Anda di halaman 1dari 20

REVIEW BUKU “THE LIFE-CHANGING MAGIC OF TIDYING UP”

- MARIE KONDO (METODE KONMARI)


By Zakiah
Problem Kita
Anda punya pakaian yang sudah tidak
dipakai dalam setahun terakhir?
Buku-buku yang tidak terbaca?
Alat masak yang lama tidak disentuh?
Makanan kedaluwarsa?
Onggokan majalah dan koran?
Tumpukan kertas entah apa yang tidak
jelas tapi masih disimpan?
Botol-botolan kosong terbengkalai
sampo, sabun, dan produk perawatan
tubuh lain yang seakan tidak habis- Tahan jawaban Anda. Pelajari dulu reaksi internal yang
habis? terjadi. Mungkin sebagian dari kita tanpa ragu berteriak
Ceceran pernak-Pernik aksesoris? “YA!” untuk semua pertanyaan di atas. Atau mungkin
Kabel-kabel misterius bekas gawai sebagian dari kita masih enggan menjawab dan segera
entah yang mana? mencari pembenaran atas kehadiran barang-barang yang kita
miliki, baik yang disadari maupun tidak (“semuanya
terpakai, kok”, “semua ada gunanya”, “nggak mungkin
dibuanglah, sayang dong”, dst).
Budaya Konsumerisme dan Keengganan Membuang
“Penyakit Modern Kita”

Don’t worry. We’re all on the same boat. Most of us are. Betul, di luar sana ada jutaan orang di bawah garis kemiskinan yang
hidup dengan segelintir barang, tapi saya berbicara kepada Anda. Golongan ekonomi kelas menengah yang bernapas dalam
atmosfer konsumerisme dan selalu punya barang baru untuk diinginkan meski sudah punya barang lebih banyak dari yang
dibutuhkan. Kondisi itu, ditunjang oleh kesulitan membuang barang, membawa kita ke sebuah pandemi yang saya
namakan “obesistuff”. Dari sudut pandang itulah buku ini menjadi penting.

Buku ini bukan hanya berbicara soal seni beres-beres walaupun itu judul
besar yang tertera di cover. Pada level yang lebih dalam, buku ini
berbicara tentang awareness akan kepemilikan, dan apa yang harus kita
lakukan untuk kembali punya kendali.
Secara Dramatis, Anda akan Menemukan Diri Anda yang Lain.
Seperti Kondisi Epiphany
Pada akhirnya, barang yang kita miliki adalah cerminan pilihan-pilihan kita,
termasuk ketidakmampuan kita mengatakan ‘tidak’, baik kepada orang lain.
Barang-barang itu sesungguhnya berpotensi mencerminkan siapa diri kita
sebenarnya.

Ketika kita berhasil melampaui tantangan itu. Ketika kita berhasil dengan sadar
memilih, memilah, melepas, dan mensyukuri, transformasi pun terjadi. Setidaknya
itu yang dialami oleh banyak dari klien Marie Kondo, dari yang berhasil mengubah
inner child, menemukan passion, mengubah gaya hidup menjadi pola hidup sehat,
bahkan sampai ke bentuk badan yang lebih ramping, kulit lebih cerah dan better
(charming), dan mata yang lebih berbinar-binar.

Buku ini bisa jadi hanya akan mengubah kehidupan Anda sedikit lebih manusiawi.
Buku ini mungkin membawa Anda jauh bertransformasi. Sekecil dan sebesar apa
pun itu, saya yakin The Life-Changing Magic of Tidying Up akan menjadi salah satu
buku paling bermanfaat yang pernah Anda miliki.
Profil Penulis

Marie Kondo (近藤 麻理恵 Kondō Marie, lahir 9


Oktober 1984), juga dikenal sebagai Konmari (こ
んまり), adalah seorang konsultan tata ruang,
penulis dan penyiar acara TV Jepang.

Kondo telah menulis empat buku tentang tata


ruang, yang secara kolektif terjual jutaan salinan
di seluruh dunia. Buku-bukunya diterjemahkan
dari bahasa Jepang ke dalam beberapa Bahasa.

Buku The Life-Changing Magic of Tidying


Up (2011) karangannya diterbitkan di lebih dari
30 negara. Karya tersebut menjadi buku
berpenjualan terbaik di Jepang dan Eropa, dan Di Amerika Serikat dan Britania Raya, profil Kondo dan metodenya banyak
diterbitkan di Amerika Serikat pada 2014. dipromosikan oleh kesuksesan seri Netflix Tidying Up with Marie Kondo, yang dirilis
pada 2019 dimana Kondo dinominasikan untuk Primetime Emmy Award for
Outstanding Host for a Reality or Competition Program.
Ia terpilih sebagai salah satu dari "100 tokoh paling berpengaruh" menurut
majalah Time pada 2015.
Isi Buku:

1. Kenapa Kita Tidak Bisa Menjaga Kerapian Rumah?

2. Membuang Sampai Tuntas Terlebih Dahulu

3. Berbenah Berdasarkan Kategori Ajaibnya Bukan Main

4. Mencerahkan Hidup dengan Menyimpan secara Apik

5. Keajaiban Berbenah Mengubah Hidup Anda secara Dramatis


1. Kenapa Kita Tidak Bisa Menjaga Kerapian Rumah?

Anda Tidak Bisa Berbenah Jika Tidak Pernah Mempelajari Caranya

Mending Merapikan Sekaligus daripada Sedikit-Sedikit

Memulai Berbenah Berarti Memulai Lembaran Hidup Baru

Piawai Menyimpan Sama Saja dengan Menimbun

Memilah Berdasarkan Kategori, Bukan Lokasi

Luangkan Waktu Khusus untuk Berbenah Alih-alih Berbenah Tiap Hari


2. Membuang Sampai Tuntas Terlebih Dahulu

Mulailah dengan membuang semuanya sekaligus, tanpa ampun, dan sampai tuntas

Sebelum mulai, visualisasikan tujuan anda: Berpikirlah secara konkret agar anda bisa
membayangkan secara gamblang bagaimana rasanya menghuni tempat yang tidak
berantakan

Kriteria seleksi: membangkitkan kegembiraan atau tidak? Kita semestinya memilih apa
yang hendak kita simpan, bukan apa yang hendak kita singkirkan. Simpan saja barang-
barang yang sungguh menggetarkan hati anda. Kemudian teguhkan tekad untuk
membuang sisanya.

Pilah perkategori, bukan lokasi

Jangam memulai dari barang kenang-kenangan kalau tidak mau gagal

Barang yang tidak anda butuhkan juga tidak dibutuhkan keluarga anda

Berbenah adalah dialog dengan diri sendiri


Mengenal Decluttering
Clutter artinya kekacauan, yang
mengindikasikan sesuatu yang tidak rapi,
tidak nyaman, tidak enak dilihat, tidak
menyenangkan, dan lebih dalam lagi sesuatu
yang mengganggu perasaan dan emosi.

Clutter dapat berupa barang, pengalaman,


pekerjaan, hubungan social, budaya digital,
perasaan, dan pikiran. Sedangkan Declutter
adalah lawannya, yaitu berusaha untuk
memangkas, menghilangkan, atau
mengurangi clutter agar semuanya menjadi
tertata rapi dan nyaman di hati.
Mengapa Perlu Decluttering?

Clutter dapat menyebabkan stress dengan cara meningkatkan


hormon kortisol

Stres akibat clutter dapat meningkatkan nafsu makan hingga


menaikkan berat badan

Lingkungan yang banyak clutter dapat menyebabkan tubuh selalu


merasa lelah dan sulit untuk fokus

Clutter dapat mengganggu kemampuan berpikir dan pengambilan


keputusan

Clutter menghalangi kita dari kebahagiaan

Dengan kata lain, Decluterring sangat penting bagi Kesehatan jiwa


dan raga kita, serta bisa mengurangi pertanggung jawaban kita
nanti di akhirat kelak
Perbandingan Metode KonMari dengan Metode Lain

5S Vs KonMari

Perbandingan 5S KonMari
Author Dr. W. Edwards Deming Marie Kondo
Konsep Dasar Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso Buat Ideal lifestyle, decluterring
(Resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke berurutan per kategori, indikatornya
(Rajin) useful dan spark joy, fokus pada
barang yang akan disimpan,
sampaikan terima kasih sebelum
barang dipensiunkan
Ruang Lingkup Kelompok, perusahaan, pabrik, Individu, rumah, keluarga
industri, sekolah
Standar Decluttering Optimalkan barang Useful dan spark joy
Fokus Decluttering Pada barang yang akan dibuang Pada barang yang disimpan
Start Decluttering Bergantian, sesuai piket Per kategori, satu kali besar-besaran
Danshari Vs KonMari

Perbandingan Danshari KonMari

Author Hideko Yamashita Marie Kondo

Konsep Dasar Menolak untuk membawa barang- Buat Ideal lifestyle, decluterring
barang baru yang tidak perlu ke berurutan per kategori, indikatornya
dalam hidup, membuang barang- useful dan spark joy, fokus pada
barang di rumah yang tidak barang yang akan disimpan,
dibutuhkan, memisahkan diri dari sampaikan terima kasih sebelum
keinginan untuk menumpuk barang barang dipensiunkan
atau membeli barang
Ruang Lingkup Individu, rumah, keluarga Individu, rumah, keluarga

Standar Decluttering Sisakan sedikit saja yang diperlukan Useful dan spark joy

Fokus Decluttering Pada barang yang akan dibuang Pada barang yang disimpan

Start Decluttering One in, one out, random Per kategori, satu kali besar-besaran
Goodbye Things Vs KonMari
Perbandingan Goodbye Things KonMari

Author Fumio Sasaki Marie Kondo

Konsep Dasar Minimalist living Buat Ideal lifestyle, decluterring


berurutan per kategori, indikatornya
useful dan spark joy, fokus pada
barang yang akan disimpan,
sampaikan terima kasih sebelum
barang dipensiunkan
Ruang Lingkup Individu, rumah, keluarga Individu, rumah, keluarga

Standar Decluttering Buang semua, sekalipun itu Useful dan spark joy
memorabilia
Fokus Decluttering Pada barang yang akan dibuang Pada barang yang disimpan

Start Decluttering All out, random Per kategori, satu kali besar-besaran
Prinsip Metode KonMari

1. Komitmen kuat untuk mau berbenah secara tuntas


2. Membuat konsep dan visualisasi ideal lifestyle
3. Awali dengan decluttering (mengurangi jumlah barang)
4. Per kategori, bukan per lokasi
5. Ikuti urutan kategorinya dengan benar, tidak bolak-balik (4 basis: Kegunaan atau manfaat,
bernilai informasi, memorial atau sentimental, dan kelangkaan). Mulai dari kategori
clothes (pakaian, sepatu, tas, kaus kaki, dan aksesori berbahan tekstil), Books, Papers
(pending documents, important documents, dan other documents), Komono(aksesori,
skincare, pernak-Pernik, kabel, kursi, meja, sofa, dapur, electronic gadget, barang-barang
di garasi, dll)), Sentimental items.
6. Indikator: Spark Joy
7. Membuatkan “rumah” untuk setiap barang
8. Tidying Festival
Mindfulness Living
Spark Joy
Simple Living (Hidup Kita sadar dengan kondisi kita ketika
Sederhana) berkonsentrasi atau fokus penuh Mempertahankan barang yang
pada perhatian sehingga kita sangat memberikan rasa bahagia secara
Walaupun bukan sebagai berhati-hati mengamati pikiran dan tidak langsung akan membuat
minimalist ekstrem, KonMari perasaan diri tanpa memberikan seseorang nyaman melihatnya,
mampu memberikan solusi bahwa penilaian baik atau buruk. Daripada mengahdirkan energi positif bagi
hidup ini hanya membutuhkan melamun mengenang masa lalu atau tubuh. Sehingga rumah benar-benar
secukupnya barang yang menerka-nerka masa depan, lebih menjadi tempat yang nyaman,
membuat kita bersemangat dan baik memberikan perhatian penuh tenang, dihuni sebagai ruang
Bahagia. pada masa kini. kehidupan yang memancarkan
kebahagiaan. Baity Jannaty..
Hambatannya: efek dari mencoba Hambatannya: seseorang yang sulit
untuk hidup sederhana adalah untuk mengendalikan mindfulness Dan membuat penghuni merasa lebih
rasa sayang pada semua barang biasanya punya problem dengan inner betah dan nyaman beraktivitas di
yang akan dipensiunkan. childnya. dalam rumah daripada sebelumnya
karena hidup kita hanya dikelilingi oleh
Solusinya: buatlah ideal lifestyle Solusinya: decluttering pada diri hal-hal yang menyenangkan.
versi kita dilakukan dengan merangkul dan Berdampak pada Kesehatan jiwa raga,
mengobati inner child (cleansing, dan pola pikir.
keyakinan, bahagia)
“Hidup Sederhana dengan selalu bersandar kepada-Nya akan
membuat hatimu lapang, hidupmu tenang dan damai.
Sehingga yang mengiringimu hanyalah keberkahan dari-Nya.”
The Life-Changing Magic of Tidying Up

“Benahi rumah Anda dan temukan apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan. Pada intinya, hal-hal yang kita
sukai tidak berubah seiring berjalannya waktu. Membenahi rumah adalah cara ampuh untuk menguak apa yang
kita sukai”

“Mengikhlaskan justru lebih penting daripada menambah”

“Orang-orang yang telah berbenah secara menyeluruh dan sampai tuntas, sekaligus, mengalami
perubahan hidup yang dramatis, tanpa kecuali”

“Salah satu keajaiban berbenah adalah membuat kita percaya diri akan kemampuan kita dalam mengambil
keputusan”

“Keengganan kita untuk membuang barang tertentu sejatinya hanya berakar pada keterikatan pada
masa lalu dan kekhawatiran masa depan”
The Life-Changing Magic of Tidying Up

“Kita tidak bisa melihat apa yang betul-betul kita butuhkan saat ini. Kita tidak yakin apa yag akan memuaskan kita atau apa yang
sebetulnya kita cari. Alhasil, kita mengumpulkan semakin banyak barang, mengubur diri baik secara fisik maupun mental dengan
barang-barang yang tak perlu”

“Proses mencermati dan menyeleksi barang-barang milik kita bisa saja sangat menyakitkan (makanya
kebanyakan kita lebih memilih cara aman dengan menyimpan alias menimbun daripada harus dihadapkan
dengan dilemma simpan vs buang) karena proses tersebut memaksa kita secara jujur menghadapi
ketidaksempurnaan diri kita, kekurangan kita, dan pilihan bodoh kita di masa lalu”

“Barang-barang yang kita miliki adalah nyata. Barang-barang itu berada di sini dan saat ini karena pilihan
yang kita buat seorang diri di masa lalu”

“Membuang barang-barang yang tidak membangkitkan kegembiraan sama sekali tak berefek samping”

“Kehidupan menjadi jauh lebih ringan dan lapang begitu kita tahu bahwa situasi masih bisa berjalan
mulus sekalipun kita kekurangan sesuatu”
The Life-Changing Magic of Tidying Up

“Pada dasarnya berbenah adalah proses untuk memulihkan keseimbangan antara tiga elemen; pemilik barang, barang yang dimiliki,
dan rumah tempat kedua elemen tersebut berada”

“Sapalah rumah Anda, tidak ada yang lebih dermawan ataupun toleran ketimbang rumah kita, rumah menerima kita apa adanya.
Dengan berbenah, kita berkesempatan untuk menyampaikan rasa terima kasih kita kepada rumah atas segala jasanya”

“Semua yang Anda miliki ingin bermanfaat bagi Anda. Takdir yang mempertemukan kita dengan barang-barang yang kita miliki
sejatinya sangat menakjubkan”

Tempat Anda tinggal memengaruhi raga Anda. Fenomena ini sangat aneh, tetapi ketika kita mengurangi barang yang kita miliki dan
men”detoks” rumah, raga kita seolah ikut terdetoksifikasi”

“Mengklaim bahwa berat badan turun atau kulit lebih mulus sesudah berbenah terkesan seperti iklan palsu, tetapi saya tidak
bohong”
“Orang-orang menikmati hidup yang tentram dan penuh syukur setelah berbenah”

“Ketika berpisah dengan barang-barang berlebih, perut mereka cenderung bertambah ramping; ketika membuang buku-buku dan
dokumen-dokumen, pikiran mereka cenderung bertambah jernih; ketika mengurangi jumlah kosmetik dan membersihkan area di
seputar wastafel serta bak mandi, kulit mereka cenderung bertambah mulus dan rona wajah mereka bertambah cerah. Meskipun
saya tidak memiliki dasar ilmiah untuk teori ini, menarik sekali bahwa bagian tubuh bereaksi positif terhadap lingkungan yang lebih
rapi dan teratur”

Anda mungkin juga menyukai