Anda di halaman 1dari 5

Grafit

Grafit adalah alotropi karbon yang kedua. Grafit memiliki struktur berlapis-lapis yang
sebenarnya cukup sulit digambarkan secara tiga dimensi.

Masing – masing atom karbon penyusun grafit akan menggunakan 3 buah elektronnya untuk
membentuk tiga ikatan kovalen tunggal dengan 3 atom karbon terdekatnya. Elektron keempat
yang dimiliki oleh atom karbon akan didelokasikan (dilepaskan keluar atom) sehingga dapat
bergerak bebas ke seluruh bagian lapisan grafit.
Walaupun setiap elektron keempat yang dimiliki atom karbon telah didelokasikan keluar atom,
tetapi elektron ini hanya bergerak bebas di lapisan – lapisan mereka sendiri. Tidak ada kontak
secara langsung antara elektron yang telah didelokasikan pada lapisan grafit yang satu dengan
yang lain.
Jawabnnya adalah karena antara lapisan yang satu dengan lapisan yang lain pada grafit terdapat
gaya dispersi Van der Waals. Gaya ini muncul karena elektron yang didelokasikan dapat
bergerak bebas ke seluruh bagian lapisan, sehingga menciptakan kutub – kutub sesaat pada
lapisan tersebut.

Lapisan dengan bagian kutub yang berbeda muatan akan saling tarik-menarik sehingga
mengikat lapisan-lapisan ini tetap bersatu.

1. Sifat – sifat fisika dari grafit


Rapat massa 2,267 g.cm-3
Panas fusi 100 kJ.mol-1
Kapasitas panas (25oC) 8,517 J.mol-1.K-1
Konduktivitas termal (300 K) 119-165 m-1.K-1
Tingkat kekerasan (Mohs) 1-2
Warna Hitam hingga abu-abu tembaga
Bentuk Serbuk
Berat jenis 2,1-2,3

- Grafit juga memiliki titik leleh yang tinggi, mirip dengan intan. Untuk melelahlan
grafit, tidak cukup hanya dengan menghilangkan gaya Van der Waals yang ada pada
setiap lapis, tetapi ikatan kovalen yang terjadi antara atom – atom karbon juga harus
diputus.
- Grafit itu merupakan padatan yang lunak, berwarna hitam keperak- perakan dan
digunakan sebagai isian pensil atau sebagai pelumas kering. Ketika digunakan sebagai
isian pensil, grafit mudah tanggal dan lengket dikertas. Hal ini disebabkan karena
ketika kita menggesekkan grafit ke permukaan kertas, lapisan – lapisan grafit akan
bergeser diatas yang lain ke posisi baru yaitu di kertas. Hal ini terjadi karena gaya Van
der Waals yang mengaja lapisan – lapisan itu tetap bersatu tidak terlalu kuat.
- Grafit memiliki kerapan yang rendah jika dibandingkan intan. Hal ini disebabkan
karena ketika atom – atom karbon berikatan, mereka akan membentuk struktur
heksagonal sehingga ada ruang – ruang kosng diantara strukturnya. Kalian bisa lihat
lagi gambar penampakan grafit diatas.
2. Sifat kimia grafit
- Tidak berbau dan tidak beracun
- Tidak mudah larut, kecuali dalam asam hidroflorik atau aqua regia mendidih.
- Proses dekomposisi berlangsung lambat pada suhu 6000C dan dalam kondisi oksida
atau pada suhu 3.5000C bila kondisi bukan oksida.
- Grafit adalah panas yang cukup baik tetapi bersifat rapuh.
- Akibat delokalisasi elektron antar-permukannya, grafit dapat berfungsi sebagai
konduktor listrik.
- Menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh
bagian lembaran atom. Jika setiap bagian grafit terhubung pada suatu sirkuit, elektron
akan dapat berpindah dari ujung lembaran dan dapat digantikan oleh elektron yang
baru pada ujung yang lain.
- Tidak larut dalam air dan pelarut organik – dengan alasan yang sama seperti intan
yang tidak larut. Dayatarik antara molekul pelarut dan atom karbon tidak akan pernah
cukup kuat untuk melampaui ikatan kovalen yang kuat pada grafit.
- Ditinjau dari segi ketahanan terhadap korosi, grafit merupakan bahan yang bidang
penggunaannya sangat luas. Bahan tersebut tahan terhadap semua asam dan sebagian
besar basa hingga di atas 100°C.
- Sama seperti intan, grafit juga tidak larut dalam air dan pelarut organik lainnya.
Alasannya juga sama bahwa tidak ada gaya yang tercipta antara atom – atom karbon
penyusun grafit dengan pelarut sehingga mereka tidak dapat larut dalam pelarut itu.
- Berbeda dengan diamon, gafit dapat menghantarkan arus listrik. Tadi sudah dijelaskan
abhwa setiap atom karbon hanya menggunakan tiga buah elektronnya untuk beriakatan
dengan atom karbon lain. Sedangkan elektron yang keempat didelokasikan ke luar
sehingga dapat bergerak ke seluruh lapisan – laipsan grafit. Elektron yang bergerak
bebas inilah yang menyebabkan grafit dapat menghantarkan arus listrik.
3. Kegunaan Grafit :
- Karena sifatnya sebagai konduktor listrik grafit digunakan sebagai anoda pada baterai
(sel Leclanche) dan sebagai elektroda pada sel elektrolisis.
- Serat grafit dimanfaatkan untuk pelepasan muatan elektrostatik pada selubung
ventilasi.
- Grafit sekarang umum digunakan sebagai "timbal" pada pensil setelah dicampur
dengan tanah liat.
- Refraktori.
Grafit sintetis diproduksi untuk pembuatan elektrode pada industri baterai. Grafit dibuat
melalui pemanasan arang minyak bumi dalam tungku listrik pada 3.500 oC dengan katalis pasir
dan besi.
I. Plastik (polimer)
Plastik merupakan
bahan yang sangat penting
dalam dunia permesinan
dan industry modern.
Plastik adalah bahan sintetis
berasal dari minyak
mineral, gas alam, atau
dibuat dari bahan asal batu
bara, batu kapur, udara, air dan juga da ri binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Pengolahanya dapat dikerjakan pada proses panas dan tekanan.
Sifat-sifat plastik pada umumnya adalah sebagai berikut:
a) Tahan korosi oleh atamosfer ataupun ole beberapa zat kimia.
b) Berat jenisnya cukup rendah, sebagian dapat mengapung dalam air.
c) Cukup ulet dan kuat, tetapi kekuatanya dibawah logam.
d) Bahan termoplastik mulai melunak pada suhu yang rendah, sedikit
mempunyai wujud yang menarik dan dapat diberi warna, ada yang
transparan.

Sifat mekanik dari plastic adalah tidak mudah pecah dan rapuh.
Beberapa bahan plastic koefisien gesekanya sangat rendah sehingga sering
digunakan sebagai bantalan kering.

Keburukan-keburukan dari plastik adalah sebagai berikut :


a) Kecenderungan memuai yaitu menjadi lebih panjang dengan adanya
beban.
b) Suhu diatas 2000 C sifatnya menjadi kurang baik.
c) Terjadi perubahan polimer selama pemakaianya yang kemungkinan
sekali karena aksi dari sinar ultra violet.

Bahan plastik dibagi dalam dua golongan yaitu plastic termoseting dan
thermoplastic.

(a) Termoseting

Bahan ini keras dan mempunyai daya tahan panas yang tinggi. Proses
pengerjaan plastik termoseting adalah sebagai berikut. Bahan baku (resin)
berbentuk biji-biji kering dan bahan tambahan dimasukkan kedalam cetakan
lalu dipanaskan hingga 1500 C, kemudian ditekan dengan gaya kira 150
atm. Bahan ini akan mencair dan memenuhi model. Selanjutnya dipanasi
lagi sehingga bahan tersebut mengeras, lalu tutup cetakan dibuka dam benda
tersebut diangkat. Proses itu berlangsung pada temperatur tinggi. Untuk
mendapatkan permukaan benda yang halus cetakan haris dipoles, terutama
digunakan dalam pembuatan alat-alat listrik, tread bushing, dan bearing
bushing.
(b) Termoplastik

Termoplastik tersusun dari molekul-molekul panjang. Jikalau molekul


panjang itu diumpakan sebagai sebuah garis yang ditarik dan kita letakkan
dua buah molekul panjang berdampingan maka memperlihatkan suatu
gambaran dari suatu termoplas dalam keadaan padat.

Jika termoplas dipanaskan untuk menjaga keseimbangan maka molekul


panjang akan bergerak lebih banyak. Suhu pemanasan yang menyebabkan
proses ini dinamakan suhu pelunak. Bila termoplastik dipanaskan lebih
lama, molekul panjang akan satu sama lain. Suhu pada saat tersebut
dinamakan suhu lumer dan bahan menjadi cair.

Antar fasa padat dan cair terdapat fasa antar tambahan, saat itu bahan
berada dalam keadaan lunak. Dalam keadaan itu bahan dikatakan plastic.
Jadi termoplastik adalah bahan yang menjadi plastis karena pemanasan dan
bentuknya dapat diubah dalam deadaan plastis itu. Bahan-bahan
termoplastik adalah polietilen, polivinil khorida, polistiren, poliamide, dan
poliester.

Anda mungkin juga menyukai