Anda di halaman 1dari 54

PKP TAHUN 2018

Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
1 2 3 4 5

1. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL

1.1. Upaya Promosi Kesehatan

1.1.1. Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

Rumah
1 Rumah Tangga yang dikaji 100%
Tangga

2 Institusi Pendidikan yang dikaji 60% Institusi

3 Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dikaji 60% TTU

Tempat
4 Tempat Tempat Kerja yang dikaji 30%
Kerja

1.1.2.Tatanan Sehat

Rumah
1 Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 15-16 indikator PHBS 65%
Tangga

2 Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV) 65% Institusi

3 TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV) 65% TTU

Tempat Kerja yang memenuhi 7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat Kerja Tempat
4 65%
(klasifikasi IV) Kerja

1.1.3. Intervensi/ Penyuluhan

Rumah
1 Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga di RW 100%
Tangga

2 Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan 100% Institusi

3 Kegiatan intervensi pada TTU 100% TTU

Tempat
4 Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja 100%
Kerja

1.1.4.Pengembangan UKBM

1 Pembinaan Posyandu 100% Posyandu

2 Pengukuran Tingkat Perkembangan Posyandu 100% Posyandu

3 Posyandu PURI ( Purnama Mandiri ) 85% Posyandu

4 Pembinaan Pos Lansia 100% Pos Lansia

1
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)

1.1.5. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)

Penyuluhan
1 Penyuluhan Napza 20%
Napza

1.1.6 Pengembangan Desa Siaga Aktif

1 Desa Siaga Aktif 100% Desa Siaga

2 Desa Siaga Aktif Mandiri 60% Desa Siaga

3 Pembinaan Desa Siaga Aktif 100% Desa Siaga

1.1.7. Promosi Kesehatan

1 Sekolah Pendidikan Dasar yang mendapat Promosi kesehatan 100% SD

Promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas dan jaringannya


2 100% Kali
(Sasaran masyarakat )
Promosi kesehatan untuk pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan
3 100% Kali
( kegiatan di luar gedung Puskesmas)

1.1.8 Program Pengembangan

1 Pembinaan Poskestren 100% Poskestren

2 Pembinaan Pos UKK 100% Pos UKK

Posbindu
3 Pembinaan Posbindu PTM 100%
PTM

4 Pembinaan KP Ibu 100% KP Ibu

1.2. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana

1.2.1. Kesehatan Ibu

1 Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ante natal sesuai standar 100% Orang

Persentase Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan Sesuai


2 100% Orang
Standar

3 Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan 100% Orang

4 Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) 94% Orang

5 Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 100% Orang

2
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
Kelas Ibu
6 Jumlah Kelas Ibu Hamil 35%
Hamil

1.2.2. Kesehatan Bayi

Persentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai


1 98% Orang
Standar

2 Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 hari (KN lengkap) 96% Orang

3 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani 100% Orang

4 Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan 98% Orang

1.2.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah

1 Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan) 100% Orang

1.2.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan


1 100% SD/MI/SLB
penjaringan kesehatan
Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan pemeriksaan SMP/MTs/S
2 100%
penjaringan kesehatan MPLB
Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan SMA/MA/SM
3 40%
pemeriksaan penjaringan kesehatan K/SMALB
Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan
4 100% SD/MI/SLB
kesehatan
Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang diperiksa penjaringan SMP/MTs/S
5 100%
kesehatan MPLB
Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa penjaringan SMA/MA/SM
6 70%
kesehatan K/SMALB

1.2.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

1 Peserta KB mengalami komplikasi 3.5% Orang

1.3. Upaya Pelayanan Gizi

1.3.1. Pelayanan Gizi Masyarakat

1 Bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif 77% Orang

2 Pemberian kapsul Vitamin A Dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 90% Orang

3 Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 90% Orang

4 Pemberian 90 tablet Besi pada Ibu Hamil 98% Orang

3
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)

5 Bayi dengan IMD 47% Orang

1.3.2. Penanggulangan Gangguan Gizi

1 Ibu Hamil Anemia/KEK dapat PMT Pemulihan 80% Orang

2 Remaja Putri mendapat TTD 30% Orang

3 Pemberian PMT-Pemulihan pada Balita Kurus 100% Orang

Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan sesuai standar tatalaksana Gizi


4 100% Orang
Buruk

1.3.3. Pemantauan Status Gizi

1 Cakupan Penimbangan Balita D/S 78% Orang

2 Balita Naik Berat Badannya (N/D) 80% Orang

3 Balita Bawah garis Merah (BGM) 5% Orang

Rumah
4 Rumah Tangga mengkonsusmi Garam Beryodium 90%
Tangga

1.4. Upaya Kesehatan Lingkungan

1.4.1. Penyehatan Air

1 Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) 10% SAB

2 SAB yang memenuhi syarat kesehatan 83% SAB

Rumah
3 Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB 100%
Tangga

4 Pengawasan DAMIU 100% DAMIU

5 DAMIU memenuhi syarat 100% DAMIU

1.4.2. Penyehatan Makanan dan Minuman

1 Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) 95% TPM

2 TPM yang memenuhi syarat kesehatan 83% TPM

1.4.3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar

1 Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 79% Rumah

1.4.4. Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )

4
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)

1 Pembinaan sarana TTU 87% TTU

2 TTU yang memenuhi syarat kesehatan 97% TTU

Pasar
3 Cakupan inspeksi pasar tradisional 100%
Tradisional
Pasar
4 Cakupan pasar tradisional memenuhi syarat kesehatan 85%
Tradisional

5 Cakupan inspeksi pangan di pendidikan dasar 100% SD

6 Cakupan sekolah memenuhi syarat kesehatan 85% Sekolah

1.4.5. Yankesling (Sanitasi)

1 Konseling Sanitasi 5% Orang

2 Inspeksi Kesehatan Lingkungan PBL 5% Orang

1.4.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat

Rumah
1 Rumah Tangga memiliki Akses terhadap jamban sehat 100%
Tangga
Desa/Kelura
2 Desa/kelurahan yang sudah ODF 100%
han

3 Jamban Sehat 100% Jamban

4 Jumlah kelurahan yang melaksanakan kegiatan STBM 100% Kelurahan

1.5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1.5.1. Diare

1 Cakupan pelayanan Diare balita 100% Balita

2 Angka penggunaan oralit 100% Orang

3 Angka Penderita diare balita yang diberi tablet Zinc 100% Orang

1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas)

1 Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita 80% Orang

1.5.3. Kusta
lebih dari
1 Cakupan pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru Orang
80%
lebih dari
2 Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin Orang
90%

5
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
lebih dari
3 RFT penderita Kusta Orang
90%
Penderita baru pasca pengobatan dengan score kecacatannya tidak lebih dari
4 Orang
bertambah atau tetap 97%
Kurang
5 Proporsi kasus defaulter Kusta Orang
dari 5%

1.5.4. Tuberculosis Bacillus (TB) Paru

1 Penemuan suspect penderita TB 100% Orang

2 Capaian CNR Puskesmas 80% Persen

3 Penderita TB Paru BTA Positif yang dilakukan pemeriksaan kontak 100% Orang

4 Angka Keberhasilan Pengobatan TB 90% Orang

1.5.5. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS

1 Skreening HIV pada ibu Hamil 80% Ibu Hamil

2 Skreening HIV pada pasien TB 80% Orang

3 Skreening HIV pada pasien IMS 80% Orang

4 Melakukan Konseling terhadap pasien IMS dan HIV/AIDS 100% Orang

1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)


lebih dari
1 Angka Bebas Jentik (ABJ) Rumah
95%
2 Penderita DBD ditangani 100% Orang

3 Cakupan PE kasus DBD 100% Orang

1.5.7. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies

1 Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 100% Orang

1.5.8. Pelayanan Imunisasi

1 IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 97.9% Orang

Desa/Kelura
2 UCI desa 100%
han

3 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD >95% Orang

4 Imunisasi Campak/MR pada anak kelas 1 SD 95% Orang

5 Imunisasi Td pada anak SD kelas 2 >95% Orang

6
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)

6 Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) > 80% WUS

7 Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) > 80% Ibu Hamil

8 Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius 80% Laporan

1.5.9. Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology)

Laporan Sistem Kewaspadaan Dini Respon (SKDR/EWARS) yang tepat


1 80% Laporan
waktu
Laporan Sistem Kewaspadaan Dini Respon (SKDR/EWARS) yang
2 80% Laporan
lengkap
Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam waktu kurang Desa/Kelura
3 100%
dari 24 (dua puluh empat) jam han
Setiap Kasus Suspek Campak dan AFP dilakukan PE dan dilakukan
4 100% Orang
pengambilan sampel untuk dilakukan pengujian Laboratorium

1.5.10. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Desa/Kelura
1 Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM 75%
han
Perempuan usia 30 – 50 tahun yang di deteksi dini kanker cervix dan
2 45% Orang
payudara .
Persentase Penderita Hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai
3 100% Orang
standar
Persentase Penderita DM mendapat Pelayanan Kesehatan sesuai
4 100% Orang
Standar

2. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN

7
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)

2.1. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)

1 Rasio Kunjungan Rumah (RKR) 80% Keluarga

Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang mendapat


2 60% Keluarga
keperawatan kesehatan masyarakat

3 Kenaikan tingkat kemandirian keluarga setelah pembinaan 30% Keluarga

2.2. Upaya Kesehatan Jiwa

1 Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan jiwa 100% Kelompok

Penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku, gangguan jiwa, gangguan


2 100% Orang
psikosomatik, masalah napza dll ) yang datang berobat ke Puskesmas

3 Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / Spesialis 100% Kasus

4 Kunjungan rumah pasien dengan gangguan jiwa berat 100% Orang

2.3. Upaya Kesehatan Sekolah

1 Murid kelas 1 yang dilakukan penjaringan 100% Orang

2 Murid kelas 1- 6 yang mendapat perawatan 40% Orang

3 SD/MI dengan UKGS Tahap III 30% SD/MI

4 APRAS yang dilakukan penjaringan di UKBM (Posyandu dan PAUD) 40% SD/MI

5 UKBM yang melaksanakan UKGM 15% Orang

2.4. Upaya Kesehatan Tradisional Komplementer

1 Penyehat Tradisional ramuan yang memiliki STPT 65% Orang

2 Hatra dengan ketrampilan yang memiliki STPT 65% Orang

3 Fasilitas Yankestrad yang berijin 55% Sarana

4 Pembinaan ke Penyehat Tradisional 30% Orang

8
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)

2.5. Upaya Kesehatan Olahraga

Kelompok/Kl
1 Kelompok /klub olahraga yang dibina 30%
ub

2 Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji 100% Orang

3 Kesehatan olahraga bagi anak Sekolah Dasar 75% SD

2.6. Upaya Kesehatan Indera

2.6.1. Mata

1 Skreening mata pada penduduk usia 15 - 59 tahun 100% Orang

2 Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas 65% Orang

3 Penemuan kasus buta katarak pada usia diatas 45 tahun 35% Orang

4 Pelayanan rujukan mata 30% Orang

2.6.2. Telinga

1 Skreening kesehatan telinga pada usia penduduk 15 - 59 tahun 100% Orang

2.7. Upaya Kesehatan Lansia

1 Pelayanan Kesehatan Lansia 100% Orang

2.8. Upaya Kesehatan Kerja

1 Persentase pembinaan Pos UKK 100% Pos UKK

Persentase petugas Puskesmas yang menggunakan APD (masker dan


2 100% Orang
handwash) sesuai standar

2.9. Upaya Kesehatan Matra

1 Pemeriksaan Haji tahap I (Screening I) 100% Orang

2 Pemeriksaan Haji Tahap II (Screening II) 100% Orang

9
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)

3 Rujukan Setiap Calon Jamaah Haji Resiko Tinggi 100% Orang

3. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

3.1. Pelayanan Rawat Jalan


150 per
1 Angka Kontak Orang
mil
kurang
2 Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik Orang
dari 5%
3 Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB) 50% Orang
Rekam
4 Penyediaan rekam medis rawat jalan kurang dari 10 menit 100%
Medik
Rekam
5 Kelengkapan pengisian rekam medik 100%
Medik
6 Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut 100% Gigi

7 Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi 60% Orang

3.2. Pelayanan Gawat Darurat

1 Kompetensi SDM memenuhi standar 100% Orang

2 Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat memenuhi standar 100%


Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai Informed
3 100%
pelayanan Consent

3.3. Pelayanan Kefarmasian

1 Kesesuaian peresepan obat terhadap Formularium Puskesmas 85% Resep

2 Pemberian informasi cara penggunaan obat kepada pasien 90% Resep

3.4. Pelayanan Laboratorium

Jenis
1 Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar 100%
Pelayanan

10
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium < 120 Pemeriksaa
2 100%
menit n
Pemeriksaa
3 Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu eksternal (PME) 100%
n

3.5. Pelayanan Satu Hari (One Day Care)

Pelayanan satu hari ( One day care ) dilakukan oleh tenaga yang
1 100% Pelayanan
kompeten

3.6. Pelayanan Rawat Inap

1 BOR 40% Hari

2 Visite pasien rawat inap dilakukan oleh dokter 100% Hari

Rekam
3 Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 24 jam 100%
Medis

4 Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih 100% Persalinan

5 Pelayanan konseling gizi 80% Orang

3.7 Home care

1 Individu dari keluarga rawan yang mendapat pelayanan homecare 100% Orang

Keterangan :
1. Kolom (6). Total Sasaran adalah jumlah sasaran yang ada di wilayah kerja Puskesmas
2. Kolom (7). Target Sasaran adalah jumlah dari sasaran yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi ko
target indikator kinerja dan pencapaian terdahulu (Total sasaran x Target tahun 2018) atau (Kolom 6 x Kolom 4)
3. Kolom (8). Pencapaian diisi pencapaian kegiatan dari target sasaran yang telah ditentukan
4. Kolom (10). Realisasi sub variabel, diperoleh dengan menghitung pencapaian (Kolom 8) dibagi dengan target sasaran (Kolom 7)
5. Kolom (9). Realisasi Variabel, dihitung dari rerata realisasi sub variabel

11
Lampiran 1

Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
6 7 8 9 10

141.24

7303 7303 7061 96.69

32 19 32 166.67

42 25 34 134.92

4 1 2 166.67

140.73

7061 4590 7015 152.84

32 21 26 125.00

34 22 29 131.22

2 1 2 153.85

91.59

9799 9799 6504 66.37

32 32 32 100.00

42 42 42 100.00

4 4 4 100.00

104.41

29 29 29 100.00

29 29 29 100.00

29 25 29 117.65

32 32 32 100.00

12
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel

35.71

126 25 9 35.71

100.00

2 2 2 100.00

2 2 2 100.00

2 2 2 100.00

147.22

23 23 23 100.00

12 12 19 158.33

12 12 22 183.33

50.00

0 0 0 0.00

0 0 0 0.00

3 3 3 100.00

4 4 4 100.00

131.39

609 609 606 99.51

480 480 480 100.00

480 480 480 100.00

480 451 480 106.38

123 123 119 96.75

13
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel

2 1 2 285.71

97.33

479 469.42 479 102.04

606 581.76 479 82.34

72 72 83 115.28

545 534.1 479 89.68

80.26

1641 1641 1317 80.26

87.28

15 15 15 100

8 8 8 100

9 3.6 2 55.56

775 775 775 100

1163 1163 1163 100

1145 801.5 546 68.12

7.87

3632 127.12 10 7.87

114.02

163 126 143 113.94

231 208 231 111.11

1571 1414 1571 111.11

609 597 593 99.36

14
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel

479 225 303 134.59

85.38

52 41.6 52 125.00

3668 1100.4 1282 116.50

30 30 30 100.00

0 0 0 0.00

88.58

2032 1585 1640 103.47

1640 1312 1284 97.87

2031 102 44 43.33

617 555 609 109.67

97.65

5600 560 550 98.21

5600 4648 4650 100.04

5500 5500 5500 100.00

20 20 20 100.00

20 20 18 90.00

108.69

72 68.4 72 105.26

72 59.76 67 112.12

109.37

5500 4345 4752 109.37

104.37

15
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
34 29.58 34 114.94

34 32.98 33 100.06

0 0 0 #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0!

31 31 31 100.00

31 26.35 27 102.47

50 2.5 25 1000.0

25 1.25 25 2000.0

100

5500 5500 5500 100

2 2 2 100

5500 5500 5500 100

2 2 2 100

#DIV/0!

485 485 202 41.65

0 1508 #DIV/0!

0 2739 #DIV/0!

150

15 12 18 150

Tidak ada
kasus baru
Tidak ada
kasus baru

16
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
Tidak ada
kasus baru
Tidak ada
kasus baru
Tidak ada
kasus baru

65.91

470 470 233 49.57

94 75.2 25 33.24

22 22 22 100.00

22 19.8 16 80.81

85.48

609 487.2 593 121.72

26 20.8 25 120.19

14 0 0 0.00

39 39 39 100.00

98.00

5500 5225 4912 94.01

7 7 7 100

13 13 13 100

100

2 2 2 100

84.86

479 469 545 116.22

479 479 545 113.78

770 739 730 98.76

776 737 746 101.19

728 692 713 103.09

17
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
666 533 609 114.30

5047 4038 767 19.00

479 383 48 12.53

105.77

52 41.6 40 96.15

52 41.6 48 115.38

2 2 Tidak ada KLB 0.00

0 0 Tidak ada kasus 0.00

45.55009229

2 1.5 2 133.33

5047 2271.15 30 1.32

6296 6296 1364 21.66

1503 1503 389 25.88

18
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel

90.73768163

9799 7839.2 6504 82.97

102 61.2 88 143.79

88 26.4 12 45.45

66.88311688

0 0 Tidak ada 0

77 77 77 100.00

77 77 52 67.53

10 10 10 100

91.95

775 775 775 100

331 132.4 148 111.78

15 4.5 2 44.44

2032 812.8 907 111.59

29 4.35 2 45.98

7.58

16 10 0 0

42 27 2 7.33

58 32 0 0.00

58 17 4 22.99

19
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel

84.72

5 1.5 1 66.67

79 79 79 100

32 24 21 87.5

70.49

21146 21146 780 3.69

780 507 395 77.91

9595 3358.25 0 0.00

1063 318.9 639 200.38

3.811595574

21146 21146 806 3.81

63.83

3785 3785 2416 63.83

100

Tidak ada
0 0 0
Pos UKK

25 25 25 100

100

79 79 79 100

77 77 77 100

20
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel

34 34 34 100

21
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel

KEPALA DINAS KESEHATAN


KOTA SURAKARTA,

dr. SITI WAHYUNINGSIH, M.Kes, M.H.


Pembina Utama Muda
NIP. 19631004 198911 2 001

tor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya

22
Lampiran 2
1. INDIKATOR DAN DEFENISI OPERASIONAL UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL TAHUN 2018

Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1.1. Upaya Promosi Kesehatan

1.1.1. Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)


1 Rumah Tangga yang dikaji Rumah Tangga (RT) yang dikaji / Jumlah Rumah Tangga Profil
dilaksanakan survey PHBS tatanan RT di yang dikaji PHBS dibagi Promkes
wilayah kerja Puskesmas pada kurun jumlah sasaran Rumah
waktu tertentu Tangga dikali 100%

2 Institusi Pendidikan yang dikaji Institusi Pendidikan (kampus, sekolah, Jumlah Institusi Pendidikan Profil
pesantren, seminari, padepokan) yang yang dikaji PHBS dibagi Promkes
dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan jumlah sasaran Institusi
Instistusi Pendidikan di wilayah kerja Pendidikan dikali 100%
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

3 Tempat-Tempat Umum (TTU) Tempat-Tempat Umum (TTU) yang Jumlah Tempat-Tempat Profil
yang dikaji dimaksud adalah tempat ibadah, pasar, Umum yang dikaji PHBS Promkes
pertokoan, terminal yang dikaji / dibagi jumlah sasaran
dilaksanakan survey PHBS tatanan Tempat-Tempat Umum
TTU .di wilayah kerja Puskesmas pada dikali 100%
kurun waktu tertentu

4 Tempat Tempat Kerja yang Tempat-Tempat Kerja (kantor, pabrik) yang Jumlah Tempat-Tempat Profil
dikaji dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Kerja yang dikaji PHBS Promkes
Tempat Tempat Kerja.di wilayah kerja dibagi jumlah sasaran
Puskesmas pada kurun waktu Tempat Kerja dikali 100%
tertentupada kurun waktu tertentu

1.1.2.Tatanan Sehat
1 Rumah Tangga Sehat yang Rumah Tangga yang memenuhi 15-16 Jumlah Rumah Tangga Profil
memenuhi 15-16 indikator indikator PHBS rumah tangga (persalinan yang memenuhi 15-16 Promkes
PHBS (masih 10 indikator) ditolong oleh nakes, pemeriksaan indikator PHBS rumah
kehamilan minimal 4 kali, Bayi diberi ASI tangga dibagi jumlah
Eksklusif, Menimbang Bayi/Balita, Rumah Tangga sasaran
Menggunakan air Bersih, jamban sehat, pengkajian dikali 100%
membuang sampah pada tempatnya,
lantai kedap air, aktivitas fisik, tidak ada
yang merokok, mencuci tangan sesudah
makan dan BAB, menggosok gigi, tidak
minum miras dan atau narkoba, peserta
jaminan pemeliharaan kesehatan,
memberantas jentik dirumah minimal
seminggu sekali) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

23
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
2 Institusi Pendidikan yang Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Jumlah Institusi Pendidikan Profil
memenuhi 7-8 indikator PHBS indikator PHBS Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Promkes
(klasifikasi IV) (mencuci tangan dengan air yang Indikator PHBS Institusi
mengalir & menggunakan sabun, Pendidikan dibagi jumlah
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin Institusi Pendidikan
sekolah, menggunakan jamban bersih dan sasaran pengkajian dikali
sehat, melaksanakan olahraga teratur, 100%
memberantas jentik, tidak merokok di
sekolah, mengukur BB dan TB 6 bulan
sekali, membuang sampah pada
tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

3 TTU yang memenuhi 6 TTU yang memenuhi 6 ( enam) Indikator Jumlah TTU yang Profil
indikator PHBS (klasifikasi IV) PHBS tempat-tempat Umum memenuhi 6 Indikator Promkes
(menggunakan air bersih, menggunakan PHBS dibagi jumlah TTU
jamban sehat, tersedia tempat sampah, sasaran pengkajian dikali
tidak merokok, tidak meludah 100%
sembarangan, memberantas jentik) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu

4 Tempat Kerja yang memenuhi Tempat Kerja yang memenuhi 7-8 Jumlah Tempat Kerja yang Profil
7-8 indikator PHBS Tempat- indikator PHBS tempat kerja (tidak memenuhi 7-8 indikator Promkes
Tempat Kerja (klasifikasi IV) merokok, membeli dan mengkonsumsi PHBS Tempat-Tempat
makanan sehat di tempat kerja, Kerja dibagi jumlah Jumlah
aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci Tempat Kerja sasaran
tangan dengan air bersih dan sabun, pengkajian dikali 100%
memberantas jentik, sarana air bersih,
jamban sehat, membuang sampah pada
tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

1.1.3. Intervensi/ Penyuluhan


1 Kegiatan intervensi pada Kelompok RT di RW yang telah Jumlah kegiatan Profil
Kelompok Rumah Tangga di diintervensi baik dengan penyuluhan dan penyuluhan/bentuk Promkes
RW atau bentuk intervensi lain (dengan intervensi lain pada Rumah
metode apapun) oleh petugas Puskemas Tangga dibagi jumlah RW
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun yang ada dikali 100 %
waktu tertentu. dalam kurun waktu tertentu
2 Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan (kampus, sekolah, Jumlah kegiatan Profil
Institusi Pendidikan pesantren, seminari, padepokan) yang penyuluhan/bentuk Promkes
telah diintervensi baik dengan penyuluhan intervensi lain pada institusi
dan atau bentuk intervensi lainnya pendidikan dibagi jumlah
(dengan metode apapun) oleh petugas institusi pendidikan yang
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dikaji PHBS dikali 100%
pada kurun waktu tertentu dalam kurun waktu tertentu

3 Kegiatan intervensi pada TTU TTU yang dimaksud adalah tempat Jumlah kegiatan Profil
ibadah, pasar, pertokoan, terminal yang penyuluhan/ bentuk Promkes
telah diintervensi dengan penyuluhan dan intervensi lain pada TTU
atau bentuk intervensi lainnya (dengan dibagi jumlah TTU yang
metode apapun ) oleh petugas dikaji PHBS dalam kurun
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas waktu tertentu dikali 100 %
pada kurun waktu tertentu

