KESISWAAN
Disusun oleh:
WAKIL KEPALA SEKOLAH BAGIAN KESISWAAN
SMK FAJAR DEPOK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan semakin hari dirasakan semakin komplek seiring
dengan perkembangan kebutuhan akan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di
segala bidang. Disisi lain kebijakan pendidikan yang terus berubah dari waktu ke waktu
juga merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah. Disamping itu lembaga pendidikan
menghadapai pengaruh eksternal yang sangat dahsyat seperti keterbukaan informasi,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Oleh karena itu melalui perubahan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan diharapkan institusi pendidikan akan dapat
mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar
negara kita yaitu mencerdaskan kebidupan bangsa dan negara.
Dengan kondisi seperti saat ini, sudah barang tentu pengelolaan kesiswaan
memerlukan kerja keras dari semua pihak, maka perlu disusun program kerja kesiswaan
sebagai pedoman dalam pelaksanaannya dengan ruang lingkup pembinaan yakni; 1).
Program pembinaan OSIS, 2) Program Pembinaan Ekstrakurikuler, 3) Program
Pelaksanaan dan Penerapan Tata Tertib Siswa, 4) Program Bimbingan dan Konseling.
B. Tujuan
1. Membentuk Generasi Bangsa yang cerdas, terampil, berakhlak mulia, berbudi
pekerti luhur dan berkarakter.
2. Menggali potensi minat dan bakat siswa sehingga timbul kecakapan hidup (life
skiill) yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
3. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.
4. Meningkatan apresiasi dan penghayatan seni.
5. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara dengan berdasarkan Pancasila.
6. Meningkatkan kesegaran jasmani dan daya kreasi siswa untuk memantapkan
keseimbangan antara pertumbuhan jasmani dan rohani.
7. Menumbuhkan sikap mandiri dan wirausaha.
D. Sasaran Pembinaan
Sasaran Pembinaan adalah Seluruh Siswa SMK Fajar Depok.
2. Mampu meningkatkan prestasi siswa sesuai bakat dan minat siswa baik akademik
maupun non akademik.
F. Strategi Pembinaan
1. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Depok.
2. Melakukan koordinasi dengan Dinas/Badan lain yang memiliki program berkaitan
dengan upaya meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
3. Melakukan koordinasi dengan Komite Sekolah.
4. Difasilitasi dan dibimbing oleh:
1) Guru Mata Pelajaran
2) Wali Kelas
3) Ketua Program Keahlian
4) Pembina OSIS
5) Pembina Ekstrakurikuler
6) Berkoordinasi dengan guru BP/BK untuk memberikan pelayanan Konseling
Ooooo+++++ooooO
BAB II
PROGRAM PEMBINAAN OSIS
A. Pengertian
Satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan
dan pengembangan kesiswaan adalah Organisasi Intra Sekolah disingkat OSIS. OSIS
bersifat intra sekolah, artinya tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah
lain, dan tidak menjadi Bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Karena OSIS
merupakan wadah organisasi siswa di sekolah. Oleh karena itu setiap siswa secara
otomatis menjadi anggota OSIS. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan
keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.
B. Tujuan
Setiap organisasi selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS
ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain:
1. Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa.
2. Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam mengambil
keputusan yang tepat.
3. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek
kemajuan budaya bangsa.
4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam
era globalisasi.
5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara
mandiri, berpikir logis dan demokratis.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya
artistic, budaya dan intelektual.
7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
C. Materi Pembinaan
Materi pembinaan kesiswaan (OSIS) mencakup:
1. Pembinaan Bidang Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2. Pembinaan Bidang Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia;
3. Pembinaan Bidang Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara;
4. Pembinaan Bidang Prestasi Akademik dan Olahraga;
5. Pembinaan Bidang Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Kepekaan;
dan Toleransi Sosial Dalam Konteks Masyarakat Plural;
6. Pembinaan Bidang Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan;
7. Pembinaan Bidang Kualitas Jasmani, Kesehatan dan Gizi Berbasis Sumber Gizi Yang
Terdiversifikasi;
8. Pembinaan Bidang Apresiasi Seni dan Budaya;
9. Pembinaan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); dan
10. Pembinaan Bidang Komunikasi Dalam Bahasa Inggris.
2. Staff Administrasi:
a. Membantu penyiapan kebutuhan administrasi/persuratan Pokja Kesiswaan/OSIS.
b. Membantu penyiapan sarana dan prasarana kegiatan OSIS.
c. Membantu pendistribusian dan penyimpanan dokumentasi Pokja Kesiswaan/OSIS.
3. Bendahara:
a. Membantu Pengelolaan kebutuhan Keuangan Pokja Kesiswaan/OSIS.
b. Membantu penyiapan sarana dan prasarana kegiatan OSIS.
c. Membantu pendistribusian Biaya-biaya Pokja Kesiswaan/OSIS.
d. Membantu Pelaporan Keuangan Pokja Kesiswaan/OSIS.
4. Pembina Bidang Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa:
a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing- masing;
c. Memperingati hari-hari besar keagamaan;
d. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
e. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama;
f. Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan; dan
g. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah.
10. Pembina Bidang Kualitas Jasmani, Kesehatan dan Gizi Berbasis Sumber Gizi
yang Terdiversifikasi:
a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat;
c. Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);
d. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
(narkoba), minuman keras, merokok, dan HIV AIDS;
e. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja;
f. Melaksanakan hidup aktif; dan
g. Melakukan diversifikasi pangan dan pengamanan jajan anak sekolah.
No Nama Keterangan
1. Nunuk Anita W, S.E Koordinator Pembina
2. Novi Nuraini, S.E Staff Administrasi, Keuangan
3. Dra. Nunu Hanisa Dahlan, Bidang keimanan dan ketakwaan terhadap
S.Pd Tuhan Yang Maha Esa
4. Oman Hidayaturohman, S.Pd Bidang budi pekerti luhur atau Akhlak
mulia
5. Abdu Roliya, S.E Bidang kepribadian unggul, wawasan
kebangsaan, dan bela Negara
6. Artur Rukita, S.Pd Bidang prestasi akademik dan olahraga
7. Oman Hidayaturohman, S.Pd Bidang demokrasi, hak asasi manusia,
pendidikan politik, kepekaan dan toleransi
10ocial dalam konteks masyarakat plural
8. Dea Hidayani, S.Pd Bidang kreativitas, keterampilan dan
kewirausahaan
Bidang kualitas jasmani, kesehatan dan gizi
berbasis sumber gizi yang
Terdiversifikasi
9. Maulana Dwi, S.Pd Bidang Apresiasi Seni dan budaya
10 Dennis Rieza P S.Kom Bidang teknologi informasi dan komunikasi
(TIK)
Bidang komunikasi dalam bahasa Inggris
F. Pengurus OSIS
Pengurus OSIS terdiri atas:
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Dan seluruh penanggung jawab masing-masing bidang keorganisasian OSIS yang
meliputi:
a. Bidang Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Bidang Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia
c. Bidang Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara
d. Bidang Prestasi Akademik dan Olahraga
e. Bidang Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup,
Kepekaan dan Toleransi Sosial Dalam Konteks Masyarakat Plural
f. Bidang Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan
g. Bidang Kualitas Jasmani, Kesehatan dan Gizi Berbasis Sumber Gizi Yang
Terdiversifikasi
h. Bidang Apresiasi Seni dan Budaya
i. Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
j. Bidang Komunikasi Dalam Bahasa Inggris
H. Kewajiban Pengurus
1. Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga OSIS.
2. Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya.
3. Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif.
4. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan
tembusannya kepada Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya.
5. Selalu berkonsultasi dengan Pembina.
3. Sekretaris, tugas:
a. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan.
b. Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat.
c. Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan
dengan pelaksanaan kegiatan.
d. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan.
e. Bersama ketua menandatangani setiap surat.
f. Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi.
g. Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris.
J. Keuangan
Keuangan OSIS diperloleh dari dana yang disediakan oleh sekolah, dan sumbangan yang
tidak mengikat serta usaha lain yang sah.
K. Forum Organisasi
Rapat-rapat:
1. Rapat Pleno perwakilan kelas adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota perwakilan
kelas. Rapat ini diadakan untuk:
a. Persiapan tatacara pemilihan ketua, seorang wakil ketua dan seorang sekretaris
b. Pencalonan pengurus OSIS
c. Pemilihan pengurus OSIS
d. Penilaian laporan peranggungjawaban pemgurus OSIS pada akhir masa jabatan
2. Rapat pengurus
a. Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota pleno pengurus
OSIS.
b. Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang dihadiri oleh ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara dan penanggung jawab bidang keorganisasian untuk
membicarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
c. Rapat koordinasi adalah rapat yang dihadiri oleh sah serang wakil pengurus inti
dan penanggung jawab bidang keorganisasian.
L. Sasaran/Target Pembinaan
1. Meningkatkan peran serta siswa dalam membina sekolah sebagai wawasan wiyata
mandala sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh yang bertentangan dengan
kebudayaan nasional.
2. Menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa terhadap pengaruh negatif yang datang
dari luar maupun dari dalam lingkungan sekolah.
Ooooo+++++ooooO
BAB III
PROGRAM PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER
A. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam Program Kerja ini adalah sebagai berikut:
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar
jam belajar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah
bimbingan Guru Pembina Ekstrakurikuler dan Pelatih dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih
luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi
tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas
belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
2. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
3. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
1. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler pada SMK Fajar Depok memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi pengembangan, yaitu mendukung perkembangan personal peserta didik
melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan
untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
b. Fungsi sosial, yaitu mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan
sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
c. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana
rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses
perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan
kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta
didik.
d. Fungsi persiapan karir, yakni mengembangkan kesiapan karir peserta didik
melalui pengembangan kapasitas.
2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada SMK Fajar Depok adalah:
a. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
b. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya.
F. Format Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk.
1. Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh peserta didik secara perorangan.
2. Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh kelompok-kelompok peserta didik.
3. Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh peserta didik dalam satu kelas.
4. Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh peserta didik antarkelas.
5. Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan lapangan.
G. Mekanisme Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan kaitan
kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler
pilihan.
H. Peranan dan Tugas Guru / Wali Kelas / Ketua Program Keahlian / Kepala Sekolah
Dalam kegiatan ekstrakurikuler tugas guru/wali kelas/ketua program keahlian/kepala
sekolah antara lain memberikan rangsangan dan motivasi serta arahan-arahan
/pembinaan mulai dari persiapan, pelaksanaan, penilaian dan upaya pengembangan.
Selama kegiatan ekstrakurikuler berlangsung, peranan guru/wali kelas/ketua program
keahlian/kepala sekolah adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Motivator
Memberikan rangsangan dan dorongan bagi siswa agar dapat mau melakukan
sesuatu secara perorangan, berpasangan, kelompok maupun menurut rombongan
belajar (klasikal).
2. Sebagai fasilitator/tutor
Berperan memberikan materi dan membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa
dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.
3. Sebagai Dinamisator/akselelator
Mendorong aktifitas siswa agar dapat melakukan kegiatan yang lebih banyak dan
lebih bervariasi dari segi kualitas dan kreatifitas siswa.
4. Sebagai konselor
Memberikan bimbingan dan menjadi nara sumber, tempat berkonsultasi untuk
kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan, penilaian, tidak lanjut dan
pengembangannya.
I. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Dilaksanakan setelah atau sesudah jam pelajaran (KBM) berlangsung dan atau pada
saat jam KBM sesuai kebutuhan dan dengan persetujuan WK Kurikulum.
2. Ekstrakurikuler Wajib (Pramuka) harus diikuti oleh seluruh siswa kelas X secara
klasikal sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Pembina dan Pelatih.
3. Seluruh siswa kelas X dan XI dapat memilih salah satu dari kegiataan
ekstrakurikuler pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya.
4. Siswa kelas XII tidak diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
5. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dihentikan untuk melaksanakan sholat pada saat
waktu sholat tiba.
6. Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat persetujuan pembina bidang dan
WK Kesiswaan serta Kepala Sekolah.
7. Kegiatan ekstrakurikuler di liburkan satu minggu menjelang Ulangan Akhir
Semester, dan Ujian Nasional.
8. Kegiatan ekstrakurikuler wajib didampingi oleh pembina/pelatih.
J. Prosedur Kerja
K. Pendanaan
Sumber pendanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah berasal dari Pemerintah melalui RAPB
sekolah (BOS, BOSDA, dll), RAPB Pokja Kesiswaan, Iuran siswa, iuran peserta maupun
sumber-sumber lain yang relevan (hadiah, sponsorship).
L. Pembina Ekstrakurikuler
Adalah orang yang diberti tanggung jawab mengendalikan jalannya kegiatan
ekstrakurikuler berdasarkan bidang ekstrakurikuler yang diberikan kepadanya serta
mengontrol kehadiran anak/siswa/peserta dan pelatih agar kegiatan tersebut berjalan
dengan baik untuk itu perlu dilakukan sebagai berikut:
1. Melakukan pengecekan siswa dan pelatih dan melaporkan kepada koordinator
ekstrakurikuler.
2. Membuat rencana program kegiatan jangka pendek dan jangka panjang selama 1
tahun yang dibicarakan dengan pelatih kegiatan.
3. Menentukan target-target yang akan dicapai bersama pelatih dalam satu tahun, seperti
target juara dll.
4. Menentukan jadwal kegiatan latihan rutin maupun yang sifatnya tidak rutin (seperti
kunjungan, eksebisi atau lainnya) dan atau pertandingan persahabatan.
5. Mengadakan evaluasi internal bidangnya bersama pelatih dan dilaporkan kepada
koordinator.
6. Membuat plan A (pokok) dan plan B (alternatif) sesuai bidang ekstrakurikuler
masing-masing.
No Nama Keterangan
Peserta Didik wajib meperoleh nilai minimal “Baik” pada Ekstrakurikuler Wajib yaitu
Pramuka pada setiap semesternya dan Nilai yang diperoleh berpengaruh terhadap
kenaikan kelas Peserta Didik. Bagi Peserta Didik yang belum mencapai nilai minimal
perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.
Ooooo+++++ooooO
BAB IV
PROGRAM PELAKSANAAN DAN PENERAPAN TATA TERTIB SISWA
A. Pengertian
Menurut Depdikbud (1989) pengertian tata tertib sekolah adalah aturan atau peraturan
yang baik dan merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten (tatap azas) dari peraturan
yang ada. Menurut Mulyono (2000) tata tertib adalah kumpulan aturan–aturan yang
dibuat secara tertulis dan mengikat anggota masyarakat. Aturan–aturan ketertiban dalam
keteraturan terhadap tata tertib sekolah, meliputi kewajiban, keharusan dan larangan–
larangan.
Tata tertib sekolah merupakan patokan atau standar untuk hal–hal tertentu. Sesuai
dengan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
158/C/Kep/T.81 Tanggal 24 September 1981 (Tim Dosen Jurusan Administrasi
Pendidikan FIP IKIP Malang, 1989:145) ketertiban berarti kondisi dinamis yang
menimbulkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam tata hidup bersama
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Ketertiban sekolah tersebut dituangkan dalam sebuah
tata tertib sekolah.
Secara umum tata tertib sekolah dapat diartikan sebagai ikatan atau aturan yang harus
dipatuhi setiap warga sekolah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Pelaksanaan tata tertib sekolah akan dapat berjalan dengan baik jika Guru, aparat sekolah
dan siswa telah saling mendukung terhadap tata tertib sekolah itu sendiri, kurangnya
dukungan dari siswa akan mengakibatkan kurang berartinya tata tertib sekolah yang
diterapkan di sekolah.
Tata Tertib Sekolah yang selanjutnya disebut Tata Tertib Siswa SMK Fajar Depok:
1. Dibuat berdasarkan Norma Agama, Norma Hukum, Norma Susila dan Kesopanan
dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, sebagai upaya menciptakan Susana yang
kondusif dalam kegiatan Belajar mengajar.
2. Tata Tertib Siswa dimaksudkan sebagai rambu-rambu bagi siswa dalam berperilaku,
kerajinan dan kerapian di sekolah agar dapat menunjang kegiatan Pendidikan yang
efektif.
3. Setiap siswa wajib mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang tercantum
dalam Tata Tertib Siswa.
B. Maksud dan Tujuan
Kedisiplinan, kerapian dan ketertiban di lingkungan sekolah memang sangatlah
penting. Oleh sebab itu kedisiplinan, kerapian dan ketertiban perlu kita atur dalam sebuah
tatanan yang biasa kita sebut dengan Tata Tertib Siswa. Adapun dibuatnya tata tertib
tersebut memiliki dua tujuan yaitu :
1. Secara khusus memiliki tujuan supaya Kepala Sekolah bisa menciptakan suasana yang
kondusif bagi semua warga sekolah.
2. supaya para guru bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan optimal,
3. supaya tercipta kerja sama di antara para orang tua dengan sekolah dalam mengemban
tugas pendidikan.
4. Secara umum Tata Tertib Siswa bertujuan agar terlaksananya kurikulum secara baik
serta bisa menunjang peningkatan mutu pendidikan di dalam sekolah.
C. Sasaran
Sasaran Pembinaan adalah Seluruh Siswa SMK Fajar Depok
Ooooo+++++ooooO
BAB V
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
a. Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen
bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua
dan atau anggota keluarganya.
e. Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
f. Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah
peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud.
f. Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan
sarana elektronik.
5. Penyelenggaraan Layanan
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor bertugas dan berkewajiban menyelenggarakan layanan yang
mengarah pada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3) pelayanan
peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
Ooooo+++++ooooO
BAB VI
PENUTUP
Mengetahui:
Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan,