Anda di halaman 1dari 17

ASESMEN KLINIS:

TES PROYEKTIF
SEJARAH
• William Shakespeare menulis tentang kualitas proyektif awan,
• William Stern menggunakan awan sebagai stimulus tes,
• Sir Francis Galton (1879) membuat metode asosiasi kata,
• Binet & Henri (1896) bereksperimen dgn gambar sbg alat
proyektif,
• Alfred Adler meminta pasiennya untuk me-recall ingatan
pertamanya yang juga merupakan pendekatan proyektif.
• Adanya teknik proyektif oleh Herman Rorschach th 1921 yang
menjelaskan penggunaan bercak tinta sbg metode untuk
mendiagnosa psikopatologi
1920, David Levy mengenalkan bercak tinta ke
Amerika, lalu Beck, Klopfer, & Hertz mulai
mengajarkan kursus Rorscach
1935, Morgan & Murray mengenalkan Thematic
Apperception Test (TAT)
1938, Murray menjelaskan proses proyeksi
Kata ‘Proyektif’ populer stlh papernya L. K. Frank di
th 1939 dlm metode proyektif
KARAKTERISTIK
TEKNIK PROYEKTIF

1. Merespon stimulus yang ambigu, yang membuat


pasien mengungkapkan sesuatu dalam diri mereka
(missal kebutuhan, keinginan, dan konflik dalam
diri)
2. Stimulus yang diberikan tidak terstruktur
3. Metodenya tidak langsung
4. Ada kebebasan dalam merespon
4. Interpretasi respon berkaitan dengan banyak
variabel
PENGUKURAN & STANDARDISASI

• Standardisasi
Interpretasi dari tes proyektif tidak dapat
distandarisasi - setiap orang unik, & deskripsi
normatif apa pun pasti akan menyesatkan -
pendekatan interpretatif terstandarisasi pasti akan
menghancurkan sifat holistik dari tes proyektif. 
interpretation is an art
Reliabilitas
How many differences between two stories are permissible?
May confound the reliability of the test with the reliability of
the judge
Test-retest reliability may be affected by psychological
changes in the individual, particularly when dealing with
patient population
Validitas

Proyektif digunakan utk beragam tujuan


- Apakah TAT valid?
- Apakah Rorschach mrp tes kepribadian yg bagus?

 Pertanyaan harus lebih spesifik:


- Apakah TAT memprediksikan keagresifan di situasi A?
- Apakah skor X dari Rorschach berkorelasi dgn penilaian
kecemasan secara klinis?
THE RORSCHACH

Ada beberapa pendekatan umum Rorschach yang berbeda-


beda, sehingga:
Menyusahkan dlm interpretasi hasil di penelitian2 &
penggeneralisasian dari satu studi ke studi yg lain
Menyusahkan dlm reliabilitas & validitas
Diharapkan, respon2 Roschach diberi skor dgn cara yang
sama oleh para rater independen.
• Skoring
 Location, content, determinants

• Deskripsi
- Terdiri dari 10 kartu dengan bercak tinta yg simetris
kanan-kirinya
- 5 kartu hitam putih (dgn bayangan abu2) & lainnya
b’warna

• Administrasi?
“Tell me what you see—what it might be for you. There are no
right or wrong answers. Just tell me what it looks like to you.”
Rorschach Inkblot “Method”
- Weiner (1994): The Rorschach is best conceptualized as
a method of data collection, not a test.
- Implikasi lain mnrt Weiner:
- Implikasi praktisnya adalah bahwa melihat
Rorschach sebagai metode memungkinkan
seseorang untuk sepenuhnya menggunakan semua
aspek data yang dihasilkan, menghasilkan evaluasi
diagnostik yang lebih menyeluruh.
THE THEMATIC APPERCEPTION TEST
(TAT)
• Diperkenalkan oleh Morgan & Murray th 1935
• Tujuan:
To reveal patients’ basic personality characteristics through
the interpretation of their imaginative productions in
response to a series of pictures.
• Although the test is designed to reveal central conflicts,
attitudes, goals, & repressed material, it actually produces
material that is a collage of these plus situational influences,
cultural stereotypes, trivia, etc.
• Psikolog harus bisa membedakan mana yang pokok &
penting, & mana yg tidak
• Banyak psikolog menggunakan TAT sbg metode untuk
mengetahui kebutuhan psikologis (achievement, afiliasi,
ketergantungan, kekuatan, seks, dsb) & cara individu
berinteraksi dengan lingkungannya
• Deskripsi
- Terdiri dari dari 31 kartu TAT (satu kartu adalah blank card)
- Digunakan untuk boys & men, girls & women, dan
kedua2nya.
- Murray menyarankan penggunaan 20 kartu dari 31 kartu
yang ada.
- TAT tidak se-ambigu Rorschach
- Gambar di TAT jelas menggambarkan orang, tapi tdk
selalu jelas gender, siapa, apa yg dilakukan, dan apa yg
dipikirkan orang tsb.
• Administrasi ? (cek ebook Trull)
• Skoring ? (cek ebook Trull)
• Reliabilitas
Since one cannot expect word-for-word similarity from
one occasion to the next, one is usually studying the
reliability of judges’ interpreations
• Validitas
Bbrp usaha utk menegakkan validitas TAT:
1.Perbandingan interpretasi TAT dengan data kasus
atau dengan evaluasi terapis pasien
2.Matching techniques and analyses of protocol with
no additional knowledge about the patient
3.Comparison between cilinical diagnoses derived
from the TAT and psychiatrist’ judgment
4.Menetapkan validitas prinsip-prinsip umum
interpretasi tertentu
Thematic Apperception Tes

16
SENTENCE COMPLETION TECHNIQUES

Metode penyelesaian kalimat


Paling banyak digunakan Rotter Incomplete sentences
blank
Contoh: “Aku suka……”. “aku berharap……..”
Mudah dan ekonomis
Alat screening yang baik

Anda mungkin juga menyukai