Anda di halaman 1dari 3

Kelas Inklusi untuk Adik di Muratara

A. LATAR BELAKANG
Musi Rawas Utara merupakan kabupaten baru, hasil pemekaran dari kabupaten Musi Rawas.
Kabupaten yang memiliki luas wilayah 600.865,51 Ha ini baru berdiri tahun 2013 silam. Musi
Rawas Utara merupakan hasil dari pemekaran Kabupaten Musi Rawas dengan tujuh kecamatan
dan 82 desa serta 7 kelurahan. Beribukota di Kecamatan Rumpit, dengan jumlah penduduk
+195.000 jiwa.
Setelah berdiri selama 10 tahun, Kabupaten Musi Rawas Utara merupakan salah satu dari 62
wilayah 3T yang disebutkan Presiden dalam periode tahun 2020-2024. Artinya, dibutuhkan peran
dari seluruh pihak untuk dapat memperbaiki kondisi Kabupaten Musi Rawas Utara. Pada hal
pendidikan, Kabupaten Musi Rawas Utara cukup tertinggal. Angka harapan lama sekolah di
Kabupaten Musi Rawas Utara hanya di angka 11,61 pada tahun 2022. Artinya, anak berusia 7
tahun ke atas, rata-rata hanya mampu mengenyam pendidikan sampai kelas 11 SMA saja. Tabel
perkembangan angka harapan lama sekolah dapat dijelaskan di bawah.
2020 2021 2022
Kabupaten Musi 11,57 11,58 11,61
Rawas Utara
Kabupaten Musi 12,08 12,19 12,21
Rawas
Sumber: bps.go.id
Persebaran sekolah pada kabupaten tersebut juga tergolong masih terpusat di ibukota kabupaten
saja. Persebaran sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah:
Wilayah SD SMP SMA SMK SLB
Kec. Rupit 25 5 4 0 0
Kec. Rawas 24 6 1 1 1
Ulu
Kec. Karang 20 4 2 0 0
Jaya
Kec. Karang 11 4 1 0 0
Dapo
Kec. Rawas 23 5 1 0 0
Ilir
Kec. Nibung 16 6 1 1 0
Kec. Ulu 10 3 2 0 0
Rawas
Sumber: https://dapo.kemdikbud.go.id/sp/2/111300
Dapat terlihat pada tabel tersebut bahwa sekolah menengah atas dan kejuruan di kabupaten ini
masih sedikit dan belum tersebar merata. Namun, sekolah dasar di kabupaten ini sudah cukup
banyak dan merata. Permasalahan baru timbul saat istri dari Bupati Kab. Musi Rawas Utara
menghendaki dibangunnya SLB Negeri. SLB ini terletak di Kec. Rawas Ulu yang jaraknya cukup
jauh dari kecamatan lain, meskipun terletak di tengah kabupaten.
Pada Januari 2023 lalu, tercatat sekitar 183 siswa dari jenjang SDLB-SMALB yang terdaftar pada
SLB Negeri Musi Rawas Utara, dan sekitar 50 siswa yang hadir mengikuti pembelajaran sehari-
harinya. Pemerintah terus melakukan upaya untuk pengadaan kendaraan antar-jemput bagi SLB
ini. Namun, disamping berupaya melakukan pengadaan kendaraan ini, usulan mengenai sosialisasi
kelas inklusi di SD yang tersebar di Kabupaten Musi Rawas Utara perlu digaungkan. Project Kelas
Inklusi untuk Adik di Muratara mengupayakan akan menekan angka absensi siswa dengan alasan
rumah jauh dan sulit akses. Mengingat pendidikan iklusi memiliki peran penting dalam
menciptakaan kesetaraan dan pembangunan berkelanjutan.
Project ini merupakan project percontohan, yang bila berhasil diharapkan dapat meluas ke jenjang
yang lebih tinggi di SMP dan SMA. Project akan menyasar kecamatan terjauh dari Kecamatan
Rawas Ulu, dan menyasar 3 sekolah dasar. Pemilihan sekolah dasar didasarkan pada beberapa
kategori seperti: Fasilitas dan bangunan yang mendukung, data historis anak berkebutuhan khusus
di kecamatan tersebut, hingga sumber daya manusia (jajaran guru dan kepala sekolah) pada
sekolah sasaran. Project Kelas Inklusi untuk Adik di Muratara ini diharapkan menjadi salah satu
solusi untuk pemerataan pendidikan di Kabupaten Musi Rawas Utara.
B. TUJUAN
1. Memberikan sosialisasi pendidikan inklusif pada sekolah, masyarakat, dan lapisan
pemerintahan di Musi Rawas Utara.
2. Menciptakan sekolah dasar inklusif yang merata
C. RENCANA KEGIATAN
Sosialisasi dan pelatihan merupakan inti dari kegiatan ini. Sosialisasi dilakukan baik ke
pihak sekolah, pemerintahan, hingga ke masyarakat dilakukan untuk memberikan
pengertian mengenai manfaat, dan bagaimana kelas inklusif berlangsung, serta mengurangi
rasa represif dalam masyarakat. Pelatihan dilakukan secara bertahap dan terukur untuk
dapat memberikan manfaat praktis bagi tenaga pengajar, hingga pihak sekolah.
1. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan selama 6 bulan, tentatif, dengan menerjunkan sumber daya
manusia pada sekolah, pemerintahan dan masyarakat. Sosialisasi yang akan
disampaikan memuat informasi:
 Apa itu pendidikan inklusif?
 Bagaimana pendidikan inklusif berjalan?
 Mengapa pendidikan inklusif?
 Bagimana pendidikan inklusif menjadi salah satu solusi untuk pendidikan di
Kabupaten Musi Rawas Utara?
2. Training
Training dilakukan kepada pihak sekolah, baik ke Kepala Sekolah, guru kelas,
maupuan guru/psikolog yang akan terjun langsung menangani keseharian siswa di
kelas. Training dilakukan secara bertahap dan dimonitoring selama tahapnya untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang disampaikan.
Beberapa materi training diantaranya adalah:
 Strategi pembelajaran inklusif
 Pengelolaan kelas inklusif
 Penggunaan teknologi untuk mendukung pembelajaran inklusi

Anda mungkin juga menyukai