Anda di halaman 1dari 7

INDIKATOR KINERJA UTAMA PELAYANAN UKM ESSENSIAL dan UKM PENGEMBANGAN

(Dasar: SK Kemenkes No HK.01.07/MENKES/165/2023 Tentang STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS)

No INDIKATOR KINERJA UTAMA PELAYANAN KETERANGAN


1 UKM Essensial Promosi Kesehatan 1. Definisi operasional Posyandu aktif sesuai dengan ketentuan
1. Presentasi posyandu aktif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
target yang telah ditetapkan menurut
ketentuan perundang-undangan 2. Terbentuknya tatanan sehat sesuai dengan pedoman adalah:
2. Terbentuknya tatanan sehat sesuai upaya yang dilakukan petugas Puskesmas dalam membentuk
dengan pedoman tatanan/ tempat yang mengupayakan kesehatan dengan
3. Melakukan proses pemberdayaan melakukan proses untuk memberdayakan masyarakat melalui
masyarakat kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu
masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan
perilaku dan lingkungan sehat serta menjaga dan meningkatkan
kesehatan masyarakat.
Contoh: rumah tangga sehat, sekolah sehat, dll.

3. Melakukan pemberdayaan masyarakat adalah memfasilitasi


proses pemberdayaan masyarakat dengan tahapan:
a. Pengenalan kondisi desa/ kelurahan
b. Survei mawas diri
c. Musyawarah di desa/ kelurahan
d. Perencanaan partisipatif
e. Pelaksanaan kegiatan; dan
f. Pembinaan kelestarian

2 UKM Essensial Penyehatan Lingkungan 1. STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis
1. Jumlah desa Sanitasi Total Berbasis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara
Masyarakat (STBM) pemicuan. Sedangkan Pilar STBM adalah perilaku higienis dan
2. Persentase fasilitas umum (TFU) yang saniter yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan
dalam pengawasan; dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
3. Persentase tempat pengolahan pangan 5 Pilar STBM adalah:
(TPP) yang dalam pengawasan a. Stop buang air besar sembarangan.
b. Cuci tangan pakai sabun.
c. Pengolahan air minum dan makanan dengan benar.
d. Pengelolaan sampah rumah tangga.
e. Pengelolaan limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari
lingkungan.
f. Tempat Fasiltas Umum dalam Perawatan
g. Tempat Pengolahan Pangan dalam Perawatan

2. Persentase fasilitas umum (TFU) yang dalam pengawasan.


Pengawasan sanitasi TFU adalah suatu usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya
tempattempat umum tersebut yang mengakibatkan timbul
menularnya berbagai jenis penyakit. STTU dapat pula dipahami
sebagai suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga kebersihan
tempat-tempat yang sering digunakan untuk menjalankan
aktivitas hidup sehari-hari agar terhindar dari ancaman penyakit
yang merugikan kesehatan.
Kriteria sanitasi tempat-tempat umum, antara lain :
a. Tempat tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum bukan
masyarakat khusus.
b. Terdapat tempat atau gedung yang bersifat permanen.
c. Dalam tempat tersebut dilakukan kegiatan atau aktivitas yang
dapat menimbulkan risiko terjadinya penularan penyakit,
penyakit akibat kerja dan kecelakaan. Tempat beraktivitas
pengusaha, pegawai, dan pengunjung.
d. Memiliki fasilitas atau perlengkapan umum seperti Sarana Air
Bersih (SAB), Water-closet (WC), Urinoir, tempat sampah dll

3. Persentase tempat pengolahan pangan (TPP) yang dalam


pengawasan . empat Pengelolaan Makanan (TPM)
merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk mengolah
makanan dari bahan mentah hingga disajikan menjadi
makanan jadi.
TPM yang dimaksud meliputi rumah makan dan restoran,
jasaboga atau catering, industri makanan, kantin, warung dan
makanan jajanan dan sebagainya. Sedangkan hygiene
sanitasi makanan merupakan salah satu upaya penting dalam
mencegah kontaminasi yang akan merusak kualitas makanan
dan bahkan menyebabkan penularan penyakit akibat
makanan. Prinsip hygiene dan sanitasi makanan merupakan
upaya untuk mengendalikan 4 (empat) faktor penyehatan
makanan yang dapat atau mungkin menimbulkan gangguan
kesehatan atau keracunan makanan yaitu tempat/bangunan
(lingkungan), peralatan, orang dan bahan makanan

3 UKM Essensial Kesehatan Keluarga 1. Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal
1. Persentase ibu hamil mendapatkan komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu
pelayanan antenatal terpadu hamil serta terpadu dengan program lain yang memerlukan
2. Persentase balita mendapatkan intervensi selama kehamilannya. (sasaran adalah seluruh ibu
pelayanan sesuai dengan standar minimal hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas)
3. Persentase anak usia sekolah dan
remaja masuk dalam penjaringan 2. Pelayanan Kesehatan balita yang mendapatkan pelayanan
Kesehatan sesuai dengan standar minimal meliputi:
4. Persentase calon pengantin a. Penimbangan berat badan
mendapatkan skrining Kesehatan b. Pengukuran panjang badan/ tinggi badan
5. Persentase pasangan usia subur (PUS) c. Pemantauan perkembangan
yang mendapatkan pelayanan kontrasepsi; d. Imunisasi
dan e. Pemberian vitamin A, dan
6. Persentase lanjut usia mendapatkan f. Pelayanan balita sakit
pelayanan kesehatan Sasaran: seluruh balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas
3. Pelayanan Kesehatan anak usia sekolah dan remaja adalah
pelayanan Kesehatan bagi anak usia sekolah dan remaja yang
dilakukan melalui penjaringan Kesehatan dengan pendekatan
layanan ramah remaja atau dikenal dengan Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

4. Skrining Kesehatan calon pengantin adalah pemeriksaan


Kesehatan reproduksi yang meliputi:
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan status gizi
d. Pemeriksaan darah (Hb, golongan darah)
e. Skrining imunisasi TT
f. KIE kesprocatin
Sasaran adalah seluruh calon pengantin yang ada di wilayah
kerja Puskesmas

5. Pelayanan kontrasepsi adalah pelayanan kontrasepsi dengan


metode modern meliputi pelayanan konseling, pemasangan,
penanganan efek samping dan rujukan

6. Pelayanan Kesehatan lanjut usia meliputi: skrining Kesehatan


(pemeriksaan tekanan darah, pengkajian paripurna pengguna
layanan geriatric, pemeriksaan lab sederhana: gula darah,
kolesterol, asam urat), anamnesa perilaku berisiko, pemeriksaan
fisik, IMT, pengobatan, rujukan, dan pemberian Buku Kesehatan
Lansia)
Sasarannya adalah seluruh orang yang lanjut usia yang ada di
wilayah kerja Puskesmas.
4 UKM Essensial Gizi 1. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif adalah
1. Persentase bayi usia kurang dari enam bayi usia 0 bulan sampai dengan 5 bulan 29 hari yang diberi ASI
bulan mendapat ASI eksklusif saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin, dan
2. Persentase anak usia 6 – 23 bulan yang mineral berdasarkan reccal 24 jam.
mendapat makanan pendamping ASI (MP-
ASI); dan 2. Anak usia 6 – 23 bulan yang mendapat MP-ASI adalah anak
3. Persentase balita gizi kurang yang usia 6 – 23 bulan yang mendapat makanan pendamping ASI
mendapat tambahan asupan gizi sesuai dengan usianya berdasarkan recall 24 jam.

3. Balita gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi adalah


balita usia 6 – 59 bulan dengan kategori status gizi berdasarkan
indeks berat badan menurut panjang badan (BB/ PB) atau berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB) memiliki Z-score-3SD
sampai kurang dari -2SD yang mendapat tambahan asupan gizi
selain makanan utama dalam bentuk makanan tambahan, baik
pabrikan maupun makanan berbasis pangan lokal.
5 UKM Essensial Pencegahan dan 1. Prosentase orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB
Pengendalian Penyakit (P2) sesuai standar
Cakupan UKM Essensial P2 diukur dengan 3 a. Pernyataan Standar Setiap orang terduga Tuberkulosis (TBC)
(tiga) indikator kinerja utama pelayanan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.Pemerintah
berdasarkan prioritas masalah di Puskesmas Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai
yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas standar kepada orang terduga TBC di wilayah kerja
Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi
orang terduga TBC meliputi :
1) Pemeriksaan klinis
2) Pemeriksaan penunjang
3) Edukasi
c. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran orang terduga TBC menggunakan data
orang yang kontak erat dengan penderita TBC dan di tetapkan
oleh Kepala Daerah.
2) Pemeriksaan klinis Pelayanan klinis terduga TBC dilakukan
minimal 1 kali dalam setahun, adalah pemeriksaan gejala dan
tanda
3) Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan dahak dan/atau
bakteriologis dan/atau radiologis
4) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan.
5) Melakukan rujukan jika diperlukan.

2. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


a. Pernyataan Standar Setiap penderita hipertensi mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah daerah
kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar kepada seluruh penderita hipertensi usia 15 tahun ke
atas sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai
standard meliputi:
1) Pengukuran tekanan darah
2) Edukasi

3. Bayi mendapatkan pelayanan imunisasi dasar lengkap (IDL)


yaitu Bayi yang sudah mendapatkan 5 imunisasi dasar lengkap (
Hb0, BCG, Penta 1,2,3,IPV 1,2,3, MR ) pada usia 0-11 bulan.
6 UKM Pengembangan 1. melakukan kegiatan pembinaan kestrad adalah jumlah
Cakupan UKM Pengembangan diukur dengan 1 kelompok yang dilakukan pembinaan yang telah dilakukan
(satu) indicator kinerja utama untuk masing- pembinaan pengobatan tradisonal
masing pelayanan UKM Pengembangan yang
ditetapkan oleh Puskesmas 2. Pos UKK yang aktif adalah POS UKK yang dibina dan aktif
melaksanakan kegiatan UKK di wilayah kerja Puskesmas.
Kegiatan Pos UKK meliputi pemeriksaan Kesehatan oleh kader,
perujukan ke puskesmas bagi pekerja sakit dan pencatatan
pelaporan.

3. Poskestren yang dibina. Poskestren merupakan salah satu


wujud Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) di
lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan
warga pondok pesantren, yang mengutamakan pelayanan
promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) tanpa
mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif
(pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.
Pembinaan dapat berupa update knowledge dan praktik kader
Kesehatan poskestren.

4. Pelayanan Jiwa sesuai standar yaitu Setiap orang dengan


gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat sebagai upaya
pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun

5. Pembinaan kelompok olahraga adalah jumlah kelompok


olahfraga yang dilakukan pembinaan yang dapat berupa
olahraga Bersama, pertemuan kelompok olahraga, konsultasi
dan pembinaan tidak langsung melalui media social.

6. Siswa sekolah dasar diperiksa Kesehatan gigi yaitu jumlah


siswa SD/MI yang mendapatkan perawatan gigi.

7. Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu yaitu jumlah


posyandu yang mendapatkan pembinaan Kesehatan gigi.
Pembinaan berupa penyuluhan Kesehatan dan pemeriksaan
kondisi Kesehatan gigi.

Anda mungkin juga menyukai