Anda di halaman 1dari 24

ASESMEN KLINIS :

TES OBYEKTIF dan


TES PROYEKTIF
TES OBYEKTIF
• Tes kepribadian objektif disebut juga
self-report inventory
• Pengukuran kepribadian obyektif
melibatkan pemberian seperangkat
pertanyaan atau pernyataan standar
yang dijawab oleh klien dengan
menggunakan serangkaian pilihan
jawaban yang tetap.
• Pilihan jawaban: benar/salah, ya/tidak
Kelebihan

1. Ekonomis
Dapat dilakukan secara klasikal
(berasamaan)
2. Skoring & administrasi relatif sederhana
dan objektif
Interpretasi mjd lebih mudah & klinisi
hanya m’butuhkan sedikit kemampuan
interpretif
Kelemahan
1. Skor yang sama mungkin memiliki beberapa
interpretasi alternatif
2. Dapat memfasilitasi klien untuk memanipulasi
jawaban
3. Bisa jadi ada informasi yang hilang karena
adanya paksaan jawaban
4. Pemahaman yang terbatas atau bahkan
kemampuan membaca yang terbatas dari klien
dapat menyebabkan klien salah menafsirkan
pertanyaan
Potential Problem

1. Dapatkah klinisi berasumsi bahwa setiap klien


menginterpretasikan item tertentu dengan cara
yang persis sama?
2. Dapatkah klien secara akurat melaporkan
perilaku atau emosi mereka sendiri?
3. Apakah klien akan jujur atau akankah mereka
berusaha menempatkan diri mereka dalam
“kebaikan”?
Contoh Tes Kepribadian Obyektif :
MMPI & MMPI-2

• Publikasi oleh Hathaway & McKinley thn


1943
MMPI - 1
• B’tujuan utk m’identifikasi diagnosa psikiatrik individu
• Item2nya dirancang b’dasarkan tes kepribadian
sebelumnya, riwayat kasus & pengalaman klinis
• Kategori psikiatrik: hypocondriasis (Hs), depression (D),
hysteria (Hy), psychopatic deviate (Pd), paranoia (Pa),
psychasthenia (Pt), schizophrenia (Sc), & hypomania (Ma).
• Dua skala tambahan: masculinity-feminity (Mf) & social
introversion (Si)
• MMPI yg original tdd dari 550 items yg harus dijawab klien
dgn ‘true’, ‘false’, & ‘cannot say’
• Digunakan utk usia 16 tahun ke atas
MMPI - 2
• MMPI dikritik karena tidak mewakili populasi USA
secara umum (partisipan hanya berasal dari area
Mineapolis dgn karaketristik yg berbeda)
• Adanya MMPI-2 (dgn penyesuaian, jml item ada 704)
• Digunakan utk usia 13 thn ke atas
• Bisa individual ataupun klasikal
• Dapat diskor dgn komputer
• T’dpt versi bahasa non-English
• Telah dikembangkan MMPI-2 utk remaja, yaitu MMPI-A
(adolescents)
Validitas Skala (MMPI)
Utk m’deteksi faking bad, test-taking attitudes, &
carelessness atau misunderstanding, ada 4 skala validitas
dalam MMPI:
1. (Cannot say) scale : Item yg tidak dijawab
2. F (Infrequency) scale. 60 item yg jarang dijawab. Nilai F
yg tinggi mungkin ada penyimpangan respons,
atau hipotesis lain ttg perilaku
3. L (Lie) scale. 15 item yang menempatkan responden dalam
pandangan yang sangat positif
4. K (Defensiveness) scale. 30 item (pembelaan diri dalam
mengakui masalah tertentu).
Validitas Skala (MMPI)
Tiga skala validitas yg baru dalam MMPI-2
1. Fb (Back-page Infrequency) scale. 40 items
2. VRIN (Variable Response Inconsistency) scale. 67 pairs of item
3. TRIN (True Response Inconsistency) scale. 23 items pairs

 Ketujuh skala validitas di atas digunakan utk memahami


motivasi & test-taking attitudes klien.

• MMPI dpt digunakan ketika klinisi m’butuhkan informasi ttg bbrp


masalah klien, ketika klinisi harus membuat hipotesis ttg status
diagnostik klien, dan mengetahui kekuatan & kelemahan pasien
TES PROYEKTIF
SEJARAH
• William Shakespeare menulis ttg kualitas proyektif
awan, William Stern m’gunakan awan sbg stimulus
tes, Sir Francis Galton (1879) menyarankan metode
asosiasi kata & Kraeplin m’gunakannya, Binet &
Henri (1896) bereksperimen dgn gambar sbg alat
proyektif, Alfred Adler meminta pasiennya utk me-
recall ingatan pertamanya yg jg mrp pdkt proyektif.
• Adanya teknik proyektif oleh Herman Rorschach th
1921 yg m’jelaskan penggunaan bercak tinta sbg
metode utk m’diagnosa psikopatologi
• 1920, David Levy m’bawa bercak tinta ke Amerika,
lalu Beck, Klopfer, & Hertz mulai m’ajarkan kursus
Rorscach
• 1935, Morgan & Murray mengenalkan Thematic
Apperception Test (TAT)
• 1938, Murray menjelaskan proses proyeksi
• Kata ‘Proyektif’ populer stlh papernya L. K. Frank di
th 1939 dlm metode proyektif
KARAKTERISTIK TEKNIK PROYEKTIF

1. Menanggapi stimulus yang tidak terstruktur atau


ambigu, klien didorong untuk mengeluarkan
struktur mereka sendiri dan dengan demikian
mengungkapkan sesuatu dari diri mereka sendiri
(kebutuhan, keinginan & konflik).
2. The stimulus material is unstructured
3. The method is indirect
4. There is freedom of response
5. Response interpretation deals with more variables
PENGUKURAN & STANDARDISASI

Standardisasi
Sebagian tokoh berpendapat bahwa
interpretasi dari tes proyektif tidak dapat
distandarisasi (setiap individu adalah unik),
begitu banyak variabel yang berinteraksi dalam
interpretasinya
Validitas
- Apakah TAT valid?
- Apakah Rorschach mrp tes kepribadian yg bagus?
Pertanyaan harus lebih spesifik:
- Apakah TAT m’prediksikan keagresifan di situasi
A?
- Apakah skor X dari Rorschach b’korelasi dgn
penilaian kecemasan secara klinis?
Contoh Tes Kepribadian Proyektif :
Tes Rorschah
• Ada bbrp pandangan umum tentang
tes Rorschach yg b’beda2
o Sulit dlm reliabilitas & validitas
o Sulit dlm interpretasi hasil di
penelitian2 & p’generalisasian dari
satu studi ke studi yg lain
o Diharapkan, respon2 Roschach
diberi skor dgn cara yg sama oleh
para rater independen.
• Skoring
 Location, content, determinants

• Deskripsi
- Terdiri dari 10 kartu dengan bercak tinta yg
simetris kanan kirinya
- 5 kartu hitam putih (dgn bayangan abu2) &
lainnya b’warna
• Rorschach Inkblot “Method”
- Weiner (1994): Rorschach paling baik digunakan
sebagai metode pengumpulan data, bukan tes.
- Implikasi mnrt Weiner:
o Data yang dihasilkan dari metode Rorschach
dapat diinterpretasikan dari berbagai posisi
teoritis
o Implikasi praktisnya adalah melihat Rorschach
sebagai metode yang memungkinkan seseorang
untuk sepenuhnya menggunakan semua aspek
data yang dihasilkan, menghasilkan evaluasi
diagnostik yang lebih menyeluruh
THE THEMATIC APPERCEPTION
TEST (TAT)
Diperkenalkan oleh Morgan & Murray thn 1935
Tujuan:
Untuk mengungkapkan karakteristik dasar kepribadian
klien melalui interpretasi produksi imajinatif klien dalam
menanggapi serangkaian gambar.
Meskipun tes dirancang untuk mengungkapkan
konflik sentral, sikap, tujuan, & hal-hal yang ditekan, tes
ini sebenarnya menghasilkan materi yang merupakan
kumpulan dari pengaruh situasional, stereotip budaya,
hal-hal sepele, dll. Klinisi harus bisa m’bedakan mana yg
pokok & penting, & mana yg tidak
• Banyak klinisi m’gunakan TAT sbg metode utk
mengetahui kebutuhan psikologis (achievement,
afiliasi, ketergantungan, kekuatan, seks, dsb) & cara
individu b’interaksi dgn lingkungannya
Deskripsi
• Tdd dari 31 kartu TAT (satu kartu adalah blank card)
• Digunakan utk boys & men, girls & women, dan
kedua2nya.
• Murray menyarankan p’gunaan 20 kartu dari 31 kartu
yg ada.
• TAT tdk se-ambigu Rorschach
Gbr2 di TAT jelas m’gambarkan orang tapi tdk
selalu jelas gender, siapa, apa yg dilakukan, dan
apa yg dipikirkan orang tsb.

Anda mungkin juga menyukai