Anda di halaman 1dari 20

Carbon Nanotubes

Carbon nanotubes
•Carbon nanotube adalah salah satu
struktur carbon yang berbentuk
seperti silinder dengan diameter
dalam orde nanometer. Salah satu
keunikan dalam struktur ini adalah
kelebihannya dalam hal kekuatan, sifat
keelektrikannya, dan juga sifat dalam
penghantaran panas yang baik.
Struktur ini memiliki bermacam
bentuk turunan yang masing-masing
memiliki sifatnya tersendiri.
Structure of Carbon Nanotube

• Single Walled Nanotubes (SWNT)


Struktur ini memiliki diameter kurang lebih 1 nanometer dan
memiliki panjang hingga ribuan kali dari diameternya. Struktur Beberapa Bentuk Struktur SWNT
(a) Struktur Armchair (b) Struktur
SWNT dapat dideskripsikan menyerupai sebuah lembaran panjang Zigzag (c) Struktur Chiral
struktur grafit (disebut graphene) yang tergulung. Umumnya SWNT
terdiri dari dua bagian dengan properti fisik dan kimia yang berbeda.
SWNT memiliki beberapa bentuk struktur berbeda yang dapat dilihat
bilamana struktur tube dibuka.

SWNT memiliki sifat keelektrikan yang tidak dimiliki oleh struktur lain. Hal
ini memungkinkan pengembangan struktur SWNT menjadi nanowire karena
SWNT dapat menjadi konduktor yang baik. Selain itu SWNT telah
dikembangkan sebagai pengganti dari field effect transistors (FET) dalam
skala nano. Hal ini karena sifat SWNT yang dapat bersifat sebagai n- FET
juga p-FET ketika bereaksi terhadap oksigen. Karena dapat memiliki sifat
sebagai n-FET dan p-FET maka SWNT dapat difungsikan sebagi logic gate.
Structure of Carbon Nanotube

• Multi Walled Nanotubes (MWNT)


MWNT dibentuk dari beberapa lapisan struktur grafit yang digulung
membentuk silinder. Atau dapat juga dikatakan MWNT tersusun
oleh beberapa SWNT dengan berbeda diameter.

Pada MWNT yang hanya memiliki 2 lapis dinding (Double-Walled


Carbon Nanotubes- DWNT) memiliki sifat yang penting karena
memiliki sifat yang menyerupai SWNT dengan chemical resistance
yang lebih baik. Hal ini dikarenakan pada SWNT hanya memiliki 1
lapis dinding sehingga bilamana terdapat ikatan C=C yang rusak maka
akan menghasilkan lubang di SWNT dan hal ini akan mengubah sifat
mekanik dan elektrik dari ikatan SWNT tersebut. Sedangkan pada
DWNT masih terdapat 1 lapisan lagi di dalam yang akan
mempertahankan sifatnya.
How CNTs are made
• Arc discharge
Metode ini menggunakan 2 buah batang carbon yang diletakkan saling
berhadapan pada ujungnya dan dipisahkan sejarak kurang lebih 1 mm.
Ruang yang terpisah ini kemudian dialiri gas seperti Helium dan Argon
pada tekanan rendah.Kemudian arus listrik sebesar 50-100 A dan tegangan
20 volt diberikan sehingga menciptakan perubahan suhu yang tinggi di
antara ujung elektroda sehingga akan terjadi penguapan di ujung
batang tersebut. Kemudian proses ini akan dilanjutkan dengan
pembentukkan lapisan oleh uap dari penguapan batang tersebut pada
ujung batang lainnya.
Pada proses ini dapat terbentuk 2 buah struktur yaitu SWNT
dan MWNT. Bilamana diinginkan hasilnya SWNT maka pada anoda
didoping dengan katalis logam seperti Fe, Co, dan Ni. Sedangkan
pada MWNT tidak menggunakan doping seperti halnya proses
pembentukan SWNT. Namun dalam proses pembentukan MWNT
akan terbentuk berbagai bahan lain yang tidak diinginkan. Bila
diusahakan benar-benar murni maka MWNT yang terbentuk
akan kehilangan strukturnya dan dinding struktur yang tidak
teratur.
How CNTs are made
• Laser Ablation
Metode ini menggunakan laser untuk menguapkan grafit pada
suhu 1200 C. Ruangan tempat berlangsungnya proses ini akan diisi
dengan gas helium atau argon dan dijaga tetap pada tekanan 500
Torr. Pada keadaan ini maka akan terbentuk uap yang kemudian
dengan cepat akan kembali dingin. Keadaan ini akan menyebabkan
terbentuknya atom dan molekul carbon dan akan terbentuk
kelompok yang besar. Kelompok-kelompok ini kemudian akan
tumbuh menjadi single-wall carbon nanotube.
How CNTs are made
• Laser Ablation
– In the laser ablation process, a pulsed laser vaporizes a
graphite target in a high-temperature reactor while an
inert gas is inserted into the reactor. Nanotubes develop
on the cooler surfaces of the reactor as the vaporized
carbon condenses.

• Other methods where CNTs are created:


- Chemical Vapor Decomposition
- Natural, incidental, and controlled flame environments
How CNTs are made
• Chemical Vapor Decomposition
Pada proses ini carbon disiapkan dengan lapisan partikel logam katalis, seperti nikel,
kobalt, besi, atau kombinasinya dan dikondisikan pada suhu sekitar 700 C. Sementara
itu 2 jenis gas, yaitu gas untuk proses seperti ammonia, nitrogen, hydrogen dan
sebagainya serta gas yang mengandung carbon seperti acetylene, ethylene, ethanol,
methane, dan sebagainya, dialirkan ke dalam proses.
Properties
• Strength
• Electrical
• Thermal
• Defects
• One-Dimensional Transport
• Toxicity
Strength Properties
• Carbon nanotube mempunyai tensile strenght yang sangat
kuat dibandingkann dengan material lainnya, selain itu juga
memiliki modulus elastisitas yang tinggi.
Young's Modulus Tensile Strength Elongation at
Material
(TPa) (GPa) Break (%)
SWNT ~1 (from 1 to 5) 13-53E 16
Armchair
0.94T 126.2T 23.1
SWNT
Zigzag SWNT 0.94T 94.5T 15.6-17.5
Chiral SWNT 0.92
MWNT 0.8-0.9E 150
Stainless Steel ~0.2 ~0.65-1 15-50
Kevlar ~0.15 ~3.5 ~2
KevlarT 0.25 29.6
Electrical Properties
• Jika struktur nanotube berupa armchair
maka sifat kelistrikannya menyerupai
logam.
• If the nanotube structure is chiral maka
sifat listriknya bisa sebagai
semikonduktor
• Secara teori, Nanotube memiliki densitas
arus listrik 1000 kali lebih besar daripada
logam seperti perak dan tembaga..
Thermal Properties
• Seluruh nanotube diharapkan merupakan penghantar
panas yang baik disepanjang tabung, tetapi isolator
yang baik secar lateral ke sumbu tabung.

• Nanotube memiliki kemampuan untuk


mentransmisikan 6000 W/m/K di suhu ruangan
(pada tembaga hanya 385 W/m/K).

• Selain itu nanotube tetap stabil hingga suhu 2800 C di


ruang hampa udara dan sekitar 750 C di udara bebas
Defects

• Cacat bisa terjadi dalam bentuk kekosongan


atom. Tingkat cacat yang tinggi dapat
menurunkan kekuatan tarik hingga 85%.

• Karena struktur CNT yang sangat kecil,


kekuatan tarik tabung bergantung pada
segmen terlemahnya dengan cara yang
serupa dengan rantai, di mana kekuatan link
terlemah menjadi kekuatan maksimum
rantai.
One-Dimensional Transport

• Karena dimensi nano, transpor elektron dalam nanotube


karbon akan terjadi melalui efek kuantum dan hanya akan
menyebar sepanjang sumbu tabung. Karena sifat transportasi
khusus ini, nanotube karbon sering disebut sebagai "satu
dimensi.”
Applications
• Berbagai komponen elektronika telah dikembangkan dengan
menggunakan segala kelebihan dari carbon nanotube. Dioda
sebagai salah satu komponen dasar elektronika telah
diterapkan dengan menggunakan nanotube.
• Nanotube dapat digunakan untuk menciptakan perangkat baru,
seperti transistor elektron tunggal berbasis karbon, yang secara
signifikan lebih kecil dari transistor konvensional.
• Selain itu ultracapacitor, spin transistor, FET inverter, dan
berbagai komponen gerbang logika telah dikembangkan oleh
para periset. Sifat konduktivitas yang baik ditunjukan oleh
carbon nanotube menjadikannya dapat menggantikan sifat
wire sehingga memungkinkan dikembangkan nanocircuit
untuk nanocomputer. Penggunaan carbon nanotube sebagai
sensor juga telah dikembangkan
• Carbon nanotube juga telah diimplementasikan dalam
sistem nanoelektromekanikal seperti elemen memory
(NRAM-dikembangkan oleh Nantero Inc) dan motor
elektrik skala nano. Pakaian perang, tangga untuk kapal luar
angkasa, hingga kerangka sepeda (Floyd Landis) telah
memakai nanotube sebagai bahan dasarnya.
Ali Tinazli adalah salah satu seorang ilmuwan yang tergabung dalam group
riset dari Cellular Biochemistry Lab di Johann-Wolfgang-Goethe University of
Frankfurt yang mengembangkan sistem lithography dengan menggunakan
teknologi nano protein. Sistem nanolithography ini memungkinkan untuk
menulis, membaca, dan menghapus data yang dapat berupa dan
menggunakan susunan protein. Sistem ini akan memungkinkan pengembangan
dalam bidang biosensor.
Health Hazards
• Menurut para ilmuwan di National Institute of
Standards and Technology, CNT lebih pendek 200
nanometer lbih mudah masuk ke dalam sel paru-
paru manusia yang mirip dengan cara asbes, dan
dapat menimbulkan peningkatan risiko terhadap
kesehatan
• CNT dan sebagian besar nanoteknologi, adalah
masalah yang belum dijelajahi, dan banyak
kemungkinan bahaya kesehatan masih belum
diketahui.
References
• http://www.news-medical.net/news/22799.aspx
• Chae, H.G.; Kumar, S. (2006). "Rigid Rod Polymeric Fibers". Journal of
Applied Polymer Science 100:791-802: 791. doi:10.1002/app.22680.
• Hong, Seunghun; Sung Myung (2007). "Nanotube Electronics: A flexible
approach to mobility". Nature Nanotechnology 2: 207–208.
doi:10.1038/nnano.2007.89
• Meo, S.B.; Andrews R. (2001). "Carbon Nanotubes: Synthesis, Properties,
and Applications". Crit. Rev. Solid State Mater. Sci. 26(3):145-249: 145.
doi:10.1080/20014091104189.
• Kolosnjaj J, Szwarc H, Moussa F (2007). "Toxicity studies of carbon
nanotubes". Adv Exp Med Biol. 620: 181–204. PMID 18217344
• Ebbesen, T. W.; Ajayan, P. M. (1992). "Large-scale synthesis of carbon
nanotubes". Nature 358: 220–222. doi:10.1038/358220a0

Anda mungkin juga menyukai