24
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
4 Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja (kantor, pabrik, dll) yang Jumlah kegiatan Profil
Tempat Kerja telah diintervensi baik dengan penyuluhan penyuluhan/bentuk Promkes
dan atau bentuk intervensi lainnya intervensi lain pada Tempat
(dengan metode apapun ) oleh petugas Kerja dibagi jumlah Tempat
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Kerja yang dikaji PHBS
pada kurun waktu tertentu dalam kurun waktu tertentu
dikali 100 %

1.1.4. Pengembangan UKBM


1 Pembinaan Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang Jumlah Posyandu yang Profil
dibina minimal 6 (enam) kali oleh petugas dibina minimal 6 (enam) Promkes
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas kali oleh petugas
pada kurun waktu tertentu Puskesmas selama satu
tahun dibagi jumlah
posyandu yang ada dikali
100 %

2 Pengukuran Tingkat Posyandu yang diukur stratanya Jumlah Posyandu yang Profil
Perkembangan Posyandu (Pratama, Madya, Purnama, Mandiri ) dilakukan pengukuran Promkes
berdasarkan penilaian format Tingkat dibagi jumlah posyandu
Perkembangan Posyandu minimal satu yang ada dikali 100%
tahun sekali di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

3 Posyandu PURI ( Purnama Posyandu Purnama dan Mandiri di Jumlah Posyandu Profil
Mandiri ) wilayah kerja Puskesmas pada kurun Purnama dan Mandiri Promkes
waktu tertentu dibagi jumlah Posyandu
yang dilakukan pengukuran
dikali 100%

4 Pembinaan Pos Lansia Pos Lansia yang dibina minimal 4 (empat) Jumlah Pos Lansia yang Profil
kali oleh Petugas Puskesmas di wilayah dibina minimal 4 (empat) Promkes
kerja Puskesmas pada kurun waktu kali oleh petugas
tertentu Puskesmas selama satu
tahun dibagi jumlah Pos
Lansia yang ada dikali 100
%

1.1.5. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)


1 Penyuluhan Napza Penyuluhan NAPZA di tingkat sebelum Jumlah Penyuluhan Profil
seseorang menggunakan NAPZA pada NAPZA dibagi jumlah Promkes
kelompok potensial (generasi muda, tokoh seluruh kegiatan
masyarakat, kader dll) yang dilakukan penyuluhan pada kelompok
oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja potensial (generasi muda,
Puskesmas pada kurun waktu tertentu tokoh masyarakat, kader
dll) dikali 100%

1.1.6. Pengembangan Desa Siaga Aktif

1 Desa Siaga Aktif Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Jumlah Desa Siaga Aktif Profil
Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah dengan Strata Pratama, Promkes
kerja Puskesmas pada kurun waktu Madya, Purnama dan
tertentu Mandiri dibagi jumlah total
desa dikali 100%

25
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
2 Desa Siaga Aktif Mandiri Desa Siaga Aktif dengan Strata Mandiri di Jumlah Desa Siaga Aktif Profil
wilayah kerja Puskesams Puskesmas dengan Strata Mandiri Promkes
pada waktu kurun tertentu dibagi jumlah total desa
Siaga aktif dikali 100%
3 Pembinaan Desa Siaga Aktif Pembinaan Desa Siaga Aktif oleh petugas Jumlah Desa Siaga Aktif Profil
Puskesmas minimal 1 (satu) kali dalam yang dibina dibagi jumlah Promkes
satu bulan di wilayah kerja Puskesmas total desa Siaga aktif dikali
pada kurun waktu tertentu 100 %

1.1.7. Promosi Kesehatan


1 Sekolah Pendidikan Dasar Sekolah Pendidikan Dasar (SD/ MI ; Jumlah sekolah pendidikan Profil
yang mendapat Promosi SLTP/ MTs) dengan sasaran siswanya ) dasar (SD/MI serta Promkes
kesehatan yang mendapat Promosi kesehatan SMP/MTS dengan sasaran
minimal satu kali dalam satu tahun di siswanya ) yang mendapat
wilayah kerjanya Promosi kesehatan dibagi
jumlah seluruh sekolah
pendidikan dasar di satu
wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama tahun
dikali 100%

2 Promosi kesehatan di dalam Puskesmas dan jaringannya memberikan Jumlah Puskesmas dan Profil
gedung Puskesmas dan promosi kesehatan kepada masyarakat Jaringannya melakukan Promkes
jaringannya (Sasaran minimal 12 (dua belas) kali dengan promosi kesehatan 12 (dua
masyarakat ) masing-masing durasi 30 menit dalam belas) kali dalam kurun
satu tahun kepada masyarakat yang waktu satu tahun kepada
datang ke Puskesmas dan jaringannya. masyarakat yang datang
dibagi jumlah Puskesmas
dan jaringannya di satu
wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun yang
sama dikali 100 %

3 Promosi kesehatan untuk Puskesmas memberikan Promosi untuk Jumlah promosi untuk Profil
pemberdayan masyarakat di pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di pemberdayaan masyarakat Promkes
bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas) minimal 12 (dua kepada masyarakat dalam
luar gedung Puskesmas) belas) kali dengan masing-masing durasi kurun waktu satu tahun
90 menit dalam satu tahun kepada dibagi jumlah promosi
masyarakat. untuk pemberdayaan
masyarakat 12 (dua belas)
kali kepada masyarakat di
satu wilayah kerja dalam
kurun waktu satu tahun
yang sama dikali 100 %

1.1.8. Program Pengembangan

1 Pembinaan Poskestren Pembinaan pada Pondok Pesantren / Pos Jumlah (Poskestren) yang
Kesehatan Pesantren (Poskestren) oleh dibina minimal 2 (dua) kali
Petugas Puskesmas minimal 2 (dua) kali dibagi jumlah seluruh
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun Posketren dikali 100 % di
waktu tertentu wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

26
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
2 Pembinaan Pos UKK Pembinaan pada Pos Upaya Kesehatan Jumlah Pos Upaya
Kerja (UKK) oleh Petugas Puskesmas Kesehatan Kerja (UKK)
Minimal 2 (dua) kali di wilayah kerja yang dibina minimal 2 (dua)
Puskesmas pada kurun waktu tertentu kali dibagi jumlah seluruh
Pos UKK dikali 100 % di
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

3 Pembinaan Posbindu PTM Pembinaan pada Pos Pembinaan Terpadu Jumlah Posbindu PTM
Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) yang dibina minimal 2 (dua)
oleh Petugas Puskesmas Minimal 2 (dua) kali dibagi jumlah seluruh
kali di wilayah kerja Puskesmas pada Pos UKK dikali 100 % di
kurun waktu tertentu wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
4 Pembinaan KP Ibu Pembinaan pada Kelompok Pendukung Jumlah Kelompok
Ibu (KP-Ibu) yang dibina oleh Petugas Pendukung Ibu (KP-Ibu)
Puskesmas minimal 3 (tiga) kali pada yang dibina minimal 3 (tiga)
kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh KP-
Ibu dikali 100% pada kurun
waktu tertentu

1.2. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana

1.2.1. Kesehatan Ibu


1 Persentase ibu hamil Persentase ibu hamil memperoleh paket Jumlah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan ante pelayanan antenatal sesuai standar mendapatkan pelayanan
natal sesuai standar minimal empat kali selama kehamilannya K4 di Fasilitas pelayanan
di Puskesmas dan Jaringannya dalam kesehatan milik pemerintah
kurun waktu satu tahun. dan swasta, dibagi Jumlah
semua Ibu Hamil di suatu
wilayah dalam kurun waktu
1 tahun dikali 100%

2 Persentase Ibu Bersalin Persentase ibu bersalin yang datang Jumlah persalinan oleh
Mendapatkan Pelayanan memperoleh pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
Persalinan sesuai Standar tenaga kesehatan berkompeten di kompeten di fasilitas
fasyankes dalam kurun waktu satu tahun pelayanan kesehatan
(sasaran). dibagi jumlah sasaran ibu
bersalin dikali 100%
3 Pelayanan Persalinan oleh Proporsi Pertolongan Kelahiran (PPK) Jumlah persalinan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas oleh Tenaga Kesehatan Terlatih (TKT) tenaga kesehatan yang
kesehatan adalah perbandingan antara persalinan kompeten di fasilitas
yang ditolong oleh tenaga kesehatan pelayanan kesehatan
terlatih, seperti dokter, bidan, perawat, dan dibagi jumlah sasaran ibu
tenaga medis lainnya dengan jumlah bersalin dikali 100%
persalinan seluruhnya (sasaran)

27
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
4 Pelayanan Nifas oleh tenaga Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam Jumlah ibu nifas yang
kesehatan (KF) sampai dengan 42 hari pasca bersalin memperoleh 3 kali
sesuai standar paling sedikit 3 (tiga)kali, pelayanan nifas sesuai
1(satu) kali pada 6 jam pasca persalinan standar dibagi sasaran ibu
sd 3 (tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 bersalin dikali 100%
(empat) sd hari ke 28 dan 1 (satu) kali
pada hari ke 29 sd hari ke 42 (termasuk
pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua) kali
serta persiapan dan atau pemasangan
KB) pada kurun waktu tertentu

5 Penanganan komplikasi Ibu dengan komplikasi kebidanan yang Jumlah ibu hamil,bersalin
kebidanan (PK) ditangani secara definitif (sampai selesai) dan nifas dengan
di fasyankes dasar dan rujukan pada komplikasi yang
kurun waktu tertentu. Komplikasi yang mendapatkan pelayanan
mengancam jiwa Ibu antara lain : abortus, sampai selesai dibagi 20%
hiperemisis gravidarum, perdarahan per sasaran ibu hamil dikali
vagina, hipertensi dalam kehamilan, 100%
kehamilan lewat waktu, ketuban pecah
dini, kelainan letak/presentasi janin, partus
macet/distosia, infeksi berat, sepsis,
kontraksi dini/ persalinan prematur,
kehamilan ganda dan kasus non obstetri.

6 Jumlah Kelas Ibu Hamil setiap puskesmas memiliki kelas ibu hamil Jumlah Kelas ibu hamil di
sesuai dengan jumlah wilayah binaan bagi jumlah wilayah dikali
(Kalurahan) 100%

1.2.2. Kesehatan Bayi


1 Persentase Bayi Baru Lahir Persentase bayi baru lahir yang datang, Jumlah neonatus yang
Mendapatkan Pelayanan memperoleh paket palayanan kesehatan mendapat pelayanan
Kesehatan sesuai Standar sesuai standar dalam kurun waktu satu sesuai standar pada 6-48
tahun. jam setelah lahir di bagi
sasaran lahir hidup dikali
100%

2 Pelayanan Kesehatan Neonatus umur 0-28 hari yang Jumlah neonatus umur 0-
Neonatus 0 - 28 hari (KN memperoleh pelayanan kesehatan sesuai 28 hari yang memperoleh 3
lengkap) standar paling sedikit 3 (tiga) kali dengan kali pelayanan kunjungan
distribusi waktu 1 (satu) kali pada 6 – 48 neonatal sesuai standar
jam setelah lahir; 1 ( satu) kali pada hari dibagi sasaran lahir hidup
ke 3 – 7; 1 (satu) kali pada hari ke 8 – 28 dikali 100%
pada kurun waktu tertentu

28
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
3 Cakupan Neonatus dengan Neonatus dengan komplikasi yang Jumlah neonatus dengan
Komplikasi yang Ditangani mendapat penanganan sesuai standar komplikasi yang mendapat
oleh tenaga kesehatan kompeten pada penanganan sesuai
tingkat pelayanan dasar dan rujukan pada standar dibagi 15%
kurun waktu tertentu.Neonatal dengan sasaran lahir hidup kali
komplikasi adalah neonatus dengan 100%
penyakit dan kelainan yang dapat
menyebabkan kesakitan, kecacatan
dan/kematian, dan neonatus dengan
komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia,
ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum,
sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR)
kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital,
sindrom gangguan pernafasan maupun
termasuk klasifikasi kuning dan merah
pada MTBM .

4 Pelayanan kesehatan bayi 29 Bayi yang mendapatkan pelayanan Jumlah bayi usia 29 hari-
hari - 11 bulan paripurna sesuai standar minimal 4 11 bulan yang telah
(empat) kali yaitu 1 (satu) kali pada umur memperoleh 4 kali
29 hari – 11 bulan; 1 (satu) kali pada umur pelayanan kesehatan
3-5 bulan, 1 (satu) kali pada umur 6-8 sesuai standar dibagi
bulan dan 1( satu) kali pada umur 9-11 sasaran bayi dikali 100%
bulan sesuai standar dan telah lulus KN
lengkap pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi
pemberian injeksi Vitamin K1 , pemberian
Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar
lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.

1.2.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah


1 Pelayanan kesehatan anak Anak balita umur 12-59 bulan yang Jumlah anak balita umur
balita (12 - 59 bulan) memperoleh pelayanan sesuai standar, 12-59 bulanyang
meliputi pemantauan pertumbuhan memperoleh pelayanan
minimal 8( delapan) kali dalam 1 (satu) kesehatan sesuai standar
tahun; pemantauan perkembangan dibagi sasaran anak balita
minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; dikali 100%
pemberian vitamin A dosis tinggi 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun pada kurun
waktu tertentu.

1.2.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

1 Sekolah setingkat SD/MI/SDLB Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang Jumlah sekolah setingkat
yang melaksanakan mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SD/ MI/ SDLB yang
pemeriksaan penjaringan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) melaksanakan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun pemeriksaan penjaringan
waktu tertentu . kesehatan dibagi jumlah
seluruh sekolah setingkat
SD/MI/ SDLB yang ada
dikali 100%

29
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
2 Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang Jumlah sekolah setingkat
SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMP/MTs/ SMPLB yang
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) melaksanakan
penjaringan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun pemeriksanaan
waktu tertentu . penjaringan kesehatan
dibagi jumlah sekolah
setingkat SMP/MTs/
SMPLB yang ada dikali
100%
3 Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB Jumlah sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB yang yang mendapatkan pemeriksaan dalam SMA/MA/SMK/SMALB
melaksanakan pemeriksaan rangka penjaringan kesehatan (sesuai yang melaksanakan
penjaringan kesehatan pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pemeriksanaan
pada kurun waktu tertentu . penjaringan kesehatan
dibagi jumlah sekolah
setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB
yang ada dikali 100%
4 Murid kelas I setingkat Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang Jumlah murid kelas I
SD/MI/SDLB yang diperiksa mendapatkan pemeriksaan dalam rangka setingkat SD/MI/SDLB
penjaringan kesehatan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) yang diperiksa penjaringan
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun kesehatan dibagi jumlah riil
waktu tertentu . murid kelas I SD/MI/SDLB
dan setingkat dikali 100%
5 Murid kelas VII setingkat Murid kelas VII setingkat Jumlah murid kelas VII
SMP/MTs/SMPLB yang SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan setingkat SMP/ MTs/
diperiksa penjaringan pemeriksaan dalam rangka penjaringan SMPLB yang diperiksa
kesehatan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah penjaringan kesehatan
kerja Puskesmas pada kurun waktu dibagi jumlah riil murid
tertentu . kelas VII setingkat SMP/
MTs/ SMPLB dikali 100%

6 Murid kelas X setingkat Murid kelas X setingkat Jumlah murid kelas X


SMA/MA/SMK/SMALB yang SMA/MA/SMK/SMALB yang setingkat
diperiksa penjaringan mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMA/MA/SMK/SMALB dan
kesehatan penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) setingkat yang diperiksa
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun penjaringan kesehatan
waktu tertentu . dibagi jumlah riil murid
kelas X setingkat
SMA/SMK/SMALByang
dilakukan penjaringan
dikali 100%

1.2.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

30
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 Peserta KB mengalami Peserta KB baru atau lama yang TIDAK Jumlah peserta KB yang
komplikasi mengalami gangguan kesehatan dan TIDAK mengalami
mengarah pada keadaan patologis komplikasi dibagi jumlah
sebagai akibat dari proses tindakan/ peserta KB aktif dikali
pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi 100%
yang digunakan seperti perdarahan,
infeksi/ abses, flour albus patologis,
perforasi, translokasi, hematoma, tekanan
darah meningkat, perubahan Hemoglobin,
edikalipusi. Komplikasi yang terjadi dalam
periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1
(satu) kali serta dihitung per metode (IUD,
implant, suntik, pil, MOP dan MOW) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu

1.3. Upaya Pelayanan Gizi

1.3.1. Pelayanan Gizi Masyarakat

1 Bayi usia 0-6 bulan mendapat Proporsi bayi 0-6 bulan mendapat ASI Jumlah bayi 0-6 bulan
ASI Eksklusif Eksklusif terhadap jumlah seluruh bayi 0-6 mendapat ASI Eksklusif
bulan yang datang dan tercatat dalam dibagi dengan jumlah
register pencatatan/buku KIA di suatu seluruh bayi 0-6 bulan
wilayah pada periode tertentu yang datang dan tercatat
dalam register
pencatatan/buku KIA di
suatu wilayah tertentu pada
periode tertentu dikalikan
100%
2 Pemberian kapsul Vitamin A Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul Jumlah bayi umur 6-11
Dosis tinggi pada bayi umur 6- vitamin A biru (100.000 IU) di wilayah kerja bulan mendapat kapsul
11 bulan Puskesmas pada kurun waktu tertentu. vitamin A biru (100.000 IU)
dibagi jumlah bayi umur 6-
11 bulan yang ada dikali
100 %
3 Pemberian kapsul Vitamin A Anak balita umur 12-59 bulan mendapat Jumlah anak balita umur
dosis tinggi pada balita umur kapsul Vitamin A Merah (200.000 IU) 2 kali 12-59 bulan mendapat
12-59 bulan pertahun di wilayah kerja Puskesmas kapsul Vitamin A Merah
pada kurun waktu tertentu (200.000 IU) 2 kali
pertahun dibagi jumlah
anak balita umur 12-59
bulan yang ada diwilayah
kerja Puskesmas dikali
100%
4 Pemberian 90 tablet Besi pada Ibu hamil yang selama kehamilannya Jumlah ibu hamil yang
Ibu Hamil mendapat 90 tablet Besi kumulatif di selama kehamilannya
wilayah kerja Puskesmas pada kurun mendapat 90 tablet Besi
waktu tertentu kumulatif dibagi jumlah
sasaran ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

5 Bayi dengan IMD Persentase bayi baru lahir yang diletakkan Jumlah bayi baru lahir
segera setelah lahir dengan cara mendapat IMD dibagi
tengkurap di dada atau perut ibu paling jumlah seluruh bayi baru
singkat selama 1 jam sehingga kulit bayi lahir dikali 100 %
melekat pada kulit ibu terhadap jumlah
bayi baru lahir pada periode dan wilayah
tertentu
31
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data

1.3.2. Penanggulangan Gangguan Gizi

1 Ibu Hamil Anemia/KEK dapat Bumil Anemia /KEK yang ditemukan dan Jumlah bumil Anemia/KEK
PMT Pemulihan mendapat PMT pemulihan di suatu yang mendapat PMT
wilayah kerja Puskesmas pada kurun pemulihan dibagi jumlah
waktu tertentu bumil KEK di wilayah kerja
Puskesams pada kurun
waktu tertentu dikali 100%
2 Remaja Putri mendapat TTD Remaja Putri (SMP) dan SMA) yang Jumlah remaja putri (SMP
mendapat 1 (satu) tablet tambah darah dan SMA) yang mendapat
per minggu sepanjang tahun di suatu 1 (satu) tablet tambah
wilayah kerja Puskesmas pada kurun darah per minggu
waktu tertentu sepanjang tahun dibagi
jumlah remaja putri di suatu
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
dikali 100 %

3 Pemberian PMT-Pemulihan Balita kurus yang ditemukan dan Jumlah balita kurus yang
pada Balita Kurus mendapat PMT Pemulihan di suatu ditemukan dan mendapat
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. PMT Pemulihan dibagi
Balita kurus yaitu balita yang secara jumlah balita kurus yang
antropometri berdasarkan berat badan ditemukan dikali 100% di
dibagi tinggi badan dibawah -2 SD wilayah kerja pada kurun
(menurut Z-Score) waktu tertentu.

4 Balita Gizi Buruk Mendapat Balita gizi buruk yang ditemukan dan Jumlah balita gizi buruk
Perawatan sesuai standar mendapat perawatan sesuai standar yang ditemukan dan
tatalaksana Gizi Buruk tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja mendapat perawatan
Puskesmas pada kurun waktu tertentu. sesuai standar tatalaksana
gizi buruk dibagi jumlah
balita gizi buruk yang
ditemukan dikali 100%

1.3.3. Pemantauan Status Gizi

1 Cakupan Penimbangan Balita Balita yang ditimbang berat badannya di Jumlah balita yang
D/S wilayah kerja Puskesmas pada kurun ditimbang berat badannya
waktu tertentu (D) dibagi jumlah balita
yang ada (S) dikali 100 %
di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu

2 Balita Naik Berat Badannya Balita yang naik berat badannya sesuai Jumlah balita yang naik
(N/D) dengan standar di wilayah kerja berat badannya sesuai
Puskesmas pada kurun waktu tertentu dengan standar (N) dibagi
jumlah balita yang
ditimbang (D) di wilayah
kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali
100 %

3 Balita Bawah garis Merah Balita yang grafik pertumbuhannya berada Jumlah balita yang grafik
(BGM) di bawah garis merah pada Kartu Menuju pertumbuhannya berada di
Sehat (KMS) pada kurun waktu tertentu bawah garis merah pada
Kartu Menuju Sehat (KMS)
dibagi jumlah balita yang
ditimbang di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100 %

32
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
4 Rumah Tangga mengkonsusmi Rumah tangga yang mengkonsumsi Jumlah rumah tangga yang
Garam Beryodium garam beryodium di wilayah kerja mengkonsumsi garam
Puskesmas pada kurun waktu tertentu beryodium dibagi jumlah
rumah tangga yang
disurvei di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100%

1.4. Upaya Kesehatan Lingkungan

1.4.1. Penyehatan Air


1 Pengawasan Sarana Air Bersih Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/IS terhadap Jumlah SAB yang di IS Laporan
( SAB ) Sarana Air Bersih (SAB),yaitu jaringan dibagi jumlah SAB yang Bulanan
perpipaan,(PDAM, Sambungan rumah, ada dikali 100 %
hidran umum, kran umum) , sumur (sumur
pompa tangan, sumur bor dengan pompa,
sumur gali terlindung, sumur gali dengan
pompa), Perlindungan Mata Air (PMA),
Penampungan Air Hujan (PAH) yang
disebut sebagai sistim penyediaan air
bersih (SPAM) di wilayah kerja
Puskesmas selama kurun waktu tertentu.
(PP nomor : 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum)

2 SAB yang memenuhi syarat SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) Jumlah SAB yang di IS dan Laporan
kesehatan secara teknis sudah memenuhi syarat memenuhi syarat Bulanan
kesehatan (kategori resiko rendah dan kesehatan dibagi jumlah
sedang), sehingga aman untuk dipakai SAB yang di inspeksi
kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk Sanitasi dikali 100 %
kebutuhan makan dan minum) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu

3 Rumah Tangga yang memiliki RT yang memiliki akses terhadap SAB Jumlah RT yang memiliki Laporan
akses terhadap SAB (mudah mendapatkan air bersih yang akses SAB dibagi jumlah Bulanan
berasal dari SAB terdekat, tidak harus RT yang ada dikali 100 %
memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB
umum, kerabat dekat, tetangga dll) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu

4 Pengawasan DAMIU Pengawasan fisik (Inspeksi Sanitasi) Jumlah DAMIU yang Laporan
DAMIU di wilayah kerja Puskesmas diperiksa fisik (Inspeksi Bulanan
Sanitasi) dibagi dengan
jumlah DAMIU seluruhnya

5 DAMIU memenuhi syarat Jumlah sampel DAMIU di wilayah kerja Jumlah sampel DAMIU
bakteriologis Puskesmas yang memenuhi syarat yang memenuhi syarat
Bakteriologi bakteriologis dibagi dengan
jumlah sampel DAMIU
yang diperiksa dikali 100%

1.4.2. Penyehatan Makanan dan Minuman

33
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 Pembinaan Tempat Monitoring/ Inspeksi Sanitasi Tempat Jumlah TPM yang dibina Laporan
Pengelolaan Makanan (TPM) Pengelolaan Makanan (restoran, rumah dibagi jumlah TPM yang Tribulan
makan, depot air minum, Jasa Boga, ada dikali 100 %
sentra makanan jajanan, kantin sekolah,
PIRT. Pembinaan terhadap TPM ) yang
ada diwilayah Puskesmas dengan
berkoordinasi dengan sektor terkait agar
pembinaan bisa lebih maksimal, sekaligus
memberikan pembinaan terhadap
penanggung jawab/pengelola TPM,
petugas maupun terhadap penjamah
makanan pada kurun waktu tertentu

2 TPM yang memenuhi syarat TPM yang dari segi fisik (sanitasi) maupun Jumlah TPM yang Laporan
kesehatan perilaku petugas (hygiene) cukup bersih, memenuhi syarat Tribulan
aman dan tidak berpotensi menimbulkan kesehatan dibagi jumlah
kontaminasi atau dampak negatif TPM yang dibina dikali 100
kesehatan lainnya, lebih valid apabila %
disertai dengan bukti hasil Inspeksi
sanitasi dan sertifikat laik hygiene sanitasi
selama di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu

1.4.3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar

1 Rumah yang memenuhi syarat Kondisi rumah yang memenuhi : syarat Jumlah rumah yang Laporan
kesehatan kebutuhan fisiologis, psikologis, memenuhi syarat Bulanan
persyaratan pencegahan penularan kesehatan dibagi jumlah
penyakit, persyaratan pencegahan rumah yang diperiksa oleh
terjadinya kecelakaan. (Kepmenkes No. tenaga kesehatan dalam
829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011) waktu 1 tahun dikali 100 %
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentuKepmenkes No. 829/1999
dan Permenkes No. 1077/2011)

1.4.4. Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )


1 Pembinaan sarana TTU Monitoring /Inspeksi Sanitasi dan Jumlah TTU yang dibina Laporan
pembinaan yang meliputi rekomendasi dibagi jumlah TTU yang Tribulan
teknis dll terhadap penanggung jawab dan ada dikali 100 %
petugasnya terhadap TTU prioritas, yaitu
TTU yang sangat dibutuhkan oleh banyak
masyarakat serta memiliki potensi dampak
yang besar terhadap kesehatan
masyarakat, seperti : RS, Puskesmas, SD,
SLTP, SLTA Negeri dan Swasta , Hotel,
Pasar, Tempat Wisata. Kegiatan bisa
diintegrasikan dengan program lain,
seperti promosi kesehatan (intervensi dan
penyuluhan PHBS) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

34
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
2 TTU yang memenuhi syarat TTU prioritas yang memenuhi syarat Jumlah TTU yang Laporan
kesehatan kesehatan sesuai dengan pedoman yang memenuhi syarat Tribulan
ada, dimana secara teknis cukup aman kesehatan dibagi jumlah
untuk dipergunakan dan tidak memiliki TTU yang dibina/yang
resiko negatif terhadap pengguna, diperiksa dikali 100 %
petugas dan lingkungan sekitar di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu

3 Cakupan Inspeksi Pasar Jumlah Pasar Tradisional yang diinspeksi Jumlah pasar tradisional
Tradisional di wilayah kerja Puskesmas yang diinspeksi / IST dibagi
jumlah pasar yang ada
dikali 100%
4 Cakupan Pasar Tradisional Jumlah Pasar Tradisional yang diinspeksi Jumlah pasar tradisional
Memenuhi Syarat Kesehatan dan memenuhi syarat kesehatan yang memenuhi syarat
dibagi dengan jumlah
pasar yang diinspeksi dikali
100%
5 Cakupan Inspeksi pangan di Jumlah Sekolah pendidikan dasar yang Jumlah Sekolah pendidikan
pendidikan dasar dilakukan inspeksi pangan di wilayah kerja dasar yang diinspeksi
Puskesmas pangan dibagi jumlah
Sekolah pendidikan Dasar
yang ada dikali 100%

6 Cakupan Sekolah Memenuhi Jumlah Sekolah yang dilakukan inspeksi Jumlah Sekolah yang
Syarat Kesehatan kesehatan lingkungan dan memenuhi memenuhi syarat
syarat kesehatan kesehatan dibagi Sekolah
yang diinspeksi kesehatan
lingkungan dikali 100%

1.4.5. Yankesling (Sanitasi)


1 Konseling Sanitasi Pelayanan berupa Konseling Sanitasi Jumlah pasien PBL yang Laporan
yang diberikan kepada pasien/penderita dikonseling dibagi dengan Bulanan
Penyakit yang Berbasis Lingkungan jumlah Pasien PBL di Puskesma
(PBL), yaitu (ISPA, Pnemonia, TBC, DBD, wilayah Puskesmas dikali s
Malaria, Chikungunya, Flu burung, 100 %
Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit, Pes,
Leptopirosis,keracunan makanan dan
peptisida di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu (Permenkes RI
No 13/2015)

2 Inspeksi Kesehatan IKL terhadap sarana pasien PBL yang Jumlah IKL sarana pasien Laporan
Lingkungan PBL telah dikonseling PBL dibagi jumlah pasien Bulanan
yang dikonseling/terindikasi Puskesma
PBL dikali 100% s

1.4.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat

35
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 Rumah Tangga memiliki Akses RT yang memiliki akses jamban apabila Jumlah RT yang memiliki Laporan
terhadap jamban sehat KK tersebut dengan mudah dapat akses jamban sehat dibagi Bulanan
menjangkau dan memanfaatkan jamban jumlah RT yang ada dikali Puskesma
terdekat.mengakses terhadap jamban 100 % s
sehat di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu

2 Desa/kelurahan yang sudah Desa/Kelurahan yang masyarakatnya Jumlah Desa/Kelurahan Laporan


ODF sudah tidak ada yang berperilaku buang yang sudah ODF dibagi Bulanan
air besar di sembarangan tempat tetapi jumlah desa/kelurahan STBM
sudah buang air besar di tempat yang yang ada dikali 100 %
terpusat/jamban sehat pada kurun waktu
tertentu.Setiap Puskesmas minimal bisa
menciptakan 1 Desa ODF (Open
Defecation Free) setiap tahunnya

3 Jamban Sehat Jamban yang: dapat mencegah Jumlah jamban yang Laporan
kontaminasi ke badan air, dapat memenuhi syarat Bulanan
mencegah kontak antara manusia dan kesehatan dibagi jumlah STBM
tinja,, tinja di tempat yang tertutup, dapat jamban yang ada dikali 100
mengurangi resiko terjadinya penularan %
penyakit akibat terjadinya kontaminasi
terhadap lingkungan sekitar, tidak berbau
dan mudah dibersihkan, lubang kloset
tidak berhubungan langsung dengan
kotoran (sistem leher angsa, ada septic
tank dll)

4 Kelurahan yang melaksanakan Kelurahan yang melakukan kegiatan Jumlah Kelurahan yang Laporan
Kegiatan STBM STBM dengan intervensi (pemicuan, telah melakukan kegiatan Bulanan
natural leader dan perencanaa) untuk intervensi STBM STBM
mewujudkan tercapainya 5 (lima) pilar di (pemicuan, natural leader
Kelurahan tersebut dan perencanaa) dibagi
jumlah kalurahan yang ada
di wilayah Puskesmas
dikali 100%

1.5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1.5.1. Diare
1 Cakupan pelayanan Diare Penemuan kasus Diare balita di sarana Jumlah balita Diare yang Register
balita kesehatan dan kader di wilayah kerja ditemukan dibagi target. Diare
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2 Angka penggunaan oralit Penderita Diare balita yang berobat Jumlah penderita Diare Register
mendapat oralit di sarana kesehatan dan balita yang diberi oralit di Diare
kader di wilayah kerja Puskesmas pada sarana kesehatan dan
kurun waktu tertentu kader dibagi total penderita
Diare balita dikali 100 %

36
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
3 Angka Penderita diare balita Penderita Diare balita yang diberi tablet Jumlah penderita Diare
yang diberi tablet Zinc Zinc di wilayah kerja Puskesmas pada balita yang diberi tablet
kurun waktu tertentu Zinc dibagi jumlah
penderita Diare balita dikali
100 %

1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas)


1 Cakupan penemuan penderita Kasus Pneumonia balita yang ditemukan Jumlah penderita Register
Pneumonia balita dan ditangani di wilayah kerja Puskesmas Pnemonia balita yang ISPA/Pne
pada kurun waktu tertentu ditemukan dan ditangani umonia
dibagi target dikali 100%.

Target = (4,45
% x jumlah balita di wilayah
kerja Puskesmas) ...10%
1.5.3. Kusta
1 Cakupan pemeriksaan kontak Pemeriksaan kontak serumah dan Jumlah kontak dari kasus Register
dari kasus Kusta baru tetangga sejumlah lebih kurang 10 Kusta baru yang diperiksa kohort PB
(sepuluh) rumah disekitar penderita Kusta dalam 1 (satu) tahun dibagi dan MB
baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak dari kasus
jumlah kontak yang ada disekitar Kusta baru seluruhnya
penderita sejumlah 25 orang di wilayah dikali 100%
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu

2 Kasus Kusta yang dilakukan Penderita Kusta yang dilakukan Jumlah penderita Kusta Register
PFS secara rutin Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS) yang yang diperiksa PFS dalam kohort PB
masih berobat secara rutin (12 kali untuk 1 tahun secara rutin dibagi dan MB
MB/Multi Basiler dan 6 kali untuk PB/Pauci jumlah seluruh penderita
Basiler) diantara seluruh penderita dalam dalam 1 tahun dikali 100
1 (satu) tahun di wilayah kerja Puskesmas %
pada kurun waktu tertentu

3 RFT penderita Kusta Release From Treatment (RFT) bila Jumlah penderita baru PB Register
penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun 1 (satu) tahun sebelumnya kohort PB
sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) tahun dan MB 2 (dua) tahun dan MB
sebelumnya menyelesaikan pengobatan sebelumnya
tepat waktu di wilayah kerja Puskesmas menyelesaikan pengobatan
pada kurun waktu tertentu tepat waktu dibagi jumlah
penderita baru PB 1 (satu)
tahun sebelumnya dan MB
2 (dua) tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan
dikali 100%

4 Penderita baru pasca Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun Jumlah penderita baru PB Register
pengobatan dengan score sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun dan MB yang kohort PB
kecacatannya tidak bertambah sebelumnya) yang menyelesaikan menyelesaikan pengobatan dan MB
atau tetap pengobatan tepat waktu dengan score tepat waktu dengan score
kecacatan yang tidak bertambah/ tetap kecacatannya tidak
dari total penderita baru tipe PB dan MB bertambah / tetap dibagi
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun jumlah penderita baru yang
waktu tertentu memulai Multi Drug Therapi
(MDT) pada period kohort
yang sama dikali 100%

37
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
5 Proporsi kasus defaulter Kusta Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak Jumlah kasus PB / MB Register
menyelesaikan pengobatan tepat waktu, yang tidak menyelesaikan kohort PB
meliputi penderita PB tidak ambil obat pengobatan tepat waktu dan MB
lebih dari 3 (tiga) bulan, MB tidak ambil dibagi jumlah kasus baru
obat lebih dari 6 (enam) bulan, diantara PB/MB yang mendapat
kasus baru yang mendapat pengobatan pengobatan pada periode
pada periode 1 (satu) tahun. yang sama dikalikan 100%

1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru


1 Penemuan suspect penderita Penemuan suspek TB Paru atau penderita Jumlah suspek TB yang Register
TB batuk berdahak yang lebih dari 2 (dua) diperiksa dibagi target TB 06
minggu yang ditemukan diwilayah kerja suspek dikali 100%.
Puskesmas pada kurun waktu tertentu .

Target suspek penderita TB


2 Capaian CNR Puskesmas Jumlah semua kasus TB yang diobati dan = 326/100.
Capaian 000Puskesmas
CNR x jumlah
dilaporkan di wilayah kerja Puskesmas penduduk
dibagi x 60%
target CNRx 10
Puskesmas kali 100 persen

3 Penderita TB Paru BTA Positif Pasien TB paru baru BTA positif yang hasil Jumlah pasien TB paru Register
yang dilakukan pemeriksaan akhir pengobatan dinyatakan sembuh dan baru BTA positif sembuh TB 08
kontak pengobatan lengkap diantara seluruh dengan pengobatan
pasien TB Paru baru BTA positif yang lengkap dibagi jumlah
diobati dan tercatat didalam register TB 03 pasien TB paru baru BTA
Kabupaten/ Kota dalam periode tertentu positif yang diobati dikali
( 3 bulan atau 1 tahun ) 100%

4 Angka Keberhasilan Angka yang menunjukkan persentase Jumlah Pasien TB Paru Register
Pengobatan TB pasien baru TB Paru Terkonfirmasi Terkonfirmasi Biologis TB 08
Bakteriologis yang menyelesaikan (sembuh + pengobatan
pengobatan (baik yang sembuh maupun lengkap) dibagi jumlah
pengobatan lengkap) diantara pasien baru pasien TB Paru
TB Paru Terkonfirmasi Bakteriologis yang Terkonfirmasi Biologis yang
tercatat diobati dikali 100%

1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS


1 Skreening HIV pada ibu Hamil Dilakukan screening HIV pada ibu hamil di Jumlah ibu hamil yang di
wilayah kerja Puskesmas tes HIV dibagi dengan
jumlah ibu hamil yang ada
di wilayah kerja Puskesmas
dikali 100 %
2 Skreening HIV pada pasien TB Dilakukan screening HIV pada pasien TB Jumlah pasien TB yang di
di wilayah kerja Puskesmas tes HIV dibagi dengan
jumlah pasien TB di
wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%
3 Skreening HIV pada pasien Dilakukan screening HIV pada pasien IMS Jumlah pasien IMS yang di
IMS di wilayah kerja Puskesmas tes HIV dibagi dengan
jumlah pasien IMS di
wilayah kerja Puskesmas
dikali 100%

38
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
4 Melakukan Konseling terhadap Dilakukan konseling terhadap pasien IMS Jumlah pasien IMS dan
pasien IMS dan HIV/AIDS dan HIV/AIDS HIV/AIDS yang
mendapatkan pelayanan
konsleing dibagi dengan
jumlah pasien IMS dan
HIV/AIDS di wilayah kerja
Puskesmas dibagi 100%

1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)


1 Angka Bebas Jentik (ABJ) Rumah yang bebas jentik di wilayah kerja Jumlah rumah bebas jentik
puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah rumah yang
diperiksa jentiknya dikali
100 %

2 Penderita DBD ditangani Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Jumlah kasus DBD yang
yang ditemukan berdasarkan kriteria ditangani sesuai standar
World Health Organization (WHO) dan Tatalaksana Pengobatan
ditangani sesuai standar Tatalaksana DBD dibagi dengan jumlah
Pengobatan DBD di wilayah kerja seluruh DBD yang
Puskesmas pada kurun waktu tertentu terlaporkan di wilayah
Puskesmas dikali 100%

3 Cakupan PE kasus DBD Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi Jumlah kasus DBD yang
kegiatan pemeriksaan jentik, pencarian dilakukan PE dibagi jumlah
kasus DBD yang lain serta menentukan seluruh kasus DBD di
tindakan penanggulangan fokus wilayah Puskesmas dikali
selanjutnya. yang dilakukan terhadap 100%.
setiap kasus DBD di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

1.5.7. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies


1 Cuci luka terhadap kasus Kasus gigitan HPR (Hewan Penular Jumlah kasus gigitan HPR
gigitan HPR Rabies) yang dilakukan cuci luka di yang dilakukan cuci luka
wilayah kerja Puskesmas pada kurun dibagi jumlah kasus gigitan
waktu tertentu HPR dikali 100 %

1.5.8. Pelayanan Imunisasi


1 IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) bila bayi Jumlah bayi yang Kohort
berusia kurang dari 1 (satu) tahun telah mendapat IDL dibagi bayi
mendapatkan 1 (satu) kali Hepatitis B, jumlah bayi lahir hidup
1(satu) kali imunisasi BCG, 3 (tiga) kali dikali 100 %
imunisasi DPT-HB-Hib, 4 (empat) kali
imunisasi Polio, dan 1 (satu) kali imunisasi
MR di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu

2 UCI desa UCI (Univercal Coverage Immunization) Jumlah bayi IDL dibagi Kohort
desa adalah kelurahan/desa dimana jumlah bayi lahir hidup bayi
minimal 80 % bayi yang ada di desa dikali 100 %
tersebut mendapatkan imunisasi dasar
lengkap di wilayah kerja Puskesmas
selama kurun waktu tertentu.

39
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
3 Imunisasi DT pada anak kelas Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Jumlah murid SD/MI klas I Laporan
1 SD Tetanus) pada anak SD/MI kelas 1 di yang mendpt DT dibagi imunisasi
wilayah kerja Puskesmas pada kurun jumlah murid SD/MI kelas I (BIAS)
waktu tertentu yang ada dikali 100 %

4 Imunisasi Campak/MR pada Hasil cakupan imunisasi Campak/MR Jumlah murid SD/MI klas I Laporan
anak kelas 1 SD pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja yang mendpt MR dibagi imunisasi
Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah murid SD/MI kelas I (BIAS)
yang ada dikali 100 %

5 Imunisasi Td pada anak SD Hasil cakupan imunisasi TD (Tetanus Jumlah murid SD/ MI kelas Laporan
kelas 2 Difteri) pada anak SD/MI kelas 2 pada 2 dan 5 yang mendpt TD imunisasi
tahun 2017 dan 2018 dan untuk kelas 2 dibagi jumlah murid SD/MI (BIAS)
dan 5 pada tahun 2019 di wilayah kerja kelas 2 dan 5 yang ada
Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100 %

6 Imunisasi TT5 pada WUS (15- Hasil cakupan penapisan dan imunisasi Jumlah WUS yang status Laporan
49 th) TT pada WUS (Wanita Usia Subur) umur TT 5 dibagi Jumlah WUS imunisasi
15-49 tahun dengan status TT5 tahun yang sama dikali TT
(Imunisasi TT ke 5) di wilayah kerja 100 %
Puskesmas pada kurun waktu tertentu

7 Imunisasi TT2 plus bumil (15- Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu Jumlah bumil yang status Kohort ibu
49 th) hamil usia 15-49 tahun dengan status T2 (T2 + T3 + T4 +T 5) dibagi dan
(Vaksin TT atau Td kedua) ditambah T3 jumlah bumil tahun yang Laporan
ditambah T4 ditambah T5 di wilayah kerja sama dikali 100 % Imunisasi
Puskesmas pada kurun waktu tertentu TT

8 Laporan KIPI Zero reporting / Laporan zero reporting KIPI/KIPI Non Jumlah Laporan KIPI non Laporan
KIPI Non serius Serius (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) Serius dibagi jumlah KIPI
yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas Laporan 12 bulan dikali
pada kurun waktu tertentu 100%

1.5.9. Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology)


1 Laporan Sistem Kewaspadaan Laporan Sistem Kewaspadaan Dini Jumlah Laporan SKDR Laporan
Dini Respon (SKDR/EWARS) Respon (SKDR) yang tepat waktu sampai tepat waktu (Ketepatan STP
yang tepat waktu dengan hari Selasa setiap minggu waktu) dibagi jumlah
laporan (52 minggu) dikali
100 %

2 Laporan Sistem Kewaspadaan Laporan Sistem Kewaspadaan Dini Jumlah Laporan SKDR Laporan
Dini Respon (SKDR/EWARS) Respon (SKDR) yang lengkap sampai yang lengkap dibagi jumlah SKDR
yang lengkap dengan hari Selasa setiap minggu laporan (52 minggu) dikali
100 %

3 Desa/ Kelurahan yang Desa/ Kelurahan yang mengalami Jumlah Desa/ Kelurahan Laporan
mengalami KLB ditanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang laporan yang mengalami KLB dan KLB/ W1
dalam waktu kurang dari 24 Wabah (W1) nya diselidiki dan ditanggulangi dalam waktu
(dua puluh empat) jam ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 kurang dari 24 (dua puluh
(dua puluh empat) jam oleh Puskesmas empat) jam dibagi jumlah
dan atau Kabupaten/Kota dan atau Desa/ Kelurahan yang
Provinsi. mengalami KLB dikali 100
%

4 Setiap Kasus Suspek Campak Angka temuan kasus AFP/100.000 anak Jumlah penduduk kurang Laporan
dan AFP dilakukan PE dan umur < 15 tahun dari 15 tahun x 2 per KLB/F1
dilakukan pengambilan sampel 100.000
untuk dilakukan pengujian
Laboratorium
40
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data

1.5.10. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


1 Desa/ Kelurahan yang Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Jumlah Desa/ Kelurahan Portal
melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak melaksanakan kegiatan Web
Posbindu PTM Menular (Posbindu PTM) Posbindu PTM dibagi PPTM/
jumlah Desa/ Kelurahan Profil
yang ada diwilayah kerja Tahunan
Puskesmas dikali 100%
2 Perempuan usia 30 – 50 tahun Wanita usia 30 – 50 th yang di deteksi dini Jumlah wanita usia 30 – 50 Laporan
yang di deteksi dini kanker kanker cervix dan payudara th yang di deteksi dini bulanan
cervix dan payudara . kanker servix dan deteksi
payudara dibagi jumlah dini
wanita usia 30-50 tahun di kanker
wilayah Puskesmas dikali cervix/
100% Portal web
PPTM

3 Persentase Penderita Penderita Hipertensi yang mendapatkan Jumlah penderita PKM/Lapo


Hipertensi mendapat pelayanan kesehatan Hipertensi yang mendapat ran GPM
pelayanan kesehatan sesuai pelayanan kesehatan
standar sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun
dibagi jumlah estimasi
penderita Hipertensi
berdasarkan angka
prevalensi Kota dalam
kurun waktu 1 tahun pada
tahun yang sama dikali
100%

4 Persentase Penderita DM Penderita DM yang mendapatkan Jumlah penyandang DM PKM/Lap


mendapat Pelayanan pelayanan kesehatan yang mendapat pelayanan GPM
Kesehatan sesuai Standar kesehatan sesuai standar
dalam kurun waktu 1 tahun
dibagi jumlah penyandang
DM berdasar angka
prevalensi DM Nasional di
wilayah kerja dalam kurun
waktu 1 tahun pada tahun
yang sama dikalikan 100%

KEPALA DINAS KESEHATAN


KOTA SURAKARTA,

dr. SITI WAHYUNINGSIH, M.Kes, M.H.


Pembina Utama Muda
NIP. 19631004 198911 2 001

41
Lampiran 4
3. INDIKATOR DAN DEFENISI OPERASIONAL UPAYA KESEHATAN PERORANGAN TAHUN 2018

Sumber
No Indikator UKP Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
3.1. Pelayanan Rawat Jalan
1 Angka Kontak Kontak bila peserta JKN (per nomor Jumlah Peserta terdaftar Catatan
identitas peserta) yang terdaftar yang melakukan kontak rujukan
mendapatkan pelayanan kesehatan baik dengan Puskesmas dibagi dalam P-
di dalam gedung maupun di luar gedung total jumlah peserta care
terdaftar di FKTP dikali
1000 (seribu).

2 Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus non spesialistik adalah kasus Jumlah peserta yang P-Care.
Non Spesialistik terkait 144 diagnosa yang harus ditangani dirujuk dengan kasus non
di Puskesmas serta kriteria Time-Age- spesialistik dibagi jumlah
Complication-Comorbidity (TACC) . seluruh peserta yang
Kelayakan rujukan kasus tersebut dirujuk oleh Puskesmas
berdasarkan kesepakatan dalam bentuk dikali 100 %
perjanjian kerjasama antara BPJS
Kesehatan, Puskesmas, Dinkes
Kabupaten/Kota dan Organisasi Profesi
dengan memperhatikan kemampuan
pelayanan Puskesmas serta progresifitas
penyakit yang merupakan keadaan
khusus dan/atau kedaruratan medis

3 Rasio Peserta Prolanis Rutin Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu jumlah Peserta Prolanis Aplikasi P-
Berkunjung ke FKTP (RPPB) Diabetes Melitus, Hipertensi, Rujuk Balik yang rutin berkunjung Care.
(Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif (jumlah peserta JKN yang
Kronis (PPOK), epilepsi, stroke, terdaftar dalam Prolanis
schizophrenia, dan Systemic Lupus (per nomor identitas
Erythematosus (SLE)). Aktifitas Prolanis: peserta) dan mendapatkan
(1) edukasi Klub (2) Konsultasi Medis (3) pelayanan kesehatan
Pemantauan Kesehatan melalui dalam gedung maupun di
pemeriksaan penunjang (4) Senam luar gedung. dibagi
Prolanis (5) Home Visit (6) Pelayanan jumlah Peserta Prolanis
Obat secara rutin (obat PRB) terdaftar di Puskesmas dan
jaringannya dikali 100%

4 Penyediaan rekam medis Penyediaan rekam medis rawat jalan Jumlah rekam medik rawat Register
rawat jalan kurang dari 10 dihitung sejak pasien memasukkan berkas jalan yang disediakan
menit hingga rekam medis tersebut ditemukan dalam waktu kurang dari
10 menit dibagi jumlah
rekam medik rawat jalan
yang disampling dikali
100%

42
Sumber
No Indikator UKP Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
5 Kelengkapan pengisian rekam Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam Jumlah rekam medik rawat Register
medik setelah selesai pelayanan, diisi oleh jalan yang diisi lengkap
tenaga medis dan atau paramedis dibagi jumlah rekam medik
(SOAP,KIE,Askep, diagnosis, Kode ICD X, rawat jalan dikali 100%
Kajian sosial, Pengobat an, tanda tangan )
serta pengisian identitas rekam medik
lengkap oleh petugas rekam medik (nama,
nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, no kartu BPJS)

6 Rasio gigi tetap yang ditambal Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Jumlah gigi yang di tambal register
terhadap gigi yang dicabut dalam bentuk upaya promotif, preventif dibagi jumlah gigi tetap gigi
dan kuraatif sederhana seperti yang dicabut dikali 100%
pencabutan gigi, pengobatan dan
penambalan yang dilakukan di sarana
pelayanan kesehatan.

7 Bumil yang mendapat Kunjungan baru bumil yang dirujuk dari Jumlah bumil yang register
perawatan kesehatan gigi KIA yang mendapat perawatan kesehatan mendapat perawatan kes gigi
gigi /diperiksa dan dirawat di poli gigi gigi di puskesmas dibagi
Puskesmas jumlah bumil yang periksa
di Puskesmas dikali 100%

3.2. Pelayanan Gawat Darurat


1 Kompetensi SDM memenuhi Tenaga medis dan paramedis yang telah Jumlah tenaga medis, Register
standar mengikuti Pelatihan PPGD paramedis, sopir ambulans
medis/paramedis serta sopir ambulans yang telah mengikuti
yang telah mengikuti pelatihan PPGD pelatihan PPGD dibagi
awam jumlah tenaga medis,
paramedis dan sopir
ambulans di Puskesmas
dikali 100%

2 Ketersediaan peralatan, Kesiapan fasilitas (ruang, akses) dan Jumlah peralatan sarana Register
sarana prasarana dan obat peralatan (brankar, oksigen, sterilisator, prasarana dan obat gawat
memenuhi standar alat bedah minor, alat Bantuan Hidup emergensi yang dimiliki darurat
Dasar), sarana (ambulans dan dibagi jumlah seluruh
kelengkapannya) serta obat emergensi peralatan, sarana
prasarana serta obat
emergensi yang memunhi
standar dikali 100%

3 Kelengkapan pengisian Kelengkapan pengisian data informed Jumlah informed consent Register
informed consent dalam 24 dan consent , meliputi identitas pasien, rawat jalan yang diisi
jam setelah selesai pelayanan informasi yang disampaikan dan tanda lengkap dibagi jumlah
tangan saksi dan pemberi layanan informed consent di
pelayanan gawat darurat
dan persalinan dikali 100%

3.3. Pelayanan Kefarmasian

43
Sumber
No Indikator UKP Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 Kesesuaian peresepan obat Peresepen obat di Puskesmas yang Jumlah resep dengan Resep
terhadap Formularium sesuai dengan Formularium Puskesmas peresepan jenis obat yang
Puskesmas terdapat di dalam
Formularium Puskesmas
dibagi jumlah resep yang
dilayani dikali 100 %

2 Pemberian informasi cara Pemberian informasi cara penggunaan Jumlah pasien yang Resep
penggunaan obat kepada obat kepada pasien yang dilakukan oleh mendapatkan informasi dan bukti
pasien tenaga kefarmasian di Puskesmas cara penggunaan obat dari pelayanan
petugas farmasi dibagi PIO
jumlah resep yang dilayani
dikali 100 %

3.4. Pelayanan Laboratorium

1 Kesesuaian jenis pelayanan Jenis pelayanan laboratorium sesuai Jumlah jenis pelayanan Analisa
laboratorium dengan standar Permenkes tentang penyelenggaraan lab yang tersedia dibagi jenis
puskesmas Jumlah standar jenis pelayanan
pelayanan dikali 100 %

2 Ketepatan waktu tunggu Waktu mulai pasien diambil sample Jumlah pasien dengan Survey,Re
penyerahan hasil pelayanan sampai dengan menerima hasil yang waktu tunggu penyerahan gister
laboratorium < 120 menit sudah diekspertisi hasil pelayanan
laboratorium < 120 menit
dibagi jumlah seluruh
pemeriksaan dikali 100%

3 Kesesuaian hasil pemeriksaan Pemeriksaan mutu pelayanan Jumlah pemeriksaan baku Hasil
baku mutu ekternal (PME) laboratorium yang memenuhi +2SD- -2SD mutu eksternal (PME) yang pemeriksa
(Standar Deviasi) pada pemeriksaan memenuhi standar dibagi an baku
baku mutu eksternal (PME) jumlah pemeriksaan yang mutu
dilakukan PME dikali 100% eksternal

3.5. Pelayanan Satu Hari (One Day Care)


1 Pelayanan satu hari (One day Pelayanan satu hari (One day care) oleh Jumlah pelayanan satu hari Register
care ) dilakukan oleh tenaga tenaga kesehatan yang kompeten (One day care) oleh tenaga Kohort
yang kompeten kesehatan yang kompeten
dibagi seluruh pelayanan
satu hari (One day care) di
Puskesmas dikali 100%

3.6. Pelayanan Rawat Inap

44
Sumber
No Indikator UKP Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 BOR Bed Occupation Rate (BOR) adalah % Jumlah hari perawatan di Rekam
pemakaian tempat tidur di Puskesmas bagi hasil kali jumlah medis
rawat inap pada kurun waktu tertentu tempat tidur dengan jumlah
hari perawatan di
Puskesmas rawat inap
pada kurun waktu tertentu

2 Visite pasien rawat inap Visite pasien rawat inap dilakukan oleh Jumlah visite yang Rekam
dilakukan oleh dokter dokter dilakukan oleh dokter medik
dibagi jumlah hari rawat
inap di Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali
100%

3 Kelengkapan pengisian rekam Rekam medik yang telah diisi lengkap Jumlah rekam medis yang Register
medik dalam 24 jam dalam 24 jam setelah selesai pelayanan lengkap dibagi jumlah
oleh staf medis dan atau perawat (SOAP, seluruh rekam medis di
KIE, Asuhan keperawatan, lembar pelayanan rawat inap dikali
observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, 100%
resume, surat pemulangan, informed
concent )

4 Pertolongan persalinan normal Pertolongan persalinan normal Jumlah pertolongan Register


oleh nakes terlatih (Persalinan pervaginam) oleh tenaga persalingan normal oleh Kohort
kesehatan yang terlatih APN ( Asuhan tenaga kesehatan terlatih
Persalinan Normal) dan sesuai SOP dan sesuai SOP dibagi
seluruh persalinan di
Puskesmas dikali 100%

5 Pelayanan konseling gizi Pelayanan konseling gizi untuk ibu hamil, Jumlah konseling gizi Rekam
balita/ bayi KEK, Obesitas, Diabetes pasien rawat inap medis
Melitus, Hipertensi serta masalah gizi dibandingkan jumlah kasus
lainnya di Puskesmas rawat inap yang dirawat di Puskesmas
dikali 100%

3.7. Home Care


1 Individu dari keluarga rawan Individu dari keluarga rawan ( penderita Individu yang mendapatkan
yang mendapatkan pelayanan penyakit menular dan tidak menular pelayanan home care
home care termasuk jiwa , ibu hamil resiko tinggi dan dibagi jumlah individu dari
KEK, balita KEK, miskin) yang keluarga rawan yang
mendapatkan pelayanan home care membutuhkan pelayanan
berupa pemeriksaan fisik di wilayah kerja homecare di Puskesmas
Puskesmas pada waktu tertentu. pada kurun waktu tertentu
dikali 100 %

KEPALA DINAS KESEHATAN


KOTA SURAKARTA,

dr. SITI WAHYUNINGSIH, M.Kes, M.H.


Pembina Utama Muda
NIP. 19631004 198911 2 001

45
Lampiran 3
2. INDIKATOR DAN DEFENISI OPERASIONAL UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN TAHUN 2018

Indikator UKM Sumber


No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data

2.1. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)


1 Rasio Kunjungan Rumah Keluarga (KK) yang dikunjungi dalam Jumlah keluarga P-care
(RKR) program pendekatan keluarga (berdasarkan Kartu
berdasarkan 12 (dua belas) indikator Keluarga/KK) yang
utama penanda status kesehatan sebuah dikunjungi dalam program
keluarga sesuai Petunjuk Teknis Program pendekatan keluarga
Indonesia Sehat Dengan Pendekatan dibagi jumlah keluarga (KK)
Keluarga adalah jumlah peserta JKN atau yang ada di wilayah kerja
bukan peserta JKN yang terdapat pada Puskesmas dikali 100
wilayah kerja Puskesmas yang dikunjungi
oleh petugas Puskesmas

2 Individu dan keluarganya dari Individu dan keluarganya yang termasuk Individu dan keluarganya Form dan
keluarga rawan yang dalam keluarga rawan ( penderita penyakit mendapat keperawatan register
mendapat keperawatan menular dan tidak menular termasuk jiwa , kesehatan masyarakat Keperawat
kesehatan masyarakat ibu hamil resiko tinggi dan KEK, balita dibagi jumlah keluarga an
KEK, miskin) yang mendapat keperawatan rawan di Puskesmas pada Kesehatan
kesehatan masyarakat oleh tim terpadu kurun waktu tertentu dikali Masyarak
Puskesmas ( medis, paramedis, bidan, 100 % at dan
gizi, kesling dll sesuai kebutuhan) untuk Register
penilaian lingkungan ( keadaan rumah, Kohort
keluarga,keuangan) dan pemeriksaan fisik Keluarga
(menilai keadaan awal, deteksi penyakit, Binaan
respon terapi dll) di wilayah kerja Perkesma
Puskesmas pada waktu tertentu. s

3 Kenaikan tingkat kemandirian Kenaikan tingkat kemandirian keluarga Jumlah keluarga yang Register
keluarga setelah pembinaan KM I adalah Keluarga menerima mengalami kenaikan Kohort
keperawatan kesehatan masyarakat tingkat kemandirian dibagi Keluarga
jumlah seluruh keluarga Binaan
KM II adalah Keluarga tahu dan dapat yang dibina dikali 100% Perkesma
mengungkapkan masalahkesehatannya s
secara benar, dan melakukan tindakan
keperawatan sederhana sesuai anjuran.
KM III adalah Keluarga memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif
dan melakukan tindakan pencegahan
secara aktif.

KM IV adalah keluarga melakukan


tindakan promotif secara aktif

2.2. Upaya Kesehatan Jiwa


1 Pemberdayaan kelompok Kelompok masyarakat ( PMR, Karang Jumlah kelmpok
masyarakat terkait program Taruna, SBH, kader posyandu dll ) sudah pemberdayaan masy yang
kesehatan jiwa mendapat sosialisasi tentang deteksi dini sudah mendapat
gangguan jiwa dan cara merujuk ke sosialisasi tentang
Puskesmas di wilayah kerjanya pada kesehatan jiwa dibagi
kurun waktu tertentu tahun sebelumnya. jumlah kelompok
pemberdayaan masyarakat
dikali 100%

46
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data
2 Penanganan kasus jiwa Kasus jiwa yang ditangani petugas Jumlah ODGJ + ODMK
( gangguan perilaku, kesehatan di Puskesmas (mendapat ditangani petugas
gangguan jiwa, gangguan konseling dan pengobatan) dibandingkan kesehatan di Puskesmas
psikosomatik, masalah napza dengan estimasi jumlah Orang Dengan dibagi estimasi ODGJ +
dll ) yang datang berobat ke Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Orang ODMK di wilayah
Puskesmas Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) di Puskesmas dikali 100%
wilayah Puskesmas.Estimasi ODGJ di
Puskesmas= 0,22 % x jumlah penduduk
wilayah Puskesmas.Estimasi ODMK : 6%
x jumlah penduduk wilayah
Puskesmas.Target Pelayanan : 40% dari
total estimasi ODGJ dan ODMK di wilayah
Puskesmas.

3 Penanganan kasus kesehatan Kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke RS / Jumlah kasus kesehatan
jiwa melalui rujukan ke RS / Spesialis dibandingkan dengan jumlah jiwa yang dirujuk ke RS /
Specialis seluruh kasus kesehatan jiwa di wilayah Spesialis dibagi jumlah
kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun seluruh kasus kesehatan
sebelumnya jiwa dikali 100%

4 Kunjungan rumah pasien Pasien dengan gangguan jiwa berat yang Jumlah pasien dengan
dengan gangguan jiwa berat dikunjungi rumahnya oleh petugas gangguan jiwa berat yang
kesehatan/kader kesehatan dalam rangka mendapat kunjungan
konseling/edukasi/pengobatan rumah dibagi jumlah
dibandingkan jumlah seluruh pasien seluruh pasien dengan
dengan gangguan jiwa berat yang gangguan jiwa berat yang
ditangani di wilayah kerjanya pada kurun ditangani dikali100%
waktu tertentu tahun sebelumnya

2.3. Upaya Kesehatan Sekolah


1 Murid kelas 1 yang dilakukan Murid kelas 1 SD/MI yang dilakukan Jumlah murid kelas 1 Lap.gigi/
penjaringan penjaringan kesehatan gigi dan mulut di SD/MI yang dilakukan Puskesma
wilayah kerja Puskesmas pada kurun penjaringan dibagi jumlah s
waktu tertentu murid kelas 1 SD/MI dikali
100%

2 Murid kelas 1- 6 yang Perawatan Preventif dan kuratif Jumlah murid kelas 1- 6 Lap.Puske
mendapat perawatan sederhana( berupa kumur-kumur fluor, yang mendapat perawatan smas
topical aplikasi fluor, Fissure sealant, dibagi jumlah murid kelas
Surface Protection, Automatic Restoratif 1-6 SD/MI yang
Treatment (ART) , pencabutan gigi sulung) membutuhkan perawatan
yang diberikan pada murid kelas 1- 6 dikali 100%
SD/MI yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan gigi baik di sekolah ataupun
yang dirujuk ke Puskesmas.

3 SD/MI dengan UKGS Tahap III Murid SD / MI yang dirujuk ke Puskesmas Jumlah SD/MI dengan Lap.gigi/
untuk mendapatkan perawatan di wilayah UKGS Tahap III dibagi UKGS
kerja Puskesmas pada kurun waktu jumlah SD/MI dikali 100%
tertentu

47
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data
4 APRAS yang dilakukan Anak pra sekolah (APRAS) di UKBM Jumlah APRAS yang Lap
penjaringan di UKBM (Posyandu & PAUD) yang dilakukan dilakukan penjaringan puskesma
(Posyandu dan PAUD) penjaringan kesehatan gigi dan mulut di dibagi jumlah APRAS di s
wilayah kerja Puskesmas pada kurun UKBM ( Posyandu &
waktu tertentu PAUD) dikali 100%

5 UKBM yang melaksanakan Cakupan UKBM yang melaksanakan Jumlah UKBM yamg Lap.Puske
UKGM UKGM di wilayah kerja Puskesmas pada melaksanakan UKGM smas
kurun waktu tertentu dibagi jumlah UKBM dikali
100%

2.4. Upaya Kesehatan Tradisional Komplementer

1 Penyehat Tradisional ramuan Penyehat Tradisional Ramuan yang Jumlah Hatra ramuan yang Laporan
yang memiliki STPT memiliki Surat Terdaftar Penyehat memiliki STPT dibagi Tribulan
Tradisional (STPT) di wilalyah kerja jumlah Hatra Ramuan yang Kesehatan
Puskesmas ada di wilalyah kerja Tradisiona
Puskesmas dikali 100% l (Kestrad)

2 2. Hatra denganketrampilan Hatra (Penyehat Tradisional ) dengan Jumlah Hatra Keterampilan Laporan
yang memiliki STPT Keterampilan yang memiliki STPT di yang memiliki STPT dibagi Tribulan
wilalyah kerja Puskesmas jumlah Hatra Keterampilan Kesehatan
yang ada di wilalyah kerja Tradisiona
Puskesmas dikali 100% l (Kestrad)

3 Fasilitas Yankestrad yang Fasilitas Yankestrad (Pelayanan Jumlah Fasilitas Laporan


berijin Tradisional) yang berijin yang ada di yankestrad yang berijin Tribulan
wilayah kerja Puskesmas dibagi jumlah yankestrad Kesehatan
yang ada di wilayah kerja Tradisiona
Puskesmas dikali 100 % l (Kestrad)

4 Pembinaan ke Penyehat Pembinaan ke Penyehat Tradisional yang Jumlah Penyehat Laporan


Tradisional dilakukan oleh petugas puskesmas/kader Tradisional yang mendapat Tribulan
di wilayah kerja Puskesmas pembinaan oleh Kesehatan
petugas/kader kesehatan Tradisiona
dibagi jumlah Penyehat l (Kestrad)
Tradisional yang ada di
wilayah kerja Puskesmas
dalam periode 1 tahun
dikali 100%

2.5. Upaya Kesehatan Olahraga

48
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data
1 Kelompok /klub olahraga yang Kelompok/ klub olahraga, meliputi Jumlah kelompok/klub Data
dibina kelompok olahraga di sekolah, klub antara olahraga yang dibina dibagi dasar
lain jantung sehat, senam asma, senam jumlah kelompok/ klub
usila, senam ibu hamil, senam diabetes, olahraga yang ada dikali
senam osteoporosis, kebugaran jamah 100%
haji dan kelompok olahraga/latihan fisik
lainnya yang dibina di wilayah kerja
Puskesmas selama pada kurun waktu
tertentu,

2 Pengukuran Kebugaran Calon Pengukuran kebugaran jasmani dengan Jumlah CJH yang Data
Jamaah Haji metode Rockport Walking Test/Six Minutes dilakukan Pengukuran dasar,
Walking dilakukan secara berkala untuk Kebugaran Jasmani oleh Kementeri
mengetahui kemampuan jantung, paru Puskesmas pada tahun an agama
sehingga hasil pengukuran kebugaran berjalan dibagi Jumlah
jasmani digunakan untuk menilai kesiapan CJH yang terdaftar di
calon jamaah haji dalam melakukan Puskesmas pada tahun
aktivitas fisik selama ibadah Haji berjalan dikali 100 %

3 Kesehatan Olahraga bagi anak Sekolah yang melakukan penjaringan dini Jumlah sekolah yang Data
Sekolah Dasar atau pembinaan kebugaran jasmani anak melakukan penjaringan dini dasar
sekolah melalui gerakan peregangan atau atau pembinaan kebugaran
bermain pada jam istirahat jasmani anak sekolah
melalui gerakan
peregangan atau bermain
pada jam istirahat dibagi
dengan jumlah sekolah
dasar yang ada di wilayah
kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali
100%

2.6. Upaya Kesehatan Indera

2.6.1. Mata

1 Skreening mata pada Dilakukannya skreening mata pada Jumlah penduduk usia 15 -
penduduk usia penduduk 15 - penduduk usia 15 - 59 tahun 59 tahun yang dilakukan
59 tahun skreening mata dibagi
jumlah penduduk usia 15 -
59 tahun di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100 %

2 Penemuan kasus penyakit Kasus penyakit mata yang ditemukan Jenis kasus penyakit mata Register
mata di Puskesmas melalui pemeriksaan / kegiatan screening, dibagi jumlah seluruh rwt jln &
baik secara aktif maupun pasif ( yang pemeriksaan kasus mata Lap.seme
datang saja ) di wilayah kerjanya pada dikali 100% ster
kurun waktu tertentu. prog.kes
Indra

49
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data
3 Penemuan kasus buta katarak Kasus buta katarak yang ditemukan Jumlah kasus buta katarak Register
pada usia diatas 45 tahun melalui pemeriksaan atau kegiatan dibagi jumlah penduduk rwt jln &
screening untuk usia diatas 45 tahun baik usia lebih dari 45 tahun data dasar
dalam gedung maupun luar gedung di yang dilakukan skrening
wilayah kerjanyapada kurun waktu dikali 100%
tertentu tahun sebelumnya.

4 .Pelayanan rujukan mata Penderita penyakit mata yang dirujuk Jumlah penyakit mata yang Register
dengan menjalani dirujuk dibagi jumlah rwt jln &
pemeriksaan/pengobatan sebelumnya penderita penyakit mata Lap
atau tidak di wilayah Puskesmas pada dikali 100% semester
kurun waktu tertentu tahun sebelumnya. prog.kes.i
ndera.

2.6.2. Telinga
1 Skreening kesehatan telinga Dilakukannya skreening kesehatan telinga Jumlah penduduk usia 15 - Register
pada usia penduduk 15 - 59 pada penduduk usia 15 - 59 tahun 59 tahun yang dilakukan rwt jln &
tahun skreening kesehatan Lap
telinga dibagi jumlah semester
penduduk usia 15 - 59 prog.kes.i
tahun di wilayah kerja ndera
Puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100 %

2.7. Upaya Kesehatan Lansia


1 Pelayanan Kesehatan Lansia Lansia (umur > 60 th) yang mendapat Jumlah lansia yang Laporan
pelayanan kesehatan di fasilitas mendapat pelayanan Bulanan
kesehatan dan Posyandu di wilayah kesehatan dibagi jumlah ARU
kerja Puskesmas pada kurun waktu lansia yang ada (BPS)
tertentu . dikali 100%

2.8. Upaya Kesehatan Kerja

1 Persentase pembinaan Pos Dilakukannya pembinaan terhadap Pos Jumlah Pos UKK yang
UKK UKK di wilayah kerja Puskesmas dibina dibagi dengan
jumlah Pos UKK yang ada
di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
dikali 100%

2 Persentase petugas Petugas Puskesmas yang menggunakan Jumlah petugas


Puskesmas yang APD (masker dan handwash) sesuai Puskesmas yang
menggunakan APD (masker standar menggunakan APD
dan handwash) sesuai standar (masker dan handwash)
sesuai standar dibagi
jumlah petugas Puskesmas
dikali 100%

2.9. Upaya Kesehatan Matra

50
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data
1 Pemeriksaan Haji tahap I Pemeriksaan dasar jamaah haji yang Jumlah Calon Jamaah Haji
(Screening I) dapat dilaksanakan di Puskesmas/Klinik yang diperiksa dibagi
yang telah ditetapkan sebagai fasilitas jumlah Calon Jamaah haji
pelayanan kesehatan untuk jamaah haji dikali 100%
untuk penetapan tingkat resiko kesehatan

2 Pemeriksaan Haji Tahap II Pemeriksaan yang dilaksanakan paling Jumlah Calon Jamaah Haji
(Screening II) lambat 3 bulan sebelum masa yang diperiksa dibagi
pemberangkatan jamaah haji untuk jumlah Calon Jamaah haji
penetapan Isthitaah dikali 100%

3 Rujukan Setiap Calon Jamaah Kegiatan rujukan ke dokter Jumlah Calon Jamaah Haji
Haji Resiko Tinggi spesialis/Faskes lain diindikasikan bagi yang diperiksa dibagi
jamaah haji yang memerlukan jumlah Calon Jamaah haji
pemeriksaan lanjutan untuk penetapan dikali 100%
diagnosis/memerlukan tindakan medis
lanjutan untuk penyembuhan kelainan
yang didapat

KEPALA DINAS KESEHATAN


KOTA SURAKARTA,

dr. SITI WAHYUNINGSIH, M.Kes, M.H.


Pembina Utama Muda
NIP. 19631004 198911 2 001

51
7099.62 193626

52
CONTOH PENGISIAN

PKP TAHUN 2018


Target
Satuan Total Target
No Upaya Kesehatan Kegiatan Tahun
Sasaran Sasaran Sasaran
2018 (%)
1 2 3 4 5 6 7

1. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL

1.1. Upaya Promosi Kesehatan

1.1.1. Pengkajian PHBS (Pola Hidup


Bersih dan Sehat)

Rumah 1000*100
1 Rumah Tangga yang dikaji 100% 1000

CONTOH
Tangga % = 1000

50*60% =
2 Institusi Pendidikan yang dikaji 60% Institusi 50
30

Tempat-Tempat Umum (TTU) yang 75*60% =


3 60% TTU 75
dikaji 45

Tempat 120*30 %
4 Tempat Tempat Kerja yang dikaji 30% 120
Kerja = 36
Pencapaian Realisasi (%)
(Absolut) Variabel Sub Variabel
8 9 10

4
(80+133+44,4+97,22)
= 88,66 %

x 100 % = 80 %
800
800 1000

x 100 % = 133 %
40
40 30

20 x 100 % = 44,4 %
20 45

35 x 100 % = 97,22 %
35 36

Anda mungkin juga menyukai