Anda di halaman 1dari 33

Teknik Industri-FT USU

TDI 402
OTOMASI SISTEM PRODUKSI

Oleh
DR. ENG. LISTIANI NURUL HUDA
Teknik Industri-FT USU

SILABUS
1. Konsep dan Model dasar Sistem Otomasi
2. Diagram Elektrik Industri
3. Rangkain Elektronik dan Gerbang Logika
4. Peralatan Pengendali di Industri
5. Teori dan Dasar Sistem Pengendali
6. Komunikasi Data dan Lokal Area Network pada
Sistem Manufaktur
7. Programmable Logic Controller
8. Pengendalian dan Pemrograman Numerik
9. Topik Lanjut: Hard Automation
10. Topik Lanjut: Soft Automation

2 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

KULIAH – 3

PENGANTAR LOGIKA:
Pengertian dan Hukum-Hukum Logika

3 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

1. PENGERTIAN
ANALOG vs DIGITAL ?

♫ Analog
 Misal: pengukuran suhu dengan thermometer air
raksa, mengukur kekuatan cahaya ketika memotret,
mengukur kecepatan dengan spidometer.
 Ketika mengukur kekuatan cahaya kita mengamati
penyimpangan dari jarum petunjuk yang
digerakkan karena adanya arus listrik melalui
kumparan yang berputar bersama-sama dengan
jarum  ada hubungan yang analog (sepadan,
serupa) antara kekuatan cahaya-tegangan listrik-
penunjukan jarum
4 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

1. PENGERTIAN
ANALOG vs DIGITAL ?

5 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

ANALOG vs DIGITAL ?

 Secara umum dapat dikatakan bahwa pada sistem


analog, besaran keluaran (output) berubah secara
kontinue sesuai dengan besaran masukan (input).

Digital beda !
DIGITAL ?

 Secara umum dapat dikatakan bahwa pada sistem


digital, besaran keluaran (output) berubah secara
melompat-lompat atau diskrit tergantung perubahan
informasi masukan (input).

6 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

DIGITAL
 Bila besaran masukan (output) melampaui atau lebih kecil
dari suatu nilai ambang penyambungan tertentu maka
keluaran menunjukkan nilai maksimum atau minimum 
karena terjadi secara melompat tidak diperoleh nilai antara.
 Pada teknik digital memang tidak diinginkan adanya
hubungan kontinue antara keluaran dan masukan.
 Untuk satu, dua atau lebih informasi masukan pada sistem
digital  keluarannya hanya memberikan salah satu dari
dua kemungkinan yakni kondisi atau nilai: YA atau TIDAK,
BENAR atau SALAH, ADA TEGANGAN atau TIDAK ADA
TEGANGAN dll  tidak ada nilai keluaran yang: ”setengah
tegangan” atau “barangkali benar”  SYARAT untuk
pengambilan keputusan logika yang jelas!  disebut
RANGKAIAN LOGIKA
7 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

PENENTUAN SIMBOL
♫ Simbol-simbol penyambungan dan tanda-tanda aljabar
penyambungan yang digunakan dalam teknik digital 
berbeda-beda pada beberapa buku/literatur Inggris, Jerman.
♫ Pasaran komponen logika pada umumnya dikuasai Amerika
 simbol-simbol logika Amerika yang terkenal.
♫ Karena teknik digital hanya memiliki dua simbol “ya” dan
tidak”  cukup digunakan dua tanda untuk pendefinisian
secara eksak, seperti tabel berikut:
Ya TIDAK
Jenis 1 1 O
Jenis 2 H L
Jenis 3 L O
Jenis 4 1 Ø

8 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

Gambar 1. Simbol-
Simbol Gerbang Logika

9 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

♫ Jenis 1  majalah elektor


♫ Jenis 2  pustaka Amerika (H= high level; L= low
level)
♫ Jenis 3  jarang dipergunakan, penggunaa huruf L
untuk membedakannya dengan angka 1 sistem
bilangan desimal

♫ Dari logika ungkapan hingga aljabar penyambungan


akan diuraikan beberapa operasi berhitung: “ . “ dan
“ + ”.
Buku-buku lain juga menggunakan simbol “∧”
pengganti titik dan “⋁” pengganti penjumlahan.

