Fakultas Teknik
Universitas Medan Area
Material Komposit
Minggu 2:
Serat Karbon dan Bahan Pengisi (Filler) Nano
Karbon
• Karbon dapat ditemukan dalam bentuk grafit, intan dan
fulleren.
• Grafit (semi metal) terdiri dari lapisan-lapisan atom karbon
yang ditumpuk secara berurutan sehingga berikatan kovalen
dan berikatan logam di dalam suatu lapisan, dan berikatan
van der Waals di antara lapisan-lapisan.
• Ikatan ini membuat grafit sangat anisotropik. Grafit adalah
konduktor listrik dan termal di dalam lapisan tetapi isolator
dalam arahnya tegak lurus terhadap lapisan.
• Konduktivitas listrik lebih baik ketika menggunakan grafit
untuk keperluan elektroda elektrokimia.
2
• Grafit secara kimia bersifat inert. Namun, karena strukturnya
yang anisotropik, grafit dapat bereaksi (dikenal sebagai
interkalasi) dengan substrat yang lain (disebut interkalat) yang
disisipkan di antara lapisan-lapisan karbon.
• Karbon yang bentuknya tidak teratur (disebut karbon
turbostratik) juga memiliki struktur berlapis, tetapi, tidak
seperti grafit. Setelah pemanasan, karbon yang tidak teratur
menjadi lebih teratur.
• Grafitisasi adalah proses penyusunan struktur yang
mengarah ke struktur grafit.
• Serat karbon konvensional sebagian besar adalah karbon
yang strukturnya tidak teratur.
Serat-Serat Karbon
8
• Agar serat karbon mencapai tingkat kristalinitas,
proses karbonisasi perlu diikuti dengan proses
grafitisasi, yaitu perlakuan panas pada suhu yang
lebih tinggi, seperti 2.300-3.000 ° C.
• Keadaan kristalinitas merupakan suatu keadaan
termodinamika stabil (yaitu, suatu keadaan
dimana energi sangat kecil), atom karbon akan
secara otomatis bergerak mendekati keadaan
kristalin jika ada cukup energi panas untuk
bergerak. Dengan kata lain, proses kristalisasi
bersifat spontan.
• Serat karbon memiliki lapisan karbon yang
sejajar dengan sumbu serat, meskipun
lapisannya mungkin tidak lurus.
Lapisan tidak berorientasi secara acak; ada distribusi orientasi sedemikian
rupa sehingga ada tingkat orientasi sejajar terhadap sumbu serat (tekstur
kristalografi).
9
10
• Serat karbon memiliki koefisien ekspansi termal hampir nol
(near-zero), sehingga dapat juga berfungsi sebagai aditif
untuk menurunkan ekspansi termal.
• Kombinasi konduktivitas termal yang tinggi dan ekspansi
termal rendah ini membuat komposit serat karbon berguna
untuk heat sink dalam elektronik dan untuk struktur ruang
yang memerlukan stabilitas dimensi.
• Konduktivitas termal serat karbon meningkat dengan derajat
grafitisasi.
• Serat karbon lebih katodik daripada hampir semua logam, jadi
dalam matriks logam, sambungan galvanik dibuat dari logam
sebagai anoda.
11
13
18
• Serat-serat karbon nano umumnya
memiliki morfologi yang terjalin
(intertwined) yang mirip dengan
gumpalan kapas.
• Gambar disebelah mengilustrasikan
distribusi pengisi yang tidak seragam
dikarenakan penggumpalan dan
distribusi pengisi yang seragam
karena tidak ada penggumpalan.
• Tingkat agitasi mekanis yang relatif
tinggi, seperti yang dicapai dalam
pencampuran, biasanya diperlukan Distribusi serat-serat diskontinu
selama proses fabrikasi komposit dalam komposit: a. Distribusi
untuk meringankan masalah tidak seragam disebabkan
penggumpalan. penggumpalan serat, b.
• Karena ketebalan antarmuka komposit Distribusi seragam serat (tidak
yang kecil, pengisi nano berguna ada penggumpalan)
untuk modifikasi antarmuka.
• Silica fume (nanopartikel sekitar 0,1 μ
m) ditambahkan ke campuran beton
untuk membantu ikatan antara beton
dan baja tulangan, dan mengurangi
porositas pada antarmuka antara
beton dan baja tulangan. 19