RAHASIA
BAB I
PENDAHULUAN
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Adapun ruang lingkup dan tata urut
dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Pengertian dan Fungsi Sistem Kelistrikan.
c. Sistem Pengapian Konvensional.
d. Sistem Starter.
e. Sistem Pengisian.
f. Sistem Kelistrikan Bodi Standart.
g. Sistem Kelistrikan AC (Air Conditioning).
h. Evaluasi Akhir
i. Penutup
RAHASIA
2
4. Pengertian-Pengertian.
a. Kelistrikan Mesin adalah sistem kelistrikan otomatisasi yang dipergunakan
untuk menghidupkan mesin serta mempertahankannya agar tetap hidup.
b. Perbandingan antara kerapatan suatu zat dengan air. Berat jenis air ialah
1,0, karena itu zat yang berat jenisnya kurang dari satu adalah kerapatannya
kurang dari kerapatan air.
c. Generator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanikal, menjadi energi listrik, induksi elektromagnetik.
d. Baterai ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke
negatif starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan
lainnya.
e. Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit.
5. Referensi.
a. Diklat teknik listrik jurusan teknik mesin, Polinema Malang.
b. Suhal, Dasar Tenaga Listrik, ITB Bandung 1980.
c. New Step 1 PT Toyota Astra Motor.
d. Elektronika untuk Pendidikan Teknik jilid 1, Von Robert Arnold Pt Pradnya
Paramita, Jakarta 1987.
3
BAB II
PENGERTIAN DAN FUNGSI
SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN
TEGANGAN…TINGGI TEGANGAN…RENDAH
( R. sama )
Gambar 3 Pengaruh Tegangan
Pengaruh besar tahanan dengan arus dapat diilustrasikan dengan aliran air.
U = sama
5
Hubungan Tegangan, kuat arus dan tahanan diilustrasikan dengan aliran air
Baterai
Distributor
Busi
Alternator
Sistem Pengisian
Pengatur Tegangan
6
a. Baterai. Baterai ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai
listrik ke negatif starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen
kelistrikan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk negatif kimia, yang
dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem
kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses baterai
kehilangan negatif kimia, maka alternator mensuplainya kembali ke dalam
baterai (yang disebut pengisian). Baterai menyimpan listrik dalam bentuk negatif
kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini terjadi berulang kali secara terus-
menerus.
b. Konstruksi Baterai. Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat,
elektroda positif dan negative dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau
berasal dari timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6
sel, untuk baterai mobil) dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa
elemen yang terendam di dalam elektrolit.
7
Gambar 8 Baterai
1) Lokasi Kode
Posisi
Terminal
Positif
Panjang
Baterai
Lebar dan Tinggi
Baterai
Kemampuan
12
Aki Kendaraan/Mobil
1 2 3 4
N:
NS: Lebih kecil dari normal
13
Bila air suling ditambahkan ketika cuaca dingin sekali, baterai harus
dilakukan pengisian segera agar tidak terjadi pembekuan. Untuk kotak baterai
14
Pengukuran Celcius:
S20(°C) = St + 0.0007 x (t – 20)
Pengukuran Fahrenheit:
S68(°F) = St + 0.0004 x (t – 68)
Dimana:
S20 = Berat jenis pada 20°C (68°F)
St = Nilai Pengukuran dari berat jenis
t = Temperatur elektrolit saat pengukuran dilakukan
Sebagai contoh, ambil baterai yang berat jenis elektrolitnya
1,260 ketika terisi penuh dan temperatur elektrolit ialah 0°C, isi
baterai pada saat itu dapat ditentukan sebagai berikut:
Pengukuran Celcius
S(°C) = S1 + 0.0007 x (t – 20)
= 1.260 + 0.0007 x (0 – 20)
= 1.260 – 0.014
= 1.246
16
Pengukuran Fahrenheit
S(°C) = St + 0.0004 x (t – 68)
= 1.260 + 0.0004 x (32 – 68)
= 1.260 – 0.014
= 1.246
Tindakan berikut harus dilakukan sesuai dengan hasil ukur berat jenis.
PENGUKURAN TINDAKAN
1.300 atau Lebih Tambahkan air suling agar
berat jenis berkurang
1.290 – 1.220 Tidak perlu (OK)
1.210 atau kurang Lakukan pengisian penuh,
ukur berat jenis, bila masih
di bawah 1.210 ganti baterai
Perbedaan berat Tidak perlu (Ok)
jenis antar sel
kurang dari 0.040
Perbedaan berat Lakukan pengisian penuh,
jenis antar sel ukur berat jenis. Bila
0.040 atau lebih perbedaan berat jenis antar
sel melebihi 0.030, setel
berat jenis.
