Anda di halaman 1dari 11

LANJUTAN

UNSUR-2 DINAMIKA ORGANISASI

III. Proses Organisasi


Merupakan proses berjalannya suatu Organisasi,
yang meliputi:

1. Hubungan Antar Peran


2. Proses Komunikasi
3. Pengawasan dan Pengendalian Mutu
4. Koordinasi
5. Sosialisasi
6. Pembinaan Anggota
7. Evaluasi Prestasi Kerja
8. Pengambilan Keputusan

Ad.1) Hubungan Antar Peran:


Merupakan tingkat hubungan antar individu
dalam organisasi yang memiliki peran berbeda-
beda, namun sebagai suatu sistem masing-masing
peran tersebut harus dapat dihubungkan, sehingga
pencapaian tujuan organisasi dapat lebih optimal.
Yang harus diperhatikan dalam Hubungan
Antar Peran antara lain:
1. Tingkat Hubungan Timbal Balik (Atasan
dengan Bawahan, Antar sesama Atasan, dan
Antar sesama Bawahan. Mereka harus tahu dan
menghargai tugasnya masing-masing)
2. Adanya perasaan saling ketergantungan antara
Atasan dengan Bawahan, Atasan dengan
Atasan dan Bawahan dengan sesama Bawahan.
Ad.2) Proses Komunikasi:
Merupakan proses pemindahan pesan dari
pengirim kepada penerima melalui saluran dan
penggunaan media dan metode tertentu.
Yang perlu diperhatikan dalam proses
komunikasi antara lain:
1. Efektivitas terjadinya komunikasi antar anggota
2. Cara-cara berkomunikasi
3. Tingkat distorsi dan Miskomunikasi
4. Penggunaan Metode
5. Penggunaan Media

Ad.3) Pengawasan dan Pengendalian Mutu:


Pengawasan merupakan kegiatan yg dilakukan
oleh Atasan kepada Bawahan agar kegiatan
Organisasi dapat terlaksana dengan baik.
Pengendalian merupakan upaya Atasan untuk
mengawasi setiap Anggotanya, agar tidak terjadi
penyimpangan dalam pencapaian tujuan organisasi.
Hal ini meliputi:
1. Jelaskah sistem pengawasan yg diberlakukan
2. Adakah sistem Reward dan Punishment
3. Pernahkan menerapkan Sistem Reward dan
Punishment tersebut.
4. Jenis Pengendalian apa saja yg dilakukan

Ad.4) Koordinasi:
Koordinasi merupakan upaya mengurangi
kesalahpahaman antar Anggota, serta mengarahkan
semua kegiatan untuk mencapai tujuan yang sama.
Hal ini meliputi:
1. Apakah setiap Unit menyelenggarakan Koordinasi
2. Adakah Konflik dalam setiap bagian
3. Komitmen pencapaian tujuan bersama
Ad.5) Sosialisasi:
Sosialisasi merupakan proses mengenalkan
anggota baru pada kegiatan organisasi agar mereka
dapat dengan cepat menyesuaikan norma yg
berlaku dalam pencapaian tujuan organisasi
Hal ini meliputi:
1. Ada tidaknya perencanaan dalam Sosialisasi
2. Kegiatannya apakah sesuai keinginan Anggota
3. Siapa saja yang melakaukan

Ad.6) Pembinaan Anggota (Supervisi):


Merupakan upaya peningkatan kemampuan
anggota dalam menjalankan fungsi dan perannya.
Pembinaan anggota selain dilakukan secara
langsung oleh atasan juga anggota diberi
kesempatan mengikuti latihan baik di dalam
maupun di luar organisasi
Hal ini meliputi:
1. Adakah bagian Diklat
2. Anggota pernah mengikuti Diklat
3. Respon kegiatan Supervisi
4. Jumlah kegiatan Supervisi

Ad.7) Evaluasi Prestasi Kerja:


Merupakan penilaian prestasi secara sistematik
da formal yang dilakukan Atasan kepada Bawahan.
Hal ini meliputi:
1. Adakah promosi jabatan bagi Anggota
2. Adakah pemutusan Hubungan Kerja
3. Adakah Kenaikan Upah/Gaji
4. Efektifkan Perencanaan SDM
5. Ada tidaknya Mutasi bagi Anggota
Ad.8) Pengambilan Keputusan:
Kegiatan Pimpinan dalam menjalankan
organisasi melalui berbagai pertimbangan.
Hal ini meliputi
1. Ada tidaknya penentuan prosedur yg khusus
2. Dilakukan sendiri atau dimusyawarahkan
3. Bagaimana Respon Anggota

IV. Individu dalam Organisasi

Merupakan kegiatan individu dalam organisasi yg


mempunyai potensi tinggi dalam mendukung
pencapaian tujuan organisasi.

Hal ini meliputi:


1. Motivasi
2. Sikap Mental
3. Kapasitas Kerja
4. Temperamen
5. Persepsi Terhadap Tugas
6. Upward Mobile
7. Ambivalent
8. Indifferent
9. Kepribadian
10. Stressing
Ad 1) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan kepada anggota
untuk lebih bergairah menjalankan tugasnya. (Dapat
berasal dari dalam diri anggota maupun dari luar)
Hal ini meliputi:
1. Apakah atasan sering menumbuhkan motivasi
2. Apakah motif anggota sejalan dengan tujuan Org
3. Adakah Penghargaan
4. Adakah Sangsi

Ad 2) Sikap Mental:
Merupakan sikap mental anggota terhadap
pekerjaan yg dihadapi atau terhadap perannya
dalam struktur organisasi.
Hal ini meliputi:
1. Apakah Anggota menyukai pekerjaannya
2. Tingkat Sikap berhubungan yg harmonis antar
Anggota dengan Atasan, Antar Sesamanya dan
dengan Bawahannya
3. Tertutup atau terbuka

Ad 3) Kapasitas Kerja:
Merupakan ciri-ciri kemampuan seseorang
untuk bekerja, bertindak atau berbuat dalam wadah
organisasi. Tugas Organisasi adalah mengembang-
kan anggotanya agar memiliki kapasitas tinggi,
sebaliknya organisasi tidak akan dinamis jika
anggotanya memiliki kapasitas yg rendah.
Hal ini meliputi:
1. Adanya pembinaan ttg Kapasitas Kerja
2. Ada tidaknya Sistem Magang
3. Ada tidaknya Harapan peningkatan Pendapatan
Ad 4) Temperamen:
Merupakan sifat pembawaan seseorang berupa
emosi yg sangat mempengaruhi perilakunya.
Tinggi rendahnya temperamen anggota sangat
tergantung dengan tugas yg dibebankan kepadanya.
Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan
Individu dalam pekerjaannya yg sesuai dengan
Temperamen yang dimiliki seseorang.
Hal ini meliputi:
1. Kesesuaian Pekerjaan dengan Temperamen
2. Konsistensi Pengaturan Personalia
3. Identifikasi Anggota yg Bertemperamen Tinggi

Ad 5) Persepsi Terhadap Tugas:


Merupakan pendapat anggota terhadap tugas
yang dibebankan kepadanya. Diharapkan seluruh
Anggota mengerti dan memahami akan fungsi dan
perannya, kalau ada anggota yg belum memahami
maka kewajiban pemimpin untuk mengingatkan
fungsi dan peran tersebut.
Hal ini meliputi:
1. Masih adakah anggota yg belum tahu fungsi dan
Perannya dalam organisasi
2. Adakah yang berpersepsi negatif
3. Seringkah dilakukan pembinaan

Ad 6) Upward Mobile:
Merupakan tipe orang yg selalu bergerak ke
atas atau bekerja keras guna mencapai tujuan
organisasi. Orang-orang tipe ini tidak mau
menonjolkan tujuan-tujuan pribadi, bahkan ia akan
puas jika tujuan organisasi tercapai.
Hal ini meliputi:
1. Banyakah Anggota yang bertipe Upward Mobile
2. Sistem Seleksi
Ad 7) Ambivalent:
Merupakan tipe seseorang yang bersifat angin-
anginan. Terkadang ia mau bekerja keras namun
sering juga ia tidak ambil peduli sehingga sangat
tergantung situasinya. Makin sedikit orang yang
ambivalen makin dinamis suatu organisasi.
Hal ini meliputi:
1. Adakah anggota yg bersifat ambivalen
2. Jika ada, apakah ada pembinaan dari pimpinan
3. Apakah diterapkan sangsi diterapkan

Ad 8) Indifferent
Merupakan tipe seseorang yang acuh tak acuh
akan pekerjaan yg diberikan kepadanya. Ia tidak
mau pusing terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Hal ini meliputi:
1. Adakah anggota yang bertipe Indefferent
2. Adakah pembinaan olrh Pimpinan
3. Apakah sangsi yang diterapkan.

Ad 9) Kepribadian:
Merupakan totalitas dari semua sifat-sifat
seseorang dalam suatu organisasi.
Hal ini meliputi:
1. Apakah kepribadian anggota menarik
2. Apakah pemimpin memberi teladan
3. Adakah anggota yang kurang berkepribadian

Ad 9) Stressing (Ketegangan Mental):


Merupakan tipe seseorang yang tertekan akibat
adanya proses interaksi dalam organisasi. Stress
dapat bersifat positif maupun negatif tergantung
dari toleransi masing-masing individu.
Hal ini meliputi:
1. Adakah anggota yg stress karena tugas Org
2. Adakah anggota yg stress bukan tugas Org
3. Adakah pembinaan pimpinan
V. KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang


dalam mempengaruhi orang lain (pengikut-pengikutnya),
sehingga mereka berperilaku sebagaimana yang dikehen-
daki oleh pemimpin tersebut.

Yang perlu dianalisis:

1. Jenis Kepemimpinan
2. Gaya Kepemimpinan
3. Ciri-ciri Pemimpin
4. Hubungan Pemimpin dengan Anggota
5. Yang Harus dilakukan Pemimpin

Ad 1) Jenis Kepemimpinan
Ada 3 Jenis Kepemimpinan,
Hal ini meliputi:
1. Kharismatik,yaitu Kepemimpinan yang diperoleh
berdasarkan kharisma
2. Headship, yaitu kepemimpinan yang diperoleh
karena penunjukkan
3. Situasional, yaitu kepemimpinan yang diperoleh
karena situasi tertentu, misal situasi yang sangat
gawat.

Yang harus diperhatikan adalah Kesesuaian Jenis


Kepemimpinan dengan Kondisi Organisasi yang ada.
Ad 2) Gaya Kepemimpinan:
Merupakan cara pemimpin menjalankan
perannya (Leadership Stiles).
Hal ini meliputi:
1. Berorientasi kepada Tugas
2. Berorientasi kepada Hubungan Baik

Yang harus diperhatikan adalah Kesesuaian Gaya


Kepemimpinan dengan Kondisi Organisasi yang ada.

Ad 3) Ciri-ciri Pemimpin:
Merupakan ciri yang dimiliki pemimpin dalam
menjalankan fungsinya (ada lima). Hal ini meliputi:
1. Emphaty
2. Keanggotaan dalam kelompok
3. Penuh Pertimbangan
4. Lincah dan Penggembira
5. Stabilitas Emosional

Ad 4) Yang Harus dilakukan Pemimpin:


Merupakan kegiatan yang seharusnya
dilakukan pemimpin (bukan memonopoli tugas
yang seharusnya dilakukan anggotanya, tetapi jika
anggotanya tidak mampu maka ia akan tampil
untuk menjalankannya).
Hal ini meliputi:
1. Analisis Organisasi
2. Penetapan Struktur
3. Mengambil Prakarsa
4. Pemegang kendali dalam Pencapaian Tujuan
5. Menyediakan fasilitas Komunikasi
6. Menciptakan rasa Kesatuan
7. Mengembangkan Perasaan Bahagia
8. Sintalitas (kemampuan bertindak)

Anda mungkin juga menyukai