10 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

2. HUKUM-HUKUM LOGIKA
2.1. Dari Logika Ungkapan hingga Aljabar Penyambungan

♫ Suatu komputer atau alat pengontrol otomatik mampu


mengambil keputusan yang logis  sama dengan manusia
♫ Oleh karenanya”proses berfikir logis” yang selama ini
dianggap hanya milik manusia harus dapat diwujudkan
dengan peralatan dan cara-cara teknik  mesin diajarkan
melakukan langkah-langkah berfikir menurut program atau
urutan yang ditentukan.
♫ 2000 thn yl ARISTOTELES telah membahas kaidah-kaidah
proses berfikir secara logika manusia dan meletakkan
dasar-dasar dari logika ungkapan (proposition logic)  tiap-
tiap kalimat baik itu diucapkan, dipikirkan atau dituliskan
11 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

♫ UNGKAPAN yang nilai kebenarannya dapat ditentukan


secara jelas  dirangkai dalam struktur logika.
♫ Suatu ungkapan sederhana dapat merupakan kalimat yang
membenarkan atau menyangkal sesuatu.
Misal: “mobil itu hitam”, “mobil itu tidak hitam”
♫ Beberapa kalimat sederhana dapat dirangkai membntuk
suatu klaimat berantai.
Misal: “mobil itu hitam,” dijalin dengan “mobil itu mempunyai
lampu”
♫ Penjalinan dapat dilakukan dengan DAN atau ATAU
sehingga berbunyi:
- Mobil itu hitam dan mempunyai lampu
- Mobil itu hitam atau mempunyai lampu

12 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

2.1.1. Aljabar Boolean

♫ Abad ke 19 George Boole memberikan bentuk matematis


dari logika ungkapan.
Misal:
- benda-benda hitam  A, mobil  B maka mobil hitam
dapat dinyatakan dalam ungkapan Boole menjadi A DAN
B (fungsi AND)
- Benda-benda yang hitam atau mobil-mobil atau kedua-
duanya dapat dinyakatan dalam fungsi ATAU (OR)
♫ Pertengahan abad 20 aljabar Boole menjadi terkenal
setelah penelitian Claud E Shannon  komponen listrik
seperti kontak, transistor, diode dll.

Terbentuk Aljabar Penyambungan = Aljabar Boole


13 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

♫ Elemen-elemen:
Aljabar Boole  variabel
Aljabar penyambungan  variabel masukan
Logika ungkapan  ungkapan-ungkapan

♫ Fungsi
Aljabar Boole  fungsi
Aljabar penyambungan  besaran keluaran atau fungsi
penyambungan
Logika ungkapan  jalinan ungkapan

14 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

2.1.2. Aljabar himpunan, dan Diagram Venn

♫ Aljabar Boole erat hubungannya dengan aljabar himpunan


dan untuk menggambarkan grafik dari operasi Boole cocok
sekali digunakan diagram Venn
♫ Segala sesuatu di alam semesta ini dapat dibagia tas
beberapa kelas atau himpunan,
♫ Contoh: himpunan semesta “bola lampu”
Himpunan lain yang berkomplemen dengan himpunan ini
adalah segala sesuatu yang bukan bola lampu
Bola lampu

A A
A = bola lampu
yang menyala
15 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

Bola lampu Bidang yang digaris miring menyata-


A
kan sub himpunan dari bola lampu
A B yang menyala (A) dan juga merah (B)
 identik dengan fungsi DAN pada
aljabar Boole yaitu A dan B
A AND B
Bola lampu A
Bidang yang digaris = sub himpunan
(A) atau sub himpunan lain (B) atau
kedua-duanya  mempresentasikan AA A
AND B
B
suatu himpunan yang terdiri dari bola
lampu yang merah atau yang menyala
atau kedua-duanya  identik dengan
fungsi ATAU (OR) dari Boole
A OR B
16 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

Bola lampu A

A B
A EXOR B

Sub himpunan yang mencakup bola lampu yang merah


atau yang menyala namun tidak kedua-duanya, yaitu
himpunan yang mencakup salah satu dari kedua
lingkaran tetapi tidak mencakup bagian yang saling
bertindih  fungsi ATAU ekslusip atau exclusive OR atau
EXOR

17 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

LOGIKA UNGKAPAN
ALJABAR HIMPUNAN
ALJABAR BOOLEAN
ALJABAR PENYAMBUNGAN

18 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

2.2. Ungkapan dan Penyangkalan(Variabel &Inverter)

2.2.1. Ungkapan atau variabel fungsi


• Dalam aljabar ungkapan dinyakatan dengan huruf, misal A.
• Nilai kebenaran dari suatu ungkapan ditandai dengan
angka “1” dan “0” (benar=1, salah=0)
• Agar tidak dikacaukan dengan bilangan desimal 0 dan 1
”logika 1” dan “logika 0”

A = 1; A adalah benar
•Kalimat “Jakarta adalah ibukota kerajaan Malaysia” =B
maka rumus aljabarnya: “B=0”
• Ungkapan A dan B dalam teknik listrik kontak
penyambung
19 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

