Anda di halaman 1dari 32

PROGRAM KERJA

KESISWAAN

SMK FAJAR DEPOK


TAHUN PELAJARAN 2019 – 2020

Disusun oleh:
WAKIL KEPALA SEKOLAH BAGIAN KESISWAAN
SMK FAJAR DEPOK
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan semakin hari dirasakan semakin komplek seiring
dengan perkembangan kebutuhan akan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di
segala bidang. Disisi lain kebijakan pendidikan yang terus berubah dari waktu ke waktu
juga merupakan tantangan tersendiri bagi sekolah. Disamping itu lembaga pendidikan
menghadapai pengaruh eksternal yang sangat dahsyat seperti keterbukaan informasi,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Oleh karena itu melalui perubahan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan diharapkan institusi pendidikan akan dapat
mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar
negara kita yaitu mencerdaskan kebidupan bangsa dan negara.

Kehidupan yang sarat kompetitif menuntun kemampuan untuk beradabtasi dalam


segala aspek sendi kehidupan. Tentunya sumberdaya manusia menjadi landasan sentral
agar mampu menyesuaikan dengan warna kehidupan ini. Sumber Daya Manusia (SDM)
yang cerdas, terampil, berakhlak mulia, berkarakter dan mampu hidup bersaing harus
diprogramkan secara terstruktur, berkesinambungan dan dievaluasi secara berkala. Hal
ini sangat penting karena perubahan-perubahan akibat perkembangan ilmu pegetahuan
dan teknologi serta komunkasi mulai tergeser sedikit demi sedikit dari karakter bangsa
kita yang sesungguhnya.

Dengan kondisi seperti saat ini, sudah barang tentu pengelolaan kesiswaan
memerlukan kerja keras dari semua pihak, maka perlu disusun program kerja kesiswaan
sebagai pedoman dalam pelaksanaannya dengan ruang lingkup pembinaan yakni; 1).
Program pembinaan OSIS, 2) Program Pembinaan Ekstrakurikuler, 3) Program
Pelaksanaan dan Penerapan Tata Tertib Siswa, 4) Program Bimbingan dan Konseling.

B. Tujuan
1. Membentuk Generasi Bangsa yang cerdas, terampil, berakhlak mulia, berbudi
pekerti luhur dan berkarakter.
2. Menggali potensi minat dan bakat siswa sehingga timbul kecakapan hidup (life
skiill) yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
3. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.
4. Meningkatan apresiasi dan penghayatan seni.
5. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara dengan berdasarkan Pancasila.
6. Meningkatkan kesegaran jasmani dan daya kreasi siswa untuk memantapkan
keseimbangan antara pertumbuhan jasmani dan rohani.
7. Menumbuhkan sikap mandiri dan wirausaha.

C. Ruang Lingkup Pembinaan Kesiswaan


1. Program Pembinaan OSIS.
2. Program Pembinaan Ekstrakurikuler.
3. Program pelaksanaan dan penerapan Tata Tertib Siswa.
4. Program Bimbingan dan Konseling.

D. Sasaran Pembinaan
Sasaran Pembinaan adalah Seluruh Siswa SMK Fajar Depok.

E. Hasil Yang Diharapkan


1. Mampu melahirkan insan cerdas yang memiliki IPTEKS dan IMTAQ, berkualitas,
kompetitif, berdedikasi, berkarakter, mandiri dan profesional.

2. Mampu meningkatkan prestasi siswa sesuai bakat dan minat siswa baik akademik
maupun non akademik.

3. Mampu meningkatkan pelayanan pendidikan kepada siswa melalui jalur pembinaan


penyelamatan siswa dari bahaya perilaku menyimpang di kalangan siswa dan jalur
pemberdayaan potensi diri.

F. Strategi Pembinaan
1. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Depok.
2. Melakukan koordinasi dengan Dinas/Badan lain yang memiliki program berkaitan
dengan upaya meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
3. Melakukan koordinasi dengan Komite Sekolah.
4. Difasilitasi dan dibimbing oleh:
1) Guru Mata Pelajaran
2) Wali Kelas
3) Ketua Program Keahlian
4) Pembina OSIS
5) Pembina Ekstrakurikuler
6) Berkoordinasi dengan guru BP/BK untuk memberikan pelayanan Konseling

Ooooo+++++ooooO
BAB II
PROGRAM PEMBINAAN OSIS

A. Pengertian
Satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan
dan pengembangan kesiswaan adalah Organisasi Intra Sekolah disingkat OSIS. OSIS
bersifat intra sekolah, artinya tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah
lain, dan tidak menjadi Bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Karena OSIS
merupakan wadah organisasi siswa di sekolah. Oleh karena itu setiap siswa secara
otomatis menjadi anggota OSIS. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan
keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.

B. Tujuan
Setiap organisasi selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS
ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain:
1. Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa.
2. Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam mengambil
keputusan yang tepat.
3. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek
kemajuan budaya bangsa.
4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam
era globalisasi.
5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara
mandiri, berpikir logis dan demokratis.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya
artistic, budaya dan intelektual.
7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

C. Materi Pembinaan
Materi pembinaan kesiswaan (OSIS) mencakup:
1. Pembinaan Bidang Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2. Pembinaan Bidang Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia;
3. Pembinaan Bidang Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara;
4. Pembinaan Bidang Prestasi Akademik dan Olahraga;
5. Pembinaan Bidang Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Kepekaan;
dan Toleransi Sosial Dalam Konteks Masyarakat Plural;
6. Pembinaan Bidang Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan;
7. Pembinaan Bidang Kualitas Jasmani, Kesehatan dan Gizi Berbasis Sumber Gizi Yang
Terdiversifikasi;
8. Pembinaan Bidang Apresiasi Seni dan Budaya;
9. Pembinaan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); dan
10. Pembinaan Bidang Komunikasi Dalam Bahasa Inggris.

D. Rincian dan tugas Pembina OSIS


Pembina OSIS terdiri dari seorang koordinator Pembina, Staf Administrasi, Bendahara dan
10 Orang Pembina Bidang yakni:

1. Koordinator Pembina OSIS:


a. Mengoordinasikan seluruh pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan OSIS;
b. Menyiapkan dan Mengembangkan Tata Tertib Siswa;
c. Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus;
d. Menyiapkan pengesahan keanggotaan perwakilan kelas dengan Surat Keputusan
Kepala Sekolah;
e. Menyiapkan pelantikan pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;

f. Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan program kerja OSIS;

g. Menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi pengurus OSIS;


h. Menghadiri rapat-rapat OSIS;
i. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Pengurus OSIS; dan
j. Memberikan laporan berkala kepada Waka Kesiswaan.

2. Staff Administrasi:
a. Membantu penyiapan kebutuhan administrasi/persuratan Pokja Kesiswaan/OSIS.
b. Membantu penyiapan sarana dan prasarana kegiatan OSIS.
c. Membantu pendistribusian dan penyimpanan dokumentasi Pokja Kesiswaan/OSIS.
3. Bendahara:
a. Membantu Pengelolaan kebutuhan Keuangan Pokja Kesiswaan/OSIS.
b. Membantu penyiapan sarana dan prasarana kegiatan OSIS.
c. Membantu pendistribusian Biaya-biaya Pokja Kesiswaan/OSIS.
d. Membantu Pelaporan Keuangan Pokja Kesiswaan/OSIS.

4. Pembina Bidang Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa:
a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing- masing;
c. Memperingati hari-hari besar keagamaan;
d. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
e. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama;
f. Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan; dan
g. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah.

5. Pembina Bidang Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia:


a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;
d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama;
e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah; dan
f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).

6. Pembina Bidang Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara:


a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Melaksanakan upacara bendera pada hari senin, serta hari-hari besar nasional;
c. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
d. Melaksanakan kegiatan kepramukaan;
e. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah;
f. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat
perjuangan para pahlawan;
g. Melaksanakan kegiatan bela negara;
h. Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang negara; dan
i. Melakukan pertukaran siswa antar daerah dan antar negara.

7. Pembina Bidang Prestasi Akademik dan Olahraga:


a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian;
c. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah;
d. Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek);
e. Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat- tempat sumber
belajar;

f. Mendesain dan memproduksi media pembelajaran;


g. Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian;
h. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah;
i. Membentuk klub sains, seni dan olahraga; dan
j. Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga.

8. Pembina Bidang Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Kepekaan


dan Toleransi Sosial Dalam Konteks Masyarakat Plural:
a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan
tugasnya masing-masing;
c. Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;
d. Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan profesional;
e. Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam pergaulan masyarakat;
f. Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato; dan
g. Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan
pengenalan lingkungan tanpa kekerasan;

9. Pembina Bidang Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan:


a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan suatu barang
menjadi lebih berguna;
c. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan di bidang barang dan jasa;
d. Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produksi;
e. Melaksanakan praktek kerja nyata (PKN)/pengalaman kerja lapangan
(PKL)/praktek kerja industri (Prakerim); dan
f. Meningkatkan kemampuan keterampilan siswa dalam berwirausaha.

10. Pembina Bidang Kualitas Jasmani, Kesehatan dan Gizi Berbasis Sumber Gizi
yang Terdiversifikasi:
a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat;
c. Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);
d. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
(narkoba), minuman keras, merokok, dan HIV AIDS;
e. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja;
f. Melaksanakan hidup aktif; dan
g. Melakukan diversifikasi pangan dan pengamanan jajan anak sekolah.

11. Pembina Bidang Apresiasi Seni dan Budaya:


a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang seni dan budaya;
c. Menyelenggarakan festival/lomba, seni dan budaya;
d. Meningkatkan daya cipta seni; dan
e. Meningkatkan apresiasi seni & budaya tradisional maupun modern.

12. Pembina Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK):


a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pem-belajaran;
c. Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi;
d. Memanfaatkan TIK untuk mempublikasi kegiatan dan karya inovasi siswa; dan
e. Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan.
13. Pembina Bidang Komunikasi Dalam Bahasa Inggris:
a. Melaksanakan Tata Tertib dan kultur sekolah;
b. Melaksanakan lomba debat dan pidato;
c. Melaksanakan lomba menulis dan korespodensi;
d. Melaksanakan kegiatan English Club / English Day;
e. Melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa Inggris (Story Telling); dan
f. Melaksanakan lomba puzzies words/scrabble.
E. Susunan Pembina OSIS
Susunan Pembina OSIS Tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagai berikut:

No Nama Keterangan
1. Nunuk Anita W, S.E Koordinator Pembina
2. Novi Nuraini, S.E Staff Administrasi, Keuangan
3. Dra. Nunu Hanisa Dahlan, Bidang keimanan dan ketakwaan terhadap
S.Pd Tuhan Yang Maha Esa
4. Oman Hidayaturohman, S.Pd Bidang budi pekerti luhur atau Akhlak
mulia
5. Abdu Roliya, S.E Bidang kepribadian unggul, wawasan
kebangsaan, dan bela Negara
6. Artur Rukita, S.Pd Bidang prestasi akademik dan olahraga
7. Oman Hidayaturohman, S.Pd Bidang demokrasi, hak asasi manusia,
pendidikan politik, kepekaan dan toleransi
10ocial dalam konteks masyarakat plural
8. Dea Hidayani, S.Pd Bidang kreativitas, keterampilan dan
kewirausahaan
Bidang kualitas jasmani, kesehatan dan gizi
berbasis sumber gizi yang
Terdiversifikasi
9. Maulana Dwi, S.Pd Bidang Apresiasi Seni dan budaya
10 Dennis Rieza P S.Kom Bidang teknologi informasi dan komunikasi
(TIK)
Bidang komunikasi dalam bahasa Inggris

F. Pengurus OSIS
Pengurus OSIS terdiri atas:
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Dan seluruh penanggung jawab masing-masing bidang keorganisasian OSIS yang
meliputi:
a. Bidang Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Bidang Budi Pekerti Luhur atau Akhlak Mulia
c. Bidang Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara
d. Bidang Prestasi Akademik dan Olahraga
e. Bidang Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup,
Kepekaan dan Toleransi Sosial Dalam Konteks Masyarakat Plural
f. Bidang Kreativitas, Keterampilan dan Kewirausahaan
g. Bidang Kualitas Jasmani, Kesehatan dan Gizi Berbasis Sumber Gizi Yang
Terdiversifikasi
h. Bidang Apresiasi Seni dan Budaya
i. Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
j. Bidang Komunikasi Dalam Bahasa Inggris

G. Syarat Pengurus OSIS


1. Siswa SMK Fajar Depok.
2. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan
teman.
4. Memiliki bakat sebagai pemimpin.
5. Tidak terlibat penggunaan Narkoba.
6. Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai.
7. Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya tidak
terganggu karena menjadi pengurus OSIS.
8. Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas.
9. Tidak duduk dikelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir.
10. Syarat lain disesuaikan dengan ketentuan sekolah.
11. Mempunyai kemampuan berpikir yang jernih.
12. Memiliki wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi bangsanya.
13. Tidak duduk di kelas terakhir, karena akan menghadapi ujian Nasional.

H. Kewajiban Pengurus
1. Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga OSIS.
2. Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya.
3. Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif.
4. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan
tembusannya kepada Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya.
5. Selalu berkonsultasi dengan Pembina.

I. Struktur dan Rincian Tugas Pengurus


1. Ketua, tugas:
a. Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana.
b. Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan.
c. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat
kepengurusan.
d. Memimpin rapat.
e. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah
dan mufakat.
f. Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan.

