Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS KASIHAN I

TAHUN 2022

Hasil penilaian kinerja puskesmas Kasihan I periode bulan Januari-


Desember 2022 disajikan dalam tabel.
A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
Hasil
Hasil Sasaran 1
Target Jumlah Kegiatan Cakupan
Kegiatan thn
No Indikator kinerja Total 1
2022 (Pembilang) (Penyebut) Sasaran Kegiatan
thn

1 thn

1 2 3 4 5 6 7 8
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
I UPAYA PROMOSI KESEHATAN
1 Jumlah Rumah Tangga ber-PHBS 50,3% Jumlah Jumlah 66%
rumah seluruh 14.519 9.613
tangga ber- rumah
PHBS tangga yang
di data
2 Institusi Pendidikan (Sekolah) ber- 60% Jumlah Jumlah 57%
PHBS institusi institusi 30 17
pendidikan pendidikan
ber-PHBS (sekolah)
yang di data
3 Institusi Sarana Kesehatan (RS, 94% Jumlah Jumlah 100%
Puskesmas dan Pustu) ber-PHBS sarana sarana 16 16
kesehatan kesehatan
yg ber- yang didata
PHBS
4 TTU ber-PHBS 50% Jumlah TTU Jumlah TTU 80%
yg ber- yang di data 96 77
PHBS
5 Institusi tempat kerja ber-PHBS 35% Jumlah Jumlah 58%
institusi institusi 52 30
tempat kerja tempat kerja
yg ber- yang didata
PHBS
6 Posyandu aktif ( Purnama dan 80% Jumlah Jumlah 100%
mandiri ) posyandu posyandu di 51 51
aktif wilayah
(purnama
dan mandiri)
7 Desa Siaga aktif ( purnama dan 80% Desa siaga Jumlah 100%
mandiri ) aktif Desa Siaga 2 2
( purnama yg ada
dan
mandiri )
RATA - RATA

Dari tabel hasil penilaian kinerja promkes di TW 1, terdapat satu indicator


yang belum tercapai yaitu Institusi Pendidikan ber PHBS. Hal ini dikarenakan
masih ada siekolah ynag belum menerapkan Kawasan tanpa rokok.

Rencana perbaikan kinerja :

 Melakukan advokasi kepada gugus pendidikan dan sekolah untuk


menerapkan kawasan tanpa rokok.
 Melakukan penggalangan komitmen unutk menerapkan Kawasan
tanpa rokok
B. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Kinerja upaya Kesehatan Lingkungan dapat dilihat dari tabel dan grafik
sarang laba-laba di bawah ini

I UPAYA KESEHATAN S hasil capaian


I LINGKUNGAN as
ar
an
1 Cakupan TTU ( Pasar, 90% Jumlah TTU Jumlah TTU
Sekolah, RS, hotel) yang yang sehat seluruhnya
86,4%
dilakukan IKL ( indikator fisik 22 19
sarpras)
2 Cakupan TPM yang memenuhi 60% Jumlah TPM Juml TPM
syarat kesehatan sehat seluruhnya 47,3%
74 35
3 Jumlah Desa melaksanakan 5 100 Jumlah Desa Jumlah Desa 2 2 100%
pilar STBM % yang seluruhnya
melaksanaka
n 5 Pilar
STBM
4 Jumlah Desa STBM 85% Jumlah Desa Jumlah Desa 2 2 100%
yg sudah seluruhnya
deklarasi 5
Pilar STBM
RATA - RATA #DIV/0!

Dari tabel pencapaian upaya kesehatan lingkungan di atas menunjukkan


terdapat dua indicator kinerja yang belum mencapai target. Hal ini
disebabkan oleh:

1. Terdapat TPM yang tidka berkenan dilakukan skrinning Kesehatan.


2. Beberapa TTU belum memenuhi menyediaka sarana sanitasi yang
baik.

Rencana perbaikan kinerja :


1. Melakukan pendekatan personal kepada pemilik TPM dengan bantuan
kader kesehatan.
2. Advokasi lintas sektor untuk membrikan dukungan dan surat tugas
resmi untuk melakukan pemeriksaan TTU dan TPM.
3. Meningkatkan peran masyarakat dan lintas sektor untuk melakukan
penyehatan lingkungan secara bersama-sama
4. Advokasi kepada pengelola TTU dalam menyediakan sarana sanitasi
yang layak.
C. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA
BERENCANA

III UPAYA KESEHATAN sasaran hasil capaian


IBU DAN ANAK
TERMASUK
KELUARGA
BERENCANA
1 Cakupan kunjungan 100% Juml bulin Jumlah ibu 79,9%
ibu hamil K6 yang bersalin pada 588 470
memperoleh kurun waktu
pelayanan tertentu
antenatal
sesuai
standar
minimal 6 kali
(1X pada TM
I, 2X pada
TM II, dan 3X
pada TM III)
2 prosentase ibu hamil 75% jumlah ibu Jumlah ibu 85,3%
yang diperiksa Triple hamil yang Hamil pada 723 617
Eliminasi (HIV, Sifilis, diperiksa kurun waktu
Hepatitis) Triple tertentu
Eliminasi
(HIV, Sifilis,
Hepatitis)
3 Cakupan Ibu Hamil 70,00% Jumlah hamil Jumlah ibu 130,7%
yang dientry SIPIA yang dientry Hamil pada 723 945
di aplikasi kurun waktu
SIPIA tertentu
4 Cakupan persalinan di 100% Juml Bulin Jumlah ibu 100,0%
Fasyankes oleh tenaga yang ditolong bersalin pada 588 588
kesehatan yang di fasyankes kurun waktu
mempunyai oleh Nakes tertentu
kompetensi kebidanan
5 Cakupan Pelayanan 100% Jumlah Ibu Jumlah ibu 87,6%
Nifas lengkap nifas yang nifas pada 588 515
mendapatkan kurun waktu
pelayanan tertentu
masa
sesudah
melahirkan 4
kali pada (1x
6 jam-2 hari,
1x 3-7 hari,
1x 8-28 hari,
1x 29-42 hari)
6 Cakupan Kunjungan 100% Juml neonatal jumlah riil 590 79,7%
Neonatal Lengkap yang bayi usia 0 - 470
( KNL) mendapatkan 28 hari pada
pelayanan kurun waktu
standar min 3 tertentu
kali ( 6 jam-
48 jam, 3
hari-7 hari1x,
8-28 hari 1 x )
sesuai
Permenkes
25 tahun
2014
7 Cakupan pelayanan 100% Jumlah Balita jumlah 3428 89,3%
balita (0-59 bln) sasaran 3.060
yang balita 0-59
mendapatkan bulan pada
pelayanan kurun waktu
sesuai tertentu
standar
Hasil capaian kinerja upaya kesehatan ibu dan anak dapat dilihat pada
tabel di atas. Terdapat 4 indikator KIA yang belum memnuhi target. Hal ini
disebabkan belum selesainya pelaksanaan kegiatan.

Permasalahan :

1. Jumlah kunjungan ibu bersalin belum memenuhi K6 belum mencapai


target
2. Capaian prosentase ibu hamil yang diperiksa Triple eliminasi belum
mencapai target
3. Cakupan Pelayanan Nifas lengkap belum memenuhi target
4. Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap ( KNL) belum memenuhi target
5. Cakupan Pelayanan Keshatan Balita belum memenuhi target

