Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gisella Euginia Cintakirana

Kelas : IVA
No. Absen : 22

Pasar Seroja/sekarang Hotel Santika tahun 1975 Pasar Sudirman tanggal 31-7-1979

Balai kota tahun 1968, saat ini kantor Bappeda Jalan Diponegoro tahun 1975

Gedung pancasila thn 1960,sekarang Bank Kalbar Tugu yang dibangun pada tahun 1928
Penyeberangan Ferry/pelampung tahun 1970 Arena Remaja thn 1986,sekarang Gedung PCC

Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie


pada hari Rabu, 23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H) yang
ditandai dengan membuka hutan di persimpangan Sungai
Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar untuk
mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal. Pada
tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman dikukuhkan menjadi
Sultan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan
berdirinya Masjid Jami' (kini bernama Masjid Sultan Syarif
Abdurrahman) dan Istana Kadariah yang sekarang terletak di
Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur.

Pontianak adalah ibu kota provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. didirikan pertama kali sebagai pelabuhan
perdagangan di pulau Kalimantan, menempati area seluas 118,31 km² di delta Sungai Kapuas pada titik di
mana ia bergabung dengan anak sungai utamanya. , Sungai Landak. Kota ini berada di garis khatulistiwa,
sehingga dikenal luas sebagai Kota Khatulistiwa (Kota Khatulistiwa). Pusat kota kurang dari 3 km selatan
khatulistiwa. Pontianak adalah kota terpadat ke-26 di Indonesia, dan kota terpadat kelima di pulau
Kalimantan (Kalimantan) setelah Samarinda, Balikpapan, Kuching dan Banjarmasin. Itu memiliki populasi
672.440 pada Sensus 2021 di dalam batas kota, dengan pinggiran kota yang signifikan di luar batas it.

Kota Pontianak dilalui oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Kedua sungai itu diabadikan dalam lambang
Kota Pontianak. Kota ini memiliki luas wilayah 107,82 km2, dan penduduk tahun 2021 berjumlah 672.440
jiwa.[5]

Pontianak atau Khuntien adalah ibu kota provinsi Kalimantan Barat Indonesia, didirikan pertama kali
sebagai pelabuhan perdagangan di pulau Kalimantan, menempati area seluas 118,31 km2 di delta Sungai
Kapuas pada titik di mana ia bergabung dengan anak sungai utamanya. , Sungai Landak. Kota ini berada
di garis khatulistiwa, sehingga dikenal luas sebagai Kota Khatulistiwa (Kota Khatulistiwa). Pusat kota
kurang dari 3 kilometer (2 mil) selatan khatulistiwa. Pontianak adalah kota terpadat ke-26 di Indonesia,
dan kota terpadat kelima di pulau Kalimantan (Kalimantan) setelah Samarinda, Balikpapan, Kuching dan
Banjarmasin.[3] Itu memiliki populasi 658.685 pada Sensus 2020[1] di dalam batas kota, dengan pinggiran
kota yang signifikan di luar batas itu.

Anda mungkin juga menyukai