Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Saniinah Husna

NIM : 211000149
Kelas :B

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MK EPIDEMIOLOGI PTM


DOSEN: dr. Rahayu Lubis, MKes, PhD

1. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara PPOK dan Asthma Bronchiale


Persamaan
Kedua penyakit in merupakan peradangan yang terjadi di saluran pernapasan dan
inflamasi tersebut akan menyebabkan obstruksi pada saluran napas
1. Gejala pernapasan: Baik PPOK maupun Asma Bronkial memiliki gejala pernapasan
yang mirip, termasuk sesak napas, batuk, dan produksi dahak.
2. Faktor risiko: Perokok merupakan faktor risiko utama untuk kedua kondisi ini. Baik
PPOK maupun Asma Bronkial dapat dikaitkan dengan paparan asap rokok dan polusi
udara.
Perbedaan
PPOK adalah penyakit paru yang ditandai oleh hambatan aliran udara yang bersifat
progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang
beracun atau berbahaya. Sedangkan Asthma Bronchiale adalah Suatu kelainan berupa
inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan hipereaktifitas bronkus,
sehingga menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, rasa berat di
dada, dan batuk terutama ,malam atau dini hari.

2. Sebagai seorang ahli kesmas, apa yang anda lakukan jika menjumpai seseorang
sedang mengalami serangan epilepsi
1. Tetap tenang dan tetap bersama orang tersebut.

2. Hitung waktu kejang dari awal hingga akhir.

3. Longgarkan pakaian di sekitar lehernya.


4. Singkirkan benda-benda tajam dan berbahaya (kacamata, furnitur, benda keras lainnya)
dari orang tersebut.

5. Minta orang di sekitar, jika ada, untuk mundur dan memberi ruangan untuk orang
tersebut.

6. Secara perlahan, baringkan orang tersebut dalam posisi miring secepat mungkin, taruh
bantal (atau sesuatu yang lembut) di bawah kepalanya, dan buka rahangnya untuk
membuka jalur pernapasan yang lebih baik sekaligus mencegah orang tersebut dari
tersedak air liur atau muntah. Seseorang tidak bisa menelan lidahnya, tapi lidah bisa
terdorong ke belakang dan menyebabkan terhalangnya jalur napas.

7. Terus berkomunikasi dengan orang tersebut sehingga Anda tahu kapan mereka telah
sadar.

8. Setelah korban sadar, ia mungkin merasa linglung. Tetap temani dan tenangkan korban.
Jangan tinggalkan korban sendirian sampai ia merasa benar-benar kembali fit.

Segera cari bantuan medis apabila

• Jika ini adalah kejang pertamanya (tetap cari bantuan jika Anda tidak yakin).

• Kejang berlangsung lebih dari lima menit, atau kejang pertama segera diikuti oleh
kejang lanjutan tanpa jeda (status epiliptikus), atau jika korban tidak bisa dibangunkan
setelah kejang dan gemetar usai.

• Orang tersebut tidak bisa sadar sepenuhnya atau mengalami kesulitan bernapas.

• Kejang terjadi di dalam air.

• Orang tersebut mengalami cedera selama kejang.

• Orang tersebut hamil.

• Anda ragu-ragu.

Jika kejang terjadi saat orang tersebut berada di kursi roda, kursi penumpang kendaraan,
atau kereta dorong anak, biarkan ia tetap terduduk selama keadaan mereka aman dan
terjaga oleh sabuk pengaman.
3. Jelaskan yang anda ketahui tentang Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid Arthritis adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi. Penyakit ini
menyebabkan peradangan pada sendi, jaringan di sekitar sendi, dan dapat mengenai organ
lain di dalam tubuh seperti kulit dan paru. merupakan penyakit autoimun yang dicetuskan
faktor luar (infeksi, cuaca) dan faktor dalam (usia, jenis kelamin, keturunan, dan
psikologis). Diperkirakan infeksi virus dan bakteri sebagai pencetus awal RA. Sering faktor
cuaca yang lembab dan daerah dingin diperkirakan ikut sebagai faktor pencetus.
Rheumatoid Arthritis ini sendiri memiliki 4 tahapan. Dan gejalanya dapat berupa Nyeri
sendi, Sendi membengkak, Sendi kemerahan, Gejala terjadi di kedua sisi tubuh, misalnya
pada kedua tangan atau kedua kaki, Tubuh terasa lelah dan lemah, Hilang nafsu makan,
Berat badan menurun, hingga Demam ringan. Klasifikasi tipe Rheumatoid Arthritis berupa
Reumatoid Arthritis klasik, Reumatoid arthritis defisit, Probable Reumatoid arthritis, dan
Possible Reumatoid arthritis. Penyakit ini dapat dicegah dengan Istirahat yang cukup,
olahraga yang teratu, Pemeriksaan laboratorium darah, Melakukan tes Pencitraan, terapi
fisik dan terapi okupasi.

Anda mungkin juga menyukai