Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
1 2 3 4 5
Rumah
1 Rumah Tangga yang dikaji 100%
Tangga
Tempat
4 Tempat Tempat Kerja yang dikaji 30%
Kerja
1.1.2.Tatanan Sehat
Rumah
1 Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 15-16 indikator PHBS 65%
Tangga
2 Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV) 65% Institusi
Tempat Kerja yang memenuhi 7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat Kerja Tempat
4 65%
(klasifikasi IV) Kerja
Rumah
1 Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga di RW 100%
Tangga
Tempat
4 Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja 100%
Kerja
1.1.4.Pengembangan UKBM
1
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
Penyuluhan
1 Penyuluhan Napza 20%
Napza
Posbindu
3 Pembinaan Posbindu PTM 100%
PTM
1 Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ante natal sesuai standar 100% Orang
2
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
Kelas Ibu
6 Jumlah Kelas Ibu Hamil 35%
Hamil
2 Pemberian kapsul Vitamin A Dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 90% Orang
3 Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 90% Orang
3
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
Rumah
4 Rumah Tangga mengkonsusmi Garam Beryodium 90%
Tangga
Rumah
3 Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB 100%
Tangga
4
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
Pasar
3 Cakupan inspeksi pasar tradisional 100%
Tradisional
Pasar
4 Cakupan pasar tradisional memenuhi syarat kesehatan 85%
Tradisional
Rumah
1 Rumah Tangga memiliki Akses terhadap jamban sehat 100%
Tangga
Desa/Kelura
2 Desa/kelurahan yang sudah ODF 100%
han
1.5.1. Diare
3 Angka Penderita diare balita yang diberi tablet Zinc 100% Orang
1.5.3. Kusta
lebih dari
1 Cakupan pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru Orang
80%
lebih dari
2 Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin Orang
90%
5
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
lebih dari
3 RFT penderita Kusta Orang
90%
Penderita baru pasca pengobatan dengan score kecacatannya tidak lebih dari
4 Orang
bertambah atau tetap 97%
Kurang
5 Proporsi kasus defaulter Kusta Orang
dari 5%
3 Penderita TB Paru BTA Positif yang dilakukan pemeriksaan kontak 100% Orang
Desa/Kelura
2 UCI desa 100%
han
6
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
7 Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) > 80% Ibu Hamil
Desa/Kelura
1 Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM 75%
han
Perempuan usia 30 – 50 tahun yang di deteksi dini kanker cervix dan
2 45% Orang
payudara .
Persentase Penderita Hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai
3 100% Orang
standar
Persentase Penderita DM mendapat Pelayanan Kesehatan sesuai
4 100% Orang
Standar
7
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
4 APRAS yang dilakukan penjaringan di UKBM (Posyandu dan PAUD) 40% SD/MI
8
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
Kelompok/Kl
1 Kelompok /klub olahraga yang dibina 30%
ub
2.6.1. Mata
3 Penemuan kasus buta katarak pada usia diatas 45 tahun 35% Orang
2.6.2. Telinga
9
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
Jenis
1 Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar 100%
Pelayanan
10
Target
Upaya Satuan
No Kegiatan Tahun
Kesehatan Sasaran
2018 (%)
Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium < 120 Pemeriksaa
2 100%
menit n
Pemeriksaa
3 Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu eksternal (PME) 100%
n
Pelayanan satu hari ( One day care ) dilakukan oleh tenaga yang
1 100% Pelayanan
kompeten
Rekam
3 Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 24 jam 100%
Medis
1 Individu dari keluarga rawan yang mendapat pelayanan homecare 100% Orang
Keterangan :
1. Kolom (6). Total Sasaran adalah jumlah sasaran yang ada di wilayah kerja Puskesmas
2. Kolom (7). Target Sasaran adalah jumlah dari sasaran yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan faktor koreksi ko
target indikator kinerja dan pencapaian terdahulu (Total sasaran x Target tahun 2018) atau (Kolom 6 x Kolom 4)
3. Kolom (8). Pencapaian diisi pencapaian kegiatan dari target sasaran yang telah ditentukan
4. Kolom (10). Realisasi sub variabel, diperoleh dengan menghitung pencapaian (Kolom 8) dibagi dengan target sasaran (Kolom 7)
5. Kolom (9). Realisasi Variabel, dihitung dari rerata realisasi sub variabel
11
Lampiran 1
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
6 7 8 9 10
141.24
32 19 32 166.67
42 25 34 134.92
4 1 2 166.67
140.73
32 21 26 125.00
34 22 29 131.22
2 1 2 153.85
91.59
32 32 32 100.00
42 42 42 100.00
4 4 4 100.00
104.41
29 29 29 100.00
29 29 29 100.00
29 25 29 117.65
32 32 32 100.00
12
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
35.71
126 25 9 35.71
100.00
2 2 2 100.00
2 2 2 100.00
2 2 2 100.00
147.22
23 23 23 100.00
12 12 19 158.33
12 12 22 183.33
50.00
0 0 0 0.00
0 0 0 0.00
3 3 3 100.00
4 4 4 100.00
131.39
13
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
2 1 2 285.71
97.33
72 72 83 115.28
80.26
87.28
15 15 15 100
8 8 8 100
9 3.6 2 55.56
7.87
114.02
14
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
85.38
52 41.6 52 125.00
30 30 30 100.00
0 0 0 0.00
88.58
97.65
20 20 20 100.00
20 20 18 90.00
108.69
72 68.4 72 105.26
72 59.76 67 112.12
109.37
104.37
15
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
34 29.58 34 114.94
34 32.98 33 100.06
0 0 0 #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0!
31 31 31 100.00
31 26.35 27 102.47
50 2.5 25 1000.0
25 1.25 25 2000.0
100
2 2 2 100
2 2 2 100
#DIV/0!
0 1508 #DIV/0!
0 2739 #DIV/0!
150
15 12 18 150
Tidak ada
kasus baru
Tidak ada
kasus baru
16
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
Tidak ada
kasus baru
Tidak ada
kasus baru
Tidak ada
kasus baru
65.91
94 75.2 25 33.24
22 22 22 100.00
22 19.8 16 80.81
85.48
26 20.8 25 120.19
14 0 0 0.00
39 39 39 100.00
98.00
7 7 7 100
13 13 13 100
100
2 2 2 100
84.86
17
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
666 533 609 114.30
105.77
52 41.6 40 96.15
52 41.6 48 115.38
45.55009229
2 1.5 2 133.33
18
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
90.73768163
88 26.4 12 45.45
66.88311688
0 0 Tidak ada 0
77 77 77 100.00
77 77 52 67.53
10 10 10 100
91.95
15 4.5 2 44.44
29 4.35 2 45.98
7.58
16 10 0 0
42 27 2 7.33
58 32 0 0.00
58 17 4 22.99
19
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
84.72
5 1.5 1 66.67
79 79 79 100
32 24 21 87.5
70.49
3.811595574
63.83
100
Tidak ada
0 0 0
Pos UKK
25 25 25 100
100
79 79 79 100
77 77 77 100
20
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
34 34 34 100
21
Realisasi (%)
Total Target Pencapaian
Sasaran Sasaran (Absolut) Sub
Variabel
Variabel
22
Lampiran 2
1. INDIKATOR DAN DEFENISI OPERASIONAL UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL TAHUN 2018
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1.1. Upaya Promosi Kesehatan
2 Institusi Pendidikan yang dikaji Institusi Pendidikan (kampus, sekolah, Jumlah Institusi Pendidikan Profil
pesantren, seminari, padepokan) yang yang dikaji PHBS dibagi Promkes
dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan jumlah sasaran Institusi
Instistusi Pendidikan di wilayah kerja Pendidikan dikali 100%
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
3 Tempat-Tempat Umum (TTU) Tempat-Tempat Umum (TTU) yang Jumlah Tempat-Tempat Profil
yang dikaji dimaksud adalah tempat ibadah, pasar, Umum yang dikaji PHBS Promkes
pertokoan, terminal yang dikaji / dibagi jumlah sasaran
dilaksanakan survey PHBS tatanan Tempat-Tempat Umum
TTU .di wilayah kerja Puskesmas pada dikali 100%
kurun waktu tertentu
4 Tempat Tempat Kerja yang Tempat-Tempat Kerja (kantor, pabrik) yang Jumlah Tempat-Tempat Profil
dikaji dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Kerja yang dikaji PHBS Promkes
Tempat Tempat Kerja.di wilayah kerja dibagi jumlah sasaran
Puskesmas pada kurun waktu Tempat Kerja dikali 100%
tertentupada kurun waktu tertentu
1.1.2.Tatanan Sehat
1 Rumah Tangga Sehat yang Rumah Tangga yang memenuhi 15-16 Jumlah Rumah Tangga Profil
memenuhi 15-16 indikator indikator PHBS rumah tangga (persalinan yang memenuhi 15-16 Promkes
PHBS (masih 10 indikator) ditolong oleh nakes, pemeriksaan indikator PHBS rumah
kehamilan minimal 4 kali, Bayi diberi ASI tangga dibagi jumlah
Eksklusif, Menimbang Bayi/Balita, Rumah Tangga sasaran
Menggunakan air Bersih, jamban sehat, pengkajian dikali 100%
membuang sampah pada tempatnya,
lantai kedap air, aktivitas fisik, tidak ada
yang merokok, mencuci tangan sesudah
makan dan BAB, menggosok gigi, tidak
minum miras dan atau narkoba, peserta
jaminan pemeliharaan kesehatan,
memberantas jentik dirumah minimal
seminggu sekali) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
23
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
2 Institusi Pendidikan yang Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Jumlah Institusi Pendidikan Profil
memenuhi 7-8 indikator PHBS indikator PHBS Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Promkes
(klasifikasi IV) (mencuci tangan dengan air yang Indikator PHBS Institusi
mengalir & menggunakan sabun, Pendidikan dibagi jumlah
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin Institusi Pendidikan
sekolah, menggunakan jamban bersih dan sasaran pengkajian dikali
sehat, melaksanakan olahraga teratur, 100%
memberantas jentik, tidak merokok di
sekolah, mengukur BB dan TB 6 bulan
sekali, membuang sampah pada
tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
3 TTU yang memenuhi 6 TTU yang memenuhi 6 ( enam) Indikator Jumlah TTU yang Profil
indikator PHBS (klasifikasi IV) PHBS tempat-tempat Umum memenuhi 6 Indikator Promkes
(menggunakan air bersih, menggunakan PHBS dibagi jumlah TTU
jamban sehat, tersedia tempat sampah, sasaran pengkajian dikali
tidak merokok, tidak meludah 100%
sembarangan, memberantas jentik) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
4 Tempat Kerja yang memenuhi Tempat Kerja yang memenuhi 7-8 Jumlah Tempat Kerja yang Profil
7-8 indikator PHBS Tempat- indikator PHBS tempat kerja (tidak memenuhi 7-8 indikator Promkes
Tempat Kerja (klasifikasi IV) merokok, membeli dan mengkonsumsi PHBS Tempat-Tempat
makanan sehat di tempat kerja, Kerja dibagi jumlah Jumlah
aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci Tempat Kerja sasaran
tangan dengan air bersih dan sabun, pengkajian dikali 100%
memberantas jentik, sarana air bersih,
jamban sehat, membuang sampah pada
tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
3 Kegiatan intervensi pada TTU TTU yang dimaksud adalah tempat Jumlah kegiatan Profil
ibadah, pasar, pertokoan, terminal yang penyuluhan/ bentuk Promkes
telah diintervensi dengan penyuluhan dan intervensi lain pada TTU
atau bentuk intervensi lainnya (dengan dibagi jumlah TTU yang
metode apapun ) oleh petugas dikaji PHBS dalam kurun
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas waktu tertentu dikali 100 %
pada kurun waktu tertentu
24
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
4 Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja (kantor, pabrik, dll) yang Jumlah kegiatan Profil
Tempat Kerja telah diintervensi baik dengan penyuluhan penyuluhan/bentuk Promkes
dan atau bentuk intervensi lainnya intervensi lain pada Tempat
(dengan metode apapun ) oleh petugas Kerja dibagi jumlah Tempat
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Kerja yang dikaji PHBS
pada kurun waktu tertentu dalam kurun waktu tertentu
dikali 100 %
2 Pengukuran Tingkat Posyandu yang diukur stratanya Jumlah Posyandu yang Profil
Perkembangan Posyandu (Pratama, Madya, Purnama, Mandiri ) dilakukan pengukuran Promkes
berdasarkan penilaian format Tingkat dibagi jumlah posyandu
Perkembangan Posyandu minimal satu yang ada dikali 100%
tahun sekali di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
3 Posyandu PURI ( Purnama Posyandu Purnama dan Mandiri di Jumlah Posyandu Profil
Mandiri ) wilayah kerja Puskesmas pada kurun Purnama dan Mandiri Promkes
waktu tertentu dibagi jumlah Posyandu
yang dilakukan pengukuran
dikali 100%
4 Pembinaan Pos Lansia Pos Lansia yang dibina minimal 4 (empat) Jumlah Pos Lansia yang Profil
kali oleh Petugas Puskesmas di wilayah dibina minimal 4 (empat) Promkes
kerja Puskesmas pada kurun waktu kali oleh petugas
tertentu Puskesmas selama satu
tahun dibagi jumlah Pos
Lansia yang ada dikali 100
%
1 Desa Siaga Aktif Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Jumlah Desa Siaga Aktif Profil
Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah dengan Strata Pratama, Promkes
kerja Puskesmas pada kurun waktu Madya, Purnama dan
tertentu Mandiri dibagi jumlah total
desa dikali 100%
25
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
2 Desa Siaga Aktif Mandiri Desa Siaga Aktif dengan Strata Mandiri di Jumlah Desa Siaga Aktif Profil
wilayah kerja Puskesams Puskesmas dengan Strata Mandiri Promkes
pada waktu kurun tertentu dibagi jumlah total desa
Siaga aktif dikali 100%
3 Pembinaan Desa Siaga Aktif Pembinaan Desa Siaga Aktif oleh petugas Jumlah Desa Siaga Aktif Profil
Puskesmas minimal 1 (satu) kali dalam yang dibina dibagi jumlah Promkes
satu bulan di wilayah kerja Puskesmas total desa Siaga aktif dikali
pada kurun waktu tertentu 100 %
2 Promosi kesehatan di dalam Puskesmas dan jaringannya memberikan Jumlah Puskesmas dan Profil
gedung Puskesmas dan promosi kesehatan kepada masyarakat Jaringannya melakukan Promkes
jaringannya (Sasaran minimal 12 (dua belas) kali dengan promosi kesehatan 12 (dua
masyarakat ) masing-masing durasi 30 menit dalam belas) kali dalam kurun
satu tahun kepada masyarakat yang waktu satu tahun kepada
datang ke Puskesmas dan jaringannya. masyarakat yang datang
dibagi jumlah Puskesmas
dan jaringannya di satu
wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun yang
sama dikali 100 %
3 Promosi kesehatan untuk Puskesmas memberikan Promosi untuk Jumlah promosi untuk Profil
pemberdayan masyarakat di pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di pemberdayaan masyarakat Promkes
bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas) minimal 12 (dua kepada masyarakat dalam
luar gedung Puskesmas) belas) kali dengan masing-masing durasi kurun waktu satu tahun
90 menit dalam satu tahun kepada dibagi jumlah promosi
masyarakat. untuk pemberdayaan
masyarakat 12 (dua belas)
kali kepada masyarakat di
satu wilayah kerja dalam
kurun waktu satu tahun
yang sama dikali 100 %
1 Pembinaan Poskestren Pembinaan pada Pondok Pesantren / Pos Jumlah (Poskestren) yang
Kesehatan Pesantren (Poskestren) oleh dibina minimal 2 (dua) kali
Petugas Puskesmas minimal 2 (dua) kali dibagi jumlah seluruh
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun Posketren dikali 100 % di
waktu tertentu wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
26
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
2 Pembinaan Pos UKK Pembinaan pada Pos Upaya Kesehatan Jumlah Pos Upaya
Kerja (UKK) oleh Petugas Puskesmas Kesehatan Kerja (UKK)
Minimal 2 (dua) kali di wilayah kerja yang dibina minimal 2 (dua)
Puskesmas pada kurun waktu tertentu kali dibagi jumlah seluruh
Pos UKK dikali 100 % di
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
3 Pembinaan Posbindu PTM Pembinaan pada Pos Pembinaan Terpadu Jumlah Posbindu PTM
Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) yang dibina minimal 2 (dua)
oleh Petugas Puskesmas Minimal 2 (dua) kali dibagi jumlah seluruh
kali di wilayah kerja Puskesmas pada Pos UKK dikali 100 % di
kurun waktu tertentu wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
4 Pembinaan KP Ibu Pembinaan pada Kelompok Pendukung Jumlah Kelompok
Ibu (KP-Ibu) yang dibina oleh Petugas Pendukung Ibu (KP-Ibu)
Puskesmas minimal 3 (tiga) kali pada yang dibina minimal 3 (tiga)
kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh KP-
Ibu dikali 100% pada kurun
waktu tertentu
2 Persentase Ibu Bersalin Persentase ibu bersalin yang datang Jumlah persalinan oleh
Mendapatkan Pelayanan memperoleh pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
Persalinan sesuai Standar tenaga kesehatan berkompeten di kompeten di fasilitas
fasyankes dalam kurun waktu satu tahun pelayanan kesehatan
(sasaran). dibagi jumlah sasaran ibu
bersalin dikali 100%
3 Pelayanan Persalinan oleh Proporsi Pertolongan Kelahiran (PPK) Jumlah persalinan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas oleh Tenaga Kesehatan Terlatih (TKT) tenaga kesehatan yang
kesehatan adalah perbandingan antara persalinan kompeten di fasilitas
yang ditolong oleh tenaga kesehatan pelayanan kesehatan
terlatih, seperti dokter, bidan, perawat, dan dibagi jumlah sasaran ibu
tenaga medis lainnya dengan jumlah bersalin dikali 100%
persalinan seluruhnya (sasaran)
27
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
4 Pelayanan Nifas oleh tenaga Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam Jumlah ibu nifas yang
kesehatan (KF) sampai dengan 42 hari pasca bersalin memperoleh 3 kali
sesuai standar paling sedikit 3 (tiga)kali, pelayanan nifas sesuai
1(satu) kali pada 6 jam pasca persalinan standar dibagi sasaran ibu
sd 3 (tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 bersalin dikali 100%
(empat) sd hari ke 28 dan 1 (satu) kali
pada hari ke 29 sd hari ke 42 (termasuk
pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua) kali
serta persiapan dan atau pemasangan
KB) pada kurun waktu tertentu
5 Penanganan komplikasi Ibu dengan komplikasi kebidanan yang Jumlah ibu hamil,bersalin
kebidanan (PK) ditangani secara definitif (sampai selesai) dan nifas dengan
di fasyankes dasar dan rujukan pada komplikasi yang
kurun waktu tertentu. Komplikasi yang mendapatkan pelayanan
mengancam jiwa Ibu antara lain : abortus, sampai selesai dibagi 20%
hiperemisis gravidarum, perdarahan per sasaran ibu hamil dikali
vagina, hipertensi dalam kehamilan, 100%
kehamilan lewat waktu, ketuban pecah
dini, kelainan letak/presentasi janin, partus
macet/distosia, infeksi berat, sepsis,
kontraksi dini/ persalinan prematur,
kehamilan ganda dan kasus non obstetri.
6 Jumlah Kelas Ibu Hamil setiap puskesmas memiliki kelas ibu hamil Jumlah Kelas ibu hamil di
sesuai dengan jumlah wilayah binaan bagi jumlah wilayah dikali
(Kalurahan) 100%
2 Pelayanan Kesehatan Neonatus umur 0-28 hari yang Jumlah neonatus umur 0-
Neonatus 0 - 28 hari (KN memperoleh pelayanan kesehatan sesuai 28 hari yang memperoleh 3
lengkap) standar paling sedikit 3 (tiga) kali dengan kali pelayanan kunjungan
distribusi waktu 1 (satu) kali pada 6 – 48 neonatal sesuai standar
jam setelah lahir; 1 ( satu) kali pada hari dibagi sasaran lahir hidup
ke 3 – 7; 1 (satu) kali pada hari ke 8 – 28 dikali 100%
pada kurun waktu tertentu
28
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
3 Cakupan Neonatus dengan Neonatus dengan komplikasi yang Jumlah neonatus dengan
Komplikasi yang Ditangani mendapat penanganan sesuai standar komplikasi yang mendapat
oleh tenaga kesehatan kompeten pada penanganan sesuai
tingkat pelayanan dasar dan rujukan pada standar dibagi 15%
kurun waktu tertentu.Neonatal dengan sasaran lahir hidup kali
komplikasi adalah neonatus dengan 100%
penyakit dan kelainan yang dapat
menyebabkan kesakitan, kecacatan
dan/kematian, dan neonatus dengan
komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia,
ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum,
sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR)
kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital,
sindrom gangguan pernafasan maupun
termasuk klasifikasi kuning dan merah
pada MTBM .
4 Pelayanan kesehatan bayi 29 Bayi yang mendapatkan pelayanan Jumlah bayi usia 29 hari-
hari - 11 bulan paripurna sesuai standar minimal 4 11 bulan yang telah
(empat) kali yaitu 1 (satu) kali pada umur memperoleh 4 kali
29 hari – 11 bulan; 1 (satu) kali pada umur pelayanan kesehatan
3-5 bulan, 1 (satu) kali pada umur 6-8 sesuai standar dibagi
bulan dan 1( satu) kali pada umur 9-11 sasaran bayi dikali 100%
bulan sesuai standar dan telah lulus KN
lengkap pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi
pemberian injeksi Vitamin K1 , pemberian
Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar
lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.
1 Sekolah setingkat SD/MI/SDLB Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang Jumlah sekolah setingkat
yang melaksanakan mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SD/ MI/ SDLB yang
pemeriksaan penjaringan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) melaksanakan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun pemeriksaan penjaringan
waktu tertentu . kesehatan dibagi jumlah
seluruh sekolah setingkat
SD/MI/ SDLB yang ada
dikali 100%
29
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
2 Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang Jumlah sekolah setingkat
SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMP/MTs/ SMPLB yang
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) melaksanakan
penjaringan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun pemeriksanaan
waktu tertentu . penjaringan kesehatan
dibagi jumlah sekolah
setingkat SMP/MTs/
SMPLB yang ada dikali
100%
3 Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB Jumlah sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB yang yang mendapatkan pemeriksaan dalam SMA/MA/SMK/SMALB
melaksanakan pemeriksaan rangka penjaringan kesehatan (sesuai yang melaksanakan
penjaringan kesehatan pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pemeriksanaan
pada kurun waktu tertentu . penjaringan kesehatan
dibagi jumlah sekolah
setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB
yang ada dikali 100%
4 Murid kelas I setingkat Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang Jumlah murid kelas I
SD/MI/SDLB yang diperiksa mendapatkan pemeriksaan dalam rangka setingkat SD/MI/SDLB
penjaringan kesehatan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) yang diperiksa penjaringan
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun kesehatan dibagi jumlah riil
waktu tertentu . murid kelas I SD/MI/SDLB
dan setingkat dikali 100%
5 Murid kelas VII setingkat Murid kelas VII setingkat Jumlah murid kelas VII
SMP/MTs/SMPLB yang SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan setingkat SMP/ MTs/
diperiksa penjaringan pemeriksaan dalam rangka penjaringan SMPLB yang diperiksa
kesehatan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah penjaringan kesehatan
kerja Puskesmas pada kurun waktu dibagi jumlah riil murid
tertentu . kelas VII setingkat SMP/
MTs/ SMPLB dikali 100%
30
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 Peserta KB mengalami Peserta KB baru atau lama yang TIDAK Jumlah peserta KB yang
komplikasi mengalami gangguan kesehatan dan TIDAK mengalami
mengarah pada keadaan patologis komplikasi dibagi jumlah
sebagai akibat dari proses tindakan/ peserta KB aktif dikali
pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi 100%
yang digunakan seperti perdarahan,
infeksi/ abses, flour albus patologis,
perforasi, translokasi, hematoma, tekanan
darah meningkat, perubahan Hemoglobin,
edikalipusi. Komplikasi yang terjadi dalam
periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1
(satu) kali serta dihitung per metode (IUD,
implant, suntik, pil, MOP dan MOW) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
1 Bayi usia 0-6 bulan mendapat Proporsi bayi 0-6 bulan mendapat ASI Jumlah bayi 0-6 bulan
ASI Eksklusif Eksklusif terhadap jumlah seluruh bayi 0-6 mendapat ASI Eksklusif
bulan yang datang dan tercatat dalam dibagi dengan jumlah
register pencatatan/buku KIA di suatu seluruh bayi 0-6 bulan
wilayah pada periode tertentu yang datang dan tercatat
dalam register
pencatatan/buku KIA di
suatu wilayah tertentu pada
periode tertentu dikalikan
100%
2 Pemberian kapsul Vitamin A Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul Jumlah bayi umur 6-11
Dosis tinggi pada bayi umur 6- vitamin A biru (100.000 IU) di wilayah kerja bulan mendapat kapsul
11 bulan Puskesmas pada kurun waktu tertentu. vitamin A biru (100.000 IU)
dibagi jumlah bayi umur 6-
11 bulan yang ada dikali
100 %
3 Pemberian kapsul Vitamin A Anak balita umur 12-59 bulan mendapat Jumlah anak balita umur
dosis tinggi pada balita umur kapsul Vitamin A Merah (200.000 IU) 2 kali 12-59 bulan mendapat
12-59 bulan pertahun di wilayah kerja Puskesmas kapsul Vitamin A Merah
pada kurun waktu tertentu (200.000 IU) 2 kali
pertahun dibagi jumlah
anak balita umur 12-59
bulan yang ada diwilayah
kerja Puskesmas dikali
100%
4 Pemberian 90 tablet Besi pada Ibu hamil yang selama kehamilannya Jumlah ibu hamil yang
Ibu Hamil mendapat 90 tablet Besi kumulatif di selama kehamilannya
wilayah kerja Puskesmas pada kurun mendapat 90 tablet Besi
waktu tertentu kumulatif dibagi jumlah
sasaran ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
5 Bayi dengan IMD Persentase bayi baru lahir yang diletakkan Jumlah bayi baru lahir
segera setelah lahir dengan cara mendapat IMD dibagi
tengkurap di dada atau perut ibu paling jumlah seluruh bayi baru
singkat selama 1 jam sehingga kulit bayi lahir dikali 100 %
melekat pada kulit ibu terhadap jumlah
bayi baru lahir pada periode dan wilayah
tertentu
31
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 Ibu Hamil Anemia/KEK dapat Bumil Anemia /KEK yang ditemukan dan Jumlah bumil Anemia/KEK
PMT Pemulihan mendapat PMT pemulihan di suatu yang mendapat PMT
wilayah kerja Puskesmas pada kurun pemulihan dibagi jumlah
waktu tertentu bumil KEK di wilayah kerja
Puskesams pada kurun
waktu tertentu dikali 100%
2 Remaja Putri mendapat TTD Remaja Putri (SMP) dan SMA) yang Jumlah remaja putri (SMP
mendapat 1 (satu) tablet tambah darah dan SMA) yang mendapat
per minggu sepanjang tahun di suatu 1 (satu) tablet tambah
wilayah kerja Puskesmas pada kurun darah per minggu
waktu tertentu sepanjang tahun dibagi
jumlah remaja putri di suatu
wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
dikali 100 %
3 Pemberian PMT-Pemulihan Balita kurus yang ditemukan dan Jumlah balita kurus yang
pada Balita Kurus mendapat PMT Pemulihan di suatu ditemukan dan mendapat
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. PMT Pemulihan dibagi
Balita kurus yaitu balita yang secara jumlah balita kurus yang
antropometri berdasarkan berat badan ditemukan dikali 100% di
dibagi tinggi badan dibawah -2 SD wilayah kerja pada kurun
(menurut Z-Score) waktu tertentu.
4 Balita Gizi Buruk Mendapat Balita gizi buruk yang ditemukan dan Jumlah balita gizi buruk
Perawatan sesuai standar mendapat perawatan sesuai standar yang ditemukan dan
tatalaksana Gizi Buruk tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja mendapat perawatan
Puskesmas pada kurun waktu tertentu. sesuai standar tatalaksana
gizi buruk dibagi jumlah
balita gizi buruk yang
ditemukan dikali 100%
1 Cakupan Penimbangan Balita Balita yang ditimbang berat badannya di Jumlah balita yang
D/S wilayah kerja Puskesmas pada kurun ditimbang berat badannya
waktu tertentu (D) dibagi jumlah balita
yang ada (S) dikali 100 %
di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
2 Balita Naik Berat Badannya Balita yang naik berat badannya sesuai Jumlah balita yang naik
(N/D) dengan standar di wilayah kerja berat badannya sesuai
Puskesmas pada kurun waktu tertentu dengan standar (N) dibagi
jumlah balita yang
ditimbang (D) di wilayah
kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali
100 %
3 Balita Bawah garis Merah Balita yang grafik pertumbuhannya berada Jumlah balita yang grafik
(BGM) di bawah garis merah pada Kartu Menuju pertumbuhannya berada di
Sehat (KMS) pada kurun waktu tertentu bawah garis merah pada
Kartu Menuju Sehat (KMS)
dibagi jumlah balita yang
ditimbang di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100 %
32
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
4 Rumah Tangga mengkonsusmi Rumah tangga yang mengkonsumsi Jumlah rumah tangga yang
Garam Beryodium garam beryodium di wilayah kerja mengkonsumsi garam
Puskesmas pada kurun waktu tertentu beryodium dibagi jumlah
rumah tangga yang
disurvei di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100%
2 SAB yang memenuhi syarat SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) Jumlah SAB yang di IS dan Laporan
kesehatan secara teknis sudah memenuhi syarat memenuhi syarat Bulanan
kesehatan (kategori resiko rendah dan kesehatan dibagi jumlah
sedang), sehingga aman untuk dipakai SAB yang di inspeksi
kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk Sanitasi dikali 100 %
kebutuhan makan dan minum) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
3 Rumah Tangga yang memiliki RT yang memiliki akses terhadap SAB Jumlah RT yang memiliki Laporan
akses terhadap SAB (mudah mendapatkan air bersih yang akses SAB dibagi jumlah Bulanan
berasal dari SAB terdekat, tidak harus RT yang ada dikali 100 %
memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB
umum, kerabat dekat, tetangga dll) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
4 Pengawasan DAMIU Pengawasan fisik (Inspeksi Sanitasi) Jumlah DAMIU yang Laporan
DAMIU di wilayah kerja Puskesmas diperiksa fisik (Inspeksi Bulanan
Sanitasi) dibagi dengan
jumlah DAMIU seluruhnya
5 DAMIU memenuhi syarat Jumlah sampel DAMIU di wilayah kerja Jumlah sampel DAMIU
bakteriologis Puskesmas yang memenuhi syarat yang memenuhi syarat
Bakteriologi bakteriologis dibagi dengan
jumlah sampel DAMIU
yang diperiksa dikali 100%
33
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 Pembinaan Tempat Monitoring/ Inspeksi Sanitasi Tempat Jumlah TPM yang dibina Laporan
Pengelolaan Makanan (TPM) Pengelolaan Makanan (restoran, rumah dibagi jumlah TPM yang Tribulan
makan, depot air minum, Jasa Boga, ada dikali 100 %
sentra makanan jajanan, kantin sekolah,
PIRT. Pembinaan terhadap TPM ) yang
ada diwilayah Puskesmas dengan
berkoordinasi dengan sektor terkait agar
pembinaan bisa lebih maksimal, sekaligus
memberikan pembinaan terhadap
penanggung jawab/pengelola TPM,
petugas maupun terhadap penjamah
makanan pada kurun waktu tertentu
2 TPM yang memenuhi syarat TPM yang dari segi fisik (sanitasi) maupun Jumlah TPM yang Laporan
kesehatan perilaku petugas (hygiene) cukup bersih, memenuhi syarat Tribulan
aman dan tidak berpotensi menimbulkan kesehatan dibagi jumlah
kontaminasi atau dampak negatif TPM yang dibina dikali 100
kesehatan lainnya, lebih valid apabila %
disertai dengan bukti hasil Inspeksi
sanitasi dan sertifikat laik hygiene sanitasi
selama di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
1 Rumah yang memenuhi syarat Kondisi rumah yang memenuhi : syarat Jumlah rumah yang Laporan
kesehatan kebutuhan fisiologis, psikologis, memenuhi syarat Bulanan
persyaratan pencegahan penularan kesehatan dibagi jumlah
penyakit, persyaratan pencegahan rumah yang diperiksa oleh
terjadinya kecelakaan. (Kepmenkes No. tenaga kesehatan dalam
829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011) waktu 1 tahun dikali 100 %
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentuKepmenkes No. 829/1999
dan Permenkes No. 1077/2011)
34
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
2 TTU yang memenuhi syarat TTU prioritas yang memenuhi syarat Jumlah TTU yang Laporan
kesehatan kesehatan sesuai dengan pedoman yang memenuhi syarat Tribulan
ada, dimana secara teknis cukup aman kesehatan dibagi jumlah
untuk dipergunakan dan tidak memiliki TTU yang dibina/yang
resiko negatif terhadap pengguna, diperiksa dikali 100 %
petugas dan lingkungan sekitar di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
3 Cakupan Inspeksi Pasar Jumlah Pasar Tradisional yang diinspeksi Jumlah pasar tradisional
Tradisional di wilayah kerja Puskesmas yang diinspeksi / IST dibagi
jumlah pasar yang ada
dikali 100%
4 Cakupan Pasar Tradisional Jumlah Pasar Tradisional yang diinspeksi Jumlah pasar tradisional
Memenuhi Syarat Kesehatan dan memenuhi syarat kesehatan yang memenuhi syarat
dibagi dengan jumlah
pasar yang diinspeksi dikali
100%
5 Cakupan Inspeksi pangan di Jumlah Sekolah pendidikan dasar yang Jumlah Sekolah pendidikan
pendidikan dasar dilakukan inspeksi pangan di wilayah kerja dasar yang diinspeksi
Puskesmas pangan dibagi jumlah
Sekolah pendidikan Dasar
yang ada dikali 100%
6 Cakupan Sekolah Memenuhi Jumlah Sekolah yang dilakukan inspeksi Jumlah Sekolah yang
Syarat Kesehatan kesehatan lingkungan dan memenuhi memenuhi syarat
syarat kesehatan kesehatan dibagi Sekolah
yang diinspeksi kesehatan
lingkungan dikali 100%
2 Inspeksi Kesehatan IKL terhadap sarana pasien PBL yang Jumlah IKL sarana pasien Laporan
Lingkungan PBL telah dikonseling PBL dibagi jumlah pasien Bulanan
yang dikonseling/terindikasi Puskesma
PBL dikali 100% s
35
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 Rumah Tangga memiliki Akses RT yang memiliki akses jamban apabila Jumlah RT yang memiliki Laporan
terhadap jamban sehat KK tersebut dengan mudah dapat akses jamban sehat dibagi Bulanan
menjangkau dan memanfaatkan jamban jumlah RT yang ada dikali Puskesma
terdekat.mengakses terhadap jamban 100 % s
sehat di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
3 Jamban Sehat Jamban yang: dapat mencegah Jumlah jamban yang Laporan
kontaminasi ke badan air, dapat memenuhi syarat Bulanan
mencegah kontak antara manusia dan kesehatan dibagi jumlah STBM
tinja,, tinja di tempat yang tertutup, dapat jamban yang ada dikali 100
mengurangi resiko terjadinya penularan %
penyakit akibat terjadinya kontaminasi
terhadap lingkungan sekitar, tidak berbau
dan mudah dibersihkan, lubang kloset
tidak berhubungan langsung dengan
kotoran (sistem leher angsa, ada septic
tank dll)
4 Kelurahan yang melaksanakan Kelurahan yang melakukan kegiatan Jumlah Kelurahan yang Laporan
Kegiatan STBM STBM dengan intervensi (pemicuan, telah melakukan kegiatan Bulanan
natural leader dan perencanaa) untuk intervensi STBM STBM
mewujudkan tercapainya 5 (lima) pilar di (pemicuan, natural leader
Kelurahan tersebut dan perencanaa) dibagi
jumlah kalurahan yang ada
di wilayah Puskesmas
dikali 100%
1.5.1. Diare
1 Cakupan pelayanan Diare Penemuan kasus Diare balita di sarana Jumlah balita Diare yang Register
balita kesehatan dan kader di wilayah kerja ditemukan dibagi target. Diare
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2 Angka penggunaan oralit Penderita Diare balita yang berobat Jumlah penderita Diare Register
mendapat oralit di sarana kesehatan dan balita yang diberi oralit di Diare
kader di wilayah kerja Puskesmas pada sarana kesehatan dan
kurun waktu tertentu kader dibagi total penderita
Diare balita dikali 100 %
36
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
3 Angka Penderita diare balita Penderita Diare balita yang diberi tablet Jumlah penderita Diare
yang diberi tablet Zinc Zinc di wilayah kerja Puskesmas pada balita yang diberi tablet
kurun waktu tertentu Zinc dibagi jumlah
penderita Diare balita dikali
100 %
Target = (4,45
% x jumlah balita di wilayah
kerja Puskesmas) ...10%
1.5.3. Kusta
1 Cakupan pemeriksaan kontak Pemeriksaan kontak serumah dan Jumlah kontak dari kasus Register
dari kasus Kusta baru tetangga sejumlah lebih kurang 10 Kusta baru yang diperiksa kohort PB
(sepuluh) rumah disekitar penderita Kusta dalam 1 (satu) tahun dibagi dan MB
baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak dari kasus
jumlah kontak yang ada disekitar Kusta baru seluruhnya
penderita sejumlah 25 orang di wilayah dikali 100%
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
2 Kasus Kusta yang dilakukan Penderita Kusta yang dilakukan Jumlah penderita Kusta Register
PFS secara rutin Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS) yang yang diperiksa PFS dalam kohort PB
masih berobat secara rutin (12 kali untuk 1 tahun secara rutin dibagi dan MB
MB/Multi Basiler dan 6 kali untuk PB/Pauci jumlah seluruh penderita
Basiler) diantara seluruh penderita dalam dalam 1 tahun dikali 100
1 (satu) tahun di wilayah kerja Puskesmas %
pada kurun waktu tertentu
3 RFT penderita Kusta Release From Treatment (RFT) bila Jumlah penderita baru PB Register
penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun 1 (satu) tahun sebelumnya kohort PB
sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) tahun dan MB 2 (dua) tahun dan MB
sebelumnya menyelesaikan pengobatan sebelumnya
tepat waktu di wilayah kerja Puskesmas menyelesaikan pengobatan
pada kurun waktu tertentu tepat waktu dibagi jumlah
penderita baru PB 1 (satu)
tahun sebelumnya dan MB
2 (dua) tahun sebelumnya
yang mulai pengobatan
dikali 100%
4 Penderita baru pasca Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun Jumlah penderita baru PB Register
pengobatan dengan score sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun dan MB yang kohort PB
kecacatannya tidak bertambah sebelumnya) yang menyelesaikan menyelesaikan pengobatan dan MB
atau tetap pengobatan tepat waktu dengan score tepat waktu dengan score
kecacatan yang tidak bertambah/ tetap kecacatannya tidak
dari total penderita baru tipe PB dan MB bertambah / tetap dibagi
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun jumlah penderita baru yang
waktu tertentu memulai Multi Drug Therapi
(MDT) pada period kohort
yang sama dikali 100%
37
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
5 Proporsi kasus defaulter Kusta Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak Jumlah kasus PB / MB Register
menyelesaikan pengobatan tepat waktu, yang tidak menyelesaikan kohort PB
meliputi penderita PB tidak ambil obat pengobatan tepat waktu dan MB
lebih dari 3 (tiga) bulan, MB tidak ambil dibagi jumlah kasus baru
obat lebih dari 6 (enam) bulan, diantara PB/MB yang mendapat
kasus baru yang mendapat pengobatan pengobatan pada periode
pada periode 1 (satu) tahun. yang sama dikalikan 100%
3 Penderita TB Paru BTA Positif Pasien TB paru baru BTA positif yang hasil Jumlah pasien TB paru Register
yang dilakukan pemeriksaan akhir pengobatan dinyatakan sembuh dan baru BTA positif sembuh TB 08
kontak pengobatan lengkap diantara seluruh dengan pengobatan
pasien TB Paru baru BTA positif yang lengkap dibagi jumlah
diobati dan tercatat didalam register TB 03 pasien TB paru baru BTA
Kabupaten/ Kota dalam periode tertentu positif yang diobati dikali
( 3 bulan atau 1 tahun ) 100%
4 Angka Keberhasilan Angka yang menunjukkan persentase Jumlah Pasien TB Paru Register
Pengobatan TB pasien baru TB Paru Terkonfirmasi Terkonfirmasi Biologis TB 08
Bakteriologis yang menyelesaikan (sembuh + pengobatan
pengobatan (baik yang sembuh maupun lengkap) dibagi jumlah
pengobatan lengkap) diantara pasien baru pasien TB Paru
TB Paru Terkonfirmasi Bakteriologis yang Terkonfirmasi Biologis yang
tercatat diobati dikali 100%
38
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
4 Melakukan Konseling terhadap Dilakukan konseling terhadap pasien IMS Jumlah pasien IMS dan
pasien IMS dan HIV/AIDS dan HIV/AIDS HIV/AIDS yang
mendapatkan pelayanan
konsleing dibagi dengan
jumlah pasien IMS dan
HIV/AIDS di wilayah kerja
Puskesmas dibagi 100%
2 Penderita DBD ditangani Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Jumlah kasus DBD yang
yang ditemukan berdasarkan kriteria ditangani sesuai standar
World Health Organization (WHO) dan Tatalaksana Pengobatan
ditangani sesuai standar Tatalaksana DBD dibagi dengan jumlah
Pengobatan DBD di wilayah kerja seluruh DBD yang
Puskesmas pada kurun waktu tertentu terlaporkan di wilayah
Puskesmas dikali 100%
3 Cakupan PE kasus DBD Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi Jumlah kasus DBD yang
kegiatan pemeriksaan jentik, pencarian dilakukan PE dibagi jumlah
kasus DBD yang lain serta menentukan seluruh kasus DBD di
tindakan penanggulangan fokus wilayah Puskesmas dikali
selanjutnya. yang dilakukan terhadap 100%.
setiap kasus DBD di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2 UCI desa UCI (Univercal Coverage Immunization) Jumlah bayi IDL dibagi Kohort
desa adalah kelurahan/desa dimana jumlah bayi lahir hidup bayi
minimal 80 % bayi yang ada di desa dikali 100 %
tersebut mendapatkan imunisasi dasar
lengkap di wilayah kerja Puskesmas
selama kurun waktu tertentu.
39
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
3 Imunisasi DT pada anak kelas Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Jumlah murid SD/MI klas I Laporan
1 SD Tetanus) pada anak SD/MI kelas 1 di yang mendpt DT dibagi imunisasi
wilayah kerja Puskesmas pada kurun jumlah murid SD/MI kelas I (BIAS)
waktu tertentu yang ada dikali 100 %
4 Imunisasi Campak/MR pada Hasil cakupan imunisasi Campak/MR Jumlah murid SD/MI klas I Laporan
anak kelas 1 SD pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja yang mendpt MR dibagi imunisasi
Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah murid SD/MI kelas I (BIAS)
yang ada dikali 100 %
5 Imunisasi Td pada anak SD Hasil cakupan imunisasi TD (Tetanus Jumlah murid SD/ MI kelas Laporan
kelas 2 Difteri) pada anak SD/MI kelas 2 pada 2 dan 5 yang mendpt TD imunisasi
tahun 2017 dan 2018 dan untuk kelas 2 dibagi jumlah murid SD/MI (BIAS)
dan 5 pada tahun 2019 di wilayah kerja kelas 2 dan 5 yang ada
Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100 %
6 Imunisasi TT5 pada WUS (15- Hasil cakupan penapisan dan imunisasi Jumlah WUS yang status Laporan
49 th) TT pada WUS (Wanita Usia Subur) umur TT 5 dibagi Jumlah WUS imunisasi
15-49 tahun dengan status TT5 tahun yang sama dikali TT
(Imunisasi TT ke 5) di wilayah kerja 100 %
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
7 Imunisasi TT2 plus bumil (15- Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu Jumlah bumil yang status Kohort ibu
49 th) hamil usia 15-49 tahun dengan status T2 (T2 + T3 + T4 +T 5) dibagi dan
(Vaksin TT atau Td kedua) ditambah T3 jumlah bumil tahun yang Laporan
ditambah T4 ditambah T5 di wilayah kerja sama dikali 100 % Imunisasi
Puskesmas pada kurun waktu tertentu TT
8 Laporan KIPI Zero reporting / Laporan zero reporting KIPI/KIPI Non Jumlah Laporan KIPI non Laporan
KIPI Non serius Serius (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) Serius dibagi jumlah KIPI
yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas Laporan 12 bulan dikali
pada kurun waktu tertentu 100%
2 Laporan Sistem Kewaspadaan Laporan Sistem Kewaspadaan Dini Jumlah Laporan SKDR Laporan
Dini Respon (SKDR/EWARS) Respon (SKDR) yang lengkap sampai yang lengkap dibagi jumlah SKDR
yang lengkap dengan hari Selasa setiap minggu laporan (52 minggu) dikali
100 %
3 Desa/ Kelurahan yang Desa/ Kelurahan yang mengalami Jumlah Desa/ Kelurahan Laporan
mengalami KLB ditanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang laporan yang mengalami KLB dan KLB/ W1
dalam waktu kurang dari 24 Wabah (W1) nya diselidiki dan ditanggulangi dalam waktu
(dua puluh empat) jam ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 kurang dari 24 (dua puluh
(dua puluh empat) jam oleh Puskesmas empat) jam dibagi jumlah
dan atau Kabupaten/Kota dan atau Desa/ Kelurahan yang
Provinsi. mengalami KLB dikali 100
%
4 Setiap Kasus Suspek Campak Angka temuan kasus AFP/100.000 anak Jumlah penduduk kurang Laporan
dan AFP dilakukan PE dan umur < 15 tahun dari 15 tahun x 2 per KLB/F1
dilakukan pengambilan sampel 100.000
untuk dilakukan pengujian
Laboratorium
40
Sumber
No Indikator UKM Esensial Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
41
Lampiran 4
3. INDIKATOR DAN DEFENISI OPERASIONAL UPAYA KESEHATAN PERORANGAN TAHUN 2018
Sumber
No Indikator UKP Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
3.1. Pelayanan Rawat Jalan
1 Angka Kontak Kontak bila peserta JKN (per nomor Jumlah Peserta terdaftar Catatan
identitas peserta) yang terdaftar yang melakukan kontak rujukan
mendapatkan pelayanan kesehatan baik dengan Puskesmas dibagi dalam P-
di dalam gedung maupun di luar gedung total jumlah peserta care
terdaftar di FKTP dikali
1000 (seribu).
2 Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus non spesialistik adalah kasus Jumlah peserta yang P-Care.
Non Spesialistik terkait 144 diagnosa yang harus ditangani dirujuk dengan kasus non
di Puskesmas serta kriteria Time-Age- spesialistik dibagi jumlah
Complication-Comorbidity (TACC) . seluruh peserta yang
Kelayakan rujukan kasus tersebut dirujuk oleh Puskesmas
berdasarkan kesepakatan dalam bentuk dikali 100 %
perjanjian kerjasama antara BPJS
Kesehatan, Puskesmas, Dinkes
Kabupaten/Kota dan Organisasi Profesi
dengan memperhatikan kemampuan
pelayanan Puskesmas serta progresifitas
penyakit yang merupakan keadaan
khusus dan/atau kedaruratan medis
3 Rasio Peserta Prolanis Rutin Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu jumlah Peserta Prolanis Aplikasi P-
Berkunjung ke FKTP (RPPB) Diabetes Melitus, Hipertensi, Rujuk Balik yang rutin berkunjung Care.
(Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif (jumlah peserta JKN yang
Kronis (PPOK), epilepsi, stroke, terdaftar dalam Prolanis
schizophrenia, dan Systemic Lupus (per nomor identitas
Erythematosus (SLE)). Aktifitas Prolanis: peserta) dan mendapatkan
(1) edukasi Klub (2) Konsultasi Medis (3) pelayanan kesehatan
Pemantauan Kesehatan melalui dalam gedung maupun di
pemeriksaan penunjang (4) Senam luar gedung. dibagi
Prolanis (5) Home Visit (6) Pelayanan jumlah Peserta Prolanis
Obat secara rutin (obat PRB) terdaftar di Puskesmas dan
jaringannya dikali 100%
4 Penyediaan rekam medis Penyediaan rekam medis rawat jalan Jumlah rekam medik rawat Register
rawat jalan kurang dari 10 dihitung sejak pasien memasukkan berkas jalan yang disediakan
menit hingga rekam medis tersebut ditemukan dalam waktu kurang dari
10 menit dibagi jumlah
rekam medik rawat jalan
yang disampling dikali
100%
42
Sumber
No Indikator UKP Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
5 Kelengkapan pengisian rekam Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam Jumlah rekam medik rawat Register
medik setelah selesai pelayanan, diisi oleh jalan yang diisi lengkap
tenaga medis dan atau paramedis dibagi jumlah rekam medik
(SOAP,KIE,Askep, diagnosis, Kode ICD X, rawat jalan dikali 100%
Kajian sosial, Pengobat an, tanda tangan )
serta pengisian identitas rekam medik
lengkap oleh petugas rekam medik (nama,
nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, no kartu BPJS)
6 Rasio gigi tetap yang ditambal Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Jumlah gigi yang di tambal register
terhadap gigi yang dicabut dalam bentuk upaya promotif, preventif dibagi jumlah gigi tetap gigi
dan kuraatif sederhana seperti yang dicabut dikali 100%
pencabutan gigi, pengobatan dan
penambalan yang dilakukan di sarana
pelayanan kesehatan.
