TO\°•"'
SERVICE TRAiliQIN3
- - -
NEW
STEP
TRAINING
MANUAL 91%
•
PT.TOYOTA-ASTRA MOTOR
TRAINING CENTER
KELISTRIKAN
KELISRIKAN MESIN
1. Penjelasan ........................................................................................ 6-1
2. Baterai .............................................................................................. 6-2
3. Sistem Pengapian............................................................................ 6-12
4 . S ist e m St a rt ..................................................................................... 6-25
5. Sistem Penglsian ........................................................................... 6-31
KELISTRIKAN BODI
1. Uraian ............................................................................................... 6-38
2. Jaringan Kabel................................................................................. 6-39
3. Switch dan relay.............................................................................. 6-45
4. Sistem Penerangan......................................................................... 643
5. Meter kombinasi dan Alat Pengukur................................................ 6-54
6. Wiper dan Washer........................................................................... 6-58
KELISTRIKAN MESIN
1. PENJELASAN bagiannya terdiri atas baterai yang
mensuplai listrik ke komponen kelistrikan
"Kelistrikan Mesin" ialah sistim
lainnya, sistim pengisian yang
kelistrikan otomatisasi
mensuplai listrik ke baterai, sistim
yang dipergunakan untuk
starter yang memutarkan mesin pertama
menghidupkan mesin serta
kali, sistim pengapian yang membakar
Baterai
Alternator
Sistim Pengisian
- Pengatur Tegangan
High-tension cord
/
Spark plug
Ignition coil
Ignition switch
Distributor
Starter motor
Battery
Alternator
Voltage regulator
011P 101
campuran udara-bahan bakar yang
dihisap ke dalam silinder, dan
perlengkapan kelistrikan lainnya.
KELISTRIKAM - Kelistrikan mesin
ignition
switch
Battery
Regulator
Sistem pengisian (charging system) akan memproduk-
si listrik untuk mengisi kembali baterai dan mensuplai
kelistrikan ke komponen yang memertukannya pada
saat mesin dihidupkan.
ALTERNATOR c. Rotor
d. Stator
Hubungan dari
Stator Coil
Brush
6-32
fr;t1
itikat
KELISTRIKAN Kelistrikan Mesin
M= .1 • • n • n n
n
Bagian tengah yang menjadi satu adalah pusat gu- Rotor berfungsl sebagal magnet. Adapun magnet yang
lungan dan bagian ini disebut titik netral (neutral point) dihasilkan adalah magnet listrik, maka dengan me-
atau biasa disebut terminal N. Pada bagian ujung nambah atau mengurangi aius listrik yang masuk Re
kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik rotor coil akan mempengaruhi daya magnet tersebut
(AC) tiga phase sehingga hasil pada stator coilpun akan terpengaruh.
Jadi basil alternator sangat dipengaruhi oleh adanya
e. Rectifier (Diode) arus listrik yang masuk ke rotor coil.
Fungsi regulator adalah mengatur besar anus listrik
yang masuk ke dalam rotor coil sehingga tegangan
3-Phase Full-Wave yang dihasilkan oleh alternator tetap konstant (lama)
Rectification Circuit
menurut harga yang telah ditentukan walaupun
putarannya berubah-ubah. Selain daripada itu regu-
lator juga berfungsi untuk mematikan tanda dari lampu
pengisian, lampu tanda pengisian akan secara oto-
matis mati apabila alternator sudah menghasllkan anus
listrik.
A. l. ti
'
f.
1.14 ."."
Positiv*(+) i4eplive{—)
6-33
KELISTRIKAN Kelistrikan Mesin
Ada dua tipe regulator yaitu tipe point (point typo) dan Apilkasi dalam Sistem Ponglslan (Charging
tipe tanpa point (pointless type). Tipe tanpa point juga System)
biasa disebut IC regulator karena terdiri dari integrated
circuit.
Fuse
Bila kuncikontak diputar ke posisi ON, arus dari baterai Akibatnya rotor terangsang dan timbul kemagnetan
akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor yang selanjutnya arus ini disebut arus medan (field
coil. Padawaktu yang sama, arus baterai juga current).
PLC
mengalir kelampu pengisian (CHG) dan akibatnya PLz — b. Arus Pike lampu charge Fusible
lampu jadi menyala (ON). Pe
Terminal (+) baterai --* Link fusible link sakelar
P1 LD
Secara " = 1 1 - 0 ) -rnengalirnya
keseluruhan - • arus listrik kunci
i2oter: l
sebagai berikut : Battery
kontak IG (IG switch) sekering lampu CHG
a. Arus yang ke field Alternator
coil
Terminal
Regulator L regulator -) titik kontak Po titik kontak
Terminal (+) baterai fusible link kunci kontak (IG P, terminal E regulator massa bodi.
switch) sekering -+ terminal IG regulator point
Akibatnya lampu charge akan nyala.
PL point PLo Terminal F regulator —4 terminal
F alternator brush slip ring -) rotor coil slip
ring -> brush terminal E alternator -) massa
bodi.
6-35
KELISTRIKAN Kelistrikan Mesin
Fuse
Gambtr Cara kerja rangkaian sistem pengisianFUR Fuse
Catatan
0 0
c. Arus yang ke Field (Field Current)
Bila gerakan Po dart voltage relay, membuat hubungan Terminal B alternator —) IG switch —) Fuse —) Termi-
dengan titik kontak
•
P2, maka
i r 0
pada eirkuit sesudah dan nal IG Regulator —) Point PLi —) Point PL0 Resis-
Stator cos Fusible
Load
sebelum lampu pengisian (charge) tegangannya sama. F Regulator —) Terminal F alter-
tor R --> Terminal Link
Sehingga arus tidak
iho___
akan mengalir ke lampu dan akhir- 0 nator-) Rotor coil —> Terminal E alternator-* massa
Rotor C011
wo
nya lampu math Untuk jelasnya aliran arus pada 0 bodi.
Battery
Dengandemikian lampu pengisian (charge) jadi mati. Sedangkan kalau kemagnetan pada voltage regu-
b. Tegangan yang keluar (output Voltage) lator le mah dan PLo tidak tertarik dart PLi maka arus
Terminal B alternator terminal B regulator titik yang Ice rotor coil akantetap melalui point PL I point
—)
kontak P, -4 titik kontak Po magnet coil dart voltage PLo. Akibatnya arus tidak melalui resistor dan arus
regulator > terminal E regulator —) massa bodi. yang masuk ke rotor coil akan normal kembali.
Aklbatnya pada coil voltage regulator timbul ke d. Out Put Current
magnetan yang dapat mempengaruhi posisi dart titik Terminal B alternator —) baterai dan beban —) massa
kontak (Point) PLo. bodi.
Dalam ha! ini PLoakan tertarikdari PL sehingga pada
kecepatan sedang PLo akan mengambang (seperti
terlihat dalam gambar diatas).
KELISTRI',<AN - Kelistrikan Mesin
Fula
\ :?witch
Fusible
Lk* Load
-r
Battery
Dengan gaya tank yang lebih kuat, field current yang ke rotor
terminal E regulator.
akan mengalir terputus-putus (intermittenly). Dengan c. Inilah
Tidak yang
ada arusice
disebutField Current
dengan Output voltage.
kata lain, gerakan titik kontak PLo dari voltage regulator Terminal B alternator IG switch -4 fuse -4 terminal
kadang-kadang mernbuat hubungan dengan titik kontak IG regulator -4 resistor R -+ Terminal F regulator -4
PL2. terminal F alternator - rotor coil -4 atau -4 point P1.0
Catatan : -) point P -4 ground (No. F.C) -4 terminal E alter-
2
Bila gerakan titik kontak PLo pada regulator berhubung- nator -4 massa (F current).
an dengan titik kontak PL2, field current akan dibatasi. Bila arus resistor R -4 mengalir terminal F regulator
Bagaimanapun juga, point Po dari voltage relay tidak -4 rotor coil -4 massa, akibatnya anus yang ke rotor
akan terpisah dari point P , sebab tegangan neutral
2
ada, tapi kalau PI0 nempel PL,2- maka arus mengalir
terpelihara dalam sisa flux dari rotor. Aliran arusnya ke massa sehingga yang ke rotor coil tidak ada.
adalah sebagai berikut :
d. Output Current Terminal B alternator --)
a. Voltage Neutral (tegangan netral)
baterai/load -4 massa.
Terminal N alternator -4 terminal N regulator -4
magnet coil dari voltage relay -) terminal E regula-
tor -) massa bodi.
Arus ini juga sexing disebut neutral voltage.