Anda di halaman 1dari 1

FOTO IST/LAPOS

Sosialisasi masuk universitas oleh alumni SMA IT IC Lahat.

Disambangi Alumni

LAPOS, Lahat – Siswa kelas XII SMA IT Ikhlas Cendekia (IC) Lahat, disambangi salah satu alumni yang
sedang menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada. Kedatangan alumni ini, guna berbagi
pengalaman dan memberikan kiat-kiat lulus masuk perguruan tinggi, serta bercerita mengenai serba-
serbi menjadi mahasiswa.

Kepala SMA IT IC Lahat, Muhammad Mukromin SPd mengatakan, pendidikan SMA tidak sama
dengan SMK. Bila SMK, anak sudah dipersiapkan menuju dunia kerja dengan kejuruan dan keahlian
yang dipelajarinya selama sekolah. Sementara SMA ini sifatnya lebih banyak materi, dan tujuan akhir
siswa umumnya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sehingga, kedatangan alumni
tentu membawa dampak positif bagi anak kelas XII. Pasalnya, alumni jadi bisa berbagi trik supaya
lulus di salah satu universitas ternama di Indonesia tersebut. Disisi lain, alumni jadi bukti bahwa
siswa dari SMA IT IC Lahat, untuk angkatan selanjutnya juga punya kesempatan yang sama.

“Alumni ini sharing bersama temannya yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Gadjah Mada
Sumsel (Ikagamass),” jelasnya, Rabu (4/1).

Serunya lagi, lanjut Mukromin, alumni juga bercerita tentang serba-serbi jadi mahasiswa. Hal
tersebut, membuat para siswa lebih termotivasi dan bersemangat, dalam mempersiapkan dirinya
untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu, siswa diberikan peluang yang bisa diambil calon
mahasiswa nantinya, seperti cara mendapatkan bidik misi atau masuk dengan jalur prestasi. “Karena
semua anak punya peluang yang sama, untuk melanjutkan pendidikan dimana saja. Yang
membedakan hanya usaha mereka,” katanya.

Mukromin menambahkan, pihak sekolah hanya mendukung dan memfasilitasi apa yang dibutuhkan
siswa. Mengenai perguruan tinggi yang dipilih siswa nantinya, menjadi kebebasan siswa itu sendiri.
Karena tiap anak, tentu punya keinginan dan tujuannya masing-masing. Selain itu, pihaknya juga
akan mengupdate informasi mengenai perguruan tinggi manapun, termasuk sebagai tempat
konseling bagi peserta didik. “Karena ada saja siswa yang bingung untuk memilih perguruan tinggi
maupun jurusan ketika akan daftar perguruan tinggi,” tutupnya. (via)

Anda mungkin juga menyukai