KENDARAAN
TEGANGAN…TINGGI TEGANGAN…TINGGI
3. Distributor
Berfungsi untuk membagi/mendistribusikan tegangan tinggi
yang telah dibangkitkan oleh ignition coil ke masing-masing
silinder. Distributor terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a. Cam (nok)
Berfungsi untuk membuka breaker point (platina) pada sudut crankshaft (poros engkol) yang tepat untuk setiap silinder.
Nok ini terhubung dengan poros distributor, dan biasanya digerakkan oleh poros nok (cam shaft)
b. Breaker point (platina)
Berfungsi untuk memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada ignition coil untuk menghasilkan
arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet.
c. Kondensor
Berfungsi untuk menyerap loncatan bunga api yang terjadi pada platina saat membuka dengan tujuan untuk menaikkan
tegangan coil sekunder.
Baca lebih lanjut : Fungsi Kondensor pada Sistem Pengapian
d. Centrifugal Governor Advancer
Berfungsi memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.
e. Vakum Advancer
Berfungsi untuk memajukan saat pengapian berdasarkan beban mesin. Bentuknya mirip seperti piringan dengan dua
buah selang yang dihubungkan ke karburator dan intake manifold.
f. Rotor
Berfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke tiap-tiap busi.
g. Distributor Cap
Berfungsi untuk membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing-masing busi.
Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional
Cara kerja sistem pengapian konvensional di bawah ini di bagi menjadi dua bagian yaitu pada saat platina membuka dan
pada saat platina menutup.
Cara kerja ini juga mengilustrasikan bagaimana arus listrik dari baterai 12 volt yang kemudian dibangkitkan menjadi 10k volt
yang terjadi pada kumparan sekunder ignition coil dan kemudian disalurkan ke-busi melalui kabel busi.
Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran awal untuk engine
agar dapat menjalankan siklus kerjanya.
Dengan memutar fly wheel, dan poros engkol dapat berputar, sehingga engine mendapat putaran awal dan selanjutnya
dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
Komponen Motor Starter Mobil
7. Sarter Clutch
Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter shaft kepada fly wheel,
sehingga dapat berputar. Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari
armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.
Misalnya saja untuk menghidupkan klakson, lampu, dan kelistrikan lainnya pada mesin. Secara umum terdapat dua
fungsi dari sistem pengisian. Pertama adalah untuk mengisi daya baterai yang sudah habis saat proses starting
kendaraan.
Fungsi yang kedua adalah untuk memberikan suplai listrik ketika mobil hidup. Kendaraan yang melaju membutuhkan
banyak sumber listrik agar bisa dikendarai dengan nyaman dan aman. Bayangkan saja jika Anda mengendarai kendaraan
tanpa lampu di malam hari.
Listrik juga berperan besar agar starter mobil bisa bekerja. Jika suplai listrik terhambat atau daya dari baterai dalam
mobil sudah habis, maka kendaraan tidak akan bisa digunakan. Oleh karena itu menjaga agar daya listrik tetap ada
sangatlah penting.
Sistem kelistrikan body adalah semua instalasi listrik yang terletak pada body kendaraan. Sistem ini berfungsi sebagai
kompomen tambahan untuk melengkapi fungsionalitas sebuah mobil. Bisa dikatakan, kelistrikan body ini memang
tidak memiliki pengaruh apapun terhadap performa kendaraan, namun sangat menunjang keselamatan berkendara.