2. Wakil Ketua, tugas:


a. Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan.
b. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan.
c. Menggantikan ketua jika berhalangan.
d. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya.
e. Bertanggung jawab kepada ketua.
f. Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan seksi-seksi.

3. Sekretaris, tugas:
a. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan.
b. Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat.
c. Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan
dengan pelaksanaan kegiatan.
d. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan.
e. Bersama ketua menandatangani setiap surat.
f. Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi.
g. Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris.

4. Wakil Sekretaris, tugas:


a. Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris.
b. Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan.
c. Wakil sekretaris membantu wakil ketua mengkoordinir seksi-seksi.
5. Bendahara dan Wakil Bendahara, tugas:
a. Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang/biaya
yang diperlukan.
b. Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan pengeluaran uang untu
pertanggung jawaban.
c. Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan.
d. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.

6. Ketua Bidang, tugas:


a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan bidang yang menjadi tanggung
jawabnya.
b. Melaksanakan kegiatan bidang yang diprogramkan.
c. Memimpin rapat bidang.
d. Menetapkan kebijaksanaan bidang dan mengambil keputusan berdasarkan
musyawarah dan mufakat.
e. Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan bidang
kepada Ketua melalui Koordinator.

J. Keuangan
Keuangan OSIS diperloleh dari dana yang disediakan oleh sekolah, dan sumbangan yang
tidak mengikat serta usaha lain yang sah.

K. Forum Organisasi
Rapat-rapat:
1. Rapat Pleno perwakilan kelas adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota perwakilan
kelas. Rapat ini diadakan untuk:
a. Persiapan tatacara pemilihan ketua, seorang wakil ketua dan seorang sekretaris
b. Pencalonan pengurus OSIS
c. Pemilihan pengurus OSIS
d. Penilaian laporan peranggungjawaban pemgurus OSIS pada akhir masa jabatan
2. Rapat pengurus
a. Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota pleno pengurus
OSIS.
b. Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang dihadiri oleh ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara dan penanggung jawab bidang keorganisasian untuk
membicarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
c. Rapat koordinasi adalah rapat yang dihadiri oleh sah serang wakil pengurus inti
dan penanggung jawab bidang keorganisasian.

L. Sasaran/Target Pembinaan
1. Meningkatkan peran serta siswa dalam membina sekolah sebagai wawasan wiyata
mandala sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh yang bertentangan dengan
kebudayaan nasional.
2. Menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa terhadap pengaruh negatif yang datang
dari luar maupun dari dalam lingkungan sekolah.

Ooooo+++++ooooO
BAB III
PROGRAM PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER

A. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam Program Kerja ini adalah sebagai berikut:
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar
jam belajar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah
bimbingan Guru Pembina Ekstrakurikuler dan Pelatih dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih
luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi
tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas
belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
2. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
3. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

B. Komponen Kegiatan Ekstrakurikuler


Visi
Mewujudkan berkembangnya potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan
kemandirian peserta didik secara optimal melalui kegiatan-kegiatan di luar kegiatan
intrakurikuler.
1. Misi
a. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.

b. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada


peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara
optimal melalui kegiatan mandiri dan atau berkelompok.

C. Fungsi dan Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler pada SMK Fajar Depok memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi pengembangan, yaitu mendukung perkembangan personal peserta didik
melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan
untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
b. Fungsi sosial, yaitu mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan
sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
c. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana
rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses
perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan
kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta
didik.
d. Fungsi persiapan karir, yakni mengembangkan kesiapan karir peserta didik
melalui pengembangan kapasitas.

2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada SMK Fajar Depok adalah:
a. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
b. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya.

D. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler pada SMK Fajar Depok dikembangkan dengan prinsip sebagai
berikut:
1. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai
dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.
2. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan
minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.
3. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan
peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing.
4. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana
yang menggembirakan bagi peserta didik.
5. Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha dan
bekerja dengan baik dan giat.
6. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.

E. Jenis dan Deskripsi Kegiatan Pembinaan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peran penting dalam mengembangkan watak dan
kepribadian siswa. Cakupan kompetensi siswa yang dikembangkan dalam kegiatan ini
meliputi: bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan,
kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah
dan kemandirian. Dari beberapa uraian ini maka kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan
dengan pola pendidikan karakter pada anak didik dapat disalurkan melalui bidang dan
jenis kegiatan sebagai berikut:
1. Bidang Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara:
a. Pramuka
Kepramukaan pada hakekatnya adalah:
1) Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak
dan pemuda dibawah tanggung jawab orang dewasa.
2) Yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar
lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka.
3) Dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan..

Gerakan Pramuka bertujuan mendidik siswa dengan prinsip-prinsip dasar dan


metode kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat agar supaya menjadi
manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi mental, moral, budi
pekerti dan kuat keyakinan beragamanya, tinggi kecerdasan dan keterampilannya
serta kuat dan sehat jasmaninya.
b. Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera)
Merupakan program pembinaan kepribadian siswa khususnya pembinaan
kedisiplinan, kemampuan bekerjasama dalam tim, mengolah emosi dan ego,
bertanggung jawab, sehat jasmani dan rohani serta masih banyak lagi sisi positif
yang dapat dikembangkan.
Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengusahakan dan mematapkan
pelaksanaan upacara di sekolah agar dapat berjalan dengan aman, tertib dan
lancar. Materi Latihan Paskibra meliputi: pemimpin upacara, pengatur upacara,
pembawa acara, pembawa naskah Pancasila, Pembaca Teks Pembukaan UUD
1945, Pembaca janji siswa, pembaca do’a, pengibar bendera, pemimpin pasukan,
pengatur baris-berbaris, pengenalan kepaskibraan, latihan dasar kepemimpinan
dan permainan.
2. Bidang Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Kepekaan dan Toleransi
Sosial Dalam Konteks Masyarakat Plural:
a. Palang Merah Remaja (PMR)
Adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga
bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang berah dan bulan
sabit merah internasional serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Materi pokok pelatihan PMR meliputi: gerakan kepalangmerahan,
kepemimpinan, pertolongan pertama, sanitasi dan kesehatan, kesehatan remaja,
kesiapsiagaan bencana dan donor darah.
3. Bidang Apresiasi Seni dan Budaya:
a. Band,
b. Seni Teater
4. Bidang Komunikasi Dalam Bahasa Inggris:
a. English Club

F. Format Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk.
1. Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh peserta didik secara perorangan.
2. Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh kelompok-kelompok peserta didik.
3. Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh peserta didik dalam satu kelas.
4. Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh peserta didik antarkelas.
5. Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan lapangan.
G. Mekanisme Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan kaitan
kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler
pilihan.

1. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh


seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa adalah Pramuka, yang dalam
pelaksanakan dilakukan secara blok yaitu pada kelas X dan dilaksanakan secara
klasikal serta bekerjasama dengan organisasi kepramukaan sesuai jenjangnya yaitu
Kwartir dan Kwarcab.
2. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat dipilih oleh
siswa sesuai dengan bakat dan minat siswa. Adapun jenis dan macam kegiatan
ekstrakurikuler disesuaikan dengan minat siswa berdasarkan angket yang diedarkan
setiap awal tahun pelajaran, yaitu sebagaimana yang tersebut pada bagian E di atas.

H. Peranan dan Tugas Guru / Wali Kelas / Ketua Program Keahlian / Kepala Sekolah
Dalam kegiatan ekstrakurikuler tugas guru/wali kelas/ketua program keahlian/kepala
sekolah antara lain memberikan rangsangan dan motivasi serta arahan-arahan
/pembinaan mulai dari persiapan, pelaksanaan, penilaian dan upaya pengembangan.
Selama kegiatan ekstrakurikuler berlangsung, peranan guru/wali kelas/ketua program
keahlian/kepala sekolah adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Motivator
Memberikan rangsangan dan dorongan bagi siswa agar dapat mau melakukan
sesuatu secara perorangan, berpasangan, kelompok maupun menurut rombongan
belajar (klasikal).
2. Sebagai fasilitator/tutor
Berperan memberikan materi dan membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa
dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.
3. Sebagai Dinamisator/akselelator
Mendorong aktifitas siswa agar dapat melakukan kegiatan yang lebih banyak dan
lebih bervariasi dari segi kualitas dan kreatifitas siswa.

4. Sebagai konselor
Memberikan bimbingan dan menjadi nara sumber, tempat berkonsultasi untuk
kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan, penilaian, tidak lanjut dan
pengembangannya.

I. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Dilaksanakan setelah atau sesudah jam pelajaran (KBM) berlangsung dan atau pada
saat jam KBM sesuai kebutuhan dan dengan persetujuan WK Kurikulum.
2. Ekstrakurikuler Wajib (Pramuka) harus diikuti oleh seluruh siswa kelas X secara
klasikal sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Pembina dan Pelatih.
3. Seluruh siswa kelas X dan XI dapat memilih salah satu dari kegiataan
ekstrakurikuler pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya.
4. Siswa kelas XII tidak diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
5. Kegiatan ekstrakurikuler wajib dihentikan untuk melaksanakan sholat pada saat
waktu sholat tiba.
6. Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapat persetujuan pembina bidang dan
WK Kesiswaan serta Kepala Sekolah.
7. Kegiatan ekstrakurikuler di liburkan satu minggu menjelang Ulangan Akhir
Semester, dan Ujian Nasional.
8. Kegiatan ekstrakurikuler wajib didampingi oleh pembina/pelatih.

J. Prosedur Kerja

Jenis Kegiatan Uraian Waktu


Pelaksanaan
Penyusunan Program Kepala sekolah dan WK Kesiswaan Sebelum awal
menyusun program ekstrakulikuler yang tahun pelajaran
didalamnya terdapat jenis-jenis
ekstrakulikuler yang ditawarkan, Pembina
ekstrakulikuler, Jadwal ekstrakulikuler,
dan program pengadaan sarana dan
prasarana
ekstrakulikuler seluruh jenis
ekstrakulikuler
Pengumuman Jenis Promosi jenis kegiatan ekstrakurikuler Awal tahun
ektrakulikuler dilakukan kepada peserta didik baru pada pelajaran
saat Masa Orientasi Sekolah (MOS), dan
diikuti dengan penyebaran angket kepada
siswa untuk menentukan pilihan jenis
ekstra yang akan diikuti. Hasil
pengumpulan angket disusun berdasarkan
jenis ekstrakurikuler dan selanjutnya
diberikan kepada para pembina
eksrakurikuler.

Penandatanganan surat Komitmen siswa dalam mengikuti Awal tahun


pernyataan kegiatan ekstrakulikuler yang di pilih. pelajaran
Penyusunan Absen Pembina Ekstrakulikuler wajib mendata Awal tahun
kehadiran peserta (presensi) dan pelajaran
melaporkan kepada Pembina
bidang dan atau WK Kesiswaan secara
periodic
Penyusunan Program Pembina menyusun program kegiatan Awal
ekstrakulikuler masing-masing tahunpelajaran
sebagai panduan dalam
melaksanakan ekstrakulikuler.
Pelaksanaan Siswa melaksanakan ekstrakulikuler sesuai Tahunpelajaran.
ekstrakulikuler dengan jadwal dan didampingi (Diluar KBM)
oleh pembina/pelatihnya masing-
masing.
Kegiatan Keluar Program kegiatan yang dilakukan diluar Tahunpelajaran.
sekolah dimaksudkan untuk sarana (Diluar KBM)
promosi sekolah dan telah mendapatkan
persetujuan dari Pembina Bidang dan WK
Kesiswaan/Kepala Sekolah.

Pengawasan dan Pembina ekstrakurikuler wajib Akhir Semester


Evaluasi memberikan penilaian secara kualitatif / Akhir Tahun
kepada peserta berikut diskripsi capaian Pelajaran
dan menyerahkan kepada pembina bidang
dan atau WK Kesiswaan untuk diteruskan
ke Pokja Kurikulum dan Wali Kelas pada
saat pelaksanaan Ujian Akhir Semester,
dan selanjutnya akan dituliskan pada
Buku Raport siswa

K. Pendanaan
Sumber pendanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah berasal dari Pemerintah melalui RAPB
sekolah (BOS, BOSDA, dll), RAPB Pokja Kesiswaan, Iuran siswa, iuran peserta maupun
sumber-sumber lain yang relevan (hadiah, sponsorship).
L. Pembina Ekstrakurikuler
Adalah orang yang diberti tanggung jawab mengendalikan jalannya kegiatan
ekstrakurikuler berdasarkan bidang ekstrakurikuler yang diberikan kepadanya serta
mengontrol kehadiran anak/siswa/peserta dan pelatih agar kegiatan tersebut berjalan
dengan baik untuk itu perlu dilakukan sebagai berikut:
1. Melakukan pengecekan siswa dan pelatih dan melaporkan kepada koordinator
ekstrakurikuler.
2. Membuat rencana program kegiatan jangka pendek dan jangka panjang selama 1
tahun yang dibicarakan dengan pelatih kegiatan.
3. Menentukan target-target yang akan dicapai bersama pelatih dalam satu tahun, seperti
target juara dll.
4. Menentukan jadwal kegiatan latihan rutin maupun yang sifatnya tidak rutin (seperti
kunjungan, eksebisi atau lainnya) dan atau pertandingan persahabatan.
5. Mengadakan evaluasi internal bidangnya bersama pelatih dan dilaporkan kepada
koordinator.
6. Membuat plan A (pokok) dan plan B (alternatif) sesuai bidang ekstrakurikuler
masing-masing.

No Nama Keterangan

1 Aldandy Ockadeya D. Pramuka


2 Ajeng Gemala Rengganis Paskibra
3 Dennis Rieza P., S.Kom Palang Merah Remaja (PMR)
Seni Teater
4 Maulana Dwi, S.Pd
Band
5 Hanna Sintya Paduan Suara
6 Irfan M. Fadhil English Club

M. Penilaian dan Tindak Lanjut Kegiatan Ekstrakurikuler


Penilaian dilakukan oleh Pembina Esktrakurikuler bersama Pelatih setiap akhir semester
dan diserahkan kepada Wali Kelas dan atau Pokja Kurikulum bersamaan dengan
pelaksanaan Ujian Akhir Semester.
Bentuk nilai adalah Nilai Kualitatif dengan kategori sebabagi berikut:
Predikat Kriteria
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang

Peserta Didik wajib meperoleh nilai minimal “Baik” pada Ekstrakurikuler Wajib yaitu
Pramuka pada setiap semesternya dan Nilai yang diperoleh berpengaruh terhadap
kenaikan kelas Peserta Didik. Bagi Peserta Didik yang belum mencapai nilai minimal
perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.

Ooooo+++++ooooO
BAB IV
PROGRAM PELAKSANAAN DAN PENERAPAN TATA TERTIB SISWA

A. Pengertian
Menurut Depdikbud (1989) pengertian tata tertib sekolah adalah aturan atau peraturan
yang baik dan merupakan hasil pelaksanaan yang konsisten (tatap azas) dari peraturan
yang ada. Menurut Mulyono (2000) tata tertib adalah kumpulan aturan–aturan yang
dibuat secara tertulis dan mengikat anggota masyarakat. Aturan–aturan ketertiban dalam
keteraturan terhadap tata tertib sekolah, meliputi kewajiban, keharusan dan larangan–
larangan.
Tata tertib sekolah merupakan patokan atau standar untuk hal–hal tertentu. Sesuai
dengan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
158/C/Kep/T.81 Tanggal 24 September 1981 (Tim Dosen Jurusan Administrasi
Pendidikan FIP IKIP Malang, 1989:145) ketertiban berarti kondisi dinamis yang
menimbulkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam tata hidup bersama
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Ketertiban sekolah tersebut dituangkan dalam sebuah
tata tertib sekolah.
Secara umum tata tertib sekolah dapat diartikan sebagai ikatan atau aturan yang harus
dipatuhi setiap warga sekolah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Pelaksanaan tata tertib sekolah akan dapat berjalan dengan baik jika Guru, aparat sekolah
dan siswa telah saling mendukung terhadap tata tertib sekolah itu sendiri, kurangnya
dukungan dari siswa akan mengakibatkan kurang berartinya tata tertib sekolah yang
diterapkan di sekolah.
Tata Tertib Sekolah yang selanjutnya disebut Tata Tertib Siswa SMK Fajar Depok:
1. Dibuat berdasarkan Norma Agama, Norma Hukum, Norma Susila dan Kesopanan
dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, sebagai upaya menciptakan Susana yang
kondusif dalam kegiatan Belajar mengajar.
2. Tata Tertib Siswa dimaksudkan sebagai rambu-rambu bagi siswa dalam berperilaku,
kerajinan dan kerapian di sekolah agar dapat menunjang kegiatan Pendidikan yang
efektif.
3. Setiap siswa wajib mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan yang tercantum
dalam Tata Tertib Siswa.
B. Maksud dan Tujuan
Kedisiplinan, kerapian dan ketertiban di lingkungan sekolah memang sangatlah
penting. Oleh sebab itu kedisiplinan, kerapian dan ketertiban perlu kita atur dalam sebuah
tatanan yang biasa kita sebut dengan Tata Tertib Siswa. Adapun dibuatnya tata tertib
tersebut memiliki dua tujuan yaitu :
1. Secara khusus memiliki tujuan supaya Kepala Sekolah bisa menciptakan suasana yang
kondusif bagi semua warga sekolah.
2. supaya para guru bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan optimal,
3. supaya tercipta kerja sama di antara para orang tua dengan sekolah dalam mengemban
tugas pendidikan.
4. Secara umum Tata Tertib Siswa bertujuan agar terlaksananya kurikulum secara baik
serta bisa menunjang peningkatan mutu pendidikan di dalam sekolah.

C. Sasaran
Sasaran Pembinaan adalah Seluruh Siswa SMK Fajar Depok

D. Hasil Yang Diharapkan


1. Kepala Sekolah, Ketua Program Keahlian, Guru dan Tenaga Edukatif lainya bisa
menciptakan suasana yang kondusif bagi semua warga sekolah.
2. Proses belajar mengajar berlangsung dengan optimal.
3. Terciptanya kerja sama di antara para orang tua dengan sekolah dalam mengemban
tugas pendidikan.
4. Terlaksananya kurikulum secara baik serta bisa menunjang peningkatan mutu
pendidikan di dalam sekolah.

E. Tata Tertib Siswa SMK Fajar Depok


Secara rinci Tata Tertib Siswa SMK Fajar Depok telah termaktub di dalam Buku Tata
Tertib yang diberikan kepada masing-masing siswa.

Ooooo+++++ooooO
BAB V
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Konsep Layanan Bimbingan dan Konseling


Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru yag mempunyai tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling terhadap sejumlah siswa.
Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling
atau Konselor dalam menyusun rencana pelayanan bimbingan dan konseling,
melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil
pelayanan bimbingan dan konseling serta melakukan perbaikan tindak lanjut
memanfaatkan hasil evaluasi.

B. Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling


Pedoman bimbingan dan konseling mencakup komponen-komponen berikut ini.

1. Jenis Layanan meliputi:


a. Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan
bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri
serta mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan
berkarakter.
b. Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman
minat, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah,
objektif dan bijak.

d. Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang


membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan
atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang
berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai
dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan
potensi dan peminatan dirinya.
e. Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui
prosedur perseorangan.
f. Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan
sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta
melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui
dinamika kelompok.
g. Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang
dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika
kelompok.
h. Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan
cara-cara dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai
dengan tuntutan karakter- cerdas yang terpuji.
i. Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan
pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
j. Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan
dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas
yang terpuji.

2. Kegiatan Pendukung Layanan meliputi:

a. Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan
lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam
pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen
bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua
dan atau anggota keluarganya.
e. Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
f. Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah
peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud.

3. Format Layanan meliputi:


a. Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta
didik secara perorangan.
b. Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d. Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
e. Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak
yang dapat memberikan kemudahan.

f. Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani
kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan
sarana elektronik.

4. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling


a. Program Layanan
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada lima
jenis program layanan yang disusun dan diselenggarakan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, yaitu sebagai berikut:
b. Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan
belajar pada satuan pendidikan.
c. Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
d. Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
e. Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
f. Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian
merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan atau
Rencana Program Layanan dan/atau Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana
Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dan konseling.

5. Penyelenggaraan Layanan
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor bertugas dan berkewajiban menyelenggarakan layanan yang
mengarah pada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3) pelayanan
peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.

a. Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan


siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar,
dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio- emosional. Orang tua, guru dan
orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan
mendorong para significant persons berperan optimal dalam memenuhi
kebutuhan paling elementer siswa.
b. Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi
peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkem-bangannya.
Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani
kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang
memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki
secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan
pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta
didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan
memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa.
Dalam hal ini, pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada
tahap dan tugas perkembangan siswa.

c. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu


pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman
minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah
peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan
pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis
layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan
Konseling. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini
terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.

d. Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang


diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan
pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat terkait
dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan
belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor memiliki peran dominan. Peran
pelayanan teraputik oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dapat
menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan
pelayanan peminatan.
e. Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada
satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga
masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan
pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama
satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi
peserta didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak
langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan
pelayanan teraputik tersebut di atas.
6. Waktu dan Posisi Pelaksanaan Layanan
Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung bimbingan dan
konseling) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran berlangsung)
dan/atau di luar kelas (di luar jam pembelajaran)
a. Di dalam jam pembelajaran:
Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar
siswa dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan
dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta
layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan
belajar per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
b. Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan
konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, tampilan
kepustakaan, dan alih tangan kasus.
c. Di luar jam pembelajaran:
1) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan
orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok,
mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar
kelas.
2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar
kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran
tatap muka dalam kelas.
3) Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembe-lajaran satuan
pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan.

Ooooo+++++ooooO
BAB VI
PENUTUP

Demikian Program Kerja Pembinaan Kesiswaan yang merupakan upaya program


pengembangan potensi diri Siswa di SMK Fajar Depok Tahun Pelajaran 2019/2020
dengan harapan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan.
Program Kerja ini tidak mungkin bisa terlaksana tanpa adanya dukungan dari semua
pihak. Oleh karena itu upaya pemahaman terhadap program kerja ini dapat diupayakan
secara maksimal demi terwujudnya Visi dan Misi SMK Fajar Depok.

Depok, 14 Juli 2019

Mengetahui:
Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan,

Ir. Agus Purwanto, M.Si. Nunuk Anita W, SE

Anda mungkin juga menyukai