Bila tidak bisa dilakukan,
ganti baterai.
1. Arus searah
2. Arus bolak-balik
4.
Baterai
5.
6. Steker
Massa
7.
Sekering
8.
NO Simbol Arti
12. Voltmeter
13. Ampermeter
Ohmeter
14.
17 Sakelar pemutus
18 Lampu 1 filamen
Lampu 2 filamen
19
25
20 Sakelar pemindah
Putaran
21
Tekanan
22
23 Membran (diafragma)
Sakelar dim
24
26
Sakelar lampu kepala
26
30.
Schritt relais
31.
27
32. Diode
Diode LED
33.
Transistor PNP
35.
36. Transistor
Thyristor
37. A = Anoda
B = Katoda
G = Gate
40. Alternator
28
41. Distributor
42. Kondensator
44. Ventilator
45. Klakson
46.
47. Mikrofon
48. Radio
29
b. Sistem Penerangan.
30/B+ Baterai +
31 b Massa dengan
sakelar
54 Lampu rem
55 Lampu kabut
56 Sakelar lampu
kepala
58 L ampu kota
30
C. Lampu kontrol
L. Kiri
(arus pengendali)
(arus utama)
(arus utama)
(arus utama)
(arus utama)
31
30 Baterai
31 Massa
50 Kunci kontak ke
starter
61 Ke lampu kontrol
B+ Baterai/Generator
D+ Generator/Regulator
D- Generator/Massa
DF Generator field
32
pemutus
15 a tahanan balas/starter
30 Baterai (+)
31 Massa (-)
relai
1. Ke sender pendingin
3. Ke steker penyesuai
(bahan bakar/negara)
4. -
ke kontrol unit
stabilisator
TD Terminal diagnose
34
10. Evaluasi.
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
1) Tegangan !
2) Kuat arus!
3) Tahanan!
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kelistrikan mesin?
c. Jelaskan fungsi baterai dan bagaimana reaksi kimia yang terjadi pada
baterai!
d. Jelaskan cara melakukan pengisian baterai!
e. Gambarkan dan jelaskan symbol-simbol dank ode terminal pada sistem
kelistrikan kendaraan!
f. Jelaskan kode terminal dan arti dari sistem penerangan dan sistem
pengapian konvensional serta sistem pengapian elektronik!
35
BAB III
Koil
Generator
Terjadi perubahan
medan magnet
Timbul tegangan listrik
Tegangan tersebut disebut
S
“Tegangan Induksi”
Kegunaan :
Kunci kontak
Kegunaan :
Koil
Kegunaan :
Mentransformasikan tegangan
baterai menjadi tegangan tinggi
Kontak pemutus
Kegunaan :
Kegunaan Kondensator:
Kegunaan Busi:
4
6
3
1
2 4
5
2
3
1 7
1 3
2 4
1 2 3 4
Arus mengalir dari + baterai – kunci kontak – kumparan primer koil kontak pemutus –
massa
Saat KP menutup
er 3 – 4 Amp
44
3–4 6 – 10 k
0,1 – 0,3 F
K.P tertutup : Maks 0,3 VK.P terbuka : 12 – 13 V
16. Kontak Pemutus dan Sudut Dwell. Kegunaan kontak pemutus adalah
Menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi
pada sirkuit sekunder
Keausan permukaan
Kontak berlubang
Kontak pejal
c. Sudut Pengapian
Z = jumlah silinder
360
d. Sudut dwell α= = 900
4 P.K
47
Kesimpulan : sudut dwell adalah sudut putar kam distributor pada saat
Waktu penutupan kontak pemutus pendek Arus primer tidak mencapai maksimum
Kemampuan pengapian kurang.
50
Kemampuan pengapian baik, tetapi waktu mengalir arus terlalu lama kontak pemutus
menjadi panas konntak pemutus cepat aus.
Artinya :
a. Mengapa terjadi bunga api pada kontak saat arus primer diputus ?
Pada saat kontak pemutus membuka arus dalam sirkuit primer diputus maka
terjadi perubahan medan magnet pada inti koil ( medan magnet jatuh )
Akibatnya terjadi induksi pada : Kumparan primer Induksi pada sirkuit primer
disebut “ induksi diri “
a. Kumparan sekunderSifat-sifat induksi diri.
1) Tegangannya bisa melebihi tegangan sumber arus, pada sistem
pengapian tegangannya 300 - 400 Volt.
2) Arus induksi diri adalah penyebab timbulnya bunga api pada
kontak pemutus.
3) Arah tegangan induksi diri selalu menghambat perubahan arus
primer.
Keterangan:
kondensator
Cara kerja : Pada saat kontak pemutus mulai membuka, arus induksi diri diserap
kondensator
Akibatnya :
Bat Rup
+ -
15 1
Garis gaya
magnet
Inti koil
Gambar 37 Koil
Kerugian : Garis gaya magnet tidak selalu mengalir dalam inti besi, garis gaya magnet
pada bagian luar hilang, maka kekuatan/daya magnet berkurang.
Keuntungan : Garis gaya magnet selalu mengalir dalam inti besi daya magnet kuat
hasil induksi besar.
Kerugian :Sering terjadi gangguan interferensi pada radio tape dan TV yang dipasang
pada mobil / juga di rumah (TV).
U 12
R min = = =3Ω
I maks 4
Jadi jika tahanan sirkiut primer koil < 3 , maka koil harus dirangkai
dengan tahanan ballast.
57
Catatan :
Untuk pengapian elektronis tahanan primer koil dapat kurang dari 3 ohm.
Contoh : Tahanan rangkaian primer 0,9 - 1 Ohm dan dirangkai tanpa
tahanan ballast.
Tahanan ballast
R1 = 1,5
12 V
U 12
R= maks = = 3 Ω
U = 12V I 4
I = 4A
Ke motor stater
15 Baterai
30
Kp
- +
12 V
19. Busi.
Gambar 43 Busi
Bagian-bagian Busi:
60
Beban
Hal – hal yang dituntut
Panas
Temperatur gas didalam ruang bakar berubah, temperatur pada pembakaran 2000 -
30000C dan waktu pengisian 0 – 1200C
Elektode pusat dan isolator harus tahan terhadap temperatur tinggi 8000C
Cepat memindahkan panas sehingga temperatur tidak lebih dari 800 0C
Mekanis
Bentuk kaki isolator yang cocok sehingga jarak elektroda pusat ke masa jauh
Konstruksi perintang arus yang cocok
b. Nilai Panas. Nilai panas busi adalah suatu indeks yang menunjukkan
jumlah panas yang dapat dipindahkan oleh busi. Kemampuan busi menyerap
dan memindahkan panas tergantung pada bentuk kaki isolator/luas permukaan
isolator. Nilai panas harus sesuai dengan kondisi operasi mesin.
c.
Busi panas
f. Ulir. Panjang ulir busi harus sesuai dengan panjang ulir kepala
silinder
Busi dingin
I II
Saat pengapian adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk mulai pembakaran, saat
pengapian diukur dalam derajat poros engkol ( 0pe ) sebelum atau sesudah TMA
64
Keterangan:
1. Saat pengapian
2. Tekanan pembakaran maksimum
3. Akhir pembakaran
4.
Persyaratan pengapian:
1) Usaha yang efektif. Untuk mendapatkan langkah usaha yang paling
efektif, tekanan pembakaran maksimum harus dekat sesudah TMA.
2) Saat pengapian yang tepat. Agar tekanan pembakaran maksimum
dekat sesudah TMA saat pengapian harus ditempatkan sebelum TMA.
65
Contoh :
1 ms kecil 1 ms besar
1 ms 1 ms
I II
Kesimpulan :
4000
6000 2000 1000 TMA
a) n = 1000 rpm Rpm
Waktu ( t ) untuk 1 putaran
t = 1/n . 60 . 103 ms
= 1/1000 . 60 . 103 = 60 ms
= 360/60 = 60 pe
Analog :
Kesimpulan
Semakin cepat putaran motor, saat pengapian semakin maju ( semakin awal )
Pembatas maksimum
Putaran tinggi.
800
motor
Gambar 54 Kurva Advans Sentrifugal
21. Advans Vakum. Pada beban rendah atau mencegah, kecepatan bakar
rendah karena tolakan rendah, temperatur rendah, campuran kurus. Oleh karena itu
waktu pembakaran menjadi lebih lama, Agar mendapatkan tekanan pembakaran
maksimum tetap dekat sesudah TMA, saat pengapian harus dimajukan. Untuk
memajukan saat pengapian berdasarkan beban motor digunakan advans vakum
3
6 6
25
Batas
toleransi
74
-20 -40
Advans vakum :
melakukan pemutusan arus primer ignition coil pada saat yang tepat sesuai
dengan signal yang diperkuat.
Pengaturan dwell angle untuk mengoreksi primary signal sesuai dengan
bertambahnya putaran mesin disatukan di dalam igniter. Sirkuit pembatas arus
(current limiting circuit) untuk mengatur arus primer maksimum.
Bila mesin dihidupkan, maka signal rotor pada distributor akan berputar,
menghasilkan tegangan AC dalam pick up coil. Bila tegangan yang dihasilkan
adalah positif, tegangan ini ditambahkan dengan tegangan dari battery, untuk
menaikkan tegangan pada titik Q di atas tegangan kerja transistor, dan transistor
ON. Akibatnya arus primer ignition coil mengalir ke transistor dari collector ke
emitter.
c. Mesin hidup (tegangan negatif dihasilkan pada pick up coil).
79
Bila tegangan yang dihasilkan dalam pick up coil adalah negatif, tegangan
ini akan mengurangi tegangan battery pada titik P sehingga tegangan pada titik
Q turun di bawah tegangan kerja transistor dan transistor OFF. Akibatnya arus
primer terputus dan terjadi induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder.
Integrated Ignition Assembly (IIA) adalah singkatan dari “Integrated
Ignition Assembly”. IIA menggabungkan igniter dan ignition coil dengan
distributor.
Keuntungan IIA :
1. Kecil dan ringan.
2. Tidak mengalami masalah putus sambungan, jadi keandalannya tinggi.
3. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap air.
4. Tidak mudah terpengaruh oleh kondisi sekitarnya.
80
23. Evaluasi.
a. Jelaskan cara penyalaan bahan bakar pada motor bakar!
b. Jelaskan cara menaikkan tegangan pada sistem pengapian konvensional!
c. Gambarkan dan jelaskan rangkaian dan cara kerja sistem pengapian
konvensional!
81
BAB IV
SISTEM STARTER
24. Umum. Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan sendirinya,
maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan
membantu untuk menghidupkan. Dari beberapa cara yang ada, untuk menghidupkan
mobil umumnya menggunakan motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch yang
memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan pada bagian
luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar (dan juga poros engkol).
Motor stater harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang
kecil yang tersedia pada baterai. Hal ini yang harus diperhatikan ialah bahwa motor
starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah, motor serie DC (arus searah) umumnya
yang dipergunakan.
82
25. Motor Starter. Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi
dengan magnetic switch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut
gigi pinion) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi
flywheel (roda gila) yang dibaut pada poros engkol. Saat ini kita mengenal dua tipe
motor starter yang digunakan pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor starter
konvensional dan reduksi. Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan pada
daerah dingin mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapat menghasilkan
momen yang paling besar yang diperlukan untuk menstart mesin pada cuaca dingin.
Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebih besar dari pada
motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang sama, saat ini mobil cenderung
mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah yang panas. Pada umumnya motor
starter digolongkan (diukur) berdasarkan output nominalnya (dalam KW) makin besar
output makin besar kemampuan starternya.
83
Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-
slot, poros, komutator serta kumparan armature. Dan befungsi untuk merubah
energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar.
d. Brush. Brush dibuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan
arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator.
Umumnya starter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua.
Gambar 64 Brush/Sikat-Sikat
e. Armature Brake
f. Drive Lever
86
g. Starter Clutch
Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir
melalui hold in coil ke massa dan di lain pihak pull in coil, field coil dan ke massa
melalui armature. Pada saat ini hold dan pull in coil membentuk gaya magnet
88
dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua
kumparan tersebut sama. Seperti pada gambar di atas.
Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak ke arah menutup
main switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch ke arah
posisi berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah
sebagai berikut:
Baterai terminal 50 hold in coil massa
Baterai terminal 50 pull in coil armature massa
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu, relatif kecil
maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring
gear menjadi lembut. Pada keadaan ini kontak plate belum menutup main switch.
b. Pada saat Pinion Berkaitan Penuh
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate
akan mulai menutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan
mengalir sebagai berikut:
Baterai terminal 50 hold in coil massa
Baterai main switch terminal c field coil armature massa.
Seperti pada gambar di atas di terminal C ada arus, maka arus dari pull in
coil tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold
in coil saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke
field coil armature massa melalui main switch. Akibatnya starter dapat
89
menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan memutarkan ring gear.
Bilamana mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature
melalui pinion. Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut
maka kopling starter akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran
yang berlebihan.
Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi OFF, dan main switch dalam
keadaan belum membuka (belum bebas dari kontak plate). Maka aliran arusnya
sebagai berikut:
Oleh karena starter switch OFF maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat
arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C. Sehingga aliran arusnya akan
menjadi:
Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka arah gaya
magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling
menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan return spring dapat
mengembalikan kontak plate ke posisi semula. Dengan demikian driver lever
menarik starter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan.
26. Evaluasi.
a. Jelaskan fungsi dari motor starter!
b. Jelaskan fungsi dari komponen-komponen motor starter!
1) Pole core dan yoke
2) Armature dan shaft
3) Starter clutch
4) Magnetic switch
c. Jelaskan cara kerja motor starter pada saat :
1) Switch On
2) Gigi pinion berkaitan Penuh
3) Saat switch Off
91
BAB V
SISTEM PENGISIAN
27. Umum. Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan
listrik pada komponen-komponen listrik pada mobil tersebut seperti motor starter,
lampu-lampu besar dan penghapus kaca. Namun demikian kapasitas baterai sangatlah
terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus.
Dengan demikian, baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai
kebutuhan listrik setiap waktu yang diperlukan oleh tiap-tiap komponen listrik. Untuk itu
pada mobil diperlukan sistem pengisian yang akan memproduksi listrik agar baterai
selalu terisi penuh.
Sistem pengisian (charging sistem) akan memproduksi listrik untuk mengisi
kembali baterai dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya pada
saat mesin dihidupkan.
Sebagian besar mobil dilengkapi dengan alternatif yang menghasilkan arus
bolak-balik yang lebih baik daripada dinamo yang menghasilkan arus searah dalam hal
tenaga listrik yang dihasilkan maupun daya tahannya.
Mobil yang menggunakan arus searah (direct current arus bolak-balik yang
dihasilkan oleh alternator harus disearahkan menjadi arus searah sebelum dikeluarkan.
28. Alternator. Fungsi alternator untuk merubah energi mekanis yang didapatkan
dari mesin menjadi tenaga listrik. Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli,
yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus
listrik bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus seorang oleh diode-diode.
Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan medan magnet
listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa diode yang
menyearahkan arus.
Komponen tambahan lain adalah: sikat-sikat yang mensuplai-arus listrik ke rotor
untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing-bearing yang
memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas untuk mendinginkan
rotor, stator dan diode.
4
2 3
5
1
6
4
7
9
8
10
a. Pull (pully). Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.
b. Kipas (fan). Fungsi kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-
kumparan pada alternator.
c. Rotor. Rotor merupakan bagian yang berputar di dalam alternator, pada
rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang befungsi untuk membangkitkan
kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub
magnet, dua slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur
listrik ke kumparan rotor.
Gambar 72 Rotor
Rotor ditumpu oleh dua buah bearing, pada bagian depannya terdapat
puli dan kipas, sedangkan di bagian belakang terdapat slip ring.
d. Stator
Gambar 73 Stator
94
Pada bagian diatas terlihat gambar konstruksi dari stator coil. Kumparan
stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah
satu ujung-ujungnya djadikan satu. Pada gambar sebelah kanannya terlihat teori
gambar konstruksi dari stator. Konstruksi ini disebut hubungan “Y” atau bintang
tiga fhase.
Stator
Fungsi : Membangkitkan tegangan
bolak-balik 3 phase
Diode
Fungsi : Menyearahkan arus bolak-
balik 3 phase dan startor
1)Kipas Pendingin
Fungsi :
a) Mendinginkan dioda-dioda
b) Putaran pulley dapat dibolak-balik
Fungsi :
a) Mendinginkan dioda-dioda
b) Putaran pulley tidak dapat dibolak-
balik
2)Roda Puli
Fungsi :
a) Memindahkan tenaga putar dari
mesin ke rotor
b) Menentukan perbandingan
putaran mesin dengan alternator
96
Keterangan :
1. Volt meter
2. Rotor magnet
97
3. Kumparan pembangkit
4. Medan magnet
5. Poros rotor
1. Kumparan medan
2 2. Poros Rotor
3
1. Kuku – kuku magnet
2. Kumparan magnet
3. Poros rotor
1
2 1
32. Pembangian Listrik 3 Pase dengan Rangkaian Bintang dan Segitiga. Arti
pembangkit listrik 3 pase = Pembangkit listrik dari 3 sumber
100
Kesimpulan : Semakin kuat tegangan, makin kuat pula medan magnet yang
dibangkitkan.
b. Regulator Tegangan Konvensional.
Mengapa tegangan alternator perlu diregulasi ?
Untuk menyesuaikan tegangan kerja sistem kelistrikan dengan stabil
Mengapa arus alternator tidak diregulasi ?
Karena dibatasi oleh konstruksi alternator
Apa tugas dari regulator ?
Meregulasi tegangan agar tetap stabil pada tegangan kerja/regulasi
102
Keuntungan Kerugian
Konstruksi sederhana Meregulasi tidak stabil
Tegangan regulasi kasar / tidak
stabil
Keuntungan Kerugian
a) Meregulasi tegangan dengan Konstruksi rumit
halus dan stabil.
b) Tegangan regulasi rata / konstan.
inti kumparan celah udara
kumparan regulator
celah udara
plat kontak gerak
R1/R2/R3 = Tahanan
Z = Dioda Zener
T1/T2 = Transistor
33. Transistor.
a. Simbol transistor
C
E
B B
C
NPN E PNP
b. Cara kerja.
Transistor bekerja seperti relai
Warnailah arus pengendali !
Warnailah arus utama !
Berilah kode terminal pada transistor !
Apa fungsi R ?
Membatasi arus basis supaya transistor
tidak rusak
Keuntungan :
Anti korosi, bisa mengatur besar arus medan dan lebih cepat untuk buka
tutupnya.
c. Macam – Macam Arus Medan. Pada putaran motor idle tegangan hasil
induksi dari magnet permanen pada rotor tidak mampu untuk menembus diode –
diode.
Untuk mengalirkan arusnya melalui diode penyearah alternator
memerlukan tegangan sebesar 0,7 x 2 = 1,4 volt untuk menembus diode positif
dan diode negatif.
34. Evaluasi.
109
BAB VI
110
5.
Baterai
6.
Steker
7. Massa
8. Sekering
NO Simbol Arti
111
12. Voltmeter
13. Ampermeter
Ohmeter
14.
17 Sakelar pemutus
18 Lampu 1 filamen
Lampu 2 filamen
19
Sakelar pemindah
20
112
21 Putaran
22 Tekanan
23 Membran (diafragma)
24 Sakelar dim
26
Sakelar lampu kepala
113
30.
Schritt relais
31.
114
32. Diode
Diode LED
33.
Transistor PNP
35.
36. Transistor
Thyristor
37. A = Anoda
B = Katoda
G = Gate
40. Alternator
115
41. Distributor
42. Kondensator
44. Ventilator
45. Klakson
46.
47. Mikrofon
48. Radio
116
1) Penghantar
2) Sambungan :
tidak berhubungan
3) Garis
Tebal garis gambar sangat tergantung pada besar arus dan lokasi (kegunaan)
b. Simbol-Simbol Baru.
117
1. Baterai
2. Sakelar
3. Sekering
4. Tahanan
6.
A Ampere meter
7. Ohm meter
Massa
8.
e
+ b
a c
-
d
118
a. Baterai
b. Penghantar masuk
c. Beban (lampu)
d. Penghantar kembali
e. Sakelar
a
-
+
U = 12 V V
12 V
-
I = 1,5 A
A 119
. I= Rangkaikan tahanan-tahanan
A
tersebut pada baterai agar aliran
R1 = 3A, 4 R3 = 9V, 9
No Nama Keterangan
120
Sebagai kontrol lampu blit dan sakelar Sebagai kontrol lampu kepala dan
dim lampu kota
Sebagai pengganti sakelar dim Lampu blit bisa menyala disegala
posisi
Sebagai sakelar kontrol lampu
blit Sakelar lampu kepala dan
sakelar dim berfungsi sebagai
Lampu blit tidak bisa menyala
pengendali dan dipasang hanya untuk
waktu lampu jauh/dekat sedang
massa saja.
menyala
1) Rangkaian 1 klakson
123
sakelar massa.
P : Parkir
15 : Pengapian/IG
kira sama. Agar lampu dapat mengedip seperti ketentuan diatas, maka pada
sistem lampu tanda belok diperlukan suatu alat yang dinamakan PENGEDIP
(Flesher)
b. Macam-macam pengedip
1) Model bimetal
Cara kerja :
127
Ke lampu kontrol
Terminal 31 dan C adakalanya tidak terdapat pada pengedip,
karena terminal 31 langsung berhubungan dengan badan / bodi pengedip,
dan terminal C diambil langsung secara paralel dengan lampu-lampu
tanda belok.
Flasher Bimetal
128
Flasher Kondensator
a. Lampu rem. Lampu rem berfungsi untuk memberi tanda pada pengendara
lain, bahwa kendaraan kita sedang melakukan pengereman.
Lampu rem di atas dapat dilihat dari jauh, meskipun masih ada mobil-
mobil diantaranya Pengemudi pada kendaraan III masih dapat melihat lampu
rem di atas yang menyala pada kendaraan I
Rangkaian :
Sakelar mekanik
Bila tekanan minyak rem sudah mencapai 0,5 – 1,5 bar membran (2) akan
tertekan, membran juga akan menekan kontak sampai
berhubungan .............................. lampu rem menyala.
132
c. Lampu kontrol rem. Terletak pada ruang panel berfungsi untuk memberi
tanda pada pengemudi, bahwa ada masalah pada rem hidraulis atau rem
mekanis (rem parkir) masih bekerja.Biasanya satu lampu yang menyala dengan
warna merah dihubungkan dengan sakelar-sakelar pengontrol rem mekanis,
pengontrol permukaan dan tekanan minyak rem.
1. Baterai
2. Sakelar pengontrol
3. Pelampung
4. Tangkai minyak rem
5. Minyak rem
Bila ada kebocoran pada sistem rem, permukaan minyak rem akan
turun .................... sakelar menghubung lampu kontrol menyala.
133
1. Membran
2. Penekan
3. Kontak 1
4. Kontak 2
Pada posisi diam (pedal rem tidak ditekan) kontak 87a tidak berhubungan
dengan terminal 82a ............ lampu kontrol dan lampu rem tidak menyala.
Bila tidak terjadi kerusakan pada sistem rem, pada saat pedal rem ditekan lampu
rem akan menyala, karena terminal 81 berhubungan dengan 82a.
Salah satu sistem rem rusak (tekanan minyak rem tidak mencapai 0,5 bar) lampu
kontrol menyala.
135
e. Lampu mundur.
136
a. Konstruksi umum. Penghapus kaca depan terdiri dari sebuah motor listrik
DC (1) dengan gerakkan berputar, roda gigi transmisi (2), mekanisme penggerak
(3) dan lengan penghapus kaca (4).
137
Keterangan :
c. Rangkaian listrik.
1) Motor listrik DC dengan magnet permanen, Satu kecepatan dan
sakelar pemberhentian terakhir
a) Pada rangkaian ini ada satu kecepatan saja pada motor, bila
sakelar dihubungkan, arus listrik mengalir dari terminal 15 ---- 63
sikat dan massa (31)
b) Sakelar dimatikan, arus pada terminal 53 a akan diputuskan
oleh nok melalui sakelar pemberhentian.
2) Dua kecepatan (dengan tiga sikat)
3) Pengatur waktu (interval). Sakelar interval dipakai bila ada hujan gerimis kecil-
kecil dan kita tidak memerlukan penghapus kaca yang bergerak terus menerus.
Semua sistem penghapus kaca yang memakai sakelar pemberhentian terakhir bisa
dilengkapi dengan interval.
Untuk itu kita memasang sebuah relai impuls pada rangkaian penghapus kaca,
agar penghapus kaca dapat bergerak secara periodik dengan selang waktu kira-kira
5 detik.
53 M
Keterangan :
Relai impuls yang memberikan arus listrik secara periodik ke terminal 53, ada
yang elektronika ada juga dengan bimetal seperti pada pengedip (flasher).
141
3. Bibir
4. Tepi pembersih
5. Kaca
Bagian pembersih yang terdiri dari : tepi & bibir pembersih terbuat dari karet dan
ditahan oleh plat alur penahan agar karet tetap pada posisi lurus pada saat lengan
penekan bergerak.
Keterangan :
Adakalanya kotoran yang menempel pada kaca sangat sukar dibersihkan hanya
dengan air pembersih biasa, oleh karena itu air pembersih perlu ditambahkan dengan
cairan pembersih khusus..
41. Evaluasi.
d. Gambarkan dan jelaskan cara kerja rangkaian wiper dengan dua tingkat
kecepatan (tiga sikat)!
143
BAB VII
SISTEM AC
(AIR CONDITIONING)
42. Umum. Pada percobaan telah dibuktikan, air dan bensin yang diturunkan
tekanannya akan lebih cepat menguap. Demikian juga dengan titik didih air pada
ketinggian tertentu (di atas gunung), air lebih cepat menguap, dibanding di atas
permukaan laut dengan tekanan 1 atmosfir, karena diatas gunung dengan ketinggian
tertentu tekanan udaranya < 1 atmosfir.
Apabila jari kita diberi bensin seperti pada gambar, kemudian ditiupkan udara
maka jari terasa dingin.
Hal ini disebabkan karena bensin mengambil panas dari jari kita dan akibatnya
bensin menguap menjadi gas.
Keterangan :
43. Prinsip Kerja AC (Air Conditioning). Zat pendingin telah menyerap panas
pada evaporator berubah bentuk menjadi gas.
a. Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor (1)
sehingga beredar dalam sistem AC, karena adanya tekanan maka zat pendingin
menjadi panas.
b. Kondensor (2) akan mendinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi),
sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk menjadi
cair.
c. Saringan/filter (3) akan mengisap uap air dan menyaring kotoran dalam
zat pendingin agar tidak beredar pada sistem.
d. Tekanan zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup ekspansi
(4) berubah bentuk dari cair menjadi uap.
e. Evaporator akan mengambil panas di sekelilingnya, menyebabkan zat
pendingin menguap menjadi gas dan kembali ke kompresor.
f. Proses ini berlanjut seperti semula.
146
Kondensor dipasang pada bagian depan kendaraan (di depan radiator) Supaya
panas radiator tidak dipindahkan ke kondensor sehingga pendinginan kondensor dapat
berjalan dengan sempurna.
Pada waktu turun hujan atau udara yang terlalu lembab akan
menimbulkan kondensasi pada kaca-kaca mobil yang menghalangi pandangan.
1. Kompresor torak
2. Kompresor rotari
Untuk menggerakkan kompresor
dipakai tenaga motor dari mobil itu
sendiri atau memakai motor penggerak
tersendiri
b. Kondensor
c. Filter
Uap air adalah gangguan yang paling
utama dalam sistem AC, karena uap air
menyebabkan terjadi pembekuan (es)
pada saluran-saluran dalam sistem,
terutama pada katub ekspansi
mengakibatkan sistem AC tidak
berfungsi dengan baik.
Untuk menyerap uap air dan kotoran
kecil pada sistem digunakan saringan /
filter.
Gambar 129 Filter
d. Katup Ekspansi
Zat pendingin yang sudah dikondensasi
oleh kondensor tekanannya harus
diturunkan oleh katub ekspansi supaya
zat pendingin dapat menyerap panas di
sekeliling evaporator.
Katup expansi ini dipasangkan pada
saluran masuk evaporator ( menjadi satu
unit ).
f. Zat pendingin. Saat ini zat pendingin yang dipakai pada AC mobil adalah
Freon (CF2 Cl2) dengan nomor kode R – 12
R = Refrigerant
Keterangan :
O - Motor mati
L - Motor putaran rendah
M - Motor putaran medium
H - Motor putaran tinggi
d. Termostat
1. Terminal
3. Selektor temperatur
Bagian pipa kontrol temperatur diisi dengan cairan yang sensitif terhadap
perubahan suhu evaporator dan pipa itu didempetkan dengan pipa evaporator.
Bila temperatur evaporator naik, tekanan cairan dalam pipa kontrol juga naik
sampai kontak pemutus berhubungan …… kompresor bekerja sampai suhu
evaporator turun lagi, tekanan cairan pipa kontrol juga akan turun demikian
seterusnya.
Lamanya kompresor bekerja dapat diatur dengan memutar selektor
temperatur, hal ini berarti, tekanan cairan dalam pipa kontrol diimbangi dengan
tekanan pegas.
Jenis lain dari termostat ini adalah model thermistor yang biasanya
berfungsi bersama unit kontrol sistem AC.
155
Keterangan:
1. Pengontrol tekanan tinggi
2. Pengontrol tekanan rendah
3. Pengontrol temperatur
4. Pengontrol tekanan tinggi
pedingin sudah melebihi kira-kira 23 bar kontak akan terbuka, aliran listrik ke
kopling magnet terputus/tidak bekerja.
Keterangan:
g. Rangkaian lengkap
Sakelar mekanis (A) dipasang pada trotel gas atau dimana saja yang
memung-kinkan sakelar ini berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ke kopling
magnet pada waktu motor putaran idle, supaya motor tidak mati pada putaran
idle saat sistem AC hidup.
Ada juga pengganti sakelar mekanis ini dipasang sebuah relai elektronika
yang dapat menghubung dan memutuskan aliran listrik ke kopling magnet
berdasar-kan induksi dari koil pengapian. Relai secara automatis akan memutus
aliran listrik ke kopling magnet pada waktu putaran idle.
Ke kopling magnit
Sekerup penyetel :
Ke 1(-) koil pengapian Berfungsi untuk mengatur
cepat atau lambatnya
kopling magnet
menghubung sesuai
dengan putaran motor
Gambar 133 Idle Up dengan Elektronik
Kedua cara di atas dipakai bila pada kaburator tidak dilengkapi dengan
ystem idle up yang berfungsi untuk meninggikan putaran idle motor pada saat
ystem AC dihidupkan.
48. Evaluasi.
a. Gambarkan rangkaiansederhana sistem AC dan jelaskan cara kerja sistem
AC kendaraan !
b. Jelaskan fungsi AC pada kendaraan !
c. Jelaskan fungsi dari komponen-komponen AC kendaraan !
d. Gambarkan dan jelaskan instalasi listrik (AC) motor blower dengan pengatur
kecepatan putaran !
e. Gambarkan dan jelaskan instalasi listrik sistem control pada (AC) kendaraan
!
f. Jelaskan penggunaan idle up sistem AC pada kendaraan!
160
BAB VIII
EVALUASI AKHIR
(BUKAN NASKAH UJIAN)
BAB IX
PENUTUP
Untuk kesempurnaan penulisan hanjar ini mohon kritik dan saran yang
membangun sehingga penulisan ini akan menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
RAHASIA