Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3 FISIKA ZAT PADAT

Nama : ALZAHRANITIA ANNIDA


NIM : 2280210024
Kelas : A2021

Pertanyaan :
1. Bagaimana mekanisme pembuatan diamond mekanisme graphite, dan jelaskan
mengapa memiliki struktur yang berbeda dengan karbon?

A. Mekanisme pembentukan diamond


Proses alami pembentukan Diamond dikenal sebagai "metamorfosis batuan" atau
"metamorfosis Diamond". Dalam mantel bumi, karbon terpapar tekanan tinggi dan
suhu yang mencapai ribuan derajat Celsius. Di bawah kondisi ini, atom-atom karbon
saling berikatan untuk membentuk struktur kristal Diamond yang sangat kuat, dengan
setiap atom karbon terikat ke empat atom karbon lainnya dalam susunan tetrahedral
yang kaku. Diamond terbentuk dalam kondisi tekanan dan suhu yang sangat tinggi di
dalam mantel bumi. Proses alami ini memakan waktu ribuan hingga jutaan tahun.
Diamond juga dapat dibuat secara sintetis melalui beberapa metode, seperti metode
Tekanan-Tinggi Tinggi (HPHT) dan Deposisi Uap Kimia (CVD).
❖ Metode HPHT
Dalam metode ini, karbon dipaparkan pada tekanan sangat tinggi (biasanya
di atas 5 GPa) dan suhu tinggi (lebih dari 1500°C) dalam lingkungan yang
mendukung kristalisasi Diamond. Ini memungkinkan atom-atom karbon untuk
mengatur diri dalam struktur kisi kristal Diamond.
❖ Metode CVD
Dalam metode ini, gas-gas yang mengandung karbon dipecahkan secara
kimiawi dalam kondisi vakum atau tekanan rendah. Atom-atom karbon yang
terlepas mengendap di permukaan substrat dan membentuk lapisan Diamond.
B. Sifat fisik diamond
• Memiliki titik leleh yang sangat tinggi (hampir 4000°C). Ikatan kovalen karbon-
karbon yang sangat kuat harus dipatahkan di seluruh struktur sebelum peleburan
terjadi.
• Sangat keras. Hal ini sekali lagi disebabkan oleh kebutuhan untuk memutus ikatan
kovalen yang sangat kuat yang beroperasi dalam 3 dimensi.
• Tidak menghantarkan listrik. Semua elektron dipegang erat di antara atom-
atomnya, dan tidak bebas bergerak.
• Tidak larut dalam air dan pelarut organik. Tidak ada kemungkinan tarikan yang
dapat terjadi antara molekul pelarut dan atom karbon yang dapat melebihi tarikan
antara atom karbon yang terikat secara kovalen.
C. Mekanisme pembentukan graphite
Graphite terbentuk dalam kondisi yang berbeda dari Diamond. Ini biasanya
terjadi pada tekanan dan suhu yang lebih rendah. Dalam struktur graphite, atom karbon
terikat dalam lapisan datar yang disebut "lapisan graphite". Setiap atom karbon dalam
lapisan ini terikat ketiga atom karbon lainnya, membentuk struktur heksagonal yang
terulang. Lapisan-lapisan ini terikat satu sama lain melalui gaya van der Waals yang
lemah, yang memungkinkan lapisan-lapisan untuk meluncur relatif satu sama lain,
memberikan graphite kemampuan meluncur (seperti dalam pensil) dan menghantarkan
listrik.
Graphite adalah bentuk alotrop karbon yang memiliki struktur lapisan lembaran.
Dalam graphite, atom-atom karbon membentuk cincin heksagonal yang mengatur diri
menjadi lembaran datar, dengan jarak antarlembaran yang besar. Graphite mudah
terkikis dan memiliki konduktivitas listrik yang tinggi. Mekanisme pembentukannya
melibatkan pengaturan atom karbon dalam lapisan-lapisan berbentuk heksagonal yang
disebut dengan "lembaran grafen". Masing-masing lembaran grafen terikat lemah satu
sama lain, yang menghasilkan struktur grafit yang dapat mengelupas menjadi lapisan
tipis.
D. Perbedaan struktur antara diamond, graphite, dan karbon
Diamond, graphite, dan karbon adalah tiga alotropi (bentuk struktural yang berbeda)
dari unsur kimia karbon (C). Mereka memiliki struktur atomik dan susunan atom yang
sangat berbeda, yang menghasilkan sifat-sifat fisik yang kontras. Berikut adalah
perbedaan utama dalam struktur mereka:
❖ Diamond:
• Struktur Atomik: Diamond memiliki struktur kristal tiga dimensi yang sangat
teratur. Setiap atom karbon dalam diamond membentuk ikatan kovalen dengan
empat atom karbon lainnya dalam bentuk tetrahedral, membentuk susunan yang
sangat teratur.
• Susunan Atom: Atas susunan atom yang teratur ini, berlian memiliki lapisan atom
yang sangat padat dan keras.
• Sifat Kekerasan: Diamond adalah bahan alami yang sangat keras, sehingga
merupakan mineral yang paling keras yang ada di alam.
• Konduktivitas Listrik: Diamond adalah isolator listrik yang buruk, yang berarti ia
tidak menghantarkan listrik.
❖ Graphite:
• Struktur Atomik: Graphite memiliki struktur lapisan dua dimensi. Atom karbon
dalam graphite membentuk ikatan kovalen dengan tiga atom karbon lainnya dalam
bentuk cincin benzena heksagonal yang berlapis-lapis.
• Susunan Atom: Lapisan atom dalam grafit sangat tipis dan dapat meluncur satu
sama lain dengan mudah karena ikatan Van der Waals yang lemah di antara
lapisan-lapisan tersebut.
• Sifat Kekerasan: Graphite adalah bahan yang sangat lembut dan tidak keras,
dengan sifat pelumas yang baik.
• Konduktivitas Listrik: Graphite memiliki konduktivitas listrik yang baik karena
ada elektron yang dapat bergerak bebas di dalamnya.
❖ Karbon (Amorf atau Tidak Beraturan):
• Struktur Atomik: Karbon amorf adalah bentuk tak beraturan atau tidak teratur dari
karbon yang tidak memiliki struktur atomik yang teratur atau berpola.
• Susunan Atom: Atom karbon dalam karbon amorf tersebar secara acak dan tidak
membentuk lapisan atau susunan yang khas.
• Sifat Kekerasan: Karbon amorf dapat memiliki berbagai tingkat kekerasan
tergantung pada bentuk dan strukturnya. Misalnya, karbon hitam adalah lembut,
sedangkan intan amorf lebih keras.
• Konduktivitas Listrik: Sifat konduktifitas listrik karbon amorf bervariasi
tergantung pada jenisnya. Beberapa bentuk karbon amorf mungkin bersifat
isolator, sedangkan yang lain mungkin memiliki konduktivitas listrik yang lebih
baik

Anda mungkin juga menyukai