Anda di halaman 1dari 27

SERAT NON PANGAN

KULIAH KE- 10 (online)


PENGETAHUAN BAHAN PERTANIAN
THP- FP-UHN, 29-11-21
Dosen: Dr. Ir. Maria Manik, MSi
SERAT NON PANGAN
• Indonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditas serat
kapas, rami, sisal, kenaf dan sutra.
• Indonesia juga mengekspor serat alam.
• Namun, di sisi lain, Indonesia membutuhkan serat alam dalam
jumlah yang cukup besar yang ditunjukkan dengan nilai impor yang
relatif tinggi
• Serat dapat dikelompokkan sebagai serat alam, serat semisintetik,
dan serat sintetik.
Penggolongan serat berdasarkan asalnya:
A. Serat Alam
Serat-serat alam digolongkan menjadi:
1. Serat selulosa/cellulose, serat yang berasal dari tumbuhan
- Dari batang (flax/linen, jute, henep dan rami)
- Dari buah (sabut kelapa)
- Dari daun ( abaca/manila, sisal, henequen/heneken)
- Dari biji (kapas, kapok)
2. Serat protein, serat yang berasal dari hewan
- Dari rambut/bulu (serat unta, alpaca, kashmire, mohair, dan
kelinci)
- Dari bulu domba/biri (wol)
- Dari kepompong ulat (sutra)
B. Serat Buatan
Serat-serat buatan digolongkan menjadi:
1. Serat Setengah Buatan
Serat asli dari selulosa serat alam, biasanya bubur pulp kayu atau
sisa-sisa katun dicampur dengan larutan kimia menghasilkan rayon
asetat dan rayon viskosa. Serat tersebut disebut selulosa regenerasi.
2. Serat Buatan (Sintetis)
Keseluruhannya dibuat dari bahan kimia, seperti fenol (batu bara),
udara dan air yang menghasilkan serat poliamida, misalnya nylon,
brinilon, enkalon, banlon, taslon
Penggunaan serat alam:
1. aplikasi serat sebagai bahan penguat biokomposit untuk interior
mobil
2. serat rami berpotensi
3. sebagai alternatif pengganti kapas aplikasi serat sabut kelapa
sebagai penguat material komposit
4. serat alam sebagai penguat bahan konstruksi
5. serat alam sebagai bahan untuk membuat polianilin-selulosa atau
polimer konduktif atau semikonduktif
SERAT ALAM
JENIS-JENIS SERAT ALAM INDONESIA
• Serat alam terdiri atas serat tumbuhan, serat hewan, dan serat
mineral.
• Serat hewan tersusun atas protein, sedangkan serat tumbuhan
tersusun atas selulosa atau lignoselulosa.
• Serat alam yang dihasilkan di Indonesia berupa serat nabati, yakni
kapas, rami, sisal, sabut kelapa, yute, kenaf, daun nenas, serat
pisang, dan bamboo serta serat hewani, yakni sutra, wol, dan serat
kolagen.
1. SERAT KAPAS (Gossypium sp.)
• Serat kapas berasal dari tanaman, oleh karena itu serat kapas
termasuk serat selulosa, sehingga sifat kimia serat kapas mirip
seperti sifat selulosa.
• Serat kapas akan menggembung pada larutan alkali kuat, sedangkan
dalam larutan asam sulfat 70% serat kapas akan larut.
• Digunakan untuk bahan baku tekstil dan produk tekstil serta bidang
kesehatan dan kecantikan
• Ketersediaan bahan baku tersebut masih belum terpenuhi karena
produksi kapas rendah dan kebutuhan kapas dalam negeri terus
Kandungan terbesar dari serat kapas adalah selulosa, zat lain
selulosa akan menyulitkan masuknya zat warna pada proses
pencelupan, oleh karena itu zat selain selulosa pada bahan tekstil
yang berasal dari serat kapas, dihilangkan dalam proses pemasakan.
Komposisi serat kapas tercantum pada tabel berikut:
Komposisi Kimia Serat Kapas

• Selulosa 94%
• Protein 1.3%
• Abu 1.2%
• Pektin 1.2%
• Minyak, Lemak dan Lilin 0.6%
• Gula 0.3%
• Jejak pigmen
• Lain-lain 1.4%
Serat kapas
• Serat kapas banyak digunakan untuk tekstil pakaian, maupun
tekstil rumah tangga.
• Serat-serat kapas yang sangat pendek disebut linter dan sulit
dipintal.
• Serat kapas umumnya digunakan sebagai bahan baku dalam
membuat rayon.
• Mori merupakan kain berasal dari serat kapas yang telah
dimasak serta diputihkan dan khusus digunakan sebagai salah satu
bahan baku batik
SERAT SUTRA
• Sutera adalah salah satu serat alami yang berasal dari hewan, yaitu ulat sutera.
• Ulat sutera berasal dari telur kupu-kupu jenis Bombyx Mori dan Tussah.
• Serat sutera merupakan satu-satunya serat alam yang berbentuk filamen.
• Serat di buat pada saat ulat sutera akan berubah menjadi kepompong. Ulat
sutera mengeluarkan filamen sutera yang berasal dari kelenjar ludah ulat
sutera. Filamen disemprotkan dari lubang mulut ulat dan membentuk lapisan
demi lapisan sampai ulat terperangkap didalamnya dan membentuk lapisan
pelindung yang disebut kepompong.
• Serat sutra memiliki daya serap air tinggi, kuat, lembut, tahan
kusut.
• Sutra dimanfaatkan untuk pakaian wanita, kaos kaki wanita, dasi, dan
dibidang kesehatan untuk tissue engineering.
• Sutera adalah serat protein semula jadi, terdiri dari fibroin dan
dihasilkan oleh larva serangga tertentu untuk membentuk
kepompong.
• Sutera (78% protein) jauh lebih kaku daripada bulu walaupun kedua-
duanya adalah protein yang terbuat dari rantai asid amino.
• Sutera yang dikeluarkan oleh ulat sutera terdiri daripada dua protein
utama, sericin dan fibroin, fibroin menjadi pusat struktur sutera, dan
serecin menjadi bahan melekit di sekitarnya.
• Fibroin adalah serat sutera yang dibentuk dari gabungan asam- asam
amino yang berbeda dengan ikatan peptida membentuk rantai
polipeptida Jenis asam-asam amino tersebut terutama glisin, alanin,
serin dan tirosin yang mempunyai gugus amino reaktif (NH) dan
karboksilat (COOH).
• Fibroin sebahagian besarnya terdiri dari asam amino Gly-Ser-Gly-Ala-
Gly-Ala dan membentuk kepingan lipit beta, β-keratin.
Komposisi Kimia Serat Sutera

• Fibroin: 75%
• Serikin: 22.5%
• Lemak dan Lilin: 1.5%
• Abu Fibroin Sutera: 0.5%
• Garam Mineral: 0.5%
SERAT WOL
• Serat wol berasal dari serat-serat rambut atau bulu pada binatang seperti biri-biri.
• Jenis biri-biri menentukan sifat wol yang dihasilkan terutama diameter dan panjang
serat, selain itu juga berpengaruh pada kekuatan, kilau, keriting, warna dan jumlah
kotoran.
• Panjang staple wol halus berkisar antara 3,75-10 cm, wol sedang 5-10 cm, wol
panjang 12,5-35 cm.
• Karakteristik serat wol adalah hidropilik dengan elastisitas baik dan tidak tahan alkali
dan asam.
• Serat wol dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu wol halus, wol sedang dan
wol kasar (wol permadani).
• Komposisi kimia serat bulu adalah sebagai berikut:
Komposisi Kimia Serat Bulu

• Keratin 33%
• Kotoran 26%
• Suint 28%
• Lemak 12%
• Bahan galian 1%
• Keratin merupakan protein alami yang berfungsi untuk membentuk
jaringan rambut, kuku, dan lapisan luar kulit. Protein ini juga dapat
ditemukan di berbagai organ dan kelanjar tubuh
• Serat wol dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu wol halus,
wol sedang dan wol kasar (wol permadani).
a. Wol Halus
• Serat yang termasuk dalam golongan ini bersifat halus, lembut,
kuat, elastis dan keriting sehingga dapat dibuat menjadi benang
yang halus.
• Wol halus dihasilkan oleh biri-biri jenis merino dari Spanyol, Jerma,
Perancis, Australia, Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Amerika
Selatan.
• Contoh dari wol jenis ini adalah wol merino
b. Wol Sedang
• Sebagian besar wol sedang dihasilkan oleh biri-biri yang berasal dari
Inggris.
• Dibandingkan dengan wol halus, serat wol sedang lebih
besar ,lebih panjang dan lebih berkilau.
• Contoh dari jenis ini adalah wol down , dan black face.
c. Wol Kasar
• Kebanyakan wol kasar dihasilkan oleh biri-biri yang hidup dalam
kondisi primitif di banyak daerah di dunia.
• Wol kasar dihasilkan oleh biri-biri yang berekor gemuk dan berekor
lebar yang berasal rata-rata dari Asia terutama daerah Timur Tengah,
India dan Pakistan.
SERAT KOLAGEN
• Serat kolagen diekstraksi dari kulit dan tulang hewan.
• Kolagen banyak digunakan untuk keperluan biomedik, industri
farmasi, industri makanan, industri obat, dan kosmetik
• Serat kolagen pada kulit hewan dapat diproses menjadi kulit samak
(leather) dengan proses penyamakan (tanning).
• Kulit samak digunakan untuk membuat produk-produk alas kaki,
pakaian, sarung tangan, leathergoods, heavy leather.
SERAT RAYON VISKOSA
• Serat rayon viskosa adalah serat buatan yang bahan bakunya berasal dari
alam yaitu kayu pohon pinus yang dibuat menjadi lembaran kertas tebal yang
disebut pulp
• Pulp sebagai bahan baku mula-mula direndam dalam larutan NaOH 18%
sehingga terjadi penggembungan dari pulp.
• Pulp yang telah menggembung dicabik- cabik sehingga dihasilkan cabikan
pulp yang disebut crumb.
• Crumb hasil pencabikan didiamkan dalam suatu bejana selama 1-2 hari
agar terjadi reaksi sempurna dan dihasilkan crumb yang namamnya selulosa
alkali.
• Selanjutnya selulosa alkali ditambahkan larutan karbondisulfida
sehingga terjadi proses xantasi.
• Hasil reaksi xantasi disebut selulosa xantat.
• Selulosa xantat kemudian dilarutkan dalam larutan NaOH 10%
sampai dilhasilkan larutan polimer kental yang disebut larutan
viskosa.
• Larutan viskosa kemudian dipintal dengan cara pemintalan basah
sehingga dihasilkan filamen rayon viskosa yang dapat dibuat menjadi
bahan kain

Anda mungkin juga menyukai