PENDAHULUAN
Membaca merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik.
membaca adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk memperoleh informasi, ilmu dan pengalaman-
pengalaman baru. Aktivitas membaca terbagi menjadi 2 bagian, yaitu; membaca sebagai proses dan
membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada konsekuensi dari aktivitas fisik
dan mental, sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang
dilakukan pada saat membaca ( Puji Santosa, dkk, 2005:6.3).
Kemampuan membaca menduduki posisi dan peran yang penting dalam kehidupan
manusia. Membaca menjadi jembatan bagi siswa yang ingin memiliki kemampuan interaktif
dan terpadu. Dalam proses belajar mengajar, antara guru, siswa, dan buku merupakan
komponen yang tidak terpisahkan. Untuk mentransfer ilmu pengetahuan, guru harus
membaca. Untuk meningkatkan pengetahuan, siswa juga harus membaca. Oleh karena itu
kemampuan membaca sangatlah penting untuk kelangsungan pendidikan di sekolah.
Leonart (dalam Nurbiana Dhieni dkk, 2008: 54) menjelaskan bahwa membaca sangat
penting bagi anak. Anak yang gemar membacaakan mempunyai rasa kebahasaan yang
tinggi. Femi Olivia dan Lita Ariani (2009: 12) menjelaskan bahwa membaca sebagai
kegiatanyang dapat menstimulasi otak anak dengan baik.
Kegiatan membaca merupakan aktivitas yang unik dan rumit, sehingga seseorang tidak dapat
melakukan hal tersebut tanpa mempelajarinya, terutama anak usia sekolah dasar yang baru mengenal
huruf atau kata-kata. Problem umum yang dihadapi anak dalam membaca adalah pada pelaksanaan
pengajaran membaca, guru sering kali dihadapkan anak yang mengalami kesulitan, baik yang
berkenaan dengan hubungan huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana, maupun ketidakmampuan
anak memahami isi bacaan.
Dalam kurikulum yang telah ditetapkan oleh menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan
teknologi Bapak Nadiem Anwar Makarim yaitu kurikulum Merdeka Belajar. Kebijakan yang
ditempuh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI ini menunjukkan bahwa
Merdeka Membaca, Merdeka Belajar, dan Merdeka Berbudaya merupakan satu rangkaian
gerbong pendidikan yang tidak boleh terpisahkan. Merdeka Membaca adalah adalah titik
awal untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menemukan potensi, bakat,
cita-cita, talenta, kreasi, dan inovasi yang sudah diinstal oleh Tuhan Yang Maha Pencipta
kepada setiap manusia ciptaanNya.