A. LATAR BELAKANG
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau
masyarakat.
Pelayanan kesehatan perorangan terdiri dari 3 (tiga) tingkatan yaitu: tingkat
pertama, kedua dan ketiga. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan terjadi
keterbatasan dalam pelayanan sehingga dilakukan rujukan ke tingkat fasilitas
pelayanan kesehatan selanjutnya.
Rujukan dapat dilakukan secara vertikal dan horizontal. Rujukan vertikal
merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan. Rujukan
horizontal merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memetakan segala aspek-aspek sistem rujukan yang
mencakup sarana prasarana dan pelaksanaan rujukan yang ada di UPTD
Puskesmas Tatah Makmur dengan pelaksanaan sistem rujukan yang sesuai
dengan Sistem Kesehatan Nasional.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang pelaksanaan rujukan di UPTD Puskesmas Tatah
Makmur
b. Mengetahui tentang prosedur sistem rujukan yang berlangsung di UPTD
Puskesmas Tatah Makmur
c. Mengetahui tentang kelengkapan sarana prasarana dalam kaitan
pelaksanaan rujukan yang berlangsung di UPTD Puskesmas Tatah
Makmur
C. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821);
2. Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran, (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5064);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;
7. Peraturan
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
BAB II
RUJUKAN
A. PENGERTIAN RUJUK
Rujuk pasien adalah memindahkan pasien dari fasilitas Kesehatan(puskesmas)
ke rumah sakit atau pemindahan pasien dari satu ruangan keruang perawatan/
ruang tindakan lain di dalam rumah sakit (intra rumah sakit)
D. CARA TRANSPORTASI
Transportasi adalah kegiatan pendukung untuk kegiatan gawat darurat yang
perlu mendapat pelatihan untuk memberikan pelayanan antar unit pelayanan
diperlukan prosedur, peralatan dan SDM yang memiliki pengetahuan cukup.
Perjalanan ke rumah sakit dapat berbahaya kecuali apabila terhadap pasien
telah dilakukan stabilisasi, tenaga yang mendampingi cukup terlatih dan telah
diperhitungkan kemungkinan terjadi selama transportasi.
F. DOKUMENTASI
Yang disertakan dengan pasien pada saat rujuk adalah dokumentasi mengenai
permasalahan pasien, terapi yang telah di berikan, keadaan pasien saat akan di
rujuk.
A. PENGATURAN RUJUK
1. UPTD Puskesmas Tatah Makmur memiliki tim rujuk yang terdiri dari Perawat,
Perawat Gigi, Bidan yang kompeten dalam merawat pasien kritis, dan petugas
ambulance. Tim ini yang berwenang untuk memutuskan metode rujuk mana
yang akan dipilih.
2. Metode rujuk yang ada di UPTD Puskesmas Tatah Makmur yaitu jika kondisi
mengancam nyawa di kirim menggunakan tim rujuk, jika tidak mengancam
nyawa pasien berangkat sendiri sesuai dengan kesepakatan yang tertulis
3. Dokter yang bertanggung jawab dalam tim transfer pasien untuk mengatur dan
mengawasi seluruh kegiatan rujuk