Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK

TES
PROYEKSI
Nur Fitriana Kadir
Muhammad Risal
Natassya Dinda Novitasari
Adha Irhamna Maladi
Ekasriwahyuningsih Siregar PSIKODIAGNOSTIK V : TES PROYEKSI DAN NON PROYEKSI
Winona I. K. Patanduk
Kevin Maramis
Resky Putri Pamawang
A.Suci Paramitha
Muhamad Akbar
Judith Cahyani Blake
Otnel Pongsibidang
Shekinah Priska Hutapea
Qanitah Taufiqah Imran
Muh Hanif Mahfudzh
TES PROYEKSI
- CAT (CHILDREN APPERCEPTION TEST)

- RORSCHACH
01 BENTUK TES CAT
Gambar : Seekor singa dengan pipa dan tongkat duduk di kursi, di sudut kanan
bawah, seekor tikus muncul dari lubang.

Mengungkap :
1. Singa pada umumnya dipandang sebagai figure ayah yang dilengkapi simbol pipa
dan tongkat
2. Tikus dipandang sebagai anak-anak, namun beberapa anak mengidentifikasi diri
mereka dengan singa dan mengganti figure identifikasi beberapa kali, hal ini
menunjukkan kebingungan mengenai peran, konflik antara pemenuhan kebutuhn
dan otonomi

Gambar : Sebuah kamar yang gelap terlihat melalui pintu terbuka dari
kamar yang terang. Dalam kamar gelap terdapat tempat tidur anak-anak
yang di dalamnya berdiri seekor kelinci yang memandang melalui pintu.

02
Mengungkap :
1. Ketakutan akan kegelapan, ditinggal sendiri, dipisahkan oleh orang tua
2. Rasa ingin tahu yang besar mengenai sesuatu hal yang terjadi
3. Keinginan anak mengetahui situasi di luar kamar
DASAR TEORI
ADA 3 DASAR PROPORSI PEMBUATAN CAT

PROPORSI PERTAMA PROPORSI KEDUA


PROPORSI KETIGA
Proposisi pertama berhubungan Proposisi kedua berhubungan
dengan hipotesis dasar proyeksi. dengan pemilihan situasi yang Proposisi ketiga berkaitan dengan
Bila testee dihadapkan pada suatu disajikan pada 10 gambar. Gambar- pemilihan figure hewan. Alasannya :
situasi tertentu dan ia diberi gambar CAT dirancang sebagai Pengalaman Psikoanalitis dengan anak
kebebasan, maka ia tidak hanya sarana untuk memperoleh gambaran ternyata menyatakan bahwa anak lebih siap
memberikan informasi mengenai mengenai kepribadian anak, mengindentifikasikan diri dengan figure
apa yang ia jumpai, tapi juga berdasarkan ide-ide yang hewan daripada figure manusia.
informasi mengenai dirinya sebagai mempertimbangkan hal-hal yang
pribadi yang unik, termasuk tingkah berkaitan dengan masalah,
laku adaptif dan defensifnya situasi dan peran pada anak-anak.
ADMINISTRASI TES DAN SKORING
Rapport yang baik dengan anak tidak
sama pada setiap anak. CAT lebih baik Alat-alat yang dibutuhkan:
disajikan pada anak dalam bentuk ‘seperti’ 1 set kartu CAT (tdd. 10 gambar binatang)
permainan, bukan tes. Sebelum mulai ajak Perekam (rekorder) atau kertas+pensil Meja
anak bicara mengenai binatang, atau dan kursi
bermain boneka binatang, dll. Pemberian
instruksi: katakan pada anak bahwa ia
akan melakukan permainan, yang mana ia
akan diminta untuk bercerita mengenai
suatu gambar (yakinkan anak bahwa ini
bukan tes).

Dalam tes proyektif seperti CAT, tidak


ada jawaban yang benar atau salah.
Dengan demikian tidak ada skor
numerik atau skala untuk ujian. Skoring dari Children Apperception Test atau
Pengawas tes mencatat esensi dari CAT tidak berdasarkan skala obyektif, itu harus
masing-masing cerita-cerita dan dilakukan oleh administrator tes terlatih atau para
menunjukkan ada atau tidaknya unsur psikolog yang sudah mengambil profesi S2.
tematik tertentu pada form yang Interpretasi yang harus diperhatikan yaitu
tersedia. Seperti pada TAT, setiap variabel-variabel berikut tema utama cerita, cerita
cerita dengan hati-hati dianalisis untuk pahlawan atau pahlawan, kebutuhan atau
mengungkap, mendasari kebutuhan, drivedari pahlawan atau pahlawan, lingkungan di
konflik, emosi, sikap, dan pola respon mana cerita berlangsung
anak
VALIDITAS DAN REABILITAS
• Meskipun tanggapan dalam tes proyektif diyakini mencerminkan karakteristik kepribadian, banyak ahli
mempertanyakan reliabilitas, validitas, dan karenanya, kegunaan tes ini sebagai teknik diagnostik.
• CAT, serta ukuran proyektif lainnya, telah dikritik karena kurangnya metode standar administrasi serta kurangnya
norma standar untuk interpretasi. Studi tentang interaksi antara penguji dan subjek tes telah menemukan,
misalnya, bahwa ras, jenis kelamin, dan kelas sosial dari kedua peserta memengaruhi cerita yang diceritakan serta
cara cerita tersebut diinterpretasikan oleh penguji. 
TES RORSCHARCH
BENTUK TES
Test Rorschach sendiri terdiri dari 10 buah kartu,
dimana masing-masing kartu memiliki pola pola
berbeda yang berasal dari bercak – bercak tinta.
Dari 10 kartu tersebut, terdapat dua jenis kartu,
yaitu : kartu kromatik (hitam putih)
kartu akromatik (kartu berwarna). Test Rorschach
diberikan kepada individu, kartu per kartu secara
berurutan, mulai dari kartu pertama hingga kartu
sepuluh.

Peserta ./ klien / pasien diminta untuk menyebutkan apa apa saja


yang dilihat oleh mereka ketika dihadapkan pada masing – masing
bercak pada tiap – tiap kartu. Klien atau peserta boleh menyebutkan
bentuk, baik itu bentuk nyata ataupun tidak, dan dibebaskan dalam
jumlah, yang artinya klien atau peserta bisa menjawab berbagai
macam bentuk yang muncul dan yang dilihat sebanyak – banyaknya.
Hal ini membantu klien atau peserta untuk dapat melakukan
eksplorasi lebih dalam terhadap apa yang ada di dalam dirinya.

Test Rorschach, umumnya dilaksanakan dalam dua


sesi. Sesi pertama merupakan sesi awal, dimana
klien atau peserta diminta untuk menyebutkan saja
bentuk – bentuk apa yang muncul dan dilihat oleh
mereka pada masing masing kartu, mulai dari kartu
pertama hingga kartu ke sepuluh.
ADMINISTRASI TES
KARTU 1 Karakteristik masing-masing kartu Rorschach (I-X)
  Kartu kromatik: berwarna selain hiam, putih dan
Seluruh bercak : makhluk bersayap tulang
pinggul
abu-abu, kartu II, III, VIII, IX, X
Imajinasi baik menunjukkan gerakan Kartu akromatik : berwarna hitam, putih dan abu-
manusia abu. kartu I, IV, V, VI, VII.
Bagian tengah : manusia, wanita  
Bagian atas : tangan
Bagian sisi : wajah orang
Subjek yang tidak mampu memberi
jawaban secara keseluruhan,
menunjukkan indikasi kemampuan
penyesuaian diri terhadap situasi baru
termasuk kurang
SKORING
Lokasi
Skoring lokasi tergantung pada bagian
gambar yang mana yang dipergunakan.
Ada lima kategori utama:
Jawaban-jawaban Whole: W, W, dan DW
Large Usual Detail Responses : D
Small Usual Detail Responses : d
Unusual Detail Responses (Dd): dd, de,
di, dan dr
White Space Responses
Untuk skoring determinan dipergunakan simbol-simbol
sebagai berikut:
F = untuk jawaban-jawaban yang penentu utamanya
adalah bentuk
M, FM, m = untuk jawaban-jawaban yang penentu
utamanya adalah gerakan.
Fc, cF, c = untuk jawaban-jawaban yang penentu utamanya
adalah tekstur.
FK, KF, K = untuk jawaban-jawaban yang penentu
utamanya adalah kedalaman atau difusi
Fk, kF, k = untuk jawaban yang penentu utamanya adalah
efek 3 dimensional yang diproyeksikan menjadi dua
dimensional.
FC’, C’F, C’= jika aspek hitam putih dan kelabu dari blot
dipergunakan sebagai warna.
FC, CF, C = jika aspek warna (merah, hijau, dan
sebagainya) berperan dalam menentukan jawaban.
Catatan: c, K, dan k termasuk dalam jawaban-jawaban
shading. Sedangkan C’ dan C termasuk dalam jawaban-
jawaban warna.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai