesuai dengan tuntutan karakter- cerdas yang terpuji.
h) Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan
dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
i)Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak
diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.

2. Kegiatan Pendukung Layanan meliputi:


a) Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri
peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik
tes maupun non-tes.
b) Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c) Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik
dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah
peserta didik melalui pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d) Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan
dengan orang tua dan atau anggota keluarganya.
e) Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan
pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi,
kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
f) Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli
yang dimaksud.
3. Format Layanan meliputi:
a) Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
peserta didik secara perorangan.
b) Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c) Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d) Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau
lapangan.
e) Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan
kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.
f) Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan peserta didik melalui media dan/ atau saluran jarak jauh,
seperti surat dan sarana elektronik.

4. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling


a) Program Layanan
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada
lima jenis program layanan yang disusun dan diselenggarakan dalam
pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut :
b) Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing
kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
c) Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran
program tahunan.
d) Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran
program semesteran.
e) Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran
program bulanan.
f) Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian
merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan
atau Rencana Program Layanan dan/atau Satuan Kegiatan Pendukung atau
Rencana Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dan konseling.
5. Penyelenggaraan Layanan
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Tenaga
pendidikBimbingan dan Konseling atau Konselor bertugas dan berkewajiban
menyelenggarakan layanan yang mengarah pada (1) pelayanan dasar, (2)
pelayanan pengembangan, (3) pelayanan peminatan studi, (4) pelayanan teraputik,
dan (5) pelayanan diperluas.
1. Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya
kebutuhan peserta didik yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan
dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-
emosional. Orang tua, tenaga pendidikdan orang-orang yang dekat
(significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan
kebutuhan dasar peserta didik. Dalam hal ini, Tenaga pendidikBimbingan
dan Konseling atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak
langsung dan mendorong para significant persons berperan optimal dalam
memenuhi kebutuhan paling elementer peserta didik.
2. Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi
peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkem-
bangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik peserta
didik akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan
wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi
pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa
depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya merupakan
pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-
satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran
dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap peserta didik.
Dalam hal ini, pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh
Tenaga pendidik Bimbingan dan Konseling atau Konselor selalu diarahkan
dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan peserta didik.
3. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Peserta
didik, yaitu pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi
kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini
terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan
menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung)
yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan
peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula
dengan aspek- aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
4. Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang
diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan
pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat
terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga,
kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta
didik, Tenaga pendidikBimbingan dan Konseling atau Konselor memiliki
peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Tenaga
pendidikBimbingan dan Konseling atau Konselor dapat menjangkau
aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan pelayanan
peminatan.
5. Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri peserta
didik pada satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang
tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan
kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan
suskesnya tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran,
optimalisasi pengembangan potensi peserta didik. Pelayanan diperluas ini
dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan
pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik
tersebut di atas.

6. Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan


Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung bimbingan dan
konseling) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran
berlangsung) dan/atau di luar kelas (di luar jam pembelajaran)
a) Di dalam jam pembelajaran:
Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan
belajar peserta didik dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan
informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam
kelas.
Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas
(rombongan belajar per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
b) Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan
konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
c) Di luar jam pembelajaran:
 Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan peserta didik dilaksanakan
untuk layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok,
konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya
yang dapat dilaksana-kan di luar kelas.
 Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di
luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam
pembelajaran tatap muka dalam kelas.
 Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembe-
lajaran satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada
pimpinan satuan pendidikan.

C. Pihak Yang Terlibat


Pelaksana utama pelayanan bimbingan dan konseling adalah tenaga pendidik
bimbingan dan Konseling yang dalam pelaksanaan bekerjasama dengan Tenaga
pendidik mata pelajaran, wali kelas dan ketua program keahlian.
Sasaran Bimbingan Penyuluhan
No Nama Jumlah Kelas Jumlah Peserta Jumlah
Kelas Didik Jam
1 Ilham, S.Pd 10 X TAB A 24
X TAB B 25
X TAB C 23
X TKR 39
XI TAB A 24
XI TAB B 24
XI TKR A 20
XI TKR B 22
XII TAB 23
XII TAB 27

BAB VI
PENUTUP

Demikian Program Kerja Pembinaan Kesiswaan yang merupakan upaya program


pengembangan potensi diri peserta didik di SMKS Syuhada Banjarmasin Tahun Pelajaran
2023/2024 dengan harapan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan.
Program Kerja ini tidak mungkin bisa terlaksana tanpa adanya dukungan dari semua pihak.
Oleh karena itu upaya pemahaman terhadap program kerja ini dapat diupayakan secara
maksimal demi terwujudnya Visi dan Misi SMKS Syuhada Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai