Anda di halaman 1dari 7

SERAT SUTERA

Sutera adalah serat yang diperoleh dari sejenis serangga yang disebut Lepidopter.
Serat sutera yang berbentuk filamen dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk
kepompong. Spesies utama yang dipelihara untuk menghasilkan sutera adalah Bombyx Mori
Pemeliharaan ulat sutera telah dimulai kira-kira sejak 2600 tahun sebelum Masehi di negeri
China. Cara memproduksi serat sutera merupakan monopoli Cina selema berabad-abad, tetapi
sejak permulaan tahun Masehi pemeliharaan ulat sutera mulai menyebar ke Jepang, kemudian
melalui Asie Tengah dan Timur Tengah sampai ke Eropa pada abad ke VIII. Saat ini negara
utama penghasil sutera adalah Jepang, China, Itali dan Perancis.

Proses produksi sutera dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu pembibitan, yang
berhubungan dengan produksi kepompong dan penggulungan sutera yang berhubungan
dengan penguraian kepompomg menjadi benang.

PEMBIBITAN

Setelah pembuahan, kupu-kupu betina dipindahkan kedelam sebuah cincin logam


yang terletak diatas sehelai karton sebegai tempat bertelur, kemudian karton ditendai sesuai
dengan spesifikasinya. Telur-telur dari jenis yang sama. dilepaskan dari karton dan
dimasukan kedalam air hangat, telur yang subur akan tenggelam sedengkan yang tidak subur
akan terapung dan dibang. Telur yang subur dikeringkan dan disimpan pada suhu rendah
(5°C). Dengan cara tersebut telur dapat disimpanlama sampai saat penetasan yang diinginkan.
Sebelum ditetaskan, telur dicelupkan kedalam larutanasam chlorida encer. Penetasan
dilakukan pada suhur 27OC dengan masa tetas kira-kira 10 hari. Pada penetasan, 28 gram
telur akan menghasilkan 40.000- 60.000 ulat. Ulat yang baru menetas berwarna hitam dan
berbulu dengan panjang 3 mm dan berat 0,2 - 0,5 mg. Ulat-ulat tersebut dengan segera
memakan daun murbei dan akam tumbuh dengan sangat cepat.

Dalam perbumbuhannya, ulat sutera berganti kulit empat kali, dan pada waktu
pergantian kulit, ulat sutera tidak makan. Pertumbuhan ulat berlangsung selama 20-30 hari,
kemudian mulai membentuk kepompong yang berlangsung selama 2-5 hari. Selama
pertumbuhan, berat ulat sutera naik sampai 10.000 kali, mencapai 2 -5 gram dengan panjang
5 - 9 cm.

Setelah ulat sutera mencapai penbumbuhan maksimum, ulat berhenti makan, beratnya
berkurang, warnanya berubah dari putih kehijau-hijauan menjadi putih agak cream dan mulai
mencari tempat untuk membentuk kepompong.

1
Dalam pembentukan kepompong, dua helai filamén halus yang dihasilkan oleh kedua
kelenjar sutera, dilekatkan oleh serisin yang melapisi masing-masing filamen, disemprotkan
melalui spineret sebagai filamen gemda. Filamen ganda tersebut mempunyai kehalusan 1,75
– 4 denier, disusun tanpa terputus, membentuk deretan lengkungan berbentuk angka 8
menjadi satu kepompong dengan panjang filamen sampai 3500 m.

Dari 28 gram telur dihasilkan kira-kira 5,8 - 6,3 kg kepompong, yang menghasilkan
kira-kira 5,5 kg serat sutera. Kadang-kadang dua ekor ulat sutera. yang letaknya berdekatan
membentuk kepompong ganda, yaitu dua kepompong yang melekat menjadi satu.

Kelenjar sutera pada ulat sutera terdiri dari posterior, reservoir, dan anterior seperti
terlihat pada gambar 25

Ulat sutera mengeluarkan benang sutera dan bekerja dari dalam, menambah lapisan
demi lapisan. sehingga membentuk lapisan pelindung yaitu kepompong. Pembentukan
kepompong berlangsung selama 2 hari dan kemudian ulatnya beubah menjadi pupa didalam
kepompong. Dalam waktu kira-kira 1 minggu, pupa tersebut akan berubah menjadi kupu-
kupu dan keluar dari kepompong dengan cara mengeluarkan suatu larutan bersifat basa, yang
akan melunakkan kepompong sehingga kupu-kupu dapat keluar. Kupu-kupu betina lebih
besar dari kupu-kupu jantan, keduanya tidak dapat makan atau terbang dan dapat hidup
selama. 1-4 hari untuk bertelur. Kupu-kupu betina dapat bertelur sampai sebanyak 500 butir.

Umumnya kepompong dikumpulkan segera setelah terbentuk, dan 5% yang terbaik


dipisahkan untuk tujuan pembiakan.

Untuk produksi serat, pupa didalam kepompong harus dimatikan lebih dahulu dengan
cara dijemur dibawah sinar matahari yang terik selama bebarapa jam, atau dipanasi dengan
udara atau uap air panas selama kira- kira 1/2 jam.

PENGGULUNGAN SUTERA

Sebelum penggulungan, kepompong-kepompong dipilih, yang baik dipisahkan dari


yang jelek, kepompong-kepompong yang baik dikelompokan menurut jenis, ukuran dam

2
warnanya. kepompong-kepompong yang baik dimasak dalam air panas untuk melunakan
serisin. Kemudian disikat untuk mencari ujung filamen. Biasanya 8-20 helai filamen
dirangkap menjadi satu benang dan diberi gintiran sedikit. Dikenal cara penggulungan, yaitu
caara Chambon atau cara Perancis dan cara Travelle atau cara Italia

Pada. cara Perancis, sekelompok filamen dibelitkan pada kelompok filamen yang lain
sehingga terbentuk gintiran pada masing-masing kelompok filamen (gambar 26b).

Pada cara Italia sekelempok filamen digintir dengan cara melilitkannya pada seutas
tali (gambar 26a).

Dari filamen sebuah kepompong yang rata - rata panjangnya 3200 m hanya kira-kira
1000 m pertama yang dapat digulung, sebagian hilang pada waktu mencari ujung filamen,
sedangkam sisanya terlalu halus.

Setelah penggulungan dari kepompong, benang sutera digulung kembali dalam bentuk
untaian dengan keliling 125 cm dan 30 gulung dipack menjadi satu dengan berat 2,04 kg.
Satu bal benang terdiri dari 30 pack.

Penggulungan sutra dari kepompong ganda sukar dilakukan, dan akan menghasilkan
benang yang sangat tidak rata yang disebut sutera Duplon.

Grade benang sutera terutama didasarkan pada kehalusan, kerataan, kebersihan dan
kekuatan.

SUTERA LIAR

Disampiug Bombyx mori hanya sadikit varietas kupu-kupu yang dapat digunakan
untuk produksi sutera. Sutera tersebut secara. umum biasanya disebutsutera liar, karena
serangga yang menghasilkanya hidup liar dan tidak dapat dipelihara.

SUTERA TUSAH

Sutera liar yang terpenting adalah sutera yang dihasilkan oleh ulat sutera Tusah, yang
terdapat di daerah China. Ulatnya lebih bésar dari jenis Bombyx mori dan memakan daun

3
pohon oak. Dalam pembuatan kepompong ulat sutera Tusah meninggalkan sebuah lubang
yang akhirnya ditutup dangan perekat. Kupu-kupu yang telah dewasa akan ke luar dari
kepompong melalui lubang tersebut, sehingga tidak merusak filamennya.

Sutera Tusah lebih kasar dari sutera Bombyx mori dan berwarna. kecoklat-coklatan
karena adanya tanin pada daun oak yang dimakannya. Supaya filamen dapat digulung dari
kepompong, serisin harus dihilangkan sama sekali dengan caramamasak didalam larutan
natrium-karbonat.

Termasuk dalam keluarga yang sama. déngan ulat sutera Tusah adalah ulat sutera
yang terdapat: di India yang menghasilkan sutera "eri". Ulat sutera ini memakan daun pohon
jarak.

Sutera Anaphe

Ulat sutera Anaphe terdapat di Afrika, terutama Afrika Barat. Ulat sutera ini hidup
mengelempok dan membuat suatu sarang dimana masing-masing ulat membentuk sebuah
kepompong sendiri-sendiri.

Secara komersil, penggulungan sutera dari kempompong Anaphe tidak


menguntungkan, karena strukturnya kompleks dan mengamdung banyak kotoran.

SUTERA PINTAL (SPUN SILK)

Limbah sutera yang tidak dapat digulung menjadi benang dapat dibuat menjadi sutera
pintal. Limbah sutera dapat berupa :

1. Kepompong rusak atau yang tidak dapat digulung, misalnya: kepompong berlubang

karena kupu-kupunya keluar.

2. Kepompong yang menempel pada ranting.

3. Lapisan luar kepompong yang terbuang pada waktu mencari ujung filamen.

4. Lapisan dalam kepompong yang masih tertinggal setelah penggulungan.

5. Limbah yang timbul waktu penggulungan kembali benang sutera.

6. Limbah yang timbul waktu perangkapan dan penggintiran.

Limbah sutera tersebut mula-mula dihilangkan serisinnya, kemudian dikerjakan dalam mesin
"Carding" untuk membuka serat, membersihkan kotoran dan serat-serat pendek, akhirnya
dipintal memjadi benang dengan carayang pada dasarnyasama dengan cara pemintalan kapas.

SERAT SUTERA

Bentuk dan komposisi serat

Komposisi sutera mentah adalah sebagai berikut :

4
Fibroin (serat) .............…76 %

Serisin (perekat) ............. 22 %

Lilin ................................ 1,5%

Garam-garam mineral .....0,5%

Fibroin dan serisin kedua-duanya adalah protein yang tidak mengandung belerang.
Susunan kimianya berbeda dan sifat-sifat fisikanyapun berbeda pula.

Serisin

Serisin adalah protein albumin yang tidak larut dalam air dingin, tetapi menjadi lunak
didalam air panas dan larut didalam larutan alkali lemah atau sabun. Serisin menyebabkan
serat sutera mentah pegangannya. kaku dan kasar, dan merupakan pelindung serat selama
pengerjaan mekanik. Supaya kain sutera menjadi lembut, berkilau dan dapat dicelup,
serisinnya harus dihilangkan, biasanya dilakukan dengan pemasakan didalam larutan sabun.
Dalam pamasakan ini lilin dan garam-garam mineral ikut dihilangkan.

Fibroin

Fibroin adalah protein yang tidalk larut didalam alkali lemah dan sabun. Protein
terdapat didalam zat-zat hidup dan mungkin merupakan bagian yang terpentiug. Protein
merupakan molekul rantai yang dibentuk oleh gabumgan asam-asam amino membentuk
rantai polipeptida. Hidrolisa polipeptida akan menghasilkan satuan-satuan asam amino. Asam
amino adalah suatu senyawa yang mempunyai gugus-gugus asam maupun basa yang terikat
pada atom karbon yang sama dan mempunyai rumus NH2CHRCOOH. ·

Perbedaan antara bermacam-macam protein ditimbulkan oleh variasi gugus samping


R yang terikat pada rantai utamanya.

Telah dikenal lebih dari 20 asam amino dengan gugus samping yang berbeda-beda,
sehingga memungkinkan banyak sekali variasi susunan polipeptida.

Fibroin terutama tersusun oleh asam-asam amino sebagai berikut :

Glisin dengan gugus samping-H ........... 43,8%

Alanin dengan gugus samping-CH3 ....... 26,4%

Serin dengan gugus samping-CH2OH .......12,6%

Tirosin dengan gugus samping-CH2C6H4OH ..... 10,6%

Sisanya. terdiri dari asam-asam amino yang lain.

Filamen sutera mentah terdiri dari dua serat fibroin yang taerbungkus didalam serisin. Lebar
filamen tidak rata dan menunjukan banyak ketidakrataan permukaannya seperti garis-garis
dan lipatan-lipatan. Setiap filamen sutera mentah mempunyai penampang lintamg hampir

5
lonjong dan dua serat berbentuk segitiga terletak didalamnya dengan salah satu sisi dari
masing-masing serat terletak bardekatan.

Sifat-sifat serat

Sifat-sifat fisika

Dalam keadaan kering kekuatan serat sutera 4 - 4,5 gram per denier dengan mulur 20
- 25 persen dan dalam keadaan basah kekuatannya 3,5 - 4,0 gram per denier dengan mulur 25
- 30 persen. Serat sutera dapat kembali kepanjang semula setelah mulur 4 persen, tetapi kalau
mulurnya lebih dari 4 persen pemulihamnya lambat dan tidak kembali ke panjang semula.

Moisture regain sutera meitah 11 persen, tetapi setelah dihilangkan serisinnya menjadi
10 persen. Sifat khusus dari sutera adalah bunyi gemerisik (scroop) yang timbul apabila serat
saling bergesekan. Sifat ini bukan sifat pembawsaan sutera, tetapi merupakan hasil
pengerjaan dengan larutan asam encer, yang mekanismenya belum diketahui. Berat jenis
sutera mentah 1,33 dan sutera yang telah dihilangkan serisinnya 1,25.

Untuk mengimbangi kehilangan 'berat serisin, sutera."diberati" dengan cara


merendamnya didalam larutan ggaram-garam timah dalam asam. Pemberatan juga
mengembalikan pegangan dan sifat menggantung kain sutera. Tetapi dengan adanya ion-ion
logam akan mengurangi kekuatan serat dan mempercepat kerusakan serat karena sinar
matahari.

Sifat-sifat kimia

Seperti protein-protein lain sutera bersifat amfoter dan menyerap asam dan basa dari
larutan encer.

Sutera mempunyai titik iso elektrik 3,6. Sutera tidak mudah diserang oleh larutan
asam encer hangat, tetapi larut danrusak didalam asam kuat. Dibanding dengan wol, sutera
kurang tahan asam tetapi lebih tahan alkali meskipun dalam konsentrasi rendeh, pada suhu
tinggi akan terjadi kemunduran kekuatan. Suterataham terhadap semua pelarut organik, tetapi
larut didalam kuproamoniumhidroksida dan kupri etilena diamina.

Sutera kurang tahan terhadap zat-zat oksidator dan sinar matahari dibandingkan
dengan serat selulosa atau serat buatan, tetapi lebih tahan terhadap serangan secara biologi
dibanding dengan serat-serat alam yang lain.

6
Penggunaan

Oleh karena sifat-sifat serat sutera sangat baik misalnya kekuatanya tinggi, daya
serapnya tinggi, pegangannya lembut, tahan kusut, sifat mengganntung baik, dan
kenampakannya mewah, maka bidang penggunaan sutera sangat luas, baik tekstil untuk
pakaian maupun tekstil untuk rumah tangga. Tetapi karena harganya mahal, penggunaannya
terbatas, terutama untuk bahan pakaian dengan mutu yang sangat tinggi misalnya pakaian
wanita, kaos kaki wanita, dasi, sapu tangan, rompi anti peluru dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai