Anda di halaman 1dari 3

1).

FOTO HERU/LAPOS
Petugas perlengkapan lakukan perbaikan LPJU.

Fokus Pemeliharaan Lampu Jalan


LAPOS, Lahat - Keluhan masyarakat Lahat terkait keberadaan lampu jalan, terus jadi fokus Pemkab
Lahat. Namun, seperti di penghujung tahun sebelumnya, tahun ini tetap hanya lakukan pemeliharaan
saja. Tidak ada rencana untuk pemasangan lampu penerang jalan umum (LPJU) yang baru.

Bupati Lahat, Cik Ujang SH mengatakan, persoalan lampu jalan ini, tetap jadi perhatian Pemkab
Lahat. Tapi penyelesainnya tidak bisa dalam waktu cepat dan sekaligus. Seperti keberadaan mobil
crane, alat bantu perbaikan. Sebelumnya Pemkab Lahat sempat disinggung soal perbaikan
menggunakan tangga manual, mengancam keselamatan pekerja.

Namun kini apa yang jadi keluhan, sudah dipenuhi Pemkab Lahat. “Dulu banyak masyarakat yang
marah soal lampu jalan, sekarang sudah diperbaiki, sudah bercahaya. Jadi bukan tidak perduli, tapi
butuh proses,” ujar Cik Ujang, Rabu (4/1).

Sementara Kabag Perlengkapan Setda Lahat Ahmad Suhadi mengatakan, dalam APBD Induk 2023,
tidak ada rencana pemasangan LPJU baru, anggaran yang ada hanya cukup untuk pemeliharaan.
Mengingat biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan satu unit LPJU, cukup besar. Sedangkan saat
ini, masih banyak LPJU yang butuh perbaikan. “Kalau dari laporan, ada sekitar 2.500 titik LPJU di
Kabupaten Lahat yang mati. Kota Lahat, ada sekitar 500 LPJU lagi, yang butuh pemeliharaan,”
terangnya.

Suhadi menambahkan, perbaikan LPJU di Kota Lahat, sudah dilakukan diakhir tahun 2020 melalui
anggaran APBD Perubahan 2022. Mulai dari kawasan Lembayung, sepanjang jalan Kol H Burlian, area
Talang Jawa, jalur one way, Kelurahan Pasar Lama, sepanjang jalan RE Marta Dinata hingga kembali
ke Lembayung. “Lampu yang kondisinya masih bagus, dipasang di Desa Kota Raya, Kelurahan Pasar
Bawah, Desa Selawi, dan Desa Tanjung Payang. Tapi sifatnya perbaikan, bukan pemasangan baru,”
jelasnya.

Untuk keberadaan mobil crane, penggunaannya untuk di jalan lintas, dengan lebar jalan yang pas
untuk dilalui mobil crane. Keberadaan mobil crane ini, bisa menghemat waktu perbaikan dan tenaga
yang dibutuhkan. “Hanya untuk wilayah yang bisa dilintasi saja, kalau mobil crane tidak bisa msuk,
baru kita gunakan L300. Terpenting saat ada laporan, tindakan perbaikan cepat dilakukan,” ucapnya.
(her)

======HL======
2).
FOTO IST/LAPOS
Keluarga penerima bantuan RLH di Desa Sadan Kecamatan Jarai dengan rumah bantuan

RLH Baznas Siap Dihuni


LAPOS, Lahat - Desember tahun 2022, tiga warga desa, dari kecamatan berbeda, terima bantuan
pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi Rumah Layak Huni (RLH), dari program
kolaborasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Ketiga mustahik (penerima zakat) tersebut,
diantaranya Marleni dari Desa Sadan Kecamatan Jarai, Udaya dari Desa Lesung Batu Kecamatan
Mulak Ulu, dan Muriah dari Kecamatan Kota Agung. Namun, dari ketiga mustahik itu, baru RLH milik
Marleni yang sudah selesai pembangunan dan siap huni.
Ketua Baznas Kabupaten Lahat KH Hamdi Arsal SPdI menjelaskan, untuk program RLH kolaborasi
antar Baznas RI, Baznas Sumsel, dan Baznas Kabupaten Lahat, pembangunan RLH ditargetkan selesai
akhir Januari 2023. Dalam program tersebut, Baznas RI menyalurkan dana untuk pembangunan
sebesar RP 25 juta. Sedangkan Baznas Sumsel sebesar Rp 10 juta dan Baznas Kabupaten Lahat
membantu sebesar Rp 5 juta.

Bantuan dari kabupaten ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan transportasi dan survei lapangan dan
mencukupi kekurangan ketika tahap pembangunan RLH. “Bantuan pembangunan RLH kolaborasi ini
baru pertama kali diadakan. Prosedurnya tetap melalui seleksi proposal, yang diajukan kades
setempat,” jelasnya, Rabu (4/1).

Waka Pendistribusian Drs H M Rusli Mansur SH MHI mengatakan, diantara tiga warga desa yang
mendapatkan bantuan RLH, baru rumah Marleni, warga Desa Sadan Kecamatan Jarai, yang telah
dibangun 100 persen dan siap dihuni. Pembangunan Marleni termasuk cepat, tidak cukup satu
bulan, dari 12 Desember dan selesai 31 Desember 2022.

Kades Desa Sadan Kecamatan Jarai sebagai penanggung jawab pembangunan RLH mustahik Marleni,
tinggal melengkapi video RLH yang sudah jadi, dan pengumpulan foto dari survei, titik 0
pembangunan sampai tahap selesai. Sedangkan, dua bantuan RLH lainnya masih dalam tahap
finishing. Kedua RLH tersebut, diperkirakan selesai pertengahan Januari ini. “Sebagai
pertanggungjawaban, karena bantuan ini sifatnya juga kolaborasi. Kemudian, kalau dua bantuan RLH
lainnya juga sudah selesai, boleh langsung dihuni,” ujarnya.

Rusli menambahkan, tidak ada kendala spesifik dalam program kolaborasi ini. Sebab, bantuan RLH
juga sudah menjadi program tahunan Baznas Kabupaten Lahat. Hanya saja, pelaporan pembangunan
tentu lebih banyak, dibandingkan laporan RLH yang hanya diadakan oleh kabupaten. Laporan
tersebut akan diteruskan ke Baznas provinsi dan pusat. “Karena ini sifatnya kolaborasi, sehingga
laporan harus lengkap diterima provinsi dan pusat,” sampainya. (via)

3).
FOTO IST/LAPOS
Rapat koordinasi Dinas PPPA terkait Kabupaten Lahat menuju KLA tingkat nindya.

Kejar KLA Tingkat Nindya


LAPOS, Lahat - Komitmen Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)
Kabupaten Lahat, dalam menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak, tidak main-main. Tidak
cukup dengan predikat yang dicapai tahun 2022, sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat madya,
keseriusan Dinas PPPA dalam ajang KLA berlanjut pada tahun ini. Dinas PPPA Kabupaten Lahat,
menargetkan raih penghargaan KLA tingkat nindya.

Kepala Dinas PPPA Kabupaten Lahat Hj Nurlela SAg MM, melalu Sekretaris Desi Maliwarti SIP MM
menjelaskan, rapat internal bersama kepala dinas, kabid, dan seluruh staff Dinas PPPA, terkait
Kabupaten Lahat menuju KLA tingkat nindya, telah dibahas. Untuk meraih predikat nindya tersebut,
salah satu indikator penilaian, yakni puskesmas dan sekolah ramah anak yang mencapai minimal 50
persen. Indikator penilaian itu sudah dipegang Kabupaten Lahat saat ini. “Rata-rata puskesmas dan
sekolah di Kabupaten Lahat sudah ramah anak. Bahkan, sudah menyentuh angka persentasi sebesar
70 persen,” jelasnya, Rabu (4/12).

Desi optimis, Kabupaten Lahat dapat naik tingkat pada ajang KLA tahun ini. Disamping
mempertahankan prestasi KLA yang telah ada sekarang ini, kualitas SDM dalam pelayanan juga terus
ditingkatkan. Apalagi berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak. Disisi lain, untuk
mencapai tingkat nindya, juga diperlukan dukungan dan kerjasama seluruh stakeholder
pemerintahan. “Rapat koordinasi secara internal sudah kita lakukan, selanjutnya kita rapat koordinasi
tingkat kabupaten bersama seluruh instansi dan lembaga Pemkab Lahat,” kata Desi.

Desi menambahkan, evaluasi akan terus ditingkatkan dalam memenuhi penilaian predikat KLA
tingkat nindya. Ketika penilaian nantinya, Kabupaten Lahat tidak hanya tinggi dalam penilaian
administrasi saja, juga teknis pelaksanaan. “Insya Allah dengan tekat, komitmen dan gerakan
bersama, Kabupaten Lahat bisa raih tingkat nindya tersebut,” harapnya. (via)

Anda mungkin juga menyukai