Sarana dan
Prasarana
Psikodiagnostika
2.Klasifikasi tes
Sarana psikodiagnostik adalah tes psikologis
Penggunaan Battery Test (terdiri dari sekumpulan tes
yang memberikan informasi lebih banyak untuk
asesmen). Jenis tes disesuaikan dengan kebutuhan
individu. Misal: untuk keperluan klien yang datang
dengan keluhan bingung mencari pekerjaan maka tes
yang diberikan antara lain: RMIB, Papikostick,
DISC.
dimana pada saat tes itu yaitu tes dimana pada saat tes
diberikan kita menghadapi diberikan kita menghadapi satu
sekelompok individu orang individu saja.
Tes klasikal biasanya Tes individual biasanya
digunakan untuk seleksi digunakan untuk asesmen
karyawan, seleksi siswa, individual mendalam, misal:
untuk tujuan riset, dsb. klien klinis, pasien rumah sakit.
Contoh tes klasikal: IST, Contoh tes individual: TAT,
APM, SPM, CPM, EPPS,
CAT, SAT, Rorschach, WB,
RMIB, TKD, CFIT,
WAIS, WISC, dsb.
KRAEPLIN, PAULI, dsb.
PIO dan Psi. Pendidikan
Psi.Klinis dan Psi.
Perkembangan
a. Power Test
Yaitu test dimana waktu yang disediakan bagi peserta tes
untuk menyelesaikan soal tidak dibatasi waktu.
Tipe tes yang mengutamakan kemampuan bukan
kecepatan atau ketepatan.
Untuk tes tipe ini waktu mengerjakan tes pada dasarnya
tidak dibatasi, contohnya Tes kepribadian (Grafis,
Wartegg, EPPS).
b. Speed test
tes dimana waktu yang disediakan untuk peserta
tes menyelesaikan tes tersebut dibatasi waktunya.
yang diutamakan dalam tes ini yaitu kecepatan dan
ketepatan kerja.
Pada tes tipe ini wak tu untuk menyelesaikan tes
dibatasi
contohnya tes kraepelin, tes pauli, tes SPM, tes
APM, Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan lain-lain.
Yang membedakan adalah materi tes yang
digunakan serta aktivitas yang dilakukan
berhubungan dengan tes (cara pengerjaan
tes).
a.Tes Verbal
24
25
iv. Roberts Apperception Test for Children
(RATC)
Lebih memenuhi standar psikometris
Terdiri dari 16 kartu stimulus yang tumpang tindih,
untuk anak laki-laki & perempuan
Gambar-gambar tersebut dapat melukiskan situasi
antar pribadi
misalnya hubungan
anak-anak dengan
orang dewasa atau
anak-anak lainnya
26
v. Tell-Me-A-Story (TEMAS)
Dirancang secara khusus untuk mengetahui ciri-
ciri kognitif, afektif, dan kepribadian anak-anak
dari usia 5 sampai dengan 18 tahun.
Terdiri dari dua rangkaian kartu stimulus paralel
dengan warna lengkap; untuk anak2 minoritas
etnik & anak2 berkulit putih
27
vi. Gerontological Apperception Test & Senior
Apperception Test
Dikembangkan untuk orang lanjut usia.
Menampilkan seorang atau lebih dari seorang
lanjut usia & mengilustrasikan masalah yang bisa
melanda orang lanjut usia (kesepian, masalah
keluarga, rasa tak berdaya, dll).
28
Terdiri dari 16 kartu, diperuntukkan bagi dewasa (> 18 tahun), remaja (12
– 18 tahun) & anak2 (4 – 12 tahun).
Berasal dari teori frustasi dan agresi.
Menyajikan rangkaian kartu yang berisi gambar satu orang yang
membuat frustasi orang lain atau menciptakan kondisi yang dapat
membuat frustasi.
Lalu responden diminta menulis apa yang akan dikatakan oleh orang yang
frustasi dalam ruang kosong yang disediakan.
29
viii. Draw A Person (DAP) dewasa
Klien diberi pensil & kertas untuk “menggambar orang”
Pemeriksa memperhatikan komentarnya, urutan
penggambaran bagian2 yg berbeda
30
ix. Human Figure Drawings (HFDs) anak usia
sekolah
Dirancang oleh Koppitz sebagai tes perkembangan
mental.
x. House-Tree-Person (HTP) dewasa
Disusun oleh Robert C. Burns pada tahun 1987.
Subyek diminta untuk membuat gambar rumah,
pohon dan orang dalam satu kesatuan.
31
xi. Draw A Family
Disusun oleh Hulse pada tahun 1951.
Bertujuan untuk menjaring hubungan-hubungan
interpersonal.
32
xii. Kinetic Family Drawing (KFD) anak
Disusun oleh Robert C. Burns pada tahun 1987.
Subyek diminta untuk membuat gambar setiap orang di dalam
keluarga, termasuk diri mereka sendiri yang sedang melakukan suatu
kegiatan.
33
xiii. Kinetic School Drawing
Disusun oleh Pront dan Philips pada tahun 1974.
Anak2 menggambar apa yang dilakukan di sekolah.
Tujuannya untuk mengerti bagaimana interaksi sosial antara
sekolah dan lingkungan rumah.
34
xv. Wartegg
Disusun oleh Ehrig Wartegg