Anda di halaman 1dari 8

1

PERANCANGAN SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0


UNTUK MENDUKUNG SISTEM MONITORING DAN
PENGENDALIAN AUTOPILOT PADA KAPAL MCST-1
Giyanto 1), Dr. Ir. Aulia Siti Aisyah, MT. 1), Suwito, ST.MT. 2)
1) Department of Engineering Physics, Faculty of Industrial Technology
ITS Surabaya Indonesia 60111, email: garenx_lord@yahoo.co.id, email: auliasa@ep.its.ac.id
2) Departement of Electro Engineering, Faculty of Industrial Technology ITS Surabaya Indonesia 60111

Abstract—Transportasi laut saat ini merupakan salah satu alat informasi dan komunikasi juga menjadi lebih cepat dan
yang memiliki peran cukup besar dalam dunia industri dan mudah.
perdagangan baik domestik maupun internasional. Hal ini Upaya Dalam penelitian sebelumnya (M. Ali Makhrus,
menyebabkkan kemungkinan untuk terjadi kecelakaan cukup
Roza Hamidyantoro, dan M. Haydarul Haqqi) telah dibuat
besar karena lalu lintas laut yang sangat padat. Pembuatan
server sistem monitoring dan pengendalian merupakan salah prototipe kapal MCST-1. Pada prototipe ini sistem monitoring
satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan pengukuran cukup baik dengan error rata-rata tidak lebih dari
mengembangkan sistem yang sudah dibuat pada penelitian 3%. Sedangkan untuk sistem pengendaliannya memiliki
sebelumnya, dibuat suatu sistem yang benar-benar dapat respon yang sangat lambat. Kelemahan dari prototipe yang
memantau keadaan kapal, seperti data arah, posisi, kecepatan dibuat ini adalah belum memiliki sistem komunikasi data jarak
dan ada tidaknya halangan kapal. Sistem ini dibuat dengan
jauh, sehingga prototipe ini tidak dapat dikendalikan dari jarak
menggunakan software visual basic 6.0 yang terdiri dari tiga
menu utama, yaitu menu utama, menu grafik dan menu mapping jauh. Selanjutnya Arief Rakhmad Fajri pada penelitian
GPS. Dari hasil pengujian data random, pengujian simulasi sebelumnya mampu merancang server dan melakukan
hardware, dan pengujian load database diketahui bahwa server simulasi sistem monitoring dan pengendalian untuk
sistem monitoring dan pengendalian yang dibuat mampu bekerja mendukung autopilot pada kapal. Simulasi sistem yang dibuat
dengan baik, yaitu indikator halangan, sistem database, tampilan mampu mensimulasikan manuver beberapa kapal yang
grafik dan proses mapping. Tetapi saat dilakukan pengujian real
dilengkapi sistem autopilot. Simulasi ini mendekati kondisi
plant, fungsi server ini tidak dapat diketahui dengan baik. Hal
ini dikarenakan sistem navigasi dan sistem kontrol yang yang sebenarnya dan setiap kapal dapat saling bertukar data, seperti
ada pada real plant belum terintegrasi dengan baik. arah, posisi, dan kecepatan kapal. Kelemahan dari sistem ini
adalah sistem hanya dibuat dalam bentuk simulasi. Oleh
Kata Kunci—Database, Grafik, Mapping GPS, Server, Sistem karena itu pada penelitian Tugas akhir ini dilakukan
monitoring dan pengendalian, Visual Basic 6.0 perancangan server menggunakan Visual Basic (VB) 6.0 untuk
mendukung sistem monitoring dan pengendalian autopilot
I. PENDAHULUAN pada kapal MCST-1. Manfaat penelitian dalam tugas akhir ini

T ransportasi laut saat ini merupakan salah satu alat yang


memiliki peran cukup besar dalam dunia industri dan
perdagangan baik domestik maupun internasional. Hal ini
adalah menyempurnakan sistem monitoring dan pengendalian
yang telah dibuat oleh peneliti – peneliti sebelumnya, sehingga
sistem ini benar-benar dapat diaplikasikan untuk mendukung
mengakibatkan meningkatnya jumlah permintaan akan sistem autopilot kapal MCST-1.
armada kapal baik secara kualitas maupun kuantitas. Dengan
kondisi lalu lintas yang padat maka kemungkinan untuk terjadi II. DASAR TEORI
kecelakaan cukup besar jika koordinasi antara menara
A. Sistem Autopilot Kapal
pengawas (server) dan awak kapal (client) tidak berjalan
dengan baik. Untuk mengurangi terjadinya kecelakaan laut, Secara umum sistem autopilot pada kapal terdiri dari tiga
maka diperlukan suatu sistem monitoring jarak jauh yang sub sistem, yaitu :
berfungsi untuk memantau lalu lintas kapal. Untuk selanjutnya 1. Sistem Guide (Guidance System)
sistem ini dapat digunakan untuk mendukung sistem autopilot Adalah sebuah sistem yang menghasilkan lintasan referensi
kapal yang berlayar. dari sebuah kapal. Lintasan referensi ini dapat diperoleh
Sekarang ini sistem monitoring dan pengendalian jarak jauh dari posisi aktual kapal berdasarkan model matematika dari
tidak hanya menggunakan suatu kabel sebagai media kapal tersebut.
komunikasinya, tetapi teknologi tanpa kabel (wireless) lebih 2. Sistem Navigasi (Navigation System)
sering digunakan karena berbagai pertimbangan. Teknologi Adalah sistem yang menyediakan informasi lintasan aktual
wireless merupakan teknologi baru yang sangat kapal dari hasil pengukuran berbagai sensor yang ada di
menguntungkan dan sedang digemari oleh masyarakat saat ini. kapal, seperti : GPS (posisi), kompas (arah kapal),
Teknologi ini bisa mengendalikan peralatan-peralatan tanpa potensiometer (arah rudder), optocoupler (kecepatan kapal)
menggunakan kabel yang rumit dan yang dapat merusak dan ultrasonik (jarak halangan).
keindahan karena instalasi kabel-kabel yang kurang rapi. 3. Sistem Kontrol Gerak (Motion Control System)
Selain itu dengan teknologi ini proses pertukaran data, Adalah system yang berfungsi untuk menentukan keadaan
kapal dengan cara membandingkan hasil dari sistem
2

navigasi dan sistem guide. Selanjutnya sistem kontrol gerak Keterangan :


akan menghasilkan perintah yang sesuai untuk aktuator 1. Menubar
sehingga mengurangi perbedaan antara lintasan aktual kapal Digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti
dan lintasan referensi (yang diinginkan). menyimpan project, membuka project dan lain-lain.
Kombinasi dari ketiga sistem inilah yang disebut sistem 2. Toolbar
autopilot pada kapal (Gbr.1). Berikut ini adalah gambar Digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan
diagram blok sistem autopilot pada kapal MCST-1. cepat.
3. Toolbox
Jendela ini berisi komponen-komponen yang dapat
digunakan untuk mengembangkan user interface.
4. Jendela Form
Jendela ini digunakan untuk merancang user interface dari
aplikasi yang akan dibuat.
5. Jendela Code
Merupakan tempat bagi anda untuk menulis koding.
6. Jendela Project Explorer
Gbr.1. Diagram blok sistem autopilot kapal[5] Jendela ini berisi gambaran dari semua modul, form, class,
dll yang terdapat dalam aplikasi
B. Visual Basic 6.0
7. Jendela Properties
Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat Merupakan daftar properti-properti object yang sedang
mudah dipelajari, dengan teknik pemrograman visual yang terpilih.
memungkinkan penggunanya untuk berkreasi lebih baik dalam
menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat dari dasar C. Sistem Monitoring dan Pengendalian Kapal
pembuatan dalam visual basic adalah FORM, dimana Sistem Sistem monitoring dan pengendalian kapal adalah
pengguna dapat mengatur tampilan form kemudian dijalankan suatu sistem yang berfungsi untuk memantau dan
dalam script yang sangat sederhana dan mudah. Pemrograman mengendalikan kapal saat berlayar. Data yang dipantau dalam
visual basic ini dibuat dengan tujuan untuk memperkenalkan sistem monitoring ini adalah data posisi, kecepatan, arah dan
lingkungan visual basic, pembuatan interface dengan lintasan kapal pada daerah pelayaran tertentu. Sistem kendali
menggunakan tools yang ada serta mengimplementasikan pada sistem autopilot ini adalah berupa pengendali kecepatan
program sederhana dengan bahasa visual basic. kapal dan pengendali arah kapal. Sistem ini menggunakan
Salah satu cara untuk mengaktifkan Integrated propeller (kecepatan ) dan rudder (arah) sebagai aktuatornya.
Development Environment (IDE) Visual Basic adalah Informasi pelayaran ini diperoleh dari stasiun monitor
menjalankannya dari Menu Start, pilih menu Program Files, berdasarkan pengumpulan data mengenai transportasi kapal.
dan pilih Microsoft Visual Basic 6.0. Setelah itu akan muncul Data tersebut memberikan informasi tentang posisi, waktu,
tampilan suatu pilihan terhadap jenis project yang akan dibuat kecepatan dan arah kapal, sehingga dapat diinformasikan ke
sebagaimana yang ditunjukan oleh Gbr.2 berikut. menara pengawas di darat mengenai posisi, arah dan
kecepatan kapal. Data yang tersimpan dalam menara
pengawas digunakan untuk proses dalam penentuan kinerja
pengendali kapal. Sehingga antara menara pengawas dengan
kapal harus terjadi komunikasi dua arah untuk pertukaran data
ini. Teknologi client server muncul untuk menjawab semakin
besarnya jumlah masalah dan data yang harus diselesaikan.
Teknologi client-server ini mampu mengoptimalkan jaringan
dan resource komputer yang ada. Gbr.4 adalah gambar
arsitektur teknologi client-server.
Gbr.2. Dialog box New Project[7]
Pilih Standard EXE dan klik tombol Open. Setelah itu akan
muncul tampilan area kerja atau IDE VB 6.0 seperti Gbr.3
berikut ini.

Gbr.4 Arsitektur Sistem Client Server[2]

III. METODE
Secara keseluruhan ada empat proses utama dalam
metodologi penelitian ini, diantaranya yaitu analisa system
lama, perbaikan sistem lama, penambahan sistem dan
Gambar 3 IDE Visual Basic 6.0[7]
3

perancangan server. Gbr.5 berikut ini adalah gambar diagram Dari Gbr.6 dapat dilihat perbedaan letak propeller dan
alir penelitian ini. rudder kapal sebelum dan sesudah mengalami perbaikan.
Sebelum diperbaiki, propeller dan rudder kapal terletak agak
sedikit dibawah body kapal. Sedangkan setelah diperbaiki,
propeller dan rudder kapal terletak sejajar dengan body kapal.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pergerakan kapal lebih
stabil.
Perbaikan elektrik meliputi perbaikan pada sensor
potensiometer, optocoupler dan enkodernya. Berikut ini
adalah gambar elektrik ketiga komponen di atas setelah
perbaikan.

Gbr.7. Perbaikan elektrik yaitu: potensiometer, optocoupler


dan enkoder
Pada Gbr.7 di atas, potensiometer (gambar kiri) digunakan
untuk menghitung arah gerak rudder, sedangkan optocoupler
dan enkodernya (gambar kanan) digunakan untuk menghitung
A. Analisa Sistem Lama kecepatan kapal.
Dalam penelitian sebelumnya (M. Ali Makhrus, Roza
C. Perancangan Sistem Monitoring dan Pengendalian
Hamidyantoro, dan M. Haydarul Haqqi), proses perancangan Kapal MCST-1
dan pembuatan prototipe kapal MCST-1 Ship Autopilot masih
memiliki beberapa kekurangan. Pertama yaitu tidak memiliki Sistem monitoring dan kontroling bertujuan untuk mengatur
sistem komunikasi data jarak jauh sehingga sistem tidak dapat dan mengetahui kondisi plant secara berkelanjutan. Sistem ini
dimonitoring dan dikendalikan jarak jauh. Kedua yaitu sistem sangat penting karena membantu peneliti dalam pengolahan
yang dimonitoring dan dikendalikan hanya berupa kecepatan data dan mengetahui performansi sistem pengendalian. Sistem
dan arah rudder kapal. Sedangkan untuk posisi (GPS) dan ini dilakukan dengan software visual basic 6.0 yang
arah gerak kapal (kompas) belum ada. Oleh karena itu untuk dikomunikasikan dengan mikrokontroller ATMega128. Ada
memenuhi tujuan pada penelitian Tugas Akhir ini, dilakukan lima proses utama yang dilakukan oleh sistem monitoring dan
perbaikan dan penambahan GPS, kompas, sistem komunikasi kontroling ini. Pertama, pengiriman data setpoint. Pengiriman
data jarak jauh dan server sistem monitoring dan pengendalian ini dilakukan dengan memberi input mikro berupa kode
untuk mendukung sistem autopilot pada kapal MCST-1. ASCII, dengan menggunakan perintah “Chr (bilangan integer
dalam desimal)”.
B. Perbaikan Prototipe Kapal MCST-1 MSComm1.Output = Chr(255) {mengirim kode start}
Perbaikan prototipe kapal MCST-1 dibagi menjadi dua yaitu MSComm1.Output = Chr(201)
perbaikan mekanik dan perbaikan elektrik. Perbaikan mekanik MSComm1.Output = Chr(sp_rudder) {mengirim setpoint
adalah memperbaiki penempatan propeler dan rudder untuk rudder}
mendapatkan putaran yang stabil sehingga kecepatan kapal MSComm1.Output = Chr(sp_kec) {mengirim setpoint
juga stabil. kecepatan}
Perintah tersebut diterima mikrokontroler atmega128 pada
bagian USART0 Rx0 interrupt dengan perintah pada program
CV AVR.
Kedua, komunikasi data dari mikro kapal (client) ke PC
(server). Komunikasi ini dilakukan dengan memberi input
berupa karakter dan output berupa variabel yang diinginkan.
Komuikasi tersebut dilakukan dengan perintah pada VB
(a) (b) “MSComm1.Output” dan “MSComm1.Input”, sedangkan
Gbr.6. Propeller dan Rudder pada prototipe kapal pada CV AVR “getchar” dan “printf”. Berikut ini contoh
sebelum (a) dan sesudah (b) perbaikan listing program pada VB dan CV AVR.
4

“Penerimaan Data dari mikro”


Private Sub MSComm1_OnComm()
Dim buffer As String
Dim temp As String
buffer = MSComm1.Input
If buffer <> "" Then
With Text1
.SelStart = Len(.Text)
.SelText = buffer
End With
End If
End Sub Gbr.8. Tampilan menu utama server
Gbr.8 merupakan gambar sistem monitoring kapal MCST-1.
“ Contoh Pembagian Data dari mikro pada Visual basic(VB)” Pada sistem monitoring di atas, variabel yang dimonitoring
Private Sub Text1_Change() adalah sudut rudder, setpoint rudder, error rudder, kecepatan,
setpoint kecepatan, error kecepatan, jarak halangan (depan,
If Right(Text1.Text, 1) = "A" Then
kanan dan kiri), posisi (lintang dan bujur) dan arah gerak kapal
Text2 = Left(Text1.Text, Len(Text1.Text) - 1) (kompas). Semua data yang dimonitoring ini akan di simpan
ultra_1.Text = Mid(Text2.Text, 1, 3) secara real time ke dalam database dan selanjutnya dilakukan
ultra_2.Text = Mid(Text2.Text, 5, 3) pengolahan data berdasarkan data tersebut. Gbr.9 berikut ini
ultra_3.Text = Mid(Text2.Text, 9, 3)
adalah gambar tampilan database pada microsoft acces
sudut_rudder.Text = Mid(Text2.Text, 13, 3)
sebelum proses perekaman data.
disp_kec.Text = Mid(Text2.Text, 17, 3)
disp_compas.Caption = Mid(Text2.Text, 21, 3)
disp_lintang.Text = Mid(Text2.Text, 25, 4)
disp_bujur.Text = Mid(Text2.Text, 30, 5)
Text1.Text = ""
End If
End Sub
Ketiga, pembentukan database pada Microsof Access dari
VB. Database dibentuk dengan “component” ADODC pada
VB. Seperti halnya komunikasi data PC dan mikro,
penyimpanan data ini juga dilakukan secara online dan Gbr.9. Database pada Microsoft Acces
berkelanjutan sehingga perintahnya dimasukkan pada timer. Keempat, penggambaran respon variabel proses secara
Berikut ini contoh listing program pada VB untuk membuat online pada VB dengan bantuan komponen “teechart”. Ada
database pada microsoft access. dua grafik respon yang ditampilkan pada server ini, yaitu
Private Sub Timer1_Timer() grafik respon sudut rudder dan grafik respon kecepatan
garenx = garenx + 1 (Gbr.10). Penggambaran grafik respon sudut rudder diambil
Adodc1.Refresh dari nilai sudut rudder , setpoint sudut rudder dan error sudut
Adodc1.Recordset.AddNew rudder yang ada pada textbox sudut_rudder, sp_rudder dan
Adodc1.Recordset.Fields(0) = garenx error_rudder. Sedangkan penggambaran grafik respon
Adodc1.Recordset.Fields(1) = sudut_rudder.Text kecepatan diambil dari nilai kecepatan, setpoint kecepatan dan
Adodc1.Recordset.Fields(2) = sp_rudder.Text error kecepatan yang ada pada textbox disp_kec, sp_kec dan
Adodc1.Recordset.Fields(3) = error_rudder.Text error_kecepatan. Proses ini juga dilakukan pada timer karena
Adodc1.Recordset.Fields(4) = disp_kec.Text proses berjalan secara online. Berikut ini contoh listing
Adodc1.Recordset.Fields(5) = sp_kec.Text program penggambaran respon kecepatan.
Adodc1.Recordset.Fields(6) = error_kecepatan.Text “Plot Kecepatan”
Adodc1.Recordset.Fields(7) = ultra_1.Text
Adodc1.Recordset.Fields(8) = ultra_2.Text With TChart2.Series(0)
Adodc1.Recordset.Fields(9) = ultra_3.Text If .Count > 1000 Then .Delete (0)
Adodc1.Recordset.Fields(10) = disp_lintang.Text kecepatan = Val(disp_kec.Text)
Adodc1.Recordset.Fields(11) = disp_bujur.Text .AddXY .XValues.Last + 1, kecepatan, "", vbRed
Adodc1.Recordset.Fields(12) = disp_compas.Caption
Adodc1.Recordset.Update End With
End Sub “Plot Set point Kecepatan”
With TChart2.Series(1)
If .Count > 1000 Then .Delete (0)
5

setpoint_kecepatan = Val(sp_kec.Text) MsgBox "letakkan sebelah kanan bawah", vbInformation


.AddXY .XValues.Last + 1, setpoint_kecepatan, "", vbBlue xpkanan = Val(disp_bujur.Text)
End With ypkanan = Val(disp_lintang.Text)
“Plot Error kecepatan” Form3.Caption = "xki : " & xpkiri & "yki : " & ypkiri &
"xka : " & xpkanan & "yka : " & ypkanan
With TChart2.Series(2)
pilih = True
If .Count > 1000 Then .Delete (0)
error_kecepatan= Abs(Val(sp_kec.Text) - Picture1.Visible = True
Val(disp_kec.Text)) End If
.AddXY .XValues.Last + 1, error_kecepatan, "", vbBlack
Picture1.Cls
End With
End Sub
End Sub
“Kalibrasi Bujur”
“Tampilan Grafik”
Private Sub disp_bujur_Change()
Private Sub Form_Load()
‘Picture1.Cls
TChart2.Axis.Bottom.Increment = 1
TChart2.Series(0).Add 10, "", Red On Error Resume Next
TChart2.Series(1).Add 10, "", Blue x_disp = (11415 * (Val(disp_bujur.Text) - xpkiri)) /
TChart2.Series(2).Add 10, "", Black (xpkanan - xpkiri)
End Sub Picture1.Circle (x_disp, y_disp), 100, vbYellow
End Sub
“Kalibrasi Lintang”
Private Sub disp_lintang_Change()
'Picture1.Cls
On Error Resume Next
y_disp = (8655 * (Val(disp_lintang.Text) - ypkiri)) /
(ypkanan - ypkiri)
Picture1.Circle (x_disp, y_disp), 100, vbYellow
End Sub

Gbr.10 Tampilan menu grafik


Kelima, penggambaran mapping posisi GPS. Sebelum
melakukan mapping posisi GPS, terlebih dahulu dilakukan
penskalaan atau kalibrasi luas area tampilan VB dengan luas
area plant sebenarnya (kolam percobaan). Kalibrasi ini
dilakukan dengan cara meletakkan posisi kapal atau GPS pada
dua posisi yaitu kiri atas dan kanan bawah area sebenarnya.
Besarnya penskalaan ini dapat diketahui dengan cara
membandingkan dua data posisi pada area sebenarnya dengan
dua data posisi pada tampilan VB. Sehingga pergerakan kapal
atau GPS selalu dapat diketahui melalui server ini. Berikut ini
contoh listing program kalibrasi atau penskalaan posisi GPS. Gbr.11. Tampilan menu mapping GPS
Gbr.11 merupakan tampilan menu mapping GPS. Selain
“Peletakan Posisi kapal (GPS)”
masuk ke database, semua data posisi (lintang dan bujur) juga
Private Sub Command2_Click() akan diplot ke dalam tampilan menu mapping GPS ini.
If pilih = True Then Sehingga kita dapat mengetahui pergerakan kapal (perubahan
posisi kapal) secara real time.
MsgBox "Letakkan sebelah kiri atas", vbInformation Keseluruhan proses perancangan server sistem monitoring
xpkiri = Val(disp_bujur.Text) dan pengendalian autopilot kapal MCST-1 ini dapat
ypkiri = Val(disp_lintang.Text) digambarkan dengan diagram alir Gbr.12 berikut ini.
pilih = False
Else
6

Gbr.14. Tampilan sever dengan masukan data random

Gbr.15. Tampilan database dengan masukan data random

Gbr.12. Diagram alir server sistem monitoring dan


pengendalian autopilot kapal MCST-1
D. Integrasi Sistem
Setelah semua sistem (navigasi, control, komunikasi data
dan server) selesai dirancang, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan integrasi sistem secara keseluruhan. Berikut
ini adalah gambar proses integrasi sistem monitoring dan
pengendalian autopilot kapal MCST-1.
Gbr.16. Tampilan grafik respon kecepatan dan sudut rudder
dengan masukan data random

Gbr.13 Integrasi sistem secara keseluruhan


E. Pengujian Server Sistem Monitoring dan Pengendalian
Kapal MCST-1
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan server benar- Gbr.17. Tampilan mapping GPS dengan masukan data random
benar siap menerima semua variabel proses yang akan Pada Gbr.14 dan Gbr.15 dapat di lihat bahwa server mampu
dimonitoring dan dikendalikan. Berikut ini adalah gambar melakukan proses monitoring dan proses perekaman data.
tampilan server dengan masukan berupa data random. Dari Pada Gbr.16 juga dapat di lihat proses penggambaran grafik
Gbr.14. sampai Gbr.17 dapat di lihat bahwa server dapat respon pada server ini. Sedangkan untuk proses mapping GPS
menampilkan semua data masukan meskipun server menerima dapat di lihat pada Gbr.17. Karena server menerima masukan
masukan berupa data random. data random, maka penggambaran grafik respon dan mapping
GPS juga terlihat acak.

IV. HASIL PENELITIAN


Server sistem monitoring dan pengendalian yang telah
berhasil dibuat selanjutnya dilakukan pengujian real plant dan
pengujian simulasi hardware. Pengujian ini meliputi
7

pengujian tampilan menu utama sistem monitoring, pengujian Mikrokontroler yang digunakan pada Gbr.20 adalah jenis
tampilan grafik dan pengujian tampilan mapping GPS. ATmega 8535L. Fitur yang dimanfaatkan dari ATmega 8535L
Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan data hasil yaitu ADC pada PORT.A dan USART. Fitur ADC digunakan
pengukuran pada LCD yang dikirim ke server dengan data sebagai masukan potensiometer yang mewakili kedelapan
pengukuran yang diterima oleh server. Gbr.18 dan Gbr.19 sensor pengukuran tadi. Sedangkan fitur USART digunakan
berikut ini adalah gambar hasil pengujian real plant. Pada untuk pengiriman data dari mikrokontroler ke server. Gbr.21
pengujian real plant ini pengujian tampilan grafik dan dan Gbr.22 berikut ini adalah gambar tampilan server dengan
mapping GPS tidak dapat diketahui karena sistem kontrol dan pengujian ini.
program GPS pada sistem navigasi belum terintegrasi dengan
baik.

Gbr.21. Tampilan menu utama server dengan pengujian


Gbr.18. Tampilan data pengukuran pada LCD simulasi hardware
Gbr.21 di atas merupakan tampilan server saat sensor
ultrasonik kanan pada sistem navigasi mendeteksi halangan
kurang dari setpoint.

Gbr.19. Tampilan server pada real plant


Pengujian selanjutnya adalah pengujian dengan
menggunakan simulasi hardware. Pengujian ini dilakukan Gbr.22. Mapping GPS dengan pengujian simulasi hardware
karena sistem autopilot kapal MCST-1 yang terpasang saat ini Gbr.22 di atas adalah gambar mapping GPS dengan
belum terintegrasi dengan baik seperti yang sudah dijelaskan masukan data lintang dan bujur yang diwakili 2 buah
sebelumnya. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengganti potensiometer. Lingkaran warna kuning pada gambar
semua elemen pengukuran sensor dalam sistem autopilot mewakili kapal, sedangkan garis warna merah mewakili
dengan potensiometer. Simulasi hardware ini menggunakan 8 lintasan kapal.
buah potensiometer yang masing-masing mewakili 8 sensor Untuk pengujian tampilan grafik di sini tidak dilakukan
pengukuran utama dalam sistem autopilot kapal MCST-1. karena untuk menampilkan grafik membutuhkan perubahan
Gbr.20 berikut ini adalah gambar modul untuk pengujian data tentang pengukuran secara real time. Sedangkan pada
dengan simulasi hardware. pengujian ini perubahan pengukuran sensor diwakili dengan
perubahan potensiometer yang diputar secara manual.
Pengujian server yang lain adalah dengan cara load
database. Dalam hal ini server menerima data berupa
kumpulan data yang telah dibuat sebelumnya (database).
Database ini berisi semua data tentang kapal, yaitu posisi
(lintang dan bujur), kecepatan, setpoint kecepatan,
errorkecepatan, sudut rudder, setpoint rudder, error rudder,
kompas dan jarak halangan (sensor ultrasonik). Gbr.23 dan
Gbr.4 berikut ini adalah gambar pengujian server dengan cara
load database.
Gbr.20. Modul simulasi hardware
8

Autopilot) Dengan Media Komunikasi GPRS GSM Gateway ( Dial


& SMS )”, Surabaya.
[6] Rahmad, Arif, 2010, “Perancangan Sistem Monitoring pada Alur
Pelayaran Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya”, Teknik
Fisika, Surabaya
[7] Wibawa, T.A.S, Arifin , 2010, “Rancang Bangun Robot Soccer
Wireless Berbasis Mikrokontroller”, Surabaya.
[8] Suparno, “Modul Visual Basic”, Palangkaraya.
[9] Fossen, T.I., 1999, “Guidance and Control of Ocean Vihicles”, John
Willey and Sons, New York.
[10] Jasmin Velagic, 2001, “Adaptive fuzzy ship autopilot for track-
keeping”, Science-Direct, Bosnia.

Gbr.23. Tampilan grafik pengujian load database

Nama : Giyanto
NRP : 2407 100 091
TTL : 29 Nopember 1988
Alamat : Dsn.Pabregan 07/02, Ds.Semawung, Kec.Andong,
Kab.Boyolali
Gbr.24. Tampilan mapping GPS pengujian load database
Riwayat Pendidikan
• 2007 – sekarang : Teknik Fisika ITS, Surabaya
V. KESIMPULAN
• 2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Kemusu Boyolali
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh • 2001 – 2004 : SMP Negeri 1 Andong Boyolali
kesimpulan sebagai berikut : • 1995 – 2001 : SDN Semawung 1
1. Pada pengujian masukan random dan simulasi hardware,
server mampu melakukan seluruh proses monitoring
(monitoring, database, grafik dan mapping) sesuai dengan
yang diharapkan.
2. Pada pengujian saat ada halangan indikator server juga
mampu bekerja dengan baik.
3. Pengujian tampilan grafik dan mapping GPS dengan real
plant belum diketahui karena sistem navigasi dan sistem
kontrol pada real plant belum terintegrasi dan belum
berfungsi baik.
4. Pengujian tampilan mapping GPS dan tampilan grafik
paling baik adalah pada pengujian server dengan cara load
database.
Saran yang perlu disampaikan untuk pengembangan
penelitian ini adalah tampilan grafik dan mapping GPS
sebaiknya dilakukan pengujian secara real plant, sehingga
setiap pergerakan kapal dan respon sistem kontrol kapal dapat
diketahui dengan jelas.

VI. DAFTAR PUSTAKA


[1] Aisjah, A.S, dkk, 2009, “Pengembangan Sistem Monitoring dan
Kontrol Cerdas pada Kapal untuk Meningkatkan Kualitas
Manajemen Transportasi Laut” Laporan Penelitian Insentif Riset
Terapan.
[2] Fajri, Arief Rakhmad, Aisjah, A.S., 2011, “Pengembangan Sistem
Monitoring dan Pengendalian untuk Simulasi Autopilot pada Kapal
di Pelabuhan Tanjung Perak”, Surabaya.
[3] Purwanto, 2009, “Pengendali Motor Servo DC Standard Dengan
Berbasis Mikrokontroler AVR Atmega 8535”, Depok.
[4] Susanto, Budi, S.Kom. “Modul Jaringan Komputer”.
[5] Hamidyantoro, Roza, Aisjah, A.S., 2010, “Rancang Bangun Sistem
Komunikasi Autopilot Pada Prototipe Kapal (MCST-1 Ship

Anda mungkin juga menyukai