Gambar 2. Kotak penyambung


masukan
dalam kondisi tidak bekerja
keluaran

♫ Kontak penutup mempunyai hubungan terbuka (“0”)


dalam keadaan diam sehingga masukan tidak
tersambung dengan keluaran (normally open=N.O)
♫ Bila kontak bekerja (“1”) maka terjadilah sambungan
antara masukan dan keluaran  kontak kerja

20 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

Tabel nilai kebenaran dari ungkapan A dan B (disebut


variabel masukan), kondisi kontak penyambung, dan
besaran keluaran T
Variabel Besaran
masukan Nilai kebenaran Kondisi kontak keluaran
ungkapan dari ungkapan penyambung T
A dan B
A benar = 1 tertutup = 1 1
B salah = 0 terbuka = 0 0

Besaran keluaran T merupakan suatu fungsi dari variabel


masukan A dan B: T = f (A,B)
Dalam aljabar Boole hubungan di atas dianggap sebagai
fungsi T dengan variabel A dan B, sedangkan dalam aljabar
himpunan A dan B merupakan sub-himpunan
21 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

2.2.2. Pembalikan suatu Ungkapan


♫ Tiap-tiap ungkapan baik itu benar atau salah dapat dirubah
menjadi ungkapan kedua yang lain melalui
penyangkalannya  istilah “pembalikan”, “operasi tidak”
♫ Misal:
Ungkapan A = Merpati adalah burung
pembalikannya, C = Merpati bukanlah burung
Penyangkalan secara aljabar penyambungan  Ā
Pernyataan ungkapan C adalah bentuk ungkapan A
disangkal  C= Ā
Karena ungkapan A dan C tidak benar berlaku: C= Ā=“0”
♫ Ungkapan E dengan kalimat “Jakarta ibukota kerajaan
Malaysia”  disangkal  “Jakarta bukan ibukota Malaysia”.
Bila ungkapan penyangkalan ditandai D  Ē=D
Karena ungkapan D benar maka berlaku Ē=D=“1”
22 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

♫ Suatu ungkapan yang nilai logika = 1 penyangkalannya


nilai logika = 0
♫ Suatu ungkapan yang nilai logika = 0 penyangkalannya
nilai logika = 1
♫ Penyangkalan dapat diwujudkan dengan menggunakan
kotak penyambung yaitu “pembuka”

Kontak penyambung pembuka


♫ Kotak pembuka didefinisikan sbb.:
Pada keadaan tidak bekerja (diam) kontaknya tertutup
artinya masukan tersambung dengan keluaran.
Pada keadaan bekerja (beroperasi) kontaknya membuka
sehingga hubungan antara masukan dan keluaran terputus.
 disebut kontak diam atau “normally closed”
Contoh: stater mobil
23 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

♫ Rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai penyangkal


disebut “Inverter” yang berarti pembalik, disajikan dalam
gambar dibawah

Gambar 3. Simbol penyambungan


dari inverter
♫ Setiap komponen logika dicirikan oleh tabel kebenaran
yang menunjukkan hubungan variabel masukan dengan
keluaran. Tabel kebenaran inverter : T = Ā
berarti tabel masukannya dibalik.
Tabel kebenaran: A T
1 0
0 1

24 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

2.2.3. Ungkapan yang dua kali dibalik

♫ Bila ungkapan “Saya lapar” memang benar dan


dirumuskan dengan A =“1”, maka penyangkalannya adalah
A atau “saya tidak lapar” menjadi salah, Ā = “0”.
Dengan menyangkal sekali lagi ungkapan Ā = Ā maka
ungkapan menjadi “tidaklah benar, bahwa saya tidak lapar”
 jika diselidiki pengertiannya tidak lain “Saya lapar”
sehingga sama saja dengan ungkapan : Ā = A

♫ Kesimpulan: Informasi yang terdapat pada suatu


ungkapan akan tetap nilainya bila disangkal dua kali

25 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

Gambar 4. menunjukkan bagaimana


penyangkalan dua kali dapat disajikan
A Ā Ā secara teknis dengan 2 inverter atau
pembalik

Tabel kebenaran untuk pembalikan dua kali memenuhi


hubungan T = A
A T T=A=A
1 0 1
0 1 0

26 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

2.3. Penjalinan dua ungkapan dengan DAN atau fungsi AND

♫ Beberapa ungkapan dapat digabungkan satu dengan yang lainnya


melalui berbagai cara.
♫ Penjalinan dua ungkapan dapat dilakukan dengan kata
penghubung “DAN” serta “ATAU”.
♫ Penjalinan dua ungkapan dengan kata “DAN” (AND) membentuk
“jalinan DAN”, disebut “conjuction”= konjungsi.
♫ Karena tiap ungkapan hanya memiliki dua nilai kebenaran (logika
1 dan logika 0), maka konjungsi diperoleh empat kombinasi yang
berbeda.
♫ Untuk ungkapan A dan E yang dikaikan dengan “DAN” dapat
disajikan empat kemungkinan berikut:
1. Ā DAN B
2. A DAN B
3. Ā DAN B
27 4. A DAN B
Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

♫ Tiap jalinan di atas dapat dilukiskan secara pendek dan tepat


dengan bantuan aljabar penyambungan
♫ Contoh (ungkapan):

A. Jakarta ibukota Republik Indonesia


E. Iklim Jakarta panas
Kedua ungkapan di atas akan dijalin menurut kemungkinan
kombinasi di atas,
1. Ā = log. 0: Jakarta bukan ibukota Republik Indonesia
E = log. 0: Iklim Jakarta tidak panas
Ā DAN E= log. 0: Jakarta bukan ibukota Republik Indonesia
dan iklimnya tidak panas
2. A = log. 1: Jakarta ibukota RI
B = log. 0: Iklim Jakarta tidak panas
A DAN B = log 0: Jakarta ibukota RI DAN iklimnya tidak panas

28 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

3. Ā = log. 0: Jakarta bukan ibukota Republik Indonesia


B = log. 1: Iklim Jakarta panas
Ā DAN B = log. 0: Jakarta bukan ibukota RI DAN iklimnya
panas

4. A = log. 1: Jakarta ibukota RI


B = log. 1: Iklim Jakarta panas
A dan B = log 1: Jakarta ibukota RI DAN iklimnya panas
♫ Hasil konjugasi => logika “1”  kedua informasi masukan = log. 1.
♫ Jika diterjemahkan dalam rangkaian listrik diperoleh hubungan
seri dari kedua kontak penghubung:
a1 e1
A E T
Keluaran T informasi akan bernilai logika 1 hanya apabila kedua
informasi masukan A dan E masing-masing menggerakkan kontak a1

29
dan e1 menjadi tertutup
Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

♫ Pada aljabar penyambungan kata penghubung DAN


diganti dengan tanda “ . “
♫ Formulasi konjugasi menjadi : T = A . B
♫ Tabel kebenaran dari konjugasi: A B T
0 0 0
1 0 0
0 1 0
1 1 1

♫ Jalinan DAN (konjugasi) menghasilkan nilai keluaran “1”,


hanya bila tiap-tiap variabel masukan bernilai logika “1”
(lihat gambar 5 a dan b).
♫ PENTING: Konjugasi jangan sekali-kali dikacaukan
dengan pengertian “DAN” atau “+” seperti penjumlahan
dalam berhitung!.
30 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

♫ Contoh:
A
A B

B
A
T T B
A

A AND B

Gambar 5a Gambar 5b Gambar 5 c

♫ Jika A menyatakan himpunan dari switch “lampu yang


tersambung” dan B himpunan dari “kunci kontak yang
tersambung” maka T merupakan himpunan dari “lampu
yang menyala dan kunci kontak tersambung”, dan
disajikan oleh bidang bergaris yang dicakup baik oleh A
maupun oleh B pada gambar 5 c.
31 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika
Teknik Industri-FT USU

2.3.1. TABEL KEBENARAN DAN POLA BINER


♫ Nilai kebenaran dari ungkapan-ungkapan yang dijalin
dapat dituliskan pada lajur (kolom) di bawahnya. Karena
lajur hanya bernilai dua jenis yaitu “0” atau “1” maka
urutan nilai itu disebut pola biner (biner=bernilai dua
jenis)
♫ Selain pola lajur terdapat pula pola biner membaris
dimana nilai kebenaran tiap-tiap ungkapan dideretkan ke
samping.
Konjugasi
A B T A 0101
0 0 0 B 0011
1 0 0
T 0001
0 1 0
1 1 1

32 Selasa, 8-9.40 am Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika


Teknik Industri-FT USU

♫ Pola membaris kadang-kadang lebih menguntungkan di


praktek karena pada penyajian fungsi rangkaian logika,
lebih mudah dituliskan langsung pada gambar simbol
logika penyambungannya.
♫ Penjalinan logika disajikan pada gambar dengan
menghubungkan tiap-tiap pasangan nilai kebenaran
yang berpadanan sesuai dengan jalinan logikanya mulai
dari urutan paling kanan.
♫ Hasil operasi logika juga dituliskan pada simbol keluaran
juga dimulai dari kanan, seperti gambar di bawah.
0 1 0 1
0 0 0 1
T=A.B
0 0 1 1

Gambar 6. Simbol AND (DAN)

33 Selasa, 8-9.40 am
dengan pola biner membaris
Otomasi Sistem Produksi – Pengantar Logika

Anda mungkin juga menyukai