Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Mitigasi Bencana
Disusun Oleh:
0701212049
Ilmu Komputer-5
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini agar bisa menambah wawasan tentang jenis-
jenis dan karakteristik bencana alam yang terjadi di sekitar kita juga
mengetahui tentang bagaimana siklus penanggulangan bencana agar pembaca
dapat menerrapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk antisipasi
terhadap bencana.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Bencana local (local disaster), yaitu bencana yang dapat ditangani
oleh pemerintah local setempat seperti provinsi, kota. Jika tidak dapat
ditangani maka menjadi bancana nasional.
3
disaster). Pada compound disaster atau complex disaster kejadian
bencana terjadi pada waktu dan tempat yang bersamaan yang dapat
memperbesar, memperburuk dan menambah kerusakan.
4
tropis, tornado, badai angin, dan badai salju. Sedangkan bencana akibat
curah hujan rendah antara lain: kekeringan (kadang bersamaan dengan
badai debu), kebakaran yang tidak terkendali seperti di hutan, dan
gelombang panas.
5
bencana yang mengancam sebagian besar wilayah tanah air perlu
dipahami dengan baik, karena salah satu penyebab timbulnya kerugian
dan penderitaan yang cukup berat adalah kurangnya pemahaman
terhadap karakteristik ancaman bencanam, sehingga masyarakat kurang
siap menghadapinya.
Gempabumi
6
juga dapat memicu terjadinya tanah longsor, runtuhan batuan dan
kerusakan tanah lainnya yang merusakkan permukiman disekitarnya.
Getaran gempa bumi juga dapat menyebabkan bencana ikutan yang
berupa kebakaran, kecelakaan industri dan transportasi dan juga banjir
akibat runtuhnya bendungan dan tanggul tanggul penahan lainnya. Efek
gempabumi terhadap suatu komunitas masyarakat umumnya dapat
ditinjau dari kerusakan bangunan dan banyaknya korban. Kerusakan
bangunan yang ditimbulkan gempa sangat bergantung pada beberapa
parameter, yaitu : • Jarak terhadap pusat gempa • Kedalaman pusat
gempa • Besaran gempa • Lama getaran gempa • Banyaknya frekuensi
getaran tanah • Kondisi geologi dan tanah setempat • Kelenturan,
kekuatan dan kesatuan bangunan itu sendiri. Sampai saat ini manusia
belum/tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah terjadinya kejadian
gempabumi, khususnya gempa tektonik, kecuali hanya membuat peta-
peta daerah yang rawan terhadap gempabumi, deliniasi dan identifikasi
tempat-tempat yang dilalui oleh sesar yang mungkin akan mengalami
retak/pergerakan sehingga dapat mengurangi dampak buruk yang
ditimbulkan untuk kemudian dapat dilakukan perencanaan dalam
penataan/pembangunan wilayah. Selain itu, identifikasi terhadap risiko
yang mungkin terjadi akibat gempabumi perlu dilakukan. Dengan
diketahuinya tingkat risiko diharapkan dapat dilakukan upaya-upaya
konstruktif terutama dalam usaha mitigasi bencana. Salah satu tindakan
konstruktif dalam usaha mitigasi bencana gempabumi adalah setiap
bangunan haruslah direncanakan sesuai dengan karakteristik
gempabumi yang ada. Dalam hal ini, konsep bangunan tahan gempa
sangat penting dalam mengurangi kerugian akibat bencana gempa.
Lebih dari itu, masyarakat hendaknya juga perlu dibekali dengan
pengetahuan dasar cukup mengenai karakteristik bahaya gempa dan
tindakan-tindakan yang dapat mengurangi kerugian akibat bencana
gempa. Oleh karenanya, masyarakat akan menjadi lebih waspada akan
potensi kejadian gempa di daerahnya.
Tsunami
7
Tsunami adalah gelombang panjang yang timbul karena adanya
perubahan dasar laut atau perubahan badan air yang terjadi secara tiba-
tiba dan impulsif, akibat gempabumi, erupsi volkanik, longsoran bawah
laut atau runtuhan gunung es, atau bahkan akibat terjangan benda-benda
angkasa ke permukaan laut. Kondisi alamiah Indonesia yang sangat
rawan akan terjadinya gempabumi, telah juga menempatkannya sebagai
kawasan yang rawan ancaman bencana tsunami.
8
di pantai? Apabila kita merasakan kedatadangan tsunami, yang
umumnya didahului oleh tanda-tanda alami sebelum datangnya tsunami
seperti gempabumi dan suara yang tidak normal datang dari arah laut,
maka segeralah kita dan mengajak orang di sekitar kita untuk melarikan
diri menuju tempat yang lebih tinggi.
Letusan Gunungapi
9
gas beracun. Meskipun kejadian letusan gunungapi dapat diprediksi
dengan tingkat keberhasilan tertentu berdasarkan fenomen-fenomena
yang mendahuluinya, bahaya gunungapi seringkali tidak dapat dicegah.
Oleh karena itu, pemantauan gunungapi menjadi suatu hal yang cukup
krusial dalam usaha mengurangi dampak akibat bahaya ini.
Pemantauan ini dilakukan untuk menghasilkan informasi tingkat
aktivitas gunungapi dalam 4 (empat) tingkatan, yaitu aktif normal,
waspada, siaga, dan awas.
Longsoran
10
1996) membagi longsoran menjadi runtuhan atau jatuhan, robohan atau
jungkiran, gelinciran, pancaran, dan aliran.
11
Seperti membuat rumah anti gempa, atau bisa juga membuat rute atau
jalur evakuasi, yang biasanya akan kamu temui kalau lagi main-main
ke daerah kaki gunung. Pemerintah dan tim kebencanaan, juga bisa
melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang penanggulangan
bencana kepada masyarakat, agar lebih siap dan siaga menghadapi
bencana alam.
Memangnya, apa yang harus kita lakukan saat terjadi gempa bumi,
tsunami, dan letusan gunung api? Tentunya dengan melakukan
beberapa hal yang sudah dianjurkan dalam siklus penanggulangan
bencana alam. Harapannya, dengan melakukan hal ini, kerugian
ataupun korban jiwa akibat bencana dapat berkurang. Maka dari itu,
disebut dengan tahapan prabencana.
Mereka tidak bekerja sendiri loh, masyarakat yang selamat serta para
relawan dari berbagai wilayah pun turut membantu. Nggak cuma itu
aja, korban yang sakit juga langsung memperoleh pengobatan. Tenda-
tenda darurat didirikan, dapur-dapur umum dibentuk, semua
masyarakat sibuk bahu-membahu membantu apa yang bisa dilakukan.
12
tahapan ini tak bisa terus-menerus dilakukan. Korban yang hilang tak
bisa selamanya dicari. Selain itu, masyarakat mau tidak mau harus
belajar meneruskan hidup, mengikhlaskan apa yang telah hilang. Ketika
fokus pada penyelamatan korban berakhir, maka kita akan memasuki
tahapan berikutnya, yaitu tahapan rekonstruksi dan rehabilitasi.
Namun, seperti yang telah disebutkan di awal, kembali seperti awal aja
nggak akan cukup, mereka harus mempersiapkan diri untuk
menghadapi bencana yang akan kembali datang. Pada saat itulah, tahap
pascabencana berakhir, dan kita memasuki tahap prabencana.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ade Heryana, 2020. Pengertian dan Jenis-Jenis Bencana. Jakarta: Universitas Esa
Unggul.
Vanya Karunia Mulia Putri, 2021. Mitigasi Bencana: Pengertian, Tujuan, Jenis dan
Contohnya.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/26/141402669/mitigasi-bencana-
pengertian-tujuan-jenis-dan-contohnya
Faizal Aco, 2019. Mitigasi Bencana Berbasis Dana Desa Dalam Menghadapi
Bahaya Tebing Rawan Sepanjang Pantai di Gunungkidul. Jurnal Enersia Publika,
Vol. 3, No. 2.
14