Penyebab :
1. Mobilisasi penduduk tinggi menyebabkan ibu hamil memeriksakan
kehamilan pada lebih dari satu fasyankes, sehingga data kunjungan
kehamilan tidak bisa lengkap dan skrining triple eleminasi tidak
dilakukan.
2. Mobilisasi penduduk tinggi karena banyak warga pendatang yang
tinggal di perumahan , sehingga tidak semua bumil, ibu nifas, balita
dan bayi baru lahir memeriksakan diri ke Puskesmas.
3. Sistem pelaporan SIPIA belum diadaptasi oleh semua kabupaten/kota
di Jogja, sehingga tidak semua kunjungan bumil dan bulin di faskes
lain dapat diakses oleh Puseksmas.
4. Tidak semua balita datang ke posyandu karena orang tua bekerja.
Balita banyak yang dititipkan di daycare.
5. Skrinning SDIDTK unutk menjaring kesehatan bayi dan balita di
daycare/ penitipan anak belumdapat dilakukan secara utuh.

Rencana Perbaikan Kinerja :

1. Melakukan sosialisasi ulang kepada PWS maupun faskes swasta


mengenai adanya ANC terpadu serta menambah jadwal hari ANC
terpadu agar dapat menjaring bumil lebih banyak.
2. Berkoordinasi dengan klink dan PWS dalam pencatatan dan pelaporan
kunjungan ibu hamil, balita dan neonatus.
3. Melakukan koordinasi dan sosialisasi ke PWS agara
merekomendasikan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan minimal 6
kali selama hamil, melakukan pemeriksaan triple eleminasi, melakukan
kontrol nifas dan neonates setalah melahirkan.
4. Berkoordinais dengan Dinas Keshatan untuk membuat aplikasi SIPIA ,
dgs dan Webkesga terbridging sehingga tidak pelru entri berulang kali.
5. Advokasi lintas sektor

D. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

VI UPAYA
PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
1 Prevalensi Bumil <10% Jumlah ibu Jumlah Ibu 45
KEK hamil KEK hamil yang
618
diukur LILA 7,3%
2 Bumil KEK 100% jumlah ibu jumlah ibu 45
mendapat makanan hamil KEK hamil KEK
tambahan yang pada suatu
mendapatkan wilayah 45
makanan tertentu
tambahan 100,0%
3 Prevalensi Bumil 16,50% Jumlah ibu Jumlah ibu 56
Anemia hamil Anemia hamil yang
632
diukur Hb 8,9%
4 Bumil 80% Jmlh ibu Jmlh 561
mengonsumsi 90 hamil yang seluruh ibu
TTD (Fe3) mendapat hamil yang
90 TTD atau ada di satu 723
tablet Fe wilayah
tertentu 77,6%
5 Ibu NIfas mendapat 99,30% Jml Ibu Nifas Jml 588
kapsul vitamin A mendapat seluruh ibu
Vit.A 588
nifas 100,00%
6 Bayi baru lahir 85,50% jumlah bayi jumlah 439
mendapat IMD yang seluruh bayi
(recall) mendapatkan lahir hidup
IMD pada suatu 590
wilayah
tertentu 74,41%
7 Balita yang 82,00% Jmlh balita 0- Jmlh balita 28.623
ditimbang berat 59 bln yang yang beasal
badanya (D/S) ditimbang di di seluruh
seluruh posyandu
posyandu yang
yang melapor melapor di
40.779
di suatu suatu
wilayah kerja wilayah
kerja pada
kurun waktu
tertentu 70,19%
8 Balita naik berat 60% Jmlh balita 0- Jmlh balita 12.324
badannya (N/D) 59 bln yang 0-59 bln
ditimbang yang
dan naik ditimbang di
berat seluruh
badannya posyandu
28.623
dari seluruh yang
posyandu melapor di
yang melapor suatu
di suatu wilayah
wilayah kerja kerja 46,86%
9 ASI eksklusif bayi 0- 80% Jml bayi usia jumlah 355
6bln ( recall) 0- 6 bln seluruh bayi
mendapat usia 0-6 252
ASI Eksklusif bulan 84,26%
10 Pemberian Vit A 100% jumlah balita Jml Balita 6.350
balita 6-59 bulan usia 6-59
yang bln 2.956
mendapat
Vit A 100,00%
11 Prevalensi Balita 8,62% Jmlh Balita Jmlh Balita 451
Underweight 0-59 bln ditimbang
(BB/U) dengan
status gizi 2.696
BB/U
underweight 10,04%
12 Prevalensi Balita 4,39% Jmlh Balita Jmlh Balita 359
Wasting (BB/TB) 0-59 bln ditimbang
dengan
status gizi 2.696
BB/TB
wasting 7,02%
13 Prevalensi Balita 9% Jmlh Balita Jmlh Balita 156
Stunting (TB/U) 0-59 bln ditimbang
dengan
status gizi 2.696
TB/U
stunting 3,02%
14 Prevalensi Baduta 9% Jmlh Baduta Jmlh 54
Stunting (TB/U) 0-24 bln Baduta
dengan ditimbang
status gizi 2.696
TB/U
stunting 2,54%
15 Balita kurus 100% jumlah balita jumlah balita 180
mendapat makanan kurus kurus
tambahan ( BB/TB)
180
mendapat
PMT 100,00%

Secara keseluruhan, hampir semua program Gizi Masyarakat belum


mencapai target. Hal ini diarenakan pelaksanaan kegiatan masih berjalan.

Permasalahan :

1. Capaian Bumil mengonsumsi 90 TTD (Fe3) belum mencapai target.


2. Capaian Bayi baru lahir mendapat IMD (recall) belum mencapai target.
3. Capaian Balita yang ditimbang berat badanya (D/S) belum mencapai
target.
4. Capaian ASI eksklusif bayi 0-6bln ( recall) belum mencapai target.
5. Capaian Balita naik berat badannya (N/D) belum mencapai target.
6. Capaian Prevalensi Balita Wasting (BB/TB) belum mencapai target.
7. Capaian Prevalensi Balita Underweight belum mencapai target.

Penyebab :

1. Tidak semua balita kurus rutin datang ke Posyandu.


2. Orangtua masih menganggap balita kurus bukan masalah yang
penting.
3. Masih terdapat bumil yang belum minum vitamin hamil secara rutin.
4. Masih terdapat balita yang tidak timbang rutin di Posyandu
5. Pencatatan dan pendataan yang masih kurang lengkap.
6. Bebrapa bayi tidak dapat melakukan IMD (bayi SC).
7. Terdapat ibu dengan kondisi medis khusus yang tidak bisa
memberikan AS
8. Terdapat orangtua yang masih meyakini bahwa susu formula perlu
diberikan karena ASI kurang.

Rencana Perbaikan Kinerja :

1. Berkoordinasi dengan kader untuk menghimbau balita kurus untuk


menghadiri posyandu rutin.
2. Pemberian PMT baik dana dari pemerintah maupun masyarakat
3. Memperkuat koordinasi PWS agar pencatatan dan pelaporan bumil,
bulin, bufas dan neonates lebih tertata.
4. Optimalisasi lintas sektor dan lintas program
5. Pembinaan kader posyandu dalam pencatatan, pelaporan dan
komunikasi efektif dengan sasaran.
6. Pencatatan data yang rutin dan lebih teratur.
7. Mengadakan kelas ibu dan balita rutin untuk melakukan pemantauan
gizi balita wasting, kurus, stunting secara komprehemsif.
8. Mengadakan kelas pembuatan MP ASI tinggi protein tinggi kalori untuk
ibu balita.

E. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


MENULAR

Hasil Skor

Target Hasil Kegiatan Sasaran 1 thn Jumlah Kegiatan Cakupan Pencapaian


Indikator kinerja
Total 1
Rensra (Pembilang) (Penyebut) Sasaran Kegiatan (Cakupan /
thn
2018 1 thn Target)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

VI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT

A TB Paru

Jumlah orang
Prosentase orang
dengan TB yang
dengan TB Jumlah orang yang
ada di wilayah
mendapatkan pelayanan mendapatkan pelayanan
1 80% kerja pada kurun 223 100.0% 125.0%
TB sesuai standar TB sesuai standar dalam 223
waktu satu
( sesuai indikator TB kurun waktu satu tahun
tahun yang
SPM & Program)
sama
jumlah pasien baru TB jumlah Pasien
paru BTA ( + ) yang baru TB paru
2 Angka Kesembuhan 85% sembuh setelah selesai BTA (+ ) yang 7 7 100.0% 118%
masa pengobatan pada di obati pada
satu tahun satu tahun

RATA - RATA 86.67% 105.64%

B Diare

Kasus Diare balita Jumlah


Jumlah penderita balita
ditangani dengan penderita balita
1 100% diberi oralit dan zinc di 45 45 100.0% 100.0%
pemberian oralit dan diberi ditemukan
sarkes/yandu
zinc di sarkes/yandu
RATA - RATA 100.00% 100.00%

C ISPA

Jumlah
Jumlah kasus Jumlah pneumonia /
pneumonia/berat
1 pneumonia pada balita 100% pneumonia berat pada 17 17 100.0% 100.0%
pada balita
ditangani balita diobati
ditemukan

RATA - RATA 100.00% 100.00%

Demam Berdarah
D
Dengue (DBD)

Jmlh
rmh/bangunan/
lingkungan
Angka Bebas Jentik diperiksa
Jmlh
(ABJ = ) pengambilan (sasaran
1
sampel dilakukan secara
95% rmh/bangunan/lingkungan
minimal 100
95% 85,00% 89,47% 89,75%
bebas jentik
random rumah ,
bangunan dan
lingkungan per
Desa)
jumlah kasus
jumlah penderita DBD
2 Angka Kematian < 1% pada waktu 1.12.0% 100.0%
meninggal 89 1
yang sama

RATA - RATA 96.84%

Pencegahan dan
E penanggulang
HIV/AIDS
Jumlah orang
berisiko
Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV
Prosentase orang
terinfeksi HIV ( ibu hamil, ( ibu hamil,
beresiko terinfeksi HIV
pasien TB, Pasien IMS) pasien TB,
( ibu hamil, pasien TB,
yang mendapatkan pasien IMS)
1 pasien IMS) 100% 620 100.0% #DIV/0!
pemeriksaan HIV sesuai yang ada di satu 620
mendapatkan
standar di fasyankes wilayah kerja
pemeriksaan HIV sesuai
dalam kurun waktu satu pada kurun
standar
tahun waktu satu
tahun yang
sama

RATA - RATA #DIV/0! #DIV/0!

Pencegahan dan
F penanggulangan
Campak

Juml suspek campak Juml suspek


Kasus suspek campak
1 100% diberi vit A dua dosis campak 1 1 100.0% 100.0%
yang diberi vit A
sesuai umur ditemukan

Cakupan PE suspect Juml suspek


Jumlh suspek campak
2 kasus campak (kurang 100% campak 1 1 100.0% 100.0%
dilakukan PE
dari 24 jam) ditemukan

jumlah kejadian
potensial KLB
prosentasi kejadian Jml kejadian potensial
yang muncul
3 potensial KLB yang di 100% KLB yang di respon < 24 0 0 100.0% 100.0%
pada kurun
respon < 24 jam jam
waktu yang
sama

RATA - RATA #DIV/0! 100.00%

Dari upaya penaggulangan dan pencegahan penyakit menular, didapatkan


bahwa

Permasalahan:

1. Angka Bebas Jentik (ABJ) belum memenuhi target


2. Terdapat 1 angka kematian DBD
Penyebab :

1. Kesadaran masyarakat mengenai bahaya jentik & nyamuk masih


kurang
2. Satgas PSN tidak berjalan efektif selama pandemic

Rencana Perbaikan Kinerja:

1. PSN bersama lintas sektor Kembali dihidupkan.


2. Refreshing kader dan satgas PSN.
3. Pembentukan Kembali sismantik di sekolah-sekolah.

F. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT TIDK


MENULAR

H PTM

Jml penderita
Jml penderita hipertensi
jumlah 1.871 96,10%
hipertensi mendapat penderita
1
pelayanan sesuai
100% mendapat pelayanan
( sesuai target 1.798 55,57%
sesuai standar
standar SPM)

Jml penderita DM Jml penderita hipertensi


jumlah 721 26,49%
pendertita DM
2 mendapat pelayanan 100% mendapat pelayanan
( sesuai target 191 33,56%
sesuai standar sesuai standar
SPM)
usia 15 s/d 59 tahun 39,08%
mendapatkan
1/3 dari jumlah
usia produktif
30895
skrenning kesehatan jumlah usia 15 s/d 59
3
sesuai standar ( 3
20%
tahun dilakukan skrening
( 15 s/d 59 12.074 0.0%
tahun) sesuai
dari 7 point
target SPM
pelayanan SPM)
RATA - RATA 66.67%

I JIWA

Prosentase Orang
Jumlah Orang Dengan Jumlah ODGJ
Dengan Gangguan
1 100% Gangguan Jiwa(ODGJ ) ( sesuaikan 100% 46%
Jiwa(ODGJ) Berat
Berat yang tertangani target SPM) 137 137
yang ditangani

RATA - RATA 90.55% 90.55%

Dari data di atas, didapatkan bahwa pelayanan pada pasien DM ,HT dan usia
produktif belum mencapai target

Penyebab :

1. program skrinning usia produktif belum berjalan efektif , terdapat


dusun yang belum memiliki psobindu.
2. Sistem pelaporan posbindu di tingkat dusun belum berjalan dengan
baik.
3. Masih terdapat pasien yang belum memahami bahwa pasien dengan
DM dna HT harus melakukan pemeriksaan rutin.
4. Pasien rujukan DM dan HT yang dirujuk ke RS tidak terhitung sebgai
kunjungan periksa rutin di puskesmas, karena belum ada PWS PTM.
Perbaikan Kinerja:

1. Melakukan skrinning PANDU PTM dalam gedung dan luar gedung


2. Advokais linsek unutk membentuk dna mengaktifkan posbindu di
semua dusun.
3. Koordina dinas kesehtan agar faske slain dna RS dapat mengentri
kunjungan [asien PTM di dgs Kesehatan.
4. Membentuk PWS PTM dengan berkoordinasi jejaring.

G. IMUNISASI

Pelayanan
G
Imunisasi
Cakupan desa
Desa dengan
UCI =Jumlah
cakupan LIL/IDL
1 Desa UCI 100% desa 2 2 100,00% 100.0%
bayi sudah
UCI/jumlah
mencapai 80%
desa x 100%
Cakupan
Bayi yang sudah LIL/IDL =
mendapatkan 5 Jumlah Bayi
imunisasi dasar usia 0-11 yang
imunisasi dasar lengkap ( Hb0, mendapat
2 95.0% 687 661 96,22% 33,71%
lengkap BCG, Penta imunisasi
1,2,3,IPV 1,2,3, dasar lengkap/
MR ) pada usia jumlah Bayi
0-11 bulan usia 0-
11x100%
Cakupan
imunisasi
booster penta
= jumlah
batita yang Baduta yang
sudah sudah
Imunisasi dasar
mendapatkan mendapatkan
3 Booster petabio dan 95.0% 783 752 96,04% 28,63%
imunisasi booster imunisasi
MR ( lengkap)
pentavalen pada booster penta
usia 18-24 bulan pada usia 18-
24
bulan/jumlah
baduta usia
18-24x 100%
Jmlh bayi Jmlh sasaran
Imunisasi pentabio 1
4 95.0% diimunisasi bayi dalam 1 841 835 99,29% 25,43%
pada bayi
Pentabio 1 thn
Jmlh sasaran
Imunisasi MR pada Jmlh bayi
5 95.0% bayi dalam 1 841 814 96,79% 33,71%
bayi diimunisasi MR
thn
Jumlh
Drop Out Pentabio 1 Jmlh imunisasi
6 < 5% imunisasi 841 21 2,50% #DIV/0!
- MR Pentabio 1- MR
Pentabio I
Imunisasi HB 0 Jmlh bayi Jmlh sasaran
7 ( diberikan kurang 100% diimunisasi HB 0 bayi dalam 1 841 841 100,00% 8,88%
dari 24 jam ) < 24 Jam thn
Jmlh anak kelas 0%
Imunisasi DT pada Jumlh murid 97,92%
8 98% 1 mendapat 816 799
anak kelas 1 SD kelas 1 SD
imunisasi DT
Jmlh anak kelas 0%
Imunisasi MR pada 1 mendapat Jumlh murid 97,76%
9 98% 805 787
anak kelas 1 SD imunisasi kelas 1 SD
Campak
Juml anak (usia) 0%
Imunisasi Td pada Jumlh murid
kelas 1 dan 2 96,52%
10 anak (usia) SD 98% kelas 1 dan 2, 1.607 1.551
SD mendapat
kelas 1, dan 2 SD SD
imunisasi Td
RATA - RATA #DIV/0! #DIV/0!

Dari data capaian imunisasi di atas, didapatkan data bahwa terdapat


beberapa indicator yang belum mencapai target. Berikut daftar permasalahan
yang teridentfikasi:

Permasalahan:

1. Capaian Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD belum mencapai target


2. Capaian Imunisasi MR pada anak kelas 1 SD belum mencapai target
3. Capaian Imunisasi TD pada anak kelas 5 SD belum mencapai target
Penyebab:
1. Terdapat siswa yang imunisasi nya tertunda karena sakit.
2. Terdapat orang tua wali yang tidak setuju siswa diimunisasi.

Rencana Tindak Lanjut:

1. Sosialisasi dan edukasi ulang kepada masyarakat mengenai pentingya


imunisasi pada balita
2. Koordinasi lintas program dan lintas sector (kader Kesehatan) dan
gugus pendidikan.
3. Kooridnasi dengan ahli agama setempat unutuk membantu sosialisasi
pentingnya imunisasi.

H. UPAYA KESEHATAN LANSIA

IV UPAYA KESEHATAN
LANSIA

1 Pelayanan kesehatan 100% jumlah jumlah usia > 60 41,8%


usia lanjut penduduk tahun pada 6.191 2.587
usia > 60 kurun waktu
tahun yang tertentu
mendapatkan
skreening
kesehatan
sesuai standar
(minimal 2 dari
4 poin
pelayanan)
2 cakupan lansia periksa 30% Juml jumlah usia > 60 26,7%
kesehatannya penduduk tahun pada 6.191 1.653
usia > 60 kurun waktu
tahun yang tertentu
periksa
kesehatan
(1/12 dari total
kunjungan
puskesmas
dan posyandu)
Dua indikator program upaya kesehatan lansia, yaitu pelayanan
kesehatan usia lanjut dan cakupan lansia periksa kesehatannya juga belum
memenuhi target.
Permasalahan :

1. Capaian Pelayanan kesehatan usia lanjut belum memenuihi target


2. Capaian lansia periksa kesehatannya belum memenuihi target
.
Penyebab :
1. Medan daerah kerja Puskesmas yang sulit serta kondisi fisik lansia
yang tidak baik menghambat lansia unutk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang memadai.
2. Tidak aktif nya posyandu lansia selama pandemi
3. Lansia masih khawatir berukumpul semenjak pandemi
4. Pencatatan dan pelaporan lansia yang masih belum tertata rapi.
Rencana Perbaikan Kinerja :

1. Memaksimalkan skrinning dalam Gedung


2. Memperbaiki pencatatn dan pelaporan
3. Melakukan kegiatan terpadu dengan program lain
4. Advokasi lintas sektor

Anda mungkin juga menyukai