Anda di halaman 1dari 21

SISTEM KELISTRIKAN

KENDARAAN

NAMA : SERTU FIKRI MUHAMAD DANIAL


NOSIS : 20200548-E
JURUSAN : OTOMOTIF RANPUR II
RUANG LINGKUP

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM F. SISTEM KELISTRIKAN AC


KELISTRIKAN
B. SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
C. SISTEM STARER
D. SISTEM PENGISIAN
E. SISTEM KELISTRIKAN BODI STANDART
Pengertian-Pengertian

• Kelistrikan Mesin adalah sistem kelistrikan otomatisasi yang dipergunakan untuk


menghidupkan mesin serta mempertahankannya agar tetap hidup
• Perbandingan antara kerapatan suatu zat dengan air. Berat jenis air ialah 1,0, karena itu zat
yang berat jenisnya kurang dari satu adalah kerapatannya kurang dari kerapatan air
• Generator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanikal,
menjadi energi listrik, induksi elektromagnetik
• Baterai ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke negatif starter mesin,
sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya.
• Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit
PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN

• Dasar listrik , Tegangan : Simbol U (Jerman:Ursache = penyebab) Tegangan adalah penyebab


mengalirnya elektron-elektron. Diukur dengan Voltmeter dalam satuan V (Volt).

TEGANGAN…TINGGI TEGANGAN…TINGGI

Kekurangan Elektron Kelebihan Elektron

( Potensial Rendah ) ( Potensial Tinggi )


   

Perbedaan potensial besar Tegangan tinggi


   
Kutub yang kekurangan electron disebut Kutub positif
   
Kutub yang kelebihan electron disebut Kutub negatif
Kelistrikan Mesin. Kelistrikan Mesin adalah sistem kelistrikan otomatisasi yang dipergunakan untuk
menghidupkan mesin serta mempertahankannya agar tetap hidup. Bagian-bagiannya terdiri atas baterai yang
mensuplai listrik ke komponen kelistrikan lainnya, sistem pengisian yang mensuplai listrik ke baterai, sistem starter
yang memutarkan mesin pertama kali, ystem pengapian yang membakar campuran udara-bahan bakar yang
dihisap ke dalam silinder, dan perlengkapan lainnya
Baterai

Kelistrikan Mesin Sistem Pengapian Koil Pengapian


Baterai ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk
Distributor mensuplai listrik ke negatif starter mesin, sistem
Kabel Tegangan Tinggi pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan
Busi lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk negatif
Sistem Starter Motor Starter
kimia, yang dikeluarkannya bila diperlukan dan
mensuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan atau
Alternator alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses baterai
Sistem Pengisian kehilangan negatif kimia, maka alternator mensuplainya
Pengatur Tegangan
kembali ke dalam baterai (yang disebut pengisian).
Baterai menyimpan listrik dalam bentuk negatif kimia.
Siklus pengisian dan pengeluaran ini terjadi berulang kali
secara terus-menerus
Konstruksi Baterai. Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negative dalam
bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasal dari timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi beberapa sel
(biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam
di dalam elektrolit
SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
Sistem pengapian konvensional adalah sebuah
sistem yang berfungsi untuk menyediakan loncatan
bunga api pada busi dengan cara menaikkan
tegangan baterai menjadi tegangan tinggi (pada
coil) dengan bantuan platina (breaker point) untuk
memutuskan arus primer (arus dari baterai).

Fungsi Sistem Pengapian


Sistem pengapian konvensionel memiliki beberapa
fungsi utama yaitu :
1. Menyediakan loncatan bunga api pada busi dalam
waktu yang tepat untuk membakar campuran udara
dan bahan bakar.
2. Agar terjadi loncatan bunga api, maka tegangan
harus tinggi. Sehingga sistem pengapian juga
berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai
menjadi tegangan tinggi pada coil melalui hubung
singkat arus primer oleh breaker point (platina)
Komponen-komponen Sistem Pengapian
Konvensional + Fungsinya
Sistem pengapian konvensional memiliki
beberapa komponen utama, yang membedakan
komponen sistem pangapian konvensional dan
elektronik adalah pada pemutusan arus
primernya. Pemutusan arus primer ini bertujuan
agar pada ignition coil terjadi induksi tegangan
tinggi.
Pada pengapian konvensional pemutusan arus
primer dilakukan oleh breaker point (platina),
sementara pada pengapian elektronik dilakukan
oleh transistor maupun CDI (Capasitor Dicharge
Igntiton)
1. Baterai
Dalam sistem pengapian baterai ini berfungsi untuk menyediakan arus listrik voltase rendah (12 volt) untuk ignition coil.
 Selain menjadi komponen sistem pengapian, baterai juga berfungsi untuk mensuplay kebutuhan kelistrikan pada saat
mesin belum hidup, komponen yang disuplay antara lain sistem pengisian, klakson, sistem starter dan komponen
kelistrikan bodi yang lain
2. Ignition coil
Berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai (12) menjadi tegangan tinggi (10KV atau lebih) yang dibutuhkan
untuk pengapian (meloncatkan bunga api pada busi).
Koil pengapian terdiri dari dua kumparan yang masing-masing dililitkan pada inti besi. Kumparan pertama
disebut dengan kumparan primer, dan yang kedua disebut kumparan sekunder.
Kumparan primer akan menerima arus dari baterai, yang kemudian akan diputus oleh breaker point (platina)
sehingga pada kumparan sekunder terjadi induksi elektromagnetik dan membangkitkan tegangan hingga 10K
volt atau lebih

Gambar kontruksi ignition coil (koil pengapian)


Kumparan primer coil memiliki kawat tembaga yang lebih besar (0,5 – 1,0 mm) namun memiliki jumlah gulungan yang
lebih sedikit dibandingkan kumparan sekunder yaitu 150 – 300 kali.
Sebaliknya, kumparan sekunder memiliki kawat tembaga dengan diameter yang lebih kecil, namun memiliki jumlah
gulungan yang lebih banyak yaitu antara 15.000 – 30.000 gulungan.

3. Distributor
Berfungsi untuk membagi/mendistribusikan tegangan tinggi
yang telah dibangkitkan oleh ignition coil ke masing-masing
silinder. Distributor terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a. Cam (nok)
Berfungsi untuk membuka breaker point (platina) pada sudut crankshaft (poros engkol) yang tepat untuk setiap silinder.
Nok ini terhubung dengan poros distributor, dan biasanya digerakkan oleh poros nok (cam shaft)
b. Breaker point (platina)
Berfungsi untuk memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada ignition coil untuk menghasilkan
arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet.
c. Kondensor
Berfungsi untuk menyerap loncatan bunga api yang terjadi pada platina saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan
tegangan coil sekunder.
Baca lebih lanjut : Fungsi Kondensor pada Sistem Pengapian
d. Centrifugal Governor Advancer
Berfungsi memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.
e. Vakum Advancer
Berfungsi untuk memajukan saat pengapian berdasarkan beban mesin. Bentuknya mirip seperti piringan dengan dua
buah selang yang dihubungkan ke karburator dan intake manifold.

f. Rotor
Berfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke tiap-tiap busi.
g. Distributor Cap
Berfungsi untuk membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing-masing busi.
Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Cara kerja sistem pengapian konvensional di bawah ini di bagi menjadi dua bagian yaitu pada saat platina membuka dan
pada saat platina menutup.
Cara kerja ini juga mengilustrasikan bagaimana arus listrik dari baterai 12 volt yang kemudian dibangkitkan menjadi 10k volt
yang terjadi pada kumparan sekunder ignition coil dan kemudian disalurkan ke-busi melalui kabel busi.

1.  Saat Kontak Platina Menutup

Cara kerja sistem pengapian konvensional saat platina


menutup
Ilustrasi di atas adalah cara kerja sistem pengapian pada saat
kontak platina menutup. Pada saat ini aliran arus dari baterai
akan mengalir ke kunci kontak, kumparan primer coil, menuju
ke platina dan ke massa. Lihat aliran arus pada garis berwarna
merah.
Karena kumparan primer pada ignition coil dialiri arus, maka
akan terjadi kemagnetan pada kumparan tersebut.
Cara kerja sistem pengapian konvensional saat platina
2. Saat Kontak Platina Membuka
membuka
Ketika nok distributor berputar kemudian membuka kontak
platina, maka arus primer (arus yang mengalir pada kumparan
primer coil) akan terputus secara tiba-tiba. Pemutusan arus ini
akan mengakibatkan indusi elektromagnetik pada kumparan
sekunder coil. Tegangan akan dibangkitkan menjadi 10k volt
atau lebih.
Arus yang telah dibangkitkan di kumparan sekunder coil ini
akan dialirkan ke rotor dan di distribusikan ke masing-masing
busi. Busi yang teraliri arus tegangan tinggi akan terjadi
loncatan bunga api untuk membakar campuran udara dan
bahan bakar.
Kontak platina yang membuka dan menutup akan
menghasilkan percikan juga pada kontak platina, percikan ini
akan merugikan tegangan dan membuat kontak platina lebih
cepat aus.
Merugikan tegangan karena pemutusan arus primer akan
terhambat akibat percikan api. Untuk itulah ada kondensor
yang akan menyerap tegangan dan menyimpannya, sehingga
loncatan bunga api pada platina dapat diminimalisisr
Pengertian dan Fungsi Sistem Starter

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal untuk engine
agar dapat menjalankan siklus kerjanya.
Dengan memutar fly wheel, dan poros engkol dapat berputar, sehingga engine mendapat putaran awal dan selanjutnya
dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
Komponen Motor Starter Mobil

1. Yoke dan Pole Core


Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Pole
core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.  
2. Field Coil
Kumparan medan atau yang biasa disebut dengan field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat
memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil ini berfungsi untuk membangkit medan magnet.
3. Armature dan shaft
Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komulator serta kumparan
armature. Dan berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak), dalam bentuk gerak putar. 
4. Brush 
Brush atau sikat terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan atau menyalurkan arus listrik dari field coil
ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang
dikelompokkan menjadi dua. 
a. Dua buah brush disebut dengan brush positif.
b. Dua buah brush lainnya disebut dengan brush negative.
5. Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas
dari perkaitan dengan ring gear pada roda gila (fly wheel).

 6. Drive Lever 


Drive lever berfungsi untuk mendorong  pinion gear ke arah posisi berkaitan
dengan ring gear pada roda gila. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan
ring gear roda penerus. 

7. Sarter Clutch 
Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter shaft kepada fly wheel,
sehingga dapat berputar. Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari
armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.

 8.. Sakelar Magnet (Magnetic Switch) 


Sakelar magnet (magnetic switch) atau disebut juga dengan solenoid ini
digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda gila,
sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui
teminal utama.
Pengertian dari sistem pengisian mobil adalah proses yang terjadi dari penghasil energi listrik ke sistem kelistrikan
kendaraan. Nantinya akan bekerja sebagai sumber arus dan melakukan pengisian pada daya baterai yang habis. 
Pengisian bisa menghasilkan energi ketika mesin kendaraan dihidupkan. Hal ini disebabkan oleh sistem yang
memanfaatkan putaran mesin menjadi sumber tenaganya. Listrik yang diciptakan nantinya akan digunakan untuk
menghidupkan beberapa bagian pada mobil. 

Misalnya saja untuk menghidupkan klakson, lampu, dan kelistrikan lainnya pada mesin. Secara umum terdapat dua
fungsi dari sistem pengisian. Pertama adalah untuk mengisi daya baterai yang sudah habis saat proses starting
kendaraan. 

Fungsi yang kedua adalah untuk memberikan suplai listrik ketika mobil hidup. Kendaraan yang melaju membutuhkan
banyak sumber listrik agar bisa dikendarai dengan nyaman dan aman. Bayangkan saja jika Anda mengendarai kendaraan
tanpa lampu di malam hari. 
Listrik juga berperan besar agar starter mobil bisa bekerja. Jika suplai listrik terhambat atau daya dari baterai dalam
mobil sudah habis, maka kendaraan tidak akan bisa digunakan. Oleh karena itu menjaga agar daya listrik tetap ada
sangatlah penting. 
Sistem kelistrikan body adalah semua instalasi listrik yang terletak pada body kendaraan. Sistem ini berfungsi sebagai
kompomen tambahan untuk melengkapi fungsionalitas sebuah mobil. Bisa dikatakan, kelistrikan body ini memang
tidak memiliki pengaruh apapun terhadap performa kendaraan, namun sangat menunjang keselamatan berkendara.

Apabila dikelompokan maka ada empat karegori :


•Sistem penerangan eksterior
•Sistem penerangan interior
•Sistem peringatan
•Aksesoris tambahan

Komponen Sistem Kelistrikan Body


1. Power suply (aki)
2. Saklar
3. Fuse dan Relay
4. Beban
5. Wiring
Sistem AC pada mobil menggunakan sistem kelistrikan sebagai kontrolnya, yaitu pada motor blowernya. Sistem
Kelistrikan Pada AC berfungsi untuk mengatur dan menghidupkan kerja dari sistem AC tersabut. Kelistrikan ini
mengatur beberapa kerja dari sistem AC yaitu pada megnetic clutch pada kompresor serta pengaturan kecepatan
Blower.

Anda mungkin juga menyukai