Anda di halaman 1dari 13

KLASIFIKASI TES PSIKOLOGI

& CIRI-CIRI TES YANG BAIK


(Pertemuan 3)

Oleh:
Diana Vidya Fakhriyani
dianavidya@iainmadura.ac.id
PEMBAHASAN

Klasifikasi Tes Psikologi & Ciri Tes yang Baik

q Klasifikasi Tes Psikologi


q Ciri-ciri (Syarat) Tes yang Baik
ü Validitas
ü Reliabilitas
ü Daya Diskriminasi
Tes Psikologi
q WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale), WISC (Wechsler Intelligence
Scale for Children), WPPSI (Wechsler Preschool and Primary Scale of
Intelligence)
q Tes BINET
q IST(Intelligenz Structure Test)
q Raven (SPM / Standard Progresive Matrices, CPM / Colours Progresive
Matrices, APM / Advanced Progresive Matrices)
q CFIT (Culture Fair Intelligence Test)
q TIKI (Tes Inteligensi Kolektif Indonesia)
q SON / Snijders Oomen Non Verbal Scale (Tes inteligensi untuk 3-17 tahun
Anak normal, dan juga bisa untuk bisu & tuli)
q EPPS (Edward Personal Preference Schedule)
q Wartegg
q RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank)
q DAT (Differential Aptitude Test)
q Tes DAP (Draw A Person)
q HTP (House Tree Person)
q TAT (Thematic Apperception Test)
q Rorschach
q Kraepelin, dll.
KLASIFIKASI TES PSIKOLOGI
1. Berdasarkan atas banyaknya peserta tes
2. Berdasarkan atas cara menyelesaikannya
3. Berdasarkan atas caranya menilai tes
4. Berdasarkan fungsi psikis yang dijadikan sasaran
testing
5. Berdasarkan tipe tes yang berhubungan dengan isi
tes dan waktu yang disediakan
6. Berdasarkan atas materi tesnya yang berhubungan
dengan latar belakang teorinya
7. Berdasarkan atas bentuknya
8. Berdasarkan atas penicptanya
9. Berdasarkan aspek yang diukur
1. Berdasarkan Banyaknya Peserta 2. Berdasarkan Cara Menyelesaikan

ü Individual test à Rorschach, TAT ü Te s v e r b a l ( v e r b a l t e s t ) à


(Thematic Apperception Test), tes menyelesaikan atau mengerjakan
inteligensi WAIS (Wechsler Adult tes tersebut harus menggunakan
Intellegence Scale), tes inteligensi kata-kata, misalnya memberikan
keterangan, memberikan hasil
Stanford Binet, dll.
perhitungan, memberikan lawan
ü Tes kelompok (Group test) à tes kata, mengatakan kekurangan
inteligensi SPM (Standart pada suatu gambar.
Progressive Matrices), tes ü Tes non verbal (performance test)
inteligensi APM (Advance à contohnya sub tes menyusun
Progressive Matrices) tes balok dan sub tes menyusun
Kraepelin, dll. gambar pada pada tes WAIS

3. Berdasarkan Cara Menilai Tes

ü Tes alternative (tes dengan pilihan jawaban benar-salah).


ü Tes gradual à tes dengan penilaian gradual jadi ada beberapa tingkatan
misalnya diberi nilai 5, 4, 3, 2, 1.
5. B e r d a s a r k a n T i p e Te s y a n g
4. Berdasarkan Fungsi Psikis yang
Berhubungan dengan Isi Tes &
Dijadikan Sasaran Testing Waktu yang Disediakan
ü Tes perhatian; Tes fantasi; Tes ü Speed test à yang diutamakan
ingatan; Tes kemauan dalam tes ini yaitu kecepatan dan
ketepatan kerja. Pada tes tipe ini
waktu untuk menyelesaikan tes
6. Berdasarkan Materi Tesnya yang dibatasi, contohnya tes kraepelin,
Berhubungan dengan Latar Belakang tes cepat dan teliti, tes SPM, tes
Teorinya APM, Tes Kemampuan Dasar
(TKD) dll.
ü Tes proyektif, tes ini disusun atas ü Power test, maksudnya adalah tipe
dasar penggunaan mekanisme tes yang mengutamakan
proyeksi. Contoh tes Rorschach, kemampuan bukan kecepatan atau
TAT, CAT, dll. k e t e p a t a n c o n t o h n y a Te s
ü Tes non proyektif, tes ini sama kepribadian (Grafis, Wartegg,
sekali tidak mempertimbangkan EPPS) dll.
mekanisme proyeksi.
7. Berdasarkan Bentuknya 8. Berdasarkan Penciptanya

ü Tes benar salah; ü Tes Rorschach;


ü Tes pilihan ganda; ü Binet Simon;
ü Tes isian; ü Tes Kraepelin;
ü Tes mencari pasangan; ü Tes Wechsler (WPPSI, WISC,
ü Tes penyempurnaan; WAIS);
ü Tes mengatur obyek; ü Tes Raven (SPM, APM, CPM).
ü Tes deret angka;
ü Tes rancangan balok

9. Berdasarkan Aspek yang Diukur

ü Tes kecerdasan (tes inteligensi, general intelligence test);


ü Tes bakat (aptitude test);
ü Tes kepribadian (personality test);
ü Tes minat ; Tes Kreativitas.
SYARAT TES YANG BAIK
q Valid à suatu alat tes dapat dikatakan memiliki validitas jika alat tes
tersebut secara tepat dapat mengukur apa yang hendak diukur.
q Reliabel à dapat dipercaya, tepat, ajeg. Suatu alat tes dapat
dikatakan memiliki reliabilitas jika hasil tes tersebut menunjukkan
ketepatan/keajegan.
q Distandardisasi à Standardisasi suatu tes bertujuan supaya setiap
testee yang dites dengan tes tersebut mendapat perlakuan yang
benar-benar sama. (Materi tes, penyelenggaraan tes, skoring tes,
interpretasi hasi tes).
q Obyektif à tidak mengandung unsur pribadi.
q Diskriminatif à dapat mengungkap gejala tertentu dan menunjukkan
perbedaan-perbedaan (diskriminasi) gejala tersebut pada individu
yang satu dan individu yang lain.
q Komprehensif à dapat sekaligus mengungkap (menyelidiki) banyak
hal.
q Mudah digunakan.
VALIDITAS
Contoh validitas: saat menimbang berat ‘emas’ maka takaran/timbangan
yang digunakan adalah timbangan untuk ‘emas’ (valid). Sebaliknya
kurang tepat/valid jika kita menggunakan timbangan beras untuk
menimbang berat ‘emas’.

à Validitas suatu tes adalah taraf sejauhmana tes tersebut dapat


mengukur apa yang seharusnya diukurnya.
à Suatu alat tes dapat dikatakan memiliki validitas jika alat tes
tersebut secara tepat dapat mengukur apa yang hendak diukur.
à Semakin tinggi validitad suatu tes, maka tes tersebut semakin
mengenai sasarannya, yakni semakin menunjukkan apa yang
seharusnya ditunjukkannya.
à Contoh tes yang valid yaitu tes inteligensi Stanford Binet dapat
mengukur aspek kecerdasan anak-anak umur 6 – 14 tahun.
Tes WAIS kurang tepat/valid jika digunakan untuk mengungkap
kecerdasan anak-anak berumur 6 – 14 tahun.
RELIABILITAS
Reliabilitas suatu tes adalah sejauhmana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya atau kalau
dikatakan secara populer reliabilitas sesuatu tes
adalah keajegan sesuatu tes.

Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila


dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh
hasil yang relatif sama, selama aspek yang
diukur dalam diri subyek memang belum berubah
(Azwar, 2000).
DAYA DISKRIMINASI

Sebuah alat tes yang baik harus memiliki daya


diskriminasi (diskriminatif/ daya beda), yakni
dapat mengungkap gejala tertentu dan
menunjukkan perbedaan-perbedaan
(diskriminasi) gejala tersebut pada individu
yang satu dan individu yang lain.
Bahan Diskusi

Berikan tanggapan!
ü Bagimana klasifikasi tes psikologi
ü Bagaimana ciri-ciri tes yang baik
(Jelaskan berdasarkan pemahaman Anda,
dengan bahasa masing-masing)
Sekian
Semoga Bermanfaat !

Anda mungkin juga menyukai