7 Bumil yang mendapat Kunjungan baru bumil yang dirujuk dari Jumlah bumil yang register
perawatan kesehatan gigi KIA yang mendapat perawatan kesehatan mendapat perawatan kes gigi
gigi /diperiksa dan dirawat di poli gigi gigi di puskesmas dibagi
Puskesmas jumlah bumil yang periksa
di Puskesmas dikali 100%
2 Ketersediaan peralatan, Kesiapan fasilitas (ruang, akses) dan Jumlah peralatan sarana Register
sarana prasarana dan obat peralatan (brankar, oksigen, sterilisator, prasarana dan obat gawat
memenuhi standar alat bedah minor, alat Bantuan Hidup emergensi yang dimiliki darurat
Dasar), sarana (ambulans dan dibagi jumlah seluruh
kelengkapannya) serta obat emergensi peralatan, sarana
prasarana serta obat
emergensi yang memunhi
standar dikali 100%
3 Kelengkapan pengisian Kelengkapan pengisian data informed Jumlah informed consent Register
informed consent dalam 24 dan consent , meliputi identitas pasien, rawat jalan yang diisi
jam setelah selesai pelayanan informasi yang disampaikan dan tanda lengkap dibagi jumlah
tangan saksi dan pemberi layanan informed consent di
pelayanan gawat darurat
dan persalinan dikali 100%
43
Sumber
No Indikator UKP Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 Kesesuaian peresepan obat Peresepen obat di Puskesmas yang Jumlah resep dengan Resep
terhadap Formularium sesuai dengan Formularium Puskesmas peresepan jenis obat yang
Puskesmas terdapat di dalam
Formularium Puskesmas
dibagi jumlah resep yang
dilayani dikali 100 %
2 Pemberian informasi cara Pemberian informasi cara penggunaan Jumlah pasien yang Resep
penggunaan obat kepada obat kepada pasien yang dilakukan oleh mendapatkan informasi dan bukti
pasien tenaga kefarmasian di Puskesmas cara penggunaan obat dari pelayanan
petugas farmasi dibagi PIO
jumlah resep yang dilayani
dikali 100 %
1 Kesesuaian jenis pelayanan Jenis pelayanan laboratorium sesuai Jumlah jenis pelayanan Analisa
laboratorium dengan standar Permenkes tentang penyelenggaraan lab yang tersedia dibagi jenis
puskesmas Jumlah standar jenis pelayanan
pelayanan dikali 100 %
2 Ketepatan waktu tunggu Waktu mulai pasien diambil sample Jumlah pasien dengan Survey,Re
penyerahan hasil pelayanan sampai dengan menerima hasil yang waktu tunggu penyerahan gister
laboratorium < 120 menit sudah diekspertisi hasil pelayanan
laboratorium < 120 menit
dibagi jumlah seluruh
pemeriksaan dikali 100%
3 Kesesuaian hasil pemeriksaan Pemeriksaan mutu pelayanan Jumlah pemeriksaan baku Hasil
baku mutu ekternal (PME) laboratorium yang memenuhi +2SD- -2SD mutu eksternal (PME) yang pemeriksa
(Standar Deviasi) pada pemeriksaan memenuhi standar dibagi an baku
baku mutu eksternal (PME) jumlah pemeriksaan yang mutu
dilakukan PME dikali 100% eksternal
44
Sumber
No Indikator UKP Definisi Operasional Cara Penghitungan
Data
1 BOR Bed Occupation Rate (BOR) adalah % Jumlah hari perawatan di Rekam
pemakaian tempat tidur di Puskesmas bagi hasil kali jumlah medis
rawat inap pada kurun waktu tertentu tempat tidur dengan jumlah
hari perawatan di
Puskesmas rawat inap
pada kurun waktu tertentu
2 Visite pasien rawat inap Visite pasien rawat inap dilakukan oleh Jumlah visite yang Rekam
dilakukan oleh dokter dokter dilakukan oleh dokter medik
dibagi jumlah hari rawat
inap di Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali
100%
3 Kelengkapan pengisian rekam Rekam medik yang telah diisi lengkap Jumlah rekam medis yang Register
medik dalam 24 jam dalam 24 jam setelah selesai pelayanan lengkap dibagi jumlah
oleh staf medis dan atau perawat (SOAP, seluruh rekam medis di
KIE, Asuhan keperawatan, lembar pelayanan rawat inap dikali
observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, 100%
resume, surat pemulangan, informed
concent )
5 Pelayanan konseling gizi Pelayanan konseling gizi untuk ibu hamil, Jumlah konseling gizi Rekam
balita/ bayi KEK, Obesitas, Diabetes pasien rawat inap medis
Melitus, Hipertensi serta masalah gizi dibandingkan jumlah kasus
lainnya di Puskesmas rawat inap yang dirawat di Puskesmas
dikali 100%
45
Lampiran 3
2. INDIKATOR DAN DEFENISI OPERASIONAL UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN TAHUN 2018
2 Individu dan keluarganya dari Individu dan keluarganya yang termasuk Individu dan keluarganya Form dan
keluarga rawan yang dalam keluarga rawan ( penderita penyakit mendapat keperawatan register
mendapat keperawatan menular dan tidak menular termasuk jiwa , kesehatan masyarakat Keperawat
kesehatan masyarakat ibu hamil resiko tinggi dan KEK, balita dibagi jumlah keluarga an
KEK, miskin) yang mendapat keperawatan rawan di Puskesmas pada Kesehatan
kesehatan masyarakat oleh tim terpadu kurun waktu tertentu dikali Masyarak
Puskesmas ( medis, paramedis, bidan, 100 % at dan
gizi, kesling dll sesuai kebutuhan) untuk Register
penilaian lingkungan ( keadaan rumah, Kohort
keluarga,keuangan) dan pemeriksaan fisik Keluarga
(menilai keadaan awal, deteksi penyakit, Binaan
respon terapi dll) di wilayah kerja Perkesma
Puskesmas pada waktu tertentu. s
3 Kenaikan tingkat kemandirian Kenaikan tingkat kemandirian keluarga Jumlah keluarga yang Register
keluarga setelah pembinaan KM I adalah Keluarga menerima mengalami kenaikan Kohort
keperawatan kesehatan masyarakat tingkat kemandirian dibagi Keluarga
jumlah seluruh keluarga Binaan
KM II adalah Keluarga tahu dan dapat yang dibina dikali 100% Perkesma
mengungkapkan masalahkesehatannya s
secara benar, dan melakukan tindakan
keperawatan sederhana sesuai anjuran.
KM III adalah Keluarga memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif
dan melakukan tindakan pencegahan
secara aktif.
46
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data
2 Penanganan kasus jiwa Kasus jiwa yang ditangani petugas Jumlah ODGJ + ODMK
( gangguan perilaku, kesehatan di Puskesmas (mendapat ditangani petugas
gangguan jiwa, gangguan konseling dan pengobatan) dibandingkan kesehatan di Puskesmas
psikosomatik, masalah napza dengan estimasi jumlah Orang Dengan dibagi estimasi ODGJ +
dll ) yang datang berobat ke Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Orang ODMK di wilayah
Puskesmas Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) di Puskesmas dikali 100%
wilayah Puskesmas.Estimasi ODGJ di
Puskesmas= 0,22 % x jumlah penduduk
wilayah Puskesmas.Estimasi ODMK : 6%
x jumlah penduduk wilayah
Puskesmas.Target Pelayanan : 40% dari
total estimasi ODGJ dan ODMK di wilayah
Puskesmas.
3 Penanganan kasus kesehatan Kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke RS / Jumlah kasus kesehatan
jiwa melalui rujukan ke RS / Spesialis dibandingkan dengan jumlah jiwa yang dirujuk ke RS /
Specialis seluruh kasus kesehatan jiwa di wilayah Spesialis dibagi jumlah
kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun seluruh kasus kesehatan
sebelumnya jiwa dikali 100%
4 Kunjungan rumah pasien Pasien dengan gangguan jiwa berat yang Jumlah pasien dengan
dengan gangguan jiwa berat dikunjungi rumahnya oleh petugas gangguan jiwa berat yang
kesehatan/kader kesehatan dalam rangka mendapat kunjungan
konseling/edukasi/pengobatan rumah dibagi jumlah
dibandingkan jumlah seluruh pasien seluruh pasien dengan
dengan gangguan jiwa berat yang gangguan jiwa berat yang
ditangani di wilayah kerjanya pada kurun ditangani dikali100%
waktu tertentu tahun sebelumnya
2 Murid kelas 1- 6 yang Perawatan Preventif dan kuratif Jumlah murid kelas 1- 6 Lap.Puske
mendapat perawatan sederhana( berupa kumur-kumur fluor, yang mendapat perawatan smas
topical aplikasi fluor, Fissure sealant, dibagi jumlah murid kelas
Surface Protection, Automatic Restoratif 1-6 SD/MI yang
Treatment (ART) , pencabutan gigi sulung) membutuhkan perawatan
yang diberikan pada murid kelas 1- 6 dikali 100%
SD/MI yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan gigi baik di sekolah ataupun
yang dirujuk ke Puskesmas.
3 SD/MI dengan UKGS Tahap III Murid SD / MI yang dirujuk ke Puskesmas Jumlah SD/MI dengan Lap.gigi/
untuk mendapatkan perawatan di wilayah UKGS Tahap III dibagi UKGS
kerja Puskesmas pada kurun waktu jumlah SD/MI dikali 100%
tertentu
47
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data
4 APRAS yang dilakukan Anak pra sekolah (APRAS) di UKBM Jumlah APRAS yang Lap
penjaringan di UKBM (Posyandu & PAUD) yang dilakukan dilakukan penjaringan puskesma
(Posyandu dan PAUD) penjaringan kesehatan gigi dan mulut di dibagi jumlah APRAS di s
wilayah kerja Puskesmas pada kurun UKBM ( Posyandu &
waktu tertentu PAUD) dikali 100%
5 UKBM yang melaksanakan Cakupan UKBM yang melaksanakan Jumlah UKBM yamg Lap.Puske
UKGM UKGM di wilayah kerja Puskesmas pada melaksanakan UKGM smas
kurun waktu tertentu dibagi jumlah UKBM dikali
100%
1 Penyehat Tradisional ramuan Penyehat Tradisional Ramuan yang Jumlah Hatra ramuan yang Laporan
yang memiliki STPT memiliki Surat Terdaftar Penyehat memiliki STPT dibagi Tribulan
Tradisional (STPT) di wilalyah kerja jumlah Hatra Ramuan yang Kesehatan
Puskesmas ada di wilalyah kerja Tradisiona
Puskesmas dikali 100% l (Kestrad)
2 2. Hatra denganketrampilan Hatra (Penyehat Tradisional ) dengan Jumlah Hatra Keterampilan Laporan
yang memiliki STPT Keterampilan yang memiliki STPT di yang memiliki STPT dibagi Tribulan
wilalyah kerja Puskesmas jumlah Hatra Keterampilan Kesehatan
yang ada di wilalyah kerja Tradisiona
Puskesmas dikali 100% l (Kestrad)
48
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data
1 Kelompok /klub olahraga yang Kelompok/ klub olahraga, meliputi Jumlah kelompok/klub Data
dibina kelompok olahraga di sekolah, klub antara olahraga yang dibina dibagi dasar
lain jantung sehat, senam asma, senam jumlah kelompok/ klub
usila, senam ibu hamil, senam diabetes, olahraga yang ada dikali
senam osteoporosis, kebugaran jamah 100%
haji dan kelompok olahraga/latihan fisik
lainnya yang dibina di wilayah kerja
Puskesmas selama pada kurun waktu
tertentu,
2 Pengukuran Kebugaran Calon Pengukuran kebugaran jasmani dengan Jumlah CJH yang Data
Jamaah Haji metode Rockport Walking Test/Six Minutes dilakukan Pengukuran dasar,
Walking dilakukan secara berkala untuk Kebugaran Jasmani oleh Kementeri
mengetahui kemampuan jantung, paru Puskesmas pada tahun an agama
sehingga hasil pengukuran kebugaran berjalan dibagi Jumlah
jasmani digunakan untuk menilai kesiapan CJH yang terdaftar di
calon jamaah haji dalam melakukan Puskesmas pada tahun
aktivitas fisik selama ibadah Haji berjalan dikali 100 %
3 Kesehatan Olahraga bagi anak Sekolah yang melakukan penjaringan dini Jumlah sekolah yang Data
Sekolah Dasar atau pembinaan kebugaran jasmani anak melakukan penjaringan dini dasar
sekolah melalui gerakan peregangan atau atau pembinaan kebugaran
bermain pada jam istirahat jasmani anak sekolah
melalui gerakan
peregangan atau bermain
pada jam istirahat dibagi
dengan jumlah sekolah
dasar yang ada di wilayah
kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu dikali
100%
2.6.1. Mata
1 Skreening mata pada Dilakukannya skreening mata pada Jumlah penduduk usia 15 -
penduduk usia penduduk 15 - penduduk usia 15 - 59 tahun 59 tahun yang dilakukan
59 tahun skreening mata dibagi
jumlah penduduk usia 15 -
59 tahun di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100 %
2 Penemuan kasus penyakit Kasus penyakit mata yang ditemukan Jenis kasus penyakit mata Register
mata di Puskesmas melalui pemeriksaan / kegiatan screening, dibagi jumlah seluruh rwt jln &
baik secara aktif maupun pasif ( yang pemeriksaan kasus mata Lap.seme
datang saja ) di wilayah kerjanya pada dikali 100% ster
kurun waktu tertentu. prog.kes
Indra
49
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data
3 Penemuan kasus buta katarak Kasus buta katarak yang ditemukan Jumlah kasus buta katarak Register
pada usia diatas 45 tahun melalui pemeriksaan atau kegiatan dibagi jumlah penduduk rwt jln &
screening untuk usia diatas 45 tahun baik usia lebih dari 45 tahun data dasar
dalam gedung maupun luar gedung di yang dilakukan skrening
wilayah kerjanyapada kurun waktu dikali 100%
tertentu tahun sebelumnya.
4 .Pelayanan rujukan mata Penderita penyakit mata yang dirujuk Jumlah penyakit mata yang Register
dengan menjalani dirujuk dibagi jumlah rwt jln &
pemeriksaan/pengobatan sebelumnya penderita penyakit mata Lap
atau tidak di wilayah Puskesmas pada dikali 100% semester
kurun waktu tertentu tahun sebelumnya. prog.kes.i
ndera.
2.6.2. Telinga
1 Skreening kesehatan telinga Dilakukannya skreening kesehatan telinga Jumlah penduduk usia 15 - Register
pada usia penduduk 15 - 59 pada penduduk usia 15 - 59 tahun 59 tahun yang dilakukan rwt jln &
tahun skreening kesehatan Lap
telinga dibagi jumlah semester
penduduk usia 15 - 59 prog.kes.i
tahun di wilayah kerja ndera
Puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100 %
1 Persentase pembinaan Pos Dilakukannya pembinaan terhadap Pos Jumlah Pos UKK yang
UKK UKK di wilayah kerja Puskesmas dibina dibagi dengan
jumlah Pos UKK yang ada
di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
dikali 100%
50
Indikator UKM Sumber
No Definisi Operasional Cara Penghitungan
Pengembangan Data
1 Pemeriksaan Haji tahap I Pemeriksaan dasar jamaah haji yang Jumlah Calon Jamaah Haji
(Screening I) dapat dilaksanakan di Puskesmas/Klinik yang diperiksa dibagi
yang telah ditetapkan sebagai fasilitas jumlah Calon Jamaah haji
pelayanan kesehatan untuk jamaah haji dikali 100%
untuk penetapan tingkat resiko kesehatan
2 Pemeriksaan Haji Tahap II Pemeriksaan yang dilaksanakan paling Jumlah Calon Jamaah Haji
(Screening II) lambat 3 bulan sebelum masa yang diperiksa dibagi
pemberangkatan jamaah haji untuk jumlah Calon Jamaah haji
penetapan Isthitaah dikali 100%
3 Rujukan Setiap Calon Jamaah Kegiatan rujukan ke dokter Jumlah Calon Jamaah Haji
Haji Resiko Tinggi spesialis/Faskes lain diindikasikan bagi yang diperiksa dibagi
jamaah haji yang memerlukan jumlah Calon Jamaah haji
pemeriksaan lanjutan untuk penetapan dikali 100%
diagnosis/memerlukan tindakan medis
lanjutan untuk penyembuhan kelainan
yang didapat
51
7099.62 193626
52
CONTOH PENGISIAN
Rumah 1000*100
1 Rumah Tangga yang dikaji 100% 1000
CONTOH
Tangga % = 1000
50*60% =
2 Institusi Pendidikan yang dikaji 60% Institusi 50
30
Tempat 120*30 %
4 Tempat Tempat Kerja yang dikaji 30% 120
Kerja = 36
Pencapaian Realisasi (%)
(Absolut) Variabel Sub Variabel
8 9 10
4
(80+133+44,4+97,22)
= 88,66 %
x 100 % = 80 %
800
800 1000
x 100 % = 133 %
40
40 30
20 x 100 % = 44,4 %
20 45
35 x 100 % = 97,22 %
35 36