mana pun dari tubuh yang hidup. Apakah cedera terjadi setelah penerapan energi,
dalam bentuk apa pun, itu bergantung padanya faktor fisika(derajat, luas, durasi dan
arah gaya diterapkan) dan faktor biologis (mobilitastubuh bagian, antisipasi dan
koordinasi serta sifat jaringan). Semua luka yangdiderita akibat kekerasan fisik pada
tubuh merupakan trauma mekanik ataucedera mekanis. Biasanya ada dua mekanisme
yang dihadapi, yaitu benturanterhadap benda yang bergerak dan benda yang hampir
tidak bergerak berbenturan terhadap korban yang bergerak secara aktif (Rao,
2010).Trauma mengacu pada luka tubuh atau kejutan yang dihasilkan olehcedera fisik
tiba-tiba, seperti dari kekerasan atau kecelakaan. Hal ini jugadapat digambarkan
sebagai "luka fisik atau cedera, seperti fraktur
atau pukulan. Mayor trauma (didefinisikan oleh Skor Keparahan Cedera yanglebih
besar dari 15) Trauma dapat mengakibatkan komplikasi sekunderseperti kejutan
peredaran darah, kegagalan pernafasan dan kematian.Resusitasi pasien trauma sering
melibatkan beberapa prosedur manajemen.Trauma adalah penyebab utama kematian
di seluruh dunia keenam, akuntansiuntuk 10% dari semua kematian, dan merupakan
masalah kesehatanmasyarakat yang serius dengan biaya sosial dan ekonomi yang
signifikan.Pada Trauma terjadi dua hal penting pada tubuh manusia :1.
5
a.
Primary collision : terjadi pada saat mobil menabrakTabrakan dapat terjadi dengan
cara :1)
Frontal2)
Sampling (T-bone)3)
Dari belakang4)
Terbalik (roll-over) : pada saat primary coliision, baru mobil yangmenabrak, penderita
masih dalam posisi b.
Tertiary collisionOrgan tubuh penderita yang dalam rongga tubuh akan melaju ke
arahdepan (pada tabrakan frontal) dan mungkin akan mengalami perlukaanlangsung
atau terlepas (robek) dari alat pengikatnya dalam rongga tubuhtersebutd.
6
1.
Trauma Tumpul
Trauma benda tumpul biasanya disebabkan oleh benda, tanpa ujungyang tajam,
berdampak pada tubuh atau tubuh menabrak objek. Tingkatkeparahan, luas, dan
penampilan cedera trauma tumpul bergantung pada(Biswas, 2012) :a.
Wilayah melandad.
Sifat senjataf.
Untuk jumlah gaya tertentu, semakin besar areanya lebihdari mana itu disampaikan,
semakin ringan lukanya
2.
Jaringan lunak, lemah dan yang berpembuluh darah, sepertiwajah, skrotum dan
kelopak mata bahkan akan mengalami memaryang besar dengan sedikit kekuatan.2)
7
tangan dan sol, bahkan kekerasan tingkat sedang dapatmenghasilkan hanya memar
kecil.3)
Pada petinju dan atlet, memar jauh lebih sedikit, karena memilikiotot yang bagus. b.
UsiaAnak-anak dan orang tua lebih mudah memar karena jaringan lebihlembut dan
kulitnya lebih tipis.c.
Warna kulitMemar lebih jelas terlihat dan diakui pada orang berkulit
putihdibandingkan dengan mereka yang kulit gelap.Gambar 1. Luka memar (
contusion wound
) (Shetty
et al
., 2014).Usia cedera dapat ditentukan oleh perubahan warna. Memar yangmasih baru (
fresh
) akan berwarna kemerahan, selanjutnya akan membirudalam beberapa jam, hingga
kemudian akan hilang atau kembali normaldalam waktu 2 minggu. Perubahan-
perubahan warna tersebut pada lukamemar, yaitu (Paul & Verma, 2015):
8
Tabel 1. Perubahan warna pada luka memar (Paul & Verma, 2015)
Durasi Ciri
Baru (
Fresh
) MerahBeberapa jam hingga 3 hari Biru4-5 hari Hitam kebiruan sampai coklat5-
6 hari HijauLuka
antemortem
biasanya tidak terdapat elevasi pada kulit dantidak memiliki perbedaan
warna. Namun pada luka
postmortem
memilikigambaran berupa pembengkakan karena resapan darah. Memar
postmortem
lama memiliki warna yang bervariasi, tetapi memar yang
baru biasanya memiliki warna yang lebih tegas daripada warna memar mayatdisekitar
nya. Beberapa perbedaan luka
antemortem
dan
postmortem
dirangkum dalam tabel berikut (Paul & Verma, 2015):Tabel 2. Perbedaan memar
antemortem
dan
postmortem
(Paul & Verma,2015).
No. Ciri Antemortem Contusion PostmortemContusion
1 Penyebab Pelebaran pembuluh darahyang tampak sampai ke permukaan
kulit.Ruptur pembuluhdarah yang letaknya bisa superfisial ataulebih
dalam.2 Kutikula Tidak rusak Rusak3 Lokasi Terdapat pada daerah yangluas,
terutama luka pada bagian tubuh yang letaknyarendah.Terdapat disekitar, bisadimana
saja pada bagiantubuh dan tidakmeluas.7-12 hari Kuning2 minggu Normal
9
4 Gambaran Tidak ada elevasi(peninggian) kulitBiasanya membengkakkarenaresapan
darah.5 Pinggiran Jelas Tidak jelas6 Warna Sama semua Memar yang lamawarnanya
bervariasi.Memar yang baruwarnanya lebih tegasdari padawarna lebam
mayatdisekitarnya.7 Pada pemotongan Darah tampak dalam pembuluhdarah dan
mudah dibersihkan jaringan subkutan tampak pucatMenunjukkan
resapandarah ke jaringansekitar, susahdibersihkan jika hanyadengan air
mengalir.Jaringan subkutan berwarna merahkehitaman.
3.
10
bekas luka saat penyembuhan (Bardale, 2011). Luka
antemortem
(luka pada korban hidup) biasanya berwarna merah terang
dan sembuh tanpa jaringan parut. Abrasi yang dihasilkan setelah kematian (abrasi
postmortem
) berwarna kuning dan tembus dengan tampilan seperti perkamen (Paul & Verma,
2015).Tabel 3. Perbedaan antara
Antemortem
dan
Postmortem Abrasion
(Paul &Verma, 2015).
No. Ciri
Antemortem Abrasion Postmortem Abrasion
1 Lokasi Di mana saja di tubuh Biasanya terdapat di bagian
atas penonjolantulang2 Warna Merah terang Kekuningan, tembuscahaya dan seperti
kertaskulit3 Eksudasi Banyak, keropengsedikit terangkatSedikit, tidak
adakeropeng4 Reaksi vital Ada Tidak Ada5
Proses penyembuhanMungkin ada Tidak AdaAda beberapa tipe abrasi, yaitu (Rao,
2010):a.
Scratch Abrasion
(Goresan)Ini adalah cedera yang berbentuk linier.
11
Gambar 2. Goresan (
scratch abrasion
) (Rao, 2010). b.
Grazes (
Abrasi geser, gesekan, atau gerinda)Ini adalah luka karena gaya gesek gesekan oleh
benda tumpul
yang bergerak dengan kekuatan besar, mis. tendangan sepatu, menyeret di jalan yang
kasar dengan kendaraan, dll.Gambar 3.
Graze abrasion
(Rao,2010).
12
c.
Rope Burns
Luka bakar tali disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh gaya gesekdari tali di
kulit. Ini menyebabkan lecet karena ekspresi cairan jaringanke lapisan atas kulit.
Pressure Abrasion
(
Friction Abrasion
,
Crushing Abrasion
)Ini akan disebabkan oleh benturan langsung atau tekanan linier yangkasar benda di
atas kulit disertai dengan sedikit gerakan terarah kedalam mengakibatkan
penghancuran lapisan superfisial kutikuladengan beberapa memar di bawahnya. Jenis
abrasi akan menjadiditemukan dalam tanda pengikat di gantung dan pencekikan,
jikaterkena cambuk atau cambukan, hal ini juga diperhatikan anak
kecil berkulit lembut di sepanjang area gesekan di bawah tekanan garmen,dll.
Gesekan gesekan ini saat mendapatkan kering tampak coklat dandikeringkan.
13
Gambar 5. Jenis lecet: Lecet tekanan (tali pengikat gantung tandai dengan bahan
pengikat utuh) (Rao, 2010).e.
Impact Abrasion
(
Imprint Abrasion
,
Contact Abrasion
,
Patterned Abrasion
)Ini disebabkan oleh benturan langsung atau tekanan dari beberapaorang objek, yang
saat menghancurkan kutikula menghasilkan bentukdan tanda permukaannya pada
kulit, misalnya tanda kerikil, tandatapak ban, tanda kuku dan ibu jari saat mencekik,
tanda gigi saatmenggigit, cambuk tanda pemukulan dengan cambuk, bekas
moncongluka tembak, dll. Abrasi jejak menjadi lebih jelas, bila
kutikula terlukamengering dan menjadi kecoklatan dan perkamen, sebaliknya
dengan permukaan kulit yang tidak terluka di sekitarnya.Gambar 6. Jenis abrasi:
abrasi tapak jejak / benturan tanda (Rao,2010).Perjalanan luka lecet dalam waktu
dapat diperkirakan denganmelihat perkembangan luka termasuk warna pada luka.
Pada luka yang
14
masih segar, luka berwarna merah terang dan ditemukan sedikit darahdan serum,
kudis atau keropeng belum ada. Selanjutnya eksudasi akanmengering untuk
membentuk keropeng kemerahan. Kemudian dalam2-3 hari, keropeng akan berwarna
cokelat kemerahan, lalu akan berwarna coklat tua dalam 4-
5 hari. Keropeng akan berwarna coklatkehitaman dalam 5-7 hari dan mulai terkelupas
dari margin luka yangmenandakan dimulainya regenerasi epitel. Saat 7-12 hari,
keropengakan mengering dan mengelupas, dan setelah 12 hari akan
munculserat kolagen baru yang menggantikan keropeng (Paul & Verma,2015).Tabel
4. Waktu terjadinya luka lecet (Paul & Verma, 2015).
Durasi Ciri
2-24 jam Merah terang, mengalir dari serum dan beberapa darah. Eksudasimengering
untuk membentuk keropeng kemerahan, terdiri seldarah, getah bening dan epitel.
Polymorphonuclear selmenginfiltrasi (pembentukan keropeng).2-
3 hari Keropeng coklat kemerahan, kurang empuk.4-5 hari Keropeng berwarna coklat
tua.5-7 hari Keropeng berwarna hitam kecoklatan dan mulai jatuh dari atasmargin.
Epitel tumbuh dan menutupi cacat di bawah keropeng(regenerasi epitel).7-
12 hari Keropeng mengering, menyusut dan jatuh, meninggalkandepigmentasi area di
bawahnya. Secara bertahap menjadi berpigmen
pada waktunya perjalanan waktu (granulasisubepidermal).>12 hari Epitel menjadi lebi
h tipis dan atrofi. Serat kolagen baru akanmenonjol. Membran dasar hadir dan
vaskularisasi dermis berkurang (regresi).
15
4.
penghubung”
(
tissue bridging
),yang menggambarkan keberadaan saraf yang utuh, pembuluh darah,dan untaian
jaringan
lain yang “menjembatani celah” (
bridge the gap
).Penghubung jaringan cenderung tidak terjadi dengan cedera kekuatanyang tajam,
karena struktur ini kemungkinan akan terputus bersamadengan kulit dan jaringan
lunak yang mendasarinya (Prahlow, 2010).Luka robek memiliki beberapa ciri umum,
yaitu (Paul & Verma,2015):a)
Dita
ndai dengan untaian “jaringan penghubung” di dalam laserasi;
ciri ini digunakan untuk membedakan laserasi (robekan) dari lukairis (
incised wound
) yang tidak memiliki
“jaringan
penghubung”
(Gambar 2.7).c)
Sebagai aturan umum dalam pukulan ke kepala, benda panjang dantipis (seperti pipa)
cenderung menghasilkan laserasi linier ataumemanjang, sedangkan benda datar
cenderung menyebabkanireguler, atau laserasi berbentuk Yd)
16
Gambar 7. Karateristik luka robek (Paul & Verma, 2015).Gambar 8. Laserasi pada
kulit kepala (Prahlow, 2010).
5.
Trauma Tajam
Trauma tajam didefinisikan sebagai cedera yang diakibatkan olehinstrumen dengan
ujung atau ujung tipis, seperti pisau, botol
kaca pecah, pecah jendela kaca, gunting, mata gergaji, kapak, parang dansebagainya
(Catanese, 2016). Trauma tajam ditandai
dengan pemisahan traumatis yang relatif baik pada jaringan, terjadi ketika benda taja
m atau runcing bersentuhan dengan kulit dan jaringan di bawahnya. Tiga subtipe spesi
fik dari trauma tajam, yaitu: luka tusuk(
stab wound
), luka gores/iris (
incised wound
), dan luka potong
(chopwound
) (Prahlow, 2016).
17
6.
PanjangPanjang lebih besar dari lebar dan kedalamannya dan tidak adahubungannya
dengan ujung tombak senjata.d.
BentukBiasanya berbentuk spindle karena retraksi yang hebat di tepi bagian tengah
tepi di tengah.e.
Kedalaman dan arahBiasanya lebih dalam diawal, kecuali dalam kasus bunuh
diridengan cedera penggorokan tenggorokan, dengan potongan ragu-ragu di awal. Ini
dikenal sebagai kepala luka. Menjelang
selesai, potongan menjadi semakin dangkal, yang dikenal sebagai ekorluka.
Akibatnya, kedalaman dari luka yang diiris dengan ekor lukaakan menunjukkan arah
dari mana gaya diterapkan.
18
f.
PerdarahanSaat pembuluh darah terpotong bersih, maka akan terjadi perdarahan yang
lebih.g.
Luka Tusuk (
Stab wound
)
Luka tusuk merupakan luka yang disebabkan oleh
benda runcing, biasanya memiliki ujung yang tajam, ketika benda tersebut dipaksama
suk ke kulit (dan jaringan dibawahnya dengan arah gaya dalamsudut tegak lurus yang
kurang lebih dengan kulit. Luka tusuk biasanyalebih dalam (melalui kulit dan ke
dalam tubuh) daripada luka iris.(pada permukaan kulit) (Prahlow, 2016). Secara
klinis, luka tusukdibedakan menjadi dua jenis, yaitu (Paul & Verma, 2015).a.
Luka tembus (
penetrating
) : senjata masuk ke tubuhmenghasilkan hanya satu luka, yaitu luka masuk. b.
Luka perforasi (
perforating
): senjata smasuk ke salah satu sisi
19
tubuh akan keluar melalui sisi tubuh yang lain, menghasilkan dualuka:1)
Luka masuk: masuk ke dalam tubuh dengan luka yang lebih besar.2)
Luka keluar: keluar dari dalam tubuh dengan luka yang lebihkecil.Gambar 10.
Klasifikasi luka tusuk (Paul & Verma, 2015).Luka tusuk memliki tepi luka yang
terlihat bersih, biasanya tidakada abrasi atau memar pada tepi luka. Tetapi
bila penetrasi penuh,abrasi yang terpola atau memar akan bisa dihasilkan oleh
pangkalsenjata yang menyerang kulit. Tepi luka tusuk terlihat teratur, tajamdan jelas.
Luka tusuk memiliki panjangnya sedikit kurang dari lebarsenjata karena peregangan
kulit. Kemudian kedalaman luka tusukadalah dimensi terbesar dari tikaman luka.
Kedalaman sesuai
dengan panjang badan pisau dari senjata yang memasuki tubuh, ketikakeseluruhan
panjang senjata memasuki tubuh, tetapi belummenghasilkan luka keluar (Paul
& Verma, 2015).
20
Gambar 11. Luka tusuk (
stab wound
) (Shetty
et al.
, 2014).
8.
Luka Bacok (
Chop wound
)
Luka bacok paling baik dianggap sebagai kombinasi dari cederatumpul dan cedera
tajam yang dihasilkan oleh benda yang relatif tajamyang dipegang dengan kekuatan
yang luar biasa. Senjata yang digunakansering kali memiliki berat yang cukup besar
dan bergerak dengankecepatan tinggi. Karena jumlah kekuatan yang lebih besar, luka
bacokmemiliki ciri-ciri baik ciri cedera tajam maupun cedera tumpul.
Dengandemikian, luka bacok sering memiliki lecet dan memar marginal, dankadang-
kadang laserasi (Prahlow, 2016).Senjata yang biasanya digunakan adalah kapak,
pedang atau parangdaging. Dimensi luka sesuai dengan penampang dari pisau
penembus. Tepilukanya tajam, dan mungkin menunjukkan abrasi, memar dan
beberapalaserasi dengan kemungkinan cedera parah pada organ yang
mendasarinya(Paul & Verma, 2015).
21
Gambar 12. Luka bacok (
chop wound
) (Shetty
et al.
, 2014).
9.
Trauma Tembak
Ciri-ciri luka senjata api bergantung pada (Biswas, 2012):a.
Arah tembakan
10.
22
Berdasarkan pada karakteristik perantara atau sela tersebut, peluru tersebutdapat
menghasilkan luka yang berbentuk tidak beraturan dengan marjinalabrasi yang
lebar. Ini dikenal sebagai ''luka masuk atipikal'' (Prahlow &Byard, 2012)
Gambar 13. Luka tembak masuk. Perhatikan bahwaabrasi marginal lebih lebar
di sebelah kiri samping,menunjukkan bahwa peluru lebih banyak datang dari
kiri, bukan lurus (Prahlow&Byard, 2012).Gambar 14. Luka tembak masuk yang tidak
biasa(atipikal), ditandai dengan ukuran besar dan lecet pinggiryang relatif luas.
Biasanya luka seperti itu terjadi ketika peluru telah melewati perantara sebelum
mengenaikorban (Prahlow & Byard, 2012).
23
Luka masuk bisa bervariasi secara keseluruhan dalam bentuk
dan penampilan berdasarkan seberapa jauh moncong senjatanya dari korban,yang
disebut
ring of fire
. Salah satunya adalah luka masuk yang terjadi diatas tengkorak, kemudian gas dan
asap peledak yang keluar dari senjatadapat membelah antara kulit dan tulang di
daerah sekitar area masuk luka,menyebabkan munculnya '
'stellate
'' atau ''
starburst
”.
Gambar 15. Kontak luka masuk pada kulit kepala(dahi), menunjukkan karakteristik
bentuk seperti bintang (
stellate
) karena kulit pecah karena gas telahmembelah antara kulit dan tulang tengkorak
yangmendasari (Prahlow & Byard, 2012).
11.
24
Gambar 16. Luka tembak keluar yang berbentuk seperticelah (Prahlow & Byard,
2012).Gambar 17. Luka keluar berbentuk tidak beraturan. Perhatikan tidak adanya
lecetmarjinal (Prahlow & Byard, 2012).
25
Gambar 18. Luka keluar berkecepatan tinggi, dengan kerusakan jaringan yang
luas(Prahlow & Byard, 2012).
C.
Cedera abdomenJika ditemukan lebih dari satu orang korban maka pengelolaan
dilakukan berdasar prioritas (triage). Hal ini tergantung pada pengalaman penolong
danfasilitas yang ada. Survei ABCDE (Airway, Breathing, Circulation,
Disability,Exposure) ini disebut survei primer yang harus selesai dilakukan dalam 2 -
5menit.1.
AirwayMenilai jalan nafas bebas. Apakah pasien dapat berbicara dan bernafas dengan
bebas? Jika obstruksi maka lakukan:a.
Suctionc.
Guedel airwayd.
26
2.
Segera pasang dua jalur infus dengan jarum besar (14-16 G)c.
Pasien yang dapat menjawab dengan jelas adalah tanda bahwa jalannafasnya
bebas. Pasien yang tidak sadar mungkin memerlukan jalannafas buatan dan bantuan
pernafasan. Penyebab obstruksi pada pasientidak sadar umumnya adalah jatuhnya
pangkal lidah ke belakang. Jika
27
ada cedera kepala, leher atau dada maka pada waktu intubasi tracheatulang leher
(cervical spine) harus dilindungi dengan imobilisasi in-line b.
Suara burkumur2)
Sianosisd.
Apnea4)
Hipoksia5)
Trauma dada7)
Trauma wajah / maxillo-fcialPengelolaan Nafas (Ventilasi)Prioritas kedua adalah
memberikan ventilasi yang adekuat.a.
Sianosis2)
Flail chest4)
Sucking wounds5)
28
b.
Palpasi/raba (FEEL)1)
Emfissema kulit4)
Auskultasi/dengar (LISTEN)1)
Tindakan resusitasi
29
BAB IIIPENUTUPA.
Simpulan
Trauma mekanik adalah trauma karena kekerasan benda tumpul(misalnya vulnus
laseratum) benda tajam atau keduanya (misalnya vulnusexcoriatum). Trauma mekanik
merupakan kasus yang paling sering ditemukandi instalasi gawat darurat.
Trauma mekanik terdiri dari trauma tumpul, traumatajam, dan trauma senjata api.
Kasus trauma mekanik memerlukan tindakankegawatdaruratan yang cepat dan tepat
untuk meminimalisir kemungkinanmemberatnya trauma serta memilimalisir risiko
infeksi.
B.
Saran
Bagi seorang perawat dalam penanganan pasien yang mengalami traumamekanik
yaitu perawat harus memperhatikan atau melakukan tindakankegawatdaruratan yang
cepat dan tepat. Untuk memudahkan pemberiantindakan darurat secara tepat dan tepat
diperlukan prosedurtetap atau protokolyang dapat digunakan setiap hari.
30
DAFTAR PUSTAKA
Anonimmity.-------.
Basic Trauma
–
Cardiac Life Support.
Jakarta : YayasanAmbulans Gawat Darurat 118Anonimmity.2008.
Modul Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Daruratdan Basic Life Support
plus
. Yogyakarta : Tim Pusbankes 118 BakerAndri Andreas.Dr. 2012. Basic Trauma
Cardiac Life Support. Jakarta: AGDDinkes Provinsi DKI Jakarta.Sucipta I Nyoman &
Suriasih Ketut. 2015. Biomechanical Trauma. UniversitasUdayanan. Jurnal
Proceeding 2015